TUGAS MATA KULIAH PERILAKU ORGANISASI & KEPEMIMPINAN MAKALAH ANALISIS TAKSONOMI ORGANISASI HIMA HUMAS FIKOM UNPAD Oleh : Ichsanti Kamilah 210110140011 Riska Luthfiani 210110140156 Fadhila Haqqi Harlis 210110140189 Dosen : Dr. Dadang Sugiana, M.Si. Meria Octavianti, S.I.Kom., M.I.Kom. DEPARTEMEN MANAJEMEN KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS PADJADJARAN 2016 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala petunjuk, rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tepat pada waktu yang telah ditentukan. Makalah yang kami buat merupakan tugas kelompok mata kuliah Perilaku Organisasi dan Kepemimpinan. Makalah yang berjudul Analisis Taksonomi Organisasi Hima Humas Fikom Unpad ini berisi mengenai karakteristik organisasi Hima Humas, mulai dari tujuan organisasi, filosofi dan tata nilai, hingga pada dimensi waktu. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dadang Sugiana dan Ibu Meria Octavianti selaku dosen pengampu mata kuliah Perilaku Organisasi dan Kepemimpinan, serta seluruh pihak yang telah membantu hingga makalah ini selesai, terutama pada penulis buku-buku komunikasi dan beberapa sumber referensi lainnya. Kami sangat berharap dan terbuka untuk masukan dan kritik dari para pembaca untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun umumnya bagi kita semua. Aamiin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Sumedang, Maret 2016 Penyusun DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i DAFTAR ISI……………………………………………………...………….…..ii BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1 1.1. LATAR BELAKANG………………………………………..…………1 1.2. TUJUAN……………………………………………………………..….2 1.3. RUMUSAN MASALAH………………………………………………..2 1.4. WAKTU DAN TEMPAT……………………………………………….2 BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………………………………………….3 2.1. PENGERTIAN ORGANISASI...………………………………….……3 2.2. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN………...………………………..….3 2.3. ORGANISASI SEBAGAI SEBUAH SISTEM………………………....4 2.4. PENDEKATAN DALAM ORGANISASI...………………………...….5 2.5. SISTEM DALAM ORGANISASI………..………………………..……7 2.6. TAKSONOMI ORGANISASI……………………………………….....8 BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………10 3.1. LOGO HIMA HUMAS………………………………………………..10 3.2. STRUKTUR ORGANISASI HIMA HUMAS…………………….…..11 3.3. VISI DAN MISI HIMA HUMAS……………………………………...12 3.4. KEANGGOTAAN HIMA HUMAS…………………………………...13 3.5. PROGRAM KERJA HIMA HUMAS…………………………………13 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. TUJUAN ORGANISASI………………………………………………14 4.2. FILOSOFI DAN TATA NILAI………………………………..………17 4.3. KOMPOSISI ANGGOTA………………………………………….….17 4.4. STRUKTUR ORGANISASI…………………………………………..17 4.5. TEKNOLOGI…………………………………………………………..18 4.6. LINGKUNGAN FISIK………………………………………………...18 4.7. LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA………………………………….19 4.8. DIMENSI WAKTU……………………………………………………19 BAB V PENUTUP 5.1. SIMPULAN…..…………………………………………………...…...20 5.2. SARAN………………..…………………………………………….....20 DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG Manusia sering disebut makhluk sosial karena tidak dapat berdiri sendiri melainkan saling tergantung kepada orang lain. Manusia dalam kehidupan sehari-hari lebih cenderung mengatur dan mengorganisasi hampir setiap kegiatannya untuk mencapai tujuan tertentu dengan bantuan orang lain. Hal tersebut yang membuat manusia harus masuk dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya diperlukan adanya kerjasama antar anggota dalam suatu organisasi. Organisasi adalah sebuah perkumpulan atau kelompok yang terdiri dari beberapa individu yang mempunyai gagasan dan tujuan sama untuk tercapainya suatu harapan atau sasaran yang ingin dicapai dalam waktu yang sudah ditentukan dalam kelompok tersebut. Biasanya suatu organisasi mempunyai aturan-aturan tertentu yang sudah disepakati dan harus dipatuhi. Dunia sekarang ini yang berkembang dengan cepat dan semakin maju. Dikarenakan itu sebagai manusia dituntut untuk mempunyai rasa tanggung jawab dan jiwa kepemimpinan di dalam diri. Seseorang bisa membuat organisasi yang baik dengan ketentuan yang bisa dijadikan landasannya. Di dalam suatu organisasi tanpa adanya nilai & visi maka akan buruk organisasi tersebut. Begitu juga tanpa adanya misi maka suatu organisasi akan bingung untuk apa suatu organisasi itu dibuat. Selain itu, dalam berorganisasi pun ada aturan guna mendisiplinkan anggota agar tidak terjadi konflik kepentingan. Dewasa ini banyak berkembang organisasi-organisasi di masyarakat, akan tetapi hanya sedikit sekali organisasi yang bertahan dan berjalan dengan baik dalam waktu lama. Banyaknya permasalahan yang muncul dalam berorganisasi memicu pembubaran organisasi, masalah yang seringkali ada yaitu tidak berjalannya program yang telah direncanakan sehingga tidak mencapai tujuan organisasi tersebut. Maka dari itu, perlu diidentifikasi karakteristik dari masing-masing organisasi sehingga organisasi tersebut dapat dibedakan dengan organisasi lainnya. 1.2.TUJUAN Adapun tujuan dibuatnya makalah mengenai analisis taksonomi organisasi Hima Humas Fikom Unpad adalah : 1. Mengetahui sejarah berdirinya Hima Humas Fikom Unpad 2. Mengetahui struktur organisasi Hima Humas periode 2016 3. Mengetahui visi, misi, dan tujuan dari organisasi Hima Humas periode 2016 4. Mengetahui AD/ART organisasi Hima Humas 5. Mengetahui jumlah anggota organisasi Hima Humas periode 2016 6. Mengetahui program kerja yang dibuat Hima Humas pada periode 2016 7. Mengetahui karakteristik organisasi Hima Humas berdasarkan analisis taksonomi organisasi 1.3.RUMUSAN MASALAH Dari tujuan yang telah diuraikan di atas, maka dapat diketahui rumusan masalahnya, yaitu : 1. Bagaimana sejarah berdirinya Hima Humas Fikom Unpad? 2. Bagaimana struktur organisasi Hima Humas periode 2016? 3. Apa saja visi, misi, dan tujuan dari organisasi Hima Humas 2016? 4. Apa saja AD/ART organisasi Hima Humas? 5. Berapa jumlah anggota organisasi Hima Humas 2016? 6. Apa saja program kerja yang dibuat Hima Humas pada periode 2016? 7. Bagaimana karakteristik organisasi Hima Humas berdasarkan analisis taksonomi organisasinya? 1.4.WAKTU DAN TEMPAT Kami melakukan proses wawancara secara langsung dengan Ketua Hima Humas periode 2016 pada hari Jum’at, 25 Maret 2015 pada pukul 11 hingga 12 siang di kawasan kampus Fikom Unpad. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.PENGERTIAN ORGANISASI Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode,lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut. a. Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubunganhubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama b. James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama c. Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih d. Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. 2.2.PENGERTIAN KEPEMIMPINAN Kepemimpinan itu termasuk kedalam suatu kerja sama didasarkan kepada kemampuan orang tersebut, dan kepemimpinan itu juga diartikan oleh para pendapat ilmuwan diantaranya : a. Menurut Tead, Terry, Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok. b. Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus. c. Moejiono (2002) memandang bahwaleadershiptersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. d. Para ahli teori sukarela (compliance induction thetoris) cenderung memandangleadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002). Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok. 2.3.ORGANISASI SEBAGAI SEBUAH SISTEM Definisi sederhana dari organisasi adalah suatu kelompok orang yang mempunyai tujuan yang sama. Tujuan merupakan hasil yang berupa barang, jasa, uang, pengetahuandan lain-lain. Tujuan disini dapat di definisikan sebagai output, dan untuk menjadi output di perlukan input. Input dapat berupa raw material, sumber daya manusia, uang, informasidan lain – lain. Sistem sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdirikomponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi,materi atau energi. Di dalam organisasi terjadi konversi dari input menjadi output dan diperlukan banyak proses yang saling berhubungan dari fungsi-fungsi struktural yang ada sebagai contoh RND, Produksi, Accounting, Marketing, IT dan lain -lain. Proses berjalan sampai menjadi output dan akan di dapat data yang di hasilkan selama berjalan. Diharapkan data dapat diolah menjadi informasi dan dikembalikan kembali ke setiap fungsi departemen dimana akan digunakan untuk mengukur kinerja, kontrol dan untuk pendukung dari pengambilan keputusan. Ratusan atau ribuan proses ini saling berhubungan dan bekerjasama dapat kita namakan dengan istilah business process. Business process akanberkembang terus sejalan dengan berkembangnya organisasi. Organisasi bukan sekedar shared vision, strategy, structure, system, style, staff and skills. Organisasi bisa dilihat sebagai sistem sosial, ini cara paling pas melihat organisasi dariperspektif lebih lebar. Inilah cara menterjemahkan “patterns” dan “events”. Pada masa lalu,kita melihat organisasi hanya fokus pada bagian-bagian tertentu. Bila sebuah departemenbekerja bagus sendiri dan tak terkoneksi dengan departemen lainnya, akibatnya organisasi akan menderita. Saat ini, banyak manajer mengakui begitu banyaknya bagian dalam organisasi, khususnya keterkaitan antar bagian seperti koordinasi antara pusat dan daerah, mandor dan buruh dan lain-lain. Para manajer saat ini lebih peduli pada apa yang bekerja di dalam organisasi dan feedback. Jadi, bila ada persoalan dalam organisasi, manajer tidak sertamerta fokus pada persoalan yang dilaporkan, melainkan melihat pola keterkaitan yang lebih besar. Manajer lebih fokus pada hasil yang ingin dicapai organisasi. Caranya, manajer lebih fokus pada struktur yang bisa menciptakan perilaku yang mempengaruhi tindakan —dibandingkan reaktif pada tindakan-tindakan yang selalu berulang sejak masa lalu. 2.4.PENDEKATAN DALAM ORGANISASI 2.4.1. Pendekatan Pencapaian Tujuan (Goal Attainment Approach) Pendekatan pencapaian tujuan mengasumsi bahwa organisasi adalah kesatuan yang dibuat dengan sengaja, rasional, dan mencari tujuan. Oleh karena itu, pencapaian tujuan yang berhasil menjadi sebuah ukuran yang tepat tentang keefektifan. Namun demikian agar pencapaian tujuan bisa menjadi ukuran yang sah dalam mengukur keefektifan organisasi, asumsi-asumsi lain juga harus diperhatikan : 1. Organisasi harus mempunyai tujuan akhir. 2. Tujuan-tujuan tersebut harus diidentifikasi dan ditetapkan dengan baik agar dapat dimengerti. 3. Tujuan-tujuan tersebut harus sedikit saja agar mudah dikelola. 4. Harus ada consensus atau (kesepakatan umum mengenai tujuantujuan tersebut) Oleh karena itu empat asumsi diatas menyatakan bahwa keefektifan sebuah organisasi harus dinilai dengan pencapaian tujuan ketimbang caranya. Beberapa permasalahan dalam pendekatan ini antara lain adalah : 1. Apa yang dinyatakan secara resmi oleh sebuah organisasi sebagai suatu tujuan tidak selalu mencerminkan tujuan yang sebenarnya. 2. Tujuan jangka pendek sering kali berbeda dengan tujuan jangka panjangnya. 3. Organisasi yang memiliki tujuan majemuk akan menciptakan kesulitan. 2.4.2. Pendekatan Sistem (System Approach) Pendekatan sistem terhadap pendekatan organisasi mengimplikasikan bahwa organisasi terdiri dari sub-sub bagian yang saling berhubungan. Jika salah satu sub bagian ini mempunyai performa yang buruk, maka akan timbul dampak yang negative terhadap performa keseluruhan sistem. Keefektifan membutuhkan kesadaran dan interaksi yang berhasil dengan konstituensi lingkungan. Manajemen tidak boleh gagal dalam mempertahankan hubungan yang baik dengan para pelanggan, pemasok, lembaga pemerintahan, serikat buruh, dan konstituensi sejenis yang mempunyai kekuatan untuk mengacaukan operasi organisasi yang stabil. Kekurangan yang paling menonjol dari pendekatan system adalah hubungannya dengan pengukuran dan masalah apakah cara-cara itu memang benar-benar penting. Keunggulan akhir dari pendekatan sistem adalah kemampuannya untuk diaplikasikan jika tujuan akhir sangat samara atau tidak dapat diukur. Dapat disimpulan bahwa organisasi terdiri sub bagian yang saling berhubungan, oleh karena itu dinilai berdasarkan kemampuannya untuk dan mempertahankan stabilitas dan keseimbangan. 2.4.3. Pendekatan Stakeholders Dikatakan efektif apabila dapat memenuhi bagi pemilik adalah laba atau investasi, pertumbuhan penghasilan, pegawai adalah kompensasi, tunjangan tambahan, kepuasaan pada kondisi kerja, pelanggan adalah kepuasan terhadap harga, kualitas, pelayanan, kreditur adalah kemampuan untuk membayar hutang. 2.5.SISTEM DALAM ORGANISASI Sistem dalam suatu organisasi terdiri dari empat poin, yaitu taksonomi organisasi, proses organisasi, struktur organisasi, dan individu dalam organisasi. Taksonomi organisasi merupakan faktor utama untuk mengidentifikasi karakteristik organisasi, sehingga organisasi tersebut dapat dibedakan dengan organisasi lain. Taksonomi organisasi terdiri dari tujuan organisasi, filosofi dan tata nilai, komposisi anggota, struktur organisasi, teknologi, lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, dan dimensi waktu. Proses organisasi merupakan kajian selanjutnya, merupakan tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh seluruh anggota organisasi dalam mencapai tujuannya. Jika ada salah satu langkah yang tidak dilalui, maka organisasi akan mengalami kejanggalan/tidak sempurna. Struktur organisasi merupakan pola yang sudah menetap dalam hal interaksi dan koordinasi dari teknologi dan tenaga kerja, serta keseluruhan hubungan yang terdapat diantara posisi-posisi yang terdapat dalam organisasi. Struktur organisasi terdiri dari 1) ukuran/besarnya organisasi, 2) rentang kendali, 3) tingkat hierarki, 4) struktur kewenangan, 5) struktur komunikasi, 6) struktur tugas, 7) struktur status dan prestise, dan 8) jarak psikologis. Individu dalam organisasi mencakup pengelolaan sumber daya yang menjadi anggota organisasi, apakah merupakan beberapa orang yang menjadi atasan atau sejumlah orang yang menjadi bawahan. 2.6.TAKSONOMI ORGANISASI Merupakan faktor utama untuk mengidentifikasi karakteristik organisasi, sehingga dapat dibedakan antara organisasi tersebut dengan organisasi lain. Taksonomi organisasi terdiri dari : 2.6.1. Tujuan Organisasi Merupakan sesuatu yang akan dan / atau harus dicapai karena merupakan kesepakatan anggota organisasi. Tujuan terdiri dari aims, goals, dan objectives. Aims merupakan tujuan yang abstrak, bersifat jangka panjang, dan sulit diukur. Goals merupakan tujuan yang bersifat umum, mencakup level-level program organisasi. Objectives merupakan tujuan yang bersifat khusus, mencakup level-level kegiatan organisasi. Tujuan organisasi harus dilihat dari variabel-variabel : - Konsistensi tujuan organisasi - Formalitas tujuan - Sifat pencapaian tujuan - Remotness - Polarisasi tujuan - Jumlah tujuan - Systemic Linkage - Overlapping - Pertumbuhan tujuan 2.6.2. Filosofi Dan Tata Nilai Filosofi merupakan pikiran dasar, sumber pikiran, kristalisasi nilainilai hidup. Dari filosofi akan lahir tata nilai (value system). Filosofi adalah dasar pemikiran yang digunakan dalam membentuk dan menggerakkan organisasi yang dilakukan atas dasar fakta dan pandangan nilai (value premise) yang selanjutnya akan membentuk tata nilai organisasi. 2.6.3. Komposisi Anggota Merupakan keberagaman perilaku yang ditampilkan oleh para anggota yang disebabkan oleh karakteristik individu-individu yang ada dalam organisasi tersebut. Karakteristik anggota organisasi dapat dibedakan berdasarkan tingkat pendidikan, kemampuan melaksanakan pekerjaan, semangat dalam kegiatannya, dan karakteristik demografis. 2.6.4. Struktur Organisasi Struktur organisasi yang dimaksud disini merupakan bagian dari organisasi. Struktur organisasi merupakan mekanisme atau cara yang digunakan oleh organisasi dalam mengatur dirinya untuk mencapai tujuan-tujuannya. Apakah struktur organisasi yang ada sesuai dengan tujuan dan kebutuhan organisasi/tidak. 2.6.5. Teknologi Dalam menganalisis dinamika organisasi perlu dikaji sejauh mana organisasi tersebut telah memanfaatkan teknologi yang dapat menunjang pencapaian tujuan organisasi, apakah teknologi yang ada dalam organisasi itu rumit sehingga memerlukan cara tertentu dan keahlian tertentu. Teknologi organisasi bisa berupa perangkat keras, perangkat lunak, dan perangkat insani. 2.6.6. Lingkungan Fisik Lingkungan fisik organisasi adalah semua yang bersifat fisik yang mendukung atau menghambat aktivitas dalam organisasi, yang berada di sekitar organisasi. Lingkungan fisik bisa berupa keadaan alam, bangunan, dan sarana prasarana organisasi/perkantoran, dll. 2.6.7. Lingkungan Sosial Budaya Adalah segala kondisi sosial budaya dimana organisasi berinteraksi yang mempengaruhi perilaku anggota organisasi. Perlu dianalisis apakah lingkungan sosial dan budaya disekitar organisasi itu mendukung/tidak. 2.6.8. Dimensi Waktu Adalah lamanya waktu yang dibutuhkan anggota organisasi untuk berpartisipasi aktif dalam mencapai tujuan organisasi. Berapa lama waktu yang dibutuhkan anggota untuk bisa saling berinteraksi satu sama lain secara efektir. Berapa lama waktu yang dibutuhkan anggotaanggota organisasi merasakan manfaat tujuan-tujuan organisasi. BAB III PEMBAHASAN 3.1.LOGO HIMA HUBUNGAN MASYARAKAT Gambar di atas merupakan logo dari organisasi Hima Humas Fikom Unpad. Terdapat satu tanda panah mengarah ke atas, mengindikasikan bahwa kegiatan hima berhubungan dengan lingkungan eksternal organisasi. Sementara dua panah mengarah ke bawah mengindikasikan bahwa organisasi hima lebih fokus terhadap hubungan internal daripada eksternal. Kemudian terdapat dua panah yang berbentuk lingkaran, mengartikan bahwa anggota organisasi hima saling berkesinambungan. Setelah lulus sarjana pun anggota masih tetap menjadi bagian dari hima humas. Warna dominan yaitu merah, mencerminkan warna beberapa lembaga public relation pada umumnya. Makna tersendiri dari warna merah adalah ketepatan dan bertanggung jawab. 3.2.STRUKTUR ORGANISASI HIMA HUBUNGAN MASYARAKAT 2016 Gambar di atas merupakan struktur kepengurusan Hima Humas Fikom Unpad periode 2016. Jabatan tertinggi diduduki oleh seorang ketua (Aurani Nanetta A.). Pengembanan tanggung jawab ketua dibantu oleh seorang wakil ketua (Dara Meiliany) yang ditunjukkan oleh garis perintah yang beberapa jarak lebih dekat dari ketua. Garis perintah selanjutnya mengarah pada sekretaris 1 dan 2 (Wulan Ratnawati dan Herreta May Anggi) yang sejajar dengan bendahara 1 dan 2 (Della Septania dan Aprillia Asmawati). Garis perintah selanjutnya turun pada tujuh kepala departemen yang menjabat. Kepala departemen media (Andini Putri), kepala departemen internal (Luthfi Kurniawan), kepala departemen penelitian dan pengembangan (Alfian Romadhoni), kepala departemen kaderisasi dan keorganisasian (Ailsa Vidi C.), kepala departemen akademik dan keprofesian (Nabila Dhiyasari), kepala departemen eksternal (Ihsan Fahmil), dan kepala departemen kewirausahaan (Irfan Dani). Dari garis jabatan kepala departemen internal turun pada tiga jabatan kepala divisi, yaitu kepala divisi hubungan internal (Karina Wening), kepala divisi minat dan bakat (Irvan Novananda), dan kepala divisi alumni (Hilma Rizky N.). Ketiga kepala divisi tersebut mengurus kepentingan hubungan ke dalam (antaranggota maupun alumni). Sementara garis perintah turun juga dari kepala departemen internal pada tiga kepala divisi, yaitu kepala divisi beasiswa dan kesempatan kerja (Chintya Lestari), kepala divisi mahasiswa dan advokasi (Gilbert), serta kepala divisi sosial dan kemasyarakatan (Dinda Firda). Seluruh pengurus inti Hima Humas 2016 diduduki oleh mahasiswa angkatan 2013. Masing-masing departemen dan divisi memiliki anggota yang sesuai dengan program kerja masing-masing departemen/divisi, yaitu mahasiswa humas angkatan 2013 dan 2014. 3.3.VISI DAN MISI HIMA HUBUNGAN MASYARAKAT 2016 Visi merupakan pandangan ke depan yang akan dicapai suatu organisasi. Berikut ini merupakan visi Hima Humas periode 2016, yaitu : “Terbentuknya Hima Humas sebagai wadah pengembangan potensi diri dan penampung ekspresi bagi anggota-anggotanya melalui sinergi yang berlandaskan kebersamaan, profesionalitas, serta dedikasi yang tinggi sehingga menjadi organisasi yang aktif dan kooperatif dengan publiknya”. Misi merupakan langkah-langkah yang dijalankan untuk mencapai visi organisasi. Berikut ini merupakan misi Hima Humas periode 2016, yaitu : 1. Mendukung dan menyalurkan minat dan bakat serta meningkatkan kompetensi keprofesian anggota Hima Humas baik dalam bidang akademik maupun non akademik. 2. Menampung dan merespon seluruh aspirasi, opini, dan gagasan anggota Hima Humas. 3. Memberikan apresiasi pada seluruh pencapaian dan kerja keras para anggota Hima Humas. 4. Membangun sinergi dengan rasa kebersamaan, profesionalitas, dan dedikasi tinggi sebagai budaya organisasi Hima Humas. 5. Menjalin kerja sama dan hubungan positif dengan seluruh publik Hima Humas. 3.4.KEANGGOTAAN HIMA HUBUNGAN MASYARAKAT 2016 Anggota dalam organisasi merupakan individu yang terlibat penuh dalam kegiatan organisasi dan masing-masing memiliki peran dalam hal pencapaian tujuan organisasi. Jumlah total keanggotaan Hima Humas pada periode 2016 yaitu 67 orang, terdiri dari 19 orang pengurus inti dan 48 orang pengurus harian. Anggota pada periode 2016 lebih sedikit karena adanya perubahan dari jurusan humas menjadi program studi humas. Maka dari itu, jumlah mahasiswa yang diterima pun tidak bisa langsung banyak, mengingat akreditasi yang baru. 3.5.PROGRAM KERJA HIMA HUBUNGAN MASYARAKAT 2016 Hima Hubungan masyarakat memiliki beberapa program kerja selama satu periode 2016. Secara umum, terdapat program kerja jangka panjang, menengah, dan jangka pendek. Beberapa program kerja yang direncanakan yaitu table manner, seminar dan konferensi, ospek jurusan, event-event budaya dan musik, bounding (internal anggota), kegiatan bersama pihak eksternal, dsb. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis memaparkan hasil analisis dan pembahasan mengenai taksonomi organisasi Hima Humas Fikom Unpad. Hal ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik organisasi yang dianalisis, membedakan antara Hima Humas dengan organisasi lainnya. Taksonomi organisasi terdiri dari beberapa poin, menyangkut tujuan organisasi, filosofi dan tata nilai, komposisi anggota, struktur organisasi, teknologi, lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, dan dimensi waktu. 4.1.TUJUAN ORGANISASI Tujuan dari organisasi Hima Humas bersifat mandatory, dimana anggotanya ditekankan untuk melaksanakan berbagai program kerja yang telah ditetapkan, menaati berbagai aturan dan menjalankan berbagai kewajiban. Visi, misi, dan tujuan dibuat oleh ketua himpunan saat ia mencalonkan diri menjadi ketua melalui berbagai rangkaian/tes. Setelah ketua terpilih, visi, misi, dan tujuan dikonstruksi ulang, dibantu oleh rekan-rekan pengurus. Tujuan disesuaikan dengan anggota hima, karena memproyeksikan anggota sebanyak apa dan seperti apa kualitasnya. Ketua sudah sangat mengetahui keadaan anggotanya, maka tujuan yang ia buat disesuaikan dengan keadaan. Tujuan organisasi Hima Humas dapat dilihat dari variablevariabel sebagai berikut : 4.1.1. Konsistensi Tujuan Dari visi, misi, dan tujuan Hima Humas 2016 yang telah dipaparkan pada bab III, dapat diketahui bahwa Hima Humas merupakan organisasi komersil semi profesi, dan organisasi tersebut sangat konsisten dengan tujuan-tujuannya. Hal tersebut dapat dibuktikan dari eksistensi Hima Humas selama ini dibandingkan organisasi hima di sekitarnya. Selain itu, program kerjanya yang menarik dan bagus, memiliki satu inovasi program di setiap tahunnya. 4.1.2. Tingkat Formalitas Tujuan-tujuan organisasi Hima Humas jelas diformulasikan dalam bentuk tertulis, seperti visi, misi, dan AD/ART. Fungsi ketua pada hal ini adalah memberikan pemahaman pada anggota mengenai AD/ART, serta menerapkan secara tidak langsung pada anggotanya. Seluruh divisi memiliki AD/ART tertulis. Hima Humas adalah organisasi formal karena tujuannya nyata dan jelas. Tujuan tersebut dilakukan sebagian besar secara non formal, karena Hima Humas tidak ingin membentuk sifat kekakuan antaranggotanya. Kegiatan rutin seperti rapat dilakukan secara melingkar, kemudian masing-masing departemen/divisi menyampaikan progress report dari program kerja yang sedang dicapai. 4.1.3. Sifat Pencapaian Tujuan Hima Humas adalah sebuah organisasi yang bersifat mandatory, karena kewajiban dan keharusan yang tertuang dalam bentuk program kerjanya harus terlaksana dan diwujudkan dalam kurun waktu satu periode jabatan. Dengan diterapkannya sifat mandatory, seluruh anggota mau tidak mau harus disiplin untuk menjalankan kewajibannya karena telah masuk ke dalam keanggotaan Hima Humas. 4.1.4. Remotness Anggota-anggota Hima Humas memiliki persepsi yang sama dalam hal pencapaian tujuan, karena setiap kali melakukan rapat, ketuanya selalu menyampaikan rentang waktu dimana program kerjanya harus dijalankan. Para anggota Hima Humas memiliki kompetensi dalam hal kemampuan analisis, manajerial dan organisasi sehingga Hima Humas tidak sulit untuk membuat persepsi anggotanya sama. Ketua Hima Humas juga selalu memotivasi dan merangkul anggotanya agar tingkat partisipasi dan kualitas anggotanya menjadi baik. 4.1.5. Polarisasi Tujuan Tujuan yang ada dalam organisasi Hima Humas mengarah pada satu titik tertentu (selaras dan saling mendukung). Hal tersebut dapat dibuktikan dengan program kerja masing-masing departemen yang saling berkaitan. Namun tujuan-tujuan dari organisasi Hima Humas menyebar, karena Hima Humas memiliki beberapa departemen yang menjalankan sub-sub tujuan organisasi secara terpisah dan berbeda. 4.1.6. Jumlah Tujuan Tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi Hima Humas adalah beragam, dibuktikan dengan terpaparnya tujuan-tujuan pada Bab III. Jumlah tujuan yang ada disesuaikan dengan kemampuan masingmasing anggotanya, serta disesuaikan dengan jumlah anggotanya. Dibuktikan pada jumlah tujuan Hima Humas periode 2016 lebih sedikit dari tujuan Hima Humas periode 2015 karena jumlah anggota tahun 2016 hanya hanya 48 orang, berbeda dari jumlah anggota tahun 2015 yang mencapai 103 orang. Hima Humas menitikberatkan pada kualitas anggota, karena meskipun kuantitasnya sedikit, jumlah program kerja yang dikerjakan tidak jauh berbeda dengan kepengurusan sebelumnya. Hal ini membuktikan meski anggotanya sedikit, banyak hal yang bisa dilakukan. 4.1.7. Systemic Linkage Tujuan internal Hima Humas yang dilaksanakan memiliki potensi timbulnya konflik. Di lingkungan internal, konflik tersebut bisa berupa perbedaan ide, paradigma, kepentingan pribadi, jadwal, dsb. Sementara di lingkungan eksternal, konflik tersebut bisa berupa bentroknya peminjaman alat dan ruangan dengan organisasi hima lain, gengsi antar anggota hima lain, ekspansi wilayah antar hima, dsb. 4.1.8. Overlapping Masing-masing organisasi mahasiswa di Fikom berpotensi menimbulkan konflik satu sama lain, karena beberapa jurusan saling berkaitan mengenai lingkup pembelajaran. Hal tersebut berdampak pada program kerja masing-masing organisasi. Contohnya yaitu saat seminar mengenai marketing diadakan oleh organisasi Hima Humas dan Hima Mankom. 4.1.9. Pertumbuhan Tujuan Organisasi Hima Humas merupakan organisasi yang memiliki citra yang terus membaik setiap tahunnya, karena tujuan-tujuan organisasinya disesuaikan dengan tuntutan zaman. Mereka tidak terpaku pada tujuan yang ditetapkan di tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian, Hima Humas memiliki tujuan organisasi yang dinamis. 4.2.FILOSOFI DAN TATA NILAI Filosofi adalah dasar pemikiran yang digunakan dalam membentuk dan menggerakkan organisasi yang dilakukan atas dasar fakta dan pandangan nilai (value premise) yang selanjutnya akan membentuk tata nilai organisasi. Hima Humas tentu memiliki filosofi dalam bentuk aturan dan kewajiban setiap anggotanya dalam melaksanakan kegiatan organisasi, meliputi visi, misi, tujuan, dan AD/ART yang tertulis. 4.3.KOMPOSISI ANGGOTA Anggota organisasi Hima Humas terdiri dari 48 orang, perempuan sebanyak 32 orang dan laki-laki sebanyak 16 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan, seluruh anggota Hima Humas 2016 merupakan mahasiswa aktif S1 program studi hubungan masyarakat angkatan 2013 dan 2014. Seluruh anggota kemudian memahami bidang kerja, melaksanakan bidang pekerjaan dan tugastugasnya, serta mengembangkan potensi kerja dari masing-masing anggota. Anggota menjalankan perannya di hima sesuai dengan jenjang pembinaan yang tertera di AD/ART. 4.4.STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi yang ada pada organisasi Hima Humas 2016 telah dipaparkan pada bab III (halaman sebelumnya). Dengan mengetahui struktur organisasi Hima Humas tersebut, dapat diketahui bahwa struktur organisasi (ketua, wakil, sekretaris, bendahara, dan beberapa departemen lainnya) Hima Humas sesuai dengan tujuan dan kebutuhan anggotanya. 4.5.TEKNOLOGI ORGANISASI Dalam menganalisis dinamika organisasi perlu dikaji sejauh mana organisasi tersebut telah memanfaatkan teknologi yang dapat menunjang pencapaian tujuan organisasi. Teknologi yang terdapat pada Hima Humas yaitu : 1. Perangkat keras (Hardware) Perangkat keras yang terdapat pada organisasi Hima Humas yaitu telepon, komputer/laptop, speaker active, handphone, dsb. Nomor telepon Hima Humas : (022) 93371713 2. Perangkat keras (Software) Hima Humas menggunakan berbagai aplikasi yang terdapat pada perangkat kerasnya, meliputi : - Microsoft Office (Word, Powerpoint, Excel) untuk keperluan pembuatan surat, database anggota, presentasi, dsb. - Aplikasi desain grafis dan video (Adobe Photoshop, Corel Draw, Adobe Premiere) untuk kebutuhan publikasi - Aplikasi media sosial dan website yang memudahkan Hima untuk menyampaikan informasi kepada anggota/khalayak atau sebaliknya. Akun-akun media sosial Hima Humas yaitu : Website : www.himahumasunpad.com/web Email : hello@himahumasunpad.com Twitter & Instagram : @himahumas Official Line : @UIA1399x 3. Perangkat Insani (Brainware) Hima Humas memiliki perangkat insani dalam memanfaatkan teknologi dan akses yang berhubungan dengan kegiatan organisasi, yaitu anggota dari Hima Humas itu sendiri. Secara umum, anggota Hima Humas tidak mengalami kesulitan dalam pemanfaatan teknologi karena hal tersebut masih bisa dikendalikan secara langsung oleh anggota bersangkutan (tidak rumit). 4.6.LINGKUNGAN FISIK Lingkungan fisik organisasi adalah semua yang bersifat fisik yang mendukung atau menghambat aktivitas dalam organisasi, bisa berupa keadaan alam, bangunan, sarana dan prasarana organisasi. Lingkungan fisik yang ada di lingkungan Hima Humas terhitung baik, seperti tersedianya ruang sekretariat sebagai sarana utama, student center atau tempat sekitaran kampus untuk melakukan rapat, tempat baliho untuk media publikasi Hima, dan Aula untuk melakukan konferensi/seminar. Hima Humas juga dimudahkan oleh pihak fakultas dalam hal perijinan tempat atau peminjaman alat. Pengajuan sarana dan prasarana tersebut bisa dilakukan melalui sistem online. 4.7.LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA Adalah segala kondisi sosial budaya dimana organisasi berinteraksi yang mempengaruhi perilaku anggota organisasi. Hima Hubungan Masyarakat Fikom Unpad berada di Kampus Fikom Unpad Jatinangor, dimana sebagian besar masyarakat di daerah tersebut merupakan suku sunda. Tetapi terdapat beberapa anggota Hima Humas yang berasal dari suku lain yang tentunya memiliki budaya berbeda. Hal tersebut tidak terlalu mempengaruhi iklim organisasi Hima Humas karena masing-masing anggota menyesuaikan perilakunya saat berada dalam organisasi. Hima Humas memiliki sedikit kendala mengenai sulitnya menemui pihak BEM fakultas untuk tandatangan surat/proposal. 4.8.DIMENSI WAKTU Dimensi waktu adalah lamanya waktu yang dibutuhkan anggota organisasi untuk berpartisipasi aktif dalam mencapai tujuan organisasi. Masa kepengurusan Hima Hubungan Masyarakat 2016 adalah satu tahun (periode Januari-Desember 2016). Namun masa kepengurusan Hima Hubungan Masyarakat secara intensif yaitu 8 bulan, karena 4 bulan merupakan waktu libur selama 2 semester. Selain itu, Hima Hubungan Masyarakat tentunya memiliki rentang waktu dimana program kerja mereka harus diselesaikan. Namun itu tergantung pada lingkup program kerja (jangka panjang, menengah, atau pendek) yang dilaksanakan oleh masing-masing departemen, sehingga waktu yang ditetapkan lebih fleksibel. Waktu yang dibutuhkan anggota untuk bisa saling berinteraksi satu sama lain secara efektif terhitung cepat karena setelah kepengurusan dibentuk, mereka segera melaksanakan kegiatan bounding sehingga masing-masing bisa lebih dekat dan akrab. BAB V PENUTUP 5.1.SIMPULAN Dari hasil pembahasan tentang Analisis Taksonomi Organisasi Hima Humas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Tujuan organisasi Hima Humas bersifat mandatory, dimana anggotanya ditekankan untuk melaksanakan berbagai program kerja yang telah ditetapkan, menaati berbagai aturan dan menjalankan berbagai kewajiban. 2. Hima Humas merupakan organisasi komersil semi profesi, dan organisasi tersebut sangat konsisten dengan tujuan-tujuannya. Hal tersebut dapat dibuktikan dari eksistensi Hima Humas selama ini dibandingkan organisasi hima di sekitarnya. 3. Tujuan-tujuan organisasi Hima Humas jelas diformulasikan dalam bentuk tertulis, seperti visi, misi, dan AD/ART. Tujuan tersebut dilakukan sebagian besar secara non formal, karena Hima Humas tidak ingin membentuk sifat kekakuan antaranggotanya. 4. Hima Humas menitikberatkan pada kualitas anggota, karena meskipun kuantitasnya sedikit, jumlah program kerja yang dikerjakan tidak jauh berbeda dengan kepengurusan sebelumnya. 5. Masa kepengurusan Hima Hubungan Masyarakat 2016 adalah satu tahun (periode Januari-Desember 2016). 5.2.SARAN 1. Website Hima Humas dalam keadaan non aktif, sehingga khalayak yang ingin mengetahui informasi seputar Hima Humas mengalami kesulitan dan kekurangan informasi. 2. Keanggotaan Hima Humas didominasi oleh perempuan. Dalam berorganisasi, alangkah baiknya apabila laki-laki ditempatkan sebagai pemimpin, karena dari segi pengambilan keputusan, laki-laki lebih terfokus, sementara perempuan banyak pertimbangan dan bercabang. DAFTAR PUSTAKA Cham, Cham. “Pengertian Kepemimpinan”. http://www.academia.edu/19623280/Pengertian_kepemimpinan Elnow, 14 November 2011. Membentuk organisasi yang baik. https://elnow.wordpress.com/2011/11/14/membentuk-organisasi-yang-baik/ Eziekim.”Sistem Perilaku Organisasi. 09 Januari 2010. https://eziekim.wordpress.com/2010/01/09/sistem-perilaku-organisasi/about:blank Fitryani, “Organisasi”. Garbella. https://www.academia.edu/4963251/ORGANISASI Hima Humas. “Hima Humas Fikom Unpad”. https://www.facebook.com/HIMA-Humas-Fikom-Unpad-176885392335257/ Mardatillah, Andi. “Pendekatan-pendekatan Organisasi”. https://mardajie.wordpress.com/perilaku-organisasi/pendekatan-pendekatanorganisasi/