Sejarah Islam Nusatnara AHMAD Masuknya Islam di Nusantara Islam masuk ke Nusantara pertama kali pada abad pertama Hijriyah (I abad 8 masehi) melalui 2 jalur : Jalur utara dari Arab (MekahMadinah),damaskus,Baghdad, Gujarat, Sri lanka hingga Nusantara. Jalur selatan dari Arab, Yaman,Gujarat,Sri lanka hingga Nusantara. REYES Strategi dakwah islam di Nusantara Melalui Perdagangan : Para pedagang dari Gujarat, Arab, dan Persia dtg ke Indonesia sambil berdagang berupaya mencari simpati dari masyarakat. Mereka bergaul akrab dgn penduduk yg mendatanginya. Melalui Proses Perkawinan : Dari perkawinan yg terjadi antara putri raja atau anak bangsawan lainnya, terbentuklah ikatan kekerabatan yg besar diantara kedua belah pihak. Islam mulai berkembang dalam lingkungan tersebut. Dll (ajarah Tasawuf, pendidikan, kesenian) Hikmah Hasil karya para ulama berupa karangan buku sangat berharga untuk dijadikan sumber pengetahuan. Meneladani kesuksesan mereka dalam berkarya dan membuat masyarakat Islam gemar membaca dan mempelajari Al Quran. Mengajarkan tentang Islam harus dengan keramahan dan bijaksana serta membiasakan masyarakat Islam bersikap konsisten. Memanfaatkan peninggalan sejarah, baik berupa, makam, masjid, dan peninggalan lainnya untuk dijadikan tempat ziarah (pembelajaran) demi mengingat perjuangan mereka. Mengajarkan sikap tetap bersatu, rukun, dan bersama-sama mempertahankan negara Indonesia dari ancaman luar maupun dalam negeri. Perkembangan Sumatera Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam yang pertama di Nusantara dengan rajanya yang pertama adalah Sultan Malik Al-Saleh. Jawa Adanya proses penyebaran Islam di kerajaan terbukti dengan ditemukannya nisan makam muslim di Trowulan yang letaknya berdekatan dengan kompleks makam para bangsawan Majapahit. Maluku MalukuKerajaan Ternate adalah kerajaan terbesar di Kepulauan ini. Islam masuk ke wilayah maluku sejak tahun 1440. Organisasi islam Nusantara Muhammadiyah Nadhatul ulama (NU) PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Yogyakarta MUI (Majelis Ulama Indonesia)