Uploaded by Adinda Bella

BAB PROGRAM LINEAR-1 (1)

advertisement
MENGANALISIS TIPE DAN LEVEL KONTEKS
BUKUMATEMATIKA KELAS 11 SMA IPA K-2013
Disusun Oleh:
1. Adinda Salshabilla Yudha (19030174012)
2. Nur Wanda Afifah
(19030174032)
3. Lirriza Diana Faturrohmah (19030174043)
4. Dyah Ayu Shofa Noer A.
(19030174089)
5. Mohamad Haris Khunaifi (19030174092)
Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
Materi Pembelajaran:
1. Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
Masalah pada Buku
Analisis
1. Tipe konteks menurut
PISA, yaitu personal. Karena
berhubungan dengan masalah
di kehidupan sehari-hari
seseorang–yakni berbelanja
kebutuhan sekolah.
2. Level konteks menurut
OECD, yaitu first-order use of
context karena perlu
menghubungkan informasiinformasi yang ada untuk
membentuk suatu model
matematika.
3. Level konteks menurut De
Lange, yaitu Relevant and
Essential Context. Sebab
dalam masalah tersebut
berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari dan perlu
memahami kaitannya untuk
membentuk model
matematikanya.
4. Level konteks menurut
Stillman, yaitu Wrapper
Problem karena di konteks
kehidupan sehari-hari tersebut,
mengandung konteks
matematika di dalamnya.
5. Level konteks menurut
Salgado, yaitu First
Formulation of the
Mathematical Problem.
Karena dalam konteks
tersebut, diminta untuk
mengidentifikasi informasi
yang berkaitan untuk membuat
model matematikanya.
1. Level konteks menurut
OECD, yaitu zero-order use of
context. Sebab tidak ada
konteks apa pun yang dibahas
pada soal tersebut. Hanya
disajikan pertidaksamaan
linear dua variabel dan
diminta untuk mencari
himpunan penyelesaian serta
menggambar grafik saja.
2. Level konteks menurut De
Lange, yaitu no context. Sebab
dalam soal hanya dipaparkan
tentang simbol saja berupa
pertidaksamaan linear dua
variabel.
3. Level konteks menurut
Stillman, yaitu Border
Context. Sebab tidak ada
kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari dan hanya berupa
simbol.
4. Level konteks menurut
Salgado, yaitu Zero
Formulation of the
Mathematical problem. Sebab
dalam soal tersebut instruksi
diberikan dengan jelas serta
informasi eksplisit. Sehingga
tahu secara eksplisit apa yang
harus dilakukan dalam
menyelesaikan soal tersebut.
1. Level konteks menurut
PISA, Occupationalkarena
permasalahan
tersebut
dialami
oleh
seorang
pekerja yaitu, petani.
2. Level konteks menurut
OECD, yaitu second-order
use of context karena
memerlukan konteks yang
lebih
rumituntuk
menganalisis kesimpulan
dari permasalahan tersebut.
3. Level konteks menurut De
Lange, yaitu Relevant and
Essential Context. Sebab
dalam masalah tersebut
diperlukan
pemodelan
matematika
(pertidaksamaan)
untuk
penyelesaiannya.
4. Level konteks menurut
Stillman, yaitu Wrapper
Problem karena karena di
konteks kehidupan seharihari tersebut, mengandung
konteks matematika di
dalamnya.
5. Level konteks menurut
Salgado,
yaitu
first
formulationof
the
Mathematical
problem.
Karena konteks tersebut
digunakan
untuk
menganalisis
informasi
yang
berkaitan
untuk
menyimpulkanhasil yang
didapat.
2. Program Linear
1. Level konteks menurut
PISA,
Occupational
karena
permasalahan
tersebut
dialami
oleh
seorang pekerja yaitu,
petani.
2. Level konteks menurut
OECD, yaitu second-order
use of context karena
memerlukan konteks yang
lebih
rumit
untuk
menganalisis kesimpulan
dari permasalahan tersebut.
3. Level konteks menurut De
Lange, yaitu Relevant and
Essential Context. Sebab
dalam masalah tersebut
diperlukan
pemodelan
matematikauntuk
menyimpulkan
penyelesaiannya.
4. Level konteks menurut
Stillman, yaitu Wrapper
Problem karena karena di
konteks kehidupan seharihari tersebut, mengandung
konteks matematika di
dalamnya.
5. Level konteks menurut
Salgado,
yaitu
first
formulation
of
the
Mathematical
problem.
Karena konteks tersebut
digunakan
untuk
menganalisis
informasi
yang
berkaitan
untuk
menyimpulkan hasil yang
didapat.
1. Level konteks menurut
OECD, yaitu zero-order
use of context. Karena
tidak ada konteks apapun
yang
dibahas,
hanya
disajikan
sistem
pertidaksamaan
dua
variabel.
2. Level konteks menurut De
Lange yaitu No Context.
Karena tidak ada konteks
apapun melainkan hanya
simbol pertidaksamaan.
3. Level konteks menurut
Stillman, yaitu Border
Context. Karena tidak
berkaitan sama sekali
dengan kehidupan seharihari dan hanya simbol
pertidaksamaan .
4. Level konteks menurut
Salgado,
yaitu
First
Formulation
of
The
Mathematics
Problem.
Karena
dalam
permasalahan
tersebut,
perlu
mengidentifikasi
informasi
berdasarkan
sistem
pertidaksamaan
untuk dijadikan grafik
daerah penyelesaian suatu
sistem pertidaksamaan.
1. Level konteks menurut
OECD, yaitu zero-order
use of context. Karena
tidak ada konteks apapun
melainkan hanya disajikan
grafik
dan
daerah
penyelesaian
suatu
pertidaksamaan.
2. Level konteks menurut
Stillman, yaitu Border
Context. Karena tidak
berkaitan
dengan
kehidupan sehari-hari dan
hanya
berupa
grafik
daerah penyelesaian suatu
pertidaksamaaan.
3. Level konteks menurut De
Lange, yaitu No Context.
Karena tidak ada konteks
apapun melainkan hanya
gambar
graik
daerah
penyelesaian
suatu
pertidaksamaan.
4. Level konteks menurut
Salgado,
yaitu
First
Formulation
of
The
Mathematics
Problem.
Karena
dalam
permasalahan
tersebut,
perlu
mengidentifikasi
informasi
berdasarkan
grafik yang kemudian
akan dibentuk pemodelan
matematika.
3. Menentukan Nilai Optimum
1. Tipe konteks menurut PISA,
yaitu Occupational. Karena
berhubungan dengan pekerjaan,
yakni mengenai pabrik farmasi.
2. Level konteks menurut OECD,
yaitu second-order use of context
karena memerlukan konteks yang
ada agar digunakan sebagai sumber
untuk mendefinisikan atau
menentukan variabel, hubungan,
atau asumsi yang relevan untuk
merumuskan suatu masalah.
3. Level konteks menurut De
Lange, yaitu Relevant and Essential
Context. Sebab dalam masalah
tersebut diperlukan pemodelan
matematika untuk penyelesaiannya.
4. Level konteks menurut Stillman,
yaitu Wrapper Problem karena
untuk pemecahan masalah tersebut
harus terlibat dengan konteks dunia
nyata untuk menemukan
matematika yang tersembunyi
dalam konteks. Diluar itu, dunia
nyata dapat diabaikan, karena hanya
matematika yang diperlukan untuk
menyelesaikannya.
5. Level konteks menurut Salgado,
yaitu Second Interpretation of the
Mathematical Result. Karena
konteks tersebut digunakan untuk
menilai kecukupan hasil
matematika dan argumen dalam
asumsi yang dibuat untuk
perumusan suatu masalah
matematika.
1. Tipe konteks menurut PISA,
yaitu Occupational. Karena
berhubungan dengan pekerjaan,
yakni mengenai usaha tanaman.
2. Level konteks menurut OECD,
yaitu second-order use of context
karena memerlukan konteks yang
ada agar digunakan sebagai sumber
untuk mendefinisikan atau
menentukan variabel, hubungan,
atau asumsi yang relevan untuk
merumuskan suatu masalah.
3. Level konteks menurut De
Lange, yaitu Relevant and Essential
Context. Sebab dalam masalah
tersebut diperlukan pemodelan
matematika untuk menemukan
penyelesaiannya.
4. Level konteks menurut Stillman,
yaitu Wrapper Problem karena
untuk pemecahan masalah tersebut
harus terlibat dengan konteks dunia
nyata untuk menemukan
matematika yang tersembunyi
dalam konteks. Diluar itu, dunia
nyata dapat diabaikan, karena hanya
matematika yang diperlukan untuk
menyelesaikannya.
5. Level konteks menurut Salgado,
yaitu Second Interpretation of the
Mathematical Result. Karena
konteks tersebut digunakan untuk
menilai kecukupan hasil
matematika dan argumen dalam
asumsi yang dibuat untuk
perumusan suatu masalah
matematika.
4. Menentukan Daerah Penyelesaian
1.Level konteks menurut OECD,
yaitu zero-order use of context.
Sebab tidak ada konteks apa pun
yang dibahas pada soal tersebut.
Hanya disajikan grafik dan daerah
penyelesaian dan diminta untuk
menentukan sistem pertisaksamaan
yang memenuhi.
2. . Level konteks menurut De
Lange, yaitu no context. Sebab
dalam soal hanya memuat daerah
penyelesaian yang digambarkan
melalui grafik.
3. Level konteks menurut Stillman,
yaitu Border Context. Sebab tidak
ada kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari dan hanya berupa grafik
daerah penyelesaian
pertidaksamaan.
4. Level konteks menurut Salgado,
yaitu First Formulation of the
Mathematics Problem. Karena
dalam konteks tersebut diperlukan
mengidentifikasi informasi yang
terdapat pada grafik yang
kemudian akan dimodelkan ke
dalam pemodelan matematika.
1.Tipe konteks menurut PISA,
yaitu Occupational. Karena
berkaitan dengan pekerjaan,
dimana dipermasalahan ini diminta
untuk menentukan jumlah
karyawan.
2. Level konteks menurut OECD,
yaitu second-order use of context
karena memerlukan konteks yang
ada agar digunakan sebagai sumber
untuk mendefinisikan atau
menentukan variabel, hubungan,
atau asumsi yang relevan untuk
merumuskan suatu masalah.
3. Level konteks menurut De
Lange, yaitu Relevant and
Essential Context. Sebab dalam
masalah tersebut diperlukan
pemodelan matematika untuk
penyelesaiannya.
4. Level konteks menurut Stillman,
yaitu Wrapper Problem karena
untuk pemecahan masalah tersebut
harus terlibat dengan konteks dunia
nyata untuk menemukan
matematika yang tersembunyi
dalam konteks. Diluar itu, dunia
nyata dapat diabaikan, karena
hanya matematika yang diperlukan
untuk menyelesaikannya.
5. Level konteks menurut Salgado,
yaitu Second Interpretation of the
Mathematical Result. Karena
konteks tersebutdigunakan untuk
menilai kecukupan hasil
matematika dan argumen dalam
asumsi yang dibuat untuk
perumusan suatu masalah
matematika.
Download