Uploaded by miraw3292

09 Bab IX MANAJEMEN PERUSAHAAN

advertisement
BAB IX
MANAJEMEN PABRIK
9.1
Definisi
Dalam suatu perusahaan masalah organisasi dan manajemen merupakan
salah satu faktor penting yang harus diperhatikan karena akan menetukan
kelangsungan dan keberhasilan suatu perusahaan. Manajemen dapat didefinisikan
sebagai proses atau cara yang sistematis untuk melakukan perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan
penggunaan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Manajemen meliputi semua tugas dan fungsi yang berhubungan dari
pembentukan perusahaan sampai kebijaksanaan penting dalam hal pengambilan
keputusan yang tepat. Sedangkan organisasi merupakan alat dari manajemen
untuk mencapai tujuan perusahaan. Organisasi tanpa manajemen dapat
menyebabkan kekacauan (Manullang, 1987).
9.2
Bentuk Perusahaan
Bentuk perusahaan yang direncancanakan pada perancangan pabrik Fatty
Acid ini adalah Persero Terbatas (PT). Persero terbatas merupakan bentuk
perusahaan yang mendapatkan modalnya dari penjualan saham, dimana tiap
sekutu turut mengambil bagian satu saham atau lebih. Saham adalah surat berhrga
yang dikeluarkan dari perusahaan atau perseroan terbatas tersebut dan orang yang
memiliki saham berarti telah menyetor modal keperusahaan yang berarti pula ikut
memiliki perusahaan. Dalam perseroan terbatas, pemegang saham hanya
bertanggung jawab menyetor penuh jumlah yang disebut dalam tiap saham.
Pabrik Fatty Acid yang akan didirikan mempunyai:
1.
Bentuk Perusahaan
: Perseroan Terbatas (PT)
2.
Lapangan Usaha
: Industri Fatty Acid
3.
Lokasi Perusahaan
: Rokan Hilir, Riau.
96
97
Alasan dipilihnya bentuk perusahaan ini didasarkan atas beberapa faktor,
antara lain:
1.
Mudah mendapatkan modal dengan cara menjual saham di pasar modal
atau perjanjian tertutup dan meminta pinjaman dari pihak yang
berkepentingan seperti badan usaha atau perseorangan.
2.
Tanggung jawab pemengang saham bersifat terbatas, artinya kelancaran
produksi hanya akan ditangani oleh direksi berserta karyawan sehingga
gangguan dari luar dapat diatasi.
3.
Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin karena tidak terpengaruh
dengan berhentinya pemegang saham, direksi berserta stafnya dan
karyawan perusahaan.
4.
Mudah mendapatkan kredit bank dengan jaminan perusahaan yang sudah
ada.
5.
Pemilik dan pengurus perusahaan terpisah satu sama lain, pemilik
perusahaan adalah para pemegang saham dan pengurus perusahaan adalah
direksi berserta stafnya yang diawasi oleh dewan komisaris.
6.
Efisiensi dari manajemen, meliputi para pemegang saham dapat memilih
orang yang ahli sebagai dewan komisaris dan Direktur Utama yang cukup
ahli dan berpengalaman.
7.
Lapangan usaha lebih luas, meliputi suatu Perseroan Terbatas dapat
menarik modal yang sangat besar dari masyarakat, sehingga dengan modal
ini PT dapat memperluas usahanya.
8.
Mudah bergerak di pasar modal.
9.3
Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan salah satu faktor penting yang dapat
menunjang kelangsungan dan kemajuan perusahaan, karena dengan berhubungan
dengan komunikasi yang terjadi dalam perusahaan demi tercapainya kerjasama
yang baik antar karyawan. Untuk mendapatkan sistem organisasi yang baik maka
perlu diperhatikan beberapa azas yang dapat dijadikan pedoman, antara lain
(Widjaja, 2003):
98
1.
Pendelegasi wewenang.
2.
Perumusan tujuan perusahaan dengan jelas.
3.
Pembagian tugas kerja yang jelas.
4.
Kesatuan perintah dan tanggung jawab.
5.
Sistem kontrol atas kerja yang telah dilaksanakan.
6.
Organisasi perusahaan yang fleksibel.
Dengan berpedoman terhadap asas-asas tersebut, maka dipilih organisasi
kerja berdasarkan sistem Line and Staff. Pada sistem ini, garis wewenang lebih
sederhana, praktis dan tegas. Demikian pula dalam pembagian tugas kerja seperti
yang terdapat dalam sistem organisasi fungsional, sehingga seorang karyawan
hanya akan bertanggung jawab pada seorang atasan saja. Untuk kelancaran
produksi, perlu dibentuk Staf Ahli yang terdiri dari orang-orang yang ahli di
bidangnya. Bantuan pikiran dan nasehat akan diberikan oleh Staf Ahli kepada
tingkat pengawas demi tercapai tujuan perusahaan. Menurut Djoko (2003), ada 2
orang berpengaruh dalam menjalankan organisasi kerja berdasarkan sistem garis
dan staff ini, yaitu:
1.
Sebagai garis atau lini, yaitu orang-orang yang melaksanakan tugas pokok
organisasi dalam rangka mencapai tujuan.
2.
Sebagai staff, yaitu orang-orang yang melakukan tugas sesuai dengan
keahliannya, dalam hal ini berfungsi untuk memberi saran-saran kepada
unit operasional.
Dewan Komisaris mewakili para pemegang saham (pemilik perusahaan)
dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya. Tugas unutk menjalankan perusahaan
dilaksanakan oleh seorang Direktur Utama yang dibantu oleh Direktur Produksi
dan Direktur Keuangan Umum. Direktur Produksi membawahi bidang produksi
dan teknik, sedangkan direktur keuangan dan umum membawahi bidang
pemasaran, keuangan dan bagian umum. Kedua direktur ini membawahi beberapa
Kepala Bagian yang akan bertangung jawab atas bagian dalam perusahaan,
sebagai bagian dari pendelegasian wewenang dan bertangung jawab, masingmasing Kepala Bagian akan membawahi beberapa seksi dan masing-masing seksi
99
akan membawahi dan mengawasi para karyawan perusahaan pada masing-masing
bidangnya. Karyawan perusahaan akan dibagi dalam beberapa kelompok regu
yang dipimpin oleh seorang kepala regu dimana setiap regu akan bertangung
jawab kepada pengawas masing-masing seksi (Widjaja, 2003).
Manfaat adanya struktur organisasi adalah sebagai berikut:
1.
Menjelaskan, membagi dan membatasi pelaksanaan tugas dari tangung
jawab setiap orang yang terlibat di dalamnya.
2.
Penempatan tenaga kerja yang tepat.
3.
Pengawasan, evaluasi dan pengembangan perusahaan serta manajemen
perusahaan serta manajemen perusahaan yang lebih efisien.
4.
Penyusunan program pengembangan manajemen.
5.
Menentukan pelatihan yang diperlukan untuk pejabat yang sudah ada.
6.
Mengatur kembali langkah kerja dan prosedur kerja yang berlaku bila
tebukti kurang lancar.
9.4
Tugas dan Wewenang
9.4.1
Pemegang Saham
Pemegang saham adalah beberapa orang yang mengumpulkan modal
untuk kepentingan pendirian dan berjalannya operasi perusahaan tersebut. Para
pemilik saham adalah pemilik perusahaan. Kekuasaan tertinggi pada perusahaan
yang mempunyai bentuk perseroan terbatas adalah Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS).
Pada RUPS tersebut para pemegang saham berwenang (Widjaja, 2003).
1.
Menentukan dan memberhentikan Dewan Komisaris.
2.
Mengangkat dan memberhentikan Direksi.
3.
Mengasahkan hasil-hasil usaha serta laba rugi tahunan perusahaan.
9.4.2
Dewan Komisaris
Dewan komisaris merupakan pelaksana tugas sehari-hari dari pemilik
saham sehingga dewan komisaris akan tangung jawab kepada pemilik saham.
Tugas-tugas Dewan Komisaris meliputi (Widjaja, 2003):
100
1.
Menilai dan menyetujui rencana direksi tentang kebijakan umum target
perusahaan, alokasi sumber-sumber dana dan pengarahan pemasaran.
2.
Mengawasi tugas-tugas.
3.
Membantu direksi dalam tugas-tugas penting.
9.4.3
Dewan Direksi
Direksi Utama adalah pimpinan tertinggi dalam perusahaan dan
bertangung jawab sepenuhnya terhadap maju mundurnya perusahaan. Direktur
Utama bertangung jawab kepada dewan komisaris atas segala tindakan dan
kebijakan yang telah diambil sebagai pimpinan perusahaan. Direktur Utama
membawahi Direktur Teknik dan Produksi, serta Direktur Keuangan dan
Administrasi. Tugas-tugas Direktur Utama meliputi:
1.
Melaksanakan kebijakan perusahaan dan mempertanggung jawabkan
pekerjaan secara berkala atau pada massa akhir pekerjan pada pemegang
saham.
2.
Menjaga kestabilan organisasi perusahaan dan membuat kelangsungan
hubungan yang baik antara pemilik saham, pimpinan, karyawan dan
konsumen.
3.
Mengangkat dan memberhentikan Kepala Bagian dengan persetujuan rapat
pemegang saham.
4.
Mengkoordinir kerja sama dengan Direktur Teknik dan Produksi dan
Direktur Keuangan Administrasi.
Tugas-tugas Direktur Teknik dan Produksi meliputi:
1.
Bertangung jawab kepada Direktur Utama dalam bidang produksi, teknik,
dan rekayasa produksi.
2.
Mengkoordinir, mengatur, serta mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepalaKepala Bagian yang menjadi bawahannya.
3.
Memimpin pelaksanaan kegiatan pabrik yang berhubungan dengan bidang
teknik, produksi pegembangan, pemeliharaan peralatan dan laboratorium.
Tugas-tugas Direktur Keuangan dan Administrasi meliputi:
101
1.
Bertangung jawab kepada Direktur Utama dalam bidang pemasaran,
keuangan, administrasi dan pelayanan umum.
2.
Mengkoordinir, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepalaKepala Bagian yang menjadi bawahannya.
9.4.4
Staf Ahli
Staf Ahli berdiri dari tenaga-tenaga ahli yang bertugas membantu direktur
dalam menjalankan tugasnya, baik yang berhubungan dengan teknik maupun
administrasi. Staf Ahli bertangung jawab kepada Direktur Utama sesuai dengan
bidang keahlian masing-masing. Tugas dan wewenang Staf Ahli meliputi:
1.
Mengadakan evaluasi bidang teknik dan ekonomi perusahaan.
2.
Memberi masukan-masukan dalam perencanaan dan pengembangan
perusahaan.
3.
Memberi saran-saran dalam bidang hukum.
9.4.5
Kepala Bagian
Secara umum tugas Kepala Bagian adalah mengkoordinir, mengatur dan
mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam lingkungan bagiannya sesuai dengan
garis wewenang yang diberikan oleh pimpinan perusahaan. Kepala Bagian dapat
juga bertindak sebagai staf direktur. Kepala Bagian bertangung jawab kepada
Direktur Utama. Kepala Bagian membawahi Kepala Seksi. Kepala Seksi
merupakan pelaksanaan pekerjaan dalam lingkungan bagiannya sesuai dengan
rencana yang telah diatur oleh Kepala Bagian masing-masing, agar diperoleh hasil
yang maksimum dan efektif selama berlangsungnya proses produksi. Setiap
kepala seksi bertangung jawab terhadap Kepala Bagian masing-masing sesuai
dengan seksinya.
A.
Kepala Bagian Produksi Utilitas
Bertangung jawab kepada Direktur Teknik dan Produksi dalam bidang
mutu, jalan operasinya pabrik sehari-hari dan menjaga kelancaran proses produksi
serta mengkoordinir kepala-kepala seksi yang menjadi bawahannya.
102
Kepala Bagian produksi membawahi dua Kepala Seksi:
a.
Kapasitas Proses Produksi
Tugas
: Mengawasi jalannya proses produksi, menjalankan tindakan
seperlunya terhadap kejadian-kejadian yang tidak diharapakan
sebelum diambil oleh saksi yang berwenang.
Pendidikan
: Sarjana Teknik Kimia / Teknik Mesin
Jumlah
: 1 Orang
Bawahan
: 4 Orang kepala shift (S1-/D3 Teknik Kimia 12 orang operator
(STM /SMA)
B.
Kepala Bagian Teknik
Tugas Kepala Bagian teknik, antara lain:
a.
Mengkoordinir kepala-kepala seksi yang menjadi bawahannya.
b.
Bertangung jawab kepada direktur produksi dalam bidang peralatan dan
utilitas.
Kepala Bagian teknik membawahi dua Kepala Seksi:
a.
Kepala Seksi Listrik dan Instrumentasi
Tugas
: Bertangung jawab terhadap penyediaan listrik serta alat-alat
instrumentasi.
Pendidikan : Sarjana Teknik Elektro
Jumlah
: 1 Orang
Bawahan
: 4 orang kepala shift (S-1 /D3 Teknik Elektro) 8 orang operator (STM
Listrik)
b.
Tugas
Kepala Seksi Peralatan dan Bengkel
: Bertangung jawab terhadap kegiatan perawatan dan penggantian
alat-alat
serta
fasilitas
pendukungnya
pemeliharaan fasilitas gedung dan pabrik.
Pendidikan : Sarjana Teknik Mesin
Jumlah
: 1 orang
dan
melaksanakan
103
Bawahan
: 4 orang kepala shift (S1 / D3 Teknik Mesin) 8 orang operator (STM
Mesin)
C.
Kepala Bagian Pengembanngan dan Penelitian (Litbang)
Bertangung jawab kapada Direktur Teknik dan Produksi bertangung jawab
memimpin
aktivitas
laboratorium,
pengendalian
mutu,
penelitian
dan
pengembangan.
a.
Kepala Seksi Laboratorium dan Pengendalian Mutu
Tugas
: Menyelengarakan pemantauan hasil (mutu) dan penglahan limbah.
Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia
Jumlah
: 1 orang
Bawahan
: 4 orang kepala shift (S-1 Teknik Kimia/ MPA Kkimia) 8 orang
operator (D3 MIPA / Analitik)
b.
Kepala seksi Penelitian dan Pengembangan
Tugas
: Mengkoordinasi kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan
produksi dan efisiensi proses secara keseluruhan
Pendidikan : Sarjana S-1 Teknik Kimia
Jumlah
: 1 orang
Bawahan
: 2 orang (S-1 Teknik Kimia / Mesin / Elektro)
D.
Kepala Bagian Keuangan dan Pemasaran
Bertangung jawab kepada Direktur Keuangan dan Admistrasi dalam
bidang administrasi, keuangan dan pemasaran termasuk pembelian bahan baku,
bahan pembatu dan penjualan produk. Kepala Bagian Keuangan membawahi tiga
Kepala Seksi:
a.
Kepala Seksi Keuangan
Tugas
: Bertangung jawab terhadapa pembukaan serta hal-hal yang berkaitan
dengan keuangan perusahaan.
Pendidikan : Sarjana Ekonomi/ Akuntansi
Jumlah
: 1 oarang
Bawahan
: 2 orang staf I (S-1 / D3 Ekonomi / Akuntansi) 2 orang staf II (SMK).
104
b.
Kepala Seksi Pemasaran
Tugas
: Mengkoordinasi kegiatan pemasaran produk dan mengatur distribusi
barang dari gudang.
Pendidikan : Sarjana Ekonomi / Teknik Industri
Jumlah
: 1 orang
Bawahan
: 5 orang staf I (S-1 /D3 Ekonomi / Akuntansi) 5 0rang staf II (SMK)
c.
Kepala Seksi Pembelian
Tugas
: Mengatur dan mengumpulkan semua informasi mengenai bahan
baku dan bahan lain yang dibutuhkan perusahaan dan mengadakan
tender pembelian.
Pendidikan : Sarjana Ekonomi / Teknik Industri
Jumalah
: 1 orang
Bawahan
: 1 orang staf I( S-1 / D3 Ekonomi / Akuntansi) 1 orang staf II (SMK).
E.
Kepala Bagian Admistrasi
Bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Administrasi pabrik,
personalia dan tata usaha. Kepala Bagian Administrasi membawahi dua Kepala
Seksi, yaitu:
a.
Kepala Seksi Personalia
Tugas
: Mengkoordinir kegiatan yang berhubungan dengan kepegawaian.
Pendidikan : Sarjana Hukum / Psikologi
Jumlah
: 1 orang
Bawahan
: 1 orang staf 1 (S-1 / D3 komunikasi / Psikologi) 1 orang staf II
(SMA)
b.
Tugas
Kepala Seksi Tata Usaha
: Bertangung jawab terhadap kegiatan yang berhubungan dengan
rumah tangga perusahaan serta tata usaha kantor.
Pendidikan : Sarjana Ekonomi / Hukum
Jumlah
: 1 orang
105
Bawahan
: 1 orang staff I (S-1 /D3 Manajemen Perusahaan) 2 oarang staff II
(SMA).
F.
Kepala Bagian Umum
Bertangung jawab kepada Direktur Keuangan dan Administrasi dalam
mengelola bidang hubungan masyarakat, keamanan dan kesejahteraan karyawan.
Kepala Bagian Umum membawahi Kepala Saksi, yaitu:
a.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat
Tugas
:
Menyelenggarakan
kegiatan
yang
berkaitan
dengan
relasi
perusahaan, pemerintahan dan masyarakat serta mengawasi
langsung masalah keamanan perusahaan.
Pendidikan : Sarjana Hukum / Psikologi / Komunikasi
Jumlah
: 1 orang
Bawahan
: 2 orang staff I (S-1 / D3 Komunikasi) 4 orang kepala shift, 20 satpam
b.
Kepala Seksi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tugas
: Bertangung jawab terhadap masalah kesehatan karyawan dan
keluarga serta menangani masalah keselamatan kerja dalam
perusahaan.
Pendidikan : Sarjana Kedoktoran Umum
Jumlah
: 1 orang
Bawahan
: 3 orang staff I (S-1 / D4 Hiperkes) 4 orang staff II (D3 Hiperkes /
Akper)
9.5
Pembagian Jam Kerja Karyawan
Pabrik Fatty Acid ini direncanakan beroperasi selama 330 hari dalam satu
tahun dan proses produksi berlangsung 24 jam per hari. Sisa hari yang bukan hari
libur digunakan untuk perawatan, perbaikan dan shutdown pabrik. Sedangkan
pembagian jam kerja karyawan digolongkan dalam dua golongan yaitu karyawan
shift dan non shift.
106
1.
Karyawan non shift/ harian
Karyawan non shift adalah karyawan yang tidak menangani proses
produksi secara langsung. Yang termasuk karyawan harian adalah Direktur, Staf
Ahli, Kepala Bagian, Kepala Seksi serta karyawan yang berada di kantor.
Karyawan harian akan berkerja selama 5 hari dalam seminggu dan libur
pada Hari Sabtu, Minggu dan hari besar, dengan pembagian kerja sebagai berikut:
Jam kerja:
Hari Senin – Jum’at
: Jam 08.00 – 17.00
Jam Istirahat:
Hari Senin – Kamis
: Jam 12.00 – 13.00
Hari Jum’at
: Jam 11.00 – 13.00
2.
Karyawan Shift/ ploog
Karyawan shift adalah karyawan yang secara langsung menangani proses
produksi. Karyawan shift, meliputi: Operator Produksi, sebagian dari bagian
teknik, bagian gudang dan bagian utilitas, pengendalian, laboratorium dan bagianbagian yang harus selalu siaga untuk menjaga keselamatan serta keamanan pabrik.
Para karyawan shift dan bekerja secara bergantian selama 24 jam dengan
pengaturan sebagai berikut:
Shift Pagi
: Jam 07.00 - 15.00
Shift Sore
: Jam 15.00 – 23.00
Shift Malam
: Jam 23.00 – 07.00
Untuk karyawan shift ini dibagi menjadi 4 kelompok (A / B / C / D)
dimana dalam satu hari kerja, hanya tiga kelompok masuk, sehingga ada satu
kelompok yang libur. Untuk hari libur atau hari besar yang ditetapkan pemerintah,
kelompok yang bertugas tetap harus masuk. Jadwal pembagian kerja masingmasing kelompok ditampilkan di tabel berikut:
107
Tabel 9.1 Jadwal Pembagian Kelompok Shift
Shift
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
Sabtu
Minggu
Pagi
A
A
A
A
A
B
B
Siang
B
B
B
B
C
C
C
Malam
C
C
D
D
D
D
D
Libur
D
D
C
C
B
A
A
Shift
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
Sabtu
Minggu
Pagi
B
B
B
B
B
C
C
Siang
C
C
C
C
D
D
D
Malam
D
D
A
A
A
A
A
Libur
A
A
D
D
C
B
B
Shift
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
Sabtu
Minggu
Pagi
C
C
C
C
C
D
D
Siang
D
D
D
D
A
A
A
Malam
A
A
B
B
B
B
B
Libur
B
B
A
A
D
C
C
Shift
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
Sabtu
Minggu
Pagi
D
D
D
D
D
A
A
Siang
A
A
A
A
B
B
B
Malam
B
B
C
C
C
C
C
Libur
C
C
B
B
A
D
D
(Garret, 1989).
9.6
Status Karyawan dan Sistem Upah
Pada pabrik Fatty Acid ini sistem upah karyawan berbeda-beda tergantung
pada status karyawan, kedudukan, tangung jawab dan keahlian. Menurut status
karyawan dapat dibagi menjadi tiga golongan sebagai berikut:
108
1.
Karyawan Tetap
Karyawan tetap adalah karyawan yang diangkat dan diberhentikan dengan
surat keputusan (SK) direksi dan mendapatkan gaji bulanan sesuai dengan
kedudukan, keahlian dan masa kerjanya.
2.
Karyawan Harian
Karyawan harian adalah karyawan yang diangkat dan diberhentikan
direksi tanpa SK direksi dan mendapatkan upah harian yang dibayar tiap
akhir pekan.
3.
Karyawan Borongan
Karyawan borongan adalah karyawan yang digunakan oleh pabrik bila
diperlukan saja. Karyawan ini menerima upah borongan untuk suatu
pekerjaan.
9.7
Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan, dan Gaji
9.7.1 Penggolongan Jabatan
1.
Direktur Utama
: Sarjana Ekonomi / Teknik / Hukum
2.
Direktur Teknik dan produksi
: Sarjana Teknik Kimia
3.
Direktur Keuangan Dan Administrasi : Sarjana Ekonomi / Akuntansi
4.
Kepala Bagian Produksi dan Utilitas : Sarjana Teknik Kimia
5.
Kepala Bagian Teknik
: Sarjana Teknik Kimia / Mesin
6.
Kepala Bagian Litbang
: Sarjana Teknik Kimia / Elektro
7.
Kepala Bagian Keuangan
: Sarjana Ekonomi / Akuntasi
8.
Kepala Bagian Administrasi
: Sarjana Ekonomi / Hukum
9.
Kepala Seksi
: Sarjana
10.
Kepala Shift
: Sarjana atau D3
11.
Pegawai Staff 1
: Sarjana atau D3
12.
Pegawai Staff 2
: Sarjana atau D3
13.
Operator
: D3 atau STM
14.
Sopir, Keamanan, Cleaning Service : SMA / Sederajat
109
9.7.2
Jumlah Karyawan dan Gaji
Gaji dan jumlah karyawan harus ditentukan dengan tepat, sehingga semua
pekerjaan dapat diselenggarakan dengan baik dan efektif. Perincian golongan dan
gaji karyawan ditunjukkan pada Tabel 9.2.
Tabel 9.2 Perincian Golongan dan Gaji Karyawan
Gol.
Jabatan
Gaji / bulan(Rp)
Kualifikasi
I
Direktur Utama
65.000.000,00
S-1/S-2/S3
II
Direktur
45.000.000,00
S-1/S-2
III
Staff Ahli
45.000.000,00
S-1
IV
Kepala Bagian
15.000.000,00
S-1/S-2
V
Kepala Seksi
10.000.00,00
S-1
VI
Kepala Shift
5.000.000,00
S-1/D3
VII
Pegawai staff I
5.000.000,00
S-1/D3
VII
Pegawai staff II
4.000.000,00
SMK
VIII
Security
3.000.000,00
SMA
Sopir
3.000.000,00
SMA
Cleaning Service
3.000.000,00
SMA
110
Tabel 9.3 Jumlah Karyawan Menurut Jabatan
No
Jabatan
1
Direktur Utama
2
Direktur Produksi dan teknik
3
Direktur Keuangan dan umum
4
Staf Ahli
5
Sekretaris
6
Kepala Bagian Produksi
7
Kepala Bagian Libang
8
Kepala Bagian Teknik
9
Kepala Bagian umum
10 Kepala Bagian Keuangan dan Pemasaran
11 Kepala Bagian Administrasi
12 Kepala Seksi Proses
13 Kepala Seksi Listrik dan Instrumentasi
14 Kepala Seksi Laboratorium dan Pengendalaian mutu
15 Kepala Seksi Penelitian dan Pengembangan
16 Kepala Seksi Peralatan
17 Kepala Seksi Utilitas
18 Kepala Seksi Tata Usaha
19 Kepala Seksi Keuangan
20 Kepala Seksi Pembelian
21 Kepala Seksi Personalia
22 Kepala Seksi Humas
23 Kepala Seksi K3
24 Kepala Seksi Pemasaran
25 Karyawan Proses
26 Karyawan Listrik Dan Intrumentasi
27 Karyawan Laboratorium
28 Karyawan Penelitian
29 Karyawan K3
30 Karyawan Peralatan
31 Karyawan Keuangan
32 Karyawan Utilitas
33 Karyawan Pembelian
34 Karyawan Tata Usaha
35 Karyawan Personalia
36 Karyawan Humas
37 Karyawan Keamanan
38 Karyawan Pemasaran
39 Dokter
40 Perawat
41 Supir
42 Cleaning Service
Jumlah
Jumlah
1
1
1
2
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
9
9
2
4
8
4
29
2
3
2
6
16
10
3
4
12
12
180
111
9.8
Kesejahteraan Sosial Karyawan
Kesejahteraan sosial yang diberikan oleh perusahaan pada para karyawan,
antara lain:
1.
Tunjangan
Adapun tunjangan karyawan terbagi 3 yaitu sebagai berikut:
a.
Tunjangan yang berupa gaji pokok yang diberikan berdasarkan golongan
karyawan yang bersangkutan.
b.
Tunjangan jabatan yang diberikan berdasarkan jabatan yang dipegang
karyawan.
c.
Tunjangan lembur yang diberikan kepada karyawan yang berkerja diluar
jam kerja berdasarkan jumlah jam kerja.
2.
Pakaian Kerja
Diberikan kepada setiap karyawan setiap tahun sejumlah empat pasang.
3.
Cuti
Cuti atau libur kerja yang akan diberikan kepada setiap karyawan dapat
dibagi menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut:
a.
Cuti tahunan diberikan kepada setiap karyawan selama 12 hari kerja dalam
setahun.
b.
Cuti sakit diberikan kepada karyawan yang hendak menderita sakit
berdasarkan keterangan dokter.
c.
Cuti hamil diberikan kepada karyawati yang hendak melahirkan, masa cuti
berlaku selama 2 bulan sebelum melahirkan samapai 1 bulan sesudah
melahirkan.
4.
Pengobatan
Perusahaan peduli dengan kesehatan dan keselamatan kerja setiap
karyawan perusahaan sehingga diberikan biaya pengobatan yang dibagi menjadi:
a.
Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit yang diakibatkan
oleh kecelakaan kerja, ditangung oleh perusahaan sesuai dengan undangundang.
112
d.
Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit tidak disebabkan
oleh kecelakaan kerja, diatur berdasarkan kebijakan perusahaan.
5.
Asuransi Tenaga Kerja
Asuransi kerja diberikan oleh perusahaan bila jumlah karyawan lebih dari
10 orang atau dengan gaji karyawan lebih besar dai Rp. 1.500.000,00 per bulan.
9.9
Manajemen Perusahaan
Manajemen perusahaan merupakan salah satu bagian dari manajemen
perusahaan yang fungsi utamanya adalah menyelenggarakan semua kegiatan
untuk memproses bahan baku menjadi produk dengan mengatur penggunaan
faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga proses produksi berjalan sesuai
dengan yang direncanakan.
Manajemen produksi meliputi manajemen perancangan dan pengendalian
produksi. Tujuan perencanaan dan pengendalian produksi mengusahakan
perolehan kualitas produk sesuai target dalam jangka waktu tertentu. Dengan
meningkatnya kegiatan produksi maka selayaknya diikuti dengan kegiatan
perencanaan dengan pengendalian agar pemyimpanan produksi dapat dihindari.
Perencanaan
sangat
erat
dikaitkan
dengan
pengendalian
dimana
perencanaan merupakan tolak ukur bagi kegiatan operasional sehingga
penyimpanan yang terjadi dapat diketahui dan selanjutnya dikembalikan pada arah
yang sesuai.
9.9.1
Perencanaan Produksi
Dalam menyusun rencanaan produksi secara garis besar ada Direktur
Keuangan dan Umum. Hal yang dipertimbangkan yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal adalah kemampuan pabrik sedangkan faktor eksternal
adalah faktor yang menyangkut kemampuan pasar terhadap jumlah produk yang
dihasilkan. Dipengaruhi oleh keadaan dan kemampuan mesin yaitu jam kerja
efektif dan beban yang diterima.
113
1.
Kemampuan Pasar
Dapat dibagi menjadi 2 kemungkinan, yaitu:
a.
Kemampuan pasar lebih besar dibandingkan kemampuan pabrik, maka
rencana produksi disusun secara maksimal.
b.
Kemampuan pasar lebih kecil dari kemampuan pabrik.
Ada tiga alternatif yang dapat diambil, yaitu:
a.
Rencana produksi sesuai kemampuan pasar atau produksi diturunkan
sesuai dengan kemampuan pasar, dengan pertimbangan untung dan rugi.
b.
Rencanaan produksi tetap dengan mempertimbangkan bahwa kelebihan
produksi disimpan dan dipasarkan tahun berikutnya.
c.
Mencari daerah pemasaran baru.
2.
Kemampuan Pabrik
Pada umumnya kemampuan pabrik ditentukan oleh beberpa faktor, yaitu
sebagai berikut:
a.
Bahan Baku
Dengan pemakaian yang memenuhi kaualitas dan kuantitas, maka akan
mencapai jaminan produk yang diinginkan.
b.
Tenaga Kerja
Kurang trampilnya tenaga kerja akan menimbulkan kerugian, sehingga
diperlukan pelatiahan agar kemampauan kerja ketrampialannya meningkat
dan sesuai dengan yang diinginkan.
c.
Peralatan (Mesin)
Ada dua hal yang mempengaruhi kehandalan dan kemampuan mesin, yaitu
jam kerja mesin efektif dan kemampuan mesin. Jam kerja mesin efektif adalah
kemampuan suatu alat untuk beroperasi pada kapasitas yang diinginkan pada
periode tertentu. Kemampuan mesin adalah kemampuan mesin dalam
memproduksi.
114
9.9.2
Pengendalian Produksi
Setelah perencanan produksi disusun dan proses produksi dijlankan,
perlu adanya pengawasan dan pengendalian produksi agar proses berjalan dengan
baik. Kegiatan proses produksi diharapkan menghasilkan produk dengan mutu
sesuai dengan standard dan jumlah produk sesuai dengan rencana dalam jangka
waktu sesuai.
a.
Pengendalian Kualitas
Penyimpangan kualitas terjadi
karena mutu bahan baku tidak baik,
kerusakan alat, dan penyimpangan operasi. Hal- hal tersebut dapat diketahui dari
monitor atau hasil analisa laboratorium.
b.
Pengendalian Kuantitas
Penyimpangan kuantitas yang terjadi karena kesalahan operator, kerusakan
mesin, keterlambatan bahan baku serta perbaikan alat yang terlalu lama.
Penyimpangan perlu diketahui penyebabnya, baru dilakukan evaluasi. Kemudian
dari evaluasi tersebut diambil tindakan seperlunya dan diadakan perencanaan
kembali dengan keadaan yang ada.
c.
Pengendalian Waktu
Untuk mencapai kuantitas tertentu perlu adanya waktu tertentu pula.
d.
Pengendalian Bahan Proses
Bila ingin dicapai kapasitas produksi yang diinginkan maka bahan proses
harus mencukupi sehingga diperlukan pengendalian bahan proses agar tidak
terjadi kekurangan.
Download