Uploaded by Johan Sukweenadhi

Proposal-Prodi-Baru-Kesehatan-Masyarakat

advertisement
1
PROPOSAL
PEMBUKAAN PROGRAM STUDI
PROGRAM STRATA SATU (S1)
KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
DATOKARAMA PALU
2019
2
Pengajuan Pembukaan Program Studi
I.
Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Visi, Misi dan Tujuan Program Studi
II. Studi Kelayakan
A. Kondisi Obyektif prodi yang sudah dilaksanakan
B. Need Assessmen
C. Analisis Job Market
D. Analisis Market Share
III. Proyeksi Program Studi
A. Kurikulum
B. Sumber Daya Manusia
C. Sarana dan Prasarana
D. Proyeksi Pendanaan
E. Proyeksi Kerja Sama
IV. Penutup
V. Lampiran-Lampiran
Lampiran 1.
Akte Notaris Pendirian BP-PTAI
Lampiran 2.
Statuta/AD-ART lembaga
Lampiran 3.
Sertifikasi Kepemilikan Tanah
Lampiran 4.
SK/Sertifikasi akreditasi program studi yang ada
Lampiran 5.
Ijazah Dosen dan tenaga kependidikan
Lampiran 6.
SK Pengangkatan Dosen
Lampiran 7.
Biodata Dosen dan tenaga kependidikan
Lampiran 8.
Surat Pernyataan dosen mengenai kesediaan Mengajar
Lampiran 9.
Koleksi Perpustakaan yang relevan
Lampiran 10. Referensi Bank atau rekening lembaga pengusul
3
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di negara berkembang seperti Indonesia, kesejahteraan masyarakat sangat
tergantung pada kemampuan mereka untuk mendapatkan akses pelayanan publik
seperti pelayanan ekonomi, pelayanan kesehatan dan sebagainya. Akan tetapi
karena permintaan melebihi kemampuan pemerintah untuk memenuhi maka
timbul situasi "kekurangan" sehingga diperlukan suatu pengalokasian pusat-pusat
pelayanan
publik
pada
masyarakat
yang
benar-benar
optimal
dalam
pemerataannya, baik dalam dimensi spasial maupun struktur sosial.
Kesehatan merupakan hak-hak dasar manusia yang harus dipenuhi, baik
yang memiliki status sosial tinggi maupun yang status sosialnya rendah.
Konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO 1948), menetapkan bahwa
kesehatan adalah hak fundamental setiap warga. Berdasarkan amanah pasal 28H
ayat (1) Undang-Undang Dasar Republik Setiap warga berhak hidup sejahtera
lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik
sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan . Selain itu berdasarkan pasal
34 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Negara bertanggung jawab
atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan pelayanan fasilitas umum yang
Karena itu setiap individu, keluarga dan masyarakat berhak memperoleh
perlindungan terhadap kesehatannya, dan Negara bertanggung jawab megatur agar
terpenuhinya hak hidup sehat bagi masyarakat miskin dan tidak mampu.
Dalam menyiasati keefektifan pelayanan public khusus untuk kesehatan
masyarakat, perlu dilakukan pengembangan melalui pembukaan Program Studi.
4
Karena itu, dengan hadirnya Program S1 Kesehatan Masyarakat menjanjikan
harapan yang besar bagi peningkatan peran pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Hadirnya Program S1 kesehatan Masyarakat secara institusional ini, paling tidak
telah memberikan ruang gerak, arah, kebijakan serta strategi dalam kerangka
menyiapkan kompetensi akademik kepada calon pelayan public kesehatan
masyarakat agar menjadi ahli dan profesional secara akademik, serta memiliki
sejumlah pengetahuan kesehatan masyarakat yang menjadi modal dasar untuk
menjadi pelayan public bidang kesehatan masyarakat yang layak, kompeten, serta
terikat dengan sejumlah kode etik kesehatan.
Program Studi S1 kesehatan masyarakat yang melahirkan tenaga kesehatan
yang bekerja dalam bidang promosi kesehatan dan pencegahan penyakit. Secara
sederhananya seorang sarjana kesehatan yang bertugas dan bertanggung
jawab
agar
masyarakat
tidak
sakit
melalui
promosi
kesehatan
yang
menyampaikan pesan pesan bagaimana cara agar masyarakat mau dan mampu
untuk meningkatkan derajat kesehatannya sendiri. Program Studi S1 kesehatan
masyarakat sendiri terdiri dari 8 peminatan. peminatan disini seperti konsentrasi
atau pembagian jurusan lebih spesifik lagi.
Penyelenggaraan program S1 kesehatan masyarakat, menjanjikan harapan
yang besar bagi output pendidikan ke depan. Sarjana Kesehatan Masyarakat
memiliki peran penting terhadap pemecahan masalah-masalah kesehatan. Sarjana
Kesehatan Masyarakat berperan untuk menjaga masyarakat yang sehat agar tidak
menjadi sakit dan berupaya agar masyarakat yang sehat dapat tetap terjaga
kesehatannya. Sarjana Kesehatan Masyarakat nantinya memiliki peran dalam
5
bidang promotif dan preventif, sehingga tidak hanya mencegah agar masyarakat
yang sehat tidak menjadi sakit, namun juga berupaya agar masyarakat yang masih
sehat dapat tetap terjaga kesehatannya.
Dengan dasar pemikiran tersebut, maka pendirian Program Studi Strata
Satu (S1) Kesehatan Masyarakat pada UIN DATOKARAMA Palu sangatlah
penting dan strategis, karena melalui Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat
dapat dijadikan awal dan kesempatan bagi penyiapan ahli kesehatan masyarakat
yang profesional dan ahli pada bidang kesehatan masyarakat serta dapat
melahirkan lulusan dengan SDM yang baik pada tingkatan lokal dan
nasional. Penyiapan SDM lulusan S-1 kesehatan masyarakat yang baik ini,
diharapkan pada akhirnya akan memberikan kontribusi positif bagi percepatan
pembangunan nasional khususnya di Sulawesi Tengah.
B. Visi, Misi, dan Tujuan Program Studi
Visi Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan
Masyarakat UIN DATOKARAMA Palu adalah terwujudnya Sarjana Kesehatan
Masyarakat yang memiliki keahlian yang memiliki jiwa proaktif, profesional, dan
memiliki
masyarakat
jiwa enterprenuership dalam
ditingkat
lokal,
nasional,
menyelesaikan
dan
masalah
internasional
yang
kesehatan
berbasis
perkembangan teknologi dan berwawasan islam moderat pada tahun 2035.
Misi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
UIN DATOKARAMA Palu adalah:
6
1.
Menyelenggarakan pendidikan akademik, vokasional dan profesi yang
berbasis teknologi pembelajaran modern serta berdasarkan Islam Moderat.
2.
Melakukan
pendidikan
yang
berkualitas
berdasarkan
metode
dan
konsep evidence based learning process dan student centered learning serta
berdasarkan Islam Moderat
3.
Melaksanakan penelitian dan mempublikasikannya dalam jurnal ilmiah baik
ditingkat lokal, nasional maupun internasional.
4.
Menggalakan program pengabdian kepada masyarakat bidang kesehatan
masyarakat untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat
baik di tingkat lokal, nasional dan internasional serta berdasarkan Islam
Moderat.
5.
Membangun kemitraan dan jejaring dengan industri, profesi, pemerintah dan
organisasi nasional dan internasional.
Tujuan program studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan
Masyarakat UIN DATOKARAMA Palu adalah :
1.
Menghasilkan lulusan di bidang akademik, vokasional, dan profesi dalam
Ilmu Kesehatan Masyarakat yang proaktif, inovatif, dan profesional.
2.
Menghasilkan penelitian yang mendukung pengembangan IPTEKKES oleh
dosen dan mahasiswa.
3.
Menerapkan pengetahuan dan teknologi bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat
dalam kegiatan pelayanan kepada masyarakat.
7
4.
Melaksanakan proses pembelajaran secara efektif, efisien, berkelanjutan dan
memiliki daya saing dalam suasana akademik yang kondusif.
5.
Melaksanakan
pendidikan
yang
pada
kebutuhan
pasar
kerja
dan
memperhatikan akses dan equity.
6.
Menyediakan
sumber
daya
yang
mampu
mengikuti
perkembangan
pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan masyarakat.
7.
Terwujudnya kemitraan dengan pemangku kepentingan yang saling
mendukung baik tingkat nasional maupun internasional.
II. STUDI KELAYAKAN
A. Kondisi Obyektif Prodi Yang Sudah Dilaksanakan
UIN DATOKARAMA Palu sebagai pelaksana akademik mempunyai
tugas menghasilkan lulusan yang bermutu dan berdaya saing tinggi termasuk
dalam
bidang
kesehatan
masyarakat
yang
bernafaskan
Islam.
UIN
DATOKARAMA Palu dalam perannya sebagai penyelenggara pendidikan tinggi
yang bernuansa islami, terutama untuk merespons perkembangan masyarakat
global, jurusan, telah berupaya melakukan inovasi dalam proses perkuliahan. UIN
DATOKARAMA Palu saat ini terdiri dari 4 fakultas penyelenggara pendidikan
S1 yakni Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Fakultas Ushuluddin Adab dan
Dakwah, Fakultas Syariah, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan memiliki
23 Program Studi yang tersebar pada keempat fakultas tersebut.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) menaungi 9 program studi
yang terdiri dari Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA),
8
Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah
(PGMI), Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), Tadris Bahasa Inggris
(TBI), Tadris IPS (TIPS), Tadris IPA (TIPA) dan Tadris Matematika (TMAT).
Fakultas Usluhuddin Adab dan Dakwah (FUAD) terdiri dari 8 program studi
yakni Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT), Jurusan Aqidah dan Filsafat
(AFI), Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam (BKI), Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam (KPI), Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), Sejarah
Peradaban Islam (SPI), Ilmu Perpustakaan (IPI), dan Ilmu Pemikiran Politik Islam
(IPPI). Fakultas Syariah terdiri dari 4 Program Studi yang meliputi Jurusan
Hukum Keluarga Islam (HKI), Jurusan Hukum Ekonomi Islam (HES), Jurusan
Hukum Tata Negara (HTN), serta Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH).
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) terdiri dari 2 Program Studi yaitu
Perbankan Syariah dan Ekonomi Syariah.
Sejak beralih status, UIN DATOKARAMA Palu terus diminati oleh calon
mahasiswa dari berbagai provinsi. Jumlah peminatnya pun juga semakin
meningkat
siginfikan.
Adapun
gambaran
jumlah
mahasiswa
UIN
DATOKARAMA Palu lima tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 1
Penerimaan Mahasiswa Baru UIN DATOKARAMA Palu Tahun 2014-2018
No.
Tahun
1
2
3
4
5
2014
2015
2016
2017
2018
Mahasiswa Baru
Pendaftar Diterima Pertumbuhan
953
796
9,4%
1585
1000
20%
1793
1235
19%
2237
1550
20%
3035
1980
22%
Ket.
9
1. Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman terhadap Program
Studi yang telah dilaksanakan
Untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman program studi
secara komperhensif diperlukan kejujuran, kejelian serta ketajaman analisis dalam
mencermati lima komponen utama yang dijadikan indikator kelayakan program
(five thershold indicators). Kelima indikator kelayakan tersebut adalah sumber
daya manusia, pengelolaan program, infrastruktur, sistem informasi dan
pembiayaan program.
Kelima unsur tersebut secara obyektif harus dinilai melalui analisis SWOT
yang bertumpu pada sejauh mana relevansi program, iklim akademik, komitmen
institusi, keberlangsungan program dan efesiensi pelaksanaan program dalam
merealisasikan visi dan misi program.
2. Kekuatan
a. Dosen UIN DATOKARAMA Palu terdiri atas 257 Dosen Tetap yang meliputi
178 Dosen PNS dan 79 Dosen Tetap Non PNS. Jumlah dosen yang
berpendidikan S3 atau bergelar Doktor berjumlah 41 orang atau sekitar
15,95%. Jumlah dosen yang mempunyai jabatan fungsional Lektor Kepala dan
Guru Besar berjumlah 83 orang atau 32,29%. Seluruh dosen telah familiar
dengan teknologi informasi. Untuk meningkatkan kinerja pendidikan dan
pengajaran, para dosen aktif melakukan kegiatan publikasi dan penelitian, serta
aktif melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu juga
lembaga telah menyediakan akses internet LAN dan nirkabel (Wifi) sehingga
bisa mengakses informasi dan melakukan kegiatan komunikasi di area kampus.
10
b. Tenaga pendukung (pegawai) terdiri dari pegawai PNS, pegawai wiyata bhakti,
dan pegawai kontrak. Setiap karyawan memiliki kompetensi sesuai dengan
pekerjaan yang akan dilakukan dan ditempatkan diberbagai unit seperti unit
pusat penjamin mutu pendidikan, unit akademik dan kemahasiswaan, jurusan,
perpustakaan, kepegawaian, keuangan, Unit Pengembangan Bahasa, ICT, Pusat
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), dan lain-lainnya. Setiap
pegawai harus memiliki kesiapan untuk menjalankan tugas-tugas baru untuk
meningkatkan kompetensinya.
c. Prodi-Prodi di UIN DATOKARAMA Palu juga memiliki kekuatan dalam
bidang pendanaan Program. Meskipun sumber dana utama masih bersumber
DIPA, DIPA-R, dan DIPA-PNBP, akan tetapi karena dalam menetapkan
anggaran sudah dikalkulasi secara cermat dan juga didukung oleh sistem
efisiensi penggunaan keuangan, maka pengelola tidak menemukan kendala
yang berarti dalam hal pendanaan. Bahkan, pengelola optimis bahwa Prodiprodi di UIN DATOKARAMA Palu dapat meningkatkan kesejahteraan dosen
dan pengelola di kemudian hari. Hal ini dibuktikan dengan indikator adanya
kegiatan tambahan dalam bentuk proyek maupun kerjasama dengan berbagai
lembaga maupun instansi yang dapat menghasilkan tambahan sumber dana.
d. Dari segi input program, Program Studi di UIN DATOKARAMA Palu cukup
optimis. Indikator yang dapat digunakan sebagai pertimbangan banyaknya
peminat program studi ini adalah jumlah pendaftar dalam kurun waktu lima
tahun terakhir ini selalu mengalami peningkatan. Tentu dapat diprediksikan
11
bahwa jumlah pendaftar pada tahun-tahun mendatang akan terus meningkat
secara signifikan.
e. Perkembangan pesat sistem dan teknologi informasi serta meningkatnya
kebutuhan dunia kerja terhadap SDM yang memiliki kompetensi di bidang
tersebut setiap tahunnya.
f. Dalam konteks UIN DATOKARAMA Palu, kebijakan Pemerintah tersebut
merupakan daya dukung untuk membuka Program studi baru yaitu Program
studi Kesehatan Masyarakat yang berada dibawah naungan Fakultas Kesehatan
Masyarakat UIN DATOKARAMA Palu. Dari segi sumber daya yang
diharapkan dapat
membantu
meningkatkan
pelyanan kesehatan
di
Indonesia, sampai saat ini UIN DATOKARAMA Palu telah memiliki 4
orang dosen tetap bidang kesehatan masyarakat yang dapat memberikan
pelayanan optimal bagi mahasiswa Program Studi kesehatan masyarakat.
g. Dari segi geografis, letak UIN DATOKARAMA Palu di mana Program studi
Kesehatan Masyarakat akan dibuka sangat strategis karena berada di kota Palu,
ibu kota provinsi Sulawesi Tengah, dan sangat mudah dijangkau oleh
kendaraan umum. Selain itu, pembukaan Program studi Kesehatan Masyarakat
UIN DATOKARAMA Palu mendapat dukungan dari pimpinan, civitas
akademika dan masyarakat Sulawesi Tengah pada umumnya.
3. Kelemahan
Mahasiswa UIN DATOKARAMA Palu kebanyakan berasal dari daerahdaerah yang ada di Sulawesi Tengah, hampir 90% latar belakang sosial ekonomi
orang tua mahasiswa adalah golongan menengah ke bawah, sebagai Perguruan
12
Tinggi Negeri, operasionalisasi semua kegiatan sangat tergantung pada
pemerintah. Namun kelemahan tersebut tidak menjadi suatu hambatan dalam
pelaksanaan Program Studi di UIN DATOKARAMA Palu.
Selain itu, sebagai Prodi yang baru akan diusulkan izin operasionalnya,
pembukaan Prodi Kesehatan Masyarakat FKM UIN DATOKARAMA Palu, tentu
saja memiliki kelemahan-kelemahan, antara lain, masih minimnya sarana dan
parasarana penunjang, terutama laboratorium kesehatan, bahan ajar, modul
praktikum dan referensi tentang sistem informasi yang tersedia di perpustakaan.
Selain itu, tentu saja karena minimnya pengalaman dosen prodi Kesehatan
Masyarakat UIN DATOKARAMA Palu di dalam mengelola Prodi Kesehatan
Masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan kerjasama dengan berbagai pihak,
terutama dengan Prodi Kesehatan Masyarakat dari perguruan tinggi lain yang
lebih berpengalaman dalam mengelola Prodi Kesehatan Masyarakat, terutama
dalam hal tenaga pengajar (dosen-dosen) Kesehatan Masyarakat untuk ikut ambil
bagian dalam proses pembelajaran di Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kesehatan Masyarakat UIN DATOKARAMA Palu.
4. Peluang
Pembukaan Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
UIN DATOKARAMA Palu akan memenuhi kebutuhan para lulusan SMA, baik
sekolah menengah umum, maupun madrasah dan pesantren, yang tersebar di 13
kabupaten/kota di provinsi Sulawesi Tengah, khususnya jurusan MIA untuk
melanjutkan jenjang pendidikannya ke S1 dalam bidang Kesehatan Masyarakat.
Disebut demikian karena selama ini masih banyak lulusan SMA/ MA yang
13
sederajat yang berminat melanjutkan studi S1 Kesehatan Masyarakat di beberapa
perguruan tinggi yang ada di Palu, terpaksa ditolak karena daya tampung yang
terbatas. Tahun 2018 jumlah peminat prodi Kesehatan Masyarakat di Universitas
Tadulako Palu mencapai 999 orang tetapi daya tampung maksimalnya hanya 150
orang, selain itu program studi kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah
Palu daya tampung maksimalnya hanya 97 orang.
Selain itu, karena kurangnya sarjana bidang kesehatan Masyarakat dapat
menghambat produksi tenaga ahli pelayanan kesehatan masyarakat yang
berkualitas yang siap bekerja pada berbagai bidang keahlian sepertiahli kesehatan
masyarakat di rumah sakit dan puskesmas, tenaga dosen, enterpreneur di bidanng
kesehatan masyarakat, dan sebagainya. Dengan demikian, dibukanya Program
Studi
Kesehatan
Masyarakat
Fakultas
Kesehatan
Masyarakat
UIN
DATOKARAMA Palu kekurangan-kekurangan tersebut dapat diminimalisir.
Selain itu, lulusan
Prodi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan
Masyarakat UIN DATOKARAMA Palu dapat pula berkiprah di berbagai sektor
lainnya
Kondisi
perekonomian
yang
fluktuatif
beberapa
tahun
terakhir
diperkirakan merupakan faktor yang dipertimbangkan dalam memilih UIN
DATOKARAMA Palu sebagai tempat belajar yang secara ekonomis terjangkau
dimana pembayaran SPP relatif murah. Letak UIN DATOKARAMA Palu berada
di wilayah yang strategis dan tersentralisir memberikan kemudahan akses
terhadap masyarakat, sehingga mengundang minat mahasiswa untuk melanjutkan
studinya di UIN DATOKARAMA Palu, serta menjadikan perguruan tinggi ini
14
sebagai tujuan studi. Disamping itu, UIN DATOKARAMA Palu merupakan satusatunya perguruan tinggi Islam negeri yang ada di Sulawesi Tengah.
Banyaknya Jumlah Organisasi, Perusahaan atau Badan Usaha baik negeri
maupun swasta, di wilayah Sulawesi Tengah merupakan potensi yang cukup besar
bagi pangsa pasar Program Studi Kesehatan Masyarakat. Kebutuhan akan tenaga
bidang kesehatan masyarakat yang semakin meningkat menunjukkan betapa
pentingnya Program studi ini.
5. Ancaman
Pembukaan
Prodi
Kesehatan
Masyarakat
Fakultaas
Kesehatan
Masyarakat UIN DATOKARAMA Palu tentu saja akan mendapat tantangan dan
hambatan terutama karena lulusannya akan bersaing dengan lulusan jurusan
Kesehatan Masyarakat yang ada di Perguruan Tinggi lain, yang memiliki sarana
dan prasarana yang lebih lengkap dalam proses pembelajarannya. Selain itu,
lulusan Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultaas Kesehatan Masyarakat UIN
DATOKARAMA Palu akan bersaing pula dengan lulusan jurusan keehatan
masyarakat dari perguruan tinggi lain yang sudah lama mendapatkan izin
operasional dalam hal bursa kerja. Ancaman internal pembukaan Prodi
Kesehatan Masyarakat Fakultaas Kesehatan Masyarakat UIN DATOKARAMA
Palu juga tetap ada, terutama seringnya terjadi putus kuliah di kalangan mahasiswa
dengan berbagi sebab, terutama ketidakmampuan melanjutkan kuliah karena
masalah biaya dan atau pindah ke Prodi lain karena ketidakmampuan mengikuti
Perkuliahan di Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultaas Kesehatan Masyarakat
UIN DATOKARAMA Palu.
15
B. Need Assessment
Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) merupakan salah satu program
studi (prodi) yang tengah naik daun di kalangan mahasiswa. Kesempatan kerja
yang luas serta peluang kerja yang tidak akan putus membuat jurusan ini menjadi
primadona di berbagai universitas. Dekan FKM Universitas Diponegoro (Undip)
Tinuk Istiarti menyebut, banyak alasan yang menyebabkan peminat jurusan FKM
terus meningkat. Pertama, kebutuhan akan sarjana kesehatan dibutuhkan oleh
setiap negara, khususnya Indonesia bagian timur.
"Di Indonesia Timur, sarjana kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan
untuk meningkatkan kesehatan masyarakatnya yang masih sangat kurang jika
dibandingkan dengan di Indonesia barat dan tengah,” urai Tinuk,
Tinuk menambahkan, tingginya peminat juga dipengaruhi oleh kebijakan
pembangunan dunia Millenium Development Goals (MDG’s). Kebijakan tersebut
memiliki fokus pembangunan kesehatan pada dunia ketiga dengan menekankan
pada menurunkan jumlah kematian bayi, meningkatkan kesehatan ibu hamil,
mengobati HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lain yang berimplikasipada
tingginya kebutuhan tenaga kerja di sektor tersebut.
“Banyaknya
lulusan
yang
telah
bekerja
di
perusahaan
bonafit
membuktikan FKM diminati karena kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan
pengguna di bidang kesehatan masyarakat seperti penanganan epidemiologi dan
juga perancang serta agen keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Berikut ini
gambaran tentang analisis kebutuhan yang dilakukan.
16
1. Kebutuhan Kualifikasi dan Kompetensi Sarjana Sistem Informasi yang
Profesional
Pertumbuhan penduduk Indonesia dan peningkatan kualitas hidup
masyarakat merupakan potensi yang besar terhadap kebutuhan pelayanan
kesehatan yang lebih baik dalam dan luar negeri. Tenaga Sarjana Kesehatan
Masyarakat di Indonesia sebagai salah satu unsur kekuatan pembangunan nasional
di bidang kesehatan mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang sama
dengan unsur-unsur kekuatan pembangunan lainnya dalam mewujudkan tujuan
nasional, khususnya di bidang yang berkaitan dengan profesinya meningkatkan
peran sertanya secara aktif, terarah dan terpadu bagi pembangunan nasional
sebagai tenaga fungsional sarjana kesehatan masyarakat. Dengan demikian
kompetensi pada bidang kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan sebagai salah
satu kekuatan pembangunan nasional khususnya di bidang kesehatan kesehatan
masyarakat nasional. Kompetensi tersebut meliputi:
a. Mengkaji dan menganalisis situasi kesehatan masyarakat
b. Mengembangkan dan merancang kebijakan dan program kesehatan
c. Berkomunikasi secara efektif
d. Memahami kearifan budaya setempat
e. Memberdayakan masyarakat
f. Menguasai dasar-dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat
g. Menguasai keterampilan manajerial dan perencanaaan keuangan
h. Mampu memimpin dan berfikir sistem
17
2. Keberlanjutan Program
Keberadaan kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan dalam lingkungan
masyarakat yang semakin modern dan maju, dengan adanya orang yang ahli
dalam kesehatan masyarakat maka kita akan tahu seberapa besar masyarakat kita
membutuhkan layanan kesehatan setiap harinya. Tenaga Ahli kesehatan
masyarakat berperan penting dalam meningkatkan kesehatan dan mencegah
penyakit pada individu dan masyarakat. Peningkatkan beragam problematika
kesehatan masyarakat ini, memerlukan penanganan yang profesional dari sarjana
ahli kesehatan masyarakat. Karena itu, pengembangan kompetensi Program Studi
S1 kesehatan masyarakat merupakan kebutuhan yang sangat mendesak dan harus
dilanjutkan secara kontinyu.
Kemudian, upaya untuk membangun networking yang sangat baik antara
UIN DATOKARAMA Palu dengan berbagai instansi pemerintah, badan usaha,
industri kesehatan serta organisasi lain khususnya yang berada di Provinsi
Sulawesi Tengah tentang kebutuhan tenaga kesehatan masyarakat yang
berkualitas menjadi peluang tersendiri bagi keberlanjutan (sustainability) program
S-1 kesehatan masyarakat di masa depan. Pengembangan sarana dan prasarana
pembelajaran yang memadai, dukungan rektorat dan keseriusan dari seluruh
civitas akademika UIN DATOKARAMA Palu semakin memperkuat keberadaan
Program S-1 kesehatan masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN
DATOKARAMA Palu.
Potensi lainnya yang memperkuat keberlanjutan (sustainability) program
S-1 kesehatan masyarakat FKM UIN DATOKARAMA Palu yaitu, beradasarkan
18
data penerimaan mahasiswa Baru Universitas Tadulako (UNTAD) Palu tahun
2018, jumlah peminat Prodi kesehatan masyarakat berkisar 999 orang sementara
daya tampung yang disediakan oleh prodi hanya berkisar 150 orang dan ini
diperkirakan jumlah peminat Prodi kesehatan masyarakat akan terus meningkat
setiap tahunnya.
Tahun 2019 prodi Kesehatan Masyarakat Universitas
Muhammadiyah Palu hanya mampu menampung 97 mahasiswa Prodi kesehatan
sehingga masih ada sekitar kurang lebih 350 an orang lebih peminat prodi
kesehatan masyarakat yang belum mendapat tempat. Kerena itu, eksistensi Prodi
kesehatan masyarakat FKM UIN DATOKARAMA Palu dapat menarik calon
mahasiswa yang berminat pada kesehatan masyarakat. Selain itu, jumlah lulusan
SMA/ MA dan yang sederajat khususnya di Provinsi Sulawesi Tengah terus
mengalami peningkatan dalam 3 tahun terakhir yang juga selaras dengan
peningkatan yang terjadi secara nasional. Berdasarkan data yang diperoleh dari
puspendik kemdikbud (https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id) pada tahun
2017 jumlah lulusan SMA/MA sederajat di Sulawesi Tengah adalah 11688 siswa,
tahun 2018 mencapai 13013 dan pada tahun 2019 kembali mengalami
peningkatan menjadi 13251 siswa. Hal ini tentu menjadi harapan yang
menjanjikan bagi keberlangsungan Program Studi kesehatan masyarakat dan juga
Program Studi lainnya di UIN DATOKARAMA Palu.
Selanjutnya, Usaha untuk peningkatan animo terhadap program studi
dilakukan secara proporsional, inovatif, jujur dengan memperhatikan aspek
akademik, ketersediaan dana, regulasi dan prospektif. Program studi melakukan
19
promosi khusus dan terintegrasi dengan kegiatan Fakultas lainnya yang berada
di UIN DATOKARAMA Palu. Berbagai usaha promosi yang dilakukan adalah:
1. Pembagian brosur Program Studi kesehatan masyarakat ke sekolah-sekolah
(SMA/sederajat) yang ada di Kota dan Kabupaten lain di Sulawesi Tengah.
2. Kerja sama dengan sekolah-sekolah yang ada di Sulawesi Tengah melalui
Penelusuran Bibit Unggul Sekolah (jalur undangan).
3. Promosi juga dilakukan melalui website universitas yang menampilkan
tentang profil Program Studi kesehatan masyarakat Fakultas Kesehatan
Masyarakat UIN DATOKARAMA Palu
4. Melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah yang ada di Kota dan Kabupaten di
Sulawesi Tengah.
Upaya ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar dalam
peningkatan jumlah peminat yang mendaftar di Program Studi kesehatan
masyarakat FKM UIN DATOKARAMA Palu.
3. Prospek Masa Depan
a)
Adanya tuntutan akan kebutuhan masyarakat terhadap tenaga kesehatan
masyarakat yang berkualitas dan memiliki kompetensi profesional dengan
kualifikasi S-1.
b) Peningkatan kualifikasi dan mutu lulusan Program Studi S-1 kesehatan
masyarakat FKM UIN DATOKARAMA Palu.
c)
Persepsi
dan
kepercayaan
masyarakat
yang
baik
terhadap
UIN
DATOKARAMA Palu yang telah berhasil mengelola program pendidikan di
berbagai bidang keilmuan.
20
d) Minat masyarakat yang semakin meninggi, terlihat dari jumlah pendaftar
yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
4. Daya Tampung Program Studi S1 kesehatan masyarakat
Dengan tidak adanya Program Studi S1 kesehatan masyarkat pada
berbagai Perguruan Tinggi Agama Islam negeri yang ada di Sulawesi Tengah,
maka Program Studi S1 kesehatan masyarakat sangat berpeluang memberikan
solusi yang tepat dan berperan bagi penerimaan calon mahasiswa yang berasal
dari lulusan SMA/MA dan sederajat.
Tabel 2
Perkiraan Daya Tampung Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat
UIN DATOKARAMA Palu
No
Asumsi
1
2
3
4
5
6
7
Pendaftar
Keketatan Persaingan (%)
Mahasiswa Baru
Jumlah Mahasiswa Terdaftar
Jumlah Lulusan
Jumlah Dosen
Rasio mahasiswa dosen
2021
150
33,33
50
50
5
1:10
Tahun Penerimaan
2022
2023
2024
200
250
300
25
20
16,67
50
50
50
100
150
200
8
11
14
1:13
1:14
1:14
2024
350
14,28
50
250
40
17
1:15
C. Analisis Job-Market
Sehat merupakan hak asasi setiap warga negara yang diatur dalam
konstitusi Indonesia. Tidak hanya sebagai hak, "sehat" menjadi kewajiban negara
karena sejatinya komponen tersebut merupakan investasi penting bagi suatu
bangsa. Rakyat yang sehat bukan hanya sehat fisik, melainkan juga sehat secara
21
mental, sehat dalam pergaulan sosial, dan tak lepas dari pembinaan aspek
spiritual.
Kini rakyat Indonesia mengalami empat transisi masalah kesehatan yang
memberikan dampak "double burden" alias beban ganda. Keempat transisi
tersebut adalah transisi demografi, epidemiologi, gizi, dan transisi perilaku.
Transisi demografi ditandai dengan usia harapan hidup yang meningkat,
berakibat penduduk usia lanjut bertambah dan menjadi tantangan tersendiri bagi
sektor kesehatan karena meningkatnya kasus-kasus geriatri. Sementara itu,
masalah kesehatan klasik dari populasi penduduk yang bayi, balita, remaja, dan
ibu hamil tetap saja belum berkurang.
Transisi epidemiologi datang dengan dua kelompok kasus penyakit, yaitu
penyakit menular dan penyakit tidak menular. Penyakit menular seperti
tuberkulosis, malaria, demam berdarah, diare, cacingan, hepatitis virus, dan HIV
tetap eksis dari tahun ke tahun.
Di sisi lain, penyakit tidak menular yang berlangsung kronis seperti
penyakit jantung, hipertensi, kencing manis, gagal ginjal, stroke dan kanker,
kasusnya makin banyak dan menyerap dana kesehatan dalam jumlah yang tidak
sedikit.
Transisi ketiga terjadi pada sektor gizi. Di satu sisi kita berhadapan dengan
kasus penduduk gizi lebih (kegemukan/ obesitas), sementara kasus gizi kurang
masih tetap terjadi.
22
Transisi keempat adalah pada pola perilaku (gaya hidup). Perilaku hidup
"modern", atau lebih tepatnya "sedentary" mulai menjadi kebiasaan baru bagi
masyarakat. Gaya hidup serba instan, termasuk dalam memilih bahan pangan, dan
kurang peduli aspek kesehatan, sementara sebagian yang lain masih percaya
mitos-mitos yang diwariskan berkaitan dengan sakit-sehatnya seseorang.
Dari keempat transisi tersebut, yang paling berat membebani kita saat ini
adalah peningkatan prevalensi penyakit tidak menular. Dulu, penyakit jantung,
pembuluh darah, gagal ginjal, stroke, hipertensi, kencing manis, kanker, dan
lainlain penyakit kronis akrab dengan populasi penduduk kaya. Kini, penduduk
dengan penghasilan menengah ke bawah juga sudah banyak yang mengalami sakit
serupa.
Jika dirunut di mana masalahnya, akan kita temukan bahwa penyelamatan
dan pengelolaan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang dimulai dari
pembuahan hingga anak berusia dua tahun, memiliki peran yang sangat besar.
Setelah fase HPK tersebut, akar penyebab ikutan yang makin memberatkan kita
adalah "sedentary life style" pola hidup yang tidak sehat akibat penerapan diet
yang keliru dan rendahnya aktivitas fisik.
Langkah pencegahan dan penanggulangan masalah ini bisa kita mulai
sesegera mungkin. Adapun langkah-langkahnya adalah selamatkan 1.000 Hari
Pertama Kehidupan dan penerapan diet sehat serta aktivitas fisik yang teratur.
Karena itu, perlu ada gerakan bersama untuk dua hal ini, gerakan masyarakat
sadar gizi dan gerakan masyarakat sadar olahraga.
23
Guru besar administrasi kesehatan dari Universitas Berkeley Henrik L
Blum menyatakan bahwa ada empat faktor yang memengaruhi status kesehatan
manusia/rakyat, yaitu lingkungan, perilaku manusia, pelayanan kesehatan, dan
genetik/keturunan.
Secara sederhana, Hodgetts dan Cascio membagi dua pelayanan
kesehatan, yaitu pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan
perorangan. Pelayanan kesehatan masyarakat dilaksanakan oleh ahli kesehatan
masyarakat, dengan perhatian utama pada upaya memelihara kesehatan rakyat dan
mencegah penyakit.
Sasaran utama layanan kesehatan masyarakat adalah kelompok atau
masyarakat secara keseluruhan dan selalu berupaya mencari cara yang efisien.
Pelayanan kesehatan berikutnya adalah layanan kesehatan perorangan yang tenaga
pelaksana utamanya adalah dokter, dengan perhatian utama pada penyembuhan
dan pemulihan penyakit. Sasaran utama adalah perorangan dan keluarga. Jenis
layanan ini menurut Hodgetts dan Cascio kurang memperhatikan aspek efisiensi.
Realisasi atas tuntutan kesehatan masyarakkat yang lebih baik ini sungguh
menyulitkan kalau Lembaga UIN DATOKARAMA Palu tidak menyelenggarakan
Program Studi kesehatan masyarakat yang secara khusus mempersiapkan calon
tenaga di bidang kesehatan masyarakat. Ketersediaan tenaga bidang kesehatan
masyarakat yang memiliki kualifikasi akademik tingkat sarjana menjadi
kebutuhan yang harus segera dipenuhi. Oleh karena itu, sangat beralasan bagi UIN
DATOKARAMA
Palu
menyelenggarakan Program Studi S1
kesehatan
masyarakat. Dalam konteks inilah UIN DATOKARAMA Palu memandang
24
penting menyelenggarakan Program S1 kesehatan amsyarakat. Oleh karena itu,
dengan terselenggaranya S1 kesehatan masyarakat FKM UIN DATOKARAMA
Palu menjadi harapan banyak pihak, baik yang berada di wilayah Propinsi
Sulawesi Tengah secara khusus maupun di seluruh Indonesia secara umum.
Prospek kerja jurusan kesehatan masyarakat ini memiliki peluang kerja
yang sangat luas, baik itu bekerja di sektor pemerintahan maupun swasta.
Kesehatan masyarakat juga merupakan jurusuan kuliah yang sangat populer di
universitas maupun perguruan tinggi negeri dan swasta.
Tenaga Kesehatan Masyarakat merupakan tenaga kesehatan yang resmi
dan telah diatur dalam peraturan-peraturan pemerintah. Berdasarkan Undangundang kesehatan Nomor 36 tahun 2014, pasal 11 ayat tujuh, tenaga kesehatan
masyarakat terdiri atas epidemiolog kesehatan, tenaga promosi kesehatan dan
ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga administrasi dan kebijakan
kesehatan, tenaga biostatistik dan kependudukan, serta tenaga kesehatan
reproduksi dan keluarga.
Berikut Prospek Kerja Jurusan Kesehatan Masyarakat :
1. Administrasi Kebijakan Kesehatan
Administrasi Kebijakan Kesehatan merupakan wadah dan proses
dimana manajemen dan organisasi dipakai sebagai sarana untuk menentukan
kebijakan umum, yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat. Lulusan Kesehatan Masyarakat pada bidanng ini bisa
menduduki di berbagai profesi di bidang administrasi kebijakan kesehatan
seperti Manajer Rekam Medik, Manajer RS, Manajer Pemasaran RS, BPJS,
25
Manager Asuransi Kesehatan, Manajer perusahaan farmasi, Pemasaran
Laboratorium dan alat kesehatan, Puskesmas, Dinas Kesehatan dan lembaga
maupun organisasi sosial.
2. Gizi Kesehatan Masyarakat
Lulusan Kesehatan Masyarakat juga bisa menjadi seorang yang
bekerja dalam bidang gizi Kesehatan Masyarakat. Profesi yang biasa di duduki
oleh lulusan Sarjana Kesehatan Masyrakat adalah sebagai Manajer Quality
Control pada perusahaan Food and Baverages, supervisor HACCP, hotel,
restaurant, supermarket, konsultan gizi, supplier makanan, catering dan semua
perusahaan yang terkait dengan gizi, termasuk di Instansi Kesehatan milik
pemerintah seperti Puskesmas dan Dinas Kesehatan. Saat ini beberapa sekolah
menyediakan makan siang untuk siswanya, sehingga mereka memerlukan ahli
gizi untuk mengatur kebutuhan gizi anak didiknya.
3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Lulusan SKM memiliki prospek kerja yang sangat luas apalagi jika
anda mengambil penjurusan di bidang ahli K3 (kesehatan dan kesemalatan
kerja). Ketika anda mendapatkan gelar SKM, perusahaan-perusahaan besar
maupun kecil akan membutuhkan jasa anda sebagai ahli K3. Beberapa profesi
yang biasa di duduki oleh Sarjana Kesehatan Masyarakat bidang ahli K3 di
dunia
kerja,
yaitu
Konsultan
AMDAL-Analisis
Mengenai
Dampak
Lingkungan, Konsultan Limbah, Manajer K3 Rumah Sakit, Manager QHSE
dan Manajer K3L di berbagai perusahaan seperti Chevron, LNG Tangguh,
26
Free Port, Newmont, Jasa Kontruksi, Telkom, pertamina, PLN, dan pabrik
tekstil. Selain itu juga dapat menjadi Quality Control Supervisor di berbagai
perusahaan makanan dan minuman seperti : Laboratorium kesmas,
Puskesmas, sosro, Manager HACCP pada restaurant, Dinas kesehatan,
Sanitarian pada Hotel dan restourant, Bapedal, Pabrik pengolahan makanan
dan minuman, Labkesda.
4. Promosi Kesehatan Masyarakat
Sarjana jurusan Kesehatan Masyarakat juga memiliki bidang ahli
Promosi Kesehatan. Mereka selama pendidikan akan dilatih kemampuan
untuk menganalisa permasalah kesehatan terkait perilaku, penyusunan rencana
pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan, pelaksanaan advokasi dan KIE,
pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan kemitraan serta pengembangan
intervensi promosi kesehatan untuk atasi masalah kesehatan masyarakat.
Biasanya SKM lulusan bidang ahli promosi kesehatan dapat bekerja sebagai
aparatur sipil negara dengan Jabatan Fungsional Ahli Promosi Kesehatan dan
Ilmu Perilaku yang melaksanakan fungsi promosi kesehatan di puskesmas,
atau dinas kesehatan bahkan juga di rumah sakit. Selain itu SKM dengan
bidang ahli Promosi Kesehatan dapat menduduki pekerjaan sebagai ahli
Advokasi, Komunikasi dan Mobilisasi Sosial (AKMS) untuk lembagalembaga CSO atau konsultan kesehatan masyarakat, seperti Global Fund TB
dan HIV, Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) dan LSM Tobacco
Control (pengendalian tembakau).
27
5. Epidemiologi
Sarjana jurusan Kesehatan Masyarakat dalam bidang Epidemiologi
dilatih untuk memiliki kemampuan mengidentifikasi masalah kesehatan
masyarakat, melaksanakan surveilans penyakit, melakukan penyelidikan
Kejadian
Luar
Biasa
(KLB)
atau
Wabah,
merencanakan
program
pemberantasan dan pencegahan penyakit. Biasanya SKM lulusan bidang ahli
epidemiologi dapat bekerja sebagai aparatur sipil negara dengan Jabatan
Fungsional Epidemiolog yang melaksanakan fungsi surveilans epidemiologi di
puskesmas. Mereka juga biasa bekerja sebagai Petugas pendamping jemaah
haji yaitu sebagai tim surveilans penyakit, Kantor Kesehatan Pelabuhan
sebagai petugas pemantauan penyakit potensi pandemic. Jika berwiraswasta
SKM lulusan bidang ahli epidemiologi dapat bekerja sebagai vektor control,
surveilans kesehatan kerja, LSM pemerhati bencana alam (sebagi pengendalian
wabah pasca bencana) dan peneliti.
D. Analisis Market Share
Perkembangan dunia yang semakin mengglobal dewasa ini ditandai
dengan tingkat persaingan yang semakin tinggi. Salah satu bidang yang menjadi
pusat perhatian masyarakat saat ini adalah bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Tingkat kebutuhan kebutuhan terhadap sarjana bidang kesehatan masyarakat terus
meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan hampir 100% pada tahun 2017 dibanding
tahun sebelumnya. Oleh karena itu penyelenggaraan Prodi Sl kesehatan
masyarakat perlu memperhatikan kebutuhan pasar kerja yang berkaitan dengan
28
tenaga ahli kesehatan masyarakat yang berkualitas dan memiliki kompetensi yang
dipandang relevan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
Dengan semangat persaingan global yang semakin kompetitif baik individu
maupun instansi, UIN DATOKARAMA Palu terpacu untuk meningkatkan
kualitas kegiatan perkuliahannya, demikian pula dengan peningkatan kualitas
tenaga ahli bidang Kesehatan Masyarakat. Sesuai dengan kompetensi peningkatan
kualitas tenaga Kesehatan Masyarakat di instansi pemerintah, industri kesehatan,
pusat pelayanan kesehatan
swasta lainnya seperti
Lembaga
Pendidikan,
Lembaga Penelitian, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bidang kesehatan
masyarakat, media massa maupun industri kesehatan khususnya yang terdapat di
wilayah Sulawesi Tengah, maka terbuka peluang besar bagi penyelenggaraaan
program S-l Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarkat UIN
DATOKARAMA Palu. Disamping itu, peluang ini ditambah lulusan Sekolah
Menengah Atas dan sederajat yang berminat untuk berprofesi di bidang tenaga
ahli Kesehatan Masyarakat.
Pada sisi lain, dari berbagai informasi yang diterima, kebutuhan
masyarakat akan adanya program S1 Kesehatan Masyarakat terus mendesak dan
meminta UIN DATOKARAMA Palu membuka Program yang dimaksud.
Desakan muncul dari masyarakat luas. Di Sulawesi Tengah, walaupun Prodi
Kesehatan Masyarakat telah berdiri dibeberapa
kampus seperti Universitas
Tadulako (UNTAD) dan Universitas Muhammdiyah Palu, tetapi kedua kampus
tersebut belum dapat menyerap secara keseluruhan peminat program studi
Kesehatan Masyarakat di Sulawesi Tengah karena masih ada sekitar kurang lebih
29
750 orang calon mahasiswa yang belum tersalurkan minatnya dalam mempelajari
Kesehatan Masyarakat, sehingga diyakini Program S1 Kesehatan Masyarakat
FKM UIN DATOKARAMA Palu sangat dibutuhkan oleh masyarakat Sulawesi
Tengah. Oleh karena itu, dengan terselenggaranya Prodi S1 Kesehatan
Masyarakat menjadi harapan banyak pihak seperti instansi pemerintah, industri
kesehatan,
pusat pelayanan kesehatan,
Lembaga
Pendidikan,
Lembaga
Penelitian, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bidang Kesehatan Masyarakat,
media massa maupun industri Kesehatan Masyarakat baik yang berada di wilayah
Propinsi Sulawesi Tengah maupun di seluruh Indonesia pada umumnya. Atas
dasar inilah UIN DATOKARAMA Palu terdorong untuk dapat menyelenggarakan
Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat.
III. PROYEKSI PROGRAM STUDI
A. Kurikulum
Kurikulum Pendidikan Tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai Visi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan
penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan Belajar
Mengajar (Keputusan Mendiknas Nomor: 232/V/2000 BAB 1 Pasal 1 Ayat 6).
Kurikulum Program Studi diupayakan sesuai dengan visi, misi, sasaran dan
tujuan.
Kurikulum Kesehatan Masyarakat yang disusun, merujuk kepada dimensi
yang dikemukakan oleh bapak Kurikulum yakni, Ralp W. Tyler (1949), dalam
bukunya Basic Principles of Curriculum and Instruction dan merujuk pada
30
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) (PERMENRISTEKDIKTI Nomor
44
Tahun
2015). Tyler mengemukakan ada empat dimensi yang dapat
dikembangkan dalam sebuah kurikulum, yaitu: Pertama, Tujuan Pendidikan dan
pembelajaran. Kedua, Materi Ajar/Mata Kuliah (Content). Ketiga, Pengalaman
Belajar/Proses Pembelajaran (Experience). Keempat, Evaluasi. Berikut diuraikan
keempat dimensi tersebut ke dalam deskripsi dan indikator kurikulum kesehatan
masyarakat FKM UIN DATOKARAMA Palu.
1. Tujuan Pendidikan dan Pembelajaran
Tujuan Program Studi kesehatan masyarakat itu terbagi kedalam empat
dimensi, yaitu: dimensi kemampuan berpikir akademis, dimensi keahlian dalam
ilmu teknologi dan informasi, dimensi keterampilan menerapkan kompetensi
sistem dan teknologi informasi, dan dimensi Islami dalam pengabdian.
2. Materi pembelajaran/Mata Kuliah Kesehatan Masyarakat
Struktur content kurikulum sangat menentukan bagi capaian kompetensi
sarjana Sistem Informasi yang akan dilahirkan. Setiap sebaran mata kuliah,
haruslah menjawab kompetensi yang ingin dicapai. Olehnya itu, kompetensi harus
terukur dan terjangkau oleh mata kuliah yang akan disebarkan dalam proses
pembelajaran setiap semester. Struktur kurikulum yang ideal harus makin
menunjukkan kompetensi prodi/jurusan yang bersangkutan. Kalau digambarkan
struktur
kurikulum
ini,
adalah
sebagai
berikut:
Komponen
keahlian
Institut/Lembaga hanya diporsikan sejumlah 22 sks dari total 147 sks, atau sekitar
15%. Sedangkan komponen Fakultas/Jurusan mengambil porsi sejumlah 25 sks
dari total 147 sks, atau sekitar 17%. Komponen program studi/jurusan mengambil
31
porsi terbesar yakni 100 sks atau sejumlah 68%. Total secara keseluruhan dari 147
sks yang ditawarkan untuk program studi Sistem Informasi ini terdapat sejumlah
54 mata kuliah.
Tugas pokok UIN DATOKARAMA Palu adalah menyelenggarakan
pendidikan tinggi dan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat di bidang
ilmu pengetahuan agama Islam, teknologi dan seni yang bernafaskan Islam, sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai pelaksana
pendidikan, lembaga pendidikan tinggi, seperti halnya Pendidikan Tinggi
Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) sangat berkepentingan dan terkena dampak
secara langsung dari setiap perubahan kurikulum pendidikan. Penyelenggaraan
pendidikan tinggi pada UIN DATOKARAMA Palu dilaksanakan atas dasar
kurikulum yang disusun sesuai dengan sasaran program studi (Pasal 66). Respon
terhadap perubahan kurikulum tersebut dapat dilihat dari banyaknya regulasi yang
mendorong melakukan improvisasi kurikulum pendidikan tinggi yang responsif
dan adaptif baik dengan perkembangan iptek, kebutuhan aktual masyarakat,
maupun dunia kerja.
Atas Dasar Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor: 232/U/2000 Jo. Nomor: 045/U/2002 tentang Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian hasil belajar mahasiswa, maka
kurikulum UIN DATOKARAMA Palu terbagi menjadi dua bagian yaitu
Kurikulum Inti dan Kurikulum Institusional yang disesuaikan dengan arah UIN
DATOKARAMA serta kebutuhan akan tenaga kerja pembangunan daerah
32
setempat, sehingga output UIN DATOKARAMA Palu diharapkan siap memasuki
dunia kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan.
Diantara regulasi yang menghendaki pengembagan kurikulum, misalnya
lahirnya Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kebijakan
tentang implementasi kurikulum 2013, lahirnya Undang-undang No. 12 tahun
2012 tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan Presiden No. 8 tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan No. 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi. Implikasi Kebijakan tersebut secara tidak langsung berdampak pada pola
perubahan kurikulum setiap program studi bahkan penyesuaian materi ajar
(content) yang akan disampaikan kepada mahasiswa. Dalam perspektif KKNI,
setiap program studi diharuskan memperjelas “profil lulusan” yang diharapkan
melalui kegiatan pelacakan studi, studi kelayakan dan analisis kebutuhan di
masyarakat. Profil lulusan mencerminkan kemampuan minimal yang harus
dikuasai mahasiswa setelah lulus yang merujuk pada empat aspek kebutuhan (1)
sikap (attitude), (2) bidang kemampuan kerja, (3) pengetahuan, dan (4) manajerial
dan tanggung jawab.
Kurikulum yang diberlakukan di UIN DATOKARAMA Palu mengacu
pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Adapun Struktur
kurikulum program S-1 Kesehatan masyarakat berdasarkan Kompetensi yang
diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Mata Kuliah Penciri Nasional dan Institut
2. Mata Kuliah Penciri Fakultas
33
3. Mata Kuliah Penciri Program Studi wajib dan pilihan
Berdasarkan dari ketiga komponen matakuliah tersebut, kemudian
dikelompokkan menjadi yaitu:
1. Kelompok Matakuliah Nasional dan Institut yang disajikan untuk semua
jurusan dan program studi di UIN DATOKARAMA Palu.
2. Kelompok Matakuliah Fakultas yang disajikan pada Fakultas tertentu di UIN
DATOKARAMA Palu.
3. Kelompok Matakuliah program studi yang disajikan untuk program studi
tertentu di UIN DATOKARAMA Palu.
4. Kelompok Matakuliah pilihan Program Studi yang harus diambil oleh
mahasiswa pada Program Studi tertentu sejumlah 10 sks.
Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab
yang dimiliki seseorang sebagai syarat kemampuan untuk mengerjakan tugastugas di bidang pekerjaan tertentu. Sementara Standar kompetensi lulusan adalah
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Berangkat dari profil sarjana yang diharapkan, maka UIN
DATOKARAMA Palu merumuskan kompetensi lulusan Program Studi
Kesehatan Masyarakat sebagai berikut.
a) Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah kompetensi yang dimiliki oleh setiap mahasiswa
sebagai dasar bagi kompetensi utama dan kompetensi pendukung:
34
1) Memiliki kemampuan dasar ilmu keislaman serta mampu menerapkannya di
masyarakat dan dalam menjalankan profesinya sebagai ahli dalam bidang
Kesehatan Masyarakat.
2) Menguasai general knowledge untuk mendasari profesi sebagai ahli
Kesehatan Masyarakat.
3) Menjadi Sarjana Muslim yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia
4) Memiliki rasa kebangsaan, kebhinekaan, demokratis, dan solidaritas sosial
5) Mencintai ilmu pengetahuan, cinta kebenaran, rasional, kritis, obyektif,
menghargai pendapat orang lain
6) Memiliki keterampilan berbahasa Arab dan Inggris
7) Memiliki keterampilan berbahasa Indonesia
b) Kompetensi Utama
Kompetensi utama adalah kompetensi yang dimiliki oleh setiap lulusan
program studi Kesehatan Masyarakat UIN DATOKARAMA Palu sesudah
menyelesaikan pendidikannya di suatu program studi tertentu:
1). Mengkaji dan menganalisis situasi kesehatan masyarakat
2). Mengembangkan dan merancang kebijakan dan program kesehatan
3). Berkomunikasi secara efektif
4). Memahami kearifan budaya setempat
5). Memberdayakan masyarakat
6). Menguasai dasar-dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat
7). Menguasai keterampilan manajerial dan perencanaaan keuangan
35
8). Mampu memimpin dan berfikir sistem
c) Kompetensi Pendukung
Kompetensi pendukung adalah kompetensi yang diharapkan dapat
menunjang kompetensi utama.
1) Mampu melakukan integrasi keilmuan antara ilmu kesehatan secara umum
dan ilmu-ilmu keislaman.
2) Menghasilkan ide-ide kreatif untuk membangun dan mengembangkan
kesehatan masyarakat.
3) Mampu bekerja secara mandiri maupun kelompok
4) Memiliki motivasi dan etos kerja yang tinggi
5) Memiliki wawasan keislaman yang bernuansa Islam Moderat
6) Memiliki kemampuan untuk dapat berkomunikasi secara efektif pada
berbagai kalangan
7) Memiliki cara pandang yang akulturatif khususnya terkait dengan nila-nilai
kearifan lokal
Tabel 3
Penyebaran Mata Kuliah Prodi Kesehatan Masyarakat FKM UIN
DATOKARAMA Palu
SEMESTER I
No
Kode MK
Sing. MK
Mata Kuliah
SKS
1.
NAS. 1001
PAN
Pancasila
2
2.
NAS. 1002
KWN
Kewarganegaraan
2
3.
NAS. 1003
BIN
Bahasa Indonesia
2
36
4.
INS. 1001
KIM
Kajian Islam Moderat
3
5.
INS. 1002
MSI
Metodologi Studi Islam
3
6.
FKM. 1001
BAR
Bahasa Arab
3
7.
FKM. 1002
BIG
Bahasa Inggris
3
8.
KesMas. 1001
FK
Filsafat Kesehatan
2
Jumlah
SEMESTER II
No
Kode MK
Sing. MK
20
Mata Kuliah
SKS
1
INS. 2003
SQ
Studi Qur’an
3
2.
INS. 2004
SH
Studi Hadits
3
3.
FKM. 2003
EHK
Etika dan Hukum Kesehatan
2
4.
FKM. 2004
KO
Kepemimpinan Organisasi
2
5.
Kesmas. 2002
PIKM
Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat
3
6.
Kesmas. 2003
SAK
Sosiologi dan antropologi Kesehatan
2
7.
KesMas. 2004
DE
Dasar Epidemiologi
3
8.
KesMas. 2005
DPKIP
Dasar Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku
3
Jumlah
SEMESTER III
No
Kode MK
Sing. MK
21
Mata Kuliah
SKS
1.
Kesmas. 3006
PPP
Pemetaan Pola Penyakit
2
2.
Kesmas. 3007
KRM
Kesehatan Reproduksi Masyarakat
2
3.
Kesmas. 3008
AKK
Adminitrsai Kebijakan Kesehatan
3
4.
Kesmas. 3009
PKK
Pengembangan Kelompok KesMas
3
5.
Kesmas. 3010
AK
Analisis Kebijakan
3
6.
Kesmas. 3011
EPM
Epidemiologi Penyakit Menular
2
7.
Kesmas. 3012
DARP
Dasar administrasi RS dan Puskesmas
3
8.
Kesmas. 3013
EK
Ekologi Kesehatan
3
9.
Kesmas. 3014
PMBK
Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan
3
Jumlah
SEMESTER IV
No
Kode MK
Sing. MK
24
Mata Kuliah
SKS
1.
FKM. 4001
SP
Statistika Penelitian
3
2.
FKM. 4002
MP
Metodologi Penelitian
3
3.
KesMas. 4015
SIK
Sistem Informasi Kesehatan
3
37
4.
KesMas. 4016
EPTM
Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
3
5.
KesMas. 4017
DSBPK
Dimensi Sosial Budaya dan Perilaku kesehatan
2
6.
KesMas. 4018
MSDM
MSDM dan Produktivitas Bidang Kesehatan
2
7.
KesMas. 4019
PKKK
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Kesehatan
2
8.
KesMas. 4020
APKKM
Aplikasi Komputer Kesehatan Masyarakat
3
9.
KesMas. 4021
PE
Program Promkes : Perencanaan dan Evaluasi
3
Jumlah
24
SEMESTER V
No
Kode MK
Sing. MK
Mata Kuliah
SKS
1.
KesMas. 5022
Ekes
Ekonomi Kesehatan
2
2.
KesMas. 5023
DMKIE
Dasar Media Komunikasi, Informasi dan
Edukasi
3
3.
KesMas. 5024
RE
Riset Epidemiologi
3
4.
KesMas. 5025
EpK
Epidemiologi Kecelakaan
3
5.
KesMas. 5026
PK
Pengukuran Kesehatan
2
6.
KesMas. 5027
PEL
Program Promkes : Perencanaan dan Evaluasi
Lanjutan
3
7.
P. Epid. 5001
PD3I
PD3I *
3
8.
P. Epid. 5002
SK
Skining Kesehatan *
3
9.
P. Epid. 5003
ITE
Isu Terkini Epidemiologi *
3
10.
P. PromKes. 5007
MPP
Manajemen Pelatihan Promkes **
3
11.
P. PromKes. 5008
SPAK
Sistem Pembiayaan dan Asuransi Kesehatan
**
3
12.
P. PromKes. 5009
PKPPS
Promosi Kesehatan dan Perubahan Perilaku
untuk anak sekolah **
3
Jumlah
23
Ket : Peminatan Epidemologi *
Peminatan Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku **
SEMESTER VI
No
Kode MK
Sing. MK
Mata Kuliah
SKS
1.
KesMas. 6028
EPT
Epidemiologi Penyakit Tropis
2
2.
KesMas. 6029
P3JS
Pencegahan dan penanggulangan penyakit
jantung dan stroke
2
3.
KesMas. 6030
EpK
Epidemiologi Kanker
3
4.
KesMas. 6031
MMPBK
Metode Manajemen Pelayanan Bidang
Kesehatan
3
5.
KesMas. 6032
MRSP
Manajemen Rumah Sakit dan Puskesmas
3
38
6.
KesMas. 6033
MMJBK
Manajemen Mutu Jasa Bidang Kesehatan
3
7.
P. Epid. 6004
MDE
Manajemen Data epidemiologi *
2
8.
P. Epid. 6005
HIV
HIV / AIDS *
2
9.
P. Epid. 6006
IW
Invesstigasi Wabah *
2
10.
P. PromKes.
6010
PK
Penyuluhan Kesehatan **
2
11.
P. PromKes.
6011
APP
Azas – Azas Penelitian Perilaku **
2
12.
P. PromKes.
6012
PJBK
Pemasaran Jasa bidang Kesehatan **
2
Jumlah
21
Ket : Peminatan Epidemologi *
Peminatan Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku **
SEMESTER VII
No
Kode MK
1.
KesMas. 7034
SEMESTER VIII
No
Kode MK
Sing. MK
M
Mata Kuliah
Magang
Jumlah
Sing. MK
SKS
3
3
Mata Kuliah
SKS
1.
INS. 8005
KKN
Kuliah Kerja Nyata
4
2.
FKM. 8005
KMP
Komprehensif
3
3.
FKM. 8006
SKR
Skripsi
Jumlah
6
13
3. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan salah satu tools penting dalam
memastikan proses pelaksanaan serta pencapaian kompetensi yang ditetapkan
dalam kurikulum. Metode pembelajaran yang digunakan dalam kurikulum
Program Studi Sarjana Sistem Informasi, berpedoman pada konsep Student
Centered Learning (SCL) dalam Buku Panduan Pengembangan Kurikulum
39
Berbasis Kompetensi. Dalam rangka penjaminan pencapaian kompetensi lulusan
maka Program Studi mengharuskan pada setiap dosen untuk menerapkan konsep
SCL dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini harus dituliskan dalam SAP, RPS
setiap Mata Kuliah. Sebagai salah satu bentuk assesment terhadap kurikulum
KKNI maka setiap dosen diwajibkan membuat, mengisi, melaporkan protofolio
perkulihan yang berisikan antara lain:
(1) Rencana Pengajaran dan Metode Pengajaran
(2) Contoh Soal untul assesment
(3) Evaluasi mahasiswa pada akhir perkuliahan
(4) Rekomendasi perbaikan
Sebagai panduan untuk metode pengajaran dapat menggunakan panduan
dari buku KBK Diktis. Dalam buku Panduan KBK Diktis beberapa metode
pembelajaran untuk SCL, di antaranya adalah:
(1) Small Group Discussion;
(2) Role-Play & Simulation;
(3) Case Study;
(4) Discovery Learning;
(5) Self-Directed Learning;
(6) Cooperative Learning;
(7) Collaborative Learning;
(8) Contextual Instruction;
(9) Project Based Learning;
(10) Problem Based Learning and Inquiry (PBL).
40
4. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran adalah usaha untuk mengukur ketercapaian standar
yang ditetapkan bagi peserta didik. Evaluasi harus lebih mengandalkan evaluasi
menyeluruh, yaitu: evaluasi formatif, evaluasi sumatif, evaluasi alternatif, evaluasi
komprehensif dan portofolio. Selain evaluasi yang sudah populer yakni formatif
dan sumatif, sebaiknya menggunakan evaluasi dalam bentuk lain yang dikenal
dengan evaluasi alternative dan komprehensif. Evaluasi ini digunakan lebih untuk
melihat aspek lain, selain aspek kognitif. Sebagaimana diketahui, bahwa penilaian
dengan menggunakan tes formatif dan sumatif, hanya dapat mengukur
kemampuan peserta didik dari ranah kognitif atau pengetahuan. Sementara ranah
afektif dan psikomotor, relatif belum tersentuh melalui tes-tes tersebut. Untuk
itulah berkembang pandangan, dengan memberikan alternatif evaluasi dalam
bentuk lain yaitu alternatif dan komprehensif.
a. Evaluasi Alternatif
Evaluasi alternatif, lebih difokuskan pada pemberian berbagai aktivitas
melalui tagihan belajar baik di kelas maupun di luar kelas. Tagihan belajar
yang dievaluasi harus sesuai dengan topik materi yang di ajarkan. Hal ini,
penting diperhatikan, karena kalau tagihan belajar yang dievaluasi tidak sesuai
dengan materi, maka tidak akan memberikan kontribusi bagi mahasiswa untuk
pencapaian kompetensinya. Oleh karena itu, evaluasi alternatif juga adalah alat
ukur bagi ketercapaian kompetensi seseorang. Evaluasi alternatif ini, oleh
41
Hisyam Zaini, dkk., (2002) dirangkum ke dalam sepuluh hal, yang dikenal
dengan “10 P,” yaitu:
1) Paper (makalah)
2) Presentation (presentasi)
3) Participation (partisipasi)
4) Project (proyek atau penelitian)
5) Practice (praktek)
6) Performance (performa atau kinerja)
7) Pre-test (pra-tes)
8) Proposal Writing (penulisan proposal)
9) Portofolio (portopolio), dan
10) Presence (kehadiran)
Dalam menilai hasil belajar dengan alternatif ini, maka seorang dosen
harus membuat standar dari tugas yang diberikan baik menggunakan penilaian
acuan patokan (PAP) atau penilaian acuan normatif (PAN). Aspek yang dinilai,
juga harus dibuat standarnya. Hal ini untuk menghindari penilaian subjektif
dan bias terhadap mahasiswa.
b. Evaluasi Komprehesif
Penilaian komprehensif adalah evaluasi yang lebih menekankan pada
aspek kemampuan mahasiswa secara keseluruhan. Penilaian ini didasarkan atas
kinerja yang dicapai baik dikelas maupun di luar kelas. Penilaian komprehensif
biasanya dilengkapi dengan lembar atau buku portfolio.
42
B. Sumber Daya Manusia
1. Dosen Sistem Informasi
Untuk membuka Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat FKM, UIN
DATOKARAMA Palu telah menyiapkan dosen tetap seperti pada Tabel
berikut:
Tabel 4
Data Dosen Tetap Yang Bidang Keahliannya Sesuai Dengan Program Studi
No
Nama Dosen
Tetap
Tgl. Lahir
Jabatan
Akademik
(1)
(2)
(3)
(4)
1
Hairil Akbar,
S.KM, M.Epid
25/05/1989
Asisten
Ahli
2
Hamzah B, S.KM,
M.Kes
12/11/1990
Asisten
Ahli
3
Firnasrudin
Rahim, S.KM,
M.Kes
28/02/1992
Asisten
Ahli
Pendidikan
S1, S2, S3 dan
Asal
Universitas
(4)
S-1 Kesehatan
Masyarakat
Universitas
Tadulako
S-2
Epidemiologi
Universitas
Airlangga
S-1 Kesehatan
Masyarakat
Universitas
Hasanudin
S-2 Kesehatan
Masyarakat
Universitas
Hasanudin
S-1 Kesehatan
Masyarakat
Universitas
Hasanudin
S-2 Kesehatan
Masyarakat
Universitas
Hasanudin
Bid.
Keahlian
(5)
Epidemiologi
Promosi
Kesehatan
Epidemiologi
43
4
Muhammad Iqbal
Ahmad, S.KM,
M.Kes
06/11/1991
Asisten
Ahli
5
Agung
Wicaksono, S.Pd,
M.Pd
25/08/1990
Asisten
Ahli
6
Fikri Hamdani,
S.Th.I, M.Hum
23/01/1991
Asisten
Ahli
S-1 Kesehatan
Masyarakat
Universitas
Hasanudin
Promosi
S-2 Kesehatan Kesehatan
Masyarakat
Universitas
Hasanudin
S-1 Pendidikan
Matematika
Universitas
Tadulako
Statistika
S-2 Pendidikan
Matematika
Universitas
Tadulako
S-1 Tafsir
Hadist UIN
Alaudin
Makassar
Studi Hadist
S-2 Studi AlQur’an dan
Hadist UIN
Yogyakarta
Masa depan pengembangan kompetensi di bidang kesehatan masyarakat
dalam menghadapi era globalisasi melalui pendidikan sangat tergantung pada
adanya kesadaran, perhatian, dan tanggung jawab para pihak yang terlibat
termasuk pemerintah. Salah satu bentuk kongkrit dari kepedulian pemerintah
mengenai peningkatan kualitas dan peran kesehatan masyarakat adalah dengan
lahirnya program Studi kesehatan masyarakat di sejumlah PTAI se-Indonesia.
Program Studi kesehatan masyarakat sebagai embrio pengembangan kompetensi
keilmuan yang menciptakan tenaga ahli berkualitas dalam bidang kesehatan
masyarakat menjadi pilihan strategis dalam melahirkan tenaga yang diharapkan
dapat menjawab kebutuhan dan tantangan di era globalisaasi.
44
Sebagai program yang terarah, maka Program Studi kesehatan masyarakat
haruslah melibatkan peran dan kompetensi dosen secara maksimal dalam situasi
pembelajaran kepada para mahasiswa. Oleh karena itu, Program Studi kesehatan
masyarakat sebagai strategi dan wadah melahirkan tenaga ahli kesehatan
masyarakat yang profesional sangatlah ditentukan oleh kompetensi dosennya.
Dengan demikian, salah satu unsur terpenting yang menjadi perhatian bagi
pengembangan prodi kesehatan masyarakat di 62 perguruan tinggi STAIN, UIN
DATOKARAMA dan UIN se-Indonesia adalah dosen. Dosen merupakan SDM
pendidikan yang memegang peranan penting dalam proses transfer of knowledge,
transfer of value ang transfer of experience kepada peserta didik. Dosen
memegang peran kunci dalam melakukan transformasi pendidikan kepada
mahasiswa program studi kesehatan masyarakat agar menjadi berhasil. Untuk
memberikan layanan pendidikan yang berkualitas melalui program kesehatan
masyarakat, maka dosen yang menjadi tenaga pengajar diupayakan secara
bertahap melalui pengadaan Dosen Program Studi kesehatan masyarakat,
kemudian dosen yang mengajar tersebut memiliki jenjang pendidikan minimal
strata dua (S2), memiliki kepribadian yang baik, menguasai kompetensi dalam
bidang kesehatan masyarakat, serta berwawasan keislaman.
Perubahan-perubahan serta pengembangan khususnya dalam bidang
Kesehatan Masyarakat yang terus terjadi secara dinamis menuntut kompetensi
dosen yang memadai sehingga siap menghadapi segala tantangan di masa depan.
Dosen tidak boleh kaku terhadap perkembangan zaman yang begitu pesat dan
cepat di era saat ini. Peningkatan kompetensi dosen akan terus dilakukan secara
45
kontinu melalui berbagai kegiatan seperti workshop, seminar, praktek kerja, studi
banding dan lain lain yang berhubungan langsung dengan bidang keahlian yang
dikuasai. Dosen juga terus didorong untuk melakukan Tri Dharma Perguruan
Tinggi secara optimal terutama dalam penelitian dan pengabdian baik secara
mandiri mapun berkelompok. Selain itu, tenaga dosen akan diupayakan untuk
menempuh studi ke jenjang yang lebih tinggi (S3) demi mengupgrade level
pengetahuan dan keilmuan yang dimiliki.
2. Tenaga Administrasi dan Penunjang Akademik
Tenaga Pendukung/Pegawai yang dimiliki oleh Fakultas Kesehatan
Masyarakat Palu sebanyak 6 orang pegawai tetap. Pegawai tetap diangkat oleh
Kementerian Agama melalui jalur pengangkatan PNS dan 5 orang pegawai tidak
tetap diangkat sesuai dengan kemampuan program/Jurusan. Peningkatan kualitas
pelayanan administrasi, dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada Staf
Administrasi untuk mengambil studi lanjut (S.1 atau S.2) di luar jam kerja dan
mengikuti berbagai pelatihan teknis sesuai bidang kerjanya.
Sementara pembinaan tenaga pendukung/pegawai administrasi dilakukan
melalui rapat mingguan antar pimpinan dengan karyawan. Selain itu juga
diselenggarakan kegiatan Jum’at Sehat/Bersih, berupa kegiatan olah raga dan
kebersihan yang diikuti oleh para dosen dan semua karyawan serta komponen
mahasiswa. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, secara berkala para pegawai
diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan teknis, baik yang
diselenggarakan di dalam maupun di luar lingkungan UIN DATOKARAMA Palu.
46
3. Sarana Prasarana
Tabel 5
Data Sarana Prasarana Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN DATOKARAMA
Palu
Ruang Kerja Dosen
(1)
Ruang untuk lebih dari 4 dosen
Ruang untuk 3-4 dosen
Ruang untuk 2 dosen
Ruang untuk 1 dosen (bukan pejabat
struktural)
No.
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
Jenis
Prasarana
Jumlah
Unit
(2)
Tanah
Bangunan
Tempat
Pendidikan
Tanah untuk
Bangunan
Tempat
Kerja/
Gedung
Kantor
Permanen
Gedung
Student
Center
Gedung
Kantor
Rektorat
Gedung
Kantor
Dosen
Gedung
Laboratorium
Gedung
Tempat
Ibadah
Permanen
(3)
Total
Luas
(m2)
(4)
Jumlah
Ruang
(2)
2
2
1
Jumlah Luas (m2)
1
5 m2
Kepemilikan
SD
SW
(5)
(6)
(3)
48 m2
32 m2
10 m2
Kondisi
Tidak
Terawat
Terawat
(7)
(8)
Utilisasi
(Jam/
minggu)
(9)
1
15.174
m2
•
-
•
-
-
1
12.968
m2
•
-
•
-
-
1
420
m2
•
-
•
-
-
1
288
m2
•
-
•
-
-
1
610
m2
•
-
•
-
-
2
610
m2
•
-
•
-
-
3
266
m2
•
-
•
-
-
1
600
m2
•
-
•
-
-
47
9
10
11
3274
m2
•
-
•
-
-
1
1499
m2
•
-
•
-
-
1
800
m2
•
-
•
-
-
Jenis
Prasarana
Penunjang
Jumlah
Unit
Total
Luas
(m2)
(1)
(2)
(3)
1
Perpustaka
an
Kepemilikan
Kondisi
Unit
Pengelola
SD
SW
Tera
wat
(4)
(5)
(6)
(7)
1 Unit
800
m2
PT
-
•
-
Perpustakaan
Auditorium
2 Unit
3274
m2
PT
-
•
-
PT
3
Gedung
HMJ
1 Unit
288
m2
PT
-
•
-
PT
4
Lapangan
Futsal
2 Unit
750
m2
PT
No.
(1)
2
2
No
.
2
1
Gedung
Pertemuan
(Aula)
Gedung
Tempat
Pendidikan
Permanen
Gedung
Perpustakaan
Permanen
Nama
Laboratorium
(2)
Laboratorium
Bahasa
Laboratorium
Jenis
Peralatan
Utama
Jumla
h Unit
(3)
(4)
Tidak
Terawat
(8)
(9)
PT
•
Kepemilika
n
SD
SW
Tera
wat
Tidak
Terawat
Rata-rata
Waktu
Penggunaan
(jam/minggu)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
-
24jam/minggu
Kondisi
In Focus
1 Unit
•
-
•
Komputer
1 Unit
•
-
-
Screen
Projektor
8 Unit
•
-
-
-
-
In Focus
1 Unit
•
-
-
-
30 jam/Minggu
-
•
48
Komputer
Komputer
26
Unit
•
-
12
14
-
Laptop
1 Unit
•
-
-
-
-
Printer
2 Unit
•
-
-
-
-
Speaker
1 Set
•
-
-
-
-
Mike
1 Set
•
-
-
-
-
a. Fasilitas Kendaraan
Untuk menunjang kelancaran mobilitas, Fakultas Kesehatan Masyarakat
UIN DATOKARAMA Palu memiliki satu unit mobil. Disamping satu kendaraan
tersebut, Fakultas Sains dan Teknologi UIN DATOKARAMA Palu Palu juga bisa
memanfaatkan 2 buah Bus UIN DATOKARAMA Palu untuk keperluan
operasionalnya, maupun mobil operasional lain jika diperlukan.
b. Sarana lain
Sarana lain juga tersedia di Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN
DATOKARAMA Palu seperti LCD/infocus, Camera digital, komputer, laptop,
whiteboard, wireless, microphone, speaker dan lain-lain yang dimaksimalkan
untuk proses belajar mengajar.
Pengelolaan
infrastruktur
Program
Studi
di
Fakultas
Kesehatan
Masyarakat UIN DATOKARAMA Palu dilakukan dengan asas efektivitas dan
efisiensi. Pengelolaan seluruh sarana prasarana dilakukan secara profesional, di
bawah tanggung jawab Kabag Umum dan Perlengkapan, yang secara struktural
bertanggungjawab kepada Kepala Biro Umum. Seluruh inventaris telah didata dan
diberi penomoran, yang setiap periode tertentu dilakukan pengecekan ulang.
49
Secara umum, seluruh sarana prasarana telah dimanfaatkan untuk
optimalisasi kegiatan akademik dan kemahasiswaan, baik yang dilaksanakan
dalam bentuk kegiatan belajar mengajar, maupun kegiatan lain yang secara tidak
langsung dapat menunjang prestasi akademik mahasiswa.
Pemeliharaan sarana dan prasarana dilakukan dengan dua cara:
1. Untuk pembangunan dan perencanaan fisik gedung secara keseluruhan
direncanakan
secara
terpadu
melalui
rencana
induk
(master
plan)
pengembangan UIN DATOKARAMA Palu.
2. Untuk pemeliharaan dan perbaikan keseharian seperti pengecatan, rehabilitasi
ringan, penataan keindahan lingkungan kampus, dilakukan oleh UIN
DATOKARAMA Palu, dengan proyeksi anggaran DIPA-R (Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran–Rutin) dan DIPA-P, DIPA-R, PNBP Fakultas
Kesehatan Masyarakat UIN DATOKARAMA Palu.
Gedung Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN DATOKARAMA Palu tediri
dari dua unit, satu unit dengan tiga lantai, yang secara fisik dirancang untuk ruang
belajar, ruang kerja dan unit kegiatan mahasiswa. Satu unit untuk Kantor Fakultas
terdiri dari dua lantai.
C. Proyeksi Pendanaan
1. Kebutuhan Dana Investasi
Dana pembiayaan Program Studi Kesehatan Masyarakat FKM UIN
DATOKARAMA Palu dirancang melalui sumber primer dan sekunder. Sumber
primer melalui pendapatan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Proyek (DIPAProyek), Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Rutin (DIPA-R) dan Daftar Isian
50
Pelaksanaan
Anggaran-Penerimaan
Negara
Bukan
Pajak
(DIPA-PNBP)
bersumber dari dana Departemen Agama Pusat, sedangkan DIPA-R berasal dari
SPP mahasiswa yang besarnya ditetapkan oleh Rektor UIN DATOKARAMA
Palu. Sumber sekunder diperoleh dari berbagai lembaga baik pemerintah maupun
swasta dalam bentuk kerjasama atau bentuk lain yang halal dan tidak mengikat.
2. Kebutuhan Dana Operasional dan Pemeliharaan
Dana yang berasal dari DIPA-P & DIPA-R dipergunakan untuk keperluan
operasional program yang bersifat rutin, seperti pengadaan ATK, pembayaran
dosen-dosen honorer, pegawai honorer. Sedang yang berasal dari DIPA digunakan
untuk pengadaan sarana dan prasarana, seperti pembangunan gedung, pengadaan
meubelair dan peralatan, serta penyediaan beberapa fasilitas yang diperlukan.
Dalam mengelola keuangan, Program Studi Kesehatan Masyarakat FKM
UIN DATOKARAMA Palu menganut prinsip anggaran yang berimbang. Dana
yang dikeluarkan sesuai dengan dana yang diperoleh. Untuk mematangkan
perencanaan penggunaan keuangan, setiap menjelang tahun ajaran baru disusun
PO (pedoman operasional) penggunaan uang dan RAB (rencana anggaran
belanja), yang selanjutnya disahkan oleh Dekan Fakultas. Struktur penganggaran
yang dibuat adalah; 30% untuk peningkatan kualitas dosen, 30% untuk
kemahasiswaan, 30% untuk peningkatan kualitas PBM sedangkan 10% sisanya
untuk manajemen. Untuk memudahkan pengawasan dan pertanggungjawaban
keuangan, disusun SPJ (Surat Pertanggung jawaban) yang dilanjutkan dengan
pembukuan.
3. Penerimaan Internal
51
Ada tiga kategori sumber penerimaan keuangan rutin di UIN
DATOKARAMA Palu, yaitu DIPA-P, DIPA-R dan DIPA-PNBP. Keuangan
DIPA-P dan DIPA-R berasal dari Pemerintah Pusat sedangkan keuangan DIPAPNBP berasal dari SPP dan penerimaan mahasiswa baru, wisuda serta sumber
penerimaan keuangan lain yang termasuk PNBP (Penerimaan Negara Bukan
Pajak), yang berasal dari hasil penyewaan sarana-sarana yang ada di UIN
DATOKARAMA Palu seperti auditorium, laboratorium bahasa, laboratorium
komputer dan lapangan Tenis Meja
Secara umum jumlah penerimaan keuangan UIN DATOKARAMA Palu
menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun. Jumlah penerimaan keuangan dari
DIPA-P dan DIPA-R dalam banyak hal sangat tergantung pada kondisi keuangan
negara, karena dua jenis sumber keuangan ini berasal dari Pemerintah Pusat.
Sedangkan penerimaan dari DIPA-PNBP dari tahun ke tahun terus mengalami
peningkatan yang cukup signifikan, dikarenakan jalinan kerjasama dengan
berbagai pihak berjalan dengan baik. Disamping itu untuk menambah penerimaan
dari sumber DIPA-PNBP lain seperti diuraikan di atas, juga terus diupayakan
meningkat. Untuk itu proses pembenahan asset UIN DATOKARAMA Palu, terus
dilakukan untuk didayagunakan sebesar mungkin dalam proses penggalian dana.
Diharapkan dengan terus meningkatnya penerimaan dari DIPA-PNBP baik dari
SPP maupun sumber lainnya, keuangan UIN DATOKARAMA Palu akan
sustainable, mampu menjamin berlangsungnya seluruh kegiatan dalam rangka
mewujudkan visi dan misi Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN DATOKARAMA
Palu.
52
Sedangkan pada aspek pengeluaran diupayakan berimbang dengan
penerimaan yang ada. Disamping berimbang, pengeluaran diupayakan mengikuti
prinsip efektif dan efisien, artinya pemasukan yang didapat diupayakan seoptimal
mungkin memiliki manfaat sebesar-besarnya bagi pencapaian visi dan misi
jurusan.
4. Analisis Rencana Pembiayaan Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat
a. Biaya pengadaan ruang kuliah Prodi Kesehatan Masyarakat minimal
4 kelas.
b. Biaya pengadaan penambahan kursi untuk perkuliahan minimal 120.
c. Biaya pengadaan lemari arsip Prodi Kesehatan Masyarakat 2 buah.
d. Biaya pengadaan infocus minimal 5 buah.
e. Biaya pengadaan kendaraan bermotor Prodi Kesehatan Masyarakat 1 unit.
f. Biaya honorarium tenaga pengajar (dosen LB).
g. Biaya honorarium tenaga administrasi.
h. Biaya honorarium pembimbing skripsi.
i. Biaya honorarium penguji skripsi.
j. Biaya honorarium penasihat akademik.
k. Biaya honorarium pembimbing PPL.
l. Biaya honorarium pembimbing KKL.
m. Biaya operasional administrasi.
n. Biaya rapat dan lokakarya.
o. Biaya perawatan sarana prasaran milik Prodi Kesehatan Masyaakat
53
No
1
1
2
3
4
5
6
7
Tabel 6
Rincian anggaran sarana dan prasarana yang dibutuhkan
Prodi Sistem Informasi UIN DATOKARAMA Palu
Nama Barang
Jumlah
Harga Satuan
Total Harga
Barang
2
3
4
5
Ruang kuliah
4 lokal
@Rp. 50.000.000
Rp. 200.000.000
Kursi perkuliahan 120 buah @Rp.100.000
Rp. 12.000.000
Lemari Arsip
2 unit
@Rp. 5.000.000
Rp. 10.000.000
Komputer
1 unit
@Rp. 5.000.000
Rp. 5.000.000
Laptop
1 unit
@Rp.7.000.000
Rp. 7.000.000
Infocus
4 unit
@Rp. 7.000.000
Rp. 28.000.000
Perpustakaan
1 lokal
@Rp. 100.000.000 Rp. 100.000.000
Total
Rp. 362.000.000
D. Proyeksi Kerja Sama
Pengendalian mutu Program Studi Kesehatan Masyarakat FKM UIN
DATOKARAMA Palu tidaklah mungkin dilakukan secara internal saja,
melainkan perlu menjalin kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait. Tujuan
kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait antara lain untuk mengetahui
kebutuhan dan harapan para pengguna lulusan Program Studi Kesehatan
Masyarakat UIN DATOKARAMA Palu berkenaan dengan kualitas atau mutu
lulusannya. Kerjasama dan kemitraan Program Studi Kesehatan Masyarakat FKM
UIN DATOKARAMA Palu dengan instansi terkait dapat dipaparkan sebagai
berikut.
Instansi terkait yang menjadi mitra Program Kesehatan Masyarakat FKM
UIN DATOKARAMA Palu antara lain:
1. Mitra instansi internal
Yang dimaksud instansi internal adalah kerjasama yang dilakukan oleh
Program Studi Kesehatan Masyarakat FKM UIN DATOKARAMA Palu
54
dengan instansi atau lembaga yang secara langsung menangani kegiatan
akademik dan struktur lembaga yang berada di atasnya seperti:
a. PT Negeri dan swasta di wilayah Sulawesi Tengah dan tingkat Nasional
bekerjasama dalam penelaahan kurikulum program studi.
b. Program Studi di lingkungan FKM dalam rangka membangun kesamaan
visi dan misi serta penguatan dan penyelarasan program.
c. Unit Pembinaan laboratorium komputer UIN DATOKARAMA Palu.
2. Mitra Instansi eksternal
Yang dimaksud dengan instansi eksternal adalah lembaga atau instansi
yang memerlukan alumni Program Studi Kesehatan Masyarakat baik negeri
maupun swasta. Diantara lembaga yang menjadi mitra Program Studi
Kesehatan Masyarakat FKM adalah:
a. Rumah sakit dan Puskesmas yang berada di Propinsi Sulawesi Tengah.
b. Instansi-Instansi Pemerintah di Provinsi Sulawesi Tengah.
c. Instansi-Instansi Pemerintah Kota dan Kabupaten di Sulawesi Tengah
d. Badan usaha milik Negara
e. Badan usaha milik swasta
Program Pembelajaran yang ada di Program Studi Kesehatan Masyarakat
sesuai dengan acuan utama Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengajaran,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Ketiga hal ini menjadi satu
kesatuan dan saling berkaitan satu sama lain. Pengajaran yang merupakan sarana
pengembangan dan pemberian bekal intelektual kepada mahasiswa selalu
diarahkan pada tujuan peningkatkan profesionalisme alumni. Matakuliah-
55
matakuliah kebahasaan, keislaman, metodologi penelitian dan ilmu teknologi
informasi mendapat porsi yang seimbang. Penelitian yang dilakukan oleh
mahasiswa harus sejalan dengan konsentrasi keilmuan yang diambilnya. Sehingga
penelitian menjadi ajang yang sangat penting untuk memadukan teori yang pernah
diterima dibangku kuliah dan sekaligus sebagai alat untuk mengetahui
pemahaman mahasiswa terhadap wawasan kependidikan Islam.
Selain itu, sebagian materi juga bersinggungan dengan aktivitas yang
dilakukan mahasiswa di tengah-tengah masyarakat. Dengan bekal itulah,
mahasiswa nantinya diharapkan mampu melakukan pengabdian di masyarakat
melalui pengaplikasian keahlian yang dimiliki. Kegiatan yang berkaitan dengan
keahlian tersebut di antaranya menjadi wirausahawan dalam pengembangan
sistem informasi. Selain itu, sebagai mahasiswa perguruan tinggi keagamaan yang
dibekali ilmu keislaman tentu dapat juga dilibatkan dalam kegiatan lintas sektoral
diantaranya menjadi remaja masjid, penceramah keagamaan dan kegiatan social
kemsyarakatan.
IV. PENUTUP
Mencermati
perkembangan
Perkembangan
dunia
yang
semakin
mengglobal dewasa ini ditandai dengan tingkat persaingan yang semakin tinggi.
Salah satu bidang yang menjadi pusat perhatian masyarakat saat ini adalah bidang
Kesehatan Masyarakat. Tingkat kebutuhan kebutuhan terhadap sarjana bidang
Kesehatan Masyarakat terus meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan hampir 100%
pada tahun 2017 dibanding tahun sebelumnya. Oleh karena itu, dalam rangka
mempercepat laju perbaikan dan pengembangan Kesehatan Masyarakat di
56
Indonesia menuju peningkatan kualitas sumber daya manusia, diperlukan tenaga
ahli Kesehaatan Masyarakat yang professional. UIN DATOKARAMA Palu
dengan mempertimbangkan kekuatan, dan kesiapan yang ada, memiliki keseriusan
untuk dapat mendirikan Program S-l Kesehatan Masyarakat.
Berdasarkan
paparan-paparan
dan
pertimbangan
pada
bab-bab
sebelumnya, maka dipandang perlu meletakkan dasar yang kuat bukan hanya dari
segi pengadaan tenaga Kesehatan Masyarakat, namun juga pengembangan
Kesehatan Masyarakat pada jenjang S1 yang kokoh. Untuk hal tersebut, maka
sangat dibutuhkan Pembukaan Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kesehatan Masyarakat UIN DATOKARAMA Palu.
Besarnya kebutuhan pasar dan animo masyarakat serta lulusan SMA/MA
sederajat untuk melanjutkan studinya merupakan kekuatan utama pendirian
Program Studi S-l Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN
DATOKARAMA Palu. Upaya untuk membangun networking yang sangat baik
antara UIN DATOKARAMA Palu dengan berbagai instansi pemerintah, badan
usaha, industri kesehatan serta organisasi lain khususnya yang berada di Provinsi
Sulawesi Tengah tentang kebutuhan tenaga ahli kesehatan masyarakat yang
berkualitas menjadi peluang tersendiri bagi keberlanjutan (sustainability) program
S-1 Kesehatan Masyarakat di masa depan. Pengembangan sarana dan prasarana
pembelajaran yang memadai, dukungan rektorat dan keseriusan dari seluruh
civitas akademika UIN DATOKARAMA Palu semakin memperkuat keberadaan
Program S-1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN
DATOKARAMA Palu.
57
Selain itu persepsi masyarakat terhadap Perguruan Tinggi UIN
DATOKARAMA Palu sebagai PT yang menghasilkan lulusan yang profesional
di Sulawesi Tengah. Kehadiran kompetitor baru merupakan salah satu ajang
peningkatan mutu, sehingga masing-masing perguruan tinggi harus memberikan
pelayanan yang terbaik dan tetap menjaga mutu jika tetap ingin bertahan di era
persaingan yang semakin ketat.
Download