A. LAPORAN UMUM BAB I PENGENALAN PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Perusahaan CV. Adipati Jaya Abadi (Adipati) adalah Perusahaan Manufacture dan Perdagangan umum untuk komoditi Kopi, Coklat, Rempah-Rempah dan Briket Arang. 1.2 Moto Visi dan Misi Perusahaan Sebagai Produser dan pedagang kopi, Adipati bertanggung jawab ganda melalui manajemen perusahaan yang baik. Pertama Adipati harus menjadi partner yang baik kepada supplier / Mintra Usaha / Agen / Resller dan memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan setia atas produk-produk kami. Karena Mitra dan Pelanggan adalah ivestasi ini melampaui transaksi keuangan – mereka adalah ivestasi kesetiaan dan kepercayaan dalam pertimbangan bisnis yang baik dan pekerjaan yang baik. Kedua Adipati juga harus baik dengan pelayan yang baik dari seluruh teknologi, sumber daya alam, dan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha. Itulah sebabnya Adipati coffee berkomitmen untuk menerapkan Best Practices, bertanggung jawab dalam semua fasilitas produksi dan berkelanjutan, Suplai Chain Manajemen untuk semua sumber kopinya. 1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan Untuk menjadi perusahaan yang berkembang dan terkemuka di dunia. Produk kopi yang didedikasikan untuk memberikan nilai yang superior kepada pelanggan, pemegang mengaktualisasikan visi saham hanya dan dengan karyawan. mengikuti Adipati Coffee bias praktek-praktek yang bertanggung jawab yang menjamin keberlanjutan semua sumber daya, dan kesejateraan masyarakat dimana ia melakukan bisnis. Misi Perusahaan Meningkatkan pangsa pasar local dan global 1. Gunakan mesin roasting modern dalam bidang pengembangan produk baru. 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan. 3. Mewujudkan komitmen keberlanjutan dalam semua operasi. BAB II B. LAPORAN KHUSUS BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini menjadi salah satu negara penghasil biji kopi terbesar di dunia setelah Costa Rica dan Brazilia. Produksi saat ini mencapai 500 ribu ton dan diperkirakan akan terus meningkat secara nyata karena program peramajaan tanaman yang teratur dan perluasan kebun baru (Direktorat Jendral Perkebunan, 1999). Pada satu sisi, peningkatan produksi tersebut memberikan kontribusi yang positif pada peningkatan pendapatan expor. Namun di sisi lain, suatu tindakan antisipatif perlu dilakukan untuk menghadapi penurunan harga secara drastis yang sewaktu-waktu terjadi karena kelebihan pasokan biji kopi di pasaran dunia (USDA, 2000). Saat ini struktur industry pengolahan kopi nasional belum seimbang, hanya 20% kopi diolah menjadi kopi olahan dan 80% masih dalam bentuk kopi biji kering (Departemen Perindustrian, 2009). Bubuk kopi merupakan produk kopi olahan dan salah satu bahan minuman yang digemari baik oleh penduduk pedesaan ataupun penduduk perkotaan. Dengan jumlah penduduk di Indonesia yang mencapai lebih dari 200 juta, pasar bubuk kopi di dalam negeri masih dapat ditingkatkan (Departemen Perindustrian, 2009) konsumsi kopi domistik sekarang ini masih sangat rendah yaitu hanya 70.000 ton/tahun atau sekitar 0,5 kg/orang/tahun. Nilai ini jauh lebih rendah daripada tingkat konsumsi di nagara-negara lain seperti Finlandia, Norwegia, Denmark, Austria, Jerman dan Belanda, yang mencapai sekitar 8 – 11 kg/orang/tahun. Berdasarkan aspek ekonomis, harga biji kopi dalam sepuluh tahun terakhir ini cenderung menurun, sedangkan harga bubuk kopi makin meningkat (USDA, 2000). Pengembangan industry hilir kopi bubuk perlu dikembangkan di sentra-sentra produksi kopi sehingga peroses produksinya murah dan harga terjangkau masyarakat terutama di tingkat pedesaan. Kabupaten Jember, merupakaan sentra produksi kopi yang memiliki peluang besar dalam mengembangkan industry hilir kopi. Selain itu, perluasan industry ini akan mempunyai efek berantai terhadap pertumbuhan industry plastic untuk pengemasan, jasa periklanan dan jasa distribusi (Departemen Perindustrian 2009). Pengembangan produk sekunder yang mengarah ke industry hilir, akan memberikan nilai tambah serta menaikan konsumsi kopi dalam negeri. Konsumsi kopi saat ini diperkirakan sekitar 0,50 kg/orang/tahun dan diharapkan dapat ditingkatkan menjadi 1 kg pada beberapa tahun mendatang. Dengan usaha tersebut diharapkan, peluang pasar dalam negeri dapat ditankap dan pengaruh negative fluktuasi harga biji kopi pasar dunia terhadap pendapatan petani dapat dikurangi. Dalam usaha pengolahan produk sekunder biji kopi masih banyak kendala yang dihadapi diantaranya factor produksi yaitu terbatasnya fasilitas berupa mesin dan peralatan penunjang terutama di tingkat usaha industry skala kecil dan menengah. Keberadaan mesin penyangrai kopi sangat penting dalam mendukung proses penyangraian optimum untuk menghasilkan cita rasa akhir kopi yang excellence (Sulistyowati et al., 1996). Penggunaan alat penyangrai kopi di tingkat masyarakat saat ini masih langka dikarenakan ketersediaan mesin terbatas dan harga mesin masih relative mahal. Agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi yang ada maka perlu adanya rancang bangun mesin peyangrai kopi dengan harga jual yang terjangkau oleh masyarakat dan mampu menghasilkan cita rasa kopi yang diharapkan. Dari permasalahan di atas, maka penulis mengambil judul laporan kerja “Desain Mesin Penyangrai Kopi Berkapasitas 10 kg ” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahaan yang akan dibahas adalah: 1.3 Tujuan Penelitian Meningkatkan kualitas mutu kopi sangrai (roasted coffee) dengan cara merancang bangun mesin penyangrai kopi berkapasitas 10 kg berbahan bakan elpiji. 1.4 Manfaat 1.5 Sistematika Penulisan BAB Metode Penelitian 2.1 Pendekatan Desain Kopi merupakan salah satu bahan minuman yang mempunyai cita rasa yang khas bagi peminumnya. Pembuatan minuman diawalai dengan kegiatan pemasakan/pengorangan biji kopi mentah menjadi biji kopi matang dengan cara disangray. Mesin penyangray yang digunakan harus memenuhi syarat kesehatan (hygienes). Dalam penelitian ini dibuat mesin penyangrai biji kopi dengan bahan utama plat stainlees yang digunakan sebagai tempat/wadah penggorengan. Wadah penggoorengan berbentuk silinder. Agar kematangan kopi sangrai seragam maka dilengkapi dengan pengaduk. Pengaduk kopi terbuat dari ban stainless berbentuk spiral yang filetakan di bagian tengah silinder. Sebagai sumber pemanas digunakan kompor elpiji yang diletakan di bagian bawah silinder.Untuk menjaga agar panas api kompor tidak banyak yang terbuang maka pada bagian atas silinder penyangrai dilengkapi dengan penutup dan cerobong asap. 2.2 Pendekatan structural Komponen utama mesin penyangrai dibuat dari beberapa bagian yaitu kerangka terbuat dari besi hollow (kotak berongga), dudukan kompor terbuat dari besi siku, dudukan motor listrik dan gear box terbuat dari besi siku, silinder penyangrai terbuat dari plat stainlees, penutup silinder terbuat daristainless, pengaduk terbuat dari stainless. 2.2 Pendekatan fungsonal Masing-masing bagian yang menyusun mesin mempunyai fungsi, yaitu: Kerangka sebagai tempat menyangga keseluruhan termasuk silinder. Silinder penyangrai sebagai tempat untuk menyangrai biji kopi. Penutup silinder penyangrai berfungsi untuk menahan panas agar tidak banyak hilang menguap. Cerobong sebagai tempat pembuangan udara. Dudukan motor dan transmisi sebagai tempat system transmisi. Motor listrik berfungsi sebagai pemutar pengaduk biji kopi. Kompor elpiji sebagai sumber pemanas. Prinsip Kerja Mesin Penyangrai Prinsip kerja mesin penyangrai adalah sebagai berikut: kompor elpiji yang telah dinyalakan akan memberikan panas ke sekeliling dinding silinder, dengan sara konduksi, konveksi dan radiasi maka silinder bagian dalam akan menjadi panas dan memanaskan biji kopi, losses panas dapat dikurangi dengan penggunaan penutup silinder. Pada bagian dalam silinder terdapat pengaduk berbentuk spiral yang mengaduk dan meratakan kematangan biji kopi. 1. Penentukan desain rancangan mesin penyangrai kopi 2. Pemilihan bahan untuk pembuatan 3. Pembuatan mesin penyangrai kopi hasil rancangan meliputi pembuatan rangka, pembuatan penutup silinder, pembuatan dudukan kompor, pembuatan dudukan transmisi, dan perakitan. 4. Melakukan uji coba pendahuluan dan memperbaiki bagian – bagian yang belum berfungsi optimal 5. Menguji kinerja mesin hasil rancangan 6. Melakukan pengamatan terhadap kinerja mesin penyangrai meliputi putaran drum (rpm), suhu penyangrai, waktu penyangrai (jam), berat bahan uji (kg), jumlah bahan bakar elpiji (kg) dan kapasitas penyangraian (bact/jam) HASIL DAN PEMBAHASAN Rangka merupakan tempat kedudukan dari komponen lain seperti silinder penyangrai, penutup silinder, kompor motor listrik dan gear box. Rangka harus kuat untuk menahan semua komponen tersebut baik pada saat tidak ada beban maupun ada beban berupa kopi yang akan di sangria. Bahan yang digunakan untuk rangka tersebut dari besi kotak berlubang (hollow) berukuran 6 cm x 4 cm. Dimensi rangka mesin penyangrai yang dibuat berukuran panjang 92 cm, lebar 62 cm, dan tinggi81 cm, (ada gamabar) Silinder merupakan tempat atau wadah untuk melakukan penyangraian. Silinder mirip dengan wajan/kuali penggorengan tetapi bentuknya dalah silinder. Ukuran silinder yang digunakan adalah pajang 80 cm dan diameter 50 cm. bahan yan digunakan adalah baja stainless dengan ketebalan 2,5 mm. penggunaan bahan agak tebal tersebut d imaksudkan agar tahan terhadap panas. Pada mesin penyangrai yang dibuat memiliki perbedaan dengan mesin sangria yang ada yaitu silinder tidak ikut berputar hanya sebai tempat penggorengan saja. Bentuk silinder yang digunakan seperti pada gambar Mesisn sangrai yang dibuat memiliki silinder yang tidak berputar, sehingga untuk meratakan biji kopi yang disangarai perlu dilakuan pengadukan agar kematangan bias merata. Pengaduk dibuat dari baja stainless strip dengan ketebalan 5 mm yang didesain berbentuk spiral. ( ada gambar) Pada bagian kanan dan kiri silinder penyangrai dilengkapi dengan penutup agar biji kopi yang disangrai tidak berantakan dan tumpah. Penutup silinder terbuat dari baja stainlees dengan ketebalan 2,5 mm. Penutup pada bagian kanan dibuat tertutup, sedangkan penutup pada bagian kiri ada bagian yang terbuka yaitu pada bagian atas dan bagian bawah. Penutup silinder bagian kiri atas berhubungan dengan seluruh pemasukan dan pembuangan sebagian udara panas. Saluran ini selalu terbuka saat digunakan untuk penyangraian maupun pada saat tidak digunakan. Penutup silinder kiri bagian bawah merupakan tempat keluarnya kopi sangria yang telah matang, sehingga pada saat peroses penyangraian bagian ini ditutup agar kopi tidak keluar. Selain sebagai penutup dinding silinder, bagian penutup silinder ini juga berfungsi untuk menopang silinder secara keseluruhan yang dihubungkan ke bagian rangka. ( ada gambar) Selain penutup dinding silinder, bagian penutup silinder ini juga berfungsi untuk menopang silinder secara keseluruhan yang dihubungkan ke bagian rangka. (ada gambar)