BAB IX MANAJEMEN PABRIK 9.1 Definisi Dalam suatu perusahaan masalah organisasi dan manajemen merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan karena akan menetukan kelangsungan dan keberhasilan suatu perusahaan. Manajemen dapat didefinisikan sebagai proses atau cara yang sistematis untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen meliputi semua tugas dan fungsi yang berhubungan dari pembentukan perusahaan sampai kebijaksanaan penting dalam hal pengambilan keputusan yang tepat. Sedangkan organisasi merupakan alat dari manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan. Organisasi tanpa manajemen dapat menyebabkan kekacauan (Manullang, 1987). 9.2 Bentuk Perusahaan Bentuk perusahaan yang direncancanakan pada perancangan pabrik Fatty Acid ini adalah Persero Terbatas (PT). Persero terbatas merupakan bentuk perusahaan yang mendapatkan modalnya dari penjualan saham, dimana tiap sekutu turut mengambil bagian satu saham atau lebih. Saham adalah surat berhrga yang dikeluarkan dari perusahaan atau perseroan terbatas tersebut dan orang yang memiliki saham berarti telah menyetor modal keperusahaan yang berarti pula ikut memiliki perusahaan. Dalam perseroan terbatas, pemegang saham hanya bertanggung jawab menyetor penuh jumlah yang disebut dalam tiap saham. Pabrik Fatty Acid yang akan didirikan mempunyai: 1. Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) 2. Lapangan Usaha : Industri Fatty Acid 3. Lokasi Perusahaan : Rokan Hilir, Riau. 96 97 Alasan dipilihnya bentuk perusahaan ini didasarkan atas beberapa faktor, antara lain: 1. Mudah mendapatkan modal dengan cara menjual saham di pasar modal atau perjanjian tertutup dan meminta pinjaman dari pihak yang berkepentingan seperti badan usaha atau perseorangan. 2. Tanggung jawab pemengang saham bersifat terbatas, artinya kelancaran produksi hanya akan ditangani oleh direksi berserta karyawan sehingga gangguan dari luar dapat diatasi. 3. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin karena tidak terpengaruh dengan berhentinya pemegang saham, direksi berserta stafnya dan karyawan perusahaan. 4. Mudah mendapatkan kredit bank dengan jaminan perusahaan yang sudah ada. 5. Pemilik dan pengurus perusahaan terpisah satu sama lain, pemilik perusahaan adalah para pemegang saham dan pengurus perusahaan adalah direksi berserta stafnya yang diawasi oleh dewan komisaris. 6. Efisiensi dari manajemen, meliputi para pemegang saham dapat memilih orang yang ahli sebagai dewan komisaris dan Direktur Utama yang cukup ahli dan berpengalaman. 7. Lapangan usaha lebih luas, meliputi suatu Perseroan Terbatas dapat menarik modal yang sangat besar dari masyarakat, sehingga dengan modal ini PT dapat memperluas usahanya. 8. Mudah bergerak di pasar modal. 9.3 Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan salah satu faktor penting yang dapat menunjang kelangsungan dan kemajuan perusahaan, karena dengan berhubungan dengan komunikasi yang terjadi dalam perusahaan demi tercapainya kerjasama yang baik antar karyawan. Untuk mendapatkan sistem organisasi yang baik maka perlu diperhatikan beberapa azas yang dapat dijadikan pedoman, antara lain (Widjaja, 2003): 98 1. Pendelegasi wewenang. 2. Perumusan tujuan perusahaan dengan jelas. 3. Pembagian tugas kerja yang jelas. 4. Kesatuan perintah dan tanggung jawab. 5. Sistem kontrol atas kerja yang telah dilaksanakan. 6. Organisasi perusahaan yang fleksibel. Dengan berpedoman terhadap asas-asas tersebut, maka dipilih organisasi kerja berdasarkan sistem Line and Staff. Pada sistem ini, garis wewenang lebih sederhana, praktis dan tegas. Demikian pula dalam pembagian tugas kerja seperti yang terdapat dalam sistem organisasi fungsional, sehingga seorang karyawan hanya akan bertanggung jawab pada seorang atasan saja. Untuk kelancaran produksi, perlu dibentuk Staf Ahli yang terdiri dari orang-orang yang ahli di bidangnya. Bantuan pikiran dan nasehat akan diberikan oleh Staf Ahli kepada tingkat pengawas demi tercapai tujuan perusahaan. Menurut Djoko (2003), ada 2 orang berpengaruh dalam menjalankan organisasi kerja berdasarkan sistem garis dan staff ini, yaitu: 1. Sebagai garis atau lini, yaitu orang-orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka mencapai tujuan. 2. Sebagai staff, yaitu orang-orang yang melakukan tugas sesuai dengan keahliannya, dalam hal ini berfungsi untuk memberi saran-saran kepada unit operasional. Dewan Komisaris mewakili para pemegang saham (pemilik perusahaan) dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya. Tugas unutk menjalankan perusahaan dilaksanakan oleh seorang Direktur Utama yang dibantu oleh Direktur Produksi dan Direktur Keuangan Umum. Direktur Produksi membawahi bidang produksi dan teknik, sedangkan direktur keuangan dan umum membawahi bidang pemasaran, keuangan dan bagian umum. Kedua direktur ini membawahi beberapa Kepala Bagian yang akan bertangung jawab atas bagian dalam perusahaan, sebagai bagian dari pendelegasian wewenang dan bertangung jawab, masingmasing Kepala Bagian akan membawahi beberapa seksi dan masing-masing seksi 99 akan membawahi dan mengawasi para karyawan perusahaan pada masing-masing bidangnya. Karyawan perusahaan akan dibagi dalam beberapa kelompok regu yang dipimpin oleh seorang kepala regu dimana setiap regu akan bertangung jawab kepada pengawas masing-masing seksi (Widjaja, 2003). Manfaat adanya struktur organisasi adalah sebagai berikut: 1. Menjelaskan, membagi dan membatasi pelaksanaan tugas dari tangung jawab setiap orang yang terlibat di dalamnya. 2. Penempatan tenaga kerja yang tepat. 3. Pengawasan, evaluasi dan pengembangan perusahaan serta manajemen perusahaan serta manajemen perusahaan yang lebih efisien. 4. Penyusunan program pengembangan manajemen. 5. Menentukan pelatihan yang diperlukan untuk pejabat yang sudah ada. 6. Mengatur kembali langkah kerja dan prosedur kerja yang berlaku bila tebukti kurang lancar. 9.4 Tugas dan Wewenang 9.4.1 Pemegang Saham Pemegang saham adalah beberapa orang yang mengumpulkan modal untuk kepentingan pendirian dan berjalannya operasi perusahaan tersebut. Para pemilik saham adalah pemilik perusahaan. Kekuasaan tertinggi pada perusahaan yang mempunyai bentuk perseroan terbatas adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pada RUPS tersebut para pemegang saham berwenang (Widjaja, 2003). 1. Menentukan dan memberhentikan Dewan Komisaris. 2. Mengangkat dan memberhentikan Direksi. 3. Mengasahkan hasil-hasil usaha serta laba rugi tahunan perusahaan. 9.4.2 Dewan Komisaris Dewan komisaris merupakan pelaksana tugas sehari-hari dari pemilik saham sehingga dewan komisaris akan tangung jawab kepada pemilik saham. Tugas-tugas Dewan Komisaris meliputi (Widjaja, 2003): 100 1. Menilai dan menyetujui rencana direksi tentang kebijakan umum target perusahaan, alokasi sumber-sumber dana dan pengarahan pemasaran. 2. Mengawasi tugas-tugas. 3. Membantu direksi dalam tugas-tugas penting. 9.4.3 Dewan Direksi Direksi Utama adalah pimpinan tertinggi dalam perusahaan dan bertangung jawab sepenuhnya terhadap maju mundurnya perusahaan. Direktur Utama bertangung jawab kepada dewan komisaris atas segala tindakan dan kebijakan yang telah diambil sebagai pimpinan perusahaan. Direktur Utama membawahi Direktur Teknik dan Produksi, serta Direktur Keuangan dan Administrasi. Tugas-tugas Direktur Utama meliputi: 1. Melaksanakan kebijakan perusahaan dan mempertanggung jawabkan pekerjaan secara berkala atau pada massa akhir pekerjan pada pemegang saham. 2. Menjaga kestabilan organisasi perusahaan dan membuat kelangsungan hubungan yang baik antara pemilik saham, pimpinan, karyawan dan konsumen. 3. Mengangkat dan memberhentikan Kepala Bagian dengan persetujuan rapat pemegang saham. 4. Mengkoordinir kerja sama dengan Direktur Teknik dan Produksi dan Direktur Keuangan Administrasi. Tugas-tugas Direktur Teknik dan Produksi meliputi: 1. Bertangung jawab kepada Direktur Utama dalam bidang produksi, teknik, dan rekayasa produksi. 2. Mengkoordinir, mengatur, serta mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepalaKepala Bagian yang menjadi bawahannya. 3. Memimpin pelaksanaan kegiatan pabrik yang berhubungan dengan bidang teknik, produksi pegembangan, pemeliharaan peralatan dan laboratorium. Tugas-tugas Direktur Keuangan dan Administrasi meliputi: 101 1. Bertangung jawab kepada Direktur Utama dalam bidang pemasaran, keuangan, administrasi dan pelayanan umum. 2. Mengkoordinir, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepalaKepala Bagian yang menjadi bawahannya. 9.4.4 Staf Ahli Staf Ahli berdiri dari tenaga-tenaga ahli yang bertugas membantu direktur dalam menjalankan tugasnya, baik yang berhubungan dengan teknik maupun administrasi. Staf Ahli bertangung jawab kepada Direktur Utama sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Tugas dan wewenang Staf Ahli meliputi: 1. Mengadakan evaluasi bidang teknik dan ekonomi perusahaan. 2. Memberi masukan-masukan dalam perencanaan dan pengembangan perusahaan. 3. Memberi saran-saran dalam bidang hukum. 9.4.5 Kepala Bagian Secara umum tugas Kepala Bagian adalah mengkoordinir, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam lingkungan bagiannya sesuai dengan garis wewenang yang diberikan oleh pimpinan perusahaan. Kepala Bagian dapat juga bertindak sebagai staf direktur. Kepala Bagian bertangung jawab kepada Direktur Utama. Kepala Bagian membawahi Kepala Seksi. Kepala Seksi merupakan pelaksanaan pekerjaan dalam lingkungan bagiannya sesuai dengan rencana yang telah diatur oleh Kepala Bagian masing-masing, agar diperoleh hasil yang maksimum dan efektif selama berlangsungnya proses produksi. Setiap kepala seksi bertangung jawab terhadap Kepala Bagian masing-masing sesuai dengan seksinya. A. Kepala Bagian Produksi Utilitas Bertangung jawab kepada Direktur Teknik dan Produksi dalam bidang mutu, jalan operasinya pabrik sehari-hari dan menjaga kelancaran proses produksi serta mengkoordinir kepala-kepala seksi yang menjadi bawahannya. 102 Kepala Bagian produksi membawahi dua Kepala Seksi: a. Kapasitas Proses Produksi Tugas : Mengawasi jalannya proses produksi, menjalankan tindakan seperlunya terhadap kejadian-kejadian yang tidak diharapakan sebelum diambil oleh saksi yang berwenang. Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia / Teknik Mesin Jumlah : 1 Orang Bawahan : 4 Orang kepala shift (S1-/D3 Teknik Kimia 12 orang operator (STM /SMA) B. Kepala Bagian Teknik Tugas Kepala Bagian teknik, antara lain: a. Mengkoordinir kepala-kepala seksi yang menjadi bawahannya. b. Bertangung jawab kepada direktur produksi dalam bidang peralatan dan utilitas. Kepala Bagian teknik membawahi dua Kepala Seksi: a. Kepala Seksi Listrik dan Instrumentasi Tugas : Bertangung jawab terhadap penyediaan listrik serta alat-alat instrumentasi. Pendidikan : Sarjana Teknik Elektro Jumlah : 1 Orang Bawahan : 4 orang kepala shift (S-1 /D3 Teknik Elektro) 8 orang operator (STM Listrik) b. Tugas Kepala Seksi Peralatan dan Bengkel : Bertangung jawab terhadap kegiatan perawatan dan penggantian alat-alat serta fasilitas pendukungnya pemeliharaan fasilitas gedung dan pabrik. Pendidikan : Sarjana Teknik Mesin Jumlah : 1 orang dan melaksanakan 103 Bawahan : 4 orang kepala shift (S1 / D3 Teknik Mesin) 8 orang operator (STM Mesin) C. Kepala Bagian Pengembanngan dan Penelitian (Litbang) Bertangung jawab kapada Direktur Teknik dan Produksi bertangung jawab memimpin aktivitas laboratorium, pengendalian mutu, penelitian dan pengembangan. a. Kepala Seksi Laboratorium dan Pengendalian Mutu Tugas : Menyelengarakan pemantauan hasil (mutu) dan penglahan limbah. Pendidikan : Sarjana Teknik Kimia Jumlah : 1 orang Bawahan : 4 orang kepala shift (S-1 Teknik Kimia/ MPA Kkimia) 8 orang operator (D3 MIPA / Analitik) b. Kepala seksi Penelitian dan Pengembangan Tugas : Mengkoordinasi kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan produksi dan efisiensi proses secara keseluruhan Pendidikan : Sarjana S-1 Teknik Kimia Jumlah : 1 orang Bawahan : 2 orang (S-1 Teknik Kimia / Mesin / Elektro) D. Kepala Bagian Keuangan dan Pemasaran Bertangung jawab kepada Direktur Keuangan dan Admistrasi dalam bidang administrasi, keuangan dan pemasaran termasuk pembelian bahan baku, bahan pembatu dan penjualan produk. Kepala Bagian Keuangan membawahi tiga Kepala Seksi: a. Kepala Seksi Keuangan Tugas : Bertangung jawab terhadapa pembukaan serta hal-hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan. Pendidikan : Sarjana Ekonomi/ Akuntansi Jumlah : 1 oarang Bawahan : 2 orang staf I (S-1 / D3 Ekonomi / Akuntansi) 2 orang staf II (SMK). 104 b. Kepala Seksi Pemasaran Tugas : Mengkoordinasi kegiatan pemasaran produk dan mengatur distribusi barang dari gudang. Pendidikan : Sarjana Ekonomi / Teknik Industri Jumlah : 1 orang Bawahan : 5 orang staf I (S-1 /D3 Ekonomi / Akuntansi) 5 0rang staf II (SMK) c. Kepala Seksi Pembelian Tugas : Mengatur dan mengumpulkan semua informasi mengenai bahan baku dan bahan lain yang dibutuhkan perusahaan dan mengadakan tender pembelian. Pendidikan : Sarjana Ekonomi / Teknik Industri Jumalah : 1 orang Bawahan : 1 orang staf I( S-1 / D3 Ekonomi / Akuntansi) 1 orang staf II (SMK). E. Kepala Bagian Admistrasi Bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Administrasi pabrik, personalia dan tata usaha. Kepala Bagian Administrasi membawahi dua Kepala Seksi, yaitu: a. Kepala Seksi Personalia Tugas : Mengkoordinir kegiatan yang berhubungan dengan kepegawaian. Pendidikan : Sarjana Hukum / Psikologi Jumlah : 1 orang Bawahan : 1 orang staf 1 (S-1 / D3 komunikasi / Psikologi) 1 orang staf II (SMA) b. Tugas Kepala Seksi Tata Usaha : Bertangung jawab terhadap kegiatan yang berhubungan dengan rumah tangga perusahaan serta tata usaha kantor. Pendidikan : Sarjana Ekonomi / Hukum Jumlah : 1 orang 105 Bawahan : 1 orang staff I (S-1 /D3 Manajemen Perusahaan) 2 oarang staff II (SMA). F. Kepala Bagian Umum Bertangung jawab kepada Direktur Keuangan dan Administrasi dalam mengelola bidang hubungan masyarakat, keamanan dan kesejahteraan karyawan. Kepala Bagian Umum membawahi Kepala Saksi, yaitu: a. Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Tugas : Menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan relasi perusahaan, pemerintahan dan masyarakat serta mengawasi langsung masalah keamanan perusahaan. Pendidikan : Sarjana Hukum / Psikologi / Komunikasi Jumlah : 1 orang Bawahan : 2 orang staff I (S-1 / D3 Komunikasi) 4 orang kepala shift, 20 satpam b. Kepala Seksi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Tugas : Bertangung jawab terhadap masalah kesehatan karyawan dan keluarga serta menangani masalah keselamatan kerja dalam perusahaan. Pendidikan : Sarjana Kedoktoran Umum Jumlah : 1 orang Bawahan : 3 orang staff I (S-1 / D4 Hiperkes) 4 orang staff II (D3 Hiperkes / Akper) 9.5 Pembagian Jam Kerja Karyawan Pabrik Fatty Acid ini direncanakan beroperasi selama 330 hari dalam satu tahun dan proses produksi berlangsung 24 jam per hari. Sisa hari yang bukan hari libur digunakan untuk perawatan, perbaikan dan shutdown pabrik. Sedangkan pembagian jam kerja karyawan digolongkan dalam dua golongan yaitu karyawan shift dan non shift. 106 1. Karyawan non shift/ harian Karyawan non shift adalah karyawan yang tidak menangani proses produksi secara langsung. Yang termasuk karyawan harian adalah Direktur, Staf Ahli, Kepala Bagian, Kepala Seksi serta karyawan yang berada di kantor. Karyawan harian akan berkerja selama 5 hari dalam seminggu dan libur pada Hari Sabtu, Minggu dan hari besar, dengan pembagian kerja sebagai berikut: Jam kerja: Hari Senin – Jum’at : Jam 08.00 – 17.00 Jam Istirahat: Hari Senin – Kamis : Jam 12.00 – 13.00 Hari Jum’at : Jam 11.00 – 13.00 2. Karyawan Shift/ ploog Karyawan shift adalah karyawan yang secara langsung menangani proses produksi. Karyawan shift, meliputi: Operator Produksi, sebagian dari bagian teknik, bagian gudang dan bagian utilitas, pengendalian, laboratorium dan bagianbagian yang harus selalu siaga untuk menjaga keselamatan serta keamanan pabrik. Para karyawan shift dan bekerja secara bergantian selama 24 jam dengan pengaturan sebagai berikut: Shift Pagi : Jam 07.00 - 15.00 Shift Sore : Jam 15.00 – 23.00 Shift Malam : Jam 23.00 – 07.00 Untuk karyawan shift ini dibagi menjadi 4 kelompok (A / B / C / D) dimana dalam satu hari kerja, hanya tiga kelompok masuk, sehingga ada satu kelompok yang libur. Untuk hari libur atau hari besar yang ditetapkan pemerintah, kelompok yang bertugas tetap harus masuk. Jadwal pembagian kerja masingmasing kelompok ditampilkan di tabel berikut: 107 Tabel 9.1 Jadwal Pembagian Kelompok Shift Shift Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu Pagi A A A A A B B Siang B B B B C C C Malam C C D D D D D Libur D D C C B A A Shift Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu Pagi B B B B B C C Siang C C C C D D D Malam D D A A A A A Libur A A D D C B B Shift Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu Pagi C C C C C D D Siang D D D D A A A Malam A A B B B B B Libur B B A A D C C Shift Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu Pagi D D D D D A A Siang A A A A B B B Malam B B C C C C C Libur C C B B A D D (Garret, 1989). 9.6 Status Karyawan dan Sistem Upah Pada pabrik Fatty Acid ini sistem upah karyawan berbeda-beda tergantung pada status karyawan, kedudukan, tangung jawab dan keahlian. Menurut status karyawan dapat dibagi menjadi tiga golongan sebagai berikut: 108 1. Karyawan Tetap Karyawan tetap adalah karyawan yang diangkat dan diberhentikan dengan surat keputusan (SK) direksi dan mendapatkan gaji bulanan sesuai dengan kedudukan, keahlian dan masa kerjanya. 2. Karyawan Harian Karyawan harian adalah karyawan yang diangkat dan diberhentikan direksi tanpa SK direksi dan mendapatkan upah harian yang dibayar tiap akhir pekan. 3. Karyawan Borongan Karyawan borongan adalah karyawan yang digunakan oleh pabrik bila diperlukan saja. Karyawan ini menerima upah borongan untuk suatu pekerjaan. 9.7 Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan, dan Gaji 9.7.1 Penggolongan Jabatan 1. Direktur Utama : Sarjana Ekonomi / Teknik / Hukum 2. Direktur Teknik dan produksi : Sarjana Teknik Kimia 3. Direktur Keuangan Dan Administrasi : Sarjana Ekonomi / Akuntansi 4. Kepala Bagian Produksi dan Utilitas : Sarjana Teknik Kimia 5. Kepala Bagian Teknik : Sarjana Teknik Kimia / Mesin 6. Kepala Bagian Litbang : Sarjana Teknik Kimia / Elektro 7. Kepala Bagian Keuangan : Sarjana Ekonomi / Akuntasi 8. Kepala Bagian Administrasi : Sarjana Ekonomi / Hukum 9. Kepala Seksi : Sarjana 10. Kepala Shift : Sarjana atau D3 11. Pegawai Staff 1 : Sarjana atau D3 12. Pegawai Staff 2 : Sarjana atau D3 13. Operator : D3 atau STM 14. Sopir, Keamanan, Cleaning Service : SMA / Sederajat 109 9.7.2 Jumlah Karyawan dan Gaji Gaji dan jumlah karyawan harus ditentukan dengan tepat, sehingga semua pekerjaan dapat diselenggarakan dengan baik dan efektif. Perincian golongan dan gaji karyawan ditunjukkan pada Tabel 9.2. Tabel 9.2 Perincian Golongan dan Gaji Karyawan Gol. Jabatan Gaji / bulan(Rp) Kualifikasi I Direktur Utama 65.000.000,00 S-1/S-2/S3 II Direktur 45.000.000,00 S-1/S-2 III Staff Ahli 45.000.000,00 S-1 IV Kepala Bagian 15.000.000,00 S-1/S-2 V Kepala Seksi 10.000.00,00 S-1 VI Kepala Shift 5.000.000,00 S-1/D3 VII Pegawai staff I 5.000.000,00 S-1/D3 VII Pegawai staff II 4.000.000,00 SMK VIII Security 3.000.000,00 SMA Sopir 3.000.000,00 SMA Cleaning Service 3.000.000,00 SMA 110 Tabel 9.3 Jumlah Karyawan Menurut Jabatan No Jabatan 1 Direktur Utama 2 Direktur Produksi dan teknik 3 Direktur Keuangan dan umum 4 Staf Ahli 5 Sekretaris 6 Kepala Bagian Produksi 7 Kepala Bagian Libang 8 Kepala Bagian Teknik 9 Kepala Bagian umum 10 Kepala Bagian Keuangan dan Pemasaran 11 Kepala Bagian Administrasi 12 Kepala Seksi Proses 13 Kepala Seksi Listrik dan Instrumentasi 14 Kepala Seksi Laboratorium dan Pengendalaian mutu 15 Kepala Seksi Penelitian dan Pengembangan 16 Kepala Seksi Peralatan 17 Kepala Seksi Utilitas 18 Kepala Seksi Tata Usaha 19 Kepala Seksi Keuangan 20 Kepala Seksi Pembelian 21 Kepala Seksi Personalia 22 Kepala Seksi Humas 23 Kepala Seksi K3 24 Kepala Seksi Pemasaran 25 Karyawan Proses 26 Karyawan Listrik Dan Intrumentasi 27 Karyawan Laboratorium 28 Karyawan Penelitian 29 Karyawan K3 30 Karyawan Peralatan 31 Karyawan Keuangan 32 Karyawan Utilitas 33 Karyawan Pembelian 34 Karyawan Tata Usaha 35 Karyawan Personalia 36 Karyawan Humas 37 Karyawan Keamanan 38 Karyawan Pemasaran 39 Dokter 40 Perawat 41 Supir 42 Cleaning Service Jumlah Jumlah 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 9 9 2 4 8 4 29 2 3 2 6 16 10 3 4 12 12 180 111 9.8 Kesejahteraan Sosial Karyawan Kesejahteraan sosial yang diberikan oleh perusahaan pada para karyawan, antara lain: 1. Tunjangan Adapun tunjangan karyawan terbagi 3 yaitu sebagai berikut: a. Tunjangan yang berupa gaji pokok yang diberikan berdasarkan golongan karyawan yang bersangkutan. b. Tunjangan jabatan yang diberikan berdasarkan jabatan yang dipegang karyawan. c. Tunjangan lembur yang diberikan kepada karyawan yang berkerja diluar jam kerja berdasarkan jumlah jam kerja. 2. Pakaian Kerja Diberikan kepada setiap karyawan setiap tahun sejumlah empat pasang. 3. Cuti Cuti atau libur kerja yang akan diberikan kepada setiap karyawan dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut: a. Cuti tahunan diberikan kepada setiap karyawan selama 12 hari kerja dalam setahun. b. Cuti sakit diberikan kepada karyawan yang hendak menderita sakit berdasarkan keterangan dokter. c. Cuti hamil diberikan kepada karyawati yang hendak melahirkan, masa cuti berlaku selama 2 bulan sebelum melahirkan samapai 1 bulan sesudah melahirkan. 4. Pengobatan Perusahaan peduli dengan kesehatan dan keselamatan kerja setiap karyawan perusahaan sehingga diberikan biaya pengobatan yang dibagi menjadi: a. Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja, ditangung oleh perusahaan sesuai dengan undangundang. 112 d. Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit tidak disebabkan oleh kecelakaan kerja, diatur berdasarkan kebijakan perusahaan. 5. Asuransi Tenaga Kerja Asuransi kerja diberikan oleh perusahaan bila jumlah karyawan lebih dari 10 orang atau dengan gaji karyawan lebih besar dai Rp. 1.500.000,00 per bulan. 9.9 Manajemen Perusahaan Manajemen perusahaan merupakan salah satu bagian dari manajemen perusahaan yang fungsi utamanya adalah menyelenggarakan semua kegiatan untuk memproses bahan baku menjadi produk dengan mengatur penggunaan faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga proses produksi berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Manajemen produksi meliputi manajemen perancangan dan pengendalian produksi. Tujuan perencanaan dan pengendalian produksi mengusahakan perolehan kualitas produk sesuai target dalam jangka waktu tertentu. Dengan meningkatnya kegiatan produksi maka selayaknya diikuti dengan kegiatan perencanaan dengan pengendalian agar pemyimpanan produksi dapat dihindari. Perencanaan sangat erat dikaitkan dengan pengendalian dimana perencanaan merupakan tolak ukur bagi kegiatan operasional sehingga penyimpanan yang terjadi dapat diketahui dan selanjutnya dikembalikan pada arah yang sesuai. 9.9.1 Perencanaan Produksi Dalam menyusun rencanaan produksi secara garis besar ada Direktur Keuangan dan Umum. Hal yang dipertimbangkan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah kemampuan pabrik sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang menyangkut kemampuan pasar terhadap jumlah produk yang dihasilkan. Dipengaruhi oleh keadaan dan kemampuan mesin yaitu jam kerja efektif dan beban yang diterima. 113 1. Kemampuan Pasar Dapat dibagi menjadi 2 kemungkinan, yaitu: a. Kemampuan pasar lebih besar dibandingkan kemampuan pabrik, maka rencana produksi disusun secara maksimal. b. Kemampuan pasar lebih kecil dari kemampuan pabrik. Ada tiga alternatif yang dapat diambil, yaitu: a. Rencana produksi sesuai kemampuan pasar atau produksi diturunkan sesuai dengan kemampuan pasar, dengan pertimbangan untung dan rugi. b. Rencanaan produksi tetap dengan mempertimbangkan bahwa kelebihan produksi disimpan dan dipasarkan tahun berikutnya. c. Mencari daerah pemasaran baru. 2. Kemampuan Pabrik Pada umumnya kemampuan pabrik ditentukan oleh beberpa faktor, yaitu sebagai berikut: a. Bahan Baku Dengan pemakaian yang memenuhi kaualitas dan kuantitas, maka akan mencapai jaminan produk yang diinginkan. b. Tenaga Kerja Kurang trampilnya tenaga kerja akan menimbulkan kerugian, sehingga diperlukan pelatiahan agar kemampauan kerja ketrampialannya meningkat dan sesuai dengan yang diinginkan. c. Peralatan (Mesin) Ada dua hal yang mempengaruhi kehandalan dan kemampuan mesin, yaitu jam kerja mesin efektif dan kemampuan mesin. Jam kerja mesin efektif adalah kemampuan suatu alat untuk beroperasi pada kapasitas yang diinginkan pada periode tertentu. Kemampuan mesin adalah kemampuan mesin dalam memproduksi. 114 9.9.2 Pengendalian Produksi Setelah perencanan produksi disusun dan proses produksi dijlankan, perlu adanya pengawasan dan pengendalian produksi agar proses berjalan dengan baik. Kegiatan proses produksi diharapkan menghasilkan produk dengan mutu sesuai dengan standard dan jumlah produk sesuai dengan rencana dalam jangka waktu sesuai. a. Pengendalian Kualitas Penyimpangan kualitas terjadi karena mutu bahan baku tidak baik, kerusakan alat, dan penyimpangan operasi. Hal- hal tersebut dapat diketahui dari monitor atau hasil analisa laboratorium. b. Pengendalian Kuantitas Penyimpangan kuantitas yang terjadi karena kesalahan operator, kerusakan mesin, keterlambatan bahan baku serta perbaikan alat yang terlalu lama. Penyimpangan perlu diketahui penyebabnya, baru dilakukan evaluasi. Kemudian dari evaluasi tersebut diambil tindakan seperlunya dan diadakan perencanaan kembali dengan keadaan yang ada. c. Pengendalian Waktu Untuk mencapai kuantitas tertentu perlu adanya waktu tertentu pula. d. Pengendalian Bahan Proses Bila ingin dicapai kapasitas produksi yang diinginkan maka bahan proses harus mencukupi sehingga diperlukan pengendalian bahan proses agar tidak terjadi kekurangan.