MAKALAH BIOKIMIA DAN BIOLOGI MOLEKULER KARBOHIDRAT Disusun Oleh : Shinta Novita Sari 1906413163 PROGRAM STUDI PASCASARJANA DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA 2020 i KATA PENGANTAR Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga atas berkahnya makalah Penulis yang berjudul “KARBOHIDRAT” untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Biokimia dan Biologi Molekuler oleh ini dapat selesai tepat waktu. Penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, terutama kepada Prof. Dr. Sumi Hudiyomo PWS yang telah memberikan kesempatan dan pengetahuan dasar mengenai bidang kimia Biokimia dan Biologi Molekuler ini. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini mungkin terdapat banyak kekurangan. Untuk itu Penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini dan dengan kerendahan hati Penulis menerima segala saran serta kritik yang membangun atas pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait dan menambah pengetahuan kita mengenai bidang ilmu kimia Biokimia dan Biologi Molekuler. Depok, Maret 2020 Penulis i DAFTAR ISI Contents KATA PENGANTAR............................................................................................................ i DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................................................................ iv BAB I ................................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1 1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2 1.3. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 3 BAB II .................................................................................................................................. 4 KAJIAN TEORI.............................................................................................................. 4 2.1. Pengertian Karbohidrat ....................................................................................... 4 2.2. Klasifikasi Karbohidrat ........................................................................................ 5 2.3. Macam-macam Proses Metabolisme Karbohidrat ............................................ 20 2.4. Fungsi dan Peran Karbohidrat ......................................................................... 21 2.5. Berbagai Sumber Karbohidrat ....................................................................... 24 2.6. Penyakit yang berhubungan dengan karbohidrat ......................................... 24 BAB III ............................................................................................................................... 27 KESIMPULAN.............................................................................................................. 27 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 28 ii DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Aldosa dan Ketosa…………………………………………………………… 6 Gambar 2. Struktur Monosakarida……………………………………………………… 6 Gambar 3. Klasifikasi karbohidrat menurut jumlah atom C……………………………… 7 Gambar 4. Klasifikasi Aldosa…….……………………………………………………… 7 Gambar 5. Klasifikasi Ketosa……………………………………………………………. 8 Gambar 6. D- Glukosa……………………..……………………………………………. 8 Gambar 7. D- fruktosa……………………………………………………………………. 9 Gambar 8. D-galaktosa……………………………………………………………………. 9 Gambar 9. D-gliseraldehid ………………………………………………………………. 9 Gambar 10. Stereisomer Glukosa………………………………………………………. 10 Gambar 11. Epimer Monosakarida…..…………………………………………………... 11 Gambar 12. Formula Proyeksi Fischer dan Proyeksi Haworth Untuk D-Glukosa……….. 12 Gambar 13.Cincin Furanosa dan Cincin Piranosa……………………………………..…. 13 Gambar 14. (1)Sukrosa; (2) β-laktosa; (3) β-maltosa………………………………………14 Gambar 15 Struktur Amilosa…………………………………………………………...… 15 Gambar 16 Struktur Heliks Amilosa……………………………………………….…….. 16 Gambar 17 Struktur Amilopektin…………………………………………………………. 16 Gambar 18 Perbedaan Struktur Amilosa dan Amilopektin……………………………….. 16 Gambar 19. Struktur Glikogen……………………………………………………………. 17 Gambar 20. Selulosa Pembentuk Mikrofibril…………………………………………….. 17 Gambar 21. Glikoprotein……………………………………………….………………… 19 Gambar 22. Stuktur dari mukopolisakarida………………………………………………. 19 iii DAFTAR TABEL Tabel 1. Klasifikasi Monosakarida Berdasarkan Jumlah Atom C…………………… 6 Tabel 2. Beberapa Contoh Disakarida………………………………..………………. 13 Tabel 3. Beberapa Jenis Polisakarida………………………………………………… 18 iv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktifitas, baik yang telah merupakan kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya atau yang hanya kadangkadang saja kita lakukan. Untuk melakukan aktifitas itu kita memerlukan energi. Energi yang diperlukan ini kita peroleh dari bahan makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein dan lemak atau lipid. Karbohidrat atau disebut juga hidrat arang merupakan molekul organik yang paling banyak ditemukan di alam dan mempunyai fungsi sangat luas. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi utama bagi sebagian besar makhluk hidup, merupakan cadangan energi tubuh, dan komponen membran sel yang berperan sebagai perantara berbagai komunikasi antar sel. Karbohidrat merupakan sumber energi bagi aktivitas kehidupan manusia disamping protein dan lemak, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara sedang berkembang. Di negara sedang berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada daerahdaerah miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan sumber bahan makanan yang mengandung karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun protein. Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam. Di Indonesia kurang lebih 8090% kebutuhan energi berasal dari karbohidrat, karena makanan pokok orang Indonesia sebagian besar mengandung karbohidrat seperti : beras, jagung, sagu, ketela pohon dll. Di Amerika sumber energi berasal dari karbohidrat 46%, lemak 42%, dan protein 12%. Sumber utama karbohidrat adalah berasal dari tumbuh-tumbuhan (nabati). Karbohidrat termasuk Penulis sel karena Penulis sel terdiri dari molekul organik, yaitu molekul yang mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), dan aksigen (O). Secara biologis, karbohidrat memiliki fungsi sebagai bahan baku sumber energi baik pada hewan, manusia dan tumbuhan. Sumber karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Karbohidrat terbentuk dalam tumbuh-tumbuhan sebagai hasil reaksi dari karbondioksida (CO2) dengan air (H2O) dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis dalam tanaman yang berklorofil (bagian daun). Foto (sinar), tesis (pembentukan). Matahari merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai. Reaksi fotosintesis sebagai berikut: 1 Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energi matahari. Karbohidrat dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbon dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun. Selanjutnya glukosa yang terjadi diubah menjadi amilum dan disimpan pada bagian lain, misalnya pada buah atau umbi. Proses pembentukan glukosa dari karbon dioksida dan air disebut proses fotosintesis. Kemudian karbohidrat juga tidak hanya sebagai sumber energi utama bagi makhluk hidup, tetapi juga sebagai senyawa yang menyimpan energi kimia. Selanjutnya karbohidrat juga merupakan pusat metabolisme tanaman hijau dan organisme fotosintetik lainnya. Karbohidrat merupakan makromolekul yang penting bagi tongkat kehidupan mahluk hidup. Senyawa karbohidrat menyumbangkan 70 – 80% sumber energi untuk aktivitas manusia. Konsumsi rata-rata karbohidrat dalam makanan sekitar 65% dan energi yang dihasilkan dari metabolisme selular karbohidrat tersebut akan digunakan untuk metabolisme biomolekul lainnya seperti protein, lemak dan asam nukleat. Selain itu, lebih dari 90% komponen Penulis tumbuhan kering adalah karbohidrat. Secara umum, karbohidrat merupakan senyawa polihidroksialdehid atau polihidroksiketon dan derivatnya dalam bentuk unit tunggal yang sederhana maupun unit kompleks. Pada tumbuhan, glukosa disintesis dari karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) melalui proses fotosintesis dan disimpan dalam bentuk pati atau selulosa. Binatang mensintesis karbohidrat dari lipid gliserol dan asam amino, akan tetapi derivat karbohidrat yang digunakan oleh binatang diambil dari tanaman. Glukosa bisa diabsorpsi langsung dalam aliran darah dan gula bentuk lain akan diubah menjadi glukosa dalam liver sehingga glukosa merupakan jenis karbohidrat yang penting. Sebagai sumber utama energi pada mamalia, glukosa dapat disintesis menjadi glikogen sebagai cadangan makanan, ribosa dan deoksiribosa pada asam nukleat, galaktosa pada laktosa susu, glikolipid dan kombinasi dengan protein (glikoprotein dan proteoglikan). Manusia membutuhkan karbohidrat dalam jumlah tertentu setiap harinya. Walaupun tubuh tidak membutuhkan dalam jumlah yang khusus, kekurangan karbohidrat yang sangat parah akan menimbulkan masalah. Diperlukan sekitar 2 gram karbohidrat per Kg berat badan sehari untuk mencegah terjadinya ketosis. Secara keseluruhan tubuh harus mempertahankan keseimbangan tertentu dalam utilisasi karbohidrat, lemak dan protein sebagai sumber energi. 1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penulisan makalah ini yaitu: Apa yang dimaksud dengan karbohidrat ? Bagaimana klasifikasi karbohidrat serta contohnya ? 2 Bagaimana karbohidrat pada tumbuhan ? Bagaimana peranan dan fungsi karbohidrat ? Apa saja sumber karbohidrat ? Penyakit apa sajakah yang berkaitan dengan karbohidrat? 1.3. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk : Memenuhi tugas mata kuliah biokimia. Mengetahui pengertian karbohidrat. Memahami jenis-jenis karbohidrat berdasarkan klasifikasinya. Mengetahui metabolisme karbohidrat Mengetahui mengetahui peranan serta fungsi dari karbohidrat itu sendiri, Mengetahui sumber-sumber dari karbohidrat. 3 BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pengertian Karbohidrat Karbohidrat adalah kelompok senyawa yang mengandung unsur C, H, dan O. Senyawa-senyawa karbohidrat memiliki sifat pereduksi karena adanya gugus karbonil dalam bentuk aldehid aau keton. Senyawa ini juga memiliki banyak memiliki banyak gugus hidroksil. Karena itu, karbohidrat merupakan suatu polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton, atau turunan senyawa-senyawa tersebut. Karbohidrat juga berasal dari bahasa Jerman, yaitu “Kohlenhydrate” dan dari bahasa Perancis, yaitu “Hydrate de Carbon”. Penamaan ini didasarkan atas komposisi unsur karbon yang mengikat hidrogen dan oksigen dalam perbandingan yang selalu sama seperti pada molekul air yaitu perbandingan 2 : 1. Karena komposisi yang demikian, senyawa ini pernah disangka sebagai hidrat karbon, tetapi sejak 1880, senyawa tersebut bukan hidrat dari karbon. Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan dengan gula. Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefinisikan sebagai suatu polihidroksialdehid atau polihidroksiketon. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat. Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen dan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Sumber karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuhtumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto sintese di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil). Matahari merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai. 4 Pada proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan menggunakan enersi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO 2 dari udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah. Energi kimia yang terbentuk akan disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah dan biji-bijian. Jadi, karbohidrat adalah hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari dan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis. Karbohidrat merupakan suatu molekul yang tersusun dari unsure-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen. Rumus umumnya adalah CnH2nOn. Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi. Karbohidrat merupakan sumber kalori bagi organisme heterotrof. Setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam. 2.2. Klasifikasi Karbohidrat Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Sesungguhnya semua jenis karbohidrat terdiri atas karbohidrat sederhana atau gula sederhana; karbohidrat kompleks mempunyai lebih dari unit gula sederhana di dalam satu molekul. Ada empat jenis klasifikasi karbohidrat, antara lain: 1. Monosakrida (gula sederhana), yaitu karbohidrat yang tidak dapat dihdrolisis lebih lanjut. 2. Disakarida, yaitu sakarida yang bila dihidrolisis menghasilkan dua monosakarida yang sama atau berbeda. 3. Oligosakarida, yaitu sakarida yang bila dihidrolisis menghasilkan 3-8 monosakarida. 4. Polisakarida, yaitu sakarida yang bila dihidrolisis menghasilkan lebih dari 10 monosakarida. 2.2.1. Monosakarida Monosakarida biasanya tidak berwarna, berupa padatan kristal, larut dalam air dan sulit larut dalam larutan nonpolar. Monosakarida adalah gula sederhana dan merupakan unit yang paling kecil (yang tidak dapat dipecahkan oleh hidrolisis asam kepada unit yang lebih kecil). Monosakarida terdiri atas 3-6 atom C. Beberapa molekul monosakarida mengandung unsur nitrogen dan sulfur. Monosakarida yang penting dalam fisiologi ialah D-glukosa, D-galaktosa, D-fruktosa, D-ribosa, dan D-deoksiribosa. Monosakarida digolongkan berdasarkan jumlah atom karbon yang dikandungnya (triosa, tetrosa, pentosa, dan heksosa) dan gugus aktifnya, yang bisa berupa aldehida atau keton. Ini kemudian bergabung, menjadi misalnya aldoheksosa dan ketotriosa. 5 Gambar 1. Aldosa dan Ketosa Gambar 2. Struktur Monosakarida Monosakarida mempunyai rumus kimia (CH2O)n dimana n=3 atau lebih. Jika gugus karbonil pada ujung rantai monosakarida adalah turunan aldehida, maka monosakarida ini disebut aldosa. Dan bila gugusnya merupakan turunan keton maka monosakarida tersebut disebut ketosa. Monosakarida aldosa yang paling sederhana adalah gliseraldehida. Sedangkan monosakarida ketosa yang paling sederhana adalah dihidroksiaseton. Tabel 1. Klasifikasi Monosakarida Berdasarkan Jumlah Atom C Jumlah atom C Aldosa Ketosa Gliserosa Dihidrosiaseton Triosa (C3H6O3) Eritrosa Eritrulosa Tetrosa (C4H8O4) Ribosa Ribulosa Pentosa (C5H10O5) Glukosa Fruktosa Heksosa (C6H12O6) Kedua monosakarida sederhana tersebut masing-masing mempunyai tiga atom karbon (triosa). Monosakarida lain mempunyai empat atom karbon (tetrosa), lima atom karbon (pentosa), dan enam atom karbon (heksosa). Heksosa, zat manis dan berbentuk kristalin, adalah salah satu monosakarida terpenting. Beberapa contoh heksosa sehari-hari adalah gula tebu, gula gandum, gula susu, pati, dan selulosa. Pentosa umum adalah ribosa yaitu salah satu unit Penulis mononukleotida asam nukleat. 6 Gambar 3. Klasifikasi karbohidrat menurut jumlah atom C Sifat-sifat monosakarida adalah: 1. Semua monosakarida zat padat putih, mudah larut dalam air. 2. Larutannya bersifat optis aktif. 3. Larutan monosakarida yg baru dibuat mengalami perubahan sudut putaran disebut mutarrotasi. 4. Contoh larutan alfaglukosa yang baru dibuat mempunyai putaran jenis + 113` akhirnya tetap pada + 52,7`. 5. Umumnya disakarida memperlihatkan mutarrotasi, tetapi polisakarida tidak. 6. Semua monosakarida merupakan reduktor sehingga disebut gula pereduksi. 7. Kebanyakan tidak berwarna, padat kristalin (manis). Monosakarida dengan rumus umum C6H12O6, terdiri atas unit glukosa, fruktosa dan galaktosa. Glukosa disebut juga gula darah, galaktosa banyak terdapat dalam susu dan yogurt, dan fruktosa banyak ditemukan dalam buah-buahan dan madu. Gambar 4. Klasifikasi Aldosa 7 Gambar 5. Klasifikasi Ketosa Monosakarida-monosakarida penting yaitu : a. D-glukosa Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Monosakarida ini mengandung lima gugus hidroksil dan sebuah gugus aldehida yang dilekatkan pada rantai enam karbon. Fungsi utama glukosa adalah sumber energi dalam sel hidup. Glukosa disebut juga gula anggur karena terdapat dalam buah anggur, gula terdapat dalam darah atau dekstrosa karena memutarkan bidang polarisasi kekanan. Glukosa merupakan monomer dari polisakarida terpenting yaitu amilum, selulosa dan glikogen. Glukosa merupakan senyawa organik terbanyak terdapat pada hidrolisis amilum, sukrosa, maltosa, dan laktosa. Gambar 6. D- Glukosa 8 b. D-fruktosa (termanis dari semua gula) Fruktosa adalah suatu ketohektosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut juga levulosa. Fruktosa mengandung lima gugus hidroksil dan gugus karbonil keton pada C-2 dari rantai enam-karbon. Molekul ini kebanyakan berada dalam bentuk siklik. Di bawah ini merupakan bentuk fruktosa yang mengalami siklisasi membentuk struktur cincin. Gambar 7. D- fruktosa c. D-galaktosa (bagian dari susu) Galaktosa merupakan monosakarida yang jarang terdapat bebas di alam. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa kurang manis dari pada glukosa dan kurang larut dalarn air. Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang polarisasi ke kanan. Gambar 8. D-galaktosa d. D-gliseraldehid (karbohidrat paling sederhana) Karbohidrat ini hanya memiliki 3 atom C (triosa), berupa aldehid (aldosa) sehingga dinamakan aldotriosa. Gambar 9. D-gliseraldehid e. D-Ribosa (digunakan dalam pembentukan RNA) Karena merupakan Penulis kerangka RNA maka ribosa penting artinya bagi genetika bukan merupakan sumber energi. Jika atom C nomor 2 dari ribosa kehilangan atom O, maka akan menjadi deoksiribosa yang merupakan Penulis kerangka DNA. 9 Sterioisomer Monosakarida Atom C pada monosakarida biasanya berupa C kiral sehingga monosakarida memiliki stereoisomer. Oleh sebab itu, monosakarida memiliki enantiomer dan epimer. Enantiomer adalah stereoisomer yang merupakan bayangan kaca dari suatu molekul. Berdasarkan sifat stereoisomer, molekul monosakarida dibagi menjadi Dextro dan Levo. Dua jenis gula yang memiliki perbedaan pada satu atom karbon spesifik dinamakan dengan epimer. Contoh epimer adalah D-glukosa dan D-manosa yang memiliki perbedaan pada atom karbon nomor 2. Gambar 10. Stereisomer Glukosa Jumlah isomer yang mungkin terdapat pada monosakarida, tergantung pada jumlah atom C yang tak setangkup atau asimetris (n ) , yaitu : 2 n. Glukosa memiliki 4 atom C asimetris, memiliki 24 = 16 isomer, yaitu 8 bentuk D dan 8 bentuk L. Ke 16 isomer tersebut yaitu : D-glukosa, D-monosa, D- alosa, D-altrosa, D-glukosa, D-idosa, D-galaktosa, D-tolosa dan 8 lagi masing-masing dalam bentuk L. Adanya atom-atom karbon yang asimetris menyebabkan aktivitas optik pada senyawa monosakarida, yaitu memutar bidang polarisasi cahaya kekanan (dekstrorotasi) (+) atau kekiri (levorotasi) (-). Zat semacam ini disebut mempunyai keaktivan optik. Suatu senyawa dapat diberi tanda D (-), D (+), L (-), L(+) yang menunjukkan hubungan struktural dengan D atau L campuran isomer dan isomer (-) dalam jumlah yang sama, tidak menunjukkan keaktivan optik , karena pemutaran ke kanan dikombinasi oleh pemutaran kekiri., campuran semacam ini disebut dengan campuran rasemis, sebab kemungkian pembentukan masing-masing isomer optik adalah sama. Semua monosakarida mempunyai aktivitas optik, tetapi tidak semua senyawa yang mempunyai otom C asimetris beraktivitas optik. Suatu melekul bisa saja mempunyai aktivitas optik walaupun tidak mempunyai atom C asimetris. Dua monosakarida yang berbeda pada konfigurasi satu atom C disebut epimer, misalnya D-galaktosa dan D-glukosa merupakan satu pasang epimer yang berbeda pada atom C-4. Demikian pula D-manosa dan D-glukosa, yang berbeda pada atom C-2 . Perubahan suatu monosakarida menjadi epimernya disebut epimerisasi. 10 Gambar 11. Epimer Monosakarida 2.1.1.1.Struktur Monosakarida Rumus bangun monosakarida (aldosa dan ketosa) menurut Fischer, merupakan rantai lurus. Beberapa reaksi dan sifat-sifat karbohidrat tidak dapat diterangkan dengan rumus bangun ini, misalnya adanya dua isomer dari D-glukosa. Haworth (1925) mengajukan suatu rumus bangun yang berbentuk cincin dengan ikantan hemiasetal antara gugus aldehida pada posisi C-1 dan gugus hidroksil (alkohol) dari C-4 atau C-5. Pembentukan hemiasetal atau hemiketal menciptakan suatu atom karbon asimetris tambahan (C-1) dalam molekul, menjadi lima, dan dengan demikian terdapat dua buah isomer, yaitu α dan β dari struktur cincin. Dua isomer D-glukosa adalah α-Dglukosa, dengan gugus OH pada C-1 berturut-turut disebelah kanan dan kiri dari rantai C. Pusat asimetris yang baru disebut karbon anomerik, dan isomer α dan β disebut anomer. 11 Bentuk α dan β dari D-glukosa dapat saling dikonversikan, bila dilarutkan dalam air, sehingga reaksi optiknya berubah sanpai mencapai nilai tertentu. Penomena spontan ini disebut mutarotasi , yang disebabkan oleh perubahan bentuk α menjadi β atau sebaliknya. 1. Proyeksi Fischer Proyeksi Fischer sangat bermanfaat dalam penulisan struktur molekul gula (monosakarida). Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan proyeksi Fischer. Proyeksi Fischer adalah penggambaran struktur 3-D dalam bentuk 2-D (dua dimensi). Pada proyeksi Fischer rantai karbon ditulis dari atas kebawah, dimana gugus yang paling tinggi prioritasnya diletakkan pada bagian atas. Setiap persilangan garis mengandung satu atom karbon. Atom atau gugus atom disebelah kiri dan kanan dari rantai karbon berarti berada dibagian depan bidang (mengarah kedepan kearah pembaca) dan yang bagian atas atau bawah dari atom karbon yang manjadi perhatian berada di belakang bidang (menjauhi pembaca). 2. Proyeksi Haworth Proyeksi Haworth ialah cara umum menggambarkan struktur lingkar monosakarida dengan perspektif tiga dimensi sederhana. Monosakarida juga dapat digambarkan dengan proyeksi Haworth dalam bentuk piranosa atau furanosa. Aldosa biasanya membentuk struktur molekul piranosa. Piranosa merupakan struktur cincin yang terdiri dari 6 atom yang terbentuk karena ada reaksi gugus fungsi hidroksil alkoholik pada atom C 5 dengan aldehid pada atom C 1. Piranosa merupakan derivat senyawa heterosiklik piran. D-glukosa dapat membentuk D-glukopiranosa dengan dua bentuk isomer yaitu α dan β. Ketoheksosa juga dapat membentuk isomer α dan β serta biasanya membentuk srtuktur furanosa yang merupakan derivat furan. Cincin furanosa merupakan struktur cincin yang terdiri atas 5 atom dimana terbentuk karena ada reaksi antara gugus fungsi hidroksil alkoholik pada atom C 5 dengan gugus karbonil pada atom C 2. Gambar 12. Formula Proyeksi Fischer dan Proyeksi Haworth Untuk D-Glukosa 12 Gambar 13.Cincin Furanosa dan Cincin Piranosa 2.2.2. Disakarida Disakarida adalah senyawa yang terbentuk dari dua molekul monosakarida yang sejenis atau tidak. Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi dua molekul monosakarida. Tabel 2. Beberapa Contoh Disakarida Disakarida terdiri atas unit sukrosa, maltosa, laktosa dan selobiosa. Keempat disakarida ini mempunyai rumus molekul sama (C12H22O11) tetapi struktur molekulnya berbeda. Disakarida disusun oleh dua unit gula, seperti sukrosa disusun oleh glukosa dan fruktosa, maltosa dibangun oleh dua unit glukosa, dan laktosa dibangun oleh glukosa dan galaktosa. Disakarida-disakarida penting yaitu: 13 (1) (2) (3) Gambar 14. (1)Sukrosa; (2) β-laktosa; (3) β-maltosa 1. Sukrosa Sukrosa ialah gula yang kita kenal sehari-hari, baik yang berasal dari tebu maupun dari bit. Selain pada tebu dan bit, sukrosa terdapat pula pada turnbuhan lain, misalnya dalarn buah nanas dan dalam wortel. Dengan hidrolisis sukrosa akan terpecah dan menghasilkan glukosa dan fruktosa. Sukrosa terbentuk dari ikatan glikosida antara karbon nomor 1 pada glukosa dengan karbon nomor 2 pada fruktosa. 2. Laktosa Laktosa merupakan hidrat utama dalam air susu hewan. Laktosa bila dihidrolisis akan menghasilkan D-galaktosa dan D-glukosa, karena itu laktosa adalah suatu disakarida. Ikatan galaktosa dan glukosa terjadi antara atom karbon nomor 1 pada galaktosa dan atom karbon nomor 4 pada glukosa. Oleh karenanya molekul laktosa masih mempunyai gugus –OH glikosidik. Dengan demikian laktosa mempunyai sifat mereduksi dan merotasi. 3. Maltosa Maltosa adalah suatu disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa. Maltosa terbentuk melalui ikatan glikosida α antara atom karbon nomor 1 dari glukosa satu dengan atom karbon nomor 4 dari glukosa yang lain. Ikatan yang terjadi ialah antara atom karbon nomor 1 dan atom karbon -nomor 4, oleh karenanya maltosa masih mempunyai gugus OH glikosidik dan dengan demikian masih mempunyai sifat mereduksi. Maltosa merupakan hasil antara dalam proses, hidrolisis amilum dengan asam maupun dengan enzim. 4. Selobiosa Selobiosa merupakan unit ulangan dalam selulosa. Selobiosa tersusun dari dua monosakarida glukosa yang berikatan glikosida β antara karbon 1 dengan karbon 4. 2.2.3. Polisakarida Polisakarida merupakan kelas karbohidrat yang mempunyai banyak unit monosakarida. Pada umumnya polisakarida mempunyai molekul besar dan lebih kompleks daripada monosakarida dan oligosakarida. Polisakarida dapat dihidrolisis menjadi banyak 14 molekul monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu macam monosakarida saja disebut homopolisakarida (contohnya kanji, glikogen dan selulusa), sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut heteropolisakarida (contohnya heparin). Rumus kimia polisakarida adalahn (C6H10O5)n. Molekul ini dapat digolongkan menjadi polisakarida struktural seperti selulosa, asam hialuronat, dan sebagainya. Dan polisakarida nutrien seperti amilum (pada tumbuhan dan bakteri), glikogen (hewan), dan paramilum (jenis protozoa). Umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna putih dan tidak berbentuk kristal, tidak mempunyai rasa manis dan tidak mempunyai sifat mereduksi. Berat molekul polisakarida bervariasi dari beberapa ribu hingga lebih dari satu juta. Polisakarida yang dapat larut dalam air akan membentuk larutan koloid. Beberapa polisakarida yang penting di antaranya ialah amilum, glikogen, dekstrin dan selulosa. Amilum Polisakarida ini terdapat banyak di alam, yaitu pada sebagian besar tumbuhan. Amilum atau dalam bahasa sehari-hari disebut pati terdapat pada umbi, daun, batang dan biji-bijian. Polisakarida adalah senyawa dalam mana molekul-molekul mengandung banyak satuan monosakarida yang disatukan dengan ikatan gukosida. Polisakarida memenuhi tiga maksud dalam sistem kehidupan sebagai bahan bangunan, bahan makanan dan sebagai zat spesifik. Polisakarida bahan bangunan misalnya selulosa yang memberikan kekuatan pada kayu dan dahan bagi tumbuhan, dan kitin, komponen struktur kerangka luar serangga. Polisakarida makanan yang lazim adalah pati (starch pada padi dan kentang) dan glikogen pada hewan. Sedangkan polisakarida zat spesifik adalah heparin, satu polisakarida yang mencegah koagulasi darah. Contoh-contoh polisakarida adalah : 2.2.3.1. Pati Pati merupakan senyawa cadangan pada tumbuhan yang terdiri atas unit glukosa. Pati terdiri atas dua komponen homopolisakarida yaitu amilosa dan amilopektin. Susunan komponen tersebut dalam tumbuhan yaitu 10 – 30% amilosa dan 70 – 90% amilopektin. Amilosa memiliki struktur rantai lurus yang terbentuk dari ikatan glikosidik 1→4 antara molekul α-D-glukosa. Amilosa dapat membentuk struktur heliks dimana rata-rata terdapat 8 molekul glukosa setiap putaran heliks. Amilosa memiliki sifat sukar larut dalam medium air tetapi dapat membentuk suspensi miselar. Jika dianalisis dengan menggunakan iodin, amilosa akan membentuk kompleks berwarna biru. Gambar 15 Struktur Amilosa 15 Gambar 16 Struktur Heliks Amilosa Amilopektin merupakan polimer glukosa yang terdiri atas rantai lurus dengan ikatan glikosidik 1→4 dan cabang yang terbentuk dengan ikatan 1→6. Amilopektin akan memeberikan perubahan warna merah-violet jika dianalisis dengan iodin. Gambar 17 Struktur Amilopektin Gambar 18 Perbedaan Struktur Amilosa dan Amilopektin 2.2.3.2. Glikogen Glikogen merupakan cadangan karbohidrat dalam tubuh yang disimpan dalam hati dan otot sebagai granula. Komposisi glikogen dalam liver adalah 10% sedangkan dalam otot 1 – 2%. Jumlah cadangan glikogen ini sangat terbatas. Bila diperlukan oleh tubuh, diubah kembali menjadi glukosa. Glikogen merupakan “pati hewani”, terbentuk dari ikatan 1000 molekul, larut di dalam air (pati nabati tidak larut dalam air) dan bila bereaksi dengan iodium akan menghasilkan warna merah. Sumber utama glikogen banyak terdapat pada kecambah, serealia, susu, syrup jagung (26%). Struktur glikogen sama dengan amilopektin tetapi memiliki 8 – 12 cincin residu pada cabang yang terikat pada 1 6. 16 Gambar 19. Struktur Glikogen 2.2.3.3. Selulosa Selulosa (C6H10O5)n adalah polimer berantai panjang polisakarida karbohidrat, dari beta-glukosa. Selulosa merupakan komponen struktural utama dari tumbuhan dan tidak dapat dicerna oleh manusia karena selulosa adalah polisakarida yang dihasilkan oleh sitoplasma sel tanaman yg membentuk dinding sel. Meskipun demikian selulosa yang berbentuk serat tumbuhan seperti sayuran atau buah-buahan, dapat digunakan sebagai senyawa pelancar pencernaan makanan. Selulosa merupakan homopolisakarida yang terdiri atas 100 – 1000 unit β-Dglukosa. Proses polimerisasi melalui proses kondensasi dengan ikatan glikosidik 1 4 antarmolekul glukosa. Pada dinding sel tanaman, fibril selulosa membentuk rantai paralel yang saling bersilangan antarlayer. Fibril tersebut juga membentuk matriks dengan hemiselulosa, pektin dan ekstensin. Rantai paralel selulosa pembentuk mikrofibril memiliki ikatan hidrogen antar rantai. Gambar 20. Selulosa Pembentuk Mikrofibril 2.2.3.4. Asam Healuronik Asam healuronik merupakan mukopolisakarida (heteropolisakarida) yaitu suatu senyawa gelatin dengan berat molekul tinggi. Asam hialuronik disusun oleh unit asam 17 glukuronik dan asetil-glukosamin. Dua monosakarida berbeda tersebut dirangkaikan oleh ikatan β(1-3) untuk membentuk disakarida yang terikat β(1-4) dengan unit ulangan berikutnya. 2.2.3.5. Khitin Khitin serupa dengan selulosa, kecuali kenyataan bahwa ia mukopolisakharida yaitu heterosakharida yang mengandung gula-gula amino. Khitin adalah polisakharida struktural yang penting pada inverteberata. Ia dijumpai misalnya pada rangka krustasea dan rangka luar insekta. Khitin mengandunfg unit-unit N-asetil-D-glukosamin yang digabungkan oleh ikatan β (1 4) glikosida. 2.2.3.6. Hemiselulosa Hemiselulosa merujuk pada polisakarida yang mengisi ruang antara serat-serat selulosa dalam dinding sel tumbuhan. Secara biokimiawi, hemiselulosa adalah semua polisakarida yang dapat diekstraksi dalah larutan basa (alkalis). Monomer Penulis hemiselulosa biasanya adalah rantai D-glukosa, ditambah dengan berbagai bentuk monosakarida yang terikat pada rantai, baik sebagai cabang atau mata rantai, seperti Dmannosa, D-galaktosa, D-fukosa, dan pentosa-pentosa seperti D-xilosa dan L-arabinosa. Komponen utama hemiselulosa pada Dicotyledoneae didominasi oleh xiloglukan, sementara pada Monocotyledoneae komposisi hemiselulosa lebih bervariasi. Pada gandum, ia didominasi oleh arabinoksilan, sedangkan pada jelai dan haver didominasi oleh beta-glukan. Beberapa jenis polisakarida lainnya dapat dilihat pada 3. Tabel 3. Beberapa Jenis Polisakarida Jenis Keterangan Polisakarida Ditemukan dalam dinding sel fungi Poliglukosa amina dan eksoskeleton insekta Kitin Inulin Agar Poli-1-3-glukosa Poli-1-2, 1-3, dan 1-4 glukosa polifruktosa Poligalaktosa sulfat Murein Lignin Polimer gula-peptida Polimer kompleks Kalosa Dekstran Ditemukan dalam dinding phloem tubes Cadangan makanan pada fungi dan bakteri Cadangan makanan pada tumbuhan Ditemukan pada algae dan digunakan untuk membuat agar plate Ditemukan pada dinding sel bakteria Ditemukan pada dinding sel xylem,komponen utama kayu Polisakarida lain yang dihasilkan oleh sel-sel eukariot adalah : a) Glikoprotein 18 Glikoprotein adalah protein yang mengandung polisakarida. Karbohidrat ini terikat pada protein melalui ikatan glikosidik- ke serin, treonin, hidrosilisin atau hidroksiprolin. Glikoprotein ialah suatu protein yang mengikat unit karbohidrat dengan ikatan kovalen. Struktur ini memainkan beberapa peran penting di antaranya dalam proses proteksi imunologis, pembekuan darah, pengenalan sel-sel, serta interaksi dengan bahan kimia lain. Gambar 21. Glikoprotein b) Mukopolisakarida Proteoglikan atau mukopolisakarida terdiri atas rantai protein dengan polisakarida berulang.Mukopolisakarida adalah suatu materi tipis, kental, menyerupai jelly dan melapisi sel. Gambar 22. Stuktur dari mukopolisakarida c) Glikosaminoglikan Glikosaminoglikan adalah satuan berulang polisakarida proteoglikan tanpa rantai proteinnya. 2.2.4. Oligosakarida Oligosakarida ialah kelas karbohidrat yang mengandung dua hingga delapan unit monosakarida. Setiap unit monosakarida ini dihubungkan oleh ikatan glikosida. Oligosakarida dapat digolongkan menjadi kumpulan disakarida, trisakarida, dan seterusnya menurut bilangan unit monosakarida yang terdapat dalam molekulnya. Berdasarkan karbohidrat yang terdapat pada makanan dikelompokkan menjadi : 19 Available Carbohydrate (Karbohidrat yang tersedia), Yaitu karbohidrat yang dapat dicerna, diserap serta dimetabolisme sebagai karbohidrat. Unvailable Carbohydrate (Karbohidrat yang tidak tersedia) Yaitu karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa oleh enzim-enzim pencernaan manusia, sehingga tidak dapat diabsorpsi. 2.3. Macam-macam Proses Metabolisme Karbohidrat 2.3.1. Glikogenesis Glikogenesis adalah poses pembentukan glikogen dari glukosa. Proses pembentukan glikogen adalah sebagai berikut. 1. Tahap pertama adalah pembentukan glukosa-6-fosfat dari glukosa, dengan bantuan enzim glukokinase dan mendapat tambahan energi dari ATP dan fosfat. 2. Glukosa-6-fosfat dengan enzim glukomutase menjadi glukosa-1-fosfat. 3. Glukosa-1-fosfat bereaksi dengan UTP (Uridin Tri Phospat) dikatalisis oleh uridil transferase menghasilkan uridin difosfat glukosa (UDP-glukosa) dan pirofosfat (PPi). 4. Tahap terakhir terjadi kondensasi antara UDP-glukosa dengan glukosa nomor satu dalam rantai glikogen primer menghasilkan rantai glikogen baru dengan tambahan satu unit glukosa. 2. Glikolisis Glikolisis adalah proses penguraian karbohidrat menjadi piruvat. Karbohidrat di dalam usus yaitu glukosa setelah melalui dinding usus. Glukosa dalam darah sebagian diubah menjadi glikogen. Peristiwa oksidasi glukosa di dalam jaringan terjadi secara bertingkat dan pada tingkat tertinggi dilepaskan energi melalui proses proses kimiawi (glukosa, glikogen) diubah menjadi piruvat. Piruvat ini merupakan zat antara yang sangat penting dalam metabolisme karbohidrat. Sifat-sifat peristiwa glikolisis, antara lain: 1. oksidasi glikogen/glukosa menjadi piruvat laktat; 2. dapat berlangsung secara aerob dan anaerob; 3. diperlukan adanya enzim dan energi; 4. menghasilkan senyawa karbohidrat beratom tiga; 5. terjadi sintesis ATP dari ADP + Pi. Pada peristiwa glikolisis aerob dihasilkan piruvat, sedangkan pada glikolisis anaerob dihasilkan laktat melalui piruvat. Glukoneogenesis adalah pembentukan glukosa dari piruvat (kebalikan glikolisis). Daur Krebs Piruvat diubah menjadi asam laktat, etanol, dan sebagian asetat. Asetat khususnya asetil koenzim-A dapat diolah lebih lanjut dalam suatu proses siklis yang disebut lingkaran trikarboksilat. Hal itu dikemukakan oleh Krebs (1937), sehingga disebut juga Daur Krebs. Dalam proses siklik dihasilkan CO2 dan H2O, terlepas energi yang mengandung tenaga kimia besar, yaitu ATP (Adenosin Tri Phosfat). Daur Krebs merupakan jalur metabolisme 20 yang utama dari berbagai senyawa hasil metabolisme, yaitu hasil katabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Tahap-tahap daur asam trikarboksilat (Daur Krebs) sebagai berikut. 1. Fase pertama, terurainya asam piruvat terlebih dahulu atas CO dan suatu zat yang mempunyai atom C (asetat). Senyawa kemudian bersatu dengan koenzim A menjadi asetil koenzim A. 2. Fase kedua, bersatunya asam oksalo asetat dengan asetil koenzim A sehingga tersusun asam sitrat. Tujuh reaksi dalam Daur Krebs sebagai berikut. 1) Pembentukan sitrat dari oksalo asetat dengan enzim sitratsinase. 2) Pembentukan isositrat dari sitrat melalui cis-akonitat dengan enzim akonitase. 3) Oksidasi isositrat menjadi a-ketoglutarat dengan enzim isositrat dehidrogenase. 4) Oksidasi a-ketoglutarat menjadi suksinat dengan enzim a-ketoglutarat dehidrogenase. 5) Oksidasi suksinat menjadi fumarat oleh enzim suksinat dehidrogenase. 6) Penambahan 1 mol H2O pada fumarat dengan enzim fumarase menjadi malat. 7) Oksidasi malat menjadi oksalo asetat dengan enzim malat dehidrogenase. 2.3.2. Glikogenolisis Glikogenolisis merupakan proses pemecahan molekul glikogen menjadi glukosa. Apabila tubuh dalam keadaan lapar, tidak ada asupan makanan, kadar gula dalam darah menurun, gula 2.3.3. Glukoneogenesis Glukoneogenesis adalah proses sintesis (pembentukn) glukosa dari sumber bukan karbohidrat. Molekul yang umum sebagai bahan baku glukosa adalah asam piruvat, namun oxaloasetat dan dihidroxiaseton fosfat dapat juga menjalani proses glukoneogenesis. Asam laktat, beberapa asam amino dan gliserol dapat dikonversi menjadi glukosa. Glukoneogenesis hampir mirip dengan glikolisis dengan proses yang dibalik, hanya beberapa tahapan yang membedakannya dengan glikolisis. ATP dibutuhkan dalam tahapan glukoneogenesis. Glukoneogenesis terjadi terutama dalam hati dan dalam jumlah sedikit terjadi pada korteks ginjal. Sangat sedikit glukoneogenesis terjadi di otak, otot rangka, otot jantung dan beberapa jaringan lainnya. Umumnya glukoneogenesis terjadi pada organ-organ yang membutuhkan glukosa dalam jumlah banyak. Glukoneogenesis terjadi di hati untuk menjaga kadar glukosa darah agar tetap dalam kondisi normal. 2.4. Fungsi dan Peran Karbohidrat Berikut ini adalah beberapa peran dan fungsi karbohidrat dalam kehidupan: 2.4.1. Peran Karbohidrat: 2.4.1.2. Peran Dalam Biosfer 21 Fotosintesis menyediakan makanan bagi hampir seluruh kehidupan di bumi, baik secara langsung atau tidak langsung. Organisme autotrof seperti tumbuhan hijau, bakteri, dan alga fotosintetik memanfaatkan hasil fotosintesis secara langsung. Sementara itu, hampir semua organisme heterotrof, termasuk manusia, benar-benar bergantung pada organisme autotrof untuk mendapatkan makanan. Pada proses fotosintesis, karbon dioksida diubah menjadi karbohidrat yang kemudian dapat digunakan untuk mensintesis materi organik lainnya. Karbohidrat yang dihasilkan oleh fotosintesis ialah gula berkarbon tiga yang dinamai gliseraldehida 3-fosfat. Senyawa ini merupakan bahan dasar senyawa-senyawa lain yang digunakan langsung oleh organisme autotrof, misalnya glukosa, selulosa, dan amilum. 2.4.1.2. Peran Sebagai Bahan Bakar Dan Nutrisi Kentang merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung banyak karbohidrat. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi seluler untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organik kecil lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak. Sebagai nutrisi untuk manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai energi 4 Kalori. Dalam menu makanan orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat cukup tinggi, yaitu antara 70–80%. Bahan makanan sumber karbohidrat ini misalnya padi-padian atau serealia (gandum dan beras), umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar), dan gula. Namun, daya cerna tubuh manusia terhadap karbohidrat bermacam-macam bergantung pada sumbernya, yaitu bervariasi antara 90%–98%. Serat menurunkan daya cerna karbohidrat menjadi 85%. Manusia tidak dapat mencerna selulosa sehingga serat selulosa yang dikonsumsi manusia hanya lewat melalui saluran pencernaan dan keluar bersama feses. Serat-serat selulosa mengikis dinding saluran pencernaan dan merangsangnya mengeluarkan lendir yang membantu makanan melewati saluran pencernaan dengan lancar sehingga selulosa disebut sebagai bagian penting dalam menu makanan yang sehat. Contoh makanan yang sangat kaya akan serat selulosa ialah buahbuahan segar, sayur-sayuran, dan biji-bijian. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak. 2.4.1.3.Peran Sebagai Cadangan Energi Beberapa jenis polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan atau cadangan, yang nantinya akan dihidrolisis untuk menyediakan gula bagi sel ketika diperlukan. Pati merupakan suatu polisakarida simpanan pada tumbuhan. Tumbuhan menumpuk pati sebagai granul atau butiran di dalam organel plastid, termasuk kloroplas. Dengan 22 mensintesis pati, tumbuhan dapat menimbun kelebihan glukosa. Glukosa merupakan bahan bakar sel yang utama, sehingga pati merupakan energi cadangan. Sementara itu, hewan menyimpan polisakarida yang disebut glikogen. Manusia dan vertebrata lainnya menyimpan glikogen terutama dalam sel hati dan otot. Penguraian glikogen pada sel-sel ini akan melepaskan glukosa ketika kebutuhan gula meningkat. Namun, glikogen tidak dapat diandalkan sebagai sumber energi hewan untuk jangka waktu lama. Glikogen simpanan akan terkuras habis hanya dalam waktu sehari kecuali kalau dipulihkan kembali dengan mengonsumsi makanan. 2.4.1.4.Peran Sebagai Materi Pembangun Organisme membangun materi-materi kuat dari polisakarida struktural. Misalnya, selulosa ialah komponen utama dinding sel tumbuhan. Selulosa bersifat seperti serabut, liat, tidak larut di dalam air, dan ditemukan terutama pada tangkai, batang, dahan, dan semua bagian berkayu dari jaringan tumbuhan. Kayu terutama terbuat dari selulosa dan polisakarida lain, misalnya hemiselulosa dan pektin. Sementara itu, kapas terbuat hampir seluruhnya dari selulosa. Polisakarida struktural penting lainnya ialah kitin, karbohidrat yang menyusun kerangka luar (eksoskeleton) arthropoda (serangga, laba-laba, crustacea, dan hewan-hewan lain sejenis). Kitin murni mirip seperti kulit, tetapi akan mengeras ketika dilapisi kalsium karbonat. Kitin juga ditemukan pada dinding sel berbagai jenis fungi. Sementara itu, dinding sel bakteri terbuat dari struktur gabungan karbohidrat polisakarida dengan peptida, disebut peptidoglikan. Dinding sel ini membentuk suatu kulit kaku dan berpori membungkus sel yang memberi perlindungan fisik bagi membran sel yang lunak dan sitoplasma di dalam sel. Karbohidrat struktural lainnya yang juga merupakan molekul gabungan karbohidrat dengan molekul lain ialah proteoglikan, glikoprotein, dan glikolipid. Proteoglikan maupun glikoprotein terdiri atas karbohidrat dan protein, namun proteoglikan terdiri terutama atas karbohidrat, sedangkan glikoprotein terdiri terutama atas protein. Proteoglikan ditemukan misalnya pada perekat antarsel pada jaringan, tulang rawan, dan cairan sinovial yang melicinkan sendi otot. Sementara itu, glikoprotein dan glikolipid (gabungan karbohidrat dan lipid) banyak ditemukan pada permukaan sel hewan. Karbohidrat pada glikoprotein umumnya berupa oligosakarida dan dapat berfungsi sebagai penanda sel. Misalnya, empat golongan darah manusia pada sistem ABO (A, B, AB, dan O) mencerminkan keragaman oligosakarida pada permukaan sel darah merah. 2.4.2. Fungsi karbohidrat : a. Sumber energy Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal. Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi glukosa untuk keperluan energi segera, sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan yang sebagian lagi diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi. b. Pemberi rasa manis pada makanan 23 Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya monosakrida dan disakarida. c. Penghemat protein Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun. d. Pengatur metabolisme lemak Mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna. e. Membantu pengeluaran feses Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltic usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltic usus, sedangkan hemiselulosa dan pectin mampu menyerap banyak air dalam usus besar sehingga memberi bentuk pada sisa makanan yang di keluarkan. 2.5. Berbagai Sumber Karbohidrat Karbohidrat merupakan senyawa yang keberadaannya sangat melimpah di dunia ini. Banyak sekali jenis makanan yang mengandung karbohidrat. Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbi-umbian, kacang-kacang kering, dan gula. Hasil olah bahan-bahan ini adalah bihun, mie, roti, tepung-tepungan, selai, sirup, dan sebagainya. Sebagian besar sayur dan buah tidak banyak mengandung karbohidrat. Sayur umbiumbian, seperti wortel dan bit serta kacang-kacangan relatif lebih banyak mengandung karbohidrat daripada sayur daun-daunan. Bahan makanan hewani seperti daging, ayam, ikan, telur, dan susu sedikit sekali mengandung karbohidrat. Sumber karbohidrat yang banyak dimakan sebagai makanan pokok di Indonesia adalah beras, jagung, ubi, singkong, talas, dan sagu. 2.6. Penyakit yang berhubungan dengan karbohidrat Dampak-dampak dari kurangnya asupan karbohidrat: a. Perilaku yang buruk Kurangnya asupan karbohidrat tak hanya buruk bagi tubuh Anda, tapi juga jiwa. Diet rendah karbohidrat yang ekstrim dapat secara negatif memengaruhi mood Anda. b. Kemalasan Karbohidrat memberikan ‘makanan’ pada otot-otot tubuh. Ia berupa glikogen, dan tanpanya, Anda akan merasa lebih lemah dan tidak berenergi, yang ujungnya menghilangkan minat Anda untuk latihan-latihan atau olahraga berat. c. Kebodohan Dampak kurangnya asupan karbohidrat yang terdengar cukup mengerikan adalah ia bisa membuat Anda lebih bodoh. Ya, ia bisa memengaruhi fungsi otak dan mengurangi kemampuan konsentrasi Anda. d. Metabolisme lambat 24 Ketika beraktifitas atau berolahraga, tubuh membutuhkan suplai karbohidrat yang cukup untuk membantu melalui latihan-latihan pembakaran lemak yang melelahkan. Dan, begitu pula sesudahnya. e. Kelaparan Tentunya, kekurangan asupan karbohidrat membuat Anda sering merasa kelaparan. Dan yang paling berbahaya dari situasi ini adalah ia sangat menggoda Anda untuk makan sembarangan (baca: junk food). Cara menyiasatinya adalah memilih asupan karbohidrat yang lambat dicerna. Contohnya, makanan berbahan dasar gandum seperti havermut. Ia membutuhkan waktu lebih lama untuk memasuki aliran darah dan dapat lebih memuaskan hasrat makan Anda ketimbang junk food. Kekurangan atau kelebiham karbohidrat dapat pula menimbulkan berbagai gangguan atau penyakit, diantaranya : a. Kekurangam Kalori dan Protein (KKP) Penyakit kekurangam kalori dan protein pada dasarnya terjadi karena defisiensi energi dan defisiensi protein, disertai susunan hidangan yang tidak seimbang. Penyakit KKP terutama menyerang anak yang sedang tumbuh,ibu hamil dan dapat pula menyerang orang dewasa, yang biasanya kekurangan makan secara menyeluruh. Penyakit KKP menyerang anak yang sedang tumbuh pesat (balita), terutama berusia 2-4 tahun. Beberapa gejala defisiensi energi, anak kelihatan kurus seolah-olah hanya tinggal kulit pembalut tulang. Muka berkerut seperti orang tua, kulit di dekat pantat juga tampak berlipat-lipat, mengesankan kulit yang terlalu lebar untuk badan anak. Anak tergeletak pasif, apatis, tanpa respen terhadap keadaan sekitar, dan bila dipegang tidak terasa jaringan lemak subkutam di antara lipatan kulitnya. b. Laktosa Intolerans (LI) Ada orang sehat terutama anak-anak dan remaja yang tidak tahan bila minum susu, sehingga menyebabkan diare. Hal ini disebabkan kekurangam enzim laktase pada usus halusnya tidak mampu menguraikan laktosa (gula susu) menjadi gula. yang lebih sederhana. Ketidakmampuan usus halus mencerna laktosa ini ditandai dengan gejala kejang perut, diare, dan perut kenbung jika minum susu. Upaya yang ditempuh untuk mengatasi gangguan reaksi LI dengan penambahan enzim laktase pada susu dengan hasil olahannya seperti yoghurt, keju, dan mentega. Ini penting dilakukan karena susu merupakan bahan makanan yang padat gizi dan penting dikonsumsi. Gula Darah Glukosa dijumpai dalam peredaran darah, berfungsi sebagai penyedia energi bagi sel dan jaringan tubuh. Dalam keadaan normal kadar glukosa darah berkisar antara 60-120 mg/100 ml. Kadar glukosa melebihi mormal disebut hiperglikemi, yaitu kelebihas kadar gula dalam darah. Keadaam sebaliknya disebut hipoglikemil yaitu keaAaam kadar gula. darah di bawah normal. Hipoglikemi dapat meryebabkan kehilangan kesadaran (koma), karena sistem susunan saraf pusat dan otak hanya dapat bekerja dengan mengambil glukosa sebagai c. 25 d. e. sumber tenaga. Pada keadaan demikian harus segera diberikan suntikan glukosa. untuk menormalkan fungsi otak. Kencing manis (Diabetes Melitus) Penyakit diabetes melitus atau kencing manis merupakan gangguan metalobolik yang berkaitan dengan glukosa. Para peneliti dan ilmuwan umumnya sependapat, dasar penyakit ini ialah defisiensi hormon insulin. Hormon ini dihasilkan dalam kelenjar pankreas dan mempunyai fungsi memetabolisme glukosa. Diabetes melitus dapat ditangani dengan upaya diet, kegiatan fisik, dan obat. Jika penangannya cukup baik, penderita dapat menjalani kehidupan normal untuk jangka waktu tertentu. Pada penderita sering dijumpai kelainan sampingan, terutama yang tidak dirawat dengan baik, misalnya kelainan retina (retinopathia diabetica), kelainan kardiovaskuler dengan gejala penyumbatan pembuluh darah halus, kelainan ginjal dan kelainan hati. Bisa juga terjadi kelainan saraf yang disebut neuropathia diabetica. Obesitas Obesitas atau kegemukan adalah kelebihan gizi yang ditandai dengan adanya penimbunan lemak secara berlebihan dalam tubuh sehingga menaikkan berat badan. Kegemukan hanya dapat terjadi jika ada kelebihan energi karena berbagai sebab, antara lain kelebihan zat gizi, kelainan bagian otak tertentu, kelainan hormon endokrin, faktor keturunan, dan akibat pemakaian obat tertentu. Kelebihan berat badan antara lain disebabkan ketidakseimbangan konsumsi kalori dengan kebutuhan energi, dimana konsumsi terlalu berlebihan dibanding kebutuhan energi. Kelebihan energi itu disimpan dalam bentuk jaringan lemak. 26 BAB III KESIMPULAN 1. Karbohidrat merupakan suatu molekul yang tersusun dari unsur-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen. Rumus umumnya adalah C nH2nOn. 2. Karbohidrat merupakan hasil sintesis CO2 dan H2 O dengan bantuan sinar matahari dan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis.Zat makanan ini merupakan sumber energi bagi organisme heterotrof(makhluk hidup yang memperoleh energi dari sumber senyawa organik di lingkungannya). 3. Klasifikasi karbohidrat : Monosakarida :glukosa, galaktosa, fruktosa Disakarida : sukrosa , maltose, isomaltosa, laktosa Oligosakarida : Trisakarida, Tetrasakarida , Rafinosa, stakiosa, Fruktan Polisakarida : pati, dekstrin, selulosa, glikogen, hemiselulosa 3. Karbohidrat memiliki beberapa fungsi. Yang utama adalah sebagai sumber energ bagi tubuh kita, selain itu karbohidrat juga berfungsi untuk memberikan rasa manis pada makanan, penghemat protein, pengatur metabolism lemak. Dan membantu melancarkan pengeluaran feses. 4. Sumber karbohidrat antara lain Padi, Kentang, Ubi, Jagung, Singkong, Kacang kacangan, dll. 5. Kekurangan atau kelebihan karbohidrat dapat pula menimbulkan berbagai gangguan atau penyakit, diantaranya :Kekurangam Kalori dan Protein (KKP),Laktosa Intolerans (LI), gangguan gula darah, kencing manis (Diabetes Melitus), Obesitas. 27 DAFTAR PUSTAKA Almatsier, Sunita. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Purtaka Utama. Jakarta. Agria, R. dkk. 2011. Gizi Reproduksi. Penerbit Fitramaya. Yogyakarta. Amstrong, F. B. 1995. Buku Ajar Biokimia. Edisi ketiga alih bahasa dr. R. F. Maulany, MSc. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Anderson,. K., 1958. Essensial of Physiologycal Chemistry 4th Edition. Third Printing. The United States of Amerika. Bagiada, A., Mika dan K. Isnuwardani. 1991. Diktat Biokimia Enzim. Fakultas Kedokteran UNUD. Conn, E.E and P. K. Stump. 1976. Outline of Biochemistry 4th Edition, Jhon Wiley and Sons, Inc. New York, London, Sidaeg, Toronto. David, S. P. 1985. Prinsip-prinsip Biokimia. Diterjemahkan oleh Drs. R. Soendoro. Penerbit Erlangga, Jakarta. Girindra, A. 1993. Biokimia I. Cetakan kedua. Penerbit Pt Gramedia, Jakarta. Harper, A. H. 1967. Review of Physiologycal Chemistry Range Medical Publication, Los Altos, California. Hardjasasmita, H. P. 19997. Ikhtisar Biokimia Dasar B. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indnesia. Hutagalung, Halomoan, Dr. 2004. Karbohidrat. Sumatra Utara; Fakultas Kedokteran K. Murray, Robert, dkk. 2003. Biokimia Harper. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Lehninger, A. L. 1988. Dasar-Dasar Biokimia. Jilid I Alih Bahasa Dr. Ir. Maggy Thenawidjaja. Erlangga: Surabaya. Mc. Gilvery, R. W. dan G. W. Goldstein. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi Ketiga. Alih Bahasa dr. Tri Martini Sumarno, DSBK., dkk. Penerbit Eirlangga University Press, Surabaya. Ngili, Yohanis. 2010. Biokimia Dasar. Bandung; Rekayasa Sains Poedjadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia.UI Press: Jakarta. 28 Roswieem,Albert L. 1982. Dasar-Dasar Biokimia. Erlangga: Jakarta. Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2000. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi. Jakarta: Dian Rakyat. Strayer, L. 2000. Biokimia. Cetkan I. Edisis 4 Volume I. Alih Bahasa dr. Ani Retno Prijanti, dkk. Penerbit Buku Kedokterrran EGC, Jakarta. White, A., P. Handler, E. L. Smith, R. L. Hill and I. R. Lehman. 1978. Principles of Biochemistry Sixth Edition. Kosaido Printing Co. LTD. Tokyo, Japan. Wirahadi Kusumah, M. 1981. Biokima, Proteina, Enzima dan Asam Nukeat. Departemen Biokimia ITB Penerbit ITB, Bandung. 29