Uploaded by Arief Nur Prasetyo

BERGESERNYA NILAI ETIKA

advertisement
BERGESERNYA NILAI ETIKA
DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA
KELOMPOK 5:
ADITYA FARID WIJAYA
ALI FAHMI AL-FAROUSI
ARIEF NUR PRASETYO
MUHAMMAD NASTANGIN
APA ITU ETIKA?
• Etika secara Etimologi, berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti
watak kesusilaan atau adat kebiasaan. Etika berkaitan erat dengan moral yang
merupakan penilaian perbuatan yang dilakukan melalui pengkajian system nilainilai yang berlaku.
TEORI / ALIRAN DALAM ETIKA
 Etika Deontologi; memandang bahwa tindakan dinilai baik atau buruk berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau
tidak dengan kewajiban. Etika deontologi tidak mempersoalkan akibat dari tindakan tersebut, baik atau buruk.
Kebaikan adalah ketika seseorang melaksanakan apa yang sudah menjadi kewajibannya. Tokoh yang mengemukakan
teori ini adalah Immanuel Kant (1734-1804).
 Etika Teleologi; berkebalikan dengan etika deontologi, yaitu bahwa baik buruk suatu tindakan dilihat berdasarkan
tujuan atau akibat dari perbuatan itu. Jawaban yang diberikan oleh etika teologi bersifat situasional yaitu memilih mana
yang membawa akibat baik meskipun harus melanggar kewajiban, nilai norma yang lain. Etika teleologi dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu egoisme etnis dan utilitarianisme.
 Etika Keutamaan; Etika ini tidak mempersoalkan akibat suatu tindakan, tidak juga mendasarkan pada penilaian moral
pada kewajiban terhadap hukum moral universal, tetapi pada pengembangan karakter moral pada diri setiap orang.
Karakter moral ini dibangun dengan cara meneladani perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan oleh para tokoh besar.
DASAR PRINSIP ETIKA BERNEGARA
• Etika adalah barometer peradaban bangsa. Suatu bangsa dikatakan berperadaban tinggi ditentukan oleh
bagaimana warga bangsa bertindak sesuai dengan aturan main yang disepakati bersama. Perilaku dan
sikap taat pada aturan main memungkinkan aktifitas dan relasi antar sesama warga berjalan secara
wajar, efisien, dan tanpa hambatan.
ETIKA PANCASILA
• Etika Pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian
baik dan buruk pada nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan
keadilan. Suatu perbuatan dikatakan baik bukan hanya
apabila tidak bertentangan dengan nilai-nilai tersebut,
namun juga sesuai dan mempertinggi nilai-nilai Pancasila
tersebut. Nilai-nilai Pancasila meskipun merupakan
kristalisasi nilai yang hidup dalam realitas sosial,
keagamaan, maupun adat kebudayaan bangsa Indonesia,
namun sebenarnya nilai-nilai Pancasila juga bersifat
universal yaitu dapat diterima oleh siapapun dan
kapanpun
BERGESERNYA NILAI-NILAI ETIKA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN
BERNEGARA
MEMUDARNYA KESADARAN TERHADAP NILAI-NILAI
BUDAYA BANGSA
• Pengaruh arus deras budaya global yang negatif
menyebabkan kesadaran terhadap nilai-nilai
budaya bangsa dirasakan semakin memudar.
Hal ini tercermin dari perilaku masyarakat
Indonesia yang lebih menghargai budaya asing
dibandingkan budaya bangsa, baik dalam cara
berpakaian, bertutur kata, pergaulan bebas, dan
pola hidup konsumtif, serta kurangnya
penghargaan terhadap produk dalam negeri.
MELEMAHNYA KEMANDIRIAN BANGSA
• Kurangnya kemandirian, tercermin dari sikap
masyarakat yang menjadikan produk asing
sebagai primadona, etos kerja yang masih perlu
ditingkatkan, serta produk bangsa Indonesia
dalam beberapa bidang pertanian belum
kompetitif di dunia internasional.
Download