Business Ethics Case 3 : The GM Bailout Dibuat oleh : PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2020 The GM Bailout 1. Pandangan Locke, Smith, dan Marx terhadap kasus The GM Bailout ? Jawab : a. Locke Menurut Locke pada system pasar bebas, manusia memiliki hak alami atas kebebasan dan hak alami atas properti pribadi. Hukum Amerika sendiri menganut teori pasar bebas bahwa individu memiliki hak yang sifatnya mutlak untuk melakukan apa saja yang akan mereka inginkan dengan property yang mereka miliki dan bahwa pemerintah tidak berhak ikut campur ataupun mengambil ahli property pribadi individu sekalipun untuk kepentingan masyarakat. Dalam kasus ini kebijakan Bailout bertentangan dengan pandangan Locke dan hukum yang di anut oleh Amerika sendiri. Kebijakan Bailout merupakan bentuk intervensi pemerintah dengan tujuan menyelamatkan perusahaan GM. b. Smith Menurut Smith pencetus utilitarian pasar bebas yaitu individu dibiarkan bebas mencari kepentingannya sendiri di pasar bebas, mereka akan diarahkan menuju kesejahteraan umum oleh sebuah “Tangan Tak Terlihat”. Dalam kasus Bailot GM karena pemerintah ikut campur dalam kegiatan perekonomian sehingga mengakibatkan perusahaan GM menghasilkan kerugian-kerugian daripada keuntungan. c. Marx Menurut pandangan Marx yang manganut paham sosialisme yaitu kesamaan hak antara owner produksi dengan karyawan untuk mewujudkan Keadilan secara menyeluruh. Pada kasus GM ini ikut campur tangan pemerintah dapat berdampak hubungan timbak balik yang saling menguntungkan antara pihak pemerintah dan pihak perusahaan GM. 2. Jelaskan ideologi tersirat oleh pernyataan dari: surat ke Kongres AS yang ditandatangani oleh 100 ekonom terkemuka, Josep, Stiglitz, Bob Corker, resolusi Lican licans pada dana talangan, Robert Higgs, dan Michael Winther. Jawab : Ideology yang tersirat dari surat pernyataan yang di tandatangani Josep Stiglitz, Bob Corker, Robert Higgs, dan Michael Wintherm merupakan ideology Sosialisme yang sebenarnya bertolak belakang dengan ideology AS yang menganut paham pasar bebas/kapitalisme. karena pada kasus ini adanya campur tangan pemerintah dalam melakukan bailout GM. Seharusnya pemerintah membiarkan GM menyelesaikan permasalahan sendiri karena setiap pelaku bisnis harus berani menghadapi resiko untung dan rugi. 3. Dalam pandangan Anda haruskah bailout GM dilakukan? Jelaskan mengapa iya atau mengapa tidak. Apakah bailout etis dalam hal utilitarianisme, keadilan, hak, dan peduli? Jawab : a. Utilitrianism Dari sudut pandang Utilitrianism keputusan pemerintah membailout GM itu etis di lakukan karena dapat memberikan banyak keuntungan seperti menyelamatkan para karyawan GM agar tidak kehilangan pekerjaannya. b. Keadilan Dari sudut pandang Keadilan/Justice keputusan pemerintah membailout GM itu tidak etis, karena system bailout ini harusnya hanya dilakukan pada perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan seperti bank, sedangkan GM merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif. c. Hak Dari sudut pandang Hak positif keputusan pemerintah dalam membailout GM itu etis, karena pemerintah memiliki hak untuk membantu GM dalam menyelesaikan permasalahan financial GM. Karena GM memiliki hak untuk meminta bantuan kepada pihak yang dapat membantu nya (pemerintah) untuk menyelesaikan masalah keuangan GM. d. Peduli Dari sudut pandang Peduli/Caring keputusan pemerintah dalam membailout GM itu etis, karena dengan membantu GM, pemerintah telah menyelamatkan GM dari kebangkrutan dan menyelamatkan para pekerja GM dari kehilangan pekerjaan dan pengahasilan. 4. Dalam penilaian Anda, apakah itu baik atau buruk bagi pemerintah untuk mengambil kepemilikan 61% dari GM? dari segi teori Lock, Smith, dan Marx. Jawab : Menurut saya kepemilikan saham GM 61% oleh pemerintah itu kurang tepat. karena menurut teori Lock dan Smith hanya pihak swasta yang dapat melakukan pertukaran ekonomi sedangkan pihak pemerintah tidak dapat terlibat dalam kegiatan pertukaran ekonomi. Sedangkan menurut teori Marx dengan pemerintah mengambil kepemilikan saham 61% itu di benarkan karena dapat memberikan keuntungan buat negara dan warga negaranya.