LKM 1 – PERTEMUAN 3 GEN, DNA, KROMOSOM, dan sintesis protein Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan hasil review literatur yang sudah Anda baca. 1. Jelaskan kedudukan perbedaan antara Gen, DNA, dan kromosom dengan dilengkapi gambar Gen Gen adalah bagian DNA yang membawa informasi tentang sifat tertentu, misalnya warna kulit, golongan darah dan lainya. Setiap gen menentukan sifat makhluk hidup dengan mengkodekan pembuatan protein tertentu dengan menentukan bagaimana urutan asam amino harus digabungkan. DNA DNA (Deoxyribose Nucleid Acid) adalah struktur berbentu heliks ganda di dalam kromosom. DNA membawa kode genetik atau gen yang menentukan karakteristik makhluk hidup. Kromosom Inti sel berisi struktur yang disebut dengan kromosom. Kromosom terbuat dari molekul yang disebut dengan DNA dan juga protein lain, keduanya bergabung membentuk kromatin 2. Mengapa ada bermacam-macam variasi tanaman di dalam spesies yang sama, apa yang menyebabkan? Jelaskan dengan memberikan contoh. JAWAB : Keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena ada perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan, dan sifat. Keanekaragaman tingkat gen Keanekaragaman gen merupakan variasi genetic dalam satu spesies. Tingkat tersebut timbul karena setiap individu mempunyai bentuk gen yang khas. Gen pada setiap individu meskipun perangkat dasar penyusunannya sama tapi susuannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Contoh : Padi (Oryza Sativa) dengan varietas: padi rojolele, padi ciherang, padi ciliwung, dll. Mangga (Mangifera indica) dengan varietas: mangga arumanis, mangga manalagi, mangga golek, dll. Durian (Durio zibethinus) dengan varietas: durian petruk, durian bawor, durian monthong, dll. Keanekaragaman tingkat jenis Keanekaragaman jenis adalah variasi dalam satu genus atau family yang sama. Misalnya di lingkungan sekitar banyak dijumpai berbagai jenis tumbuhan dengan berbagai ciri-ciri fisiknya seperti bentuk dan ukuran tubuh, warna, dan kebiasaan hidup. Contoh : Genus Citrus: jeruk bali (Citrus maxima), jeruk nipis (Citrus aurantifolia), dan jeruk manis (Citrus nobilis). Genus Musa: pisang buah (Musa paradisiaca) dan pisang serat (Musa textilis). Famili Poaceae: padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays), dan alang-alang (Imperata cylindrical). Famili Zingiberaceae: kunyit (Curcuma domestica) dan jahe (Zingiber officinalis). Keanekaragaman ekosistem Disebabkan karena komponen abiotic mempengaruhi komponen biotik. Hubungan timbal balik menimbulkan keserasian hidup di dalam satu ekosistem. Perbedaan letak gografis antara lain merupakan factor yang menimbulkan berbagai bentuk ekosistem. Contoh : Ekosistem lumut yang terletak di wilayah sekitar puncak gunung atau di daerah dingin sekitar kutub dan didominasi oleh tumbuhan lumut. Hewan yang dapat dijumpai di dalamnya ialah hewan-hewan berbulu tebal seperti beruang kutub. Ekosistem hutan konifer yang didominasi oleh tumbuhan yang berdaun seperti jarum, misalnya pinus atau cemara. Di dalamnya, terdapat hewan juga, salah satunya yaitu beruang. Ekosistem hutan hujan tropis yang ditumbuhi beragam pohon, liana, dan epifit. Hewan yang hidup di dalamnya misalnya kera. Ekosistem gurun yang memiliki perbedaan suhu mencolok antara siang dan malam, angin kencang, iklim panas, dan hujan yang sangat sedikit serta didominasi oleh kelompok tumbuhan xerofit seperti kaktus. Hewan yang dapat dijumpai di dalamnya adalah reptil dan mamalia kecil. Ekosistem padang rumput yang terdapat di wilayah kering di ketinggian sekitar 4000 mdpl dan didominasi oleh rumput-rumputan. Pada ekosistem ini, hidup mamalia besar, karnivora, dan herbivora. 3. Jelaskan macam dan tipe kromosom dilengkapi dengan gambar. Berdasarkan letak sentromernya, kromosom dibagi menjadi empat tipe: Tipe metasentrik dengan sentromer tepat berada di tengah-tengah kromatid dan membaginya sama panjang seperti huruf V. Tipe akrosentrik dengan sentromer terletak di ujung kromatid dan menyebabkan satu kromatid lebih panjang dari yang lain, seperti huruf J. Tipe submetasentrik dengan sentromer tidak tepat di tengah-tengah kromatid dan tidak membaginya sama panjang, seperti huruf L. Tipe telosentrik dengan sentromer terletak di ujung kromatid sehingga hanya ada satu kromatid, seperti huruf l. Berdasarkan jumlah sentromernya, kromosom dibagi menjadi empat tipe: Asentrik, apabila kromosom tidak memiliki sentromer. Monosentrik, apabila kromosom memiliki satu sentromer. Disentrik, apabila kromosom memiliki dua sentromer. Polisentrik, apabila kromosom memiliki banyak sentromer. Berdasarkan bentuknya, kromosom dibagi menjadi enam tipe: Tipe bulat Tipe cerutu Tipe koma Tipe batang Tipe huruf V Tipe huruf L Berdasarkan fungsinya, kromosom dibagi menjadi dua tipe: Autosom atau kromosom tubuh. Gonosom atau kromosom kelamin yang terbagi menjadi gonosom X dan gonosom Y. 4. Bedakan antara proses transkripsi, translasi, dan replikasi dilengkapi dengan gambar. a. Replikasi Replikasi : proses perbanyakan bahan genetik (genom : DNA dan RNA) Proses yg mengawali pertumbuhan sel Replikasi akan diikuti oleh pembentukan sel-sel anakan yg membawa duplikat bahan genetik hasil replikasi. Komposisi bahan genetik sel anakan sangat identik dengan komposisi genetik sel induk. Fungsi replikasi ini merupakan fungsi genotipik. Kesalahan dalam replikasi bahan genetik dpt mengakibatkan perubahan pada sifat sel-sel anakan Perbedaan struktural molekul bahan genetik (DNA) menyebabkan perbedaan mekanisme replikasi pada prokariot dan eukariot Replikasi pada prokariot dimulai dari satu situs awal replikasi (ORI) dan berlangsung ke dua arah menuju daerah terminasi Replikasi pada eukariot dimulai dari banyak ORI, bergerak ke dua arah Gambar Replikasi DNA (Sumber : http://www.forumsains.com/biologi/bagaimana-dna-mengatur-sifat/) Ada 3 hipotesis mengenai replikasi DNA yaitu semikonservatif, konservatif dan dispersif 1. Hipotesis semikonservatif : setiap molekul untai ganda DNA anakan terdiri atas satu untaitunggal DNA induk dan satu untai tunggal DNA hasil sintesis baru. 2. Konservatif : DNA untai ganda induk tetap bergabung sedangkan kedua untaian DNA anakan terdiri atas molekul hasil sintesis baru. 3. Dispersif : molekul DNA induk mengalami fragmentasi sehingga DNA anakan terdiri atas campuran molekul lama (induk) dan molekul hasil sintesis baru (Sumber : http://dc383.4shared.com/doc/xpuHcay6/preview.html) Diantara ketiga cara replikasi DNA yang diusulkan tersebut, hanya cara semikonservatif yang dapat dibuktikan kebenarannya melalui percobaan yang dikenal dengan nama sentrifugasi seimbang dalam tingkat kerapatan atau equilibrium density-gradient centrifugation. Model replikasi semikonservatif memberikan gambaran bahwa untaian DNA induk berperan sbg cetakan (template) bagi pembentukan untaian DNA baru . Dengan demikian, salah satu bagian yg sangat penting dalam proses replikasi DNA adalah denaturasi awal untaian DNA yg meerupakan proses enzimatis. Denaturasi awal terjadi pd bagian DNA yg disebut ORI. Untaian DNA membuka membentuk struktur yang disebut garpu replikasi (replication fork). Garpu replikasi akan bergerak sehingga molekul DNA induk membuka secara bertahap . Masingmasing untaian DNA yang sudah terpisah, berfungsi sebagai cetakan untuk penempelan nukleotidanukleotida yang akan menyusun molekul DNA baru. Sekuens basa nitrogen DNA baru sesuai dengan sekuens basa cetakan DNA komplementernya. Replikasi DNA berlangsung dalam 5 tahapan : 1) denaturasi (pemisahan) untaian DNA induk; 2). peng”awal”an (inisiasi) sintesis DNA; 3). Pemanjangan untaian DNA; 4). Ligasi fragmen DNA; 5) peng”akhir”an (terminasi) sintesis DNA. Sintesis untaian DNA yg baru akan dimulai segera setelah ke dua untaian DNA induk terpisah membentuk garpu replikasi. Pemisahan dilakukan oleh enzim DNA helikase. Kedua untaian DNA induk menjadi cetakan dalam orientasi 5’-P ke arah 3’-OH .Jadi, ada dua untaian DNA cetakan yg orientasinya berlawanan .Garpu replikasi akan membuka secara bertahap , Sintesis untaian DNA baru yang searah dengan pembukaan garpu replikasi akan dapat dilakukan dilakukan tanpa terputus (kontinyu) : untaian DNA awal (leading strand) Sebaliknya, tahap demi tahap (diskontinyu) : untaian DNA lambat (lagging strand) .Mekanisme replikasi DNA berlangsung secara semidiskontinyu karena ada perbedaan mekanisme dalam proses sintesis kedua untaian DNA . Fragmen-fragmen DNA hasil replikasi diskontinyu (fragmen Okazaki) akan disambung (ligasi) dengan enzim DNA ligase Polimerisasi DNA hanya dapat dimulai jika tersedia molekul primer : molekul yg digunakan untuk mengawali proses polimerisasi untai DNA Primer : molekul DNA, RNA atau protein spesifik Pada transkripsi : tidak diperlukan primer. Dlm replikasi DNA in vivo, primer berupa molekul RNA berukuran 10-12 nukleotida In vitro, misal pada Polymerase Chain Reaction (PCR) : diperlukan DNA sebagai molekul primer Fungsi primer : menyediakan ujung 3’-OH yg akan digunakan untuk menempelkan molekul DNA pertama dlm proses polimerisasi Sintesis RNA primer dilakukan oleh kompleks protein yg disebut primosom (primase+bbrp protein lain) Diperlukan lebih dari 1 primer untuk proses sintesis pada untaian DNA lambat (lagging strand) Pada prokariot, polimerisasi dikatalisis DNA polimerase III Dissosiasi enzim ini dari DNA cetakan terjadi saat bertemu dengan ujung 5’-P RNA primer yg menempel pd bagian lain RNA primer pada fragmen Okazaki, didegradasi oleh aktivitas eksonuklease yg ada pd enzim DNA polimerase I. (Sumber : http://biologigonz.blogspot.com/2009/11/sintesa-protein-2.html) Bagian RNA yang terdegradasi, diisi oleh molekul DNA, meskipun antar fragmen masih ada celah (takik = nick) .Celah terbentuk karena belum ada ikatan fosfodiester antara ujung 3’OH pada nukleotida terakhir yang disintesis oleh DNA polimerase I dengan ujung 5’-P fragmen DNA yang ada didekatnya Takik ini akan disambung oleh DNA ligase dengan menggunakan NAD atau ATP sebagai sumber energi . Pada untai DNA awal (leading strand) : hanya diperlukan satu molekul primer pada titik awal replikasi. Untaian DNA baru disintesis dengan aktivitas DNA polimerase III secara kontinyu. Replikasi dapat berlangsung ke dua arah yg berlawanan : replikasi dua arah (bidirectional replication). Replikasi 2 arah terjadi pada prokariot maupun eukariot . Replikasi pada plasmid colE1 : satu arah . Proses pemisahan untaian DNA dilakukan oleh enzim DNA helikase Selain helikase, enzim lain yg berperan dlm pemisahan untaian DNA adalah enzim DNA girase. DNA girase adalah salah satu enzim topoisomerase : suatu enzim yg dpt mengubah topologi molekul DNA yakni dengan memutus ikatan hidrogen . Protein SSb menjaga agar bagian DNA yang sudah terpisah tidak berikatan lagi sehingga dpt digunakan sebagai cetakan . Protein ini mempunyai sifat kooperatif, artinya pengikatan satu molekul protein pada untai tunggal DNA akan meningkatkan kekuatan ikat (affinity) molekul yang lain beberapa ribu kali. b. Transkripsi Transkripsi adalah proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada urutan DNA menjadi molekul RNA. Merupakan proses yang mengawali ekspresi sifat-sifat genetik yang nantinya muncul sebagai fenotip. RNA: selalu “single stranded” . Pada proses transkripsi hanya 1 untai DNA yang disalin DNA dan RNA. Sintesis RNA : 5’ ® 3’. Gambar Transkripsi DNA (Sumber : http://oblktirupifabiounsoed.wordpress.com/2009/03/29/gambaran-umum-materiolimpiade-biologi/c7177btrans cription/) Inisiasi Transkripsi Pembentukan kompleks promoter tertutup. Pembentukan kompleks promoter terbuka. Penggabungan beberapa nukleotida awal (sekitar 10 nukeotida). Perubahan konformasi RNA polimerase karena subunit/faktor σ dilepaskan dari kompleks holoenzim. Mekanisme transkripsi pada eukariot pada dasarnya menyerupai mekanisme pada prokariot Proses transkripsi diawali (diinisiasi) oleh proses penempelan faktor-faktor transkripsi dan kompleks enzim RNA polimerase pd daerah promoter Berbeda dengan prokariot, RNA polimerase eukariot tidak menempel secara langsung pada DNA di daerah promoter, melainkan melalui perantaraan protein-protein lain, yang disebut faktor transkripsi (transcription factor = TF) . TF dibedakan 2, yaitu : 1) TF umum dan 2) TF yang khusus untuk suatu gen n TF umum dalam mengarahkan RNA polimerase II ke promoter adalah TFIIA, TFIIB, TFIID, TFIIE, TFIIF, TFIIH, TFIIJ Produk Transkripsi 1. mRNA (messenger RNA) : salinan kode genetik pada DNA’ yang pada proses translasi akan diterjemahkan menjadi urutan asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein tertentu. 2. tRNA (transfer RNA) : berperanan membawa asam amino spesifik yang akan digabung pada proses translasi (sintesis protein). rRNA (ribosomal RNA) : digunakan untuk menyusun ribosom sebagai tempat sintesis protein . Faktor transkripsi Diperlukan untuk sintesis semua mRNA Mengenali urutan promoter basal spesifik Menentukan situs inisiasi transkripsi Menginstruksikan RNA polimerase II ke tempat tersebut Bersama-sama dengan RNA polimerase dan promoter basal membentuk Kompleks inisiasi Transkripsi Pada prokariot, proses transkripsi dan translasi berlangsung hampir secara serentak, artinya sebelum transkripsi selesai dilakukan, translasi sudah dpt dimulai Pada eukariot, transkripsi berlangsung di dlm nukleus , sedangkan translasi berlangsung di dlm sitoplasma (ribosom) Dengan demikian, ada jeda waktu antara transkripsi dengan translasi, yg disebut sebagai fase pasca-transkripsi Pada fase ini, terjadi proses : 1). Pemotongan dan penyambungan RNA (RNA-splicing); 2). Poliadenilasi (penambahan gugus poli-A pada ujung 3’mRNA); 3). Penambahan tudung (cap) pada ujung 5’ mRNA dan 4). Penyuntingan mRNA c. Translasi Translasi adalah proses penerjemahan kode genetik oleh tRNA ke dalam urutan asam amino. Translasi menjadi tiga tahap (sama seperti pada transkripsi) yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Semua tahapan ini memerlukan faktor-faktor protein yang membantu mRNA, tRNA, dan ribosom selama proses translasi. Inisiasi dan elongasi rantai polipeptida juga membutuhkan sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh GTP (guanosin triphosphat), suatu molekul yang mirip dengan ATP. Gambar Langkah-langkahTranslasi (Sumber : http://biology.unm.edu/ccouncil/Biology_124/Summaries/T&T.html) Inisiasi Tahap inisiasi terjadi karena adanya tiga komponen yaitu mRNA, sebuah tRNA yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit ribosom. mRNA yang keluar dari nukleus menuju sitoplasma didatangi oleh ribosom, kemudian mRNA masuk ke dalam “celah” ribosom. Ketika mRNA masuk ke ribosom, ribosom “membaca” kodon yang masuk. Pembacaan dilakukan untuk setiap 3 urutan basa hingga selesai seluruhnya. Sebagai catatan ribosom yang datang untuk mebaca kodon biasanya tidak hanya satu, melainkan beberapa ribosom yang dikenal sebagai polisom membentuk rangkaian mirip tusuk satu, di mana tusuknya adalah “mRNA” dan daging adalah “ribosomnya”. Dengan demikian, proses pembacaan kodon dapat berlangsung secara berurutan. Ketika kodon I terbaca ribosom (misal kodonnya AUG), tRNA yang membawa antikodon UAC dan asam amino metionin datang. tRNA masuk ke celah ribosom. Ribosom di sini berfungsi untuk memudahkan perlekatan yang spesifik antara antikodon tRNA dengan kodon mRNA selama sintesis protein. Sub unit ribosom dibangun oleh protein-protein dan molekul-molekul RNA ribosomal. Elongasi Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino-asam amino ditambahkan satu per satu pada asam amino pertama (metionin). Ribosom terus bergeser agar mRNA lebih masuk, guna membaca kodon II. Misalnya kodon II UCA, yang segera diterjemahkan oleh tRNA berarti kodon AGU sambil membawa asam amino serine. Di dalam ribosom, metionin yang pertama kali masuk dirangkaikan dengan serine membentuk dipeptida. Ribosom terus bergeser, membaca kodon III. Misalkan kodon III GAG, segera diterjemahkan oleh antikodon CUC sambil membawa asam amino glisin. tRNA tersebut masuk ke ribosom. Asam amino glisin dirangkaikan dengan dipeptida yang telah terbentuk sehingga membentuk tripeptida. Demikian seterusnya proses pembacaan kode genetika itu berlangsung di dalam ribobom, yang diterjemahkan ke dalam bentuk asam amino guna dirangkai menjadi polipeptida. Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon molekul tRNA yang baru masuk yang membawa asam amino yang tepat. Molekul mRNA yang telah melepaskan asam amino akan kembali ke sitoplasma untuk mengulangi kembali pengangkutan asam amino. Molekul rRNA dari sub unit ribosom besar berfungsi sebagai enzim, yaitu mengkatalisis pembentukan ikatan peptida yang menggabungkan polipeptida yang memanjang ke asam amino yang baru tiba. Terminasi Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga kodon stop mencapai ribosom. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA. Kodon stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sinyal untuk menghentikan translasi. Polipeptida yang dibentuk kemudian “diproses” menjadi protein 5. Apa yang akan ditempuh oleh sel Ketika akan melakukan proses sintesis protein. Jelaskan dari proses di DNA sampai terbentuk protein. JAWAB : Proses pembuatan protein atau sintesis protein ini dibagi menjadi dua langkah, yaitu transkripsi dan translasi. Transkripsi Transkripsi merupakan proses pembentukan RNA dari salah satu pita cetakan DNA (DNA sense). Pada tahap ini, akan menghasilkan 3 jenis RNA, yaitu mRNA, tRNA dan rRNA. Tahap ini dapat berlangsung di dalam sitoplasma dengan diawali proses pembukaan rantai ganda yang dimiliki oleh DNA dengan bantuan enzim RNA polimerase. Pada tahap ini, ada rantai tunggal yang bertugas sebagai rantai sense, sedangkan rantai lain yang berasal dari pasangan DNA dinamakan rantai anti sense. Tahap transkripsi sendiri dibagi menjadi 3, yaitu : 1) Inisiasi RNA polimerase terikat pada untaian DNA, yang disebut promoter, yang ditemukan didekat awal dari suatu gen. Setiap gen mempunyai promoternya tersendiri. Setelah terikat, RNA polimerase memisahkan untaian ganda DNA, menyediakan template atau cetakan untaian tunggal yang siap untuk ditranskripsi. 2) Elongasi Satu untaian DNA, untaian cetakan, bertindak sebagai cetakan untuk digunakan oleh enzim RNA polimerase. Sambil ‘membaca’ cetakan ini, RNA polimerase membentuk molekul RNA keluar dari nukleotida, membuat sebuah rantai yang tumbuh dari 5′ ke 3′. RNA transkripsi membawa informasi yang sama dari untaian DNA non-template (coding). 3) Terminasi Urutan ini memberikan sinyal bahwa transkripsi RNA telah selesai. Setelah ditranskripsi, RNA polimerase melepaskan hasil transkripsi RNA. Translasi Translasi merupakan proses urutan nukleotida dalam mRNA yang diterjemahkan ke dalam urutan asam amino dari rantai polipeptida. Selama proses ini, sel ‘membaca’ informasi pada messenger RNA (mRNA) dan menggunakannya untuk membuat sebuah protein. Ada setidaknya 20 macam jenis asam amino yang dibutuhkan untuk dapat membentuk protein yang berasal dari terjemahan kodon mRNA. Pada sebuah mRNA, instruksi untuk membuat polipeptida adalah RNA nukleotida (Adenine, Uracil, Cytosine, Guanine) yang dibaca dalam kelompok tiga nukleotida, kelompok tiga ini disebut kodon. Proses translasi sendiri terbagi atas 3 tahap: 1) Inisiasi Pada tahap ini ribosom merakit di sekitar mRNA untuk dibaca dan tRNA pertama yang membawa asam amino metionin (yang cocok dengan start kodon, AUG). Bagian ini diperlukan agar tahap translasi bisa dimulai. 2) Elongasi Ini adalah tahap di mana rantai asam amino diperpanjang. Disini mRNA dibaca satu kodon sekali, dan asam amino yang sesuai dengan kodon ditambahkan ke rantai protein. Selama elongasi, tRNA bergerak melewati situs A, P, dan E dari ribosom. Proses ini diulang terus-menerus saat kodon baru dibaca dan asam amino baru ditambahkan ke rantai. 3) Terminasi Ini adalah tahap dimana rantai polipeptida dilepaskan. Proses ini dimulai ketika stop kodon (UAG, UAA atau UGA) memasuki ribosom, membuat rantai polipeptida terpisah dari tRNA dan lepas keluar dari ribosom. Setelah itu, terbentuk protein sesuai kode genentik. Kunci : DNA Cetakan : A - T dan G - S RNA massanger : U - A dan S - G RNA Transfer : A - U dan G - S SELAMAT BELAJAR Kelas PKC 2020 Nama : 1. Ayu Vina Agustin (20030194014) 2. Reta Nareswari Rachmadaniar (20030194037) 3. Muhammad Rizki Aulia (20030194040) 4. Lestari Rachma Oktaviani (20030194060)