Uploaded by Rial Aditya

panduan lengkap budidaya jamur tiram

advertisement
RumaJamuR
organikganesha.com
1
DAFTAR ISI
1. JAMUR TIRAM, Pangan Sehat yang Prospektif dan Potensial……...………....4
2. PENGENALAN JAMUR TIRAM….…………………………………………….....6
2.1
Ciri-ciri Jamur Tiram
2.2
Klasifikasi jamur tiram
2.3
Kandungan dan Manfaat Jamur Tiram
2.4
Jenis-Jenis Jamur Tiram
2.5
Jenis-Jenis Jamur Konsumsi
3. HABITAT HIDUP JAMUR TIRAM…………………………………..…………..14
3.1
Lokasi
3.2
Suhu
3.3
Kelembapan Udara
3.4
Aerasi
3.5
pH / tingkat keasaman
3.6
Kadar air
3.7
Nutrisi
3.8
Cahaya
3.9
Media Tanam /bahan baku
4. SARANA DAN PRASARANA……………………………………..…………….17
4.1
Peralatan dan Bahan Produksi
4.2
Peralatan Laboratorium
4.3
Rumah Jamur (Kumbung)
5. TEKNIK PEMBIBITAN……………………………………………….…………..22
5.1
Proses Pembuatan Kultur Murni Jamur Tiram
5.2
Bibit Induk F1 (log botol)
5.3
Log Tebar (F2)
5.4
Log produksi F3
RumaJamuR
organikganesha.com
2
6. TAHAPAN BUDIDAYA……………………………………….………………….31
6.1
Persiapan Media (Substrat)
6.2
Pencampuran Media
6.3
Pengantongan (logging)
6.4
Sterilisasi
6.5
Inokulasi bibit
6.6
Inkubasi
6.7
Pemeliharaan tubuh buah
6.8
Panen
7. JENIS JENIS HAMA DAN PENYAKIT…………….………………....…………35
7.1
Pencegahan Hama
7.2
Pencegahan Penyakit
8. STRATEGI DAN JALUR PEMASARAN…….….…………………….…………41
8.1
Jalur Pemasaran
8.2
Strategi Pemasaran
9. ANALISIS USAHA……………………………………..………………………….43
10. RESEARCH AND DEVELOPMENT………………………..…………...……….46
11. KAMUS BUDIDAYA JAMUR …..…………………………...……………….….50
RumaJamuR
organikganesha.com
3
BAB I JAMUR TIRAM, PANGAN SEHAT YANG
PROSPEKTIF DAN POTENSIAL
Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu
besar terutama tanaman pertanian/hortikultur yang sangat beragam. Kondisi ini
selayaknya membuka mata kita akan besarnya peluang usaha yang dapat kita
upayakan di bidang ini. „Didukung‟ dengan angka pengangguran yang semakin
meningkat dan krisis pangan yang melanda dunia, sejatinya kondisi ini bisa menjadi
pendorong munculnya wirausahawan-wirausahawan baru di bidang agribisnis
yang penuh dengan
kreatifitas dan inovasi. Dengan demikian, cita-cita untuk
mewujudkan masyarakat mandiri dan sejahtera menjadi hal yang sangat mungkin
untuk dicapai.
Salah satu usaha pertanian saat ini yang kian popular karena peluangnya yang
sangat prospektif dan potensial yaitu usaha budidaya jamur terutama jamur tiram
(Pleurotus ostreatus). Beberapa pertimbangannya antara lain :
1. Daya serap pasar sangat tinggi dan terus meningkat
2. Kemungkinan stagnasi pasar sangat kecil karena merupakan konsumsi
masyarakat sehari-hari.
3. Bahan baku mudah diperoleh dan murah
4. Kebutuhan skill tidak begitu tinggi
5. Proses pemeliharaan tergolong mudah
6. Tidak memerlukan lahan yang luas
7. Budidaya jamur tiram tidak mengenal musim sehingga dapat menghasilkan
keuntungan terus-menerus sepanjang tahun.
8. Jamur tiram merupakan pangan alternatif yang lezat, sehat dan bergizi tinggi.
9. Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
RumaJamuR
organikganesha.com
4
10. Kompos bekas media tanam dapat digunakan untuk pupuk kolam ikan,
campuran pakan ikan, campuran pakan ternak, dan media memelihara
cacing.
Bagi penulis sendiri, budidaya jamur tiram merupakan basic /dasar untuk
mempelajari budidaya jamur yang lainnya terutama jamur kayu seperti jamur
kuping, jamur shiitake, dan jamur lingzhi ataupun jamur kompos seperti jamur
merang dan jamur champignon. Hal ini dikarenakan pada dasarnya teknik
pembibitan dan budidaya jamur relatif tidak jauh berbeda dan budidaya jamur
tiram termasuk yang paling mudah diantara yang lainnya.
RumaJamuR
organikganesha.com
5
BAB II
2.1
PENGENALAN JAMUR TIRAM
Ciri-ciri Jamur Tiram
Jamur tiram/shimeji dikenal pula dengan nama Oyster Mushroom dan nama ilmiah
Pleurotus ostreatus. Tangkai tudungnya menyerupai cangkang tiram dengan bagian
tengah agak cekung dan berwarna putih hingga krem. Tubuh buah memiliki batang
yang berada di pinggir (bahasa Latin: Pleurotus) dan bentuknya seperti tiram
(ostreatus), sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus.
Ukuran dan warna tudungnya pun bervariasi, bergantung dari jenisnya. Jamur
tiram termasuk organisme yang bersifat saprofit yaitu hidup pada bahan organik
yang sudah mati seperti kayu lapuk. Jamur tiram yang tumbuh di daerah dingin
biasanya tudungnya lebih tebal jika dibandingkan dengan jamur tiram yang tumbuh
di suhu yang lebih panas.
2.2
Klasifikasi jamur tiram sebagai berikut :
Kerajaan
: Fungi
Filum
: Basidiomycota
Kelas
: Homobasidiomycetes
Ordo
: Agaricales
Famili
: Tricholomataceae
Genus
: Pleurotus
Spesies
: Pleurotus ostreatus
http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_tiram
RumaJamuR
organikganesha.com
6
2.3
Kandungan dan Manfaat Jamur Tiram
Kandungan nutrisi dalam setiap 100 gram jamur tiram sebagai berikut:
kandungan
Dalam gram
Protein
13,8
Serat
3,5
Lemak
1,41
Abu
3,6
Karbohidrat 61,7
Kalori
0,41
Kalsium
32,9
Zat besi
4,1
Fosfor
0,31
Vitamin B1
0,12
Vitamin B2
0,64
Vitamin C
5
Niacin
7,8
Sumber FAO 1992
Jamur tiram memiliki kandungan gizi yang lebih baik dibandingkan dengan bahan
makanan lain seperti jamur merang, jamur kuping, daging sapi, bayam, kentang,
kubis, seledri, buncis dll. Jamur tiram memiliki kandungan protein dan karbohidrat
yang tinggi tetapi rendah lemak.
Jamur tiram juga bermanfaat dalam pengobatan seperti menurunkan kolesterol
darah. Konsumsi jamur tiram selama 3 minggu dapat menurunkan kadar kolesterol
hingga 40%. Selain itu, jamur tiram juga dapat menyembuhkan hipertensi,
mencegah penyakit diabetes mellitus, mempercepat pengeringan luka pada
permukaan tubuh, menambah vitalitas dan daya tahan tubuh, serta mencegah
penyakit tumor atau kanker, kelenjar gondok, influenza, sekaligus memperlancar
buang air besar. Jamur mengubah selulosa menjadi polisakarida yang bebas
kolesterol sehingga orang yang mengkonsumsinya terhindar dari resiko terkena
serangan stroke.
RumaJamuR
organikganesha.com
7
2.4
Jenis-Jenis Jamur Tiram
Ada beberapa jenis jamur tiram yaitu jamur tiram putih, jamur tiram merah jambu,
jamur tiram kelabu, dan jamur tiram coklat. Jamur tiram yang dikenal paling enak
dan paling disukai masyarakat sehingga paling banyak dibudidayakan adalah jamur
tiram putih.
2.5
Jenis-Jenis Jamur Konsumsi
 Jamur Kancing atau Champignon (Agaricus bisporus)
Jamur kancing merupakan jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia,
sekitar 38% dari total produksi jamur dunia. Jamur kancing (Agaricus bisporus) atau
champignon merupakan jamur pangan yang berbentuk hampir bulat seperti kancing
dan berwarna putih bersih, krem, atau coklat muda. Dalam bahasa Inggris disebut
sebagai table mushroom, white mushroom, common mushroom atau cultivated mushroom.
Di Perancis disebut sebagai champignon de Paris.
Jamur kancing dijual dalam bentuk segar atau kalengan, biasanya digunakan dalam
berbagai masakan Barat seperti omelet, pizza, kaserol, gratin, dan selada. Jamur
kancing memiliki aroma unik, sebagian orang ada yang menyebutnya sedikit manis
atau seperti "daging".
Jamur kancing segar bebas lemak, bebas sodium, serta kaya vitamin dan mineral,
seperti vitamin B dan potasium. Jamur kancing juga rendah kalori, 5 buah jamur
ukuran sedang sama dengan 20 kalori.
RumaJamuR
organikganesha.com
8

Jamur Tiram (Pleurotus sp.)
Tiongkok merupakan produsen jamur tiram yang utama. Sekitar 25% dari total
produksi jamur dunia berupa jamur tiram. Jamur tiram/shimeji dikenal pula
dengan nama populer Oyster Mushroom dan nama ilmiah Pleurotus ostreatus. Tangkai
tudungnya menyerupai cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung dan
berwarna putih hingga krem.
Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan
pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di
permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang
sudah ditebang.
Budidaya jamur ini tergolong sederhana. Jamur tiram biasanya dipelihara dengan
media tanam serbuk gergaji steril yang dikemas dalam kantung plastik.

Jamur Merang (Volvariella volvaceae)
Sekitar 16% dari total produksi jamur dunia berupa jamur merang. Jamur merang
(Volvariella volvacea, sinonim: Volvaria volvacea, Agaricus volvaceus, Amanita virgata
atau Vaginata virgata) atau kulat jeramoe (bahasa Aceh) merupakan salah satu spesies
jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang
beriklim tropis atau subtropis. Jamur ini telah lama dibudidayakan sebagai bahan
pangan karena spesies ini termasuk golongan jamur yang paling enak rasanya dan
mempunyai tekstur yang baik.
RumaJamuR
organikganesha.com
9

Jamur Shiitake (Lentinus edodes)
Jamur shiitake paling banyak dikonsumsi dan diproduksi di Jepang, Tiongkok, dan
Korea Selatan. Sekitar 10% dari total produksi jamur dunia berupa jamur shiitake.
Shiitake, disebut juga „Chinese Black Mushroom‟, sudah dikenal sebagai jamur
konsumsi sejak 2000 tahun yang silam di dataran Asia. Produksi jamur Shiitake
secara massal pertama kali dilakukan di Jepang pada tahun 1940an. Namun
budidaya secara traditional sudah dimulai sejak 900 tahunan yang silam di Cina.

Jamur Kuping
Jamur yang banyak dipakai untuk masakan Tionghoa, terdiri dari jamur kuping
putih (Tremella fuciformis), jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) dan jamur
kuping merah (Auricularia auricula-judae)
Jamur Kuping merupakan jamur yang pertama kali dibudidayakan bahkan sebelum
jamur Shiitake di Cina. Di Indonesia, jamur Kuping sangat lumrah dikenal di
kalangan masyarakat menengah ke bawah setelah jamur merang. Masyarakat
tradisional masih sering mengambil jamur ini dari alam yang biasanya tumbuh pada
batang-batang yang sudah lapuk. Jamur Kuping, terutama jenis jamur kuping hitam
(Auricularia polytricha), saat ini sudah banyak dibudidayakan secara modern dalam
log-log serbuk kayu. Menurut data statistik, produksi segar jamur kuping
RumaJamuR
organikganesha.com 10
(worldwide) menempati urutan keempat (346.000 ton) setelah Champignon, Tiram
dan Shiitake pada tahun 1991.

Jamur Enokitake (Flammulina velutipes)
Jamur Enokitake (Flammulina velutipes) dikenal juga sebagai jamur musim dingin
(winter mushroom). Di wilayah dunia beriklim sejuk, jamur ini tumbuh di alam bebas
pada suhu udara rendah mulai musim gugur hingga awal musim semi. Jamur ini
juga diketahui tumbuh di bawah salju. Jamur Enokitake biasanya tumbuh di
permukaan batang pohon Celtis sinensis (bahasa Jepang: Enoki) yang sudah
melapuk, sehingga disebut Enokitake (jamur Enoki).
Jamur Enokitake hasil budidaya bisa dipanen sepanjang tahun. Tubuh buah
Enokitake hasil budidaya terlihat beda dari Enokitake yang tumbuh di alam bebas.
Jamur hasil budidaya dilindungi dari sinar matahari sehingga berwarna putih,
sedangkan jamur di alam bebas berwarna coklat hampir merah jambu.

Jamur Maitake (Grifola frondosa)
Jamur Maitake (Grifola frondosa) mengeluarkan aroma harum kalau dimasak, dikenal
dalam bahasa Inggris sebagai hen of the woods.
RumaJamuR
organikganesha.com 11

Jamur Matsutake (Tricholoma matsutake (S.Ito et Imai) Sing.)
Jamur langka yang belum berhasil dibudidayakan dan diburu di hutan pinus
wilayah beriklim sejuk. Jamur ini dapat dipanen pada musim gugur dan merupakan
jamur berharga sangat mahal di Jepang.
Di Jepang, matsutake adalah bahan makanan mewah yang berharga sangat mahal.
Jamur ini memiliki aroma harum yang kuat, dan dimakan setelah dipanggang
sedikit di atas api, ditanak bersama beras menjadi nasi matsutake (matsutake gohan),
dan sebagai campuran dobinmushi (sup dalam teko).

Jamur Truffle (Tuber magnatum, Tuber aestivum, Tuber melanosporum, dan Tuber
brumale)
Jamur langka yang sulit ditemukan, sehingga untuk menemukannya membutuhkan
bantuan anjing dan babi yang memiliki penciuman tajam. Jamur truffle adalah
jamur termahal di dunia (artikel dari The Telegraph). Jamur truffle digunakan dalam
jumlah sedikit sebagai penyedap pada masakan Perancis seperti masakan Foie gras.
RumaJamuR
organikganesha.com 12

Jamur Ling zhi (Ganoderma lucidum)
Menurut sejarah Cina, ling zhi ditemukan oleh seorang petani bernama Seng Nong.
Ia dijuluki sebagai petani yang suci (holyfarmer). Seng Nong menyatakan, kriteria
unggul nilai atau manfaat dari sebuah tanaman obat adalah bila dikonsumsi dalam
jangka waktu lama tidak menimbulkan efek samping. Pada zaman Dinasti Shu,
sekitar 2400 tahun lalu, ling zhi hanya dikonsumsi untuk pengobatan para maharaja
dan bangsawan di negeri Cina. Pada masa itu, ling zhi masih langka.
Sejak tahun 1971, seorang peneliti dari Universitas Kyoto, Jepang, bernama Yukio
Naoi mulai membudidayakan ling zhi. Melalui eksperimen-eksperimennya,
akhirnya ia berhasil menemukan cara menumbuhkan ling zhi menggunakan limbah
pertanian dan kayu-kayu yang telah lapuk.
Ling zhi memiliki sifat rasa pedas, pahit, dan hangat. Mengkonsumsi ramuan dari
ling zhi memiliki efek bersifat melindungi organ tubuh, membangun (constructive),
mengobati, dan berdampak positif terhadap penyembuhan organ lain yang sakit.
Sejauh ini belum pernah ditemukan efek negatif yang ditimbulkan setelah
mengonsumsi ramuan ling zhi.
Dari berbagai penelitian yang dilakukan di berbagai negara, ling zhi berkhasiat
sebagai herbal anti-diabetes, anti-hipertensi, anti-alergi, antioksidan, anti-[inflamasi],
anti-hepatitis, analgesik, anti-HIV, serta perlindungan terhadap liver, ginjal,
hemoroid atau wasir, anti-tumor, dan sistem imunitas (kekebalan tubuh). ***
RumaJamuR
organikganesha.com 13
BAB III
HABITAT HIDUP JAMUR
TIRAM
Pertumbuhan jamur tiram akan optimal apabila kebutuhan hidupnya
terpenuhi baik dari segi nutrisi maupun lingkungannya seperti suhu, kelembapan,
aerasi, pH/keasaman, cahaya, serta kandungan air.
3.1
Lokasi
Budidaya jamur tiram dapat tumbuh optimal sepanjang tahun di dataran yang
letaknya antara 400m – 1200m di atas permukaan laut (dpl). Sedangkan di daerah
dataran rendah biasanya pertumbuhan jamur tiram tidak begitu baik. Hal ini dapat
disiasati dengan membuat rumah jamur (kumbung) di tempat yang teduh dekat
dengan pepohonan besar sehingga kelembapannya bisa tetap terjaga.
Beberapa tips yang bisa dilakukan untuk budidaya di daerah panas diantaranya :








Membuat bangunan kumbung dengan sistem sirkulasi buka tutup. Pada saat
siang hari sirkulasi kumbung ditutup agar kelembapan di dalam kumbung
terjaga. Sebaliknya pada malam hari sirkulasi dibuka sehingga suhu ruangan
lebih dingin.
Menggunakan bahan atap yang tidak menyerap panas.
Meletakkan beberapa tong/wadah air di dalam kumbung untuk membantu
meningkatkan kelembapan ruangan.
Membuat bangunan kumbung di tempat yang teduh dekat dengan
pepohonan
Menanam banyak tanaman (perdu) di sekitar rumah kumbung.
Bangunan kumbung dibuat lebih tinggi minimal 4 meter
Rak penyimpanan log jamur dibuat tidak lebih dari 3 tingkat.
Melakukan penyiraman minimal 3 kali sehari.
3.2
Suhu
Miselium/pertumbuhan vegetatif dapat tumbuh optimal pada suhu sekitar 22˚C
- 28˚C. Sedangkan untuk pertumbuhan tubuh buah diperlukan suhu lebih rendah
sekitar 20˚C – 26˚C. Kondisi suhu ruangan dapat diketahui dengan menggunakan
termometer.
RumaJamuR
organikganesha.com 14
3.3
Kelembapan Udara
Seperti jamur lainnya, faktor kelembapan tinggi merupakan syarat utama yang
harus terpenuhi dalam budidaya jamur tiram. Kelembapan udara sangat
berpengaruh pada pertumbuhan jamur tiram. Pada pembentukan miselium
diperlukan kelembapan relatif 70% - 80%, sedangkan saat pembentukan tubuh buah
diperlukan kelembapan sekitar 80% - 90%. Meskipun demikian, jamur tiram cukup
toleran terhadap kelembapan 60 – 70 %.
Cara yang paling tepat untuk memastikan tingkat kelembapan ini adalah dengan
menggunakan higrometer.
3.4
Aerasi
Proses aerasi juga merupakan hal yang vital dalam pertumbuhan jamur tiram.
Jamur tiram, seperti jamur lain pada umumnya memerlukan kadar oksigen lebih
tinggi pada saat pembentukan tubuh buah dibandingkan pembentukan miselium
(tahap vegetatif)
3.5
pH / tingkat keasaman
pH ideal untuk pertumbuhan miselium dan tubuh buah yaitu antara 5 sampai 7.
Pengukuran derajat keasaman atau kebasaan dapat menggunakan pH meter atau
kertas lakmus.
3.6
Kadar air
Kadar air substrat/media untuk pertumbuhan vegetatif bergantung pada jenis
media yang dipakai. Pada media kayu utuh, kadar air optimum adalah 45-60%
sedangkan dengan media serbuk gergajian diperlukan kadar air 60-75%.
3.7
Nutrisi
Seperti tumbuhan lainnya, jamur tiram juga membutuhkan nutrisi terutama
sumber karbon, nitrogen, vitamin, dan mineral. Sumber karbon berupa senyawa
pektin, hemiselulosa, dan pati. Sumber nitrogen dalam bentuk asam amino,
ammonia, dan urea. Kadar nitrogen harus dalam konsentrasi yang tepat karena
kadar yang berlebihan maupun kekurangan akan menghambat pertumbuhan.
Kebutuhan vitamin dapat terpenuhi melalui penambahan biji-bijian atau dedak.
Sedangkan mineral dapat dipenuhi dari air dan media dasar.
RumaJamuR
organikganesha.com 15
3.8
Cahaya
Pada umumnya jamur memerlukan cahaya pada fase pertumbuhan tubuh buah
terutama pada saat perangsangan terbentuknya tubuh buah (akhir fase vegetatif)
sedangkan fase pertumbuhan vegetatif miselium diperlukan kondisi gelap. Cahaya
yang diperlukan dapat diperoleh baik dari cahaya matahari maupun dari cahaya
lampu. Intensitas cahaya yang dianggap cukup apabila dalam ruangan kita dapat
membaca koran dengan jarak satu lengan antara koran dan mata.
3.9
Media Tanam /bahan baku
Media tumbuh jamur tiram sebagaimana halnya jamur kayu lainnya berupa bahan
yang mengandung lignin dan selulosa yang umumnya terdapat pada tumbuhan
berkayu. Secara alami, jamur tiram biasa tumbuh pada batang kayu yang telah mati.
Untuk memudahkan proses budidaya dan menurunkan biaya produksi biasanya
produsen menggunakan media alternatif seperti jerami padi, ampas tebu, sisa
kertas, kulit kacang, dan yang paling banyak digunakan yaitu serbuk gergajian.
Pemilihan bahan media ini tentunya berdasarkan tingkat efisiensi, harga yang
murah, mudah diperoleh, dan hasil produksinya optimal. Media tumbuh atau
substrat yang umum digunakan adalah serbuk kayu albasiah (sengon). Kayu ini
dipilih karena bahannya yang lunak sehingga memudahkan proses pengukusan dan
penyerapan nutrisi serta senyawa-senyawa lainnya yang diperlukan untuk
pertumbuhan jamur. Selain kayu albasiah bisa juga digunakan jenis kayu lainnya
dengan syarat kayu tidak beracun dan tidak mengandung getah seperti pinus,
cemara, dan damar.
Selain bahan serbuk kayu perlu ditambahkan pula bahan lain seperti dedak, kapur,
dan pupuk.
***
RumaJamuR
organikganesha.com 16
BAB IV
4.1
SARANA DAN PRASARANA
Peralatan dan Bahan Produksi
1. Kukusan /
Steamer
2. Selang &
Sprayer
RumaJamuR
organikganesha.com 17
3. Plastik
polypropylene,
kapas, karet gelang
4. Cangkul, sekop,
dan
mesin
pengaduk
5. Thermohigrometer
6. Serbuk Kayu
RumaJamuR
organikganesha.com 18
7. Timbangan
4.2
Peralatan Laboratorium
1. Cawan petri/tabung
reaksi/gelas kimia
2. Alkohol 70% dan
semprotan kecil
3. Bunsen dan
spirtus
4. Kertas
alumunium
RumaJamuR
organikganesha.com 19
5. Gunting, jarum
jara, pisau
scalpel,batang
pengaduk
6. Autoclave /panci
presto
7. Kertas Saring
8. Ruang Isolasi /
Laminar Air Flow
9. masker
RumaJamuR
organikganesha.com 20
4.3
Rumah Jamur (Kumbung)
Kumbung perlu dibangun dilokasi yang memenuhi syarat kelembapan dan suhu
udara lingkungan. Kumbung sederhana pada umumnya dibuat dari kerangka
bambu dengan menggunakan atap genteng, daun rumbia, anyaman bambu atau
anyaman jerami padi atau bisa juga dibuat dari paranet. Di dalam kumbung
dibuat rak-rak untuk meletakkan baglog. Tinggi rak dibuat sedemikian rupa
sesuai kapasitas bag log yang diinginkan bisa dibuat 3 hingga 6 tingkat. Untuk
daerah panas sebaiknya kumbung dibuat dengan ketinggian lebih dari 4 meter,
dengan ketinggian rak maksimal 3 tingkat.
Gambar kumbung pemeliharaan
a. posisi horizontal
b. posisi vertikal
Gambar rak pemeliharaan
RumaJamuR
organikganesha.com 21
Ruang Pembibitan
Ruang Pengomposan dan Pencampuran Media
***
RumaJamuR
organikganesha.com 22
BAB V
TEKNIK PEMBIBITAN
Bibit jamur tiram pada dasarnya terdiri dari 4 jenis yaitu bibit murni/kultur murni
(P), bibit induk (F1), bibit tebar (F2), dan baglog produksi (F3). Terdapat beberapa
perbedaan dalam teknik pembuatan dan komposisi medium ke 4 jenis bibit ini,
berikut penjelasannya :
5.1
Proses Pembuatan Kultur Murni Jamur Tiram dengan Menggunakan
Media PDA (Potatoes Dextrose Agar)
Pembuatan Medium PDA
Bahan bahan yang diperlukan :





Kentang
Dekstrosa
Agar powder
Air Akuades
Kapas secukupnya
: 200 gram
: 20 gram
: 20 gram
: 1 liter
Alat-alat



Tabung reaksi /cawan petri
Autoclave atau panci presto
Kompor
RumaJamuR
organikganesha.com 23
Proses pembuatan medium PDA
1. Setelah dikupas, kentang selanjutnya di
potong-potong dengan ukuran ±1 cm3
kemudian di cuci bersih.
2. Kentang yang telah dicuci selanjutnya
direbus dengan air aquades / aqua
sebanyak 1 liter selama 15-20 menit.
3. Setelah empuk, pisahkan kentang hasil
rebusan tersebut. Kemudian saring
airnya hingga bersih. Apabila volume air
kentang tersebut berkurang tambahkan
air lagi hingga menjadi 1 liter cairan
PDA. (hanya sari kentang yang dipakai
untuk campuran media PDA)
4. Cairan PDA (1 liter) kemudian
dipanaskan
kembali
sambil
menambahkan dekstrosa dan agar-agar
secara
perlahan
hingga
terlarut
sempurna.
RumaJamuR
organikganesha.com 24
5. Setelah terlarut dengan baik, tuangkan
larutan PDA tersebut ke dalam tabung
reaksi atau cawan petri sebanyak 1/3
volume tabung.
6. Tutup tabung reaksi tersebut dengan
menggunakan kapas dan alumunium
foil.
7. Susun dalam panci kecil kemudian
masukkan ke dalam presto/autoclave.
8. Tabung reaksi yang telah diisi media
PDA
selanjutnya
disterilisasi
menggunakan autoclave atau panci
presto selama 30-45 menit.
9. Setelah selesai, keluarkan tabung reaksi
dan letakkan dalam posisi miring.
Tujuannya untuk memperluas area dari
media PDA sehingga pertumbuhan
miselium jamur akan lebih banyak.
RumaJamuR
organikganesha.com 25
10. Untuk meyakinkan apakah media PDA
ini terkena kontaminasi atau tidak
biarkan selama beberapa hari kemudian
perhatikan apabila terdapat titik-titik
hitam atau lendir putih maka besar
kemungkinan
media
telah
terkontaminasi.
Sebaliknya, apabila media terlihat bersih
maka media PDA siap untuk digunakan
dan diinokulasi dengan bibit jamur.
Pembuatan Kultur Jaringan
Alat dan Bahan












Botol berisi PDA
Pinset
Pisau scalpel
Jarum jara
Lampu spirtus
Alkohol 70%
Kapas
Ruang isolasi / laminar Flow
Jamur tiram
Pemantik api
Label + spidol
Lampu ultraviolet
Proses Pembuatan Kultur Jaringan
1. Pilih jamur yang baik dengan ciri-ciri
 sehat
 memiliki batang yang kuat,
 tidak terlalu tua artinya masih
dalam masa pertumbuhan, bisa
dilihat dari tudungnya yang
belum terlalu besar (diameter
maksimal 7 cm )

RumaJamuR
Usahakan jamur yang digunakan
untuk biakan merupakan jamur
yang tumbuhnya tunggal
organikganesha.com 26
2. Bersihkan ruangan isolasi dan semua
peralatan dengan menggunakan
alkohol kemudian masukkan semua
peralatan yang telah dibersihkan ke
dalam ruang isolasi
3. Setelah peralatan siap, bersihkan
kedua tangan dan tabung-tabung
PDA dengan alkohol
4. Masukkan kedua tangan ke dalam
ruang isolasi kemudian pegang pisau
skalpel seperti memegang sendok.
bakar mata pisau scalpel tersebut
beberapa saat dengan menggunakan
bunsen untuk membunuh kumankuman yang masih menempel.
5. Setelah pisau steril, siapkan bagian
kecil
jamur yang akan dikultur
dengan
cara
menyobeknya
menggunakan tangan
RumaJamuR
organikganesha.com 27
6. Potong jaringan dari dalam jamur
dengan menggunakan pisau skalpel
dengan ukuran 1 cm x 1 cm. Jaringan
yang dipotong kira-kira terletak pada
bagian tengah antara tudung buah
dan batang.
7. Siapkan tabung PDA. Dekatkan
dengan api untuk menjaga dari
kontaminasi (± 20 cm). Buka kapas
penutup botol.
8. Masukkan/inokulasi jaringan jamur
yang
telah
dipotong
dengan
menggunakan jarum jara/pinset ke
bagian tengah permukaan PDA
secara perlahan-lahan.
9. Setelah selesai, tutup tabung PDA segera dengan menggunakan kapas.
10. Beri label pada tabung PDA dengan menuliskan keterangan-keterangan yang
diperlukan seperti tanggal inokulasi,jenis jamur dll.
11. Simpan/inkubasi di tempat yang bersih. Usahakan penyimpanan di tempat
yang hangat. Suhu optimal untuk inkubasi antara 26-28° C.
12. Lakukan pengamatan secara berkala.
13. Setelah miselium memenuhi isi tabung (2-4 minggu masa inkubasi) maka
miselium siap digunakan untuk membuat bibit induk F1.
14. Jika tidak langsung digunakan, tabung-tabung PDA berisi miselium ini bisa
diawetkan dengan menyimpannya di tempat yang dingin/lemari pendingin.
RumaJamuR
organikganesha.com 28
5.2
Bibit Induk F1 (log botol)
Pembuatan bibit induk F1 bisa menggunakan botol selai atau botol saus sebagai
wadah medium.
Untuk standar perusahaan, medium bibit F1 bisa menggunakan salah satu dari
bahan bahan berikut yaitu sorgum, jagung, dan gabah.
Proses pembuatan :
1. Cuci bersih bahan baku yang akan digunakan (Sorgum / jagung / gabah)
2. Rendam di air kapur selama minimal 2 jam (cukup 2-3 sendok kapur
untuk ukuran satu ember kapasitas 5-10 liter).
3. Buang air rendaman dan tambahkan kembali dengan air bersih tanpa
mencuci kapur yang masih menempel di media biji.
4. Rebus selama 25-45 menit hingga media bijian matang dan empuk
5. Setelah matang, tiriskan media biji lalu masukkan ke dalam
sebanyak ¾ volume botol.
botol
6. Tutup botol dengan menggunakan kapas dan plastik tahan panas.
7. Sterilisasi menggunakan autoklaf / panci presto selama 30-45 menit.
8. Media F1 yang telah steril selanjutnya diinokulasi dengan menggunakan
bibit F0.
9. Beri label yang sudah diberi keterangan tanggal pembuatan dan jenis
jamur
RumaJamuR
organikganesha.com 29
9.3
Bibit tebar F2
Bibit tebar F2 bisa dibuat dengan 2 jenis formula. Formula pertama sama persis
dengan pembuatan F1, sedangkan formula kedua dengan menggunakan campuran
media seperti pembuatan baglog F3 hanya saja dengan nutrisi yang lebih banyak.
Untuk formula 2, berikut komposisinya :
serbuk kayu
dedak
tepung jagung /aren
kapur dolomit (CaCO3)
: 10 kg
: 2 kg
: 0.5 kg
: 0.3 kg
Proses pembuatan :
1. Semua bahan dicampurkan sambil ditambahkan air. Banyaknya air
disesuaikan hingga medium kompak yaitu ketika dikepal tidak terurai
dan ketika diperas tidak mengeluarkan air.
2. Fermentasi selama 1-2 hari
3. Sebanyak 250 gram medium selanjutnya dimasukkan ke dalam plastik
kemudian padatkan. Ikat menggunakan karet sambil menyelipkan
kapas/kapuk pada bagian atas.
4. Pasteurisasi selama 2 - 3 jam jika menggunakan kukusan biasa dengan
suhu 60-70°C, sedangkan jika suhu bisa mencapai di atas 121°C
pengukusan cukup 0.5 - 1 jam (biasanya menggunakan autoclave/presto).
Setelah selesai, simpan media F2 di tempat yang bersih.
5. Setelah media dingin, inokulasi menggunakan bibit F1
6. Simpan / inkubasi di tempat hangat dan gelap dan tandai dengan label
(beri keterangan tanggal inokulasi dan jenis jamur)
7. Cek secara berkala. Segera pisahkan bibit yang terkontaminasi. Bibit yang
berkembang baik selanjutnya diberi stiker perusahaan.
***
RumaJamuR
organikganesha.com 30
BAB VI
TAHAPAN BUDIDAYA
Tahapan budidaya jamur tiram meliputi persiapan media (substrat), pencampuran
media, pengantongan (logging), sterilisasi, inokulasi bibit, inkubasi, pemeliharaan
tubuh buah, dan panen.
Bagi pemula atau pengusaha skala kecil ada baiknya untuk sementara waktu bibit
ataupun media tanam dapat membeli dari pembibit ataupun dari perusahaan yang
telah memiliki skala usaha yang besar.
Proses produksi dijelaskan dalam bagan sebagai berikut :
BIBIT
JAMUR
MEDIA
TANAM
Inokulasi
Pencampuran
Sterilisasi
LOG
TANAM
Inkubasi
Pemeliharaan
Pemanenan
LIMBAH
JAMUR
Ket :
Produk utama
JAMUR
SEGAR
6.1
PAKAN
DOMBA
Produk turunan
Persiapan Media (Substrat)
Formula media tanam untuk jamur tiram (log produksi F3) adalah sbb :






Serbuk gergajian kayu
Dedak
Kapur (CaCO3)
Tepung jagung (tambahan)
Pupuk Za
Kadar air
RumaJamuR
= 100 kg
= 10 kg
=
3 kg
=
5 kg
= 0,5 kg
=
65%
organikganesha.com 31
6.2
Pencampuran Media
Bahan bahan media yang telah disiapkan diaduk sedemikian rupa sehomogen
mungkin agar pertumbuhan miselium dapat merata ke seluruh media. Pengadukan
dapat dilakukan dengan cara mekanis ataupun manual. Apabila dilakukan secara
manual upayakan pengadukan lebih lama sehingga diperoleh pencampuran yang
merata terutama untuk bahan-bahan yang konsentrasinya rendah. Media yang telah
tercampur dengan baik biasanya menggumpal pada saat dikepal. Setelah proses
pencampuran selesai lakukan pengomposan (fermentasi) selama 1-3 hari. Proses
pengomposan dapat membantu mengurangi kontaminasi oleh mikroba liar dan juga
membantu penguraian beberapa senyawa kompleks menjadi lebih sederhana
sehingga lebih mudah diserap oleh jamur tiram. Lakukan pengadukan setiap hari
agar proses pengomposan merata.
6.3
Pengantongan (logging)
Pengantongan atau pembuatan baglog dilakukan dengan memasukkan media
yang telah dikompos ke dalam plastik tahan panas (polypropylene). Upayakan
pengisian tidak terlalu longgar dan juga tidak terlalu padat. Untuk memadatkan
media dapat dilakukan dengan bantuan botol yang diisi dengan pasir, atau bisa juga
dilakukan secara mekanik dengan menggunakan mesin pembuat baglog. Setelah
diisi media pada bagian atas lalu diberi ring bambu/pipa dan di tutup dengan
kapas sebagai tempat memasukkan bibit atau tempat keluarnya jamur. setelah itu
diikat dengan karet. Untuk penutup bisa juga menggunakan cincin penutup khusus.
6.4
Sterilisasi
Baglog yang telah siap selanjutnya disterilisasi melalui proses pasteurisasi
dengan cara dikukus. Pasteurisasi yaitu proses pemanasan dengan suhu tidak lebih
dari 100˚C dengan waktu tidak kurang dari 6 jam. Pada umumnya para produsen
melakukan pemanasan selama 8-12 jam. Jika menggunakan autoclave/steamer
bertekanan tinggi, pengukusan cukup dilakukan 1-2 jam saja. Setelah selesai, baglog
didinginkan selama setengah sampai satu hari.
RumaJamuR
organikganesha.com 32
6.5
Inokulasi bibit
Inokulasi merupakan proses penanaman bibit ke dalam media tanam. Proses
inokulasi dilakukan secara aseptis /steril. Usahakan ruangan sebersih mungkin. Bila
memungkinkan peralatan maupun ruangan disemprot alkohol terlebih dahulu.
Selama proses ini usahakan menutup mulut dengan masker atau minimal tidak
berbicara berlebihan untuk menghindari kontaminasi yang berasal dari uap mulut.
Inokulasi dilakukan dengan memasukkan bibit (F2) sebanyak 2-5 sendok makan ke
dalam lubang yang telah diberi cincin bambu / pipa atau bisa juga dengan
menebarkannya di atas permukaan media hingga merata kemudian menutup
kembali lubang ring bambu dengan kapas.
Gbr. Media jamur yang baru diinokulasi bibit
6.6
Inkubasi
Inkubasi merupakan masa pertumbuhan miselium hingga memenuhi media
secara merata. Suhu yang dibutuhkan pada proses ini yaitu antara 22˚C - 28˚C.
Upayakan suhu di ruangan inkubasi dijaga agar tetap stabil untuk menghasilkan
pertumbuhan yang optimal. Masa inkubasi akan berlangsung selama kurang lebih
40 hari.
Gbr. Penyebaran miselium setelah 2 minggu masa inkubasi
RumaJamuR
organikganesha.com 33
6.7
Pemeliharaan tubuh buah
Tahap ini merupakan masa setelah inkubasi hingga panen. Pada masa
pemeliharaan penutup baglog dibuka hingga seperempat bagian log. Tahapan ini
memerlukan suhu yang lebih rendah dibandingkan pada saat pertumbuhan
miselium (tahap inkubasi) dan juga kelembapan yang optimal/berlimpah. Suhu
yang diperlukan sekitar 20˚C -26˚C dengan kelembapan 80% - 90%. Pengaturan
kelembapan dapat dilakukan dengan penyiraman sebanyak 2-3 kali setiap hari
terutama ketika kelembapan di luar rendah biasanya pada saat siang hari. Selain
kelembapan, kadar oksigen juga perlu diatur dengan membuka ventilasi ketika
kelembapan di luar tinggi. Kelembapan perlu dikurangi hingga 70% - 80% apabila
tubuh buah telah mencapai ukuran dewasa. Hal ini dilakukan agar tekstur tubuh
buah tidak lembek yang bisa menyebabkan tidak tahan lama /cepat busuk.
6.8
Panen
Setelah 7-10 hari penutup dibuka, tubuh buah biasanya sudah mulai tumbuh. Selang
3-4 hari setelah tunas tubuh buah tumbuh, jamur telah siap dipanen. Pemanenan
harus dilakukan dengan hati-hati dengan cara mencabut seluruh rumpun tubuh
buah jamur yang ada beserta akarnya. Akar yang tertinggal bisa menyebabkan
pertumbuhan tubuh buah selanjutnya terganggu karena terjadi pembusukan media.
Panen sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari pada saat jamur masih dalam
kondisi segar.
Panen kedua biasanya berlangsung dalam rentang waktu 1-2 minggu setelah panen
pertama. Usia produktif berlangsung 3-4 bulan dengan produksi satu baglog sekitar
0,5 kg.Setelah dilakukan pemanenan, log dipelihara seperti awal penanaman yaitu
dengan melakukan penyiraman, pengaturan suhu, kelembapan serta aerasi.
Gbr. Jamur siap panen dan siap dikemas
***
RumaJamuR
organikganesha.com 34
BAB VII JENIS-JENIS HAMA &
PENYAKIT SERTA METODE
PENCEGAHAN
Penyakit dan hama sering timbul karena kurangnya ketelitian dan kehatihatian dalam melakukan penanganan produksi salah satunya proses pemeliharaan.
Hal tersebut menimbulkan pekerjaan baru karena penyakit dan hama yang
menyerang harus segera ditangani. Bagi sebagian orang, cara yang paling mudah
untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan fungisida, insektisida dan bahan
kimia lainnya. Namun, penggunaan bahan-bahan kimia ternyata menimbulkan
permasalahan baru, tanaman dalam hal ini jamur tiram menjadi tercemar bahan
kimia dan tidak sehat untuk dikonsumsi sehingga dapat menurunkan harga jual.
Cara yang paling tepat untuk mengatasi penyakit dan hama adalah dengan metode
pencegahan, karena mencegah lebih baik daripada mengobati.
Sebelum memahami hal-hal apa saja yang diperlukan dalam pencegahan, terlebih
dahulu diperlukan pengetahuan mengenai bagaimana penyakit dan hama dapat
menyebar. Ada 4 cara/media utama yang dapat menyebabkan timbulnya hama dan
penyakit :
1.
2.
3.
4.
Udara
Air
Tanah
Manusia
Hama dan penyakit seperti spora jamur pengkontaminasi, bakteri pengganggu,
ataupun virus dapat menyebar dengan mudah melalui aliran udara. Bahkan hama
serangga dapat menyebar dengan cara terbang sekalipun melawan aliran udara.
Demikian pula dengan air, tanah, dan manusia dapat membawa sumber penyakit
yang sama seperti udara.
Pengetahuan mengenai sumber timbulnya hama dan penyakit merupakan bagian
penting dalam proses pencegahan. Oleh karena itu, kunci pencegahan timbulnya
berbagai macam penyakit dan hama adalah dengan menjaga kebersihan dan
sanitasi.
RumaJamuR
organikganesha.com 35
Ada 5 hal yang harus diperhatikan dalam menjaga kebersihan:
1. Kelancaran sirkulasi udara
2. Kebersihan air
3. Pasteurisasi yang sempurna dan steril
4. Kebersihan pekerja
5. Kebersihan lingkungan baik di dalam maupun di sekitar kumbung
7.1
Pencegahan Hama
Jenis-jenis hama yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur tiram diantaranya
serangga, laba-laba, cacing, siput, dan rayap
1. Serangga
Lalat dan nyamuk merupakan serangga yang banyak terdapat dalam kumbung
yang tidak dipelihara dengan baik. Serangga biasanya masuk bersamaan dengan
keluar masuknya pekerja, melalui ventilasi, atau melalui lubang-lubang kecil yang
tidak terdeteksi. Kondisi yang lembab ditambah dengan aroma substrat/media log
sangat disukai serangga-serangga ini yang akhirnya berkembang biak di dalam
kumbung. Serangga akan meletakkan telur-telurnya pada media baglog. Setelah
menetas, larva-larva yang tumbuh akan memakan miselium dan tubuh buah jamur
tiram sehingga batang jamur tiram berlubang-lubang dan pertumbuhan tubuh buah
jamur tiram menjadi terganggu (keriput). Memasuki fase dewasa aktif (terbang)
Serangga akan berpindah ke media log jamur yang masih sehat dan berkembang
biak. Demikian seterusnya sehingga dalam periode tertentu bisa menyebabkan
kerusakan yang cukup besar. Selain itu, serangga juga biasa berperan sebagai
vektor/pembawa penyakit/virus yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur
tiram. Beberapa jenis serangga yang dapat menularkan hama-penyakit pada
kumbung jamur diantaranya

Licoriella spp
RumaJamuR
organikganesha.com 36

Megaselia spp

Lepidocyrtus spp
Pencegahan terhadap serangan - serangga ini dapat dilakukan dengan cara
memasang kawat kasa berukuran kecil pada bagian ventilasi dan memasang plastik
bening pada bagian luar pintu untuk membiaskan cahaya sehingga serangga
cenderung menghindar dan menjauh dari kumbung. Bila upaya ini masih kurang,
maka dapat dilakukan upaya pengendalian serangga dengan cara memasang
perangkap serangga di dalam kumbung berupa lem yang dioleskan secara merata
pada lembaran kertas/plastik berwarna kuning.
2. Laba-laba
Laba-laba dapat memakan miselium dan tubuh
buah jamur tiram. Selain itu, laba-laba juga dapat
menyebarkan
spora
jamur
pengganggu.
Pencegahan dapat dilakukan dengan menebarkan
serbuk kapur pada permukaan lantai dan dinding
kumbung. Jika terdapat sarang laba-laba (biasanya
terdapat di sela-sela baglog) maka harus segera
dimusnahkan.
3. Cacing
RumaJamuR
organikganesha.com 37
Hama cacing ini biasanya memakan miselium sehingga dapat
mengakibatkan jamur tidak tumbuh sama sekali/gagal tumbuh.
Hama cacing sangat kecil (±1 mm) dan dapat berkembang biak
dengan cepat. Pencegahan hama cacing dapat dilakukan
melakukan proses sterilisasi dengan sempurna sehingga telurtelur cacing mati.
4. Siput
Ruang kumbung yang tidak bersih dan lantai kumbung
yang kotor dan becek seringkali mengundang kedatangan
siput. Siput akan memakan tubuh buah jamur tiram yang
baru tumbuh sehingga pertumbuhan jamur tiram menjadi
tidak optimal/rusak. Salah satu cara alami untuk
mencegah ataupun mengatasi serangan siput ialah dengan
menyemprot lantai kumbung dan rak dengan ekstrak
jarak pagar.
5. Rayap
Mendeteksi kehadiran rayap relatif sulit dilakukan.
Biasanya kita baru menyadari kehadiran rayap setelah
melihat kerusakan yang ditimbulkannya.
Rayap memakan zat yang terkandung di dalam kayu
yaitu selulosa. Zat ini juga terdapat dalam media baglog
jamur tiram sehingga kemungkinan kerusakan baglog
juga cukup besar. Cara sederhana ialah dengan
menyemprotkan zat kimia anti rayap. Cara alami yang bisa diupayakan yaitu
dengan menggunakan ekstrak sereh yang disemprotkan ke bagian tanah atau bagian
kumbung yang terkena serangan.
RumaJamuR
organikganesha.com 38
7.2
Pencegahan Penyakit
Penyakit pada jamur tiram biasanya disebabkan oleh fungi, kapang, bakteri ataupun
virus. Jamur tiram atau baglog yang terserang penyakit biasanya ditandai dengan
timbulnya noda-noda berwarna, berlendir, atau kerusakan fisik tubuh buah jamur
tiram sehingga tidak dapat dipanen. Secara umum, timbulnya penyakit pada jamur
ini disebabkan karena kurang sterilnya proses produksi mulai dari pembibitan
hingga inkubasi.
Beberapa jenis penyakit yang umum terdapat pada jamur tiram diantaranya :
1. Trichoderma spp
Trichoderma dapat menyebar melalui udara atau terbawa oleh pekerja. Ciri-ciri
kontaminasi yang disebabkan oleh jamur ini adalah timbulnya bintik bintik atau
noda hijau pada media baglog jamur tiram sehingga pertumbuhan miselium jamur
tiram menjadi terhambat. Trichoderma biasanya banyak terdapat pada media log
jamur yang telah mati atau pada permukaan tanah. Cara mengatasi masalah ini
adalah dengan segera membuang media log jamur tiram yang telah terkontaminasi.
Sedangkan
pencegahannya
dapat
dilakukan
dengan
melakukan
sterilisasi/desinfektasi tenaga kerja dan peralatan yang digunakan untuk perawatan
kumbung.
2. Mucor spp.
Kontaminasi Mucor ditandai dengan timbulnya noda hitam pada permukaan media
baglog. Kontaminasi ini menyebabkan adanya persaingan pertumbuhan Mucor
dengan miselium jamur tiram. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengurangi
jumlah susunan baglog jamur dan mengatur /menurunkan suhu ruangan dengan
membuka dan mengatur sirkulasi udara.
RumaJamuR
organikganesha.com 39
3. Neurospora spp
Neurospora dapat menghambat pertumbuhan miselium dan tubuh buah. Neurospora
menimbulkan tepung “orange” pada permukaan kapas penyumbat baglog.
Pencegahan dilakukan dengan melakukan sterilisasi media baglog dengan
sempurna dan mengurangi jumlah susunan baglog jamur tiram.
4. Penicillium spp
Kontaminasi Penicillium ditandai dengan tumbuhnya miselium berwarna coklat
/merah tua. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan ruang
inkubasi. Sedangkan untuk mengatasi agar serangan Penicillium tidak menyebar
adalah dengan membuang media baglog yang terkontaminasi.
***
RumaJamuR
organikganesha.com 40
BAB VIII STRATEGI DAN JALUR
PEMASARAN
8.1 Jalur Pemasaran
Produsen
Agen /
Supplier
Jalur 1
B. Pasar induk
A. Luar Kota
Jalur 2
Jalur 3
Pasar-pasar sedang / kecil
Jalur 4
Pedagang eceran
(warung)
Jalur 5
Konsumen
C. Restoran /
Swalayan / Hotel
Konsumen
8.2 Strategi Pemasaran
Pemasaran dibagi menjadi beberapa tahap diantaranya ;
Tahap 1
Dengan beberapa alternatif strategi pemasaran yaitu
a. Langsung melalui jalur 2B dan jalur 3. Pemasaran langsung ke pasar Induk
terutama yang berdekatan dengan tempat produksi serta pasar sedang /
kecil
b. Pemasaran melalui supplier / Agen dengan sistem kontrak. Kontrak
dilakukan berdasarkan kesepakatan antara produsen dan supplier baik dalam
RumaJamuR
organikganesha.com 41
hal waktu maupun harga. Kontrak biasanya dilakukan dalam jangka waktu
bulanan. Salah satu keuntungan sistem ini yaitu adanya stabilitas harga.
c. Pemasaran melalui supplier dengan sistem biasa / harian.
Kelebihan ; tidak adanya biaya operasional transportasi karena agen akan
datang
sendiri ke tempat produksi.
Kekurangan ; harga tidak sebaik sistem pemasaran langsung ke pasar.
Fluktuasi harga tidak bisa dihindari.
Tahap 2
Pada periode selanjutnya pemasaran disiapkan untuk memasuki jalur 2C yaitu
pasar swalayan dan restoran. Strategi yang disiapkan dalam tahap dua ini yaitu
produk dan kemasan produk yang memenuhi standar kualitas, ketepatan waktu,
dan kesinambungan produk. Tahap ini dilaksanakan apabila produksi telah stabil.
Tahap 3
Pada tahap ini pemasaran produk tidak lagi hanya mengandalkan produk segar
tetapi juga melalui produk-produk olahan seperti keripik jamur, burger jamur, abon
jamur dll dengan pertimbangan harga jual akan jauh lebih tinggi. Untuk
mempersiapkan ini maka perlu dilakukan riset produk maupun kecenderungan
pasar.
Tahap 4
Pada tahap ini pemasaran dilakukan langsung melalui jalur 2A dengan syarat
produksi telah stabil dan dalam jumlah yang besar. Produk yang dipasarkan baik
dalam bentuk segar maupun olahan.
Tahap 5
Ekspor. Tahapan ini membutuhkan waktu dan proses yang tidak sebentar.
Perluasan jaringan merupakan kunci utama tahapan ini. Stabilitas produksi, stándar
produksi (kemasan), dan proses pengawetan merupakan poin poin penting
berhasilnya tahapan ini. Dari segi Produsen (petani) perlu dibentuk kelompok tani
untuk menunjang ketersediaan produk yang berkesinambungan. ***
RumaJamuR
organikganesha.com 42
BAB IX
ANALISIS USAHA
ANGGARAN BIAYA BUDIDAYA JAMUR TIRAM
Skala usaha
Satu siklus usaha
Asumsi bangunan
No.
I
II
Pembiayaan
Investment Cost
Kumbung
Peralatan
Alat steam (boiler)
Instalasi Listrik
Selang dan sprayer
Sekop dan ember
Total Investment Cost
Operational Cost
Variable Cost
Media tanam :
Serbuk kayu
dedak
kapur
Bibit jamur
alkohol
Plastik bag ukuran 2kg
Kayu bakar
Karet gelang
kapas
ring
Plastik ukuran 5 kg
Biaya listrik
Fixed Cost
Pekerja :
Pencampuran
inokulasi
pemeliharaan
Total Operational Cost
Total Pengeluaran
III
Penjualan
% kegagalan
Hasil Penjualan
Penerimaan
LABA
RumaJamuR
5000 log
6 bulan
Bangunan kumbung baru
Unit
m2
Unit
Biaya satuan
Jumlah
120,000.00
1,000,000.00
nilai
50
6,000,000.00
1
1,000,000.00
120,000.00
50,000.00
50,000.00
7,220,000.00
kg
kg
kg
log
liter
kg
200.00
1,000.00
300.00
3,000.00
10,000.00
18,000.00
8,000
800
100
200
2
30
kg
10,000.00
2
buah
kg
Bulan
50.00
18,000.00
30,000.00
5,000
10
6
Orang-hari
Orang-hari
Orang-hari
25,000.00
15,000.00
10,000.00
10
20
120
250,000.00
300,000.00
1,200,000.00
6,500,000.00
13,720,000.00
6,500.00
2,250
14,625,000.00
14,625,000.00
8,125,000.00
10
kg
1,600,000.00
800,000.00
30,000.00
600,000.00
20,000.00
540,000.00
500,000.00
20,000.00
30,000.00
250.000.00
180,000.00
180,000.00
organikganesha.com 43
ANGGARAN BIAYA BUDIDAYA JAMUR TIRAM
No.
I
II
III
Skala Usaha
Satu siklus usaha
Asumsi bangunan
Pembiayaan
Investment Cost
Sewa Bangunan
Transportasi
Total Investment cost
Operational Cost
Variable Cost
log jamur
Biaya listrik
Fixed Cost
Manajer lapangan/Mandor produksi
Pekerja :
Pemeliharaan
15000
6
Unit
log
log
log
bulan
orang-bulan
orang-hari
log
bulan
Sewa
Biaya satuan
Jumlah
Nilai
150.00
100.00
15,000.00
15,000.00
2,250,000.00
1,500,000.00
3,750,000.00
1,200.00
50,000.00
15,000.00
6.00
18,000,000.00
300,000.00
500,000.00
6.00
3,000,000.00
15,000.00
180.00
2,700,000.00
Total Operational Cost
24,000,000.00
Total Pengeluaran
27,750,000.00
Penjualan
% kegagalan
Hasil penjualan
Penerimaan
LABA
RumaJamuR
10
kg
6,500.00
6,750.00
43,875,000.00
43,875,000.00
16,125,000.00
organikganesha.com 44
ANGGARAN BIAYA BUDIDAYA JAMUR TIRAM
Skala usaha
Satu siklus usaha
Asumsi bangunan
No
I.
Pembiayaan
I Investment Cost
.
Bangunan :
Pencampuran dan sterilisasi
Inkubasi dan Pemeliharaan
Peralatan
Alat steam (boiler)
Instalasi Listrik
Selang dan sprayer
Sekop dan ember
Total Investment Cost
II.
25.000 baglog
6
bulan
Pembuatan bangunan kumbung baru
Operational Cost
Variable Cost
Media tanam :
Serbuk kayu
Dedak
Kapur
Bibit jamur
alkohol
Plastik bag ukuran 2kg
Elpiji
Karet gelang
Kapas
Ring
Plastik ukuran 15 kg
Plastik ukuran 5 kg
Biaya listrik
Fixed Cost
Manajer lapangan
Pekerja :
Pencampuran
inokulasi
pemeliharaan
Unit
m2
m2
Biaya satuan
Jumlah
Nilai
120,000.00
150,000.00
80
120
9,600,000.00
18,000,000.00
8,000,000.00
1
8,000,000.00
600,000.00
100,000.00
100,000.00
36,000,000.00
kg
kg
kg
log
liter
kg
tabung
kg
200.00
2,000.00
300.00
3,000.00
10,000.00
18,000.00
80,000.00
10,000.00
40,000
4,000
2,500
1,000
2
125
30
10
buah
kg
kg
Bulan
50.00
18,000.00
18,000.00
100,000.00
25,000
10
30
6
8,000,000.00
8,000,000.00
750,000.00
3,000,000.00
20,000.00
2,250,000.00
2,400,000.00
100,000.00
200,000.00
1.250.000.00
180,000.00
540,000.00
600,000.00
1,000,000.00
6
6,000,000.00
25,000.00
15,000.00
15,000.00
50
100
120
1,250,000.00
1,500,000.00
1,800,000.00
Unit
Orang-bulan
Orang-hari
Orang-hari
Orang-hari
Total Operational Cost
Total Pengeluaran
III
Penjualan
% kegagalan
Hasil Penjualan
Penerimaan
LABA
RumaJamuR
37,840,000.00
73,840,000.00
10
kg
6,500.00
11,250
73,125,000.00
73,125,000.00
35,285,000.00
organikganesha.com 45
BAB X RESEARCH AND
DEVELOPMENT
Selain pemasaran Jamur tiram dalam bentuk segar, jamur tiram juga dapat dijual
dalam bentuk olahan. Melalui pengolahan ini harga jual jamur tiram akan semakin
meningkat. Beberapa jenis olahan jamur yang dapat dibuat diantaranya :
10.1
Kerupuk Jamur
Bahan – bahan
Jamur Tiram (1/2 kg)
tepung tapioka (1/2 kg)
telur (2 butir)
Gula
Garam
minyak goreng
air (100 cc)
tali/benang, dan plastik
Peralatan
Kompor
Dandang
baskom plastik
Talenan
Pisau
cobek/penumbuk dan
Sealer
Proses pembuatan :
1. Jamur dicuci hingga bersih
2. kukus atau rebus hingga matang
3. haluskan dengan gilingan daging atau ditumbuk
4. campur tepung tapioka dengan air sedikit demi sedikit kemudian masukkan
jamur
yang telah dihaluskan, telur, gula dan garam, aduk hingga kalis
5. masukkan adonan ke dalam plastik atau daun dengan diameter ± 5 cm, dan ikat
dengan tali/benang.
6. kukus adonan hingga matang, angkat dan dinginkan
7. iris tipis dan jemur hingga kering dengan menggunakan sinar matahari/mesin
pengering.
8. kerupuk jamur kering siap dikemas
RumaJamuR
organikganesha.com 46
10.2
Abon Jamur Tiram
Bahan-bahan
Jamur Tiram (5 kg)
Kelapa tua berukuran sedang (7
butir ),
gula merah (2 ons )
bawang merah (2 ons )
bawang putih (1 ons)
cabe merah (½ ons )
ketumbar (40 gram),
minyak goreng
Peralatan
Kompor
panci email
wajan penggoreng
alat pengepres
Timbangan
cobek atau blender
Parutan, talenan, baskom
Pisau
Pengaduk, alat penutup kantung
plastik
Proses Pembuatan :
1. Jamur tiram direbus selama 10 menit.
2. dinginkan dan potong tipis-tipis mengikuti alur lamela atau disuwir dengan
tangan.
3. bumbu dihaluskan dan ditumis hingga wangi, kemudian masukkan jamur tiram
yang telah disuwiri, dan tambahkan santan kental
4. goreng campuran bahan tersebut hingga berwarna coklat tua
5. tiriskan, dan dipres untuk mengeluarkan minyaknya lalu didinginkan
6. abon siap dikemas
10.3Nugget Jamur
Bahan – bahan
Jamur Tiram (1 kg)
Tepung Maizena (200 gram)
Tepung tapioka (200 gram)
Tepung Roti
Baking Powder (1 sdt)
Telur (4 butir)
Garam
Bawang Merah (50 gram)
Bawang Putih (50 gram)
Minyak goreng
RumaJamuR
Peralatan
Kompor
Dandang
baskom plastik
Talenan
Pisau
penumbuk
Mangkuk
Sendok
Loyang/Cetakan Kue
organikganesha.com 47
1. Rebus jamur tiram segar dalam air mendidih selama 10 menit.
2. Angkat, tiriskan lalu peras agar air dalam jamur berkurang
3. Giling jamur menggunakan gilingan daging.
4. Masukkan jamur giling ke dalam baskom yang telah tersedia lalu campurkan
dengan daging ayam giling.
5. Haluskan bawang merah dan bawang putih, lalu goreng dalam minyak panas
hingga harum.
6. Setelah harum, campurkan bumbu dengan jamur giling dan ayam giling,
aduk hingga rata.
7. Tambahkan tepung terigu, tepung maizena, garam, merica, penyedap rasa
dan kocokan telur. Aduk hingga adonan benar-benar rata.
8. Siapkan loyang, olesi dengan margarin atau minyak goreng secukupnya.
9. Tuangkan adonan ke dalam loyang, kukus menggunakan dandang selama
10-15 menit. Angkat dan tunggu hingga benar-benar dingin.
10. Setelah dingin, potong nugget sesuai selera, gunakan pisau yang benar-benar
tajam dan diolesi minyak agar tidak lengket.
11. Masukkan potongan nugget ke dalam telur kocok untuk pelapis, kemudian
masukkan ke dalam tepung panir. Gulingkan hingga tepung panir menempel
rata di seluruh permukaan.
12. Susun nugget yang telah diberi tepung panir dalam loyang yang telah diolesi
mentega atau minyak.
13. Oven selama 30-45. Angkat lalu dinginkan.
14. Nugget yang telah di oven dapat langsung di goreng atau dimasukkan ke
dalam plastik lalu disimpan di dalam freezer. Nugget yang disimpan di dalam
freezer dapat disimpan paling lama satu minggu.
RumaJamuR
organikganesha.com 48
10.4
Usaha pengolahan pakan Ternak
Limbah log jamur sebenarnya masih dapat diolah ke bentuk-bentuk lain yang
bermanfaat, seperti pupuk kompos, pakan ternak, atau particle board untuk industri
perabot. Yang menarik dari hal tersebut, selain karena pengolahan limbah log jamur
belum optimal ternyata banyak terdapat pertanian dan peternakan sapi yang
membutuhkan supply pupuk dan pakan ternak. Khususnya untuk peternakan sapi,
para peternak sering kali mengalami kekurangan pakan terutama pada musim
kemarau.
Limbah log jamur mengandung nutrisi dan serat yang dibutuhkan oleh sapi perah.
Beberapa penelitian telah menunjukkan nilai nutrisi ini untuk hewan ternak, dan
dengan pengolahan lebih lanjut untuk meningkatkan palatabilitas (selera makan)
bagi sapi, pakan dari log jamur merupakan solusi bagi masalah peternakan.
Pakan ternak dibuat dari limbah log jamur yang dicampur dengan tetes tebu dan
bakteri pre-biotik yang berperan positif bagi sapi ternak.
Peluang Pasar
Selain peternakan lokal, pakan dari log jamur ini dapat disebar ke
peternakan-peternakan sapi lainnya di daerah daerah lain yang memang terkenal
dengan peternakannya. Dengan bukti kualitas (peningkatan produksi susu sapi
perah), penjualan dapat mudah dilakukan melalui koperasi-koperasi peternakan.
Kelebihan dari produk ini adalah kandungan nutrisinya, bakteri pre-biotik, dan
ketersediaannya yang konstan (berbeda dengan rumput gajah yang minim pada
musim kemarau).
RumaJamuR
organikganesha.com 49
BAB XI
KAMUS BUDIDAYA JAMUR
Istilah
Deskripsi
Aerob
Kondisi lingkungan dengan banyak oksigen
Agaricus bisporos
Nama ilmiah untuk jamur Champignon / kancing. Termasuk
kelompok jamur kompos
Anaerob
Kondisi lingkungan dengan jumlah oksigen yang sangat
sedikit atau tidak ada sama sekali
Auricularia
auricular-judae
Nama ilmiah untuk jamur kuping merah (red jelly), memiliki
warna tubuh buah merah atau kemerah merahan berukuran
lebar
Auricularia
polytricha
Nama ilmiah untuk jamur kuping hitam (black jelly), memiliki
warna tubuh buah keungu-unguan atau hitam dengan
diameter 6-10 cm.
Autoklaf
Alat untuk mensterilisasi peralatan laboratorium, media PDA,
dan media pembibitan.
Baglog
Wadah (umumnya berupa plastik) yang berisi campuran
substrat tumbuh jamur
Basidiokarp
Tubuh buah jamur
Basidium
Struktur berbentuk gada tempat terbentuknya spora.
Cawan Petri
Wadah kaca berbentuk lingkaran seperti mangkuk datar yang
digunakan untuk mengkultur
Eksplan
Bagian tanaman yang akan dikultur
F0 / bibit murni
Bibit jamur yang dibuat dengan menggunakan teknik kultur
jaringan
F1 / bibit induk
Turunan/generasi pertama dari bibit murni. Formula yang
digunakan biasanya menggunakan substrat berupa biji bijian
seperti jagung, gandum, beras, gabah, dll.
RumaJamuR
organikganesha.com 50
F2 / bibit tebar
turunan/generasi kedua dari bibit murni yang dibuat dengan
memperbanyak bibit induk dengan media berupa biji bijian
atau media campuran seperti dedak, serbuk kayu, biji-bijian,
dan kapur.
F3/baglog
produksi
Turunan/generasi ketiga dari kultur murni, dibuat dengan
cara memperbanyak bibit tebar. F3 umumnya ditujukan untuk
produksi tubuh buah jamur.
Fungi
Nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup
eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar
tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya
Ganoderma
lucidum
Nama ilmiah untuk jamur lingzhi
Grifola frondosa
Nama ilmiah untuk jamur maitake
Heterotrof
Menggunakan senyawa-senyawa organik
makanan.
Hifa
Komponen dasar tubuh jamur memiliki struktur menyerupai
benang-benang halus yang tersusun dari dinding berbentuk
pipa dan merupakan bagian vegetatif fungi
Inokulasi
Penanaman eksplan ke media yang sesuai.
Jamur
Tubuh buah yang lunak atau tebal dari sekelompok anggota
fungi (terutama Basidiomycetes). Biasanya muncul
dari
permukaan tanah atau media tumbuh lainnya. Memiliki
bentuk seperti payung yang terdiri dari bagian yang tegak
(“batang”) dan bagian yang mendatar atau membulat.
Jamur Parasit
Jamur yang hidup pada inang hidup dan mengambil zat-zat
organik dari inangnya sehingga merusak pertumbuhan inang.
Jamur Saprofit
Jamur yang hidup pada organisme yang telah mati seperti
batang kayu lapuk. Sebagian besar jamur saprofit
mengeluarkan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul
sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa.
RumaJamuR
sebagai
bahan
organikganesha.com 51
Kontaminan
Materi asing yang tumbuh dan mengganggu perkembangan
kultur
Kontaminasi
Tumbuhnya materi asing pada media kultur sehingga
mengganggu perkembangan kultur.
Kultur Jaringan
Suatu metode perbanyakan tanaman yang dilakukan dengan
cara mengisolasi bagian dari tanaman/jamur seperti
sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dalam
kondisi aseptik sehingga bagian tanaman tersebut dapat
memperbanyak diri dan tumbuh menjadi tanaman lengkap
kembali.
Teori dasar dari kultur jaringan adalah Totipotensi. Teori ini
mempercayai bahwa setiap bagian tanaman dapat
berkembangbiak karena seluruh bagian tanaman terdiri atas
jaringan-jaringan hidup. Oleh karena itu, semua organisme
baru yang berhasil ditumbuhkan akan memiliki sifat yang
sama persis dengan induknya
Kultur Murni
Kultur yang hanya mengandung spesies tunggal
Kumbung/Kubung Bangunan/rumah untuk budidaya jamur
Lamella
Bilah bilah yang terdapat di bawah tudung jamur, tempat
spora berada.
Lentinula edodes
Nama ilmiah untuk jamur Shiitake
lignin
Salah satu zat komponen penyusun tumbuhan terutama
terakumulasi pada batang tumbuhan berbentuk pohon dan
semak. Pada batang, lignin berfungsi sebagai bahan pengikat
komponen penyusun lainnya, sehingga suatu pohon bisa
berdiri tegak
Miselium
Kumpulan koloni hifa (jamak, miselia) / jaringan yang
dibentuk oleh hifa
Pasteurisasi
Perlakuan panas yang diberikan pada bahan baku dengan
suhu di bawah titik didih bertujuan membunuh organisme
merugikan : bakteri, virus, protozoa, kapang, dan khamir
RumaJamuR
organikganesha.com 52
PDA
Potato Dextrose Agar, media agar dekstrosa kentang yang
digunakan untuk menumbuhkan miselium jamur.
Pin head
Tunas atau calon tubuh buah jamur
Pleurotus cystidiosus Nama ilmiah untuk jamur tiram coklat
Pleurotus flabellatus
Nama ilmiah untuk jamur tiram merah muda (pink)
Pleurotus ostreatus
Nama ilmiah untuk jamur tiram. Pleurotus artinya tangkai
yang tumbuh menyamping, sedangkan ostreatus artinya
memiliki bentuk seperti tiram
selulosa
Pembentuk struktur dinding sel tumbuhan. Selulosa bersifat
tidak dapat dicerna oleh manusia sehingga berfungsi sebagai
sumber serat yang membantu memperlancar defakasi.
Spora
Alat perkembangbiakan vegetatif fungi
Steamer
Alat/ruang sterilisasi
Sterilisasi
Proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda
dari semua bentuk kehidupan. Terdapat beberapa teknik
sterilisasi yaitu sterilisasi mekanik (filtrasi), sterilisasi fisik, dan
sterilisasi kimia.
Tabung Reaksi
Tabung kaca panjang yang digunakan dalam kultur jaringan
Tremella fuciformis
Nama ilmiah untuk jamur kuping putih / jamur kuping agar /
white jelly, memiliki warna tubuh buah putih dengan ukuran
lebih kecil dan tipis dibandingkan jamur kuping lainnya.
Trichoderma sp
Jamur berwarna hijau dan tumbuh seperti lumut pada
permukaan media. Jamur ini seringkali menjadi penyebab
kontaminasi pada baglog jamur yang dibudidayakan.
Vegetatif
Cara perkembangbiakan aseksual atau tanpa melibatkan
penggabungan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.
Volvariella volvacea
Nama ilmiah untuk jamur merang
RumaJamuR
organikganesha.com 53
Download