Uploaded by rflagi02

WIKAMAGZ VOL3 191217 (1)

advertisement
ka Magz The
Wi
Media 2016
wn
www.wika.co.id
orporate
st C
O
Be
EDISI 03/2017
MENUJU BRAND GLOBAL
ANDALAN INDONESIA
i
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
MENGEPAKKAN SAYAP
JAUH TINGGI HINGGA
LUAR NEGERI
BINTANG PERBOWO
Direktur Utama (CEO)
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
bintang.p@wika.co.id
E
kspansi usaha sebagai sinyal posisi di pasar infrastruktur
membutuhkan pengelolaan perusahaan yang tepat. Ekspansi usaha
perlu diikuti dengan pembangunan kapasitas perusahaan secara
internal sehingga mampu memberikan daya dorong atas kehadirannya
di pasar (Koherensi premium).
Dalam konteks mengembangkan pasar luar negeri, WIKA memberikan
contoh yang baik bagaimana seharusnya koherensi premium tersebut
diimplementasikan serentak. Secara bertahap, WIKA memulai masuk
pasar strategis negara tertentu yang lebih memberikan comparative
advantage dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Artinya WIKA
tidak secara acak memilih target pasar, melainkan memilih menyasar ke
pasar-pasar tertentu.
Sejak kali pertama merintis ekspansi luar negeri dengan menempatkan
beberapa engineers terbaiknya di negara jiran, Brunei Darussalam pada
2004 silam, WIKA kini telah menjelma sebagai salah satu BUMN yang
mature dalam mengembangkan bisnis di luar tanah air.
REDAKSI
Dewan Pembina:
Puspita Anggraeni
Pimpinan Redaksi:
Satrio Adji
Editor:
Fekum Ariesbowo
Reporter:
Anditya A., Heni P., Rommy HS, Dionisius P.,
Intan ZW, Nadia A., Purba Y., Ruth A., Renny H.,
Siti H., William L., Yasmin Y.
Fotografer:
Faizal Umam, Resna Taufik
ALAMAT REDAKSI
WIKA TOWER II
Jl. D.I. Panjaitan Kav. 10, Lantai 1
Jakarta 13340
T. 021-8067 9200
F. 021-2289 3830
E. humas@wika.co.id
Wijaya Karya TV
Pendekatan Project Management Services (PMS) dan kemitraan strategis
dengan mitra asing suatu negara tujuan baru menjadi kunci yang
mendasari kesuksesan itu. Dan tahun ini beberapa project kami telah
dan sedang berlangsung di luar negeri, antara lain: apartemen subsisdi
Aljazair, properti mewah di Abu Dhabi hingga pembangunan Bandara
Internasional Oe-Cusse, Timor Leste. Seperti apa kisah lengkap ekspansi
kami merambah hingga jauh ke dataran Afrika, Timur Tengah dan Timur
Nusantara. WIKA Magz edisi 3 ini merangkumnya dalam sajian populer
yang ringan.
Selamat membaca
DAFTAR ISI
01
CEO
MENYAPA
04
LIPUTAN
UTAMA
22
KNOWLEDGE
10
28
BEDAH
SHE
30
CITIZEN
JOURNALISM
WIKA Magz, Kapan Saja, di Mana Saja
Anda kini dapat membaca WIKA Magz
kapan saja dan di mana saja melalui
teknologi QR Code (Quick Response
Code) di ponsel Anda. Hanya dengan
memotret QR Code di sampul WIKA
Magz, Anda bisa mengakses informasi
yang lebih kaya, lebih dalam dan
mutakhir dalam bentuk teks, infografis,
foto serta video.
Cara menggunakan QR Code:
Bintang Perbowo, Direktur
Utama PT Wijaya Karya (Persero)
Tbk. menyambut Anda dengan
visi ekspansi usaha hingga ke
luar negeri.
32
JALANJALAN
- Wika Menuju Brand Global
Andalan Indonesia
- Pasar Luar Negeri Percaya
Standar Wika
- Etalase Wika di Mancanegara
36
EVENTS
1
10 Bandara Tersibuk
di Dunia
38
JUST
RELAX
Sosialisasi Budaya Safety
di Luar Negeri
42
TIPS &
TRICKS
Ketika Generasi Muda
Menjelajahi Ujung Negeri
46
LENSA
Potret QR Code menggunakan
aplikasi reader yang ada di
Ponsel Anda. Bila tidak tersedia,
download aplikasi di
http://qrcode.mobi
2
Setelah kode dipotret dengan
benar, aplikasi reader akan
menerjemahkan QR Code
menjadi alamat situs atau
informasi tertentu
3
Solo, Kota Klasik untuk
Masa Depan
Peresmian Simpang Susun
Semanggi, Social Business Award
2017, hadiri EDCF & KSP FORUM
2017, seoul, Asean Marketing
Summit 2017, Presiden Joko
Widodo Kunjungi Proyek Bendungan
Karian – Banten, Delegasi Kedubes
Afganistan dan Aljazair Sambangi
Kawasan Industri WIKA, WIKA
Sambut Kunjungan Presiden
Republik Niger
Konten atau informasi akan
langsung ditampilkan di
Ponsel Anda
MUSIK: Kereta Kencan HIVI!
BUKU: Alibaba, Kerajaan yang
Dibangun oleh Jack Ma
FILM: Pengabdi Setan
10 Negara Tujuan Berlibur
dengan Kebiasaan Terunik
Wika Sambut Hangat
Presiden Republik Niger
LIPUTAN UTAMA
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
WIKA,
Menuju Brand Global
Andalan Indonesia
Perjalanan demi menjadi Perusahaan EPC dan
Investasi Terbaik di Asia Tenggara sampai pada
titik yang lebih jauh. Dikenal hingga Timur Tengah
dan Afrika, dari kontraktor mancanegara hingga
pemimpin negara.
Kunjungan kenegaraan Presiden Niger Mahamadou Issoufou ke
Indonesia memberikan makna berbeda bagi WIKA. Bagaimana
tidak, setelah pertemuan bilateral antara Indonesia dan Niger yang
berlangsung hangat, nama WIKA disebutkan Presiden RI Joko Widodo
dalam konferensi pers yang berlangsung di Istana Merdeka.
“
Saya mendukung rencana pembangunan
perumahan rakyat bagi masyarakat di Niger.
Dalam hal ini, PT WIKA akan melihat langsung
potensi proyek yang ada di Niger,
“
Joko Widodo, Presiden RI
Gedung Wika Tower II.
BUAH REPUTASI BAIK WIKA
Berdiri di samping Presiden Issoufou, translator
yang sibuk menerjemahkan penjelasan Bintang
Perbowo menjadi bahasa Prancis sebagai bahasa
resmi Niger. Tarian Lenggang Nyai sebagai tarian
khas Betawi menjadikan sambutan kunjungan
kenegaraan tersebut terasa lebih meriah.
Dikunjungi oleh seorang pemimpin negara bukanlah sebuah
peristiwa yang sering terjadi. Pastinya dalam setiap kunjungan
kenegaraan, jadwal Presiden sudah dipadatkan dengan
berbagai pertemuan yang sudah diagendakan sejak lama.
Pada titik ini Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar
Negeri dan Kedutaan Besar Republik Indonesia menyertakan
WIKA dalam daftar kunjungan Presiden Niger.
Tidak ingin kesempatan penting berlalu begitu
saja, pertemuan WIKA yang terdiri dari jajaran
Komisaris, Direksi dan General Manager (GM)
bersama Presiden Issoufou beserta jajaran diisi
dengan pesan-pesan positif dan saling membuka
peluang kerjasama. Dalam pemaparan tentang
perseroan, Bintang Perbowo menjelaskan
berbagai portofolio WIKA di luar negeri.
“WIKA telah berpengalaman mengerjakan
berbagai proyek di mancanegara, sedangkan
di Aljazair dan Libya di Afrika Utara, di Timur
Tengah, kita sudah mengerjakan proyek di
Uni Emirat Arab dan Arab Saudi, wilayah Asia
Tenggara, kami dipercaya oleh Malaysia, Timor
Leste, Myanmar dan Brunei Darussalam untuk
mengerjakan proyek infrastrukturnya,” jelas
Bintang.
Melanjutkan pemaparannya, Bintang
menjelaskan bahwa WIKA kini serius dalam
mengembangkan sektor infrastruktur
perkeretaan dan bandara. WIKA pun bersedia
untuk membantu pengembangan infrastruktur
dan perumahan di Niger yang menjadi target
utama pembangunan di negara tersebut.
Kesediaan WIKA disambut baik oleh Presiden
Issoufou. Menurutnya, infrastruktur telah menjadi
fokus pemerintah dalam beberapa tahun terakhir.
Pemerintah Niger pun terbuka untuk berbicara
lebih lanjut dan siap menerima WIKA untuk
berkiprah di negara mereka.
Presiden Issoufou mungkin sudah mendengar nama WIKA sebelumnya
tapi perkenalan antara WIKA dengan pemimpin negara terbesar di Afrika
Barat tersebut kemudian berlanjut. Di hari yang sama, setelah melakukan
pertemuan bilateral, Presiden Issoufou memutuskan untuk mengunjungi
Gedung Wika Tower II di Jl. DI Panjaitan Kav.10 Cawang. Dengan
pengawalan ketat standard kunjungan kepala negara, Presiden Issoufou
bersama jajaran menteri dan pimpinan lembaga tiba di Gedung Wika
Tower II.
04
“Perusahaan yang beroperasi di banyak negara lain itu
WIKA. Oleh sebab itu, WIKA jadi primadona bagi para
Duta Besar (Dubes) untuk menawarkan WIKA mengerjakan
proyek di negara-negara lain. Jadi bukan hanya Asia tapi
semua Dubes negara Afrika sudah mengenal WIKA dan aktif
mempromosikan WIKA hingga ke Suriname, bahkan Dubes
Meksiko pun berkeinginan mengajak WIKA ke sana. Jadi
nama WIKA sudah global promosinya,” jelas Bintang.
Dukungan lain yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia
juga ditunjukan melalui keikutsertaan WIKA dalam pameran
Green Building dan Smart City di Bangkok. Kedutaan Besar
Indonesia di Thailand mempercayakan WIKA untuk mengisi
booth pameran tersebut guna merepresentasikan WIKA
sebagai wajah pembangunan infrastruktur Indonesia.
“Memang di sini kami melihat pasar infrastruktur juga
berkembang dengan pesat di Thailand dan tentunya kami
mengharapkan BUMN Indonesia dalam hal ini WIKA bisa
mendapatkan peluang di pasar yang berkembang di kawasan
ini,” ucap Toferry Primanda Soetikno, Wakil Duta Besar
Indonesia di Thailand.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pemberdayaan
Usaha Deputi Pengembangan Iklim Penanaman Modal
BKPM RI Pratito Soeharyo juga menyatakan kepercayaannya
bahwa berbekalkan perjalanan panjang serta penguasaan
teknologinya, WIKA akan mampu untuk bersaing di pasar
internasional.
“Saya senang bahwa WIKA ada di sini dan berharap bahwa
WIKA akan menjadi salah satu pemain internasional,” harap
Pratito optimistis.
“Selamat datang di kantor kami, Bapak Presiden,” sambut Bintang
Perbowo segera setelah Presiden Issoufou keluar dari kendaraan
Mercedes Benz S Class hitam yang dinaikinya.
Sembari menuju ke ruang pertemuan di Lt. 11 melalui lift, Bintang
Perbowo berkesempatan untuk menunjukan karya-karya kebanggaan
perseroan yang gambarnya terpampang di dinding-dinding ruang lobi
Diakui oleh Bintang Perbowo bahwa kunjungan tersebut
dilatarbelakangi oleh rekomendasi Pemerintah Indonesia
yang didasarkan pada reputasi WIKA sebagai perusahaan
Engineering, Procurement and Construction (EPC) handal
bertaraf internasional.
Kunjungan Presiden Niger, Mahamadou Issoufou ke Kantor Pusat WIKA:
membuka peluang pembangunan perumahan rakyat dengan Indonesia.
Perjalanan WIKA hingga menjadi BUMN andalan Indonesia
dan dikenal oleh pemimpin negara dimulai sejak tahun 2007
saat WIKA dipercaya untuk mengerjakan East-West Motorway
Project di Aljazair. Respon positif pemerintah Aljazair semakin
membuat perseroan tertantang untuk mengembangkan
bisnis di luar negeri. WIKA memutuskan untuk membentuk
Departemen Luar Negeri (DLN) dan mengambil alih pekerjaan
di luar negeri yang semula dikerjakan oleh Departemen
Presiden RI, Joko Widodo: Saya mendukung rencana pembangunan
perumahan rakyat bagi masyarakat di Niger. Dalam hal ini, PT WIKA akan
melihat langsung potensi proyek yang ada di Nigeri.
Wilayah dan Luar Negeri (DWLN). DLN fokus pada
perkembangan bisnis yang dibagi menjadi 2 area operasi
yaitu; Area divisi I yang membawahi regional Middle East &
Africa dan Area divisi II yang membawahi regional Asia-Pacific.
Peran DLN sebagai etalase WIKA di luar negeri semakin
membuahkan hasil. Saat ini 5% nilai kontrak baru WIKA
berasal dari DLN. Presentasi nilai kontrak DLN dipercaya akan
terus tumbuh seiring dengan presentasi pertumbuhan kontrak
baru WIKA.
Bintang kemudian bercerita bahwa WIKA sedang beroperasi
di 5 negara yaitu Uni Emirat Arab, Aljazair, Malaysia, Arab
Saudi, Timor Leste dan Myanmar. Saat ini Aljazair dan Timor
Leste termasuk dari dua negara yang menyumbangkan
volume proyek terbanyak bagi WIKA. Jumlah negara yang
kian bertambah pun sejalan dengan jenis proyek yang kian
bervariasi. Tidak hanya jalan dan jembatan, sektor perumahan
dan bandara juga turut menjadi penyumbang proyek dengan
nilai kotrak yang cukup besar.
Keberhasilan menorehkan karya mancanegara juga didukung
oleh berbagai karya dalam negeri. 57 tahun menorehkan
karya-karya infrastruktur terbaik di nusantara membuat
nama WIKA begitu dikenal. Bintang tidak menampik bahwa
keberhasilan dalam mengerjakan proyek-proyek strategis
di DKI Jakarta mampu mengenalkan WIKA secara langsung
kepada potensial partner dan klien juga konsumen yang ikut
merasakan hasil dari pekerjaan WIKA.
“Orang dari luar negeri itu kan kalau ke Indonesia untuk urusan
bisnis atau kunjungan negara ya pasti ke ibukota Jakarta. Di
Jakarta, banyak proyek strategis dengan visibility tinggi yang
dikerjakan oleh WIKA. Dimulai saat mereka turun dari pesawat
di Bandara Soekarno Hatta, kita yang mengerjakan Terminal
3 dan Automatic People Moving System di bandara. Datang
ke jantung ibu kota, Simpang Susun Semanggi kita yang
bangun, beserta dengan MRT yang juga dibangun oleh WIKA,”
lanjut Bintang.
05
LIPUTAN UTAMA
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
PERAN STRATEGIS
KONTRAKTOR LUAR NEGERI
Lebih lanjut, Destiawan yang juga merupakan salah ketua
Asosiasi Kontraktor Indonesia melanjutkan bahwa kerjasama
tersebut turut membuka peluang bagi Perseroan untuk masuk
ke pasar baru dengan terlibat dalam proyek-proyek strategis
kontraktor tersebut di luar negeri.
Reputasi baik WIKA tidak hanya mampu menarik perhatian
calon konsumen mancanegara dan pemerintah Indonesia.
Banyak kontraktor mancanegara yang kemudian memilih
WIKA sebagai rekan kerjasama.
Dalam pengerjaan proyek
OVERSEAS MILESTONE
strategis seperti MRT, WIKA
tidak sendiri. Pengerjaan
seksi underground Mega
1997
proyek tersebut dikerjakan
Pioneer project in East
Motorway, Algeria
WIKA bergabung dalam
konsorsium SOWJ bersama
perusahaan Jepang
2012
Shimizu, Obayashi serta
Expansion in TImor-Leste
perusahaan Indonesia Jaya
1. Comoro Bridge II
2. Batugede Maliana Road
Konstruksi. Sementara
untuk seksi elevated WIKA
bekerjasama dengan
Tokyu Corp.
MENAPAKI MASA DEPAN WIKA
Berbicara tentang perluasan pasar mancanegara adalah
berbicara tentang masa depan WIKA. Kontribusi dalam
pembangunan bangsa tidak hanya dicapai dengan
pembangunan di berbagai daerah di Indonesia namun
dengan karya-karya WIKA sebagai duta bangsa di berbagai
negara.
10.
1997
2011
2013
United Arab Emirates (UAE)
• Construction of Lhibab Police Station
• Construction and maintenance of 15 houses
• Construction, completion & maintenance of 6 resident
villas
1. Myanmar, synergy with other state-owned
Indonesia Enterprise.
2. Malaysia, obtained new project. Maydin
Supermall in Kuching, Sarawak. 3. Timor-Leste,
Jetty Hera project
2014
2015
2016
2017
“
• Road Rehabilitation JCT A09 Fatucamanaun Leohat 1,
STA.0+000 KM - 04 + 200 KM, Municipio de Manatutu
(Package I)
• Construction of new 100 m steel bridge In Milotu Sahe
River, Junction Fatucamanaun, Soibada
• Construction of Natar Bora Road, Timor-Leste
(Package II)
• Construction of Natar Bora Road, Timor-Leste
(Package III)
• Construction of Wai Cua Bridge in Bacau District
Algeria
• 700 unit + 1000 social apartment units (logement)
AADL, Baraki & El Harah, Algeria Province.
• 1000 unit + 1250 social apartment units (logement)
AADL, Ain Defia & Miliana, Bilda Province.
Saya senang
bahwa WIKA
ada di sini dan
berharap bahwa
WIKA akan
menjadi salah
satu pemain
internasional.
Timor-Leste
• Road rehabilitation of project from Baguia to
Ossauna Matebian Hun, Posto Administrativo
Baguia, Municipio Baucao
• Construction of Natar Bora Road, Timor-Leste
(Package I).
Pratito Soeharyo,
Direktur Pemberdayaan Usaha
Deputi Pengembangan Iklim
Penanaman Modal BKPM
2016
2013
Expand market to Brunei
Darussalam with Tobishima.
1. Ocussie – Timor-Leste
2. Menara ETO - Dili,
Timor-Leste 3. The development
of 100 Villas at Housing Complex
(RAK), Dubai – UAE
4. The development of Villa
Obhur Project – Jeddah, Saudi
Arabia
4
3
2
jadi kita ke sana juga
membanggakan,” cerita
Yulianto.
Salah satu kunci
keberhasilan WIKA di luar
1. Jetty Herra, Timor-Leste / 2. Oecusse Airport, Timor-Leste /
negeri terletak pada sinergi
3. 15 Houses of Lehbab, Dubai / 4. 6 Resident Villas, Dubai
seluruh departemen dan
anak perusahaan. DLN
merupakan gerbang bagi
C
WIKA OVERSEAS 2017
departemen lain dengan
spesialisasi pekerjaan masing-masing untuk dapat berkarya di
Berbagai rangkaian keberhasilan WIKA memiliki satu tujuan
luar negeri baik itu dari segi jalan, jembatan, gedung, sektor
yaitu membawa WIKA untuk dikenal luas di mancanegara.
industrial plant maupun sektor power dan energi.
WIKA harus dipandang sebagai brand perusahaan EPC dan
1
2015
Ocussie International Airport
– Timor-Leste.
“Kita banyak mendapatkan kesempatan dari Tokyu dan
kontraktor lainnya untuk bergabung dalam proyek-proyek
fenomenal mereka di luar negeri. Dari kerjasama ini kami
dapat memperluas eksistensi kita di negara tersebut dengan
mengerjakan proyek-proyek lainnya,” ujarnya bangga.
Investasi terdepan tidak hanya di Asia Tenggara tapi juga
di dunia.
Negara seperti Bangladesh, Thailand dan Filipina masuk
dalam target pasar baru yang akan dimasuki WIKA di tahun
2018. Perluasan pasar diharapkan akan mampu untuk
mencapai target mengirimkan lima ribu duta bangsa untuk
menjadi pekerja konstruksi mancanegara dan membantu
mendatangkan devisa negara di 2018.
06
“Misalnya di Timur Tengah, selama ini kan kita dicap sebagai
warga negara kelas dua, karena Indoensia selama ini
dikenal hanya ekspor tenaga kerja tidak terampil, sekarang
engineer kita yang diajak oleh KBRI untuk bertemu dengan
Gubernur atau pemimpin
pemerintahan lain, mereka
jadi tahu kalau Indonesia
itu banyak keunggulannya,
“
2012
Destiawan Soewardjono,
Direktur Operasi
III Perseroan yang
membawahi operasi luar
negeri, bangunan gedung
dan investasi, meyakini
bahwa kesempatan untuk
2011
Overseas Department
bekerjasama dan belajar
divided into:
dari kontraktor luar negeri
1. Middle East & Africa
justru memberikan dampak
division 2. Asia Pacific
division
positif terhadap kineja
WIKA di luar negeri.
Berkat kerjasama tersebut,
Sumber: Wika Overseas
engineer WIKA mampu
Department Report, 2017
menyerap pengetahuan
dan keterampilan dalam
pengerjaan infrastruktur
B
WIKA OVERSEAS 2017
perkeretaan yang
merupakan sektor baru bagi WIKA. Pengalaman serta
pengetahuan tersebut dipercaya dapat menguatkan posisi
tawar WIKA di pasar mancanegara.
2017
2014
Lebih dari itu, GM DLN WIKA, Yulianto berharap keterlibatan
ribuan duta bangsa akan mampu mengubah persepsi
Indonesia di mancanegara sebagai negara yang unggul.
“Dengan dibentuknya anak perusahaan WIKA yang khusus
untuk mengerjakan proyek di luar negeri bukan merupakan
cita-cita yang mustahil. Komitmen serta kebijakan pemimpin,
dukungan terintegrasi seluruh lini bisnis akan membuat WIKA
semakin terbang jauh melintasi benua dan menjadi simbol
keunggulan infrastruktur Indonesia.” pungkas Yulianto.
07
LIPUTAN UTAMA
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
PASAR LUAR NEGERI
Percaya Standar Wika
Menjadi BUMN yang sukses di luar negeri adalah mimpi yang tidak terlepas dari berbagai
risiko. Dalam proses untuk mengerucutkan suatu keputusan strategis dalam konteks
ekspansi misalnya, perusahaan sebesar WIKA sangat membutuhkan serangkaian proses
yang benar-benar matang. kesolidan kerja tim, dan kuatnya kepemimpinan. Ketiga unsur
penting itu disadari dan dipraktikkan betul oleh Direktur Operasi III Perseroan, Destiawan
Soewardjono.
Seperti apa Direktur Operasi III WIKA ini
mengimplementasikan itu semua? Tim WIKA Magz mendapat
kesempatan untuk melakukan wawancara eksklusif guna
mendengar pandangan dan cerita dari sosok yang juga aktif
sebagai salah satu ketua Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI)
beberapa waktu lalu. Berikut nukilannya:
WIKA merupakan salah satu BUMN yang cukup ekspansif
di luar negeri dalam beberapa tahun belakangan. Negara
mana saja yang menjadi tujuan ekspansi dan seperti apa
prospeknya ke depan?
Saat ini operasi WIKA ada di Timor Leste, Myanmar, Dubai,
dan Aljazair. Selain itu, kita juga memiliki cabang selain
4 tempat tadi yaitu: Kuching Sarawak dan Saudi Arabia.
Untuk di Kuching, Malaysia, proyek kita sudah selesai dan
kita sekarang sedang merintis proyek baru, pembangunan
jembatan cable stayed di sana.
Rencananya ekspansi berikutnya adalah Filipina pada proyek
jembatan di mana kita akan JO (Joint Operation) dengan
kontraktor lokal. Saat ini sedang persiapan proses kontrak
karena harus mendirikan cabang dulu sehubungan syarat
yang dibutuhkan adalah pembukaan cabang, pembukaan
rekening bank, dan memiliki izin operasi di sana.
08
Kemudian yang dalam proses saat ini adalah keberadaan
kita di Thailand untuk proyek jalan kereta api. Di sana
akan membangun jalur kereta double track ke luar kota.
Kita ditawarkan jadi subkontraktor di sana dan kedepan
potensinya masih ada.
Destiawan Soewardjono (ke dua dari kanan) dalam sebuah kunjungan menerima tamu luar negeri: WIKA itu sudah Go internasional sehingga bila mitra
bisnis luar negeru mau berbisnis di indonesia dan mencari partner kerja, pilihan pertama mereka ya WIKA.
“
Tahun 2018 ini yang paling dekat selain Thailand yaitu Kuwait.
Ekpansi Timur Tengah, WIKA di Kuwait kita akan membangun
waste water treatment, kita berperan sebagai sub oleh main
contractor yang sudah ada. Lalu ada proyek interchange di
Kuwait juga. Semua sasaran kita adalah proyek pemerintah.
Sasaran kita lainnya yaitu di beberapa negara yang akan
dibangun kantor KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia).
Itu merupakan Program pemerintah melalui Kementerian Luar
Negeri (Kemenlu) dan pengerjaan nanti kita akan bekerjasama
dengan Exim Bank.
Belum lama ini, GM Departemen Luar Negeri WIKA baru saja
berpresentasi di depan Presiden Afghanistan dan Menteri
Luar Negeri Indonesia perihal rencana akan dibangunnya
airport, jalan dan perumahan dan potensi besar lainnya. Kita
juga dapat previllige (keistimewaan) untuk mendapatkan
proyek di sana. Hanya dari kita tinggal menyiapkan sumber
daya proyek.
Jadi ekspansi ke depan intinya yang sudah ada kita
manage, yang belum ada, ya mencari negara yang potensi
infrastrukturnya besar kemudian prosesnya adalah proses
yang lunak jadi kalau ada tender pun tender yang lunak
sehingga kita akan mendapatkan nilai tambah dan profit.
Intinya ke sana karena kalau tidak profit kan ya tidak perlu.
Dengan segala raihan itu, apa pesan yang ingin Bapak
sampaikan atas nama WIKA guna mempertegas posisi
Perseroan pada saat diundang pemerintah di luar negeri?
Destiawan Soewardjono bersama Presiden Joko Widodo: Mimpi kami dalam waktu 10
tahun ke depan memantapkan WIKA untuk beraktivitas di tingkat dunia.
WIKA saat ini masih beroperasi secara nyata di luar negeri dan sedang
beroperasi aktif di beberapa negara. Hal ini menunjukkan kalau WIKA ini
ada di mana-mana dan bisa menjadi bahan bagi para duta besar (dubes)
untuk bisa mempromosikan Indonesia. Selama ini kan ekspor dari Indonesia
utamanya produk dan persaingannya pasti tinggi. Sedangkan pada saat
yang sama, Tiongkok ekspor jasanya luar biasa, dan hampir di semua
negara selalu ada kontraktor Tiongkok.
Nah para dubes kita berpikir kalau Indonesia juga harus melakukan hal
yang sama dan kontraktor yang ada di luar saat ini cuma ada WIKA.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang paling men-support adalah
KBRI di Aljazair. Mereka yang mengenalkan kita ke kementerian perumahan
negaranya mengenai bagaimana pengalaman WIKA.
WIKA saat ini masih
beroperasi secara
nyata di luar negeri
dan sedang beroperasi
aktif. di satu negara. Hal
ini menunjukkan kalau
WIKA ini ada di manamana dan bisa menjadi
bahan bagi para duta
besar (dubes) untuk
bisa mempromosikan
Indonesia.
“
Memimpin Direktorat yang menjadi ujung tombak operasi
WIKA di luar negeri, bangunan gedung dan investasi.
Alumnus teknik sipil Universitas Brawijaya, Malang ini paham
betul bagaimana mengembangan bisnis luar negeri di tengah
tantangan kompetisi bisnis konstruksi yang demikian ketat.
Dan jelang pergantian tahun 2018 yang sudah demikian
dekat di depan mata, tantangan itu menunggu untuk segera
dieksekusi dengan strategi yang benar-benar cakap.
Pesan kita adalah WIKA siap mendukung
pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan
oleh negara tersebut. Karena sebagian
besar negara-negara yang kita kunjungi itu
infrastrukturnya belum menyamai Indonesia.
Makanya kalau kita promosi Simpang Susun
Semanggi, kita kerja di MRT, LRT, mereka itu
bilang “Wah WIKA bisa bikin ini”. Mereka itu
surprise kalau ternyata WIKA itu perusahaan
Indonesia yang sudah mengglobal dan punya
kemampuan yang besar. Mereka berharap WIKA
masuk ke negara mereka.
09
LIPUTAN UTAMA
Poin pertama saat memilih proyek yang menjadi perhatian
adalah proyek itu milik pemerintah. Poin kedua adalah
negaranya aman, dan poin yang ketiga adalah adanya jaminan
pembayaran. Kemudian poin lain yang harus diperhatikan
adalah perihal transaksi keuangan.
Security mungkin tidak menjadi poin yang pertama, akan
tetapi tidak dipungkiri memang kita tetap perlu mencari
negara yang aman. Afganistan misalnya, Pada tempat
tertentu, di negeri itu ya seperti di Indonesia. Fokus kita akan
lebih ke ibukotanya. Mengapa? Karena dari sisi security,
kawasan ini pasti akan menjadi perhatian sehubungan
banyaknya kedutaan besar asing.
Sama pada saat kita masuk di Aljazair, di mana pada beberapa
tempat masih ada check-check point (pos-pos pemeriksaanred). Jika sudah demikian, maka lokasi yang paling aman, ya,
di ibukotanya. Di luar itu, kita juga akan selalu memperhatikan
tim untuk selalu menyiapkan diri demi keselamatan.
Berdasarkan penjelasan bapak, jelas bahwa mitigasi risiko
memegang peranan penting untuk masuk di pasar baru
tersebut?
Saya selalu meminta kehati-hatian. Tidak asal terima proyek.
Jadi kita perlu membuat mitigasi resiko dulu berdasarkan
pengalaman-pengalaman yang sudah ada di Aljazair tahun
2007, Dubai 2005, Timor Leste mulai 2011, dan Myanmar
mulai tahun 2013. Pengalaman itulah yang membuat kita jadi
lebih siap untuk masuk.
Dalam penjelasan Bapak di awal wawancara. Bapak
bercerita peran penting Bank Exim bagi pembiayaan
proyek WIKA di luar negeri. Seperti apa penjelasannya?
Peran mereka sentral. Bank Exim inilah yang akan melaporkan
ke Kementerian Keuangan bahwa mereka akan membantu
kita di pendanaan lalu pemerintah melalui Bank Exim negara
setempat membayarnya ke Bank Exim Indonesia.
Jadi, skema pembayarannya akan seperti itu dan kita tidak
perlu repot-repot menagih. Bank Exim menyadari kalau
selama ini Indonesia kerap mengekspor produk. Namun,
dalam perjalanannya kemudian, ternyata kita juga bisa
mengekspor jasa yang risikonya juga lebih kecil daripada
ekspor produk. Kami meyakini bahwa kontrak pemerintah
pasti dibayar oleh pemerintah.
Bagaimana peran kerjasama dengan perusahaan asing di
dalam negeri untuk perluasan bisnis WIKA di luar negeri?
Saya melihatnya sekarang ini bisa dua arah. Kita berkenalan
dengan perusahaan asing di dalam negeri dan kemudian kita
menyatakan siap untuk bekerjasama di luar negeri. Selain itu,
kita juga bermitra dengan perusahaan-perusahaan asing.
Mereka (owner, calon mitra) berpikir bahwa standar WIKA itu
sudah internasional sehingga bila mereka mau berbisnis di
indonesia dan mencari partner kerja, pilihan pertama mereka
ya WIKA.
Mereka sudah tidak perlu lagi mencari tahu karena sudah
sesuai dan mereka tidak perlu di ajarkan lagi. Kalau belum
punya, mereka pasti akan berpikir dulu siapa nih yang bisa
kerja sesuai dengan standar mereka. Kayak Kajima kan sudah
tidak perlu berpikir lagi. Terbukti dengan kerjasama di proyek
Jalan Tol di Cilincing dan di Fairmont Hotel, Senayan.
“
Mimpi kami dalam
waktu 10 tahun ke depan
memantapkan DLN WIKA
untuk beraktivitas di tingkat
dunia. Memantapkan kualitas
agar benar-benar diterima.
Jadi, saat perusahaan luar
negeri mencari rekan atau
subkon dapat langsung
memilih WIKA dan tidak perlu
klarifikasi lagi.
“
Poin-poin apa saja saja menurut Bapak yang laik
dipertimbangkan dalam memilih potensi pasar luar negeri
saat ini?
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
Kalau untuk pekerja, kita menargetkan negara yang
membutuhkan tenaga kerja skill (terampil). Untuk menyiapkan
SDM baik itu skill maupun nonskill, kita sudah punya metode,
training center, proses perekrutan sampai pengiriman sesuai
standar dan sudah dilakukan dengan baik. Hal yang masih
menjadi PR adalah menyiapkan engineer untuk mendukung
itu semua.
DESTIAWAN
SOEWARDJONO
PROFIL
PRIBADI
Destiawan Soewardjono, lahir di Surabaya, 10 April
1961.Selepas menyelesaikan pendidikan tingginya di Malang ,
WIKA Tower II
kiprahnya bersama WIKA melaju pesat dengan menangani
Jl. D.I. Panjaitan Kav 10
beberapa proyek strategis di dalam dan luar negeri.
Jakarta, 13340
Potensi dan peluang ekspansi DLN selalu ada, tetapi tetap
harus melihat dulu kemampuan kita. Hal pertama adalah
ketersediaan sumberdaya.
Tak hanya itu, ia juga aktif sebagai salah satu ketua di Asosiasi
Kontraktor Indonesia dan keangotaan Road Engineering
PENGALAMAN BEKERJA
Association of Asia and Australasia.
PENGHARGAAN
1992-1995, KEPALA TEKNIK
Instalasi instalasi air bersih & reservoir Kawasan Mengunrejo,
27 Maret 1998
Serang; IKPP Parawang Project, Pekanbaru;
Advice Receiving Award W
Proyek Ombilin PLTU
11 Maret 1999
1995-2001, DEPUTI MANAJER PROYEK
Adi Prestasi WIKA
Proyek PLTP Gunung Salak; PID Sumatera Selatan & Jambi;
PENDIDIKAN
Pelara Weir Sumbawa; Paket Irigasi Batanghari
1999-2001, MANAJER CABANG
WIKA Bali, Timor Timur, NTB & NTT
2002-2011, MANAJER PROYEK
Pembangunan Pumping Station & Reservoir Area Package.2
1987, SARJANA TEKNIK SIPIL
Universitas Brawijaya, Malang
2008, MAGISTER MANAJEMEN
ADMINISTRASI BISNIS
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
di Sungai Pampang; PLTGU Borang di Palembang- Sumatera
Selatan; Proyek Konsorsium Span Suramadu; East West
Motorway - Proyek Algeria
2012-2013, General Manager of Overseas Department
2013-2014, Director of Operation IV
2014-now, Director of Investment, Building and International
KARYA TULIS
PERUSAHAAN &
LAINNYA
2010, Rencana Strategis dan Jangka
Panjang Operasi WIKA Luar Negeri
Seperti apa tanggapan management WIKA terhadap
konstribusi DLN bagi Perseroan?
Mulai tahun 2012, Departemen Luar Negeri (DLN) WIKA
terbentuk. Sejak itu pertumbuhannya terbilang cukup
signifikan. Tahun ini target kontraknya sekitar 70% dan tahun
depan bisa di atas 100% dari Rp2 Triliun menjadi Rp4 Triliun.
Akumulatif ya? Untuk tahun depan kontrak di tangan hampir
Rp6 Triliun. Raihan itu untuk WIKA terbilang kecil karena WIKA
juga melesat. Namun, hal yang terpenting adalah DLN terus
bertumbuh.
Proyeknya masih tergolong muda, pengalamannya belum
banyak, tetapi dapat diterima di sana. Kami mendorong
mereka belajar di sana dan kembali ke tanah air menjadi
lebih percaya diri dan bisa menunjukkan kemampuannya. Ini
training secara tidak langsung di samping pendalaman teoriteori yang ada.
Teman-teman yang muda, kita dorong untuk bisa berkerja
lebih mandiri lagi. Mereka akan lebih semangat dan mandiri
jika bekerja di luar negeri, apalagi kalau komunikasinya
nyambung. Pada saat mereka sudah bisa berkomunikasi
masalah teknis maupun non teknis, mereka sudah tidak
melihat usia lagi. Walaupun anda baru berpengalaman 1
tahun tapi kalau anda bisa menjelaskan secara teknis dan bisa
berdiskusi maka mereka akan menerima anda dengan baik.
Hal ini berbeda karena kalau di dalam negeri, pengalaman
akan menjadi referensi awal. Dengan begini DLN lebih
mudah menyiapkan SDM-nya. Pada proyek Aljazair, Manajer
Mengacu pada Visi WIKA 2020 menjadi Perusahaan EPC
dan Investasi Terintegrasi Terbaik di Asia Tenggara, kini
WIKA bahkan sudah dikenal luas hingga Afrika dan Timur
Tengah. Bagaimana pandangan bapak ?
WIKA menjadi perusahaan terbaik di skala global pada bidang
EPC (Engineering, Procurement, And Construction). Mimpi
kami dalam waktu 10 tahun ke depan memantapkan DLN
untuk beraktivitas di tingkat dunia.
Memantapkan kualitas agar benar-benar diterima. Jadi, saat
perusahaan luar negeri mencari rekan atau subkon dapat
langsung memilih WIKA dan tidak perlu klarifikasi lagi.
Anditya Angwarmase, Heni Pusbintari
10
11
LIPUTAN UTAMA
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
Etalase Wika di
MANCANEGARA
WIKA meyakini bahwa hanya
menjadi perusahaan terkemuka
di dalam negeri saja tidaklah
cukup, maka proyek-proyek
konstruksi di luar negeri pun
dirambah.
Dengan berkiprah di luar negeri,
WIKA tidak hanya menunjukkan
kapasitas dan kapabilitasnya sebagai
perusahaan EPC serta investasi
kebanggaan Indonesia. Lebih dari
itu, WIKA juga dapat meningkatkan
network sekaligus mitra untuk
pekerjaan-pekerjaan strategis di
dalam dan luar negeri. Seperti apa
proyek-proyek luar negeri WIKA
kemudian menjadi signature dan/
atau etalase yang membanggakan
Indonesia, berikut profil singkatnya.
12
13
LIPUTAN UTAMA
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
SOKOGURU PASOKAN ENERGI
Timor Leste
Optimisme Wika di
BANDARA
OECUSSE
Energi adalah salah satu komponen vital
yang dibutuhkan untuk menjalankan
roda pemerintahan suatu negara.
Aman pasokan energinya, aman pula
kesejahteraan negaranya.
Bandara Oe-cusse, Timor Leste: Bandara internasional yang didesain untuk mengangkat potensi Zona Ekonomo Eksklusif Oecusse, Ambeno dan
menangkap menggeliatnya potensi ekonomi Indonesia bagian timur.
Kiprah WIKA dalam membangun bandara internasional Oecusse bukan hanya memperkuat
portofolio WIKA dalam infrastruktur kebandaraan, tetapi juga menjadi landasan penting
perusahaan untuk semakin Go internasional.
Lima belas tahun sudah, Timor Leste resmi menjadi negara
demokrasi dalam kancah pergaulan global. Pembangunan
di berbagai sektor terus didorong agar negara yang kini
dipimpin oleh Perdana Menteri Mari Alkatiri itu sebagai wujud
menggeliatnya perekonomian. Salah satu yang menonjol
adalah infrastruktur.
Lingkup pekerjaan Perseroan pada proyek berjangka waktu
690 kalender kerja ini meliputi, rehabilitasi existing bandara,
perpanjangan runway dari 1,5 Km menjadi 2,5 Km, pelebaran
dan perluasan wilayah bandara agar bisa dijadikan bandara
komersial, pemutakhiran sistem radar dan navigasi serta
pemutakhiran sistem dan standar safety bandara.
Hampir 80% pembangunan infrastruktur di negara beribukota
Dili itu dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Indonesia, termasuk PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. (WIKA)
Kontribusinya pun dapat dikatakan cukup dominan, mulai dari
landmark Jambatan Komoro, PLTD Hera, Akses Jalan Strategis
Batugade-Maliana hingga Bandara Oe-Cusse-Ambeno di
Zona Ekonomi Eksklusif.
Manajer Proyek Pembangunan Bandara Oecusse, Roem
Olifwan meyakini bahwa dengan mengusung spirit of
innovation, semangat agility, caring, dan excellence serta
kerjasama tim yang solid, WIKA akan mampu melaksanakan
Pembangunan Bandara Internasional Oecusse dengan
tepat waktu dan tepat mutu, “Inshaallah kepercayaan yang
diberikan kepada WIKA oleh owner akan dilaksanakan dengan
baik dan professional,” jelas Roem optimistis.
Kementerian Pekerjaan Timor Leste melibatkan WIKA untuk
membangun Proyek Bandara Internasional Oecusse menjadi
bagian kawasan ekonomi khusus yang didesain sebagai
magnet untuk menangkap potensi ekonomi Indonesia di
bagian timur.
“Proyek Bandara Internasional di Oecusse merupakan wujud
dari Pemerintah Timor Leste dalam membangun Zona
Ekonomika Ekslusif. Oecusse akan menjadi wilayah dan juga
implementasi model baru dalam pembangunan sosial ekonomi
di dunia,” demikian Menteri Pekerjaan Umum, Transportasi
dan Komunikasi Timor Leste Gastão Fransisco de Sousa
sebagaimana dilansir dari ANTARA News, Jum’at (24/11)
14
Penandatanganan Proyek Bandara Internasional Oecusse senilai
US$92 juta telah ditandatangani oleh Direktur Operasi III, Destiawan
Soewardjono serta perwakilan dari Kementerian Pekerjaan Umum
Republik Demokratik Leste dan disaksikan oleh Direktur Utama
Perseroan Bintang Perbowo pada Senin (9/3/2015) di Dili.
Siti Heidiyani
Nama Proyek
Development of Oecusse Airport Project, Timor Leste
Project Location
DOA – Pante Maccasar, District Oecusse, Timor Leste
Scope of Work
The New Development of Oecusse Airport project
will be the infrastructure that connected Oecusse
to other place faster. The existing airport will be
developed to be the instrumental airport and
completed with buildings and navigation system
Timor Leste merupakan salah satu negara berkembang
di kawasan Asia-Pasifik yang termasuk progresif dalam
menggenjot pembangunan infrastrukturnya. Dilansir dari
metronews.com, Duta Besar Republik Indonesia untuk
Timor Leste Sahat Sitorus mengatakan, hampir 80 persen
pengerjaan infrastruktur mulai dari pembangunan jalan raya,
jembatan, hingga gedung kementerian negara tersebut
dibangun oleh BUMN Indonesia. WIKA sebagai salah satu
BUMN Konstruksi turut berkontribusi dalam pembangunan
infrastruktur di negara bekas jajahan Portugis itu.
Tak hanya membangun infrastruktur seperti Jembatan
Comoro, Batugade-Maliana Road ataupun gedung dan
fasilitas Bandara Oecusse, di Timor Leste WIKA juga
menunjukkan keahliannya membangun sarana dan prasarana
terkait bidang energi. Untuk menambah pasokan energi listrik
di Bumi Loro Sae, WIKA sudah membangun Pembangkit
Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Hera di bagian utara negara
tersebut, sekitar 30 km dari Dili, ibukota Timor Leste serta
serta PLTD Betano di wilayah selatan.
Melalui PLTD Hera 126 MW dan PLTD Betano 136 MW
ini, kebutuhan listrik di negara berpenduduk 1,2 juta jiwa
itu pun semakin tercukupi. Untuk menjalankan mesinmesin pembangkit listrik, bahan bakar minyak (BBM) yang
diperlukan, didatangkan dari luar negeri melalui pelabuhan
khusus yang dibangun oleh WIKA. Proyek strategis nasional
bernama Jetty Hera ini dibangun pada awal tahun 2016 dan
selesai di bulan Juni 2017.
Pekerjaan Jetty Hera tersebut dilaksanakan WIKA untuk
melengkapi proyek Engineering, Procurement and
Construction (EPC) Tank Farm Terminal & Facilities yang
berfungsi sebagai tempat penampungan BBM dan gas untuk
memenuhi kebutuhan pembangkit listrik maupun kebutuhan
sehari-hari masyarakat Timor Leste. Dalam proyek ini, WIKA
mengerjakan beberapa pekerjaan sipil seperti preparation,
material procurement, approaching pile head (600 m),
platform jetty (30 m x 12 m), mooring breasthing (4 unit),
mooring dholpin (4 unit), catwalk support (6 unit), catwalk
construction, mechanical electrical, finishing.
Struktur Jetty Hera yang dikerjakan selama kurang lebih 240
hari ini dirancang mampu untuk disandari kapal besar yang
berkapasitas 20.000 dwt. Dalam kurun waktu satu bulan, kapal
pengangkut BBM dan gas dari Singapura itu akan berlabuh
sebanyak dua kali. Proyek yang dimiliki oleh Electridade
De Timor Leste (EDTL) atau perusahaan listrik nasionalnya
Timor Leste ini memiliki peran yang cukup vital mengingat
ketersediaan BBM maupun gas utama negara tersebut
dipasok oleh kapal yang bersandar di Jetty Hera.
Heni Pusbintari
Data Teknis Pekerjaan Jetty Hera
Nama Proyek
Pekerjaan Jetty Hera Pada Proyek EPC Tank Farm
Terminal & Facilities
Pemilik Proyek
Electridade De Timor Leste (EDTL)
Nilai Kontrak
USD 7.300.000
Uang Muka
10% dari nilai kontrak
Kontraktor Utama
G & S Lda
Masa Pelaksanaan
240 hari
Retensi
0%
Kapasitas
Kapal bermuatan 20.000 dwt
Jetty Hera: Didesain mampu untuk disandari kapal besar yang berkapasitas 20.000 dwt.
Technical Spesification
• Capacity, 250,000 annually passangers
• Air side system:
1. Runway, flexible pavement
2. Taxiway, Apron, Service Road
3. Tower Equipment & Recorder Package
4. Navaids - DVOR Installation system
5. Airfield Lighting System
• Land side system:
1. Terminal building
2. Dire fighting building
3. Main power house building
4. Air traffic control
5. Office & meteorology building
6. Hangar
7. Mechanical & electrical
8. Site development
9. Furniture & artwork
15
LIPUTAN UTAMA
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
CHRISTO-REI
Patung Perdamaian
Kebanggan Warga Timor
Infografi :
Groundbreaking Comoro Bridge-Timor Leste
COMORO
BRIDGE II & I,
Monumen Christo-Rei-Dili
(sumber : http://jonathantkj.blogspot.
co.id/2016/02/7-destinasiwisata-di-timor-leste-yang.
html)
Gebrakan Awal Ekspansi
WIKA di Timor Leste
PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk atau populer dengan singkatan WIKA, telah
melebarkan ekspansi bisnis di beberapa negara ASEAN, salah satunya yaitu
Timor Leste sebagai negara pertama di Asia-Pasifik.
Di negara yang memiliki pendapatan per kapita sekitar $ 3.330, - WIKA
telah memiliki sekitar 16 proyek yang tersebar di beberapa wilayah
diantaranya; Dili, Batugade, Maliana, Hera, dan Oeccusse.
Kembali ke sepak terjang WIKA di awal tahun 2012, dimulai dengan
proyek pertama Comoro Bridge II di mana saat itu WIKA ditunjuk langsung
sebagai kontraktor utama dari Indonesia yang mendapatkan kesempatan
untuk bekerja di Timor Leste.
16
Comoro Bridge II merupakan pekerjaan dari Kementerian Pekerjaan
Umum Timor Leste yang merupakan dana dari APBN tahun 2012-2013
dengan nilai kontrak sebesar USD$ 8, 7 juta. Porsi pekerjaan WIKA
sebagai kontraktor utama di proyek ini adalah membangun jembatan
dua bentang dengan konstruksi pre-cast I- girder dengan panjang 180
meter. Pembangunan jembatan ini memiliki fungsi yang sangat berarti
bagi roda perekonomian di kota Dili, sebagai jalur penghubung darat bagi
transportasi barang dan jasa untuk masyarakat kota ini dan juga untuk
menanggulangi macet di dalam kota.
Apabila Anda mengunjungi kota Dili, jangan lewatkan perjalanan
santai Anda ke kawasan Tanjung Fatucama, yang berlokasi sekitar
tujuh kilometer dari pusat kota. Di kota yang memiliki daya tarik dan
pesona alam yaitu bentangan laut dan pegunungan telah berdiri
monumen kebangaan dari kota ini yaitu Patung Christo-Rei.
Patung Christo-Rei menjadi simbol yang merefleksikan arti
kedamaian, kesejahteraan, dan kehidupan yang lebih baik di tanah
Lorosae. Memiliki ketinggian 27 meter, patung ini adalah patung
kedua tertinggi di dunia setelah Patung Christ the Redeemer di Rio
de Janeiro, Brazil (38 meter).
Proyek Comoro Bridge I & II air view
Proyek jembatan Comoro II & I telah diselesaikan
dengan masa kerja 270 hari sejak bulan
September 2012-May 2013 dan diresmikan oleh
Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao
dan juga Menteri Pekerjaan Umum Bapak Gastao
De Souza.
Menurut Manajer Divisi II Area Asia-Pasifik,
Bapak FX Poerbayu Ratsunu di sela-sela acara
Management Review Departemen Luar Negeri,
WIKA saat ini juga mendapatkan kesempatan
dan kepercayaan untuk menyelesaikan proyek
tambahan dari CPLP Comoro cable stayed
bridge. Rencananya jembatan ini akan menjadi
ikon baru dan modern kota Dili.
Kami optimis dengan proyek-proyek WIKA di
Timor Leste, khususnya di ibukota Dili dilihat dari
peningkatan pembangunan yang dikerjakan oleh
pemerintah baik untuk sektor publik maupun swasta.
Foto Groundbreaking Comoro Bridge-Timor Leste
WIKA berusaha memberikan “one stop
service excellence”, dengan mengedepankan
komitmen, innovasi teknologi, sumber daya
berkualitas, harga serta mutu dan standar
internasional, ujar Bapak FX Poerbayu Ratsunu
ketika menutup wawancara kami siang itu.
Yasmin Yuriski
Peresmian patung Raja Kristus pada tanggal 15 Oktober 1996
oleh President Soeharto, yang dikerjakan selama satu tahun oleh
seniman Mochamad Syaililah adalah salah satu objek wisata
rohani popular di Timor Leste. Untuk mencapai puncak monument
tersebut, diperlukan mendaki ribuan anak tangga dengan melewati
14 titik pemberhentian yang memiliki makna religius perjalanan
Yesus Kristus.
Dari tempat tertinggi para pengunjung berdiri, akan terlihat
pemandangan matahari senja dengan pasir putih dan biru nya
Laut Timor. Pemandangan yang sangat menawan dan akan selalu
menjadi kenangan tak terlupakan dari kota Dili.
Seperti kata pepatah Inggris dibawah ini:
“People don´t take trips, trips take people”.
(John Steinbeck)
17
LIPUTAN UTAMA
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
Magnet Kuching itu Bernama
MYDIN MALL
Dimana pun, mal selalu menjadi magnet
yang menarik kedatangan masyarakat
setempat maupun wisatawan dari luar
wilayah tersebut. Di Kuching, Malaysia,
Mydin Mall muncul jadi magnet itu.
Ranah usaha MYDIN saat ini meliputi hypermarket, emporium,
minimarket, toko waralaba, toko kenyamanan, dan bazaar.
MYDIN telah mengoperasikan lebih dari 90 outlet, termasuk
18 hypermarket, 16 emporium, 3 bazaar, 47 minimarket
(MyMydin), 8 toko kenyamanan (MyMart), dan 6 gerai
waralaba (Mydin Mart). Setiap hypermarket milik MYDIN
terletak di Mydin Mall.
Tak heran, MYDIN adalah kelompok usaha terpandang di
Malaysia yang bergerak dalam bidang ritel dan grosir. Produkproduk yang dijual mulai dari makanan, hingga kebutuhan
rumah tangga seperti hardware, listrik, dan alat tulis. MYDIN
juga menggaet konsumen penggemar porselen dan mainan.
Tak hanya itu, MYDIN juga memperdagangkan produk tekstil.
Suatu kebanggaan bagi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA)
yang telah dipercaya untuk ikut serta membangun Mydin Mall
di Kuching. Dengan nilai proyek sebesar Rp 41,920 miliar,
proyek di Ibukota Malaysia Timur ini berlangsung mulai 11
Oktober 2013 hingga 8 Juli 2014.
Sebelumnya, MYDIN berfokus pada sektor non-makanan
hingga pada tahun 1997 kelompok usaha ini membeli
supermarket pertama di Selayang. Semakin hari, MYDIN pun
semakin tumbuh pesat. Apalagi, MYDIN menjalankan seluruh
aspek bisnisnya dengan prinsip ‘halal’, yaitu konsep dan
menekankan pada kejujuran, ketulusan dan disiplin yang baik.
Renny Hidayat
18
Residential Complex, United Arab Emirates
3D Image Proyek Bateen Al Samar
Deskripsi Proyek Mydin Mall Malaysia
Proyek Mydin Mall Malaysia
BATEEN AL SAMAR
Pekerjaan
Mydin Mall
Lokasi
Kuching, Malaysia
Nilai Kontrak
IDR 41.920 Juta
Pemilik Proyek
Zecon SDN BHD
Waktu Pelaksanaan
11 Oktober 2013 - 8 Juli 2014
Progress sampai
November 2014
20 persen pembangunan
Lingkup pekerjaan
Pembangunan Mydin Retail Mall
Berdirinya Bateen Al Samar menjadi
penahbisan eksistensi WIKA di Dubai,
episentrum ekonomi Timur Tengah
Sejak Agustus lalu, WIKA mengirimkan sekitar 800-an Tenaga
Konstruksi terdidik dan tersertifikasi ke Dubai yang WIKA
sebut sebagai duta bangsa untuk Proyek Bateen Al Samar
Residential Complex Dubai, Uni Emirat Arab.
Sebagai salah satu kota terpadat di Uni Emirat Arab, Dubai
pasti memiliki pembangunan infrastruktur yang masif dan
terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan warganya. Salah
satunya dibuktikan dengan tercatatnya kota Dubai sebagai
peringkat 4 (empat) kota dengan gedung pencakar langit
terbanyak di dunia. Memang di tengah topografi wilayah yang
diselumuti padang pasir, kemajuan kota ini termasuk yang
paling pesat di wilayah Teluk Persia.
Pemberangkatan para pekerja konstruksi terdidik tersebut
sejalan dengan kepercayaan yang diberikan oleh Kementerian
Pekerjaan Umum Dubai kepada National Gulf Construction
yang menggandeng WIKA sebagai rekan kerja untuk
membangun perumahan milik pemerintah di Dubai. Proyek
Bateen Al Samar Residential Complex Dubai ini rencananya
akan berlangsung selama 15 bulan kalender kerja dengan
skup pekerjaan; tanah, struktur, arsitektur, mechanical
electrical plumbing (MEP), paving & parking, landscaping.
Melihat fakta tersebut, WIKA juga ingin mengambil peluang
di mana Anak Negeri dapat kembali berkontribusi pada
pembangunan infrastruktur di kota Dubai ini. Peran WIKA
pada proyek infrastruktur di Dubai dimulai pada beberapa
tahun lalu saat WIKA mengirimkan Engineer untuk terlibat
dalam Pembangunan Transportasi Kereta Metro Dubai
yang merupakan Jaringan rel metro tak bersopir pertama di
dunia. Itulah momentum di mana WIKA mulai mengepakkan
sayapnya di bumi Timur Tengah.
Kini perjalanan sejarah WIKA untuk kembali berkontribusi
di Dubai dimulai lagi melalui proyek barunya di 2017 yaitu
Proyek Bateen Al Samar Residential Complex di Dubai.
Proyek ini juga akan menjadi salah satu milestone penting
WIKA di tahun 2017 untuk proyek luar negeri.
Intan Zahara Wulan
Deskripsi Proyek Bateen Al Samar
Nama Proyek
Bateen Al Samar Residential Complex (Phase 1),
UAE
Lokasi
Dubai, United Arab Emirates
Pemilik Proyek
National Gulf Construction
Funding Source
Government of Dubai
Nilai Kontrak
USD 12,210,000 (IDR 161,391,447,470)
Periode Konstruksi
15 bulan
Tanggal Mulai
9 Agustus 2017
Tanggal Selesai
9 November 2018
19
LIPUTAN UTAMA
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
OVERSEAS
DEVELOPMENT PROGRAM
Sebagai Bentuk Nyata Aksi Korporasi
di Luar Negeri
Kiri: Kegiatan cross culture outdoor training di Karawang. Tengah & kanan: Pembekalan indoor training oleh Direktur Operasi III untuk para duta bangsa ke
luar negeri.
Kendala berikutnya adalah cuaca yang ekstrim untuk di
beberapa negara, sebagai contoh Aljazair dengan cuaca 4
musim yang membuat pekerja harus siap fisik dalam berbagai
kondisi. Pengalaman WIKA di Aljazair selama kurun waktu 4
tahun membuat banyak pengalaman dan pembelajaran dalam
proses mengenal budaya setempat.
Kaitannya dengan masakan dan menu di negara setempat
juga bagian dari hambatan yang harus diadaptasi bagi para
pekerja dan tim manajemen, sehingga solusi yang diterapkan
di proyek-proyek tersebut dengan mengirimkan koki tanah air
yang sesuai dengan selera lidah Indonesia.
Jajaran Direksi dan Manajemen WIKA bersama dengan tenaga kerja terdidik WIKA pada acara pemberangkatan
Duta Bangsa ke Dubai, Uni Emirat Arab di WIKA Tower 2, Jakarta (4/8)
WIKA melalui Departemen Luar Negeri sejak tahun 2007
telah menjalankan program Overseas Development Program
yang berisikan 3 ( tiga) modul yaitu; leadersip, sertifikasi
kompetensi, dan pengenalan budaya asing (cross-culture).
Program inisiasi dari Departemen Luar Negeri ini telah
diimplementasikan selama 10 tahun belakangan ini di dua
kawasan yaitu di Asia Pasifik dan Middle-East & Afrika.
Program ini sendiri memiliki tujuan yang sangat penting dan
bermanfaat bagi para pekerja WIKA yang akan di tempatkan
di luar negeri. Pembekalan pekerja meliputi modul training
disiplin dasar dan sertifikasi oleh tim internal WIKA dan
lembaga professional.
Modul traning disiplin dasar dirancang dengan program
pengembangan khusus di mana para pelatihnya merupakan
20
gabungan dari TNI dan fasilitator khusus yang dapat melatih
kesiapan mental dan fisik dari masing-masing pekerja. Tujuan
program itu sendiri agar setiap Insan WIKA dapat memahami
dari budaya perusahaan dan kompetensi ringan yang
diperlukan sebagai bekal awal bekerja di Luar Negeri seperti;
disiplin, motivasi, teamwork dan komitmen dalam bekerja.
Culture Orientation merupakan bagian dari pengenalan
budaya asing, yang di adakan di WIKA Pratama Learning
Center. Program yang memiliki tujuan sangat bermanfaat
bagi para pekerja untuk mengenal negara dan daerah
dimana mereka akan bekerja seperti di Aljazair, Dubai,
Jeddah dengan bahasa dan budaya yang sangat berbeda.
Ketiga negara tersebut memiliki bahasa sehari-hari Arab dan
khususnya di Aljazair, kebanyakan penduduknya berbicara
bahasa Perancis.
ETIKA BERBISNIS DAN
BERSOSIALISASI DI
ARAB SAUDI
Konflik budaya dan menghindari konfrontasi merupakan
masalah pokok di masyarakat Arab Saudi, mereka sangat
menjaga harga diri dan kehormatan keluarga di mana lakilaki adalah seorang pemimpin. Jalan yang terbaik dalam
bernegosiasi adalah dengan kompromi,sabar dan tidak
emosional, dikarenakan orang lokal di sana cenderung
dengan budaya yang sedikit tempramental. Sehingga
diperlukan kontrol emosi agar dapat meningkatkan
hubungan kerja.
Semoga dengan adanya program pengenalan budaya
asing yang diterapkan oleh Departemen Luar Negeri dapat
menjadi added value yang tidak dimiliki oleh perusahaan
konstruki ¨plat merah¨ lainnya di Indonesia.
Selamat berkiprah dan membawa nama baik Indonesia,
teman-teman di Luar Negeri!
Yasmin Yuriski
Beberapa tempat umum seperti hotel dan restoran memiliki
ruang khusus keluarga di mana wanita akan dilayani bersama
suaminya atau khusus untuk wanita. Wanita diminta untuk
berpakaian konservatif dengan rok panjang, lengan baju
mencapai telapak tangan atau lebih dan leher tertutup.
Pada umumnya, bagi seorang muslim laki-laki tidak biasa
menyalami seorang wanita atau terlibat dalam pembicaraan
dengan sentuhan tubuh yang umum dilihat ketika
pembicaraan terlibat sesama laki-laki.
Langkah-langkah yang umum dilakukan oleh pengusaha
Arab Saudi dalam pertemuan bisnis dimulai dari membuat
janji, menyampaikan salam, berjabat tangan, berkenalan,
bahasa tubuh, pemberian bingkisan, undangan makan
hingga negosiasi dan penandatanganan kesepakatan kerja.
PAKAIAN PENGUSAHA WANITA DAN
KOMUNIKASI DENGAN PENGUSAHA WANITA
Melakukan bisnis di Arab Saudi, termasuk merupakan
tantangan bagi pelaku bisnis khususnya wanita.
Terdapat beberapa perbedaan budaya yang harus
diadaptasi ketika ingin melakukan kunjungan
kerja di sana.
21
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
| KNOWLEDGE 10
10 BANDARA
Tersibuk di Dunia
1.
Hartsfield-Jackson Atlanta
International Airport
Bandara Hartsfield – Jackson Atlanta yang
terletak di Amerika Serikat menempati
posisi pertama sebagai bandara tersibuk di
dunia, di mana pada tahun 2016 memiliki
jumlah penumpang sebanyak 104.171.935
penumpang, dengan berbagai destinasi
baik domestik maupun internasional.
Bandara yang berjarak 11 km dari
tengah kota Atlanta ini memiliki MARTA,
transportasi cepat khusus untuk sampai ke
kota Atlanta.
2.
Beijing Capital
International Airport
Pada urutan kedua, ada Bandara Beijing Capital yang terletak
di Distrik Chaoyang.Bandara yang berdiri sejak 2 Maret 1958
ini melayani 94.393.454 penumpang sepanjang tahun 2016
lalu. Hingga saat ini, bandara yang juga dikenal sebagai Beijing
Shoudu Guoji Jichang telah memiliki 3 terminal. Terminal 1
digunakan untuk penerbangan domestik, dan terminal 2&3
digunakan untuk penerbangan internasional.
22
23
KNOWLEDGE 10
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
4.
Los Angeles
International Airport
Los Angeles International Airport yang dikenal
juga dengan singkatan LAX merupakan Bandar
udara komersial tersibuk ke empat di dunia dan
ketiga di Amerika Serikat dan saat ini menangani
80,921,527 penumpang. LAX memiliki sembilan
terminal penumpang yang disusun dalam bentuk
huruf U atau tapal kuda.
3.
Dubai
International Airport
Bandara yang berada di negara super kaya di
Timur Tengah ini juga mengalami tren positif
terkait peringkatnya sebagai bandara tersibuk
di dunia. Dari tahun 2005 yang hanya melayani
24,7 juta penumpang, sepuluh tahun setelah
itu bandara ini sanggup melayani 70,4 juta
penumpang per tahunnya.
Meningkatnya jumlah penumpang yang
memanfaatkan bandara Dubai ini tidak lepas
dari usaha pengelola bandara yang memperluas
area bandara hingga 140 kilometer persegi
guna menampung penumpang lebih banyak.
Usaha yang dilakukan 10 tahun silam pun
akhirnya membuahkan hasil setelah bandara ini
menempati ranking 3 bandara paling sibuk di
jagat raya.
Ada hal menarik dari Bandara Internasional
Dubai ini. Tak hanya di Indonesia, bandara di
luar negeri pun juga memakai bahasa Jawa
untuk pemberitahuan penerbangan, seperti yang
dilakukan otoritas Bandara di Dubai, Uni Emirat
Arab.
24
Dengan latar banyaknya penumpang yang
berasal dari suku Jawa, Indonesia menjadikan
bahasa ini dipilih sebagai media pemberitahuan
di bandara yang disebut sebagai bandara
tersibuk di dunia tersebut.
Bahasa Jawa yang terdengar di bandara
internasional Dubai ini membuat banyak
penumpang keheranan dan beberapa
penumpang asal Indonesia tertawa saat
mendengarnya dan kebanyakan penumpang
asal Indonesia senang dengan ‘bahasa baru’ ini.
Dilansir dari bbc.com (4/8/2017), penggunaan
bahasa Jawa ini memiliki alasan agar penumpang
yang tidak memahami bahasa Inggris dan Arab
lebih mudah saat akan naik ke pesawat. Hal
ini menjadi sangat menarik untuk didengar,
apalagi bandara Dubai yang menjadi salah satu
bandara tersibuk di dunia dan salah satu tujuan
transit maskapai-maskapai dari berbagai negara.
Bahasa Jawa yang digunakan pun adalah bahasa
Jawa halus.
Bandara yang dimiliki dan dikelola oleh Los
Angeles World Airports (LAWA) ini merupakan
pintu gerbang Amerika Serikat ke Eropa,
Amerika Latin, dan Asia-Oceania, selain sebagai
pintu gerbang utama ke Pacific Rim. LAX juga
bertindak sebagai hub untuk sejumlah maskapai
penerbangan seperti American Airlines, Delta
Airlines, United Airlines, Alaska Airlines, dan
Virgin America.
5.
Tokyo
International (Haneda) Airport
Bandara Tokyo International atau popular dengan Bandara
Haneda merupakan Bandara Domestik dan menjadi bandara
yang lebih populer dibandingkan Bandara Narita yang
merupakan Bandara Internasionalnya. Pada Tahun 2015,
Haneda menangani 64.211.074 penumpang serta menjadi
Bandara tersibuk di dunia nomor lima.
Selain menjadi bandara tersibuk, Haneda juga memiliki
desain bangunan yang menarik di mana tidak hanya
menonjolkan unsur modern, namun juga ada unsur
tradisional budaya khas Jepangnya. Sebuah ciri khas yang
unik yang tidak banyak dijumpai di bandara lainnya di
dunia. Berkat arsitek yang piawai, serta sentuhan teknologi
tinggi, elemen tradisional dapat dikolaborasikan dengan
elemen modern secara serasi, apik dan artistik. Dengan
gaya arsitektur rumah-rumah pada jaman Edo, yang disebut
dengan “Edo Market Place”. Edo mempresentasikan tidak
hanya kejayaan namun juga superioritas dan kegagahan.
25
KNOWLEDGE 10
6.
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
8.
Chicago O’hare
International Airport
Hong Kong
International Airport
Posisi ke delapan ditempati oleh Hong Kong
International Airport. Bandara ini pada 2016 lalu
menampung sebanyak 70.305.857 penumpang.
Bandara yang terletak di pulau Chek Lap Kok ini
menjadi salah satu pusat transit yang penting di
dunia karena posisinya yang strategis.
Pada tahun 2016, O’Hare
adalah bandara keenam yang
paling sibuk di dunia dengan
jumlah penumpang sebanyak
77.960.588. Bandara O’hare
memiliki delapan landasan pacu,
lebih banyak daripada bandara
internasional utama lainnya dan
memiliki layanan langsung ke
208 destinasi.
9.
Paris
Charles de Gaulle Airport
Pada posisi ke sembilan adalah Bandara Charles
de Gaulle, yang merupakan bandar udara
internasional utama Perancis. Bandara ini terletak
25 km di timur laut Paris. Bandara yang diberi
nama sesuai dengan nama salah satu tokoh
pejuang kemerdekaan Perancis ini pada tahun
2016 mampu menampung sebanyak 65.933.145
penumpang.
7.
London
Heathrow Airport
London Heathrow Airport menjadi bandara tersibuk ke tujuh
di dunia. Bandar Udara Internasional London Heathrow
merupakan bandara tersibuk di Inggris sekaligus bandara
utama yang melayani kota London. Sejak tahun 2004,
bandara ini tidak pernah lepas dari ranking sepuluh besar
bandara tersibuk di dunia. Bahkan tren sebagai bandara
tersibuk pun mengalami peningkatan yang positif di mana
peringkatnya selalu naik dari tahun ke tahun.
26
The only way to explain how
some people dress for the
airport is they think no one
else will be there.
10. International Airport
Dallas-Fort Worth
Andy Borowitz
Di posisi terakhir ditempati oleh Dallas-Fort Worth International
Airport. Bandara yang terletak di antara kota Dallas dan Fort
Worth ini merupakan salah satu bandara tersibuk di Amerika
Serikat dengan jumlah penumpang sebanyak 65.933.145 pada
tahun lalu. Dallas-Fort Worth International Airport pada tahun
2017 ini baru saja mendapatkan penghargaan sebagai The
Best Large Airport in North America for Passenger Satisfaction.
Renny Hidayat, Siti Heidiyani,
Dionisius Purwandono, Ruth Apprillia
27
BEDAH SHE
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
Sosialisasi
SHE
BUDAYA SAFETY
DI LUAR NEGERI
Digiatkan Demi
Pekerja Tetap Aman
1
Labiib beserta tim SHE dan manajemen proyek
pun rutin melakukan safety patrol setiap hari
Sabtu guna memastikan keamanan di sekitar
lingkungan kerja tetap terjaga. Sesuai arahan
manajemen yang selalu mengungkapkan
pentingnya keamanan di dalam lingkungan kerja,
mengingat keluarga yang dicinta menunggu
seluruh teman-teman proyek tiba di rumah
dengan selamat. Labiib juga menerapkan
penyuluhan safety induction dan penggunaan
APD kepada setiap tamu undangan yang
melakukan kunjungan ke dalam proyek, sesuai
2
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja harus menjadi keutamaan
dalam bekerja, di mana pun
tempatnya. Slogan Protesaun
ba Serbisu Primeiru (Utamakan
Keselamatan Kerja) menjadi
simbol keseriusan WIKA
mensosialisasikan budaya safety
di proyek Bandara Oecusse,
Timor Leste.
“Satu, dua, tiga, empat, satu, dua, tiga, empat”,
pungkas Akhmad Labiib mengiringi kegiatan
senam pagi yang merupakan rangkaian dari
kegiatan safety morning talk everyday yang
dilaksanakan di Proyek Pembangunan Bandara
Internasional Oecusse di Timor Leste. Pria
kelahiran Magelang yang menjabat sebagai
Safety, Health, Environment (SHE) Supervisor
tersebut, baru-baru ini sukses membuktikan
dirinya dalam menjaga lingkungan kerja
yang aman, sehat dan resik sesuai standar
prosedur SHE perusahaan. Hal ini terbukti dari
penghargaan SHE yang dianugerahkan oleh
Pemerintah Timor Leste kepada Tim WIKA
di proyek Oecusse, untuk keberhasilannya
mengimplementasikan Safety,
28
Healthy, and Environment Program selama
1.000.000 jam kerja tanpa satu kecelakaan
pun (Zero Accident).
standar prosedur SHE WIKA.
BAHASA BERBEDA
TAK MENJADI KENDALA
3
Bukan suatu langkah mudah bagi Labiib
dalam menerapkan program SHE tersebut di
lingkungan proyek. Terlebih lagi karena proyek
ini berada di luar Indonesia sehingga terdapat
perbedaan baik dari sisi budaya maupun bahasa.
Selain itu proyek tersebut juga merupakan salah
satu mega proyek WIKA
sehingga jumlah karyawan yang bekerja di
lingkungan proyek terbilang cukup besar yaitu
berjumlah 318 orang, baik dari warga Indonesia
maupun warga asli Timor Leste.
Fogging
Menjauhkan
Risiko Terkena
Penyakit
MALARIA
Mengingat banyaknya jumlah pekerja Timor
Leste di dalam proyek Oecusse, Labiib bersama
tim proyek Oecusse kemudian mencoba mencari
cara agar penerapan SHE tersebut dapat
berjalan dengan efektif. Salah satu langkah unik
dari penerapan SHE di proyek ini adalah dengan
membuat seluruh rambu-rambu proyek ke
dalam 3 bahasa, yaitu dalam bahasa Indonesia,
Inggris, dan juga Tetun yang merupakan bahasa
sehari-hari yang digunakan oleh masyarakat
Timor Leste, ujar Alumnus Universitas
Diponegoro tersebut.
Kegiatan rutin lainnya yang dilakukan tim SHE
untuk menjaga nilai 5R (Ringkas, Rapi, Resik,
Rawat dan Rajin) di dalam lingkungan proyek
terutama di saat memasuki musim penghujan
adalah dengan melakukan pengasapan atau
fogging di wilayah lingkungan proyek. Hal ini
dilakukan secara rutin untuk menghindarkan para
pekerja proyek dari bahaya serangan nyamuk
malaria sehingga keamanan, kenyamanan, dan
kesehatan para pekerja dapat tetap terjaga.
William Lie, Dionisius Purwandono
1. Petugas memasang spanduk SHE dengan bahasa
Indonesia dan bahasa lokal.
2. Senam pagi sebelum memulai pekerjaan mem
buat tubuh terhindar dari cidera otot.
3. Fogging digalakkan demi berantas nyamuk Malaria.
4. Sertifikat 1.000.000 manhours zero accident yang
diberikan oleh owner proyek.
3
29
CITIZEN JOURNALISM
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
KETIKA
GENERASI MUDA
Menjelajahi
Ujung Negeri
Bagian 1
WIKA ajak dua mahasiswa untuk menyaksikan
pagelaran wayang kulit dan berpetualang
di Entikong, wilayah perbatasan Indonesia
– Malaysia. Mereka adalah Insan Kamil dan
Dewi Sartika, pemenang Kompetisi Giveaway
WIKA Jelajah Nusantara di Instagram
@ptwijayakarya yang diikuti oleh ratusan
peserta.
Jembatan Tayan, Wujud Nyata WIKA Membangun Negeri di Tanah Borneo
AWAL PERJALANAN MENEMBUS
BATAS KE UJUNG NEGERI
Saya Insan Kamil, Mahasiswa Universitas Indonesia jurusan Akuntansi
asal Padang Pariaman, Sumatera Barat. Saya berkesempatan
ikut dalam perjalanan melihat perkembangan negeri menengok
perbatasan Indonesia di Entikong, Kalimantan Barat yang
merupakan hadiah dari Giveaway WIKA Jelajah Nusantara
di instagram.
Awal ketertarikan saya mengikuti kuis ini, pertama berkaitan
dengan lokasi yang akan dikunjungi yakni Entikong. Selama ini saya
mengetahui bahwa daerah ini adalah kawasan perbatasan negeri.
Sebuah narasi tentang ketertinggalan, dan masalah aksestabilitas
memenuhi ruang ingatan saya. Selanjutnya yang kedua adalah
semangat yang dibawa oleh PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk.
(WIKA). Taglinenya adalah WIKA membangun negeri dan WIKA
untuk bangsa.
Perjalanan menembus batas negeri bersama WIKA dimulai dari
Bandar Udara Internasional Minangkabau kampung halaman
saya menuju bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang,
dilanjutkan menuju Bandara Supadio di Pontianak, Kalimantan Barat.
Dengan melangkahkan kaki kanan saya darati bumi Kalimantan.
Suasana cerah sekali dan sinar matahari terasa menyengat kulit.
Selanjutnya kami akan menempuh perjalanan darat dari Pontianak
menuju Entikong, jarak yang ditempuh mencapai 242 Km.
Simbol kegagahan Indonesia di perbatasan
RUMAH RADAKNG, RUMAH ADAT
SUKU DAYAK YANG BERHASIL
MERAIH REKOR MURI
Saya Dewi Sartika, Mahasiswi Teknik Sipil STT Sapta Taruna,
sama seperti Insan Kamil, ini merupakan kali pertama saya
menginjakkan kaki di tanah Borneo, pusat Khatulistiwa.
Sebelum melanjutkan perjalanan ke Entikong kami diajak
berhenti untuk melihat Rumah Radakng yang merupakan
Rumah Adat Dayak Betang, nampak keramaian di sekitar rumah
adat, kedua petarung memamerkan kekuatan mereka dalam
perlombaan karate. Pertunjukan yang seru.
Rumah Radakng yang kami singgahi merupakan salah satu
cagar budaya yang menjadi representasi kebudayaan Dayak di
Kalimantan Barat. Memang rumah radakng di kota Pontianak
ini dibuat sebagai replika rumah radakng asli yang sudah
punah. Arsitekturnya dibuat semirip mungkin dengan aslinya,
namun dengan penambahan sentuhan modern mengikuti
perkembangan zaman yang tidak menghilangkan ciri khasnya.
Kebanggaan semakin besar saat mengetahui bahwa, rumah
adat dengan panjang bangunan sebesar 138 meter dan lebar
Rumah Radakng yang merupakan Rumah Adat Dayak Betang
5 meter itu mendapatkan gelar dari Museum Rekor Indonesia
sebagai rumah adat terbesar di Indonesia. Capaian itu tidak
terlepas dari kepedulian Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
serta seluruh elemen masyarakat adat Dayak.
Setelah dari Rumah Adat Dayak Betang, perjalanan kami
berlanjut menuju Entikong, jalanan yang cukup nyaman karena
aspal mulus di Jalan Trans Kalimantan dengan lebar 3meter
ini terasa ramah kendaraan. Semakin menjauh dari Pontianak,
kerapatan bangunan-bangunan rumah di pinggir jalanpun
mulai berkurang dan lalu lintas pun cenderung sepi, selain
mobil dan motor pribadi, jalanan ini dilalui oleh bus dan truk.
Setelah cukup lama perjalanan, sampailah kami di Jembatan
Tayan. Saat itu, kami memutuskan untuk turun dari mobil
dan menikmati pemandangannya. pemandangan indah dan
mampu mengalahkan terik matahari yang juga tidak ingin
ketinggalan menyambut kami.
Tidak hanya pemandangan alam, Jembatan Tayan dibangun
WIKA dengan keindahan arsitektur serta kenyamanan akses
jalan jalan tanpa mengurangi struktur dari fungsi dasar dari
jembatan.
Jembatan Tayan yang diresmikan pada Maret tahun lalu oleh
Presiden Joko Widodo merupakan jembatan terpanjang
di Kalimantan. Keberadaannya penting terutama sebagai
penghubung poros trans-Kalimantan bagian tengah yang
menghubungkan antara Kalimantan Barat dan Kalimantan
Tengah. Dengan panjang 1,560 meter Jembatan Tayan ini
menghubungkan antara Kota Tayan dengan Pulau Tayan yang
sebelumnya hanya dapat dijangkau dengan ferry.
(Intan Zahara Wulan)
30
31
JALAN-JALAN
Solo
Kraton Kasunanan: Saksi sejarah berdirinya Solo yang tidak lekang oleh zaman
Mengusung tagline ‘Spirit of
Java,’ Solo mampu mengemas
brand kotanya sebagai kota
yang mampu mengoptimalkan
warisan budaya dan
tradisi Jawa yang dimiliki
tanpa mengeyampingkan
pembangunan kota modern.
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
METAMORFOSA SOLO
Kota Klasik
untuk Masa Depan
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)
Jawa Tengah Heru Isnawan mengatakan bahwa digelarnya
pernikahan Kahiyang-Bobby ini membuat okupansi hotel
di Solo meningkat tajam. Sebab, pada hari normal ratarata okupansi hotel di kota tersebut hanya sekitar 40__50
persen.
“Biasanya average (okupansi) 40__50 persen. Memang
sekarang persentase masih di kisaran 80 persen, tetapi di
hari H mungkin akan fully book, mungkin bisa 100 persen,”
kata dia.
Sebagaimana dilansir dari liputan6.com, Selasa (14/11)
disebutkan bahwa pernikahan putri Presiden tersebut
memberikan dampak ekonomi dan pariwisata yang luar
biasa bagi kota Solo dan daerah penyangga di sekitarnya.
Penuhnya hotel dan toko oleh-oleh di Solo: Menikmati bonus animo tinggi wisatawan domestik.
Selain hotel, layanan transportasi, tata rias, kuliner, dan
pusat oleh-oleh juga mengalami lonjakan pesanan selama
momentum pernikahan Putri Presiden Jokowi tersebut.
Salah satu toko oleh-oleh terbesar di kota terbesar
kedua di Jawa Tengah itu, Era Jaya menyampaikan
bahwa permintaan “buah tangan” melonjak hingga 50%
dibandingkan dengan hari-hari biasa.
“Kalau saat weekend kami biasa menambah stok sekitar
30%. Karena ini momen besar, kami sampai menambah stok
hingga 70% dibandingkan hari biasa. Stok oleh-oleh yang
ditambah seperti intip, abon, serundeng, ampyang, dan
lain-lain,” kata dia sebagaimana dikutip bisnis.com, Selasa
(14/11).
32
Pernikahan putri Presiden RI, Kahiyang Ayu-Bobby: Magnet Solo di penghujung 2017
Dikutip dari buku official memoir book “Jokowi: Memimpin
Kota Menyentuh Jakarta” karya Alberthiene Endah,
dituliskan bahwa dalam menemukan motto, “Spirit of Java,”
Joko Widodo (Walikota Solo 2005-2012-red) memerlukan
serangkaian usaha dan perjalanan menerobos ide. Karakter
kecantikan Jawa, keagungan sejarah Jawa, dan budaya
kearifan khas Jawa menjadi landasan bagi Jokowi, demikian
sang pemimpin itu biasa disapa untuk menciptakan programprogram yang akan dihidupkan pemerintah kota.
Dengan motto tersebut rupanya masyarakat Solo menyambut
positif spirit yang didengungkan. Dengan cepat pembangunan
dilakukan nyaris tak terhambat soal investasi. Menurut Jokowi
sudah seharusnya pemimpin daerah tak alergi dengan
investasi, karena dengan itu sebuah kota dapat dibangun.
Pembangunan yang paling prioritas dilakukan adalah
pendidikan, kesehatan, dan fasilitas publik. Kemudian
pembangunan pasar tradisional juga dibangun menggantikan
pembangunan mal. Pembangunan fasilitas umum kemudian
ditandai dengan memperhatikan ruang publik untuk pejalan
kaki. Jokowi membayangkan saat itu Solo disulap menjadi
bersih, indah, dan tertata. Oleh karena itu, pembangunan city
walk pun dilakukan yang diresmikan pada 2007.
Ada pemandangan yang berbeda di kota kecil Jawa
Tengah bagian selatan pada awal November yang baru lalu.
Surakarta atau Solo, demikian kota kecil itu dikenal publik,
sontak menjadi magnet perhatian khalayak luas, bukan
hanya di tanah air, tetapi juga seantero dunia.
Adalah pernikahan putri Presiden Joko Widodo, yaitu
Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution pada Rabu (8/11)
yang menjadi daya tariknya. Sebagai anak kedua, Kahiyang
Ayu menyusul kakaknya yakni Gibran Rakabuming Raka
yang sudah terlebih dahulu melepas masa lajangnya di
tahun 2015. Acara presiden mantu ini menjadi hal yang
banyak ditunggu.
Bicara Solo masa kini, tidak bisa lepas dari bagaimana kota ini
mampu mengemas cantik kotanya dalam kemasan gabungan
kota budaya dan kota modern. Mengusung tajuk, “Spirit of
Java” kota ini sadar betul bagaimana mengoptimalkan warisan
budaya dan tradisi Jawa yang dimiliki dan menyelaraskannya
dengan pembangunan kota modern.
Singkatnya, dibandingkan momentum akbar lain di Solo,
permintaan oleh-oleh pada momentum Jokowi mantu kali
ini lebih tinggi karena demikian tingginya animo kunjungan
masyarakat seluruh Indonesia ke sana.
Tak hanya itu, untuk meningkatkan pariwisata pun sebuah
kereta api kuno dibangkitkan dari ‘kematian’. Kereta Kluthuk
Jaladara yang berusia ratusan tahun dan biasa diparkir di
museum dapat kembali beroperasi untuk wisata akhir pekan.
Rel dari kereta api itu pun dimanfaatkan untuk railbus.
Ada pula Solo Batik Trans yang mirip TransJakarta, tetapi di
tubuhnya penuh guratan batik. Untuk mengintegrasikan itu, maka
Kereta Kluthuk Jaladara: Dihidupkan untuk mengangkat kembali kemegahan heritage Solo.
Pemkot Surakarta menerbitkan Smart Card yang membuat
pelanggan menjadi mudah naik apa pun dengan satu kartu
untuk membayarnya.
Setelah sarana mobilitas masyarakat terbangun dengan
baik, maka ide soal menggeliatkan kembali produksi produk
kebudayaan dilakukan. Kota ini memiliki perkampungan batik,
tetapi kala itu seolah tak diperhatikan. Dengan keotentikan
batik Solo, kota yang dia pimpin waktu itu bisa mendunia.
Sebuah lompatan tinggi ketika yang lain hanya beraksi lokal,
tetapi Solo berani mengambil langkah untuk mengglobalkan
potensi lokal Solo yang luar biasa.
Bengawan Solo
Riwayatmu ini
Sedari dulu jadi
Perhatian insani
Nukilan lagu Bengawan Solo, buah cipta Gesang rasanya lebih
dari sekedar elok untuk didengarkan dan/atau didendangkan
kembali untuk mengingat betapa kota ini menyimpan berjuta
kenangan. Sebuah kenangan yang membuat orang sejenak
berkhayal membayangkan indahnya kejujuran, toleransi, hidup
rukun, semangat bekerja keras, dan tentunya juga tentang
cinta alam. Jadi tunggu apa lagi? Ke Solo? Siapa Takut! …
Nadia Arini
KOTA INI BERNAMA SOLO
Sebagaimana dilansir dari sejarahsolo.web.id, Selasa
(14/11), cerita tumbuh kembang kota ini bermula ketika
Sunan Pakubuwana II memerintahkan Tumenggung
Honggowongso dan Tumenggung Mangkuyudo serta
Komandan pasukan Belanda J.A.B Van Hohenndorff untuk
mencari lokasi ibukota kerajaan Mataram Islam yang baru.
Setelah mempertimbangkan faktor fisik dan non-fisik
akhirnya terpilihlah suatu desa di tepi Sungai Bengawan
yang bernama Desa Sala (1746 Masehi atau 1671 Jawa)
Demikian selanjutnya, Solo terus berkembang hingga
kemudian lahir Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755.
Garis besar dari perjanjian ini secara tidak langsung telah
mendorong induk Kerajaan Mataram Islam terpecah
karena adanya propaganda kolonialisme Belanda. Pusat
pemerintahan kemudian terpisah menjadi dua, yaitu: pusat
pemerintahan di Surakarta dan Yogyakarta. Pemerintahan
di Surakarta terpecah lagi karena Perjanjian Salatiga (1767)
menjadi Kasunanan dan Mangkunegaran.
33
Solo
JALAN-JALAN
Spot Hits dan
Instagrammable
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
1. Taman Cerdas Jebres
Buat kamu para pecinta kuliner, beruntunglah jika kamu sedang
berada di Kota Solo. Tempat yang kaya akan makanan khasnya
ini sangat lezat dan tentunya memiliki banyak sekali sajian
makanan yang sangat menggoda dan menggugah selera kamu.
Solo tak mau ketinggalan dengan kotakota lain yang memiliiki banyak taman
cantik. Terletak di Kelurahan
Jebres di utara Solo Techno
Park dan Universitas Sebelas
Maret (UNS), Taman Cerdas
Jebres memiliki lorong yang
penuh dengan lampion dan
lampu-lampu kecil.
2. Pandawa Water
World
Bagi kamu yang akan liburan
di Solo bareng keluarga dan
anak-anak, Pandawa Water
World bisa menjadi pilihan
yang tepat. Dengan 27 wahana air seperti
Wave Pool, Action River, Fantastic Slides,
Aerated Spa, Warm Spa, hingga Sight
Tower, waterpark ini akan membuat kamu
puas bermain air.
Taman Cerdas Jebres
3. Vihara Dharma Sundara
Satu lagi spot cantik tempat wisata di
Solo yang instagrammable banget, yaitu
Vihara Dharma Sundara. Tempat ibadah
umat Buddha ini terletak di Jalan Ir. H.
Juanda No. 24-B Pucangsawit, Solo
Surakarta, Jawa Tengah. Bangunan vihara
ini memiliki puncak atap yang berbentuk
limas dan dikelilingi empat buah limasan
lain yang mengelilingi atap tersebut.
4. Taman Hutan Raya (Tahura)
K.G.P.A.A. Mangkunagoro I
Udaranya yang sejuk dan suasananya
yang tenang alami, membuat tempat ini
cocok untuk menenangkan diri. Kamu
juga bisa menikmati beberapa objek
34
Vihara Dharma Sundara
Solo
Ini
Lho
SUPER KULINER
Solo sudah menjadi magnet wisata
tersendiri di Jawa Tengah. Kekayaan
alam dan budaya yang mereka miliki
harus diakui merupakan salah satu
yang terbaik yang ada di Indonesia.
Ada sejumlah tempat wisata yang jauh
lebih menarik dan instagrammable.
Penasaran? Berikut profil-profil
singkatnya.
wisata yang menarik di sekitar
Tahura seperti candi Sukuh, air terjun
Parang Ijo, Kandang Rusa, dan situs
Watu Bulus.
5. Keraton Kasunanan
Surakarta Hadiningrat
1. Nasi Liwet
3. Tengkleng
Jika kamu menginjakan kaki di Solo, tentunya kamu harus
mencicipi makanan yang satu ini. Memang tampaknya
sama seperti pada nasi lain pada umumnya, tetapi yang
istimewa dari makanan ini adalah rasanya yang lezat dan akan
memanjakan lidah kamu. Nggak usah khawatir untuk memilih
Nasi Liwet di Solo, karena hampir setiap penjual di sini
memiliki cita rasa yang berbeda dan lezat semua kok!
Mungkin jika kamu melihat sekilas bentuk nya lebih mirip
dengan gulai kambing, namun sebenarnya Tengkleng ini
sangat berbeda dari segi rasa. Makanan ini lebih memiliki
kuah yang encer dan penyajiannya pun juga unik, karena sang
penjual menyatukan daging dan tulang dalam satu wadah.
2. Selat Solo
Makanan yang super enak ini merupakan salah satu sup
yang paling sering diburu oleh para wisatawan jika sedang
mengunjungi Kota Surakarta. Mungkin namanya terdengar
asing di telinga kalian, tapi makanan yang disajikan selagi
hangat ini memiliki rasa yang akan membuat kamu kangen
untuk datang lagi ke Solo. Disajikan dengan kembang tahu,
telur dan daging ayam atau sapi ini sudah bisa kamu rasakan
Selat Solo juga merupakan makanan khas Solo yang tidak
boleh kamu lewatkan jika sedang berkunjung. Makanan ini
disajikan dengan kuah yang menyerupai semur berisi kentang
goreng, buncis rebus, wortel iris rebus, potongan tomat
yang segar, daun selada, acar timun dan ditambahkan sedikit
irisan daging yang tipis untuk menambahkan kelezatan dari
makanan khas yang satu ini.
4. Timlo
Nadia Arini
Di keraton ini kamu bisa berkeliling
menikmati koleksi benda kuno di
museum seperti kereta kencana, dan
juga berfoto dengan prajurit penjaga
Keraton Surakarta. Asyik bukan?
Tempat ini wajib banget dikunjungi
bagi kamu yang suka wisata budaya.
Nadia Arini I tempatwisataindonesia.id |
tempatwisataseru.com
35
EVENTS
17 Agustus 2017
Peresmian Simpang Susun Semanggi
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
5 September 2017
Hadiri EDCF & KSP forum 2017, Seoul
4 Oktober 2017
Presiden Joko Widodo Kunjungi
Proyek Bendungan Karian-Banten
Kunjungan ini merupakan kunjungan persahabatan dari
kedua perwakilan negara di mana WIKA semakin membuka
peluang bermitra untuk membangun proyek infrastruktur.
Ini merupakan salah satu bukti bahwa BUMN dapat menjadi
agen terbaik bangsa untuk menunjukan kualitas anak negeri.
16 Oktober 2017
WIKA Sambut Kunjungan
Presiden Republik Niger
Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI, Presiden Joko
Widodo bersama Ibu Negara, Iriana Jokowi, Menteri PUPR
Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya
Sumadi, serta Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan
istri meresmikan Simpang susun semanggi pada Kamis malam
(17/8). Turut hadir dalam acara seremoni tersebut, Direktur
Utama WIKA Bintang Perbowo beserta jajaran Manajemen
WIKA. Presiden Joko Widodo mengapresiasi kecepatan WIKA
dalam pengerjaan proyek Simpang Susun Semanggi yang
berhasil diselesaikan lebih cepat dari yang ditargetkan.
Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo menghadiri dan
memberikan paparan tentang peluang Infrastruktur Indonesia
dan peran WIKA untuk membangun negeri pada acara EDCF
& KSP Forum 2017 di Seoul – Korea Selatan. Bintang Perbowo
menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia yang menjadi
pembicara pada event berskala internasional ini sedangkan
pembicara lainnya berasal dari Kementerian Negara
Representatif, Organisasi serta World Bank.
7 September 2017
18 Agustus 2017
Asean Marketing Summit 2017
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri PUPR, Basuki
Hadimuljono meninjau proyek Bendungan Karian, Kelurahan
Pasir Tanjung, Kecamatan Rangkas Bitung, Kabupaten
Lebak – Banten (4/10). Turut hadir Direktur Utama Bintang
Perbowo dan Komisaris Utama WIKA yang juga Dirjen SDA
Kementerian PUPR, Imam Santoso. Bendungan Karian
merupakan salah satu proyek strategis nasional yang nantinya
akan mengurangi luapan banjir Sungai Ciujang. Selain itu,
Bendungan Karian juga berfungsi sebagai penyedia air baku
untuk wilayah sekitar, sebagai sumber energi, irigasi dan juga
pariwisata.
Social Business Award 2017
13 Oktober 2017
Delegasi Kedubes Afganistan
dan Aljazair Sambangi Kawasan
Industri WIKA
WIKA berhasil meraih penghargaan dalam ajang Social
Business Innovation Award 2017 unuk kategori Building
Construction yang diterima oleh Sekretaris Perusahaan
WIKA, Puspita Anggraeni di Balai Kartini, Jumat (18/8). Ajang
Penghargaan yang diselenggarakan oleh Warta Ekonomi ini
menjadi bukti bahwa WIKA berhasil mengimplementasikan
inovasi dalam tanggung jawab sosial dan lingkungan.
36
WIKA berhasil meraih penghargaan sebagai Indonesia
Champion for Asean 2017 di ajang Asean Marketing Summit
untuk kategori Konstruksi. Penghargaan yang diterima oleh
Sekretaris Perusahaan WIKA Puspita Angraeni ini, diserahkan
langsung oleh Founder & Chairman Markplus Inc, Hermawan
Kartajaya di acara The 3rd Asean Marketing Summit yang
dilangsungkan di Ballroom Raffles Hotel, Jakarta (7/9).
Penghargaan ini diraih WIKA sebagai perusahaan konstruksi
yang telah berhasil melebarkan sayap market-nya di luar
negeri, khususnya di ASEAN.
Presiden Republik Niger H.E. Mr. Mahamadou Issoufou
melakukan kunjungan bersama Pejabat dan Delegasi Niger ke
Kantor Pusat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. di WIKA Tower
2, Cawang, Jakarta. Kunjungan ini disambut oleh Direktur
Utama WIKA Bintang Perbowo, Komisaris Utama WIKA
Imam Santoso, Jajaran Direksi serta Dewan Komisaris WIKA.
Kedatangan Presiden Niger di Kantor Pusat WIKA ini berkaitan
dengan rencana pemerintah Niger yang ingin mengajak WIKA
untuk bekerja sama dalam proyek infrastruktur di negara
yang berada di Benua Afrika itu. Dalam acara ini, jajaran Top
Management WIKA menerangkan proyek-proyek unggulan
yang terbagi dalam 5 Pilar Bisnis WIKA.
WIKA ajak delegasi dari Kedutaan besar Afganistan dan
Kedutaan Aljazair untuk berkunjung ke Pabrik WIKA Beton di
Kawasan Industri WIKA, Cileungsi (13/10).
Heni Pusbintari, Resna Taufik
37
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
JUST RELAX
Resensi
Buku
RESENSI MUSIK
KERETA
KENCAN
Pada tahun 2017 ini, industri musik tanah air kembali
diramaikan dengan lagu-lagu baru dari salah satu group band
populer di tanah air, HIVI! Band yang beranggotakan Ilham
Aditama (vocal), Ezra Mandira (gitar vocal), Febrian Nindyo
(gitar vocal), dan Neida Aleida (vocal) tahun ini resmi merilis
album kedua mereka yang diberi judul “Kereta Kencan”.
“Kami berharap Kereta Kencan
bisa menjadi kendaraan kami untuk
‘berkencan’ dengan telinga penikmat
musik Tanah Air,”
tutur mereka, dikutip dari wawancara redaksi majalah Gadis.
“Kereta Kencan” terbukti berhasil membawa emosi
pendengarnya menyusuri perjalanan kisah cinta yang penuh
dengan lika-liku. Ditambah dengan vokal dari Nadhia Aleida
yang lembut nan polos memberi warna baru dari HIVI!. Neida
Aleida sendiri merupakan personil baru yang bergabung di
HIVI! mulai tahun 2016 menggantikan Dalila Azkadiputri.
Suksesnya pengerjaan album ini juga karena bantuan dari 3
produser terkenal Indonesia — Lale dan Ilman (Maliq & The
Essential) serta Nino (RAN). Tidak hanya berhenti sampai di
situ, dilansir dari detikhot.com, album ini mendapat sentuhan
dari Yakitu Geoff Perche dari Abbey Road Studios dalam
proses mastering. Itulah mengapa album kedua mereka
terdengar lebih matang dari segi materi.
38
Album ini terdiri dari 9 lagu yang diawali dengan lagu up beat
berjudul ‘Merakit Perahu’, bercerita tentang penantian untuk
bertemu sang kekasih dengan merakit sebuah perahu untuk
berlayar bersama menuju masa depan. Begitu banyak
lirik penggambaran indahnya jatuh cinta yang disuguhkan
dalam album ini. Seperti yang tertulis dalam lagu ‘Apa
adanya’, ‘Kereta Kencan’, ‘Mata ke Hati’, dan ‘Gadis
Sampul’. Kesembilan lagu dalam album Kereta Kencan
yaitu ‘Merakit Perahu’, ’Sama Sama Tahu’, ‘Gadis Sampul’,
Setelah ChinaPages gagal karena memakan biaya yang begitu
besar dan juga tidak menguntungkan, Jack beralih ke situs
jual beli online, dari sinilah petualangan seorang Jack Ma di
bisnis internet dimulai. Cina dengan jumlah penduduknya
yang mencapai 1 Milyar orang tentu adalah pasar yang besar.
Tantangan Jack Ma saat itu adalah internet yang belum
dikenal luas di Cina.
Salah satu bagian menarik dari buku ini adalah saat Jack Ma
mengumpulkan tim pertama Alibaba dan menyampaikan
semacam pidato tentang bagaimana Alibaba di masa depan.
Pidato yang disampaikan pada tanggal 21 Februari 1999 itu
masih ada dokumentasinya dan bisa ditonton di Youtube.
HIVI!
Foto Group band HIVI!
Album
Kereta Kencan
Genre
Pop
Label
Seven Music
Konten
9 lagu
Histografi Musik
‘Apa Adanya’, ‘Remaja’, ‘Pelangi’, ‘Kereta Kencan’, ‘Siapkah
Kau ‘Tuk Jatuh Cinta Lagi (feat. Andi Rianto)’, ‘Mata Ke Hati
(Acoustic Version).
Salah satu lagu terbaik dalam album ini adalah ‘Remaja’,
alunan nada yang dreamy dan dipenuhi dengan katakata puitis dapat membuat kita menikmati lagu ini sambil
bersenandung. Satu lagi lagu yang menjadi favorit HiFriends,
sebutan untuk penggemar HIVI!, yaitu ‘Pelangi’. Lagu ini
bercerita tentang curahan hati kegalauan seseorang yang
diberikan harapan berkepanjangan dan pada akhirnya ia tak
dipilih sebagai tempat tuk berlabuh.
Nadia Arini
ALIBABA
Kerajaan yang Dibangun oleh Jack Ma
“I want to change history, do something
important in my life, and influence
individuals like we have with millions of
small businesses on Alibaba. Then they
love and respect you because you made
their life important.” – Jack Ma
Buku yang aslinya berjudul ALIBABA – The House That Jack
Ma Built ini berkisah tentang awal mula Jack Ma membangun
Alibaba. Tidak jauh beda memang dengan buku-buku
biografi lainnya yang menceritakan saat mereka terpuruk
dan kemudian menjadi seorang kaya raya. Tapi buku ini tidak
hanya bicara tentang itu, ada banyak hal soal membangun
bisnis, sejarah kebangkitan ekonomi Cina khususnya di bidang
internet dan juga banyak nilai yang bisa kita pelajari dari
seorang Jack Ma.
“Jack mengadakan pertemuan pada tanggal 21 Februari 1999
di apartemen Lakeside Gardens (Huan Huayuan) miliknya di
Hangzhou. Dengan keyakinan bahwa bisnisnya akan sukses, ia
meminta agar pertemuan itu direkam. Anggota timnya duduk
membentuk setengah lingkaran mengelilingi Jack. Beberapa
di antara mereka mengenakan baju tebal untuk melindungi
tubuh dari udara dingin dan lembab di apartemen itu, ‘Dalam
5-10 tahun ke depan, Alibaba mau dibawa ke mana?’ Jack
menjawab sendiri pernyataannya itu dengan mengatakan
bahwa, ‘Pesaing kita tidak berada di Cina, tapi di Silicon
Valley, kita harus menempatkan Alibaba sebagai situs web
berkelas internasional.’
SEGITIGA BESI
Segitiga Besi adalah faktor kenapa Alibaba bisa sukses,
Alibaba sukses di Cina karena menguasai 3 sektor ini. Sektor
e-commerce, sektor logistik dan sektor finansial. Alibaba
merubah cara penduduk Cina berbelanja menjadi online.
Pada masa jayanya bahkan Alibaba menguasai 80% penjualan
online di negeri tirai bambu itu.
Di buku ini kita tidak hanya melihat bagaimana perkembangan
Alibaba dan Jack Ma tapi juga tentang pertumbuhan
perusahaan internet di Cina. Fakta menarik soal perusahaan
internet Cina yang malah bertumbuh saat mereka sedang
menghadapi serbuan virus SARS yang menelan banyak
korban jiwa. Karena saat itu semua perkantoran diliburkan,
warga terisolasi di rumahnya masing-masing jadi banyak yang
menggunakan situs milik Alibaba untuk membeli keperluankeperluan rumah tangga.
Purba Yudhatama
Tetaplah engkau disini
Jangan datang lalu kau pergi
Jangan anggap hatiku
Jadi tempat persinggahanmu...
Sepenggal lirik dari lagu ‘Pelangi’
Jack Ma adalah seorang guru bahasa Inggris yang punya
mimpi besar untuk membangun perusahaan internet di
Cina yang bahkan saat itu internet adalah hal yang baru
bagi Cina. Jack memulai dengan situs ChinaPages setelah
dia bertemu dengan temannya di Amerika Serikat. Situs
ini adalah semacam situs informasi untuk usaha-usaha di
Cina. Menjalankan situs itu bukan hal yang mudah, untuk
mengisi datanya Jack harus mengirimkan lewat pos dan
kemudian temannya di Amerika akan mem-posting-nya di
situsnya, karena saat itu akses internet dan komputer di Cina
sangat terbatas.
Histografi Buku
Judul
ALIBABA – Kerajaan yang Dibangun oleh Jack Ma
Penulis
Duncan Clark
Alih Bahasa
Suryo Waskito
Jumlah Halaman
360 hal
Tahun Terbit
2016
Penerbit
PT Elex Media Komputindo
39
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
JUST RELAX
Film berdurasi kurang lebih 1 jam 47 menit ini menyuguhkan
adegan jump scare yang membuat penonton berteriak
ketakutan. Ditambah lagi sound effect, make up, dan
sinematografi yang dikemas apik berlatar tahun 80-an
sehingga sukses membuat bulu kuduk berdiri.
Resensi
Film
Chemistry para pemain juga patut diacungi jempol diikuti
dengan kemampuan berakting dan penghayatan yang
dilakukan pemain yang menimbulkan kengerian tersendiri.
Tetapi film ini termasuk dalam kategori film open ending, yaitu
film yang mengarahkan penonton untuk berimajinasi dengan
akhir cerita.
Meski mengusung judul yang sama, cerita Pengabdi Setan (2017)
memiliki alur yang sedikit berbeda jika dibandingkan dengan film
originalnya. Aura mistis dan kengerian yang muncul dalam film
besutan sutradara Joko Anwar itu menjadi daya magis tersendiri
hingga mampu membuat penonton merasakan sensasi horor
dan cinematic experience yang luar biasa.
Tak hanya itu, 13 nominasi FFI pun tak luput dari cengkeraman
“Pengabdi Setan”. Bagi yang penakut, yakin Anda
berani nonton???
PENGABDI
SETAN
Nadia Arini
Poster Film Pengabdi Setan
Siapa yang tak kenal Joko Anwar, Sutradara berbakat
kelahiran Medan, 3 Januari 1976 ini telah malang melintang
di dunia perfilman Indonesia sejak tahun 2003 dan berhasil
mewarnai perfilman Indonesia dengan menyutradarai
beberapa film terkenal di antaranya Arisan! (2013), Janji Joni
(2005), Pintu terlarang (2009) dan Modus Anomali (2012).
Pada akhir September lalu, Joko Anwar kembali menggebrak
bioskop-bioskop tanah air dengan karya terbarunya berjudul
“Pengabdi Setan”. Film bergenre horor garapan rumah
produksi Rapi Films bekerja sama dengan CJ Entertainment
dari Korea Selatan dan iFlix ini sebenarnya merupakan reboot
dari film berjudul sama di tahun 1980-an karya sutradara
Sisworo Gautama Putra.
Kisah seram Film Pengabdi Setan (2017) ini diawali dengan
meninggalnya seorang Ibu (Ayu Laksmi) setelah 3 tahun
menderita penyakit yang cukup aneh. Ibu adalah seorang
penyanyi yang terkenal pada masanya. Kemudian, karena
desakan kebutuhan ekonomi, Bapak (Bront Palarae)
memutuskan pergi ke kota untuk mencari pekerjaan guna
menafkahi keempat anaknya, Rini (Tara Basro), Toni (Endy
Arfian), Bondi (Nasar Anuz), dan Ian (M. Adhiyat).
40
Histografi Film
Namun sepeninggal Bapak, anak-anak merasa Ibu hadir
kembali di rumah. Kondisi rumah semakin mencekam
ketika mereka tahu bahwa Ibu datang bukan hanya untuk
menjenguk, tetapi untuk menjemput mereka.
Sutradara
Joko Anwar
Produser
Sunil Samtani, Gope T. Samtani, Priya N.K.
Penulis Naskah
Joko Anwar
Pemain
Tara Basro, Dimas Aditya, Bront Palarae, Endy
Arfian, Ayu Laksmi, Elly D. Luthan, Nasar Annuz,
Arswendi Nasution, Egi Fedly, M Adhiyat, Fachri
Albar, Asmara Abigail
Genre
Horor
41
TIPS & TRIK
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
10 NEGARA
TUJUAN BERLIBUR
Dengan Kebiasaan Terunik
Berlibur ke luar negeri memang mengasyikkan.
Namun, jangan lupa bahwa ada beberapa kultur
setempat yang kita harus pahami. Bisa jadi ada halhal yang bertolak belakang dengan budaya dan
kebiasaan kita di tanah air.
42
43
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
TIPS & TRIK
Dalam waktu yang tidak
terlalu lama lagi, liburan
pergantian tahun akan
datang menghampiri
kita semua. Tak sedikit,
sebagian dari kita sudah
mulai menyiapkan segala
sesuatunya sejak saat ini.
Sebut saja tujuan berlibur,
tiket pesawat, hotel, hingga
itinerary hari per hari selama
liburan itu tiba.
Ukraina
Jangan Memberikan Bunga Kepada Orang Lain
dalam Jumlah Genap dan Berwarna Kuning
Bunga dalam jumlah genap di Ukraina hanya diberikan untuk
orang yang sedang berduka atau pada saat pemakaman,
sehingga jika anda memberikan bunga dalam jumlah genap
kepada teman atau pacar anda, maka hal tersebut sama
saja seperti anda mengaharapkan orang tersebut segera
meninggal.
Jadi, jika sedang berada di Ukraina, jangan pernah
memberikan bunga kepada orang yang anda suka dalam
jumlah yang genap.
2
3
Amerika
Jangan Lupa Memberikan Tip Setelah Pergi Makan
di Restoran atau Setelah Menggunakan Jasa Taksi
Bertolak belakang dengan di Jepang, jika anda liburan ke
Amerika, ada baiknya jika anda memberikan tip setelah
selesai mendapatkan servis pada restoran ataupun setelah
menggunakan jasa taksi. Mereka sangat senang dan
mengapresiasi jika pelanggan mereka memberikan tip karena
bagi mereka tip merupakan salah satu sarana bagi para
pelanggan untuk mengakui bahwa mereka telah memberikan
pelayanan yang baik.
4
“
Helen Keller
7
Tiongkok
Jangan Habiskan Makanan yang Telah Disajikan
Semua orang tua di Indonesia selalu menasihati anaknya
untuk menghabiskan setiap makanan yang telah disediakan.
Namun berbeda dengan warga Tiongkok, jika kita berkunjung
ke rumah teman dan disajikan makanan dalam satu piring,
sebaiknya kita tidak menghabiskannya, sisakan sedikit
makanan yang tersedia. Mengapa? Karena tuan rumah
akan merasa tersinggung, dan berpikir kalau mereka kurang
menyediakan makanan untuk para tamu.
Taj Mahal, India
Keramahan orang Indonesia sangat terkenal, namun jangan
sekali-kali anda praktekkan jika sedang berlibur ke Rusia.
Warga Rusia akan menganggap anda tertarik kepada
seseorang yang anda berikan senyuman. Bahkan penjaga toko
pun tidak akan tersenyum kepada pelanggannya. Jadi, jangan
heran kalau orang Rusia seringkali dianggap sombong.
9
Tidak hanya di Indonesia, menyentuh lawan jenis di depan
umum merupakan salah satu hal yang tabu bagi masyarakat
India. Bahkan hal tersebut telah diatur oleh undang-undang
sehingga jika ada yang tertangkap melakukan hal tersebut,
maka akan berakhir di penjara. Menyentuh lawan jenis yang
dimaksud tidak hanya berpelukan atau berciuman loh, tetapi
bersalaman dan berpegangan tangan pun termasuk salah satu
hal yang dilarang di India.
LIFE IS EITHER A
DARING ADVENTURE
OR NOTHING,
Jangan Memberikan Senyuman Kepada Orang Asing
Moskow, Rusia
Muenchen, Jerman
“
Rusia
Bagi kita orang Indonesia, memasukkan tangan kedalam
saku celana merupakan hal yang sangat biasa, tetapi
berbeda dengan budaya Jerman. Jika anda berbicara
dengan orang lain sambal memasukkan tangan
kedalam saku celana, maka mereka menganggap anda
meremehkan mereka.
Jangan Menyentuh Lawan Jenis di Depan Umum
Jepang
8
Jangan Berkomunikasi dengan Orang Lain Sambil
Memasukkan Tangan ke Dalam Saku Celana
India
Jangan Memberikan Tip
Salah satu budaya Jepang yaitu tidak memberikan tip setelah
anda selesai makan di sebuah restoran. Karena jika anda
melakukan hal tersebut, maka mereka akan menganggap
anda bersikap kasar dan tidak sopan, sehingga pastinya
mereka akan merasa tersinggung jika diberikan tip.
44
6
Jerman
Jangan Memberikan Tanda “OK” dengan
Melingkarkan Jari Telunjuk dan Jempol
Sebagian besar Negara menganggap melingkarkan jari
telunjuk dengan jempol menandakan oke atau setuju
dengan suatu hal. Turki memiliki pandangan berbeda
dengan beberapa negara lain. Pada negara itu, jika anda
melingkarkan jari telunjuk dengan jempol kehadapan orang
lain, pastinya orang tersebut akan merasa tersinggung
karena gesture tersebut berarti vulgar, dan sama artinya
seperti anda mengacungkan jari tengah anda.
Dibalik gegap gempita liburan ke luar negeri, jangan lupa
bahwa ada beberapa kultur setempat yang kita harus pahami.
Bisa jadi ada hal-hal yang bertolak belakang dengan budaya
dan kebiasaan kita di tanah air. Seperti apa seluk-beluk
budaya pada negara-negara tujuan kita berlibur. Berikut
sedikit nukilannya:
1
5
Turki
Singapura
Jangan Buang Sampah Sembarangan dan Makan/
Minum di Transportasi Umum
Singapura merupakan negara yang sangat memperhatikan
kebersihan, pemerintah Singapura sangat serius dalam
menata peraturan terkait kebersihan, sehingga jika ada yang
membuang sampah sembarangan pastinya akan langsung di
proses dan di denda, begitu pula dengan makan dan minum
di transportasi umum. Peraturan tersebut sangat lumrah bagi
masyarakat Singapura, namun sangat bertolak belakang
dengan kebiasaan yang dilakukan oleh warga Indonesia bukan?
10
Chile
Jangan Makan menggunakan Tangan
Makan menggunakan tangan merupakan salah satu cara
makan yang diidolakan oleh orang Indonesia. Beberapa
makanan akan terasa lebih nikmat jika dikonsumsi
menggunakan tangan. Namun kebiasaan ini harus dihindari
ketika anda berlibur ke Chile. Jika di Indonesia biasa makan
nasi padang menggunakan tangan, jangan membawa
kebiasaan ini ke Chili. Jangankan makan makanan berat,
makan snack seperti kentang goreng saja harus menggunakan
sendok ataupun garpu. Karena jika kamu membawa kebiasaan
tersebut ke Chile, maka kamu akan dianggap tidak sopan dan
akan menjadi pusat perhatian warga Chile.
Renny Hidayat
45
LENSA
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
WIKA
Sambut Hangat
Presiden Republik
Niger
Beberapa waktu lalu, WIKA menerima sebuah
kunjungan bersejarah dari pejabat tinggi negara
di kawasan Afrika Utara. Presiden Republik Niger
Mahamadou Issoufou bersama jajaran menteri
dan pimpinan lembaga pemerintahan Republik
Niger mengunjungi Kantor Pusat PT Wijaya
Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Cawang, Jakarta
Timur, Senin (16/10).
Kunjungan Presiden Republik Niger ke Kantor
Pusat WIKA merupakan rangkaian lawatan resmi
kenegaraan Republik Niger ke Indonesia di mana
kunjungan ini merupakan kunjungan perdananya
ke Indonesia. Kedatangan orang nomor satu
dari negara berpenduduk mayoritas muslim
itu bertujuan untuk bekerjasama dengan WIKA
dalam mengembangkan proyek infrastruktur di
negaranya.
Dalam forum tersebut, Direktur Operasi (Dirop) 3
WIKA Destiawan Soewardjono yang membawahi
Departemen Luar Negeri menyampaikan profil
WIKA serta proyek-proyek luar negeri yang
sudah dikerjakan oleh WIKA. Pemaparan Dirop
3 tersebut ditutup dengan mengajak Presiden
Mahamadou Issoufou untuk melihat Mini
Exhibition yang menampilkan beberapa proyek
unggulan WIKA.
Ingin tahu keseruannya? Yuk kita intip rangkaian
kegiatan kunjungan Presiden Republik Niger ke
WIKA Tower 2 dari balik bidikan lensa.
46
Heni Pusbintari, Resna Taufik, Renny Hidayat
47
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
LENSA
In mid-October of this year, WIKA welcomed a
historic visit from the president of the Republic
of the Niger, Mahamadou Issoufou, along
with his ministers when they visited the PT
Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) head office
in Cawang, East Jakarta as part the first ever
official state visit to Indonesia. The purpose
of the visit pertained to the collaboration
between WIKA and Niger on the infrastructure
development projects in the African nation.
WIKA
Welcomes the
President of the
Republic of Niger
36
The forum, which marked the focus of the visit,
saw a presentation by Destiawan Soewardjono,
WIKA’s operational director and concurrent
head of the overseas department, on WIKA’s
profile and overseas projects. The closing
presentation featured a mini exhibition that
showcased some of WIKA’s essential products,
projects and services.
The photos on this page highlights Niger’s
official presidential visit to the WIKA head
office.
Heni Pusbintari, Resna Tau ik, Renny Hidayat
37
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
TIPS & TRICK
5
6
DESTINATIONS WITH
THE MOST UNIQUE
CULTURES
In Ukraine, it is appropriate to only give flowers in even
numbers to people in mourning or at funerals. Doing so to
friends or loved ones will be interpreted as a death wish.
2
Japan
No tipping, please
Avoid tipping after a meal at restaurants in Japan as it is
considered offensive.
34
Talking to other people while placing
your hands in your pockets belittles the one(s)
you are in a conversation with
Moskow, Rusia
9
Singapore
Littering and eating and drinking in public
transportation are not tolerated
The Singapore government imposes strict regulation to
ensure the cleanliness of their country. Littering will result in a
hefty fine, and the same thing goes when you eat or drink in
public transportation. Although this regulation is considered
a no-brainer for Singaporeans, it might come as a surprise
to Indonesians who have never visited the country.
3
10
America
Do not forget to tip at restaurants or taxi drivers
Contrary to Japan, if you are on holiday in America,
always remember to tip after eating at a restaurant and
completing a taxi ride. Tipping is considered an
appreciation of service rendered.
4
India
Avoid touching the opposite gender in public
Touching the opposite gender in public is considered such
taboo in India that it is regulated by law. A violation of this
rule will result in imprisonment. “Touching the opposite
gender” is not limited to hugging and kissing, but shaking
and/or holding hands as well.
Taj Mahal, India
Muenchen, Jerman
7
China
Leave some food on your plate after your meal
It may be considered rude to not finish your meal in
Indonesia, but you may want to consider leaving some
food on your plate when you dine at the house of a family
in China. Why, might you ask? An empty plate post meal
might leave the host thinking that they didn’t serve enough
food for their guest(s), and offend him/her.
8
Russia
It is unacceptable to smile at strangers
Indonesians are known to be friendly people and
oftentimes smile at others, but mind yourself when you are
visiting Russia. Smiling at strangers will be viewed as a
sign of interest. Even shopkeepers won’t offer their
customers a smile. This might be a reason why Russians are
commonly misinterpreted as being unfriendly.
Chile
Avoid eating with your hands
Almost every Indonesian prefers to eat with his/her hands.
Food just seems to taste better that way. When in Chile, try
ditching this habit. Eating with your hand in Chile is
considered impolite. Even snacks and light meals like fries are
eaten with spoon or fork. Who knew?
Renny Hidayat
“
LIFE
is either a
DARING
ADVENTURE
or nothing.
Helen Keller
“
1
When giving flowers to other people, avoid
choosing yellow ones and make sure the
bunch is even numbered
Germany
While putting the hands inside the pockets may not be of
concern in Indonesia, local German culture sees it a little
differently. Placing your hands in your pockets while talking
to people is considered disdainful and belittling.
It’s always fun to vacation in
other parts of the world. But
be mindful of local culture and
customs, as some differ from
what we are accustomed to in
our home country.
Ukraine
Displaying the “OK” sign by forming a circle
with 5 your thumb and index finger is insulting
The hand gesture to signal “OK”, where the thumb
touches the index finger, seems pretty universal and is
accepted in many countries. In Turkey, however, this
gesture is consider vulgar and a jarring insult to locals.
10 Holiday
While it is exciting to vacation abroad, we must understand
and respect the local customs of each destination we visit
as some will certainly differ from what we are used to. Here
is a list of countries with unique traditions and the common
etiquette (do’s and dont’s) worth noting:
Turkey
35
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
JUST RELAX
Music Review
KERETA KENCAN HIVI!
Book
Review
ALIBABA
THE HOUSE THAT
JACK MA BUILT
The book ALIBABA – The House that Jack Ma Built gives an
account of how a school-teacher turned internet mogul, Jack
Ma built his multi-billion dollar company, Alibaba. The book
chronicles the company’s rise to success and building a internet
business amidst China’s massive economic and social changes.
In 2017, one of Indonesia’s famous bands, HIVI!,
released several new songs. The band, which consists
of four mates, Ilham Aditama (vocals), Ezra Mandira
(guitar and vocals), Febrian Nindyo (guitar and vocals)
and Neida Aleida (vocals), also launched their second
album, “Kereta Kencan” (Dating Wagon).
“We hope that Kereta Kencan (Dating Wagon) can be
the vehicle for us to ‘date’ with the ears of Indonesian
music lovers,” they said in an interview with Gadis
magazine.
“Kereta Kencan” tries to rile the emotions of its
listeners through the complicated path of a love
story. The soft and pure vocals of Nadhie Aledia adds
new color to HIVI!. Neida, their new female vocalist,
replaced Dalila Azkadiputri back in 2016. Their latest
album was produced by three (3) famous Indonesian
producers – Lale and Ilman (from Maliq & D’Essentials)
and Nino (from the group RAN). The album was also
mastered by Yakitu Geoff Perche from Abbey Road
Studios, which made HIVI!’s second album sound more
mature.
One of the best songs on this album is ‘Remaja’, which features
a dreamy rhythm and is full of poetic words that are easy to
sing to. Another HiFriends (HIVI! fan club) favorite is ‘Pelangi’,
In the early 1990s, at a time when the internet was a new and
elusive idea, an English teacher in China had big aspirations
of building an online business. Running a website at the time,
especially in China, was cumbersome. Internet access and
computers were limited. To input data, one must send a post
mail to someone in the US where it is then uploaded to the
website.
Ma’s first attempt at a startup failed due to overwhelming
operational costs and lack of success in generating profit.
Undeterred, Ma turned to an online buying and selling site and
from there, his internet business thrived and reached immense
sucess. One of the most notable excerpts from the book is on
the first meeting Ma held, where he gathered the first Alibaba
team and delivered a speech on how the future company
would look like. A clip of Ma’s speech, is available to watch on
YouTube.
“Jack held a meeting on 21 February 1999 at his Lakeside
Gardens apartment (Huan Huayuan) in Hangzhou. Believing
that his business will be a success, he asked for the meeting to
be documented. The team members formed a half circle form
surrounding Jack. Many of them used thick clothing to protect
themselves from the cold and wet weather in the apartment.
‘Where will we take Alibaba in the next five to 10 years?’, Jack
then answered the question himself by saying, ‘Our competitors
are not in China, but in Silicon Valley. We have to position
Alibaba as an international website.’”
which is a song about a person who was given high expectations
by someone else but in the end was not given the love he/she
desired.
Music Historiography
32
Book Historiography
Title
ALIBABA – The House That Jack Ma Built
Writer
Duncan Clark
Album
Kereta Kencan
Translator
Suryo Waskito
Genre
Pop
No of pages
360 pages
Label
Seven Music
Published
2016
Publisher
PT Elex Media Komputindo
Content
9 songs
Movie Review
PENGABDI SETAN
(Devil Worshipper)
Last September, Indonesia’s acclaimed film-maker, Joko
Anwar released his latest movie, Pengabdi Setan or “Devil
Worshipper”. The horror film, which was produced by Rapi Films
in collaboration with CJ Entertainment of South Korea and iFlix,
is a reboot of the movie with the same title in the 80s which was
directed by Siswono Gautama Putra.
The horrific story of Pengabdi Setan (2017) started with the passing
of Ibu, or “Mother” (Ayu Laksmi) after she suffered a strange
illness for three years. In earlier days prior to her death, Ibu was a
well known singer. Upon her death, however, the family’s financial
hardships, forced Bapak, or “Father” (Bront Palarae), to move into
the city in search of a new job, leaving his four children, Rini (Tara
Basro), Toni (Endy Arfian), Bondi (Nasar Anuz) and Ian (M. Adhiyat),
behind. With Bapak gone, Ibu’s presence was strongly felt around
the house and increasingly became ever so terrifying. Conditions
worsened when it was clear that Ibu came not only to visit, but to
take the children away.
Movie Historiography
Director
Joko Anwar
Producer
Sunil Samtani, Gope T. Samtani, Priya N.K.
Script Writer
Joko Anwar
Actors
Tara Basro, Dimas Aditya, Bront Palarae, Endy
Arfian, Ayu Laksmi, Elly D. Luthan, Nasar Annuz,
Arswendi Nasution, Egi Fedly, M Adhiyat, Fachri
Albar, Asmara Abigail
Genre
Horor
Movie Poster
The movie’s plot, along with dramatic sound effects, excellent
cinematography, and credible acting adds to the suspense. It is no
surprise that the film, which was shot in Pengalengan, West Java,
garnered over one million viewers in its opening week.
Pengabdi Setan received 13 award nominations in the 2017
Indonesian Film Festival. Are you a horror movie lover who is ready
to be spooked?
Nadia Budiani Arini
33
EVENTS
17 August 2017
Semanggi Interchange Inauguration
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
5 September 2017
EDCF & KSP forum 2017, Seoul
4 October 2017
President Joko Widodo Visits
The Karian Banten Dam Project
WIKA conducted a courtesy site visit for the delegates from
the Embassy of Afghanistan and Algiers to WIKA Beton
Factory in WIKA Industrial Zone, Cileungsi on October 13,
2017. The visit is aimed to strengthen WIKA’s opportunity to
grow its business partnership in the infrastructure sector within
the two countries.
16 October 2017
WIKA Welcomes a Visit from the
President of the Republic of Niger
The Semanggi Interchange was inaugurated by HE Joko Widodo,
President of the Republic of Indonesia, on the 72nd anniversary of
Indonesia’s independence. President Widodo was accompanied
by First Lady, Mrs. Iriana Widodo, the Minister of Public Works and
Public Housing, Basuki Hadimuljono, Minister of Transportation,
Budi Karya Sumadi and Governor of Jakarta, Djarot Saiful Hidayat,
and his wife. Also in attendance was WIKA President Director,
Bintang Perbowo along with the company’s management
team. President Widodo conveyed his appreciation to WIKA in
managing to deliver the Semanggi Interchange project ahead of
schedule.
Bintang Perbowo attended and gave a presentation on
Indonesia’s infrastructure opportunity and WIKA’s role in the
country’s development during the EDCF & KSP Forum 2017 in
Seoul, South Korea. Bintang Perbowo was the only Indonesian
representative in the international event.
7 September 2017
Asean Marketing Summit 2017
HE President Joko Widodo, who was accompanied by
Minister of Public Works and Public Housing, Basuki
Hadimuljono visited the Karian Dam project at Pasir Tanjung,
Rangkas Bitung District of Lebak – Banten on October 4,
2017. Also in attendance were Bintang Perbowo and Director
General of Water Resources, Imam Santoso. Karian Dam is a
national strategic project which aims to minimize the impact of
flooding from Ciujang River. Apart from that, Karian Dam will
also serve as a fresh water supply base for surrounding areas,
energy resource, irrigation and a tourism destination.
18 August 2017
Social Business Award 2017
13 October 2017
Afghanistan and Algiers
Embassy Delegates Visit
WIKA Industrial Zone
WIKA won an award in the Building Construction category
during the Social Business Innovation Award 2017. The
award was received by WIKA’s Corporate Secretary, Puspita
Anggraeni at Balai Kartini, on Friday, 18 August, 2017. The
award, held by Warta Ekonomi magazine, proved WIKA’s
ability to implement innovation in its social responsibility and
environmental activities.
30
WIKA was awarded Indonesia Champion for ASEAN 2017 in
the Construction category at the ASEAN Marketing Summit.
The award was presented by Founder & Chairman Markplus
Inc., Hermawan Kartajaya and received by WIKA’s Corporate
Secretary, Puspita Angraeni during the third ASEAN Marketing
Summit at the Ballroom Raffles Hotel in Jakarta (7/9). The
award represents WIKA’s successful international expansion,
particularly in ASEAN countries.
The President of the Republic of Niger H.E. Mr. Issoufou
Mahamadou along with several government officials and
delegates paid a visit to PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. head
office in Cawang, Jakarta. Bintang Perbowo, welcomes the
delegates along with President Commissioner of WIKA, Imam
Santoso. This presidential visit pertains to WIKA’s involvement
in major infrastructure projects in Niger.
Heni Pusbintari, Resna Taufik
31
JALAN-JALAN
Solo
1. Jebres Smart Park
Solo does not have a shortage
of beautiful national parks and is
picturesque in the daytime as well as
nighttime. Located in Jebres, in the
northern part of Solo Techno Park and
Sebelas Maret University (UNS), Jebres
Smart Park has an alley full of lanterns
and small lights.
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
Hits and Instagrammable Spots
Solo has become a tourism magnet in Central Java.
The richness of nature and culture is one of the best
in Indonesia. There are some very interesting and
instagrammable spots. Are you curious? These are
3. Dharma Sundara
Monastery
Another instagrammable spot in Solo
is the Dharma Sundara Monastery. This
Buddhist monastery is located in Jalan
Ir. H. Juanda No. 24-B, Pucangsawit,
Solo, Surakarta, Jawa Tengah.
The building has a pyramid-shaped
rooftop that is surrounded by four other
pyramids.
Nasi Liwet
Dharma Sundara Monastery
Other tourist spots located in the
vicinity of the botanical garden worth
Instagramming include the Sukuh
Temple, Parang Ijo waterfall, deer
cage and Watu Bulus site.
5. Kasunanan Surakarta
Hadiningrat Palace
Jebres Smart Park
2. Pandawa Water World
For a little fun in the sun without
breaking a sweat, visit Pandawa Water
World. With over 27 attractions,
including swimming pools, slides,
playgrounds, wave pool, lazy river, and
rides that thrill and chill, this waterpark
has something for everyone and has
quite a few Instagrammable spots.
28
4. TK.G.P.A.A. Mangkunagoro
I Botanic Park
The cool weather and its quiet natural
ambience makes this park a suitable
place to relax and invite a peaceful vibe.
If you are a history buff or much
prefer the more cultural side to
vacationing, the Kasunanan Surakarta
Hadiningrat Palace is a must-see.
Stroll around and see a collection of
ancient artifacts and a royal carriage
in the museum. Remember to take
pictures with the palace guards
before leaving.
Nadia Arini I tempatwisataindonesia.id |
tempatwisataseru.com
Tengkleng
Super
Culinary
Places in Solo
To culinary lovers, Solo is a hotspot for delicious local fares. The city is no stranger
to delicious and unique food that will tempt even the best critics.
1. Nasi Liwet (Liwet Rice)
seem like ordinary rice, but a simple taste gives a peculiar
choosing which nasi liwet vendors to buy from. Each has
special secret ingredients that they use, and they are all
delicious!
2. Selat Solo
Selat Solo is unique to Solo and one that cannot be
missed. This delicious stew-like dish is infused with fried
potato, steamed beans, steamed sliced carrot, fresh
slices of tomatoes, lettuce, cucumber and thin slices of
beef.
3. Tengkleng
This dish may look similar to goat curry, but has a
unique, sweet taste and is made without using coconut
milk. The meat and bones are served together with rice
in a bowl and topped with curry broth.
4. Timlo
This delectable dish is perhaps the most sought after in
Solo. Strangely enough, its distinctive taste leads folks
to yearn for the city when they’re not there. Timlo is
best served with sweet tofu pudding, egg and chicken
or beef.
Nadia Arini
29
JALAN-JALAN
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
THE NAME OF
THE CITY IS SOLO
Work quickly went underway to increase public
space and in 2007, the city walk was inaugurated.
Solo’s attractiveness is partly due to the city’s history as one of the
oldest cities in Java. According to legends, Solo was established
when Sunan Pakubuwana II ordered Tumenggung Honggowongso
and Tumenggung
Mangkuyudo, and also
the Commander of the
Dutch forces. J.A.B Van
Solo
Classic City for
The Future
Solo was recently thrust into the public spotlight in
Indonesia and other parts of the world. The wedding
of President Joko Widodo’s second child and only
daughter, Kahiyang Ayu, to Bobby Nasution on
Wednesday, 8 November, 2017, perhaps played a
major part in helping the city achieve instant fame.
capitol for the new Islamic
Mataram Kingdom. After
some deliberation, they
chose a village at the
banks of Bengawan River
named Sala Village in
the year 1746 (or 1671
according to the Javanese
calendar).
Kasunanan Palace: The everlasting witness of the history of Solo
The location of Surakarta
The tagline “Spirit of Java”, has enabled Solo to
be viewed as a city that promotes and preserves
the Javanese cultural and traditional heritage
without setting aside the need to develop into a
modern city.
President Joko Widodo’s daughter’s wedding has greatly impacted
the local economy and tourism of Solo and its vicinity. According
to Heru Iswanan, the chairman of Central Java’s branch of the
Indonesian Hotels and Restaurant Association (PHRI), this event
which
on normal days typically hovers at around 40-50%. Apart from
hotels, transportation and personal care services such as salons and
spas, eateries and souvenir centers also experienced a sudden but
welcomed up-tick in sales.
The wedding generated so much interest in Solo that visitors
the streets, traditional markets, batik village and nightly wayang
performances among others.
Welcoming local travelers:
Hotels in Solo reached full occupancy during the much anticipated wedding
The wedding of the daughter of Indonesian President,
Kahiyang Ayu-Bobby: The magnet of Solo at the end of 2017
26
Loji Gandrung:
Epicenter of Solo
To further increase tourist attractions, an ancient
train, known as the Kluthuk Jaladara, was brought
back to life from hundreds of years of sitting idle. It
is now parked in a museum and runs on weekends.
The railway that the train operates on can also be
shared by the Solo rail bus.
There was also the Solo Batik Trans—local public
transportation that is comparable to TransJakarta—
which has unique batik ornaments on the exterior of
the vehicle. To better integrate public transport, the
Solo City government issued a reusable Smart Card
that passengers can use to pay their fare.
Following the revamping of public transportation
in Solo, the idea to rejuvenate the production of
cultural products developed. The city has a batik
village but it needed luster. Joko Widodo helped to
solve this problem by bringing the authenticity of
Solo’s batik to the global stage.
back again in Wanakarta—determined its name, which was instinctual
to the ancestors of the Mataram Kingdom. The meaning behind
Surakarta Hadiningrat is hope of a country that is in order, solicitous,
secure and peaceful (tata tentrem karta raharja in Javanese). It also
means having the will and courage to overcome all obstacles (sura) to
create a beautiful life (Hadiningrat).
THE METAMORPHOSIS OF SOLO
As part of the “Spirit of Java”, Solo understood the importance
to optimize the cultural and traditional Javanese heritage and
synchronize it with the development of a modern city.
written by Alberthiene Endah, highlights the journey that Joko
Widodo, who was once the Mayor of Solo, took to come up with
the motto “Spirit of Java”. He felt that the city’s rich cultural history
and traditions, and developments in the last decade underscores his
perception of Solo as a clean, beautiful and organized city. Naturally,
“Spirit of Java” was widely welcomed by the people of Solo. Shortly
According to Jokowi, “regional leaders should not be allergic to
private investment because it is one of the main sources of funding in
building a city.”
Kluthuk Jaladara Carriage:
Reviving the rich Javanese heritage
Nadia Arini I tempatwisataindonesia.id |
tempatwisataseru.com
ion,
health, and public facilities. Traditional markets were then built and
renovated to replace new developments of shopping malls.
27
RADAKNG HOUSE, DAYAK TRIBE
TRADITIONAL HOUSE THAT SETS A
NATIONAL RECORD ON MURI
Witness Our
YOUNG
I am Dewi Sartika, a student of STT Sapta Taruna majoring
in civil engineering. Like Insan Kamil, this was the first
time I set foot on Borneo soil—the center of the equator.
During our journey to Entikong, we stopped at Radakng
House, a traditional house and cultural heritage of the
Dayak people in West Kalimantan. It was exciting as we
saw a crowd nearby, where a karate match was happening,
and the two fighters were demonstrating their skills in an
evenly contested match.
Explore the
Corners of the
Archipelago
The Radakng house in Pontianak was built to replicate
the original house that was demolished. The architecture
looked precisely like the original only with a slightly
modern touch to give it an updated look without
eliminating its unique and charming characteristics.
characteristic.
GENERATION
Part 1
Rumah Radakng: traditional house of Dayak Betang
I am Insan Kamil, a student of the University
Indonesia and an accounting major. I come
from Padang Pariaman, West Sumatera
and am lucky to be given the opportunity
to participate in a journey to witness the
development at Entikong, West Kalimantan
which lies on the Indonesia-Malaysia border
for winning the WIKA Jelajah Nusantara
competition on Instagram.
The main reason that encouraged me to
join the competition was the destination—
Entikong. I’ve always known this place to be
the at the border of the country, but saw it as
underdeveloped, like an area that has been
left behind by other more developed areas.
24
Tayan Bridge, WIKA’s Concrete Effort in
Developing the Nation in Borneo
After visiting the Dayak Betang traditional
house, we continued our journey to Entikong.
The three meter-wide asphalt road felt smooth
on the Trans Kalimantan and is vehicle-friendly.
As we moved further away from Pontianak,
we saw less density in the building by the
side of the road and less traffic, even as cars,
motorcycles, buses and trucks passed by.
After spending some time on the road, we
finally arrived at Tayan Bridge. We decided
to step out of the car and enjoy the view. The
beautiful scenery beats the heat from the sun
that also welcomed our arrival.
Not only does the Tayan Bridge offer
spectacular views, but it was also built by
WIKA. It combines original architectural
beauty and the comfort of road access without
compromising the structure or essential
functions of a bridge.
WIKA invited two students, Insan Kamil and Dewi Sartika, to pursue an
an exciting adventure to Entikong, a district in West Kalimantan on the
Indonesia–Malaysia border. Insan and Dewi are winners of the WIKA Jelajah
Nusantara (Exploration of the Archipelago) competition on Instagram @
ptwijayakarya, which has hundreds of followers.
THE JOURNEY BEGINS
WITH EXPLORING
THE FRONTIERS OF
INDONESIA’S BORDERS
The traditional house, which is 138 meters
long and five meters wide, was awarded
the biggest traditional house in Indonesia
by the Indonesian Museum of Records. This
achievement is part of the effort made by the
West Kalimantan provincial government and
the Dayak traditional community.
The Tayan Bridge was inaugurated last March
by President Joko Widodo and is currently the
longest bridge on the island. It serves a very
important function as the hub between West
and Central Kalimantan. At 1,560 meters long,
the bridge connects Tayan City and Tayan
Island, which could only be accessed by ferry in
the past.
It also lacked accessibility. Furthermore, I
found the WIKA’s spirit of wanting to help the
nation noble and inspiring—this was another
reason that enticed me to participate. The
company’s tagline, “Building the country
and WIKA for the nation”, truly resonated
with me particularly because WIKA is a
state-owned enterprise that was entrusted to
work on strategic national projects. WIKA is
important for this country.
PIC ( Intan Zahara Wulan)
First time visiting Borneo land, Pontianak – West Kalimantan
My journey beyond the frontiers of the
country’s border started from the airport of
my hometown, Minangkabau International
Airport. We flew to Soekarno-Hatta
International Airport then on to Supadio
Airport in Pontianak, West Kalimantan. I first
stepped on Kalimantan’s soil using my right
foot. It was a very bright day and the sun’s
rays stung my skin. We then continued our
journey by land to Entikong, which was 242
kilometers from Pontianak.
The symbol of Indonesia’s bravery on the border
25
KNOWLEDGE 10
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
8.
BEDAH SHE
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
Hong Kong
International Airport
Coming in at eighth is the Hong Kong International Airport (HKIA). In 2016, HKIA saw
70.305.857 passengers. It is one of the most
important transit hubs in the world due to its
strategic location on Chek Lap Kok Island.
9.
Paris
Charles de Gaulle Airport
Charles de Gaulle Airport ranks ninth in the list.
It is located 25 kilometers northeast of Paris
and is France’s main airport. In 2016, the airport
catered to 65.933.145 passengers.
10.
SAFETY
CULTURE
Socialization Abroad
Occupational and Personal Safety and Health at
work should be of utmost importance. The slogan
“Protesaun ba Serbisu Primeiru” (Safety is our
highest priority) symbolizes WIKA’s commitment in
implementing a culture of safety in the Oe-cusse
airport project in Timor Leste.
Dallas-Fort Worth
International Airport
Akhmad Labiib is the Safety, Health, Environment (SHE)
Supervisor who recently and successfully supervised the
Oe-cusse airport project and ensured a safe, healthy and
clean working environment according to the company’s
SHE standard procedures. As recognition for achieving
zero accidents in one million man-hours, the Timor Leste
government presented an award to the WIKA team for
their success in the Oe-cusse Project.
DIFFERENT LANGUAGE IS NO BARRIER
It wasn’t easy for Labiib to implement the SHE program,
especially when the project is located outside of
Indonesia where cultural and language barriers are
present. The team is comprised of 318 employees
(Indonesian and Timorese), making it one of WIKA’s
mega projects.
The 10th busiest airport in the world is the Dallas-Fort Worth
International Airport. Located between Dallas and Fort
Worth, Texas in the United States, it serves around 65 million
passengers a year.
Renny Hidayat, Siti Heidiyani,
Dionisius Purwandono, Ruth Apprillia
22
Considering the large number of Timorese in the
Oecusse project, Labiib and the team worked diligently
on a solution towards finding the most effective way to
implement SHE. A unique way to doing this is to create
the project signs in three languages (Indonesian, English
and Tetun, the native language mostly used by the
Timorese).
Morning exercise before work helps your body avoid muscle injuries
FOGGING REDUCE THE RISK OF MALARIA INFECTION
Fogging is done to maintain the 5Rs (Ringkas, Rapih, Resik, Rawat,
Rajin, which translates to (Simplicity, Organization, Strong, Upkeep,
and Diligence) within the project area during in the rainy season.
This routine activity is part of the SHE program and is conducted
to prevent the workers from being infected by malaria mosquitoes.
It also helps to maintain the security, comfort and health of the
workers.
SHE INTENSIVE
CAMPAIGN
TO KEEP WORKERS
SAFE
Labiib, along with the SHE
and project management
teams, conducts a
routine safety patrol
every Saturday to ensure
the security around the
project area is upheld.
This is in line with the
management’s direction
Fogging to overcome
to ensure the security of
malaria mosquitoes
personnel and working
areas as one of the main
priorities. Labiib also conducts mandatory safety induction and the
use of PPE for all visitors of the project.
William Lie, Dionisius Purwandono
23
KNOWLEDGE 10
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
6.
Chicago O’hare
International Airport
In 2016, O’Hare was the sixth
busiest airports in the world with
77.960.588 passengers. It has 8
runways—more than most major
airports—with direct service to
more than 208 destinations.
4.
Los Angeles
International Airport
Los Angeles International Airport, or better
known as LAX, is the fourth busiest airport in
the world. It welcomes roughly 80,921,500
passengers per year. LAX has nine passenger
terminals which form a U shape building.
5.
Tokyo
International (Haneda) Airport
The Tokyo International Airport, or better known as Haneda
Airport, was Japan’s first international airport. Now, a
majority of international flights arrive and depart at the
newer Narita Airport. Haneda Airport, however, remains the
busiest in Japan, or the fifth in the world, with more than 79
million passengers.
20
7.
London
Heathrow Airport
London Heathrow Airport is the seventh busiest airport
in the world and is the busiest in the United Kingdom .
Since 2004, the airport has consistently been listed as
one of the world’s busiest airports.
“The only way to explain
how some people dress for
the airport is they think no
one else will be there.”
Andy Borowitz
21
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
10 BUSIEST
| KNOWLEDGE 10
Airport in The World
As more people opt for air
travel than before, these
airports are notorious for being
the busiest in the world:
1.
Hartsfield-Jackson Atlanta
International Airport
Hartsfield-Jackson Atlanta Airport in
the United States tops the list as the
world’s busiest airport where 104.171.935
passengers passed through 2016.
3.
2.
18
Beijing Capital
International Airport
The second busiest airport in the world is
Beijing Capital Airport, which is located in
the Distrik Chaoyang District in China. The
airport which first opened on 2 March 1958,
served 94.393.454 passengers in 2016.
Dubai
International Airport
This airport in the United Arab Emirates is also
moving up the ranks as one of the world’s busiest
airports. In 2005, Dubai International Airport
catered to 24.7 million passengers. A decade
later, the that number increased to 70.4 million.
19
LIPUTAN UTAMA
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
Left: Cross culture outdoor training in Karawang. Middle & right: Indoor training induction by Operational Direction III
basic competencies, such as discipline, motivation, teamwork,
and commitment.
OVERSEAS
DEVELOPMENT PROGRAM:
Cultural Training in Action
The President Director of WIKA congratulates trained employees of the Bateen Al Samar Residential Complex Dubai construction project in the United Arab Emirates
Since 2017, WIKA has conducted an overseas
development program that consists of
three (3) modules: leadership, certification,
competence, and cross-culture knowledge.
This initiation program has been implemented
in Asia Pacific and the Middle East and Africa
for the last 10 years.
The overseas development program was designed to
ensure all WIKA employees who are stationed overseas
are prepared and equipped with the mental and physical
demands of the job. To qualify for overseas deployment,
each employee must complete basic discipline training and
certification modules facilitated by WIKA’s internal team
and other professional institutions.
Tumpeng cutting by Bintang Perbowo, President Director of WIKA as a form of
thanksgiving for the departure of 50 selected workers to Dubai, United Arab Emirates.
16
The basic discipline training module was developed with
specific requirements. The trainers, which comprise of a
combination of the military personnel from the Indonesia
National Army (TNI) as well as special facilitators, must
ensure that every WIKA employee is mentally and physically
fit to work overseas. The training program includes a
component on understanding company culture and owning
Culture orientation, which is held at the WIKA Pratama
Learning Center, is an integral part of the foreign culture
introduction program. This program provides employees
with the cultural knowledge of the countries where they will
be stationed, such as Algeria, the United Arab Emirates and
Saudi Arabia.
It is important for employees to first learn about their
host country’s culture, which can be very different from
the Indonesian culture. Arabic is the primary language of
countries in the Middle East, and French is mainly spoken
in Algeria. Another difficulty they may encounter is extreme
BUSINESS AND
SOCIAL ETHICS IN THE
UNITED ARAB EMIRATES
Cultural conflict and the avoidance of confrontation pose
an issue for the people of Saudi Arabia. Pride and family
honor are highly valued and men are regarded as leaders.
The best approach to address this cultural disparity
is through negotiation, compromise, patience and by
playing down emotions. Temperaments may run high,
thus emotional control is essential to maintaining work
relationships.
DEALING WITH FEMALE EMPLOYEES: WARDROBE
AND COMMUNICATION
weather. Algeria, for example, has four seasons. Four years of
experience in the country has provided WIKA with plenty of
opportunities to learn about the local culture.
Employees, including the management team, area also
encouraged to adapt to local fares, although chefs from
Indonesia will be available to provide Indonesian food.
The foreign culture introduction program sponsored by the
overseas department was designed with the aim to bring
added value to WIKA that other state-owned enterprises do
not have.
Best of luck to all overseas employees!
Yasmin Yuriski
Many hotels or restaurants have family rooms for female
guests and their husbands or a special room designed for
female guests only.
Females will be asked to dress in long skirts and tops that
cover their arm to the palm of their hands and their neck. In
general, muslim men are not accustomed to shaking hands
or conversing with women.
Certain formalities must be followed in order to properly
conduct a business meeting in Saudi Arabia. Meetings
typically start with greetings, a hand shake (between the
same gender), a proper introduction followed by giftgiving,
an invitation to a meal, and end with negotiation and signing
of business agreement(s).
Conducting business in Saudi Arabia is a challenge for
business people, especially females. There are many
cultural differences to be adapted to when interacting
ina business setting.
17
LIPUTAN UTAMA
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
Mydin Mall Project Description
Project
Mydin Mall
Location
Kuching, Malaysia
Contract Velue
IDR 41.920 Million
Owned By
Zecon SDN BHD
Execution Time
11 October 2013 - 8 July 2014
jonathantkj.blogspot.
Progress Until
November 2014
20 percent of development
co.id/2016/02/7-des-
Scope of Work
Mydin Retail Mall Development
Christo-Rei-Dili Monument (sumber : http://
tinasi-wisata-di-timorleste-yang.html)
Mydin Mall Project - Malaysia
The Kuching
Hangout
MYDIN
MALL
No matter where you live, malls
and all that they offer see have
always attracted people. In
Kuching, Malaysia, Median Mall
appears to be the “it” spot for
residents and tourists alike.
With an impressive portfolio of products
and shops in retail and wholesale, MYDIN,
a prominent business group in Mayalsia,
has conceptualized a way to encourage
one-stop-shopping. From food to
hardware to electronics, and stationery,
shoppers can find nearly anything at
MYDIN retail or wholesale outlets and
malls. In addition to food and household
goods, the company also offers porcelains,
toys, and textile products.
honesty, sincerity and good discipline.
MYDIN started their business in the
nonfood sector until 1997, when it bought
its first supermarket in Selayang. MYDIN’s
business experienced rapid growth
subsequently after. The company also runs
all aspects of their business according to
‘halal’ principles, which puts emphasis on
WIKA is proud to have been a trusted partner
to help build the Mydin Mall in Kuching. The
project in the East Malaysia capital, which
began on 11 October 2013 and completed
on 8 July 2014, has generated added value
of Rp 41,920 billion.
Fekum Ariesbowo W.
BATEEN AL SAMAR
As one of the densest cities in United Arab Emirates,
Dubai has constructed massive integrated infrastructure
developments to meet the needs of its citizen. WIKA’s
contribution to infrastructure projects in Dubai started years
ago when the company stationed engineers to be involved in
the construction of the Dubai Metro, the first driverless rapid
transit rail network in the world. This project marked WIKA’s
first international endeavors in the Middle East.
WIKA will once again contribute to Dubai’s development by
commencing a new project in 2017, the Bateen Al Samar
Residential Complex. Starting last August, WIKA stationed
around 800 trained and certified construction workers at the
site. The scope of work for the Bateen Al Samar Residential
Complex project will include construction works in soil,
structure, architecture, mechanical and electric plumbing
(MEP), paving & parking, landscaping, and infrastructure. It is
projected to be completed in 15 months.
Christo-Rei
MYDIN’s current business domains include
hypermarkets, emporiums, mini-markets,
franchise stores, convenience stores, and
bazaars. It operates more than 90 outlets,
including 18 hypermarkets, 16 emporiums,
3 bazaars, 47 mini-markets (MyMydin), 8
convenience stores (MyMart), and 6 franchise
outlets (Mydin Mart). MYDIN hypermarkets
can be found in Mydin malls.
Residential Complex,
United Arab Emirates
Bateen Al Samar Project Description
Project
Bateen Al Samar Residential Complex (Phase 1), UAE
Location
Dubai, United Arab Emirates
Owned by
National Gulf Construction
Funding Source
Government of Dubai
Contract Amount
USD 12,210,000 (IDR 161,391,447,470)
Construction Period
15 months
Start
9 August 2017
End
9 November 2018
3D Image of Bateen Al Samar Project
The Statue of
Peace and Pride
of the Timorese
If you ever visit Dili, don’t miss a trip
to Fatucama Capes, where you can
find Christo-Rei, a monument that is
the pride and joy of the city.
Comoro Bridge I & II Project air view
COMORO
BRIDGE II & I,
Early Start of WIKA
Expansion in Timor-Leste
WIKA’s business expansion has spanned
several ASEAN countries including
Timor-Leste. The company’s work in
the country started in 2012 with the
Comoro Bridge II project when it was
chosen to be the primary Indonesiabased contractor by the Timor-Leste
Ministry of Public Works.
With a budget of US$8.7 million, WIKA’s
task was to construct two bridges with
the pre-cast I-girder with lengths of
180 meters. The construction of these
bridges is vital to Dili’s economy as it is
the primary landbased hub for goods
and services transportation for its
people. The bridges were also built to
ease traffic jams.
The Comoro I & II bridge projects
were completed in 270 days (from
September 2012 to May 2013) and
were inaugurated by Timor-Leste’s
Prime Minister Xanana Gusmao, and
the Minister of Public Works, Gastao
De Souza.
The Christo-Rei—or King of
Christ— statue was inaugurated
by Indonesia’s former President
Soeharto on 15 October, 1996. This
statue was created by an Indonesian
sculpture artist, Mochamad Syaililah,
and took a year to complete.
Christo-Rei is one of the most
popular religious tourism objects
in Timor Leste. To reach the top of
the monument, you need to climb
thousands of ladders and pass
through 14 stopping points. This is
symbolic of the religious journey of
Jesus Christ.
According to the Manager of Division II
Asia Pacific Area, FX Poerbayu Ratsunu,
during the Management Review of
Foreign Department, WIKA was recently
presented with the opportunity and
entrusted to complete a new project—
the CPLP Comoro cablestayed bridge—
which is anticipated to be the new icon
of Dili.
Yasmin Yuriski
Intan Zahara Wulan
14
15
LIPUTAN UTAMA
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
WIKA Optimism in
THE PILLARS OF TIMOR LESTE
OE-CUSSE AIRPORT
WIKA’s role in building international airport in Oe-cusse
will not only strengthen the company’s portfolio in airport
infrastructure projects, but will also put the company in a
positive trajectory for international expansion.
Timor-Leste has been a democratic country for fifteen
years and development in all sectors is needed to keep the
economic momentum strong. One of the most critical sectors
is infrastructure.
Almost 80% of infrastructure development in Timor-Leste
is operated by Indonesian state-owned enterprises such as
WIKA, which has a significantly contributed to the country’s
infrastructure—including the landmark Komoro Bridge,
PLTD Hera, strategic road access of Batugese-Maliana to the
Oe-Cusse-Ambeno airport in the exclusive economic zone.
Timor-Leste, on ANTARA News on Friday (24/11/2015).
The US$92 million project to build the Oe-cusse International
Airport was signed by Destiawan Soewardjono, WIKA’s senior
operational director and the representative of the Democratic
of Leste Ministry of Public Works. The signing was witnessed
by WIKA’s President Director, Bintang Perbowo on Monday
(9/3/2015) in Dili.
Project Name
Development of Oecusse Airport
Project, Timor Leste
Project Location
DOA – Pante Maccasar, District
Oecusse, Timor Leste
Scope of Work
The New Development of Oecusse
Airport project will be the
infrastructure that connected Oecusse
to other place faster. The existing
airport will be developed to be the
instrumental airport and completed
with buildings and navigation system
• Capacity, 250,000
passengers annually
• Air side system:
1. Runway, flexible pavement
2. Taxiway, apron, service road
3. Tower equipment & recorder
Package
4. Navaids - DVOR installation
system
5. Airfield lighting system
Oe-cusse Airport, Timor Leste: Designed to leverage the Oe-cusse Ambeno Exclusive Economic
Zone and the potential economic growth of East Indonesia.
12
“The International Airport Project in Oe-cusse is a realization by
the Timor Leste Government to build the Exclusive Economic
Zone. Oe-cusse will implement a new model of social economic
development in the world,” quoted Gastão Fransisco de Sousa,
Minister of Public Works, Transportation and Communication of
Energy is a vital component of a country’s
welfare. Better allocation and use of resources
such as energy leads to growth and prosperity.
(4 units), mooring dolphin (4 units), catwalk support (6 units),
catwalk construction, mechanical electrical and finishing.
The company’s scope of work in the project, which will span
over 690 work days, covers rehabilitation of the existing
airport, runway extension from 1.5 km to 2.5 km and airport
area expansion accommodate commercial flights, in addition
to airport safety standards and a radar and navigation system
update.
Technical Spesification
WIKA was highly involved in the development of Oe-cusse
International Airport which plays an important part in the
Exclusive Economic Zone. The airport was designed to tap
into the potential economic growth of East Indonesia.
Energy Supply
• Land side system:
1. Terminal building
2. Dire fighting building
3. Main power house
building
4. Air traffic control
5. Office & meteorology
building
6. Hangar
7. Mechanical &
electrical
8. Site development
9. Furniture & artwork
Technical Data of Oecusse Airport Project
Roem Olifan, project manager of Oe-cusse airport
development believed that by implementing the spirit of
innovation with passion, agility, care, excellence and solid
team-work, WIKA will be able to deliver the project on time
with high quality. “We will fulfill the trust given by WIKA and
owner professionally,” said Olifan optimistically.
Nadia Arini
Jetty Hera: Designed for docking by arge vessels with capacity of 20,000 dwt.
Timor-Leste is actively pursuing development with its
neighboring countries by constructing inter-city highways,
buildings, bridges and airport.
As quoted from metronews.com, the Indonesian Ambassador
for Timor Leste, Sahat Sitorus, claimed that almost 80% of
the infrastructure works are done by Indonesian state-owned
companies, including WIKA.
In addition to the Comoro Bridge, Batugade-Maliana Road
and the terminal and facilities of Oe-cusse Airport, WIKA also
contributed to the construction of the Hera Diesel Power
Plant in the northern part of the country and Bentano Power
Plant in the south. Both plants provide energy supply for
the 1.2 million people living in the country. The fuel needed
to generate the power in the plant was imported through a
special port which was constructed by WIKA. The national
strategic project was called Hera Jetty.
The Jetty Hera Project was carried out by WIKA to complete
the Engineering, Procurement and Construction (EPC) Tank
Farm Terminal & Facilities project that serves as the fuel and
gas storage to supply the the power plant and daily need of
Timorese. In this project, WIKA completed several civil works
such as preparation, material procurement, approaching pile
head (600 m), platform jetty (30 m x 12 m), mooring berthing
The structure of Hera Jetty was completed in 240 days and
has the capacity to serve a 20.000 dwt vessel. The project is
owned by Electridade De Timor Leste (EDTL) or Timor Leste
national electricity company.
Heni Pusbintari
Technical Data of Hera Jetty Project
Project Name
Jetty Hera Project on the EPC Tank Farm Terminal
& Facilities Project
Project Owner
Electridade De Timor Leste (EDTL)
Contract Value
USD 7.300.000
Down Payment
10% of the contract value
Main Contractor
G & S Lda
Project Duration
240 days
Retention
0%
Capacity
20.000 dwt vessel
13
LIPUTAN UTAMA
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
WIKA
OVERSEAS
SHOWCASE
WIKA believes that being
a leading company in the
country is not enough, the aim
should instead be on overseas
construction projects.
By actively pursuing projects abroad,
WIKA not only shows its capacity and
capability as an EPC company and
Indonesia’s proud investment, but it
has also been able to build a strong
and committed network of partners for
strategic jobs at home and abroad. Like
its overseas projects, WIKA has become
a signature brand that showcases
Indonesia’s pride to the rest of the
world, in its 57 years of business.
10
11
LIPUTAN UTAMA
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
Security might not be the first thing that we look
into, but the country that we work in needs to be
safe. Take Afghanistan, for example. Some parts
of the country are very similar to Indonesia. For
security reason the capital city is most generally
the safest part of the country as embassy
buildings that are heavily secured are located
there.
The same thing goes when we embarked on
Algeria, where many check points can still be
found. We also need to take the necessary
precautions to ensure our team is safe.
WIKA’s overseas department was established
in 2012. We grown significantly since then. The
target for contracts this year alone was around
70%. I can see it surpassing 100% from Rp2
trillion to Rp4 trillion in the future. There is a
Rp6 trillion contract on deck for next year. This
is considered small for WIKA since the company
is also growing rapidly. The most important
thing, however, is that the overseas department
keeps on growing. There is always potency
and opportunity to grow, but we need to pay
attention to our abilities. Firstly, we must be
foot forward, work independently, communicate effectively and produce
great results once they have international experience. When they can easily
communicate on both technical and non-technical matters, age won’t be an
issue. Even with one year of experience, as long as you are able to explain
and discuss on technical, you are of value.
We have a young manager who is working on a project in Algeria. Although
he doesn’t have much field experience, he has the skills needed to do the
job. We encourage them to learn in their respective areas and return to
Indonesia with confidence and new skills.
Based on your explanation, it is obvious that
risk mitigation plays a great role in entering a
new market?
Destiawan Soewardjono in a project visit: It is our dream that in the next 10 years
WIKA will be able to operate globally.
We plan to build waste water treatment and also an interchange project
in Kuwait. Our aim, though, is to work on a government project or with
a country where The Embassy of the Republic of Indonesia (KBRI) will be
stationed. This is a government program sponsored by the Ministry of
Foreign Affairs that will involve Exim Bank in the execution.
Recently, the general manager of WIKA’s overseas department presented
on an airport development plan, road, housing, among others to the
president of Afghanistan and Indonesia’s minister of foreign affairs.
We basically had managed all of the future development, but we still
need to look for more countries with infrastructure potential that we can
approach so we will be able get added values and gain profit.
With all those achievement, what is your message as a part of WIKA
to emphasize the company’s position when being invited by the
government in other country?
Today, WIKA is operating actively overseas. This shows that WIKA can
be an asset for Indonesia Ambassador in other countries to promote
Indonesia. Up to now, Indonesia is exporting products that has competitors
in other countries. At the same time, China is the main resource when it
comes to services and in almost every country you will find contractors
from China. Our Ambassadors can promote WIKA as their contractor.
The Indonesia Embassy for Algeria is our most supportive embassy. The
introduce us to the Ministry of Public Housing.
In your explanation in the beginning of our
interview, you mentioned the importance
of Bank Exim in financing WIKA overseas
projects. Can you elaborate on this?
DESTIAWAN
SOEWARDJONO
Destiawan Soewardjono, born in Surabaya, April 10, 1961. After
completing his high education in Malang, his work with WIKA is
WIKA Tower II
rapidly progressing with the handling of several strategic
Jl. D.I. Panjaitan Kav 10
projects at home and abroad.
Jakarta, 13340
Not only that, he is also active as one of the chairmen of the
Indonesian Contractor Association and the Road Engineering
WORK EXPERIENCE
Association of Asia and Australasia.
ACHIEVEMENTS
1992-1995, ENGINEERING CHIEF
Construction Water supply installation & reservoir
March 27th, 1998
Mengunrejo Area, Serang; IKPP Parawang Project,
Advice Receiving Award W
Pekanbaru; PLTU Ombilin Project
March 11th, 1999
Banks have central role. Bank Exim went to
the Ministry of Finance to offer their financial
support. Then, the government, through Bank
Exim in another country, will send the payment
to the bank in Indonesia.That is the payment
scheme that we have been using. Bank Exim
realize that Indonesia is exporting goods and
eventually we will export services with less risk.
We believe that government contracts will be
paid by the government.
1995-2001, DEPUTY PROJECT MANAGER
Adi Prestasi WIKA
What role do foreign companies in Indonesia
play in expanding WIKA’s business overseas?
2013-2014, Director of Operation IV
What do we need to consider when choosing a potential market
overseas?
This can be approached in two ways. Either we
introduce ourselves to a foreign company and
state that we are ready to do business overseas.
Or, we partner with foreign companies and prove
that we uphold quality standards so that we
remain at the top of their minds when the look
for a business to partner with in Indonesia. Once
they understand how we work and our standards,
they won’t feel the need to look elsewhere.
The project for building Cilincing toll road and
Fairmont Hotel, Senayan are proof of WIKA’s
quality work.
First, a government project will draw a attention to us. Secondly, we
need to choose a safe and country, and the third one is the guarantee of
payment. We also need to consider financial transactions.
How was the response given by the WIKA
management team on your department’s
contribution to the company?
We convey our message that WIKA is ready to support their infrastructure
development. Since most of the countries that we have visited still don’t
have the same infrastructure as Indonesia. That is why we promote the
Semanggi Interchanges, that working on the MRT, LRT and they have
been very impressed. They were surprise that WIKA is a global Indonesian
company with high ability. They were hoping that WIKA will expands to
their country.
08
I always ask (our team) to be cautious. Don’t
just accept any project. We need to prepare a
risk mitigation based on previous projects, like
the ones in Algeria (2007), Dubai (2005), Timor
Leste started (2011), and Myanmar (2013). Those
experiences will better prepare us to enter new
markets.
PERSONAL
PROFILE
PLTP Gunung Salak Project; PID South Sumatra & Jambi;
EDUCATION
Pelara Weir Sumbawa; Batanghari Irrigation Package
1999-2001, BRANCH MANAGER
WIKA Bali, Timor Timur, NTB & NTT
1987, BACHELOR OF CIVIL ENGINEERING
Brawijaya University, Malang
2008, MASTER OF MANAGEMENT OF
2002-2011, PROJECT MANAGER
BUSINESS ADMINISTRATION
Construction of Pumping Station & Reservoir Area Package.2
University of Gadjah Mada Yogyakarta
at Pampang River; PLTGU Borang at PalembangSouth Sumatra; Suramadu Central Span Consortium Project;
East West Motorway – Algeria Project
2012-2013, General Manager of Overseas Department
2014-now, Director of Investment, Building and International
PAPER COMPANY
ISSUE/ MANAGEMENT
& OTHERS
2010 Strategic and long term plan
of WIKA Overseas Operation
mindful of our resources. We need to target
countries in need of skilled human resources. We
have the method, training center and recruitment
process to prepare both skilled and non-skilled
workers. We train them then send them off
based on the requirements. We also need to
prepare the engineers so that they can provide
more project support.
WIKA’s vision for 2020 is to be the best EPC and investment company
in South East Asia. Today, WIKA is already recognized in Africa and the
Middle East. What do you think is the vision after 2020?
WIKA has become the best EPC (Engineering, Procurement and
Construction) company with global scale. Our dream for the next 10 years
is to stabilize WIKA’s overseas department and allow it to thrive and be
active in other countries. We also want to improve our quality to the point
where a global companies seek our partnership without hesitation.
We push the young generation to be able to
work independently. They will be put their best
09
LIPUTAN UTAMA
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
MOVING TOWARDS WIKA’S
FUTURE
WIKA’s aim towards international market expansion helps
to shape the company’s future. Contribution to national
development is not only achieved through development
projects in Indonesia but also from WIKA’s work as the nation’s
ambassador in many countries.
Various WIKA success stories all have a unified goal and that is
to bring WIKA as an established brand of a leading EPC and
investment company to Southeast Asia and the world.
1997
United Arab Emirates (UAE)
• Construction of Lhibab Police Station
• Construction and maintenance of 15 houses
• Construction, completion & maintenance of 6 resident
villas
1. Myanmar, synergy with other state-owned
Indonesia Enterprise.
2. Malaysia, obtained new project. Maydin
Supermall in Kuching, Sarawak. 3. Timor-Leste,
Jetty Hera project
2012
Expansion in TImor-Leste
1. Comoro Bridge II
2. Batugede Maliana Road
1997
2011
2012
2014
2015
2016
2017
Overseas Department
divided into:
1. Middle East & Africa
division 2. Asia Pacific
division
Sumber: Wika Overseas
Department Report, 2017
Algeria
• 700 unit + 1000 social apartment units (logement)
AADL, Baraki & El Harah, Algeria Province.
• 1000 unit + 1250 social apartment units (logement)
AADL, Ain Defia & Miliana, Bilda Province.
OVERSEAS
MARKET
Timor-Leste
• Road rehabilitation of project from Baguia to
Ossauna Matebian Hun, Posto Administrativo
Baguia, Municipio Baucao
• Construction of Natar Bora Road, Timor-Leste
(Package I).
2013
Expand market to Brunei
Darussalam with Tobishima.
1. Ocussie – Timor-Leste
2. Menara ETO - Dili,
Timor-Leste 3. The development
of 100 Villas at Housing Complex
(RAK), Dubai – UAE
4. The development of Villa
Obhur Project – Jeddah, Saudi
Arabia
Trust in WIKA’s Standard
4
3
2
1
2015
1. Jetty Herra, Timor-Leste / 2. Oecusse Airport, Timor-Leste /
Ocussie International Airport
– Timor-Leste.
3. 15 Houses of Lehbab, Dubai / 4. 6 Resident Villas, Dubai
WIKA OVERSEAS 2017
“In the Middle East in the past, we were known to be second
class citizens because our workers were less skilled. We are
now sending highly trained and experienced engineers. They
accompany our embassies in meetings with state leaders to
help them realize that Indonesia has many excellent skilled
workers, which makes me proud,” said Yulianto.
WIKA OVERSEAS 2017
“
I am happy to have WIKA
here and I hope WIKA can
be a major international
players,
“
Countries such as Bangladesh, Thailand and the Philippines
are included in the target for new markets which WIKA plans
to enter in 2018. The company hopes to receive international
support for its expansion and target to send five thousand
Indonesians to work as foreign construction workers in
various countries and help boost the country’s GDP in 2018.
Moreover, WIKA DLN General Manager, Yulianto, hopes that
the involvement of the thousands of Indonesians will change
the perception of the country as a leading nation.
06
• Road Rehabilitation JCT A09 Fatucamanaun Leohat 1,
STA.0+000 KM - 04 + 200 KM, Municipio de Manatutu
(Package I)
• Construction of new 100 m steel bridge In Milotu Sahe
River, Junction Fatucamanaun, Soibada
• Construction of Natar Bora Road, Timor-Leste
(Package II)
• Construction of Natar Bora Road, Timor-Leste
(Package III)
• Construction of Wai Cua Bridge in Bacau District
2016
2011
B
2013
“A WIKA subsidiary that was created to manage international
projects made the vision of WIKA going global more feasible.
The commitment and policies of leaders along with integrated
support from all business units will propel WIKA to greater
heights across continents and will hopefully enable WIKA to
be the symbol of Indonesian infrastructure superiority,” added
Yulianto.
2017
2014
Pioneer project in East
Motorway, Algeria
One of WIKA’s greatest successes in its international
operations is the cross-collaboration of all of its departments
and subsidiaries. DLN is the gatekeeper that enables other
departments to work on international projects including road
construction, bridges, buildings, industrial plant sector and
power and energy sector.
Pratito Soeharyo,
Director for Business Empowerment,
Deputy of Investment Climate
Development of Indonesian State
Agency for Investment (BKPM)
Adit Angwarmase, Heni Pusbintari, Yasmin Yuriski
C
Becoming a successful state-owned enterprise overseas
is a dream that will always be shadowed by risk. In
contemplating a strategic decision such as expansion,
for example, a large company like WIKA will need to
overcome bureaucracies, along with a solid team work
and a powerful leadership. These 3 important elements
is thoroughly implemented by Destiawan Soewardjono,
WIKA’s senior director of operations.
As the leader of WIKA’s overseas operations, Soewardjono, who is an
alumni of the civil engineering program at Brawijaya University (Malang)
and head of Indonesia Contractor Association, understands what it takes to
develop business overseas while mounting pressure from competition and
challenges. The new year is approaching and the challenges await to be
resolved using the right strategy. How will he implement it all? The WIKA
Magz team had the opportunity to exclusively interview Soewardjono about
his views on this matter.
Welcoming overseas guests: WIKA’s international recognition
makes it a desirable choice for potential foreign clients.
WIKA is one of the most active State-owned
Enterprise in expanding overseas these
past years. Which countries will WIKA be
expanding to in the future and how is the
prospect?
Currently, WIKA operates in Timor-Leste,
Myanmar, Dubai, and Algeria. Additionally, we
also operate in Kuching, Sarawak and Saudi
Arabia. We recently completed our project in
Kuching, Malaysia and are currently starting a
new project to build a cable-stayed bridge.
The Philippines will be our next expansion
destination. We are collaborating with a local
contractor to build a bridge there. We are
working to prepare the contract for the time
being since we need to open a branch first and
fulfill other operational permit requirements.
We are also the subcontractors for an an
ongoing double-track railway project in Thailand.
There are also some other visible prospects in
Thailand, but the the ones in our view are the
projects in Thailand and Kuwait.
07
LIPUTAN UTAMA
The journey to becoming the best EPC
and investment company in Southeast
Asia has reached a higher point. Known
until the Middle East and Africa, from
foreign contractors to head of states.
The official state visit of the President of Niger,
Mahamadou Issoufou to Indonesia gave a new and
positive meaning for WIKA. After the warm, bilateral
meeting, President Joko Widodo mentioned WIKA in
his press conference in the State Palace on Monday
16 October, 2017.
promoting it. So WIKA has a solid global network to tap to promote
our services,” explained Bintang.
Additional support given by the Indonesian government is WIKA’s
participation in exhibitions such as Green Building and Smart City
exhibitions in Bangkok. The Indonesian Embassy in Thailand entrusted
WIKA to manage the exhibition booth and appointed the company to
represent the face of Indonesian infrastructure development.
On the same occasion, the Director for Business
Empowerment, Deputy of Investment Climate Development
of Indonesian State Agency for Investment (BKPM), Pratito
Soeharyo, expressed his confidence that with its long
experience and technology, WIKA will be able to compete in
the international market.
From the moment they arrive at the Soekarno Hatta Airport,
they have witnessed our work as we were the company that
constructed Terminal 3 and the automatic people moving
system. When they travel to the heart of the city, they will
again see our work—the Semanggi Interchange as well as the
MRT,” asserts Bintang.
WIKA’s journey in becoming one of Indonesia’s most
reliable stateowned companies and a well known brand by
several head of states began in 2007 when it was awarded
the opportunity to work on the East-West Motorway
Project in Algeria. The positive response from the Algerian
government empowered the company to expand its
business abroad. WIKA subsequently formed the Foreign
Affairs Department (DLN) and managed the overseas work
that formerly done by the Department of Area and Foreign
Affairs (DWLN). DLN focused on the business development
which is divided into two operational areas; area division 1
which covers the Middle East and African Region and area
division II which covers Asia Pacific.
THE STRATEGIC ROLE OF
FOREIGN CONTRACTORS
“I support the plan to build housing for the people
of Niger. In this matter, WIKA will see for themselves
the potential of the projects in the country,” said the
President.
The role of DLN as WIKA’s storefront for foreign markets
has bear fruit. Currently 5% of WIKA’s new contracts have
come from DLN. The share of DLN’s contract values has
experienced parallel increase with WIKA’s growth.
During his visit, President Issoufou visited the WIKA
Building at Jl. D.I. Panjaitan Kaveling 10 Cawang and
was greeted by Bintang Perbowo.
WIKA’s success in delivering projects abroad was also
supported by various works in the country. Achievements in
its 57 years of existence in delivering the best infrastructure
projects have increased WIKA’s value.
THE RESULT OF WIKA’S FINE
REPUTATION
Bintang does not deny that delivering strategic projects
sucessfully in Jakarta plays a significant role in introducing
WIKA directly to potential partners and clients that know
about and/or appreciate the success of WIKA’s work.
According to WIKA company CEO, Bintang Perbowo,
the visit was recommended by the government of
Indonesia on the basis of WIKA’s reputation as an
internationally reliable Engineering, Procurement and
Construction (EPC) company.
“WIKA is one of the few companies that operates
internationally. Therefore, WIKA becomes the choice
for ambassadors to offer its services to the countries
they are assigned to when opportunities relating to
infrastructure arise. Ambassadors from all regions,
even in countries such as Suriname and Mexico are
aware of WIKA and what we do. Some are even
President of Indonesia, Joko Widodo: I support the plan to build housing for the people of Niger.
In this case, WIKA will see directly the potential of projects in Niger.
“
I support the plan to build
housing for the people of Niger.
In this matter, WIKA will see for
themselves the potential of the
projects in Niger,
Joko Widodo,
“
A presidential visit is not a common event. The
schedule for such visits are typically very tight
and takes time to put together. On this note, the
Indonesian government through its Ministry of Foreign
Affairs and the Embassy of the Republic of Indonesia
included WIKA in the itinerary for the President of
Niger’s visit to the country.
04
On Becoming Indonesia’s
Reliable Global Brand
President of Indonesia
“We see it here in Thailand, the infrastructure market is developing
tremendously and of course we hope that Indonesian state-owned
companies like WIKA can capture opportunities in this emerging
market,” said Toferry Primanda Soetikno, the Indonesian Vice
Ambassador for Thailand.
“Foreigners and statesmen who come to Indonesia for
business will surely pass through Jakarta, where many
strategic projects with high visibility were delivered by WIKA.
WIKA’s fine reputation does not only attract potential
customers from within Indonesia and internationallyō€ but many international contractors have also chosen WIKA as their
strategic partner. On complex projects such as the MRT, WIKA
does not work alone, but in cooperation with a reputable
consortium of companies such as the SOWJ consortium which
is made up of Japanese companies–Shimizu and Obayashi–
as well as Indonesian companies like Jaya Konstruksi, to
deliver the underground section of the mega project. For the
elevated section, WIKA partnered with Tokyu Corp.
Destiawan Soewardjono, Operation Director III that is
responsible for foreign operations, building construction
and investment, gave his assurance that the opportunity
to cooperate and learn from foreign contractors will have
a positive impact internationally. Through the cooperation,
WIKA engineers can absorb knowledge and skills in working
on train infrastructure which is a new sector for WIKA. The
experience and knowledge can strengthen WIKA’s leverage in
the international market.
Destiawan also said that the cooperation will also open new
opportunities for the company to enter new markets by being
involved in their partner’s strategic project abroad.
“
Foreigners or statesmen
visiting Indonesia for
business will surely pass
through Jakarta, where
many strategic projects
with high visibility were
delivered by WIKA.
Bintang Perbowo,
“
WIKA,
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
CEO of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
05
TABLE OF CONTENT
01
CEO
GREETINGS
04
MAIN
NEWS
18
KNOWLEDGE
10
23
SAFETY,
HEALTH AND
ENVIRONMENT (SHE)
24
CITIZEN
JOURNALISM
WIKA Magz, Whenever, Wherever
You can now read WIKA Magz anytime
and anywhere via QR Code (Quick
Response Code) technology on your
phone. By simply shooting the QR Code
on the cover of WIKA Magz, you can
access richer, deeper and more up-todate information in the form of text,
infographics, photos, and videos.
How to use QR Code:
Bintang Perbowo, CEO of PT
Wijaya Karya (Persero) Tbk.
(WIKA) greets you with his vision
of overseas business expansion
- WIKA on Becoming
Indonesia’s Reliable Global
Brand Overseas Market Trust
in WIKA’s Standard
- WIKA Overseas Showcase
1
10 Busiest Airport in The World
Safety Culture
Socialization Abroad
Witneess Our Young Generation
Explores the Corners of the
Archipelago
Use the QR Code reader app on your
phone to capture the QR code. If it
is not available, download the app at
http://qrcode.mobi
2
26
01
TRAVEL
30
EVENTS
32
JUST
RELAX
34
TIPS &
TRICKS
36
LENS
After the code is properly
captured, the reader application
will translate the QR code into a
site address or certain information
3
Solo, Classic City for The Future
02
Semanggi Interchange
Inauguration, Social Business
Award 2017, EDCF & KSP Forum
2017, Asean Marketing Summit
2017, President Joko Widodo
Visit to the Karian–Banten Dam
project, Afghanistan and Algerian
Embassy Delegate Visit to WIKA
Industrial Zone, WIKA Welcomes
the Visit from the President of
the Republic of Niger
The content or information will be
instantly displayed on your Phone
MUSIC: Kereta Kencan HIVI!
BOOK: Alibaba, The House
That Jack Ma Built
MOVIE: Pengabdi Setan
(Devil Worsipper)
10 Holiday Destination
Countries with the Most
Unique Culture
WIKA Offers the President of the
Republic of Niger a Solo, a Historic
City of the Future Warm Welcome
03
WIKAMAGZ EDISI 03 2017
EXPANDING FARSAYAP
AND HIGH
MENGEPAKKAN
TO
FOREIGN
JAUH
TINGGI FRONTIERS
HINGGA
LUAR NEGERI
BINTANG PERBOWO
Direktur
Utama
(CEO)
CEO of PT
Wijaya
Karya
PT WijayaTbk.
Karya (Persero) Tbk.
(Persero)
bintang.p@wika.co.id
bintang.p@wika.co.id
E
xpanding
our business
rightly
position
ourselves
in the
kspansi usaha
sebagaito
sinyal
posisi
di pasar
infrastruktur
infrastructure
market
needs
a
right
way
of
managing
company.
membutuhkan pengelolaan perusahaan yang tepat.the
Ekspansi
usaha
Business
expansion
needs
to
be
underpinned
by
our
efforts
develop
perlu diikuti dengan pembangunan kapasitas perusahaan to
secara
our
internal
humanmampu
capital to
provide premium
coherence
our existence in
internal
sehingga
memberikan
daya dorong
atasinkehadirannya
the
market.
di pasar (Koherensi premium).
In the context of expansion towards the international market, WIKA sets
Dalam konteks mengembangkan pasar luar negeri, WIKA memberikan
an excellent example on how premium coherence shall be implemented
contoh yang baik bagaimana seharusnya koherensi premium tersebut
simultaneously. In stages, WIKA entered a strategic market within a country
diimplementasikan serentak. Secara bertahap, WIKA memulai masuk
that provides comparative advantage to other countries, meaning WIKA did
pasar strategis negara tertentu yang lebih memberikan comparative
not randomly target markets, but selectively entered particular markets.
advantage dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Artinya WIKA
tidak
secara acak memilih target pasar, melainkan memilih menyasar ke
Ever since our first international expansion to Brunei Darussalam where we
pasar-pasar
tertentu.
sent our best engineers in 2004, WIKA has transformed into a mature stateowned enterprise that expanded our business abroad.
Sejak kali pertama merintis ekspansi luar negeri dengan menempatkan
beberapa
terbaiknya
negara
jiran, Brunei
Darussalam
pada
The Projectengineers
Management
Servicesdi(PMS)
approach
and strategic
partnership
2004
silam, WIKApartners
kini telahinmenjelma
sebagai
salah
satufoundations
BUMN yang
with international
the new country
are
the key
to
mature
dalamThis
mengembangkan
bisnis
di luar
air. outside Indonesia,
that success.
year, some of our
projects
aretanah
ongoing
REDAKSI
EDITORIAL
Dewan Pembina:
Puspita Anggraeni
Supervisor:
Puspita Anggraeni
Pimpinan
Redaksi:
Satrio Adji
Chief Editor:
Satrio Adji
Editor:
Fekum Ariesbowo
Editor:
Fekum Ariesbowo
Reporter:
Anditya A., Heni P., Rommy HS, Dionisius P.,
Reporter:
Intan ZW, Nadia A., Purba Y., Ruth A., Renny H.,
Anditya A., Heni P., Rommy HS, Dionisius P.,
Siti H., William L., Yasmin Y.
Intan ZW, Nadia A., Purba Y., Ruth A., Renny H.,
Siti H., William L., Yasmin Y.
Fotografer:
Faizal Umam, Resna Taufik
Photographer:
Faizal Umam, Resna Taufik
ALAMAT REDAKSI
WIKA TOWER II
ADDRESS
Jl. D.I. Panjaitan Kav. 10, Lantai 1
WIKA
TOWER
Jakarta
13340II
Jl.
Panjaitan
Kav. 10, 1st Floor
T. D.I.
021-8067
9200
Jakarta
13340
F.
021-2289
3830
T. humas@wika.co.id
021-8067 9200
E.
F. 021-2289 3830
E. humas@wika.co.id
Wijaya Karya TV
such as subsidized apartments in Algeria, luxury property in Abu Dhabi and
Pendekatan
Project Management
Services
(PMS)
kemitraan
strategis
Oe-Cusse
International
Airport in Timor
Leste.
This dan
3rd edition
of WIKA
Magz
dengan
mitra
suatustories
negarathat
tujuan
baru
menjadi
kunci
yangEast and
will
unfold
our asing
expansion
reach
as far
as Africa,
Middle
mendasari
itu. Dan tahun ini beberapa project kami telah
the
easternkesuksesan
part of the archipelago.
dan sedang berlangsung di luar negeri, antara lain: apartemen subsisdi
Happy
Aljazair,reading.
properti mewah di Abu Dhabi hingga pembangunan Bandara
Internasional Oe-Cusse, Timor Leste. Seperti apa kisah lengkap ekspansi
kami merambah hingga jauh ke dataran Afrika, Timur Tengah dan Timur
Nusantara. WIKA Magz edisi 3 ini merangkumnya dalam sajian populer
yang ringan.
Selamat membaca
ka Magz The
Wi
a
Medi 2016
wn
www.wika.co.id
TOWARDS INDONESIA’S
RELIABLE GLOBAL BRAND
EDISI 03/2017
orporate
st C
O
Be
i
Download