JURNAL PRAKTIKUM RANCANGAN OBAT Nama Percobaan : Sintesis p-nitroasetanilida Hari, Tanggal Percobaan : Senin, 26 Oktober 2020 Dilaporkan Oleh : Shinta Dwi Kurniawati NIM : 182210101018 Kelompok : A1.2 A. Tujuan Praktikum Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu mengenal dan memahami reaksi nitrasi. B. Teori Dasar Senyawa p-nitroasetanilida merupakan senyawa turunan asam karboksilat yang termasuk dalam golongan amida sekunder (RCONHR’). Beberapa nama lain dari pnitroasetanilida antara lain N-(4-nitrofenil) asetamida, p-asetamidonitrobenzen, p- asetamidonitrobenzen, N -Acetyl-4-nitroaniline. Senyawa ini berbentuk berbentuk kristal kristal prisma yang berwarna berwarna kuning pucat. Dalam industri, industri, pnitroasetanilida, digunakan sebagai bahan baku untuk mensistesis pnitroanilina, yang umum digunakan sebagai zat pewarna. Jika diamati struktur molekulnya, maka akan terlihat bahwa gugus yang terikat pada atom N (R’) mengandung N (R’) mengandung inti benzena. Senyawa p-nitroasetanilida memiliki dua isomer posisi, yaitu o-nitroasetanilida dan m-nitroasetanilida. Dalam padatannya, suatu isomer para lebih simetris dan dapat membentuk kisi kristal lebih teratur dibandingkan kedua isomer lainnya. Selain itu, kedua isomer tersebut lebih sulit terbentuk. Hal ini menyebabkan isomer para lebih stabil dalam perolehannya. (Rani,2011). Senyawa p-nitroasetanilida merupakan senyawa yang mengandung senyawa aromatik, amida dan senyawa nitro. Senyawa pnitroasetanilida dalam dunia industri digunakan sebagai bahan baku untuk mensistesis pnitroanilina, yang umum digunakan sebagai zat pewarna. pnitroanilina banyak digunakan dalam manufaktur menengah untuk pewarna, bahan kimia pertanian, farmasi, dan lain-lain. pfenildiamina diperoleh dengan pengurangan p-nitroanilina yang berguna sebagai manufaktur perantara untuk poliamida, agen peracikan karet, aditif resin sintetis, pewarna, obat-obatan, bahan kimia pertanian, dan lain-lain. (Kirk dan Othmer, 1981). p-nitroasetanilida secara umum dibuat dengan jalan mereaksikan asetanilida bersama asam sulfat pekat, asam nitrat pekat, dan asam asetat glasial. Asam sulfat pekat berfungsi sebagai pembentuk ion nitronium (NO2+) yang dapat menyerang molekul asetanilida untuk menghasilkan molekul p-nitroasetanilida. Mekanisme penyerangan oleh ion nitronium inilah yang dikenal dengan proses reaksi nitrasi. Senyawa p-nitroasetanilida berbentuk kristal (padat), sehingga proses pemurniannya dilakukan dengan cara kristalisasi dan rekristalisasi. Anilin tidak dapat di nitrasi dengan campuran nitrasi biasa (asam sulfat), karena bersifat terbakar dan anilin akan teroksidasi. Kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan kelebihan dari asam sulfat atau dengan melindungi gugus amino dari reaksi asetilasi karena kelompok asetilamido, CH3CONH- . Asetilamido memiliki orto yang sama dan para mengarahkan pengaruh sebagai NH2 - . Asetanilida siap mengalami nitrasi dan memberikan warna p-nitroasetanilida yang pucat jika dicampur dengan kuning o-nitroasetanilida. Rekristalisasi dari etanol mudah dilakukan karena senyawa orto lebih larut, dan p-nitroasetanilida murni dihidrolisis untuk pnitroanilin (Raheem, 2010). C. Alat dan Bahan Alat : 1. Erlenmeyer 250 ml 2. Erlenmeyer 100 ml 3. Corong Buchner 4. Pompa vakum 5. Cawan petri 6. Gelas ukur 10 ml 7. Gelas filtrasi 8. Kertas saring 9. Melting point sister 10. Pot plastik Bahan : 1. Asetanilida 2. Asam asetat glasial 3. Asam sulfat pekat 4. Asam nitrat pekat D. Cara kerja a. Tanpa media reaksi Sintesis 2 gram asetanilida ditimbang dan dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer 100 ml Ditambahkan 2 ml asam asetat glasial dan 4 ml asam sulfat pekat Labu didinginkan dalam air es 1 ml asam nitrat dan 1 ml asam sulfat dicampur secara hati-hati kedalam erlenmeyer 100 ml kemudian dinginkan labu dalam air es. Campuran nitrasi diteteskan sedikit demi sedikit ke dalam erlenmeyer yang berisi asetanilid sambil diaduk dan temperatur dijaga agar tidak lebih dari 10 C Keluarkan labu dari air es apabila penetesan telah selesai dan biarkan selama 1 jam Kemudian dituangkan dalam beaker glass 250 ml yang berisi 100 ml air dan beberapa potongan es Diaduk perlahan, kristal p-nitroasetanilida akan terpisah dan dibiarkan selama 15 menit. Kristal yang telah terpisah disaring dengan menggunakan corong buchner, dicuci beberapa kali dengan air es dilakukan rekristalisasi dengan etanol Dikeringkan dalam oven dengan temperatur 100 C Hasil ditimbang dan ditentukan titik leburnya E. Reaksi Mekanisme reaksi a. Analisis b. Sintesis • Pembentukan ion NO2+ • Pembentukan p-nitroasetanilida F. Perhitungan Teoritis BM : 135 63,012 98,01 Berat : 2 gram 1ml(1,51 gram)` 1ml 1,6254 g (teori) Mol : 0,0148 mol 0,02511 mol 0,0148 (teori) 0,01877 180 Mr asam nitrat = 63,012 g/mol Mr asetanilida = 135,16 g/mol Mr asam sulfat = 98,01 g/mol ρ asam nitrat = 1,51 g/ml ρ asam sulfat = 1,84 g/ml Perhitungan jumlah mol pereaksi dapat dihitung dengan rumus : Massa asam nitrat = ρ asam nitrat x volume asam nitrat = 1,51 g/mol x 1ml = 1,51 gram Massa asam sulfat = ρ asam sulfat x volume asam nitrat = 1,84 g/ml x 1ml = 1,84 gram Asetanilida = massa/MR = 2 gram/135 gram/mol = 0,0148 mol Asam nitrat = massa/MR = 1,51 gram/63,012 gram/mol = 0,0239 mol Asam sulfat = massa/MR = 1,84 gram/98,01 gram/mol = 0,01877 mol Perhitungan berat produk teoritis Massa p-nitroasetanilida teoritis = mol p-nitroasetanilida x Mr p-nitroasetanilida = 0,0148 mol x 180 gram/mol = 2,664 gram Rendemen G. = berat hasil percobaan/berat teoritis x 100% Deskripsi Bahan Bahan awal 1. Asetanilida Nama Resmi : N-phenylacetamide, N-phenylethanamide Nama Lain : Asetanilida RM/BM : C6H5NHCOCH3/ 135,16g/mol Titik lebur : 113° C - 115° C Titik didih : 305° C Pemerian : Bentuk berupa butiran/kristal, larut dalam air dengan bantuan anhidrat, tidak berkilau 2. Asam Nitrat pekat (HNO3 ) Nama Resmi : Nitric acid Nama Lain : Asam nitrat RM/BM : HNO3/ 63,012 g/mol Pemerian : Mengandung 70%-71% HNO3, cairan tidak berwarna, merupakan oksidator, beraksi keras dengan alkohol Titik lebur : 41, 59° C Titik didih : 83° C 3. Asam Sulfat Nama Resmi : Sulfuric acid Nama Lain : Asam sulfat RM/BM : H₂SO₄/ 98,01 g/mol Pemerian : Cairan kental seperti minyak, sangat korosif, tak berwarna, tak berbau, mampu menarik air dari udara maupun dari zat organik., larut dalam air dan alkohol dengan melepaskan panas dan kontraksi volume. Titik lebur : 10,49° C Titik didih : 340° C Daftar Pustaka Anonim.2014.Farmakope Indonesia Edisi V.Jakarta:Depkes RI Kirk, R.E. dan Othmer, D.F. 1981. Encyclopedia of Chemical Engineering Technolog. New York: John Wiley and Sons Inc.