Jose Christian 1806201680 / Kelompok 14 Perbedaan Prinsip dan Mekanisme OM, SEM, TEM Optical Microscopy OM adalah mikroskop yang menggunakan cahaya untuk membentuk bayangan dari benda yang memiliki magnifikasi hingga sebesar 1000x, depth of field yang kecil dan resolusi kurang lebih 0,2 µm sehingga tidak bisa melihat benda terlalu kecil. OM dapat dibagi menjadi berbagai jenis menggunakan berbagai kriteria. Misalnya, berdasarkan metode pencahayaan, terdapat jenis transmission microscope dan refection microscope. Dalam transmission microscope, cahaya melewati objek transparan. Dalam refection microscope, sumber cahaya yang dipasang di bagian atas lensa mikroskopis menerangi objek non-transparan, dan cahaya yang dipantulkan dikumpulkan oleh lensa. Mikroskop juga dapat dibedakan berdasarkan metode observasi, termasuk mikroskop medan terang, mikroskop medan gelap, mikroskop perbedaan fase, mikroskop cahaya terpolarisasi, mikroskop interferensi, dan mikroskop fluoresen. Setiap mikroskop dapat menggunakan pendekatan transmisi atau refleksi. [4] Scanning Electron Microscopy SEM adalah suatu mikroskop yang menggunakan electron dibandingkan OM yang menggunakan cahaya. Kelebihan penggunaan electron adalah magnifikasinya tinggi bisa mencapai 3000000x walaupun kenyataannya cukup sulit untuk mencapai angka itu, namun mencapai 300000x bisa memungkinkan. Lalu resolusinya sangat tinggi, artinya bisa memisahkan dua benda yang berdekatan sehingga bisa mengidentifikasikan dua benda menjadi dua individu yang berbeda.[3] SEM memiliki depth of field yang sangat besar yang berarti apabila sampelnya tidak terlalu rata, tetap akan terlihat yang lebih tinggi dan lebih rendah dengan jelas. Aplikasi yang dapat digunakan SEM adalah topografi bisa melihat bentuk permukaan tinggi rendahnya, morfologi untuk melihat besar kecilnya partikel, komposisi kimia dari suatu partikel, susunan kristal dari sampel.[2] SEM memberikan informasi permukaan detail dengan menelusuri sampel dalam pola raster dengan berkas elektron. Prosesnya dimulai dengan senjata elektron yang menghasilkan berkas elektron energik ke bawah kolom dan ke serangkaian lensa elektromagnetik. Lensa ini berbentuk tabung, dibungkus dalam gulungan dan disebut sebagai solenoida. Kumparan diatur untuk memfokuskan berkas elektron yang datang ke sampel.[3] SEM menghasilkan gambar hitam putih tiga dimensi. Perbesaran gambar bisa sampai 10 nanometer, interaksi intens yang terjadi di permukaan spesimen memberikan depth of view yang lebih besar, resolusi yang lebih tinggi, dan, gambar permukaan yang lebih detail.[1] Transmission Electron Microscope TEM menggunakan aliran elektron terfokus dalam lingkungan vakum untuk memvisualisasikan sampel biologis, dengan resolusi maksimum 0,1-0,2 nanometer (nm). TEM menghasilkan gambar dua dimensi (2-D) dari sampel yang divisualisasikan, dalam warna hitam dan putih. Mereka sangat berguna untuk memvisualisasikan bagian tipis sampel dan menunjukkan kerumitan struktur ultra di dalamnya. Detail dan keakuratan yang dimungkinkan oleh mikroskop ini membuatnya menjadi bahan pokok yang relatif dalam gudang ahli biologi struktural dan molekuler.[5] TEM menawarkan pembesaran paling kuat, berpotensi lebih dari satu juta kali atau lebih, selain itu memiliki aplikasi yang luas dan dapat digunakan dalam berbagai bidang ilmiah, pendidikan, dan industri. TEM juga memberikan informasi tentang elemen dan struktur senyawa dan TEM mampu menghasilkan informasi fitur permukaan, bentuk, ukuran dan struktur.[6] [1]R.E. Smallman, R.J. Bishop, Chapter 5 - The characterization of materials, Editor(s): R.E. Smallman, R.J. Bishop, Modern Physical Metallurgy and Materials Engineering (Sixth Edition), Butterworth-Heinemann, 1999, Pages 125-167, ISBN 9780750645645, https://doi.org/10.1016/B978-075064564-5/50005-7. [2] Arenas-Alatorre, J., Silva-Velazquez, Y., Alva Medina, A. et al. Advantages and limitations of OM, SEM, TEM and AFM in the study of ancient decorated pottery. Appl. Phys. A 98, 617–624 (2010). https://remotelib.ui.ac.id:2116/10.1007/s00339-009-5451-4 [3] Choudhary, O.P. & Choudhary, Priyanka. (2017). Scanning Electron Microscope: Advantages and Disadvantages in Imaging Components. International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences. 6. 1877-1882. 10.20546/ijcmas.2017.605.207. [4] Robson, A. L., Dastoor, P. C., Flynn, J., Palmer, W., Martin, A., Smith, D. W., Woldu, A., & Hua, S. (2018). Advantages and Limitations of Current Imaging Techniques for Characterizing Liposome Morphology. Frontiers in pharmacology, 9, 80. https://doi.org/10.3389/fphar.2018.00080 [5] Nugawela, Aro. (2019, August 20). Advantages of Transmission Electron Microscopy (TEM). AZoM. Retrieved on November 15, 2020 from https://www.azom.com/article.aspx?ArticleID=18342. [6] Priyanka, O; Choudhary, (2018). Uses of Transmission Electron Microscope in Microscopy and its Advantages and Disadvantages. International Journal of Current Microbiology and Applied Science, 5, 743-747. Appendix: