Uploaded by sianipardedy9

PERKEMBANGAN K3 DAN TEORI BASIC INCIDENT

advertisement
PERKEMBANGAN K3 DAN TEORI BASIC INCIDENT
MAKALAH
Disajikan untuk Memenuhi Nilai Tugas Mata HSE Teknik Perminyakan pada Fakultas
Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti
Oleh
Dedy Hartono Pranata.S
071001700030
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telahmelimpahkan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Makalah Perkembangan K3 Dan
Perkembangan Teori Basic Incident
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan makalah
ini.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambahkan pengetahuan serta wawasan bagi
para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah yang telah ia buat.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak orang khususnya
pembaca.Terima Kasih
Batam,7 Oktober 2020
Dedy Hartono Pranata.S
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………….……………….............iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………….………….……….iv
A. Latar Belakang…………………………….………….………iv
B. Batasan Masalah…………………………….………….……..v
C. Tujuan………………………………………………,….……..v
BAB II PEMBAHASAN………………………………….…….………..….vii
A. Pengertian Keselaamatan dan kesehatan kerjar......................vii
B. Tujuan adanya keselamatan dan kesehatan kerja
..x
C. Pengertian basic incidentdan penyebab terjadinya kecelekaan..x
D. Sejarah perkembangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ..xi
BAB III KESIMPULAN…………………………………………….……… xv
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….………xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada
khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil
dan makmur.
Keselamatan dan keamanan kerja mempunyai banyak pengeruh terhadap faktor
kecelakaan, karyawan harus mematuhi standart (K3) agar tidak menjadikan hal-hal yang negative
bagi diri karyawan. Terjadinya kecelakaan banyak dikarenakan oleh penyakit yang diderita
karyawan tanpa sepengetahuan pengawas (K3), seharusnya pengawasan terhadap kondisi fisik di
terapkan saat memasuki ruang kerja agar mendeteksi sacera dini kesehatan pekerja saat akan
memulai pekerjaanya. Keselamatan dan kesehatan kerja perlu diperhatikan dalam lingkungan
kerja, karena kesehatan merupakan keadaan atau situasi sehat seseorang baik jasmani maupun
rohani sedangkan keselamatan kerja suatu keadaan dimana para pekerja terjamin keselamatan pada
saat bekerja baik itu dalam menggunakan mesin, pesawat, alat kerja, proses pengolahan juga
tempat kerja dan lingkungannya juga terjamin. Apabila para pekerja dalam kondisi sehat jasmani
maupun rohani dan didukung oleh sarana dan prasarana yang terjamin keselamatannya maka
produktivitas kerja akan dapat ditingkatkan. Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang
kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri.
Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan
masyarakat, antara lain: keturunan, lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan.karena itu
Melaksanakan keselamatan kerja dengan baik pada proyek konstruksi bisamengurangi atau
menghindari kecelakaan dan cidera pada personel, meningkatkan kinerja secara efektif dan
mengurangi total biaya proyek.
B.
Rumusan Masalah
Pada pembahasan ini penulis membatasi masalah mengenai Pengertian, Perkembanagan
K3 dan Teori Basic Incident.
C.
Tujuan
Adapun tujuan dan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Apa pengertian keselamatan dan kesehatan kerja (K3) itu?
2.
Apa yang menjadi dasar pemberlakuan kesehatan dan keselamatan Kerja (K3) di
Indonesia?
3.
Apa fokus dan tujuan dari program kesehatan dan keselamatan kerja?
4.
Apa saja yang menjadi penyebab kecelakaan?
5.
Apa saja Perkembanagan dari K3 dan Teori Basic Incident dalam pekerjaan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan
aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar
pabrik atau tempat kerja tersebut. Keselamatan dan kesehatan kerja juga merupakan suatu usaha
untuk mencegah setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat, yang dapat mengakibatkan
kecelakaan.
Menurut Undang-Undang yang mengatur K3 adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja
sebagai berikut :

Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Undang-Undang ini mengatur dengan jelas tentang kewajiban pimpinan tempat kerja dan
pekerja dalam melaksanakan keselamatan kerja.

Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
Undang- Undang ini menyatakan bahwa secara khusus perusahaan berkewajiban
memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik pekerja yang baru maupun
yang akan dipindahkan ke tempat kerja baru, sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan
kepada pekerja, serta pemeriksaan kesehatan secara berkala. Sebaliknya para pekerja juga
berkewajiban memakai alat pelindung diri (APD) dengan tepat dan benar serta mematuhi semua
syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan. Undang-undang nomor 23 tahun 1992,
pasal 23 Tentang Kesehatan Kerja juga menekankan pentingnya kesehatan kerja agar setiap
pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat
sekelilingnya hingga diperoleh produktifitas kerja yang optimal. Karena itu, kesehatan kerja
meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja.

Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Undang-Undang ini mengatur mengenai segala hal yang berhubungan dengan
ketenagakerjaan mulai dari upah kerja, jam kerja, hak maternal, cuti sampai dengan keselamatan
dan kesehatan kerja.
Sedangakan Menurut Mondy (2008) keselamatan kerja adalah perlindungan karyawan
dari luka-luka yang disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan. Resiko
keselamatan merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran,
ketakutan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat tubuh,
penglihatan dan pendengaran.
Sedangkan kesehatan kerja menurut Mondy (2008) adalah kebebasan dari kekerasan
fisik. Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi
periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stres emosi atau gangguan fisik.
Beberapa pendapat mengenai pengertian keselamatan dan kesehatan kerja antara lain:

Menurut Mangkunegara (2002) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran
dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah
tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk
menuju masyarakat adil dan makmur.

Menurut Suma’mur (2001), keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk
menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di
perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas
dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang
kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja .

Mathis dan Jackson (2002), menyatakan bahwa Keselamatan adalah merujuk pada
perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan
pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas
emosi secara umum.

Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000), mengartikan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan
aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan
sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.

Jackson (1999), menjelaskan bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja menunjukkan
kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan
oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan.
Kesehatan pekerja bisa terganggu karena penyakit, stres, maupun karena kecelakaan. Program
kesehatan yang baik akan menguntungkan para pekerja secara material, selain itu mereka dapat
bekerja dalam lingkungan yang lebih nyaman, sehingga secara keseluruhan para pekerja akan
dapat bekerja secara lebih produktif
Pemerintah memberikan jaminan kepada karyawan dengan menyusun Undang-undang
Tentang Kecelakaan Tahun 1947 Nomor 33, yang dinyatakan berlaku pada tanggal 6 januari
1951, kemudian disusul dengan Peraturan Pemerintah Tentang Pernyataan berlakunya peraturan
kecelakaan tahun 1947 (PP No. 2 Tahun 1948), yang merupakan bukti tentang disadarinya arti
penting keselamatan kerja di dalam perusahaan. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 1992, menyatakan bahwa sudah sewajarnya apabila tenaga kerja juga berperan aktif dan
ikut bertanggung jawab atas pelaksanaan program pemeliharaan dan peningkatan kesejahteraan
demi terwujudnya perlindungan tenaga kerja dan keluarganya dengan baik. Jadi, bukan hanya
perusahaan saja yang bertanggung jawab dalam masalah ini, tetapi para karyawan juga harus ikut
berperan aktif dalam hal ini agar dapat tercapai kesejahteraan bersama.
Penerapan program K3 dalam perusahaan akan selalu terkait dengan landasan hukum
penerapan program K3 itu sendiri. Landasan hukum tersebut memberikan pijakan yang jelas
mengenai aturan yang menentukan bagaimana K3 harus diterapkan.
Berdasarkan Undang-Undang no.1 tahun 1970 pasal 3 ayat 1, syarat keselamatan kerja yang juga
menjadi tujuan pemerintah membuat aturan K3 adalah :
A. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
B. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
C. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
D. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya.
E. Memberi pertolongan pada kecelakaan.
F. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja.
G. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu,
kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran.
H. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun
psychis, peracunan, infeksi dan penularan.
I. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
J.
Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik.
K. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.
L. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
M. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses
kerjanya.
N. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau barang.
O. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
P. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan
barang.
Q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
R. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang
bahayakecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
B.
Tujuan adanya Keselamatan dan Kesehatan Kerja
keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan untuk memberikan iklim yang kondusif bagi
para pekerja untuk berprestasi, setiap kejadian baik kecelakaan dan penyakit kerja yang ringan
maupun fatal harus dipertanggungjawabkan oleh pihak-pihak yang bersangkutan.Beberapa tujuan
program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah:
1.
Mencegah kerugian fisik dan finansial baik dari pihak karyawan dan perusahaan
2.
Mencegah terjadinya gangguan terhadap produktivitas perusahaan
3.
Menghemat biaya premi asuransi
4.
Menghindari tuntutan hukum dan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan kepada
karyawannya
C. Pengertian basic incident dan penyebab terjadinya kecelekaan
Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula
yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda (Permenaker No. 03/MEN/1998).
Pengertian lain kecelakaan kerja adalah semua kejadian yang tidak direncanakan yang
menyebabkan atau berpotensial menyebabkan cidera, kesakitan, kerusakan atau kerugian lainnya
(Standar AS/NZS 4801:2001). Sedangkan definisi kecelakaan kerja menurut OHSAS 18001:2007
adalah kejadian yang berhubungan dengan pekerjaan yang dapat menyebabkan cidera atau
kesakitan (tergantung dari keparahannya) kejadian kematian atau kejadian yang dapat
menyebabkan kematian. Namun dari beberpa sumber dan para ahli kecelakaan kerja adalah suatu
kejadian yang (tidak direncanakan) dan tidak diharapkan yang dapat mengganggu proses
produksi/operasi, merusak harta benda/aset, mencederai manusia, atau merusak lingkungan (
Menurut Gunawan dan Waluyo (2015).
Menurut ISO 45001 tentang Sistem Manajemen Keseamatan dan Kesehatan Kerja,
kecelakaan kerja adalah kejadian yang muncul dari atau berkaitan dengan pekerjaan yang
menghasilkan luka atau penyakit akibat kerja. Menurut Hollnagel, Kecelakaan didefinisikan
sebagai sebuah kejadian yang singkat, tiba-tiba dan tidak dikehendaki yang menghasilkan hasil
yang tidak diinginkan… dan harus secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan aktivitas
manusia bukan dari peristiwa alam.
Jenis-jenis Kecelakaan Kerja Menurut Bird dan Germain (1990), terdapat tiga jenis
kecelakaan kerja, yaitu:
1. Accident, yaitu kejadian yang tidak diinginkan yang menimbulkan kerugian baik bagi
manusia maupun terhadap harta benda.
2. Incident, yaitu kejadian yang tidak diinginkan yang belum menimbulkan kerugian.
3. Near miss, yaitu kejadian hampir celaka dengan kata lain kejadian ini hampir
menimbulkan kejadian incident ataupun accident.
Sedangkan Berdasarkan lokasi dan waktu, kecelakaan kerja dibagi menjadi empat jenis, yaitu
(Sedarmayanti, 2011):
1. Kecelakaan kerja akibat langsung kerja.
2. Kecelakaan pada saat atau waktu kerja.
3. Kecelakaan di perjalanan (dari rumah ke tempat kerja dan sebaliknya, melalui jalan yang
wajar).
4. Penyakit
akibat kerja.
Gambar 2.1
LOSS CAUSATION MODEL
Dari Gambar 2.1 menjelaskan bahwa Proses terjadinya kecelakaan Model ini mejelaskan
bahwa faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya accident seperti :

Penyebab langsung (tidak aman kondisi tindakan dan tidak aman)

Penyebab dasar (pribadi dan faktor pekerjaan)

Penyebab yang mendasarinya (faktor manajemen)
Sehingga Kecelakaan kerja terjadi karena perilaku personel yang kurang hati-hati atau ceroboh
atau bisa juga karena kondisi yang tidak aman, apakah itu berupa fisik, atau pengaruh
lingkungan. Dan juga Faktor perlengkapan kerja seperti Alat pelindung diri merupakan
perlengkapan kerja yang harus terpenuhi bagi pekerja. Alat pelindung diri berupa pakaian kerja,
kacamata, sarung tangan, yang kesemuanya harus cocok ukurannya sehingga menimbulkan
kenyamanan dalam penggunaannya.
D. Sejarah Perkembangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Sejarah Perkembangan K3 Di Dunia
Sejarah perkembangan K3 mulai dari zaman pra-sejarah sampai dengan zaman
modern sekarang secara ringkas adalah sebagai berikut :

ZAMAN PRA-SEJARAH
Pada zaman batu dan goa (Paleolithic dan Neolithic) dimana manusia yang hidup
pada zaman ini telah mulai membuat kapak dan tombak yang mudah untuk
digunakan serta tidak membahayakan bagi mereka saat digunakan. Disain tombak
dan kapak yang mereka buat umumnya mempunyai bentuk yang lebh besar
proporsinya pada mata kapak atau ujung ombak. Hal ini adalah untuk
menggunakan kapak atau tombak tersebut tidak memerlukan tenaga yang besar
karena dengan sedikit ayunan momentum yang dihasilkan cukup besar. Disain
yang mengecil pada pegangan dimaksudkan untuk tidak membahayakan bagi
pemakai saat mengayunkan kapak tersebut.

ZAMAN BANGSA BABYLONIA (DINASTI SUMMERIA) DI IRAK
Pada era ini masyarakat sudah mencoba membuat sarung kapak agar aman dan
tidak membahayakan bagi orang yang membawanya. Pada masa ini masyarakat
sudah mengenal berbagai macam peralatan yang digunakan untuk membantu
pekerjaan mereka. Dan semakin berkembang setelah ditemukannya tembaga dan
suasa sekitar 3000-2500 BC. Pada tahun 3400 BC masyarakat sudah mengenal
konstruksi dengan menggunakan batubata yang dibuat proses pengeringan oleh
sinar matahari. Pada era ini masyarakat sudah membangunan saluran air dari batu
sebagai fasilitas sanitasi. Pada tahun 2000 BC muncul suatu peraturan
“Hammurabi” yang menjadi dasar adanya kompensasi asuransi bagi pekerja

ZAMAN MESIR KUNO
Pada masa ini terutama pada masa berkuasanya Fir’aun banyak sekali dilakukan
pekerjaan-pekerjaan raksasa yang melibatkan banyak orang sebagai tenaga kerja.
Pada tahun 1500 BC khususnya pada masa Raja Ramses II dilakukan pekerjaan
pembangunan terusan dari Mediterania ke Laut Merah. Disamping itu Raja
Ramses II juga meminta para pekerja untuk membangun “temple” Rameuseum.
Untuk menjaga agar pekerjaannya lancar Raja Ramses II menyediakan tabib serta
pelayan untuk menjaga kesehatan para pekerjanya

ZAMAN YUNANI KUNO
Pada zaman romawi kuno tokoh yang paling terkenal adalah Hippocrates.
Hippocrates berhasil menemukan adanya penyakit tetanus pada awak kapal yang
ditumpanginya.

ZAMAN ROMAWI
Para ahli seperti Lecretius, Martial, dan Vritivius mulai memperkenalkan adanya
gangguan kesehatan yang diakibatkan karena adanya paparan bahanbahan toksik
dari lingkungan kerja seperti timbal dan sulfur. Pada masa pemerintahan Jendral
Aleksander Yang Agung sudah dilakukan pelayanan kesehatan bagi angkatan
perang.

ABAD PERTENGAHAN
Pada abad pertengahan sudah diberlakukan pembayaran terhadap pekerja yang
mengalami kecelakaan sehingga menyebabkan cacat atau meninggal. Masyarakat
pekerja sudah mengenal akan bahaya vapour di lingkungan kerja sehingga
disyaratkan bagi pekerja yang bekerja pada lingkungan yang mengandung vapour
harus menggunakan masker.

ABAD KE-16
Salah satu tokoh yang terkenal pada masa ini adalah Phillipus Aureolus
Theophrastus Bombastus von Hoheinheim atau yang kemudian lebih dikenal
dengan sebutan Paracelsus mulai memperkenalkan penyakit-penyakit akibat kerja
terutama yang dialama oleh pekerja tambang. Pada era ini seorang ahli yang
bernama Agricola dalam bukunya De Re Metallica bahkan sudah mulai
melakukan upaya pengendalian bahaya timbal di pertambangan dengan
menerapkan prinsip ventilasi.

ABAD KE-18
Pada masa ini ada seorang ahli bernama Bernardino Ramazzini (1664 – 1714) dari
Universitas Modena di Italia, menulis dalam bukunya yang terkenal : Discourse
on the diseases of workers, (buku klasik ini masih sering dijadikan referensi oleh
para ahli K3 sampai sekarang). Ramazzini melihat bahwa dokter-dokter pada
masa itu jarang yang melihat hubungan antara pekerjaan dan penyakit, sehingga
ada kalimat yang selalu diingat pada saat dia mendiagnosa seseorang yaitu “ What
is Your occupation ?”. Ramazzini melihat bahwa ada dua faktor besar yang
menyebabkan penyakit akibat kerja, yaitu bahaya yang ada dalam bahan-bahan
yang digunakan ketika bekerja dan adanya gerakan-gerakan janggal yang
dilakukan oleh para pekerja ketika bekerja (ergonomic factors).

ERA REVOLUSI INDUSTRI (TRADITIONAL INDUSTRIALIZATION)

ERA INDUSTRIALISASI (MODERN IDUSTRIALIZATION)
Sejak era revolusi industri di ata samapai dengan pertengahan abad 20 maka
penggnaan teknologi semakin berkembang sehingga K3 juga mengikuti
perkembangan ini. Perkembangan pembuatan alat pelindung diri, safety devices.
dan interlock dan alat-alat pengaman lainnya juga turut berkembang.

ERA MANAJEMEN DAN MANJEMEN K3
Perkembangan era manajemen modern dimulai sejak tahun 1950-an hingga
sekaran. Perkembangan ini dimulai dengan teori Heinrich (1941) yang meneliti
penyebabpenyebab kecelakaan bahwa umumnya (85%) terjadi karena faktor
manusia (unsafe act) dan faktor kondisi kerja yang tidak aman (unsafe condition).
Pada era ini berkembang system automasi pada pekerjaan untuk mengatasi
masalah sulitnya melakukan perbaikan terhadap faktor manusia.

ERA MENDATANG
Perkembangan K3 pada masa yang akan datang tidak hanya difokuskan pada
permasalahan K3 yang ada sebatas di lingkungan industri dan pekerja.
Perkembangan K3 mulai menyentuh aspek-aspek yang sifatnya publik atau untuk
masyarakat luas. Penerapan aspek-aspek K3 mulai menyentuh segala sektor
aktifitas kehidupan dan lebih bertujuan untuk menjaga harkat dan martabat
manusia serta penerapan hak asazi manusia demi terwujudnya kualitas hidup yang
tinggi. Upaya ini tentu saja lebih bayak berorientasi kepada aspek perilaku
manusia yang merupakan perwujudan aspek-aspek K3.
2. Sejarah Perkembangan K3 Di Dalam Perusahaan
Dalam perkembanagn K3 semakin tahun semakin maju dari peran K3 dalam Perusahaan
Memiliki Peran yaitu :

Sebagai LOSS CONTROL untuk mengendalikan kerugian atau in-efisiensi

Sebagai COMPLIANCE AGENT untuk meyakinkan terpenuhinya norma-norma
dan peraturan K3 dalam perusahaan

Sebagai ADVISORY BODY terhadap unit usaha/karyawan dalam penerapan K3

Sebagai MANAGEMENT TOOLS dalam menjalankan tugas kontrolnya dalam
aspek K3
Dan sekarang Perkembangan Orientasi dari sebelmunya memliki Perbedaan metode dengan
sekarang dari Gambar 2.2 ini menjelaskan Bahwa keselamatan dan kesehatan kerja merupakan
Image dalam perusahaan tersebut karena K3 merupakan hal terpenting dalam setiap perusaahan.
GAMBAR 2.2
PERKEMBANGAN
ORIENTASI K3
BAB III
KESIMPULAN
Dari makalah ini didapatkan beberapa kesimpulan bahwa :
1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan
yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi
masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.
Keselamatan dan kesehatan kerja juga merupakan suatu usaha untuk
mencegah setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat, yang dapat
mengakibatkan kecelakaan
2. Dari beberapa perkembangan K3 makin ke tahun makin berkembangan
dalam segi aspek dan metode-metode yang dijalankan dan diterapkan.
3. Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak
diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta
benda
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang - Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
(http://prokum.esdm.go.id/uu/2003/uu-13-2003.pdf)
2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3): Definisi, Indikator Penyebab dan Tujuan
Penerapan Keselatan dan Kesehatan Kerja (http://jurnalsdm.blogspot.com/2009/10/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3.html)
3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(http://anandasekarbumi.files.wordpress.com/2010/11/sap-9-msdm-10-11.ppt)
4. https://www.academia.edu/36170085/SEJARAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMAT
AN_KERJA_K3_1._Sejarah_Perkembangan_K3_Di_Dunia
5. https://katigaku.top/2018/10/15/teori-kecelakaan-kerja-k3/
6. http://analissolo.blogspot.com/2013/01/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3- di.html
Download
Study collections