Uploaded by Khafa

ilovepdf merged (9)

advertisement
PRAKTIKUM KUALITAS DAYA
PERCOBAAN 6
PENGUKURAN KUALITAS DAYA PADA BEBAN
KONVERTER 3 FASA 6 PULSA
Dosen Pembimbing
Indhana Sudiharto ST,MT.
Nama Mahasiswa
Khalin
(1310181008)
D4 TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
TAHUN PELAJARAN 2020 / 2021
Praktikum
6
Pengukuran Kualitas Daya
Pada Beban Konverter 3
Fasa 6 Pulsa
1. Tujuan:
1. Mengetahui karakteristik dari konverter 3 fasa 6 pulsa
2. Mangetahui nilai THD, PF, DPF, KF dan Spektrum harmonisa yang
terkandung dalam beban konverter 3 fasa 6 pulsa
2. Dasar Teori :
Konverter 3 Fasa 6 Pulsa
Konverter merupakan penyearah yang paling sederhana. Konverter 3
fasa 6 pulsa pada modul ini menggunakan dioda. Koverter dengan dioda tidak
dapat terkontrol, oleh sebab itu disebut penyearah tak terkontrol. Dioda yang
digunakan sebanyak 6 buah yang tersusun secara jembatan. Diode arah maju
dengan nomer urut 1, 3 dan 5, sedangkan diode pada fasa negatif dengan
nomer urut 4, 6 dan 2 yang disuplai dengan urutan RST. Sehingga
menghasilkan bentuk tegangan DC 6 pulsa seperti tampak pada gambar 1.
Apabila beban konverter ini dibebani dengan jenis beban HIL (High Inductive
Load) maka pada sisi input timbul arus non sinusoidal seperti tampak pada
gambar 2. bentuk gelombang arus yang non sinusoidal tersebut mengandung
harmonisa sebesar Ihn = 6n±1 dengan spektrim harmonisa
Ih5 = Ih1/5
Ih7 = Ih1/7
Ih11= Ih1/11
Ih13= Ih1/13 ..........
Gambar 1.1 Bentuk Tegangan DC Output Konverter 3 Fasa 6 Pulsa
Gambar 1.2. Bentuk gelombang arus input non sinusoidal dari
Konverter 3 Fasa 6 Pulsa
Secara umum sistem yang dibangun pada konverter 3 fasa 6 pulsa,
dapat dilihat pada blok diagram berikut ini :
Power
Suplai
Penyearah
diode
3 fasa, 6 pulsa
Beban
HIL
Gambar 1. 3. Blok diagram konverter 3 fasa 6 pulsa
3. Rangkaian Percobaan:
Gambar 1.4 Rangkaian Percobaan Konverter 3 Fasa 6 Pulsa
4. Alat-alat yang digunakan:
1. Variac (VR) 3 phasa
1 buah
2. Voltmeter AC ( 0 – 300 V )
1 buah
3. Amperemeter AC ( 0 – 10 A )
1 buah
4. Lampu pijar ( 100 w )
1 buah
5. Power Meter (Flukemeter)
1 buah
6. Beban induktif
1 buah
L = 927,5 mH
C = 2,7 uF
R = 51,5 Ohm
Q = 11,4
W = 40 w
5. Langkah Percobaan:
1. Siapkan peralatan.
2. Hubungkan rangkaian seperti pada gambar 1.4
3. Atur tegangan input sampai outputnya max 220 Vdc
4. Atur beban HIL berupa penambahan balast sehingga bentuk
gelombang input menjadi;
I (t)
wt
5. Ukur kualitas daya pada sisi input dengan menggunakan Fluke 41B, namun
sebelumnya pastikan urutan fasanya dengan RST meter. Ukur besaran-besaran
VL, IL, P, PF, DPF, KF, bentuk gelombang dan spektrum seperti tabel
pengukuran
6. Buat kesimpulan
7. Kerjakan tugas dan soal
6. Rangkaian Percobaan Pada Simulasi
1. Rangkaian beban lampu 40 watt
2. Rangkaian
beban lampu 40 watt dengan capasitor 10u F
3. Rangkaian
beban motor dc
7. Data Hasil Percobaan
Beban
Lampu
Lampu +
Kapasitor
Motor
DC
THD
Vs
Is
Vo
Io
(V)
(A)
(V)
(A)
V
I
0,06
380
0,08
0,087%
380 0,139 380 0,189
380
380
0,26
380
0,36
S
P
Q
PF
30,73%
41
40
0,2
1
0,087%
183%
89
42
7,7
0.50
0,087%
80%
1.390
1.290
24
0,78
8. Gambar Hasil Simulasi
1. Beban Lampu 40 W
Gambar gelombang Vs,Is,Vo,Io
Gambar gelombang S,P,Q, PF
Bentuk FFT (Harmonisa pada Vs dan Is) dengan Frekuensi Fundamental 50 Hz.
2. Beban Lampu 40 W dan Capasitor 10u F
Gambar gelombang Vs,Is,Vo,Io
Gambar gelombang S,P,Q, PF
Bentuk FFT (Harmonisa pada Vs dan Is) dengan Frekuensi Fundamental 50 Hz.
3. Beban Motor DC
Gambar gelombang Vs,Is,Vo,Io
Gambar gelombang S,P,Q, PF
Bentuk FFT (Harmonisa pada Vs dan Is) dengan Frekuensi Fundamental 50 Hz.
Scanned with CamScanner
Scanned with CamScanner
Download