TIPS LULUS SNMPTN I. Indikator Penilaian SNMPTN Hal pertama yang mesti kamu pahami jika ingin memaksimalkan penilaian SNMPTN adalah kamu mesti tau nih apa aja sih yang dinilai di SNMPTN itu. Selama ini banyak yang menganggap kalo SNMPTN itu ya cuma bagus-bagusan nilai raport, sehingga banyak sekolah yang naikin nilai KKMnya atau “meninggi-ninggikan” nilai siswanya. Banyak anak dari Sekolah antah berantah nilai Fisika atau Ekonominya 95 atau mendekati 100. Sementara di sisi lain, anak-anak dari sekolah tertentu yang cenderung disiplin pada sistem penilaian pada ngeluh karena dapet nilai 85 di sekolahnya saja susahnya minta ampun. Nah, kalo bukan nilai raport apa dong yang jadi penilaian SNMPTN? Setiap sekolah mempunyai standar berbedabeda mengenai nilai. Ada yang standarnya tinggi ada yang rendah. Ada juga yang dulunya pelit ngasih nilai, tapi berhubung SNMPTN memakai nilai raport, maka nilainilainya pada diobral. Berdasarkan hal tersebut, kalo PTN cuma melihat mentahmentah nilai raport, tentu siswa yang lolos belum diseleksi secara fair. Maka dari itu, selain nilai raport dilihat juga faktor lain, yaitu: indeks sekolah. Dalam kalimat lain, PTN pun selain melihat nilai yang ada di raport juga akan melihat siapa pihak yang mengeluarkan raportnya. Berikut ini beberapa hal yang (kemungkinan besar) menjadi kriteria penilaian SNMPTN berdasarkan publikasi di atas: 1. Faktor Kualifikasi Siswa merupakan capaian siswa selama sekolah, dengan beberapa poin yang bisa menjadi penilaian antara lain: Nilai raport, meliputi besar nilai, konsistensi, rata-rata, nilai mapel tertentu Prestasi siswa: tingkat internasional, nasional, propinsi, kabupaten/kota, tidak ada prestasi. 2. Faktor Indeks Sekolah merupakan nilai sekolah di suatu PTN. Indeks SMA X di PTN A bisa berbeda dengan indeks SMA X di PTN B. Beberapa poin yang bisa menjadi penilaian untuk kategori ini antara lain: 1. Akreditasi: A, B, C, Tanpa akreditasi 2. Jenis kelas: Akselerasi, RSBI, Reguler 3. IPK dan prestasi alumni di PTN yang dituju di PTN yang bersangkutan 4. Nilai SBMPTN tahun sebelumnya di PTN yang bersangkutan 5. Banyak diterima di SNMPTN tahun sebelumnya di PTN yang bersangkutan 6. Track record sekolah di PTN yang bersangkutan 7. Prestasi sekolah dalam perlombaan tingkat daerah/nasional/internasional. 3. Faktor Pemerataan Daerah merupakan kebijakan PTN untuk memberikan kuota/jatah kepada daerah yang kelak setelah lulus diharapkan bisa memajukan/berkontribusi untuk daerah asal. Jadi bisa jadi beberapa siswa di daerah terpencil di Indonesia mendapatkan “jatah” daerah, meskipun sebetulnya nilai raport dan indeks sekolah mereka relatif tidak sebaik para pesaing peserta SNMPTN lain yang ada di kota besar. Perlu diingat, bahwa faktor penilaian yang telah aku rangkum di atas merupakan perpaduan dari berbagai PTN. Artinya bisa saja PTN A ngga memperhitungkan Nilai SBMPTN tahun sebelumnya misalnya atau PTN B tidak memperhitungkan Prestasi Sekolah, atau bahkan ada kriteria penilaian lain di luar poin di atas. Tapi pada umumnya, kurang lebih udah aku jabarkan di atas. II. Tips untuk memaksimalkan peluang diterima di SNMPTN Seperti yang telah aku jelasin di awal, walaupun sebetulnya kita ga bisa mengukur peluang diterima di SNMPTN, tapi kita bisa memperbesar peluang dengan memaksimalkan indikator yang telah aku jelasin di atas. Memaksimalkan di sini pada prinsipnya adalah gimana cara cerdik-cerdiknya kita untuk memilih, jurusan mana yang kirakira probabilitasnya paling tinggi, dengan tidak mengabaikan bidang yang kita minati. Nah, langkah-langkah yang bisa kamu tempuh buat memaksimalkan peluang di SNMPTN antara lain: Daftar Jurusan yang Dapat Memilih Program Ini, Sebaran Siswa Diterima, Jumlah Pendaftar, Jumlah Diterima, Jumlah Siswa Diterima Berdasarkan Jurusan, Jumlah Siswa Diterima Berdasarkan Provinsi 1. Tentukan jurusan yang kamu inginkan Hal pertama dan terpenting adalah tentukan dulu jurusan yang kamu inginkan. Jadi, tentukan dulu jurusan yang pas, lalu baru tentukan di mana kamu akan kuliah di jurusan tersebut. Di sini aku ga akan jelasin lagi gimana cara menentukan jurusan kuliah, karena udah pernah dijelasin di artikel Zenius Blog sebelumnya dengan point-point yang lengkap. 2. Pelajari detail jurusan yang kamu inginkan di PTN pilihanmu Okay, pada point ini, aku asumsikan kamu udah paham banget dengan jurusan yang kamu ambil, apa saja yang dipelajari dan hal-hal substantif lain. Nah, yang akan aku bahas di sini secara khusus terkait dengan informasi penerimaan SNMPTN di PTN yang kamu incar. Detail jurusan yang terdapat di website SNMPTN meliputi: Informasi Umum (daya tampung dan kategori), Dari data-data di atas, kamu bisa menyimpulkan beberapa hal pokok sebagai pertimbangan mendaftar, antara lain misalnya: Informasi Umum: ilmu komunikasi UI merupakan kelompok jurusan IPS yang mana daya tampung untuk tahun 2015 sebanyak 45 mahasiswa. Daftar Jurusan yang dapat memilih program studi ilmu komunikasi UI adalah SMA/MA IPA dan IPS. Jadi untuk SMK disarankan tidak memilih jurusan ini. Sebaran siswa diterima pada tahun 2012 sebanyak 60 siswa (3,04%), 2013 sebanyak 63 siswa (1,23%), tahun 2014 sebanyak 48 siswa (1,4%). Angka persentase pada tahun 2012 relatif besar karena pada tahun 2012, tidak semua anak bisa daftar SNMPTN. Sedangkan pada tahun 2013 dan 2014 (serta tahun 2015) semua anak bisa mendaftar SNMPTN, sehingga persaingan makin ketat (persentase makin kecil). Angka persentase tiap tahun tidak akan relatif jauh berubah. Sedangkan sebaran siswa yang diterima berdasarkan jurusan terdiri dari 55 siswa IPS dan 5 siswa IPA pada tahun 2012, 53 siswa IPS dan 10 siswa IPA pada tahun 2013, dan 40 siswa IPS dan 8 siswa IPS pada tahun 2014. Dari data tersebut terlihat bahwa jurusan Ilmu Komunikasi, meskipun termasuk kelompok jurusan IPS, menerima juga siswa dari jurusan IPA. Meskipun demikian, jumlah siswa SMA IPA yang diterima dalam 2 tahun terakhir cuma sekitar 20% atau bisa dikatakan, penerimaan SNMPTN untuk jurusan Ilmu Komunikasi didominasi oleh jurusan IPS. 3. Pelajari indeks sekolah dengan minta data ke BK sekolah Nah, ini juga penting banget, tentang Indikator Penilaian SNMPTN, Indeks Sekolah. Seperti yang aku jelasin di atas, ada 7 variabel yang bisa dijadikan penilaian untuk indeks sekolah. Pada dasarnya PTN ngga mengeluarkan data tentang indeks sekolahmu atau sekolah-sekolah lain. Untuk bisa mengetahuinya, kita hanya bisa sebatas meraba-raba. Indeks sekolahmu di PTN A dan di PTN B berbeda, jadi ya mesti kamu sendiri yang aktif bertanya ke BK tentang sebaran alumni di PTN di Indonesia. Misal nih, tahun 2018 kemarin di sekolahmu yang diterima di PTN A ada 50 anak dari 100 pendaftar, PTN B ada 10 anak dari 30 pendaftar, sementara di PTN C ada 5 dari 50 pendaftar. Nah dari angka tersebut kamu bisa lebih memperkirakan persentase diterimanya. Berdasarkan angka contoh di atas, jadi PTN A 50% pendaftar diterima, PTN B 33,3% pendaftar diterima, PTN C 10% pendaftar diterima. Nah, dari angka ini bisa dilihat secara kasar bahwa indeks kasar sekolah kamu di PTN A lebih bagus daripada di PTN B dan PTN C. Baru deh dengan melihat indeks kasar sekolahmu di berbagai PTN, kamu bisa menentukan PTN mana yang peluang diterima kamu paling tinggi, dengan tetep memperhatikan bidang yang menjadi passionmu. III. Kesalahan Umum Siswa dalam SNMPTN Nah, setelah aku jelasin tentang cara memaksimalin peluang di SNMPTN, perlu juga nih kamu tau kesalahan-kesalahan apa saja yang sering banget dilakukan siswa 1. Memilih jurusan/PTN berdasarkan passing grade Banyak anak yang memilih jurusan/PTN di SNMPTN berdasarkan passing grade. Padahal passing grade itu dasar perhitungannya dari SBMPTN (lagipula angka passing grade juga belum tentu akurat loh). Jadi kamu ga bisa menyamakan tingkat persaingan SNMPTN dengan SBMPTN, karena peluang SNMPTN akan sangat tergantung pada indeks masing-masing sekolahmu. 2. Berharap pada PTN Pilihan 2? Sebaiknya sih jangan Nah, ini juga perlu banget kamu ketahui bahwa berdasarkan survei yang pernah aku lakuin lewat @halokampus pada SNMPTN 2012 dan SNMPTN 2013 lalu, ternyata diketahui bahwa 92% siswa diterima di PTN pilihan 1 dan cuma 8% yang diterima di PTN pilihan 2. Kesimpulan survei SNMPTN 2012 bisa kamu lihat di chart dibawah (saat itu siswa bisa memilih maksimal 4 jurusan) yang kamu lepas. Maka dari itu, pikir matengmateng pemilihan jurusan/PTN di SNMPTN ini, jangan terburu-buru. Source: https://www.zenius.net/blog/6906/tips-lulussnmptn Untuk SNMPTN 2013 hasilnya juga mirip, malah persentase siswa diterima di PTN pilihan 1 lebih besar (nanti aku cariin datanya). Nah dari data tersebut artinya apa nih? Yaa.. kamu sebaiknya ga terlalu berharap pada PTN pilihan 2 mu. Fokus aja PTN pilihan 1 kamu yang paling kamu INGINKAN dan REALISTIS sesuai perhitungan peluang yang aku jabarin di atas. Sedangkan PTN pilihan 2 anggap aja iseng-iseng berhadiah. Jadi, kalau misalnya nih kamu ingin masuk FK dan sebetulnya nggak terlalu masalah/ antara pilihan kampus manapun, ya saran aku sih jangan ambil pilihan 1 secara idealis banget seperti FK UI yang persentase penerimaannya di bawah 1%, mending kamu ambil pilihan 1 dengan pertimbangan yang REALISTIS daripada pilihan yang terlalu IDEALIS. 3. Tidak serius memilih jurusan Meskipun aku udah mengingatkan berkali-kali agar milih jurusan dengan memprioritaskan bidang yang menjadi minat kita, tapi nanti bakal banyak banget anak yang diterima SNMPTN tapi ujung-ujungnya dilepas. Jadi, sebelum kamu ngelakuin hal yang sama nanti, aku tekanin lagi bahwa memilih jurusan di SNMPTN itu bukan main-main, harus serius, dalam artian apabila diterima ya mesti kamu ambil. Kalo ngga kamu ambil, maka indeks sekolah bisa jadi akan dikurangi oleh PTN