RumaJamuR organikganesha.com 1 DAFTAR ISI 1. JAMUR TIRAM, Pangan Sehat yang Prospektif dan Potensial……...………....4 2. PENGENALAN JAMUR TIRAM….…………………………………………….....6 2.1 Ciri-ciri Jamur Tiram 2.2 Klasifikasi jamur tiram 2.3 Kandungan dan Manfaat Jamur Tiram 2.4 Jenis-Jenis Jamur Tiram 2.5 Jenis-Jenis Jamur Konsumsi 3. HABITAT HIDUP JAMUR TIRAM…………………………………..…………..14 3.1 Lokasi 3.2 Suhu 3.3 Kelembapan Udara 3.4 Aerasi 3.5 pH / tingkat keasaman 3.6 Kadar air 3.7 Nutrisi 3.8 Cahaya 3.9 Media Tanam /bahan baku 4. SARANA DAN PRASARANA……………………………………..…………….17 4.1 Peralatan dan Bahan Produksi 4.2 Peralatan Laboratorium 4.3 Rumah Jamur (Kumbung) 5. TEKNIK PEMBIBITAN……………………………………………….…………..22 5.1 Proses Pembuatan Kultur Murni Jamur Tiram 5.2 Bibit Induk F1 (log botol) 5.3 Log Tebar (F2) 5.4 Log produksi F3 RumaJamuR organikganesha.com 2 6. TAHAPAN BUDIDAYA……………………………………….………………….31 6.1 Persiapan Media (Substrat) 6.2 Pencampuran Media 6.3 Pengantongan (logging) 6.4 Sterilisasi 6.5 Inokulasi bibit 6.6 Inkubasi 6.7 Pemeliharaan tubuh buah 6.8 Panen 7. JENIS JENIS HAMA DAN PENYAKIT…………….………………....…………35 7.1 Pencegahan Hama 7.2 Pencegahan Penyakit 8. STRATEGI DAN JALUR PEMASARAN…….….…………………….…………41 8.1 Jalur Pemasaran 8.2 Strategi Pemasaran 9. ANALISIS USAHA……………………………………..………………………….43 10. RESEARCH AND DEVELOPMENT………………………..…………...……….46 11. KAMUS BUDIDAYA JAMUR …..…………………………...……………….….50 RumaJamuR organikganesha.com 3 BAB I JAMUR TIRAM, PANGAN SEHAT YANG PROSPEKTIF DAN POTENSIAL Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian/hortikultur yang sangat beragam. Kondisi ini selayaknya membuka mata kita akan besarnya peluang usaha yang dapat kita upayakan di bidang ini. „Didukung‟ dengan angka pengangguran yang semakin meningkat dan krisis pangan yang melanda dunia, sejatinya kondisi ini bisa menjadi pendorong munculnya wirausahawan-wirausahawan baru di bidang agribisnis yang penuh dengan kreatifitas dan inovasi. Dengan demikian, cita-cita untuk mewujudkan masyarakat mandiri dan sejahtera menjadi hal yang sangat mungkin untuk dicapai. Salah satu usaha pertanian saat ini yang kian popular karena peluangnya yang sangat prospektif dan potensial yaitu usaha budidaya jamur terutama jamur tiram (Pleurotus ostreatus). Beberapa pertimbangannya antara lain : 1. Daya serap pasar sangat tinggi dan terus meningkat 2. Kemungkinan stagnasi pasar sangat kecil karena merupakan konsumsi masyarakat sehari-hari. 3. Bahan baku mudah diperoleh dan murah 4. Kebutuhan skill tidak begitu tinggi 5. Proses pemeliharaan tergolong mudah 6. Tidak memerlukan lahan yang luas 7. Budidaya jamur tiram tidak mengenal musim sehingga dapat menghasilkan keuntungan terus-menerus sepanjang tahun. 8. Jamur tiram merupakan pangan alternatif yang lezat, sehat dan bergizi tinggi. 9. Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. RumaJamuR organikganesha.com 4 10. Kompos bekas media tanam dapat digunakan untuk pupuk kolam ikan, campuran pakan ikan, campuran pakan ternak, dan media memelihara cacing. Bagi penulis sendiri, budidaya jamur tiram merupakan basic /dasar untuk mempelajari budidaya jamur yang lainnya terutama jamur kayu seperti jamur kuping, jamur shiitake, dan jamur lingzhi ataupun jamur kompos seperti jamur merang dan jamur champignon. Hal ini dikarenakan pada dasarnya teknik pembibitan dan budidaya jamur relatif tidak jauh berbeda dan budidaya jamur tiram termasuk yang paling mudah diantara yang lainnya. RumaJamuR organikganesha.com 5 BAB II 2.1 PENGENALAN JAMUR TIRAM Ciri-ciri Jamur Tiram Jamur tiram/shimeji dikenal pula dengan nama Oyster Mushroom dan nama ilmiah Pleurotus ostreatus. Tangkai tudungnya menyerupai cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung dan berwarna putih hingga krem. Tubuh buah memiliki batang yang berada di pinggir (bahasa Latin: Pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus), sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus. Ukuran dan warna tudungnya pun bervariasi, bergantung dari jenisnya. Jamur tiram termasuk organisme yang bersifat saprofit yaitu hidup pada bahan organik yang sudah mati seperti kayu lapuk. Jamur tiram yang tumbuh di daerah dingin biasanya tudungnya lebih tebal jika dibandingkan dengan jamur tiram yang tumbuh di suhu yang lebih panas. 2.2 Klasifikasi jamur tiram sebagai berikut : Kerajaan : Fungi Filum : Basidiomycota Kelas : Homobasidiomycetes Ordo : Agaricales Famili : Tricholomataceae Genus : Pleurotus Spesies : Pleurotus ostreatus http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_tiram RumaJamuR organikganesha.com 6 2.3 Kandungan dan Manfaat Jamur Tiram Kandungan nutrisi dalam setiap 100 gram jamur tiram sebagai berikut: kandungan Dalam gram Protein 13,8 Serat 3,5 Lemak 1,41 Abu 3,6 Karbohidrat 61,7 Kalori 0,41 Kalsium 32,9 Zat besi 4,1 Fosfor 0,31 Vitamin B1 0,12 Vitamin B2 0,64 Vitamin C 5 Niacin 7,8 Sumber FAO 1992 Jamur tiram memiliki kandungan gizi yang lebih baik dibandingkan dengan bahan makanan lain seperti jamur merang, jamur kuping, daging sapi, bayam, kentang, kubis, seledri, buncis dll. Jamur tiram memiliki kandungan protein dan karbohidrat yang tinggi tetapi rendah lemak. Jamur tiram juga bermanfaat dalam pengobatan seperti menurunkan kolesterol darah. Konsumsi jamur tiram selama 3 minggu dapat menurunkan kadar kolesterol hingga 40%. Selain itu, jamur tiram juga dapat menyembuhkan hipertensi, mencegah penyakit diabetes mellitus, mempercepat pengeringan luka pada permukaan tubuh, menambah vitalitas dan daya tahan tubuh, serta mencegah penyakit tumor atau kanker, kelenjar gondok, influenza, sekaligus memperlancar buang air besar. Jamur mengubah selulosa menjadi polisakarida yang bebas kolesterol sehingga orang yang mengkonsumsinya terhindar dari resiko terkena serangan stroke. RumaJamuR organikganesha.com 7 2.4 Jenis-Jenis Jamur Tiram Ada beberapa jenis jamur tiram yaitu jamur tiram putih, jamur tiram merah jambu, jamur tiram kelabu, dan jamur tiram coklat. Jamur tiram yang dikenal paling enak dan paling disukai masyarakat sehingga paling banyak dibudidayakan adalah jamur tiram putih. 2.5 Jenis-Jenis Jamur Konsumsi Jamur Kancing atau Champignon (Agaricus bisporus) Jamur kancing merupakan jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia, sekitar 38% dari total produksi jamur dunia. Jamur kancing (Agaricus bisporus) atau champignon merupakan jamur pangan yang berbentuk hampir bulat seperti kancing dan berwarna putih bersih, krem, atau coklat muda. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai table mushroom, white mushroom, common mushroom atau cultivated mushroom. Di Perancis disebut sebagai champignon de Paris. Jamur kancing dijual dalam bentuk segar atau kalengan, biasanya digunakan dalam berbagai masakan Barat seperti omelet, pizza, kaserol, gratin, dan selada. Jamur kancing memiliki aroma unik, sebagian orang ada yang menyebutnya sedikit manis atau seperti "daging". Jamur kancing segar bebas lemak, bebas sodium, serta kaya vitamin dan mineral, seperti vitamin B dan potasium. Jamur kancing juga rendah kalori, 5 buah jamur ukuran sedang sama dengan 20 kalori. RumaJamuR organikganesha.com 8 Jamur Tiram (Pleurotus sp.) Tiongkok merupakan produsen jamur tiram yang utama. Sekitar 25% dari total produksi jamur dunia berupa jamur tiram. Jamur tiram/shimeji dikenal pula dengan nama populer Oyster Mushroom dan nama ilmiah Pleurotus ostreatus. Tangkai tudungnya menyerupai cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung dan berwarna putih hingga krem. Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang. Budidaya jamur ini tergolong sederhana. Jamur tiram biasanya dipelihara dengan media tanam serbuk gergaji steril yang dikemas dalam kantung plastik. Jamur Merang (Volvariella volvaceae) Sekitar 16% dari total produksi jamur dunia berupa jamur merang. Jamur merang (Volvariella volvacea, sinonim: Volvaria volvacea, Agaricus volvaceus, Amanita virgata atau Vaginata virgata) atau kulat jeramoe (bahasa Aceh) merupakan salah satu spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim tropis atau subtropis. Jamur ini telah lama dibudidayakan sebagai bahan pangan karena spesies ini termasuk golongan jamur yang paling enak rasanya dan mempunyai tekstur yang baik. RumaJamuR organikganesha.com 9 Jamur Shiitake (Lentinus edodes) Jamur shiitake paling banyak dikonsumsi dan diproduksi di Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan. Sekitar 10% dari total produksi jamur dunia berupa jamur shiitake. Shiitake, disebut juga „Chinese Black Mushroom‟, sudah dikenal sebagai jamur konsumsi sejak 2000 tahun yang silam di dataran Asia. Produksi jamur Shiitake secara massal pertama kali dilakukan di Jepang pada tahun 1940an. Namun budidaya secara traditional sudah dimulai sejak 900 tahunan yang silam di Cina. Jamur Kuping Jamur yang banyak dipakai untuk masakan Tionghoa, terdiri dari jamur kuping putih (Tremella fuciformis), jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) dan jamur kuping merah (Auricularia auricula-judae) Jamur Kuping merupakan jamur yang pertama kali dibudidayakan bahkan sebelum jamur Shiitake di Cina. Di Indonesia, jamur Kuping sangat lumrah dikenal di kalangan masyarakat menengah ke bawah setelah jamur merang. Masyarakat tradisional masih sering mengambil jamur ini dari alam yang biasanya tumbuh pada batang-batang yang sudah lapuk. Jamur Kuping, terutama jenis jamur kuping hitam (Auricularia polytricha), saat ini sudah banyak dibudidayakan secara modern dalam log-log serbuk kayu. Menurut data statistik, produksi segar jamur kuping RumaJamuR organikganesha.com 10 (worldwide) menempati urutan keempat (346.000 ton) setelah Champignon, Tiram dan Shiitake pada tahun 1991. Jamur Enokitake (Flammulina velutipes) Jamur Enokitake (Flammulina velutipes) dikenal juga sebagai jamur musim dingin (winter mushroom). Di wilayah dunia beriklim sejuk, jamur ini tumbuh di alam bebas pada suhu udara rendah mulai musim gugur hingga awal musim semi. Jamur ini juga diketahui tumbuh di bawah salju. Jamur Enokitake biasanya tumbuh di permukaan batang pohon Celtis sinensis (bahasa Jepang: Enoki) yang sudah melapuk, sehingga disebut Enokitake (jamur Enoki). Jamur Enokitake hasil budidaya bisa dipanen sepanjang tahun. Tubuh buah Enokitake hasil budidaya terlihat beda dari Enokitake yang tumbuh di alam bebas. Jamur hasil budidaya dilindungi dari sinar matahari sehingga berwarna putih, sedangkan jamur di alam bebas berwarna coklat hampir merah jambu. Jamur Maitake (Grifola frondosa) Jamur Maitake (Grifola frondosa) mengeluarkan aroma harum kalau dimasak, dikenal dalam bahasa Inggris sebagai hen of the woods. RumaJamuR organikganesha.com 11 Jamur Matsutake (Tricholoma matsutake (S.Ito et Imai) Sing.) Jamur langka yang belum berhasil dibudidayakan dan diburu di hutan pinus wilayah beriklim sejuk. Jamur ini dapat dipanen pada musim gugur dan merupakan jamur berharga sangat mahal di Jepang. Di Jepang, matsutake adalah bahan makanan mewah yang berharga sangat mahal. Jamur ini memiliki aroma harum yang kuat, dan dimakan setelah dipanggang sedikit di atas api, ditanak bersama beras menjadi nasi matsutake (matsutake gohan), dan sebagai campuran dobinmushi (sup dalam teko). Jamur Truffle (Tuber magnatum, Tuber aestivum, Tuber melanosporum, dan Tuber brumale) Jamur langka yang sulit ditemukan, sehingga untuk menemukannya membutuhkan bantuan anjing dan babi yang memiliki penciuman tajam. Jamur truffle adalah jamur termahal di dunia (artikel dari The Telegraph). Jamur truffle digunakan dalam jumlah sedikit sebagai penyedap pada masakan Perancis seperti masakan Foie gras. RumaJamuR organikganesha.com 12 Jamur Ling zhi (Ganoderma lucidum) Menurut sejarah Cina, ling zhi ditemukan oleh seorang petani bernama Seng Nong. Ia dijuluki sebagai petani yang suci (holyfarmer). Seng Nong menyatakan, kriteria unggul nilai atau manfaat dari sebuah tanaman obat adalah bila dikonsumsi dalam jangka waktu lama tidak menimbulkan efek samping. Pada zaman Dinasti Shu, sekitar 2400 tahun lalu, ling zhi hanya dikonsumsi untuk pengobatan para maharaja dan bangsawan di negeri Cina. Pada masa itu, ling zhi masih langka. Sejak tahun 1971, seorang peneliti dari Universitas Kyoto, Jepang, bernama Yukio Naoi mulai membudidayakan ling zhi. Melalui eksperimen-eksperimennya, akhirnya ia berhasil menemukan cara menumbuhkan ling zhi menggunakan limbah pertanian dan kayu-kayu yang telah lapuk. Ling zhi memiliki sifat rasa pedas, pahit, dan hangat. Mengkonsumsi ramuan dari ling zhi memiliki efek bersifat melindungi organ tubuh, membangun (constructive), mengobati, dan berdampak positif terhadap penyembuhan organ lain yang sakit. Sejauh ini belum pernah ditemukan efek negatif yang ditimbulkan setelah mengonsumsi ramuan ling zhi. Dari berbagai penelitian yang dilakukan di berbagai negara, ling zhi berkhasiat sebagai herbal anti-diabetes, anti-hipertensi, anti-alergi, antioksidan, anti-[inflamasi], anti-hepatitis, analgesik, anti-HIV, serta perlindungan terhadap liver, ginjal, hemoroid atau wasir, anti-tumor, dan sistem imunitas (kekebalan tubuh). *** RumaJamuR organikganesha.com 13 BAB III HABITAT HIDUP JAMUR TIRAM Pertumbuhan jamur tiram akan optimal apabila kebutuhan hidupnya terpenuhi baik dari segi nutrisi maupun lingkungannya seperti suhu, kelembapan, aerasi, pH/keasaman, cahaya, serta kandungan air. 3.1 Lokasi Budidaya jamur tiram dapat tumbuh optimal sepanjang tahun di dataran yang letaknya antara 400m – 1200m di atas permukaan laut (dpl). Sedangkan di daerah dataran rendah biasanya pertumbuhan jamur tiram tidak begitu baik. Hal ini dapat disiasati dengan membuat rumah jamur (kumbung) di tempat yang teduh dekat dengan pepohonan besar sehingga kelembapannya bisa tetap terjaga. Beberapa tips yang bisa dilakukan untuk budidaya di daerah panas diantaranya : Membuat bangunan kumbung dengan sistem sirkulasi buka tutup. Pada saat siang hari sirkulasi kumbung ditutup agar kelembapan di dalam kumbung terjaga. Sebaliknya pada malam hari sirkulasi dibuka sehingga suhu ruangan lebih dingin. Menggunakan bahan atap yang tidak menyerap panas. Meletakkan beberapa tong/wadah air di dalam kumbung untuk membantu meningkatkan kelembapan ruangan. Membuat bangunan kumbung di tempat yang teduh dekat dengan pepohonan Menanam banyak tanaman (perdu) di sekitar rumah kumbung. Bangunan kumbung dibuat lebih tinggi minimal 4 meter Rak penyimpanan log jamur dibuat tidak lebih dari 3 tingkat. Melakukan penyiraman minimal 3 kali sehari. 3.2 Suhu Miselium/pertumbuhan vegetatif dapat tumbuh optimal pada suhu sekitar 22˚C - 28˚C. Sedangkan untuk pertumbuhan tubuh buah diperlukan suhu lebih rendah sekitar 20˚C – 26˚C. Kondisi suhu ruangan dapat diketahui dengan menggunakan termometer. RumaJamuR organikganesha.com 14 3.3 Kelembapan Udara Seperti jamur lainnya, faktor kelembapan tinggi merupakan syarat utama yang harus terpenuhi dalam budidaya jamur tiram. Kelembapan udara sangat berpengaruh pada pertumbuhan jamur tiram. Pada pembentukan miselium diperlukan kelembapan relatif 70% - 80%, sedangkan saat pembentukan tubuh buah diperlukan kelembapan sekitar 80% - 90%. Meskipun demikian, jamur tiram cukup toleran terhadap kelembapan 60 – 70 %. Cara yang paling tepat untuk memastikan tingkat kelembapan ini adalah dengan menggunakan higrometer. 3.4 Aerasi Proses aerasi juga merupakan hal yang vital dalam pertumbuhan jamur tiram. Jamur tiram, seperti jamur lain pada umumnya memerlukan kadar oksigen lebih tinggi pada saat pembentukan tubuh buah dibandingkan pembentukan miselium (tahap vegetatif) 3.5 pH / tingkat keasaman pH ideal untuk pertumbuhan miselium dan tubuh buah yaitu antara 5 sampai 7. Pengukuran derajat keasaman atau kebasaan dapat menggunakan pH meter atau kertas lakmus. 3.6 Kadar air Kadar air substrat/media untuk pertumbuhan vegetatif bergantung pada jenis media yang dipakai. Pada media kayu utuh, kadar air optimum adalah 45-60% sedangkan dengan media serbuk gergajian diperlukan kadar air 60-75%. 3.7 Nutrisi Seperti tumbuhan lainnya, jamur tiram juga membutuhkan nutrisi terutama sumber karbon, nitrogen, vitamin, dan mineral. Sumber karbon berupa senyawa pektin, hemiselulosa, dan pati. Sumber nitrogen dalam bentuk asam amino, ammonia, dan urea. Kadar nitrogen harus dalam konsentrasi yang tepat karena kadar yang berlebihan maupun kekurangan akan menghambat pertumbuhan. Kebutuhan vitamin dapat terpenuhi melalui penambahan biji-bijian atau dedak. Sedangkan mineral dapat dipenuhi dari air dan media dasar. RumaJamuR organikganesha.com 15 3.8 Cahaya Pada umumnya jamur memerlukan cahaya pada fase pertumbuhan tubuh buah terutama pada saat perangsangan terbentuknya tubuh buah (akhir fase vegetatif) sedangkan fase pertumbuhan vegetatif miselium diperlukan kondisi gelap. Cahaya yang diperlukan dapat diperoleh baik dari cahaya matahari maupun dari cahaya lampu. Intensitas cahaya yang dianggap cukup apabila dalam ruangan kita dapat membaca koran dengan jarak satu lengan antara koran dan mata. 3.9 Media Tanam /bahan baku Media tumbuh jamur tiram sebagaimana halnya jamur kayu lainnya berupa bahan yang mengandung lignin dan selulosa yang umumnya terdapat pada tumbuhan berkayu. Secara alami, jamur tiram biasa tumbuh pada batang kayu yang telah mati. Untuk memudahkan proses budidaya dan menurunkan biaya produksi biasanya produsen menggunakan media alternatif seperti jerami padi, ampas tebu, sisa kertas, kulit kacang, dan yang paling banyak digunakan yaitu serbuk gergajian. Pemilihan bahan media ini tentunya berdasarkan tingkat efisiensi, harga yang murah, mudah diperoleh, dan hasil produksinya optimal. Media tumbuh atau substrat yang umum digunakan adalah serbuk kayu albasiah (sengon). Kayu ini dipilih karena bahannya yang lunak sehingga memudahkan proses pengukusan dan penyerapan nutrisi serta senyawa-senyawa lainnya yang diperlukan untuk pertumbuhan jamur. Selain kayu albasiah bisa juga digunakan jenis kayu lainnya dengan syarat kayu tidak beracun dan tidak mengandung getah seperti pinus, cemara, dan damar. Selain bahan serbuk kayu perlu ditambahkan pula bahan lain seperti dedak, kapur, dan pupuk. *** RumaJamuR organikganesha.com 16 BAB IV 4.1 SARANA DAN PRASARANA Peralatan dan Bahan Produksi 1. Kukusan / Steamer 2. Selang & Sprayer RumaJamuR organikganesha.com 17 3. Plastik polypropylene, kapas, karet gelang 4. Cangkul, sekop, dan mesin pengaduk 5. Thermohigrometer 6. Serbuk Kayu RumaJamuR organikganesha.com 18 7. Timbangan 4.2 Peralatan Laboratorium 1. Cawan petri/tabung reaksi/gelas kimia 2. Alkohol 70% dan semprotan kecil 3. Bunsen dan spirtus 4. Kertas alumunium RumaJamuR organikganesha.com 19 5. Gunting, jarum jara, pisau scalpel,batang pengaduk 6. Autoclave /panci presto 7. Kertas Saring 8. Ruang Isolasi / Laminar Air Flow 9. masker RumaJamuR organikganesha.com 20 4.3 Rumah Jamur (Kumbung) Kumbung perlu dibangun dilokasi yang memenuhi syarat kelembapan dan suhu udara lingkungan. Kumbung sederhana pada umumnya dibuat dari kerangka bambu dengan menggunakan atap genteng, daun rumbia, anyaman bambu atau anyaman jerami padi atau bisa juga dibuat dari paranet. Di dalam kumbung dibuat rak-rak untuk meletakkan baglog. Tinggi rak dibuat sedemikian rupa sesuai kapasitas bag log yang diinginkan bisa dibuat 3 hingga 6 tingkat. Untuk daerah panas sebaiknya kumbung dibuat dengan ketinggian lebih dari 4 meter, dengan ketinggian rak maksimal 3 tingkat. Gambar kumbung pemeliharaan a. posisi horizontal b. posisi vertikal Gambar rak pemeliharaan RumaJamuR organikganesha.com 21 Ruang Pembibitan Ruang Pengomposan dan Pencampuran Media *** RumaJamuR organikganesha.com 22 BAB V TEKNIK PEMBIBITAN Bibit jamur tiram pada dasarnya terdiri dari 4 jenis yaitu bibit murni/kultur murni (P), bibit induk (F1), bibit tebar (F2), dan baglog produksi (F3). Terdapat beberapa perbedaan dalam teknik pembuatan dan komposisi medium ke 4 jenis bibit ini, berikut penjelasannya : 5.1 Proses Pembuatan Kultur Murni Jamur Tiram dengan Menggunakan Media PDA (Potatoes Dextrose Agar) Pembuatan Medium PDA Bahan bahan yang diperlukan : Kentang Dekstrosa Agar powder Air Akuades Kapas secukupnya : 200 gram : 20 gram : 20 gram : 1 liter Alat-alat Tabung reaksi /cawan petri Autoclave atau panci presto Kompor RumaJamuR organikganesha.com 23 Proses pembuatan medium PDA 1. Setelah dikupas, kentang selanjutnya di potong-potong dengan ukuran ±1 cm3 kemudian di cuci bersih. 2. Kentang yang telah dicuci selanjutnya direbus dengan air aquades / aqua sebanyak 1 liter selama 15-20 menit. 3. Setelah empuk, pisahkan kentang hasil rebusan tersebut. Kemudian saring airnya hingga bersih. Apabila volume air kentang tersebut berkurang tambahkan air lagi hingga menjadi 1 liter cairan PDA. (hanya sari kentang yang dipakai untuk campuran media PDA) 4. Cairan PDA (1 liter) kemudian dipanaskan kembali sambil menambahkan dekstrosa dan agar-agar secara perlahan hingga terlarut sempurna. RumaJamuR organikganesha.com 24 5. Setelah terlarut dengan baik, tuangkan larutan PDA tersebut ke dalam tabung reaksi atau cawan petri sebanyak 1/3 volume tabung. 6. Tutup tabung reaksi tersebut dengan menggunakan kapas dan alumunium foil. 7. Susun dalam panci kecil kemudian masukkan ke dalam presto/autoclave. 8. Tabung reaksi yang telah diisi media PDA selanjutnya disterilisasi menggunakan autoclave atau panci presto selama 30-45 menit. 9. Setelah selesai, keluarkan tabung reaksi dan letakkan dalam posisi miring. Tujuannya untuk memperluas area dari media PDA sehingga pertumbuhan miselium jamur akan lebih banyak. RumaJamuR organikganesha.com 25 10. Untuk meyakinkan apakah media PDA ini terkena kontaminasi atau tidak biarkan selama beberapa hari kemudian perhatikan apabila terdapat titik-titik hitam atau lendir putih maka besar kemungkinan media telah terkontaminasi. Sebaliknya, apabila media terlihat bersih maka media PDA siap untuk digunakan dan diinokulasi dengan bibit jamur. Pembuatan Kultur Jaringan Alat dan Bahan Botol berisi PDA Pinset Pisau scalpel Jarum jara Lampu spirtus Alkohol 70% Kapas Ruang isolasi / laminar Flow Jamur tiram Pemantik api Label + spidol Lampu ultraviolet Proses Pembuatan Kultur Jaringan 1. Pilih jamur yang baik dengan ciri-ciri sehat memiliki batang yang kuat, tidak terlalu tua artinya masih dalam masa pertumbuhan, bisa dilihat dari tudungnya yang belum terlalu besar (diameter maksimal 7 cm ) RumaJamuR Usahakan jamur yang digunakan untuk biakan merupakan jamur yang tumbuhnya tunggal organikganesha.com 26 2. Bersihkan ruangan isolasi dan semua peralatan dengan menggunakan alkohol kemudian masukkan semua peralatan yang telah dibersihkan ke dalam ruang isolasi 3. Setelah peralatan siap, bersihkan kedua tangan dan tabung-tabung PDA dengan alkohol 4. Masukkan kedua tangan ke dalam ruang isolasi kemudian pegang pisau skalpel seperti memegang sendok. bakar mata pisau scalpel tersebut beberapa saat dengan menggunakan bunsen untuk membunuh kumankuman yang masih menempel. 5. Setelah pisau steril, siapkan bagian kecil jamur yang akan dikultur dengan cara menyobeknya menggunakan tangan RumaJamuR organikganesha.com 27 6. Potong jaringan dari dalam jamur dengan menggunakan pisau skalpel dengan ukuran 1 cm x 1 cm. Jaringan yang dipotong kira-kira terletak pada bagian tengah antara tudung buah dan batang. 7. Siapkan tabung PDA. Dekatkan dengan api untuk menjaga dari kontaminasi (± 20 cm). Buka kapas penutup botol. 8. Masukkan/inokulasi jaringan jamur yang telah dipotong dengan menggunakan jarum jara/pinset ke bagian tengah permukaan PDA secara perlahan-lahan. 9. Setelah selesai, tutup tabung PDA segera dengan menggunakan kapas. 10. Beri label pada tabung PDA dengan menuliskan keterangan-keterangan yang diperlukan seperti tanggal inokulasi,jenis jamur dll. 11. Simpan/inkubasi di tempat yang bersih. Usahakan penyimpanan di tempat yang hangat. Suhu optimal untuk inkubasi antara 26-28° C. 12. Lakukan pengamatan secara berkala. 13. Setelah miselium memenuhi isi tabung (2-4 minggu masa inkubasi) maka miselium siap digunakan untuk membuat bibit induk F1. 14. Jika tidak langsung digunakan, tabung-tabung PDA berisi miselium ini bisa diawetkan dengan menyimpannya di tempat yang dingin/lemari pendingin. RumaJamuR organikganesha.com 28 5.2 Bibit Induk F1 (log botol) Pembuatan bibit induk F1 bisa menggunakan botol selai atau botol saus sebagai wadah medium. Untuk standar perusahaan, medium bibit F1 bisa menggunakan salah satu dari bahan bahan berikut yaitu sorgum, jagung, dan gabah. Proses pembuatan : 1. Cuci bersih bahan baku yang akan digunakan (Sorgum / jagung / gabah) 2. Rendam di air kapur selama minimal 2 jam (cukup 2-3 sendok kapur untuk ukuran satu ember kapasitas 5-10 liter). 3. Buang air rendaman dan tambahkan kembali dengan air bersih tanpa mencuci kapur yang masih menempel di media biji. 4. Rebus selama 25-45 menit hingga media bijian matang dan empuk 5. Setelah matang, tiriskan media biji lalu masukkan ke dalam sebanyak ¾ volume botol. botol 6. Tutup botol dengan menggunakan kapas dan plastik tahan panas. 7. Sterilisasi menggunakan autoklaf / panci presto selama 30-45 menit. 8. Media F1 yang telah steril selanjutnya diinokulasi dengan menggunakan bibit F0. 9. Beri label yang sudah diberi keterangan tanggal pembuatan dan jenis jamur RumaJamuR organikganesha.com 29 9.3 Bibit tebar F2 Bibit tebar F2 bisa dibuat dengan 2 jenis formula. Formula pertama sama persis dengan pembuatan F1, sedangkan formula kedua dengan menggunakan campuran media seperti pembuatan baglog F3 hanya saja dengan nutrisi yang lebih banyak. Untuk formula 2, berikut komposisinya : serbuk kayu dedak tepung jagung /aren kapur dolomit (CaCO3) : 10 kg : 2 kg : 0.5 kg : 0.3 kg Proses pembuatan : 1. Semua bahan dicampurkan sambil ditambahkan air. Banyaknya air disesuaikan hingga medium kompak yaitu ketika dikepal tidak terurai dan ketika diperas tidak mengeluarkan air. 2. Fermentasi selama 1-2 hari 3. Sebanyak 250 gram medium selanjutnya dimasukkan ke dalam plastik kemudian padatkan. Ikat menggunakan karet sambil menyelipkan kapas/kapuk pada bagian atas. 4. Pasteurisasi selama 2 - 3 jam jika menggunakan kukusan biasa dengan suhu 60-70°C, sedangkan jika suhu bisa mencapai di atas 121°C pengukusan cukup 0.5 - 1 jam (biasanya menggunakan autoclave/presto). Setelah selesai, simpan media F2 di tempat yang bersih. 5. Setelah media dingin, inokulasi menggunakan bibit F1 6. Simpan / inkubasi di tempat hangat dan gelap dan tandai dengan label (beri keterangan tanggal inokulasi dan jenis jamur) 7. Cek secara berkala. Segera pisahkan bibit yang terkontaminasi. Bibit yang berkembang baik selanjutnya diberi stiker perusahaan. *** RumaJamuR organikganesha.com 30 BAB VI TAHAPAN BUDIDAYA Tahapan budidaya jamur tiram meliputi persiapan media (substrat), pencampuran media, pengantongan (logging), sterilisasi, inokulasi bibit, inkubasi, pemeliharaan tubuh buah, dan panen. Bagi pemula atau pengusaha skala kecil ada baiknya untuk sementara waktu bibit ataupun media tanam dapat membeli dari pembibit ataupun dari perusahaan yang telah memiliki skala usaha yang besar. Proses produksi dijelaskan dalam bagan sebagai berikut : BIBIT JAMUR MEDIA TANAM Inokulasi Pencampuran Sterilisasi LOG TANAM Inkubasi Pemeliharaan Pemanenan LIMBAH JAMUR Ket : Produk utama JAMUR SEGAR 6.1 PAKAN DOMBA Produk turunan Persiapan Media (Substrat) Formula media tanam untuk jamur tiram (log produksi F3) adalah sbb : Serbuk gergajian kayu Dedak Kapur (CaCO3) Tepung jagung (tambahan) Pupuk Za Kadar air RumaJamuR = 100 kg = 10 kg = 3 kg = 5 kg = 0,5 kg = 65% organikganesha.com 31 6.2 Pencampuran Media Bahan bahan media yang telah disiapkan diaduk sedemikian rupa sehomogen mungkin agar pertumbuhan miselium dapat merata ke seluruh media. Pengadukan dapat dilakukan dengan cara mekanis ataupun manual. Apabila dilakukan secara manual upayakan pengadukan lebih lama sehingga diperoleh pencampuran yang merata terutama untuk bahan-bahan yang konsentrasinya rendah. Media yang telah tercampur dengan baik biasanya menggumpal pada saat dikepal. Setelah proses pencampuran selesai lakukan pengomposan (fermentasi) selama 1-3 hari. Proses pengomposan dapat membantu mengurangi kontaminasi oleh mikroba liar dan juga membantu penguraian beberapa senyawa kompleks menjadi lebih sederhana sehingga lebih mudah diserap oleh jamur tiram. Lakukan pengadukan setiap hari agar proses pengomposan merata. 6.3 Pengantongan (logging) Pengantongan atau pembuatan baglog dilakukan dengan memasukkan media yang telah dikompos ke dalam plastik tahan panas (polypropylene). Upayakan pengisian tidak terlalu longgar dan juga tidak terlalu padat. Untuk memadatkan media dapat dilakukan dengan bantuan botol yang diisi dengan pasir, atau bisa juga dilakukan secara mekanik dengan menggunakan mesin pembuat baglog. Setelah diisi media pada bagian atas lalu diberi ring bambu/pipa dan di tutup dengan kapas sebagai tempat memasukkan bibit atau tempat keluarnya jamur. setelah itu diikat dengan karet. Untuk penutup bisa juga menggunakan cincin penutup khusus. 6.4 Sterilisasi Baglog yang telah siap selanjutnya disterilisasi melalui proses pasteurisasi dengan cara dikukus. Pasteurisasi yaitu proses pemanasan dengan suhu tidak lebih dari 100˚C dengan waktu tidak kurang dari 6 jam. Pada umumnya para produsen melakukan pemanasan selama 8-12 jam. Jika menggunakan autoclave/steamer bertekanan tinggi, pengukusan cukup dilakukan 1-2 jam saja. Setelah selesai, baglog didinginkan selama setengah sampai satu hari. RumaJamuR organikganesha.com 32 6.5 Inokulasi bibit Inokulasi merupakan proses penanaman bibit ke dalam media tanam. Proses inokulasi dilakukan secara aseptis /steril. Usahakan ruangan sebersih mungkin. Bila memungkinkan peralatan maupun ruangan disemprot alkohol terlebih dahulu. Selama proses ini usahakan menutup mulut dengan masker atau minimal tidak berbicara berlebihan untuk menghindari kontaminasi yang berasal dari uap mulut. Inokulasi dilakukan dengan memasukkan bibit (F2) sebanyak 2-5 sendok makan ke dalam lubang yang telah diberi cincin bambu / pipa atau bisa juga dengan menebarkannya di atas permukaan media hingga merata kemudian menutup kembali lubang ring bambu dengan kapas. Gbr. Media jamur yang baru diinokulasi bibit 6.6 Inkubasi Inkubasi merupakan masa pertumbuhan miselium hingga memenuhi media secara merata. Suhu yang dibutuhkan pada proses ini yaitu antara 22˚C - 28˚C. Upayakan suhu di ruangan inkubasi dijaga agar tetap stabil untuk menghasilkan pertumbuhan yang optimal. Masa inkubasi akan berlangsung selama kurang lebih 40 hari. Gbr. Penyebaran miselium setelah 2 minggu masa inkubasi RumaJamuR organikganesha.com 33 6.7 Pemeliharaan tubuh buah Tahap ini merupakan masa setelah inkubasi hingga panen. Pada masa pemeliharaan penutup baglog dibuka hingga seperempat bagian log. Tahapan ini memerlukan suhu yang lebih rendah dibandingkan pada saat pertumbuhan miselium (tahap inkubasi) dan juga kelembapan yang optimal/berlimpah. Suhu yang diperlukan sekitar 20˚C -26˚C dengan kelembapan 80% - 90%. Pengaturan kelembapan dapat dilakukan dengan penyiraman sebanyak 2-3 kali setiap hari terutama ketika kelembapan di luar rendah biasanya pada saat siang hari. Selain kelembapan, kadar oksigen juga perlu diatur dengan membuka ventilasi ketika kelembapan di luar tinggi. Kelembapan perlu dikurangi hingga 70% - 80% apabila tubuh buah telah mencapai ukuran dewasa. Hal ini dilakukan agar tekstur tubuh buah tidak lembek yang bisa menyebabkan tidak tahan lama /cepat busuk. 6.8 Panen Setelah 7-10 hari penutup dibuka, tubuh buah biasanya sudah mulai tumbuh. Selang 3-4 hari setelah tunas tubuh buah tumbuh, jamur telah siap dipanen. Pemanenan harus dilakukan dengan hati-hati dengan cara mencabut seluruh rumpun tubuh buah jamur yang ada beserta akarnya. Akar yang tertinggal bisa menyebabkan pertumbuhan tubuh buah selanjutnya terganggu karena terjadi pembusukan media. Panen sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari pada saat jamur masih dalam kondisi segar. Panen kedua biasanya berlangsung dalam rentang waktu 1-2 minggu setelah panen pertama. Usia produktif berlangsung 3-4 bulan dengan produksi satu baglog sekitar 0,5 kg.Setelah dilakukan pemanenan, log dipelihara seperti awal penanaman yaitu dengan melakukan penyiraman, pengaturan suhu, kelembapan serta aerasi. Gbr. Jamur siap panen dan siap dikemas *** RumaJamuR organikganesha.com 34 BAB VII JENIS-JENIS HAMA & PENYAKIT SERTA METODE PENCEGAHAN Penyakit dan hama sering timbul karena kurangnya ketelitian dan kehatihatian dalam melakukan penanganan produksi salah satunya proses pemeliharaan. Hal tersebut menimbulkan pekerjaan baru karena penyakit dan hama yang menyerang harus segera ditangani. Bagi sebagian orang, cara yang paling mudah untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan fungisida, insektisida dan bahan kimia lainnya. Namun, penggunaan bahan-bahan kimia ternyata menimbulkan permasalahan baru, tanaman dalam hal ini jamur tiram menjadi tercemar bahan kimia dan tidak sehat untuk dikonsumsi sehingga dapat menurunkan harga jual. Cara yang paling tepat untuk mengatasi penyakit dan hama adalah dengan metode pencegahan, karena mencegah lebih baik daripada mengobati. Sebelum memahami hal-hal apa saja yang diperlukan dalam pencegahan, terlebih dahulu diperlukan pengetahuan mengenai bagaimana penyakit dan hama dapat menyebar. Ada 4 cara/media utama yang dapat menyebabkan timbulnya hama dan penyakit : 1. 2. 3. 4. Udara Air Tanah Manusia Hama dan penyakit seperti spora jamur pengkontaminasi, bakteri pengganggu, ataupun virus dapat menyebar dengan mudah melalui aliran udara. Bahkan hama serangga dapat menyebar dengan cara terbang sekalipun melawan aliran udara. Demikian pula dengan air, tanah, dan manusia dapat membawa sumber penyakit yang sama seperti udara. Pengetahuan mengenai sumber timbulnya hama dan penyakit merupakan bagian penting dalam proses pencegahan. Oleh karena itu, kunci pencegahan timbulnya berbagai macam penyakit dan hama adalah dengan menjaga kebersihan dan sanitasi. RumaJamuR organikganesha.com 35 Ada 5 hal yang harus diperhatikan dalam menjaga kebersihan: 1. Kelancaran sirkulasi udara 2. Kebersihan air 3. Pasteurisasi yang sempurna dan steril 4. Kebersihan pekerja 5. Kebersihan lingkungan baik di dalam maupun di sekitar kumbung 7.1 Pencegahan Hama Jenis-jenis hama yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur tiram diantaranya serangga, laba-laba, cacing, siput, dan rayap 1. Serangga Lalat dan nyamuk merupakan serangga yang banyak terdapat dalam kumbung yang tidak dipelihara dengan baik. Serangga biasanya masuk bersamaan dengan keluar masuknya pekerja, melalui ventilasi, atau melalui lubang-lubang kecil yang tidak terdeteksi. Kondisi yang lembab ditambah dengan aroma substrat/media log sangat disukai serangga-serangga ini yang akhirnya berkembang biak di dalam kumbung. Serangga akan meletakkan telur-telurnya pada media baglog. Setelah menetas, larva-larva yang tumbuh akan memakan miselium dan tubuh buah jamur tiram sehingga batang jamur tiram berlubang-lubang dan pertumbuhan tubuh buah jamur tiram menjadi terganggu (keriput). Memasuki fase dewasa aktif (terbang) Serangga akan berpindah ke media log jamur yang masih sehat dan berkembang biak. Demikian seterusnya sehingga dalam periode tertentu bisa menyebabkan kerusakan yang cukup besar. Selain itu, serangga juga biasa berperan sebagai vektor/pembawa penyakit/virus yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur tiram. Beberapa jenis serangga yang dapat menularkan hama-penyakit pada kumbung jamur diantaranya Licoriella spp RumaJamuR organikganesha.com 36 Megaselia spp Lepidocyrtus spp Pencegahan terhadap serangan - serangga ini dapat dilakukan dengan cara memasang kawat kasa berukuran kecil pada bagian ventilasi dan memasang plastik bening pada bagian luar pintu untuk membiaskan cahaya sehingga serangga cenderung menghindar dan menjauh dari kumbung. Bila upaya ini masih kurang, maka dapat dilakukan upaya pengendalian serangga dengan cara memasang perangkap serangga di dalam kumbung berupa lem yang dioleskan secara merata pada lembaran kertas/plastik berwarna kuning. 2. Laba-laba Laba-laba dapat memakan miselium dan tubuh buah jamur tiram. Selain itu, laba-laba juga dapat menyebarkan spora jamur pengganggu. Pencegahan dapat dilakukan dengan menebarkan serbuk kapur pada permukaan lantai dan dinding kumbung. Jika terdapat sarang laba-laba (biasanya terdapat di sela-sela baglog) maka harus segera dimusnahkan. 3. Cacing RumaJamuR organikganesha.com 37 Hama cacing ini biasanya memakan miselium sehingga dapat mengakibatkan jamur tidak tumbuh sama sekali/gagal tumbuh. Hama cacing sangat kecil (±1 mm) dan dapat berkembang biak dengan cepat. Pencegahan hama cacing dapat dilakukan melakukan proses sterilisasi dengan sempurna sehingga telurtelur cacing mati. 4. Siput Ruang kumbung yang tidak bersih dan lantai kumbung yang kotor dan becek seringkali mengundang kedatangan siput. Siput akan memakan tubuh buah jamur tiram yang baru tumbuh sehingga pertumbuhan jamur tiram menjadi tidak optimal/rusak. Salah satu cara alami untuk mencegah ataupun mengatasi serangan siput ialah dengan menyemprot lantai kumbung dan rak dengan ekstrak jarak pagar. 5. Rayap Mendeteksi kehadiran rayap relatif sulit dilakukan. Biasanya kita baru menyadari kehadiran rayap setelah melihat kerusakan yang ditimbulkannya. Rayap memakan zat yang terkandung di dalam kayu yaitu selulosa. Zat ini juga terdapat dalam media baglog jamur tiram sehingga kemungkinan kerusakan baglog juga cukup besar. Cara sederhana ialah dengan menyemprotkan zat kimia anti rayap. Cara alami yang bisa diupayakan yaitu dengan menggunakan ekstrak sereh yang disemprotkan ke bagian tanah atau bagian kumbung yang terkena serangan. RumaJamuR organikganesha.com 38 7.2 Pencegahan Penyakit Penyakit pada jamur tiram biasanya disebabkan oleh fungi, kapang, bakteri ataupun virus. Jamur tiram atau baglog yang terserang penyakit biasanya ditandai dengan timbulnya noda-noda berwarna, berlendir, atau kerusakan fisik tubuh buah jamur tiram sehingga tidak dapat dipanen. Secara umum, timbulnya penyakit pada jamur ini disebabkan karena kurang sterilnya proses produksi mulai dari pembibitan hingga inkubasi. Beberapa jenis penyakit yang umum terdapat pada jamur tiram diantaranya : 1. Trichoderma spp Trichoderma dapat menyebar melalui udara atau terbawa oleh pekerja. Ciri-ciri kontaminasi yang disebabkan oleh jamur ini adalah timbulnya bintik bintik atau noda hijau pada media baglog jamur tiram sehingga pertumbuhan miselium jamur tiram menjadi terhambat. Trichoderma biasanya banyak terdapat pada media log jamur yang telah mati atau pada permukaan tanah. Cara mengatasi masalah ini adalah dengan segera membuang media log jamur tiram yang telah terkontaminasi. Sedangkan pencegahannya dapat dilakukan dengan melakukan sterilisasi/desinfektasi tenaga kerja dan peralatan yang digunakan untuk perawatan kumbung. 2. Mucor spp. Kontaminasi Mucor ditandai dengan timbulnya noda hitam pada permukaan media baglog. Kontaminasi ini menyebabkan adanya persaingan pertumbuhan Mucor dengan miselium jamur tiram. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah susunan baglog jamur dan mengatur /menurunkan suhu ruangan dengan membuka dan mengatur sirkulasi udara. RumaJamuR organikganesha.com 39 3. Neurospora spp Neurospora dapat menghambat pertumbuhan miselium dan tubuh buah. Neurospora menimbulkan tepung “orange” pada permukaan kapas penyumbat baglog. Pencegahan dilakukan dengan melakukan sterilisasi media baglog dengan sempurna dan mengurangi jumlah susunan baglog jamur tiram. 4. Penicillium spp Kontaminasi Penicillium ditandai dengan tumbuhnya miselium berwarna coklat /merah tua. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan ruang inkubasi. Sedangkan untuk mengatasi agar serangan Penicillium tidak menyebar adalah dengan membuang media baglog yang terkontaminasi. *** RumaJamuR organikganesha.com 40 BAB VIII STRATEGI DAN JALUR PEMASARAN 8.1 Jalur Pemasaran Produsen Agen / Supplier Jalur 1 B. Pasar induk A. Luar Kota Jalur 2 Jalur 3 Pasar-pasar sedang / kecil Jalur 4 Pedagang eceran (warung) Jalur 5 Konsumen C. Restoran / Swalayan / Hotel Konsumen 8.2 Strategi Pemasaran Pemasaran dibagi menjadi beberapa tahap diantaranya ; Tahap 1 Dengan beberapa alternatif strategi pemasaran yaitu a. Langsung melalui jalur 2B dan jalur 3. Pemasaran langsung ke pasar Induk terutama yang berdekatan dengan tempat produksi serta pasar sedang / kecil b. Pemasaran melalui supplier / Agen dengan sistem kontrak. Kontrak dilakukan berdasarkan kesepakatan antara produsen dan supplier baik dalam RumaJamuR organikganesha.com 41 hal waktu maupun harga. Kontrak biasanya dilakukan dalam jangka waktu bulanan. Salah satu keuntungan sistem ini yaitu adanya stabilitas harga. c. Pemasaran melalui supplier dengan sistem biasa / harian. Kelebihan ; tidak adanya biaya operasional transportasi karena agen akan datang sendiri ke tempat produksi. Kekurangan ; harga tidak sebaik sistem pemasaran langsung ke pasar. Fluktuasi harga tidak bisa dihindari. Tahap 2 Pada periode selanjutnya pemasaran disiapkan untuk memasuki jalur 2C yaitu pasar swalayan dan restoran. Strategi yang disiapkan dalam tahap dua ini yaitu produk dan kemasan produk yang memenuhi standar kualitas, ketepatan waktu, dan kesinambungan produk. Tahap ini dilaksanakan apabila produksi telah stabil. Tahap 3 Pada tahap ini pemasaran produk tidak lagi hanya mengandalkan produk segar tetapi juga melalui produk-produk olahan seperti keripik jamur, burger jamur, abon jamur dll dengan pertimbangan harga jual akan jauh lebih tinggi. Untuk mempersiapkan ini maka perlu dilakukan riset produk maupun kecenderungan pasar. Tahap 4 Pada tahap ini pemasaran dilakukan langsung melalui jalur 2A dengan syarat produksi telah stabil dan dalam jumlah yang besar. Produk yang dipasarkan baik dalam bentuk segar maupun olahan. Tahap 5 Ekspor. Tahapan ini membutuhkan waktu dan proses yang tidak sebentar. Perluasan jaringan merupakan kunci utama tahapan ini. Stabilitas produksi, stándar produksi (kemasan), dan proses pengawetan merupakan poin poin penting berhasilnya tahapan ini. Dari segi Produsen (petani) perlu dibentuk kelompok tani untuk menunjang ketersediaan produk yang berkesinambungan. *** RumaJamuR organikganesha.com 42 BAB IX ANALISIS USAHA ANGGARAN BIAYA BUDIDAYA JAMUR TIRAM Skala usaha Satu siklus usaha Asumsi bangunan No. I II Pembiayaan Investment Cost Kumbung Peralatan Alat steam (boiler) Instalasi Listrik Selang dan sprayer Sekop dan ember Total Investment Cost Operational Cost Variable Cost Media tanam : Serbuk kayu dedak kapur Bibit jamur alkohol Plastik bag ukuran 2kg Kayu bakar Karet gelang kapas ring Plastik ukuran 5 kg Biaya listrik Fixed Cost Pekerja : Pencampuran inokulasi pemeliharaan Total Operational Cost Total Pengeluaran III Penjualan % kegagalan Hasil Penjualan Penerimaan LABA RumaJamuR 5000 log 6 bulan Bangunan kumbung baru Unit m2 Unit Biaya satuan Jumlah 120,000.00 1,000,000.00 nilai 50 6,000,000.00 1 1,000,000.00 120,000.00 50,000.00 50,000.00 7,220,000.00 kg kg kg log liter kg 200.00 1,000.00 300.00 3,000.00 10,000.00 18,000.00 8,000 800 100 200 2 30 kg 10,000.00 2 buah kg Bulan 50.00 18,000.00 30,000.00 5,000 10 6 Orang-hari Orang-hari Orang-hari 25,000.00 15,000.00 10,000.00 10 20 120 250,000.00 300,000.00 1,200,000.00 6,500,000.00 13,720,000.00 6,500.00 2,250 14,625,000.00 14,625,000.00 8,125,000.00 10 kg 1,600,000.00 800,000.00 30,000.00 600,000.00 20,000.00 540,000.00 500,000.00 20,000.00 30,000.00 250.000.00 180,000.00 180,000.00 organikganesha.com 43 ANGGARAN BIAYA BUDIDAYA JAMUR TIRAM No. I II III Skala Usaha Satu siklus usaha Asumsi bangunan Pembiayaan Investment Cost Sewa Bangunan Transportasi Total Investment cost Operational Cost Variable Cost log jamur Biaya listrik Fixed Cost Manajer lapangan/Mandor produksi Pekerja : Pemeliharaan 15000 6 Unit log log log bulan orang-bulan orang-hari log bulan Sewa Biaya satuan Jumlah Nilai 150.00 100.00 15,000.00 15,000.00 2,250,000.00 1,500,000.00 3,750,000.00 1,200.00 50,000.00 15,000.00 6.00 18,000,000.00 300,000.00 500,000.00 6.00 3,000,000.00 15,000.00 180.00 2,700,000.00 Total Operational Cost 24,000,000.00 Total Pengeluaran 27,750,000.00 Penjualan % kegagalan Hasil penjualan Penerimaan LABA RumaJamuR 10 kg 6,500.00 6,750.00 43,875,000.00 43,875,000.00 16,125,000.00 organikganesha.com 44 ANGGARAN BIAYA BUDIDAYA JAMUR TIRAM Skala usaha Satu siklus usaha Asumsi bangunan No I. Pembiayaan I Investment Cost . Bangunan : Pencampuran dan sterilisasi Inkubasi dan Pemeliharaan Peralatan Alat steam (boiler) Instalasi Listrik Selang dan sprayer Sekop dan ember Total Investment Cost II. 25.000 baglog 6 bulan Pembuatan bangunan kumbung baru Operational Cost Variable Cost Media tanam : Serbuk kayu Dedak Kapur Bibit jamur alkohol Plastik bag ukuran 2kg Elpiji Karet gelang Kapas Ring Plastik ukuran 15 kg Plastik ukuran 5 kg Biaya listrik Fixed Cost Manajer lapangan Pekerja : Pencampuran inokulasi pemeliharaan Unit m2 m2 Biaya satuan Jumlah Nilai 120,000.00 150,000.00 80 120 9,600,000.00 18,000,000.00 8,000,000.00 1 8,000,000.00 600,000.00 100,000.00 100,000.00 36,000,000.00 kg kg kg log liter kg tabung kg 200.00 2,000.00 300.00 3,000.00 10,000.00 18,000.00 80,000.00 10,000.00 40,000 4,000 2,500 1,000 2 125 30 10 buah kg kg Bulan 50.00 18,000.00 18,000.00 100,000.00 25,000 10 30 6 8,000,000.00 8,000,000.00 750,000.00 3,000,000.00 20,000.00 2,250,000.00 2,400,000.00 100,000.00 200,000.00 1.250.000.00 180,000.00 540,000.00 600,000.00 1,000,000.00 6 6,000,000.00 25,000.00 15,000.00 15,000.00 50 100 120 1,250,000.00 1,500,000.00 1,800,000.00 Unit Orang-bulan Orang-hari Orang-hari Orang-hari Total Operational Cost Total Pengeluaran III Penjualan % kegagalan Hasil Penjualan Penerimaan LABA RumaJamuR 37,840,000.00 73,840,000.00 10 kg 6,500.00 11,250 73,125,000.00 73,125,000.00 35,285,000.00 organikganesha.com 45 BAB X RESEARCH AND DEVELOPMENT Selain pemasaran Jamur tiram dalam bentuk segar, jamur tiram juga dapat dijual dalam bentuk olahan. Melalui pengolahan ini harga jual jamur tiram akan semakin meningkat. Beberapa jenis olahan jamur yang dapat dibuat diantaranya : 10.1 Kerupuk Jamur Bahan – bahan Jamur Tiram (1/2 kg) tepung tapioka (1/2 kg) telur (2 butir) Gula Garam minyak goreng air (100 cc) tali/benang, dan plastik Peralatan Kompor Dandang baskom plastik Talenan Pisau cobek/penumbuk dan Sealer Proses pembuatan : 1. Jamur dicuci hingga bersih 2. kukus atau rebus hingga matang 3. haluskan dengan gilingan daging atau ditumbuk 4. campur tepung tapioka dengan air sedikit demi sedikit kemudian masukkan jamur yang telah dihaluskan, telur, gula dan garam, aduk hingga kalis 5. masukkan adonan ke dalam plastik atau daun dengan diameter ± 5 cm, dan ikat dengan tali/benang. 6. kukus adonan hingga matang, angkat dan dinginkan 7. iris tipis dan jemur hingga kering dengan menggunakan sinar matahari/mesin pengering. 8. kerupuk jamur kering siap dikemas RumaJamuR organikganesha.com 46 10.2 Abon Jamur Tiram Bahan-bahan Jamur Tiram (5 kg) Kelapa tua berukuran sedang (7 butir ), gula merah (2 ons ) bawang merah (2 ons ) bawang putih (1 ons) cabe merah (½ ons ) ketumbar (40 gram), minyak goreng Peralatan Kompor panci email wajan penggoreng alat pengepres Timbangan cobek atau blender Parutan, talenan, baskom Pisau Pengaduk, alat penutup kantung plastik Proses Pembuatan : 1. Jamur tiram direbus selama 10 menit. 2. dinginkan dan potong tipis-tipis mengikuti alur lamela atau disuwir dengan tangan. 3. bumbu dihaluskan dan ditumis hingga wangi, kemudian masukkan jamur tiram yang telah disuwiri, dan tambahkan santan kental 4. goreng campuran bahan tersebut hingga berwarna coklat tua 5. tiriskan, dan dipres untuk mengeluarkan minyaknya lalu didinginkan 6. abon siap dikemas 10.3Nugget Jamur Bahan – bahan Jamur Tiram (1 kg) Tepung Maizena (200 gram) Tepung tapioka (200 gram) Tepung Roti Baking Powder (1 sdt) Telur (4 butir) Garam Bawang Merah (50 gram) Bawang Putih (50 gram) Minyak goreng RumaJamuR Peralatan Kompor Dandang baskom plastik Talenan Pisau penumbuk Mangkuk Sendok Loyang/Cetakan Kue organikganesha.com 47 1. Rebus jamur tiram segar dalam air mendidih selama 10 menit. 2. Angkat, tiriskan lalu peras agar air dalam jamur berkurang 3. Giling jamur menggunakan gilingan daging. 4. Masukkan jamur giling ke dalam baskom yang telah tersedia lalu campurkan dengan daging ayam giling. 5. Haluskan bawang merah dan bawang putih, lalu goreng dalam minyak panas hingga harum. 6. Setelah harum, campurkan bumbu dengan jamur giling dan ayam giling, aduk hingga rata. 7. Tambahkan tepung terigu, tepung maizena, garam, merica, penyedap rasa dan kocokan telur. Aduk hingga adonan benar-benar rata. 8. Siapkan loyang, olesi dengan margarin atau minyak goreng secukupnya. 9. Tuangkan adonan ke dalam loyang, kukus menggunakan dandang selama 10-15 menit. Angkat dan tunggu hingga benar-benar dingin. 10. Setelah dingin, potong nugget sesuai selera, gunakan pisau yang benar-benar tajam dan diolesi minyak agar tidak lengket. 11. Masukkan potongan nugget ke dalam telur kocok untuk pelapis, kemudian masukkan ke dalam tepung panir. Gulingkan hingga tepung panir menempel rata di seluruh permukaan. 12. Susun nugget yang telah diberi tepung panir dalam loyang yang telah diolesi mentega atau minyak. 13. Oven selama 30-45. Angkat lalu dinginkan. 14. Nugget yang telah di oven dapat langsung di goreng atau dimasukkan ke dalam plastik lalu disimpan di dalam freezer. Nugget yang disimpan di dalam freezer dapat disimpan paling lama satu minggu. RumaJamuR organikganesha.com 48 10.4 Usaha pengolahan pakan Ternak Limbah log jamur sebenarnya masih dapat diolah ke bentuk-bentuk lain yang bermanfaat, seperti pupuk kompos, pakan ternak, atau particle board untuk industri perabot. Yang menarik dari hal tersebut, selain karena pengolahan limbah log jamur belum optimal ternyata banyak terdapat pertanian dan peternakan sapi yang membutuhkan supply pupuk dan pakan ternak. Khususnya untuk peternakan sapi, para peternak sering kali mengalami kekurangan pakan terutama pada musim kemarau. Limbah log jamur mengandung nutrisi dan serat yang dibutuhkan oleh sapi perah. Beberapa penelitian telah menunjukkan nilai nutrisi ini untuk hewan ternak, dan dengan pengolahan lebih lanjut untuk meningkatkan palatabilitas (selera makan) bagi sapi, pakan dari log jamur merupakan solusi bagi masalah peternakan. Pakan ternak dibuat dari limbah log jamur yang dicampur dengan tetes tebu dan bakteri pre-biotik yang berperan positif bagi sapi ternak. Peluang Pasar Selain peternakan lokal, pakan dari log jamur ini dapat disebar ke peternakan-peternakan sapi lainnya di daerah daerah lain yang memang terkenal dengan peternakannya. Dengan bukti kualitas (peningkatan produksi susu sapi perah), penjualan dapat mudah dilakukan melalui koperasi-koperasi peternakan. Kelebihan dari produk ini adalah kandungan nutrisinya, bakteri pre-biotik, dan ketersediaannya yang konstan (berbeda dengan rumput gajah yang minim pada musim kemarau). RumaJamuR organikganesha.com 49 BAB XI KAMUS BUDIDAYA JAMUR Istilah Deskripsi Aerob Kondisi lingkungan dengan banyak oksigen Agaricus bisporos Nama ilmiah untuk jamur Champignon / kancing. Termasuk kelompok jamur kompos Anaerob Kondisi lingkungan dengan jumlah oksigen yang sangat sedikit atau tidak ada sama sekali Auricularia auricular-judae Nama ilmiah untuk jamur kuping merah (red jelly), memiliki warna tubuh buah merah atau kemerah merahan berukuran lebar Auricularia polytricha Nama ilmiah untuk jamur kuping hitam (black jelly), memiliki warna tubuh buah keungu-unguan atau hitam dengan diameter 6-10 cm. Autoklaf Alat untuk mensterilisasi peralatan laboratorium, media PDA, dan media pembibitan. Baglog Wadah (umumnya berupa plastik) yang berisi campuran substrat tumbuh jamur Basidiokarp Tubuh buah jamur Basidium Struktur berbentuk gada tempat terbentuknya spora. Cawan Petri Wadah kaca berbentuk lingkaran seperti mangkuk datar yang digunakan untuk mengkultur Eksplan Bagian tanaman yang akan dikultur F0 / bibit murni Bibit jamur yang dibuat dengan menggunakan teknik kultur jaringan F1 / bibit induk Turunan/generasi pertama dari bibit murni. Formula yang digunakan biasanya menggunakan substrat berupa biji bijian seperti jagung, gandum, beras, gabah, dll. RumaJamuR organikganesha.com 50 F2 / bibit tebar turunan/generasi kedua dari bibit murni yang dibuat dengan memperbanyak bibit induk dengan media berupa biji bijian atau media campuran seperti dedak, serbuk kayu, biji-bijian, dan kapur. F3/baglog produksi Turunan/generasi ketiga dari kultur murni, dibuat dengan cara memperbanyak bibit tebar. F3 umumnya ditujukan untuk produksi tubuh buah jamur. Fungi Nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya Ganoderma lucidum Nama ilmiah untuk jamur lingzhi Grifola frondosa Nama ilmiah untuk jamur maitake Heterotrof Menggunakan senyawa-senyawa organik makanan. Hifa Komponen dasar tubuh jamur memiliki struktur menyerupai benang-benang halus yang tersusun dari dinding berbentuk pipa dan merupakan bagian vegetatif fungi Inokulasi Penanaman eksplan ke media yang sesuai. Jamur Tubuh buah yang lunak atau tebal dari sekelompok anggota fungi (terutama Basidiomycetes). Biasanya muncul dari permukaan tanah atau media tumbuh lainnya. Memiliki bentuk seperti payung yang terdiri dari bagian yang tegak (“batang”) dan bagian yang mendatar atau membulat. Jamur Parasit Jamur yang hidup pada inang hidup dan mengambil zat-zat organik dari inangnya sehingga merusak pertumbuhan inang. Jamur Saprofit Jamur yang hidup pada organisme yang telah mati seperti batang kayu lapuk. Sebagian besar jamur saprofit mengeluarkan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. RumaJamuR sebagai bahan organikganesha.com 51 Kontaminan Materi asing yang tumbuh dan mengganggu perkembangan kultur Kontaminasi Tumbuhnya materi asing pada media kultur sehingga mengganggu perkembangan kultur. Kultur Jaringan Suatu metode perbanyakan tanaman yang dilakukan dengan cara mengisolasi bagian dari tanaman/jamur seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dalam kondisi aseptik sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri dan tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali. Teori dasar dari kultur jaringan adalah Totipotensi. Teori ini mempercayai bahwa setiap bagian tanaman dapat berkembangbiak karena seluruh bagian tanaman terdiri atas jaringan-jaringan hidup. Oleh karena itu, semua organisme baru yang berhasil ditumbuhkan akan memiliki sifat yang sama persis dengan induknya Kultur Murni Kultur yang hanya mengandung spesies tunggal Kumbung/Kubung Bangunan/rumah untuk budidaya jamur Lamella Bilah bilah yang terdapat di bawah tudung jamur, tempat spora berada. Lentinula edodes Nama ilmiah untuk jamur Shiitake lignin Salah satu zat komponen penyusun tumbuhan terutama terakumulasi pada batang tumbuhan berbentuk pohon dan semak. Pada batang, lignin berfungsi sebagai bahan pengikat komponen penyusun lainnya, sehingga suatu pohon bisa berdiri tegak Miselium Kumpulan koloni hifa (jamak, miselia) / jaringan yang dibentuk oleh hifa Pasteurisasi Perlakuan panas yang diberikan pada bahan baku dengan suhu di bawah titik didih bertujuan membunuh organisme merugikan : bakteri, virus, protozoa, kapang, dan khamir RumaJamuR organikganesha.com 52 PDA Potato Dextrose Agar, media agar dekstrosa kentang yang digunakan untuk menumbuhkan miselium jamur. Pin head Tunas atau calon tubuh buah jamur Pleurotus cystidiosus Nama ilmiah untuk jamur tiram coklat Pleurotus flabellatus Nama ilmiah untuk jamur tiram merah muda (pink) Pleurotus ostreatus Nama ilmiah untuk jamur tiram. Pleurotus artinya tangkai yang tumbuh menyamping, sedangkan ostreatus artinya memiliki bentuk seperti tiram selulosa Pembentuk struktur dinding sel tumbuhan. Selulosa bersifat tidak dapat dicerna oleh manusia sehingga berfungsi sebagai sumber serat yang membantu memperlancar defakasi. Spora Alat perkembangbiakan vegetatif fungi Steamer Alat/ruang sterilisasi Sterilisasi Proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan. Terdapat beberapa teknik sterilisasi yaitu sterilisasi mekanik (filtrasi), sterilisasi fisik, dan sterilisasi kimia. Tabung Reaksi Tabung kaca panjang yang digunakan dalam kultur jaringan Tremella fuciformis Nama ilmiah untuk jamur kuping putih / jamur kuping agar / white jelly, memiliki warna tubuh buah putih dengan ukuran lebih kecil dan tipis dibandingkan jamur kuping lainnya. Trichoderma sp Jamur berwarna hijau dan tumbuh seperti lumut pada permukaan media. Jamur ini seringkali menjadi penyebab kontaminasi pada baglog jamur yang dibudidayakan. Vegetatif Cara perkembangbiakan aseksual atau tanpa melibatkan penggabungan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Volvariella volvacea Nama ilmiah untuk jamur merang RumaJamuR organikganesha.com 53