Tugas Kelompok Casting Defect Cacat Crack (Hot Tears) Kelompok 9 Proses Manufaktur Logam - 01 Anggota Kelompok Ara Gamaliel Boanerges (NPM: 1806232875 ) Arya Permadi Kristanto (NPM: 1806149375) Ibnu Rais Syukran (NPM: 1806149482) Jonathan Aditomo (NPM: 1806201642) Jose Christian (NPM: 1806201680 ) Madioti (NPM: 1806149513 ) Hot Tears pada Logam Pada dasarnya, hot tears disebabkan karena penumpukkan stress selama solidifikasi dan pendinginan dalam casting karena kontraksi yang terhalang. Pada tahun 1952, Pellini melakukan studi dimana saat solidifikasi terbentuk sebuah lapisan cairan tipis (liquid film) yang ditemukan di antara struktur dendrit logam yang ber-solidifikasi. Hot tears terjadi saat ‘pemisahan’ film ini ketika logam sudah hampir membeku dan tersisa sedikit fasa liquid. Pada saat pembekuan, jumlah beban yang diperlukan untuk mendeformasi perpanjangan liquid film (hot spot) akan mendekati nol, seiring suhu mendekati suhu solidifikasi ketebalan liquid film akan menjadi sangat tipis dan deformasi (ekstensi) akan terkonsentrasi ada hot zone (film) yang masih tersisa, sehingga hal ini akan menyebabkan strain yang tinggi pada daerah ini. Strain ini akan menumpuk sampai mencapai titik kritis, dan akan memisahkan film (hot spot). Fenomena inilah yang disebut sebagai hot tears. Oleh karena itu, hot tears juga disebut sebagai kegagalan tarik yang uniaksial pada bagian material yang lemah. Regangan total yang terjadi pada film dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu laju regangan (strain rate) dan durasi umur film liquid saat solidifikasi. Secara matematis, regangan yang terjadi di hot spot dapat diekspresikan dengan formula disamping. Hot Tears Indication • • • • • No Crack : Tidak ada Crack pada material Hairline Crack (a) Light Crack (b) Severe Crack (c) Complete Crack (d) Geometri • Diameter terlalu kecil; sudut terlalu tajam Penyebab terjadinya Hot Tears pada Alumunium Alloy Composition Temperature • Quenching Process Grain Boundaries • Grain Boundaries ↑; HTS ↑ Penyebab hot tears pada Aluminium Alloy Hubungan Temperatur dan Hot Tears pada Alumunium dengan variasi %Si : Hubungan Panjang retakan dan temperatur cetakan dengan variasi %Si Hubungan Kualitas dan temperatur cetakan dengan variasi %Si Sumber : https://media.neliti.com/media/publications/142746-ID-pencegahan-terjadinya-retak-panas-padap.pdf Pencegahan Hot Tears pada Al Tuang (Al Cast) Melakukan grain refinement dengan mengubah morfologi butir dari bentuk equiaxed (unrefined) menjadi bentuk bulat. Bentuk butir yang bulat diketahui dapat mencegah hot tears pada Al selama solidifikasi. Menaikkan temperatur pada cetakan, hal ini dikarenakan tingginya temperatur cetakan akan membuat kontraksi casting akan menjadi seragam yang akibatnya konsentrasi stress akan menjadi lebih ringan. Selain itu, tingginya temperatur cetakan akan menyebabkan gradien temperatur pada saat pencetakan menjadi lebih rendah, yang akan menyebabkan butir yang bersolidfikasi memiliki bentuk bulat. Pencegahan Hot Tears pada Al Tuang (Al Cast) Menaikkan temperatur penuangan Al. Jika temperatur penuangan Al tinggi, fluiditas logam tuang juga akan meningkat dimana sifat fluiditas ini dapat membuat logam mengisi ruang kosong antarbutir (yang rentan akan hot tears) saat solidfikasi terbentuk. Menambah fluiditas tanpa menambah temperatur dapat dilakukan dengan menambahkan unsur logam tanah jarang pada logam. Cast iron memiliki sifat kemampulasan (weldability) yang buruk karena memiliki kandungan karbon yang tinggi sehingga membuatnya bersifat brittle. Daerah yang terbentuk selama pengelasan pada cast iron: Fusion Zone (FZ). Daerah ini akan meleleh selama pengelasan dan memadat kembali setelah pendinginan Partially Melted Zone (PMZ). Daerah ini tepat berada di luar FZ di mana liquation dapat terjadi selama pengelasan Heat Affected Zone (HAZ). Daerah ini tidak meleleh, namun mengalami perubahan mikrostruktur Base Metal (BM). Daerah ini tidak terpengaruh selama siklus termal pengelasan dan memiliki struktur yang tetap Hot Tears Pada Cast Iron Penyebab Hot Tears Pada Cast Iron 1. Komposisi Kimia : %C terlalu tinggi (menurunkan titik lebur baja, melunakkan dan memudahkan antara proses peleburan dan penuangan di cetakan, menjadi sumber keretakan terutama pada C berbentuk Flake) Adisi %P dan %S yang melebihi ketentuan (Fosfor dan Sulfur diperlukan untuk meningkatkan mampu alir, tetapi saat melebihi ketentuan akan menyebabkan sumber keretakan) (mengakibatkan pecah saat rolling) Adisi %Mn berlebih (mendorong chilling dan hot tearing) %Cu diatas 2,0% (sedikit meningkatkan kecenderungan kontraksi dan formasi hot tear) %Sn diatas 0,2% (mendorong chilling dan hot tearing) Penyebab Hot Tears Pada Cast Iron 2. Terdapat kontraksi bebas karena chilling (mendorong terjadinya hot tears) 3. Cast Iron dengan Sc lebih rendah (memiliki risiko formasi hot tears lebih tinggi) 4. Faktor-faktor lain seperti bentuk yang kompleks tidak banyak berpengaruh (kebanyakan hot tears terjadi pada daerah HAZ saat proses pengelasan Cast Iron) 5. Oli dan pengotor (berpengaruh terhadap terjadinya Porositas, berakibat inisiasi crack dan hot tears) Sebelum melakukan pengelasan, bersihkan daerah yang akan Pencegahan Hot Tears Pada Cast Iron dilas agar bebas dari pengotor Melakukan preheating. Tujuannya agar thermal gradient antara HAZ dan casting body menurun sehingga dapat mengurangi tensile stress akibat pengelasan. Pada umumnya, preheating dilakukan pada suhu 300-600oC Melakukan teknik peening pada besi yang cenderung ulet. Hal ini bertujuan untuk memperkecil peluang terbentuknya crack dengan menggunakan ball-peen hammer yang dihentakkan ke material. Melalui peening, akan dihasilkan lapisan permukaan yang terkompresi karena sifat elastis dari subpermukaan sehingga pertumbuhan crack dapat diminimalkan Pencegahan Hot Tears Pada Cast Iron Menggunakan elektroda dengan paduan nikel. Tujuannya adalah agar tegangan penyusutan tidak terlalu tinggi. Nikel dapat mengendapkan karbon pada base metal dalam bentuk bebas sebagai grafit Melakukan PWHT. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan sifat kemampumesinan Apabila crack sudah terbentuk, buatlah lubang sehingga crack berhenti merambat di lubang. Struktur mikro pada daerah HAZ (menambah paduan meninggikan kemampu kerasan baja dan meningkatkan sensifitas crack) Difusi hidrogen pada daerah las (kelebihan kandungan hidrogen pada HAZ) Tegangan pada daerah las (tegangan sisa dan tegangan thermal, semakin tebal kepekaan terhadap retak semakin besar) Penyebab Hot Tears pada Steel Alloy Casting 1. Keretakan solidifikasi dapat dicegah jika kandungan karbon logam lebih dari nilai kritis, yang bervariasi antara 0,05 dan 0,10% tergantung pada kondisi pengelasan. 2. Terjadinya retak solidifikasi dipengaruhi oleh morfologi Pencegahan Hot Tears Pada Steel Alloy Casting struktur dendritik yang dipadatkan pada logam. Jenis struktur dendritik benturan langsung sangat rentan terhadap retak. 3. Retak solidifikasi tidak pernah terjadi jika kecepatan tuang kurang dari tingkat kritis. 4. Retak lebih mungkin terjadi dengan intensitas pengendalian sendi yang lebih tinggi, meskipun ini bukan faktor utama. 5. Peningkatan kandungan C dan Ni sangat efektif untuk mencegah retak. https://weldingheadquarters.com/how-to-weld-cast-iron/ https://www.twi-global.com/technical-knowledge/faqs/faq-what-is-peening https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1179/imr.1990.35.1.217?src=recsys https://web.wpi.edu/Pubs/ETD/Available/etd-042810020947/unrestricted/Li_Dissertation.pdf Referensi https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/57418211/Prevention_of_Solidification_Crac king.pdf?1537477026=&response-contentdisposition=inline%3B+filename%3DPrevention_of_Solidification_Cracking_in.pdf&Ex pires=1603772039&Signature=eODodVcBrOsgd6IEfSQYzfWS4Qc7PwdrtUs~xWQQYQ0Mtp7AdtYHiAdoBnhF9jxr81YxFimiuM7ms~8Ld0Lyb6n5n7b7oC8MPan2n3lIFzMRuzMwTRP~DRXcmRId3VVKjFuuYDEd peJNAF~9uP9L~LVPgFTJya97jrnplxkFP0nYR3U5PQ7qj1hr6wEBsX6oJ9kGLPsJ95QXojZqnVZY qsRHQUQfuoxBc8Zr79goPvzX7~1MdVy-yY~au93GKatFbkaDcBm8QOONI3KjaPvaDYB8Utk8FUhpjYZ6L9X~lRKlT2Zbd2OC5CcLbxAIfaD6X67O1OyUN dNi-f8KmQ__&Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA https://core.ac.uk/download/pdf/11682508.pdf Pouranvari, M. (2010). On the weldability of grey cast iron using nickel based filler metal. Materials & Design, 31(7), 3253-3258. Zhong, H.; Li, X.; Wang, B.; Wu, T.; Zhang, Y.; Liu, B.; Zhai, Q. Hot Tearing of 9Cr3Co3W Heat-Resistant Steel during Solidification. Metals 2019, 9, 25 Referensi Li, S., Apelian, D. Hot Tearing of Aluminum Alloys. Inter Metalcast 5, 23–40 (2011). https://doi.org/10.1007/BF03355505 Kazuo TSUNODA, Takeo SUZUKI, Kaoru MIKI, Shigenobu MATSUNAGA, Akihiro NODA, Kiyoshi ISHIKAWA, Influence of Chemical Composition on Hot Tearing of Metal Mold Cast Iron, THE JOURNAL OF THE JAPAN FOUNDRYMEN'S SOCIETY, 1968, Volume 40, Issue 8, Pages 645-653, Released October 04, 2012, Online ISSN 21860335, Print ISSN 0021-4396, https://doi.org/10.11279/imono.40.8_645 THANK YOU