PROPOSAL USAHA “HANDMADE SIMPLE CROCHET” Disusun Untuk Memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah: Manajemen Bisnis Islam Dosen Pengampu:Ulin Nuha, MSI Disusun Oleh: 1. Dwisafitri Setianingsih (1720310086) 2. Annisa Ika Imawati (1720310091) 3. Nurun Najmatillaila (1720310098) 4. Aulina Indah Sari (1720310113) PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS TAHUN 2020 A. Latar Belakang Rajut sering diidentikkan dengan kegiatan nenek-nenek yang duduk di kursi goyang, karena merajut merupakan kegiatan yang bisa menjadi hobi atau kegemaran sehingga bisa dilakukan sambil bersantai di waktu luang. Namun saat ini, rajutan tidak hanya digemari oleh orang yang sudah tua saja, bahkan remaja pun sudah banyak yang menyukainya dan menjadikannya sebagai hobi. Bahkan hasil karya mereka pun sangat bervariasi dan memberi warna baru dalam dunia rajut. Seiring berkembangnya waktu, rajutan yang biasanya dibuat degan menggunakan tangan, kini sudah banyak dibuat menggunakan mesin. Tetapi hal itu tidak menyurutkan mereka para perajut untuk tetap melakukan pekerjaannya dengan menggunakan tangan, karena memang hasil rajutan dengan tangan lebih dihargai karena prosesnya yang menghabiskan waktu yang lama dan sangat membutuhkan ketelitian dan konsentrasi. Rajutan hasil tangan jauh lebih otentik, memiliki karakter dan ciri khas. Setiap hasil rajutan tidak akan persis sama. Kegiatan merajut yang hanya dilakukan sebagai hobi pun bisa mendatangkan keuntungan jika jeli melihat peluang bisnis yang ada. Melihat peluang pasar yang cukup bagus ini, akhirnya menggerakkan saya dan ke-3 (tiga) rekan saya untuk bersama-sama menjalankan bisnis tersebut. Selain karena peluangnya yang cukup tinggi yang menjadi salah satu alasan kami menjalankan usaha tersebut, tetapi juga kami telah memiliki kemampuan di bidang ini tang tidak semua orang miliki. Sehingga, dengan keahlian dan kesempatan yang ada maka kami mencoba menjalankan bisnis rajutan dengan nama “Handmade Simple Crochet”. Handmade Simple Crochet hadir sebagai bentuk realisasi bisnis kami dalam menjawab tangtangan serta peluang bisnis yang begitu terbuka lebar dimana kami hadir untuk ikut ambil bagian dalam pemenuhan permintaan pasar dalam hal berkreasi keunikan rajutan. 1 B. Visi dan Misi Visi: “Mewujudkan sebuah usaha yang mempunyai kualitas baik, bermutu tinggi, berdisiplin tinggi dan selalu menjadi motivator terhadap usaha yang lainnya.” Misi: 1. Selalu memberikan ide-ide baru dalam setiap produknya. 2. Selalu menseleksi bahan-bahan yang terbaik untuk produknya. 3. Selalu memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. 4. Ikut berpartisipasi dalam mewujudkan kerja pemetintah dalam mengurangi pengangguran. C. Tujuan Usaha Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan tetap menanamkan etika dan kejujuran, menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan berwirausaha dalam kegiatan usaha dan membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan berwirausaha dikalangan mahasiswa dan masyarakat yang mampu diandalkan. D. Uraian Singkat Usaha Handmade Simple Crochet di dirikan untuk menjawab tantangan serta peluang bisnis di dunia fashion dan aksesories yang saat ini sedang berkembang. Sebagai produsen, kami melirik peluang yang satu ini yaitu merajut. Saat ini pasar mulai melirik bisnis kreatif satu ini. Nilai estetik daru rajutan menjadi nilai plus yang tidak bisa dibandingi oleh produk nonrajut. Misalnya saja tas, bros, gantungan kunci, dan boneka mini rajut, nilai estetikanya akan lebih keluar dibanding dengan barang-barang yang terbuat dari kain ataupun kulit. Itulah sebabnya orang-orang menyukai produk rajut meskipun dengan harga yang relatif tinggi jika dibanding dengan non rajut. 2 Bisnis yang kami buat ini dimuali dari bawah terlebih dahulu, seperti memproduksi dengan skala kecil, sehingga bisa dilakukan dirumah, sedangkan pemasarannya kami via online, offline dan melakukan pemasaran dengan menitipkan barang ke toko-toko. Namun, kami memiliki keinginan bahwa suatu saat nanti kami akan memiliki perusahaan yang memproduksi dengan skala besar dan juga pemasaran yang lebih luas. 3 PROFIL PERUSAHAAN 1. Jenis Usaha Produk yang kami buat merupakan ialah sebuah hobi yang biasa dilakukan oleh kaum perempuan. Meski kelihatannya deserhana, diperlukan ketelitian dan ketelatenan dalam merajut. Rajutan yang dibuat dengan teknik rumit, kreativitas yang tinggi serta membutuhkan waktu yang lama berpeluang untuk terjual dengan harga yang lebih tinggi. Kesabaran juga menjadi elemen penting dalam membuat produk rajutan yang bermutu tinggi. Dengan nilai tambah kemasan dari produk yang kami buat dan teknik handmade dapat memberikan nilai tambah dari produk ini. 2. Nama Usaha 3. Lokasi Usaha Handmade Simple Crochet berlokasi di: Jln. Maschuri kavling Baru RT 08 RW 01, Ngembalrejo, Bae, Kudus, Jawa Tengah WA: 08225212998 4 ASPEK PEMASARAN 1. Gambaran Umum Pasar Di era sekarang, dunia fashion terus mengalami perkembangan. Masyarakat mulai memperhatikan penampilan mereka. Para pemuda juga mengenakan pakaian yang trendi dan kekinian. Banyak remaja menjadikan beberapa selebriti sebagai acuan mereka dalam penampilan. Salah satu contoh yang masuk dalam kategori subsektor fashion ialah kerajinan rajut. Merajut adalah suatu kesenian yang membutuhkan keahlian tersendiri dan dengan memerlukan keterampilan tangan untuk membuat hasil rajutan yang menarik dan rapi. Kerajinan rajut ialah salah satu kerajinan tangan yang unik dan tidak ketinggalan zaman bila dibandingkan dengan gaya busana masa kini. Di tengah serbuan beragam jenis pernak-pernik dan tas buatan pabrik, masyarakat ternyata juga masih mencari model atau jenis tas yang unik dan berbeda dengan yang dipakai oleh kebanyakan orang. Mulai dari warna hingga model semuanya istimewa. Pernak-pernik dan tas rajut merupakan salah satu jenis hasil kerajinan tangan yang memiliki nilai eksklusivitas yang cukup tinggi. Apalagi dari segi harga tidak jauh berbeda, bahkan tas jenis ini masih jauh lebih murah dari barang sejenisnya. Dari segi bentuk sangat unik dan warnanya juga begitu beragam. Pernak-pernik dan tas rajut jenis ini menjadi sesuatu yang berbeda karena dibuat dari tangan bukan mesin, coraknya bisa berbeda-beda. Kalau tas yang dibuat dengan menggunakan mesin, seribu tas persis sama bisa diproduksi dalam waktu yang cukup singkat, tetapi tas yang dirajut tentu tidak bisa. Begitu pula dengan beragam pernak-perniknya. Pernak-pernik dan tas yang dibuat dengan merajut ternyata masih bisa mengejar kapasitas produksi apabila dilakukan dengan pengelolaan yang baik. 2. Segmentasi Pasar a. Segmentasi Geografis Pada bisnis ini kami tidak membagi pasar berdasarkan letak geografis suatu wilayah, semua akan kami layani dengan baik selama wilayah yang ingin melakukan transaksi jangkauannya masih mudah dengan wilayah kami. 5 b. Segmentasi Demografis Dalam bisnis yang kami jalankan kami lebih fokus pada pembagian pasar yang dikhususkan untuk kaum perempuan. c. Segmentasi Psikografis Pada bisnis rajutan kami fokus terletak pada konsumen yang memperhatikan penampilan dan update dengan fahion terbaru. Karena bisnis yang kami jalankan tidak hanya berfokus pada satu produk tertentu saja melainkan produk yang sedang diminati dimasyarakat. d. Segmentasi Tingkah Laku kami mencoba melakukan bisnis ini untuk memenuhi keinginan belanja para calon konsumen yang memeliki kecenderungan tidak suka keramaian atau pergi keluar rumah untuk belanja pernak-pernik rajut. 3. Strategi Pemasaran Dalam merancang strategi pemasaran pada suatu bisnis, perlu memperhatikan beberapa hal yang terkait dengan bagaimana memasarkan produk dengan baik. Salah satu cara untuk menentukan target pasar yaitu melalui strategi marketing mix yang terdiri dari bebrapa variabel, yaitu product, price, place, promotion atau yang lebih dikenal dengan strategi 4P. Penerapannya dalam bisnis yang kami jalani yaitu: a. Product, Produk dari binis kami adalah rajutan yang digolongkan menjadi beberapa cluster yaitu Meage-meage clusterataukelompok rajutan yang berukuran kecil seperti bros dan pernak-pernik lain, Ordinary clusteratau kelompok rajutan berukuran sedang seperti sarung HP dan Giant clusteratau kelompok rajutan berukuran besar seperti tas jinjing. Produk-produk tersebut akan diletakkan di masing-masing tempat sesuai cluster. Masing-masing produk juga akan diurutkan berdasarkan desain, karena makin rumit desain atau motif maka makin tinggi pula harganya. Untuk pengemasan, akan dikemas dengan plastik untuk produk-produk meage-meage cluster yang dibeli satuan. Sedangkan unutk pembelian dengan jumlah tertentu kami menyediakan kardus dengan motif yang unik. Untuk ordinady cluster dan giant cluster juga akan dikemas dengan kardus sesuai 6 ukuran. Produk-produk tersebut akan dikemas ketika sudah dibeli, sekaligus proses pembayaran. Selain itu, kami menerima jasa pemesanan dengan jangka waktu yang bervariasi. Variasi motif dan jenis akan mengalami variasi dan pemekaran namun tidak akan jauh-jauh dari produk-produk awal. b. Price, harga yang kami tawarkan sebisa mungkin kami setarakan dengan harga pasaran. Sehingga calon konsumen lebih dimudahkan berbelanja tanpa harus pergi ke tempat penjualan offline. Produk yang kami tawarkan cukup terjangkau, tergantung dengan spesifikasi barang tersebut. Harga produk masing-masing kluster berbeda-beda. Harga dipengaruhi oleh ukuran, dan motif. Harga mulai dari Rp2.500,- hingga Rp50.000,-. c. Place, untuk tempat sendiri kami tidak memiliki toko fisik tetapi kami mempunyai tempat produksi yaitu di kost teman kami. Sehingga kami hanya menawarkan produk memalui media sosial saja. Karena tidak ada wujud fisiknya, maka meningkatkan kepercayaan customer sehingga penawaran yang kami lakukan bisa mendapatkan ketertarikan produk oleh calon customer kami. Selain itu kami juga menggunakan saluran pemasaran langsung. Saluran pemasaran langsung adalah penyaluran produk dari kami langsung kepada konsumen. Artinya, konsumen dapat langusng melakukan transaksi kepada kami apabila melakukan pembelian. d. Promotion, Promosi ini kami lakukan secara langsung dan tidak langsung. Promosi secara tidak langsung yang pertama kali kami lakukan adalah dengan cara kami membuat beberapa produk kemudian kami gunakan sendiri sebagai salah satu promosi kami. Kegiatan ini kami lakukan untuk mengetahui tingkat ketertarikan dan penerimaan pasar (terutama untuk konsumen di lingkungan kami) terhadap produk kami. Setelah kami mengetahui bahwa tingkat ketertarikan pasar cukup tinggi, maka kami mulai menggunakan promosi secara langsung. Yang gencar kami lakukan adalah dengan cara advertising (periklanan). Terkait dengan promosi, menawarkan produk dengan kata-kata semenarik mungkin sangat diperlukan. Sebagaimana internet yang pada dasarnya sebagi media informasi dan 7 hiburan, sehingga sangat cocok untuk mempromosikan produk. Promosi kami lakukan dengan memposting produk kami di instagram dan story WhatsApp. 8 ASPEK PRODUKSI 1. Proses Kerja Bisnis Kelompok Proses kerja dapat pula dikatakan sebagai proses produksi, dimana proses produksi ini dapat dikategorikan menjadi tahap pra produksi, tahap proses produksi dan proses pasca produksi. Tahap pra produksi adalah tahap pecarian data awal oleh kami yang akan menjadi pedoman untuk melakukan tahap produksi, data yang didapat ini nantinya dapat dijadikan bahan untuk menentukan alur dari produk yang akan dibuat. Dalam tahap pra produksi ini meliputi kegiatan administrasi, pemilihan ide, pemilihan alat-alat dan menyusun jadwal kerja. Tahap produksi merupakan suatu kegiatan yang harus menghasilkan suatu barang atau jasa yang layak untuk dijual, memuaskan keinginan konsumen dan dapat menguntungkan dalam bisnis. Dalam tahap produksi ini meliputi kegiatan setting/ menentukan layout, atau mengubah bahan baku menjadi barang jadi. Sedangkan tahap pasca produksi merupakan tahap akhir dari proses kerja dimana dalam tahap ini merupakan proses finishing yang meliputi proses penyempurnaan dan pemeliharaan hubungan dengan pelanggan sampai dengan dijaminnya bahwa barang sampai kepasar sesuai dengan yang direncanakan dalam bisnis. a) Proses Kerja Pra Produksi Produk ini kami buat dengan membuat produk sendiri. Dalam hal ini, produk yang kita produksi sendiri yaitu kreasi rajut. Dengan membuat produk kita sendiri ini, kita bisa mengatur tingkat kualitas barang jualan dan juga bisa membuat merek kita sendiri, namun disaat yang bersamaan, membuat produk sendiri juga memakan lebih banyak biaya, waktu dan juga tenaga. Dari produk yang kita produksi sendiri ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dapat kita temui, yaitu kita bisa menetapkan biaya awal/modal yang rendah, kita bisa dapat mengontrol merek, kita bisa mengontrol harga sesuai dengan keinginan kita, dan kita dapat mengontrol kualitas barang yang kita produksi dan memastikan kualitasnya tetap tinngi untuk memuaskan kebutuhan pelanggan kita. Kekurangan yang kita temui 9 dari produk yang kita produksi sendiri, misalnya memproduksi barang sendiri bisa memakan waktu yang cukup banyak sehingga tidak cukup fokus untuk mengembangkan bisnis kita ini, sulit untuk mengembangkan bisnis ini karena jika pesanan yang ada melonjak kita akan kuwalahan untuk meengatasinya san pilihan produk yang bisa kita jual menjadi terbatas. b) Proses Kerja Produksi Untuk produk yang kami jual dengan menggunakan metode membuat produk sendiri yaitu bross, pernak-pernik dan tas rajut dalam kegiatan produksinya ada beberapa tahap. Kegiatan tahap pertama yaitu penyiapan bahan dasar pembuatan rajutan. Dalam penyiapan bahan produksi ini meliputi benang rajut disini kami menggunakan benang polycherry, kemudian ada jarum hakpen dimana hal ini merupakan jarum terpenting dalam proses rajut merajut dan alat alat pendukung lainnya seperti gunting, aksesoris tambahan (dalam hal ini kami menggunakan kancing berbagai warna), jarum jahit dan benang jahit. Pada tahap kedua yaitu pembuatan simpul awal dimana hal ini merupakan proses yang menentukan seperti apa hasil dari rajutan yang akan kira produksi nantinya. Dari pembuatan simpul awal ini akan didapatkan macam-macam jenis tusukan pada jarum hakpen sehingga akan diperoleh keanekaragaman pernak-pernik dan tas rajut. Tahap selanjutnya adalah membuat kerangka badan dari produk kami, untuk bros dan pernak pernik lainnya biasanya berbentuk bunga dan boneka mini. Sedangkan untuk tas rajut itu sendiri dan tali tas rajut itu sendiri. Dalam hal ini kami membuat beberapa model, seperti model tusuk biasa, tusuk ganda, model bintang, model kerang, model murbei dan model 21. c) Proses Kerja Pasca Produksi Tahap pasca produk si ini merupakan tahap akhir proses kerja, dimana dalam tahap ini merupakan proses finishing yang meliputi proses penyempurnaan dan pemeliharaan hubungan dengan pelanggan sampai dengan dijaminnya bahwa barang sampai ke pasar sesuai dengan yang direncanakan dalam bisnis. 10 Dalam usaha kita dengan mebuat produk sendiri, dalam tahap ini kami akan menggabungkan serta menyempurnakan tas dan aksesoris/pernak-pernik rajut kami. Meliputi penggabungan tali tas dengan badan tasnya, penggabungan kerangka boneka rajutnya, penambahan aksesoris dan perapian lagi terhadap produk rajut yang kami produksi ini. 2. Strategi Manajer Produksi Sebagai Manajer Produksi, saya menginginkan yang terbaik bagi perusahaan. Oleh karena itu, strategi yang saya gunakan adalah dengan menggunakan strategi desain produk yang merupakan tindak lanjut dari proses riset pasar yang dilakukan oleh bagian manajemen pemasaran. Dimana desain produk merupakan salah satu unsur memajukan usaha agar hasil produk tersebut dapat diterima oleh masyarakat, karena produk yang mereka dapatkan mempunyai kualitas yang baik, harga terjangkau, desain yang menarik, dan sebagainya. Untuk itu, saya berusaha mendesain produk sebaik mungkin yang memenuhi faktor-faktor sebagai berikut: 1. Faktor performasi Dengan mempertimbangkan: a) Kepraktisan. Produk yang kami produksi mempunyai sisi praktis, yakni bisa dipakai dimana saja dan kapan saja. b) Kemudahan dalam penggunaan. Produk kami sangat mudah untuk digunakan. c) Kemudahan dalam pemeliharaan. Produk kami sangat mudah dalam pemeliharaannya, karena produk kami ini produk rajutan jadi pemeliharaannya hanya cukup direndam dengan deterjen atau sabun cair lalu keringkan. 2. Faktor fungsi Dengan mempertimbangkan: 11 a) Kehandalan. Arti dari kehandalan disini adalah dapat digunakan secara berulang-ulang. Tentu saja produk kami dapat dipakai secara berulangulang dengan tidak mengurangi fungsi produk. b) Spesifikasi dari material. Material yang kami gunakan dalam produk ini berasal dari benang rajut yang tidak mudah putus dan bahan penolong lainnya yang aman dan tahan lama. 3. Faktor produksi Dengan mempertimbangkan: a) Bahan baku. Bahan baku yang kami gunakan sangat mudah ditemukan dipasaran. Hal ini tentu saja memudahkan kami dalam proses produksi. b) Tingkat ketrampilan tenaga kerja. Dalam hal ini manajemen produksi dibantu oleh manajemen sumber daya manusia untuk meningkatkan ketrampilan kerja karyawan yang tentunya harus mempunyai keahlian untuk merajut. c) Biaya produksi. Dalam hal ini manajemen produksi dibantu oleh manajemen keuangan untuk menyusun kebutuhan produksi dan sebisa mungkin mencukupi permintaan pasar dengan kebutuhan yang sebenarnya tanpa ada unsur penipuan. 4. Faktor kualitas bentuk Suatu desain harus dibuat sedemikian rupa agar menarik sehingga menimbulkan kenikmatan estetis. Hal ini penting dalam meningkatkan cita rasa konsumen, untuk itu perlu mempertimbangkan: a) Spirit dan gaya jaman. Spirit dan gaya jaman senantiasa menandai style suatu desain produk. Yang kami tau sejak jaman dahulu kreasi rajut hanya berbentuk sweater dan syal yang saat ini telah bergantu haluan dari kerajinan tangan ke mesin. Hal itu yang membuat kami membuat suatu produk rajutan yang mengikuti perkembangan jaman yang ada tetapi tetap mempertahankan kerajinan tangan daripada menggunakan mesin. b) Estetika dan daya tarik. Yang kami ketahui bahwa dalam pembuatan suatu produk dihubungkan dengan segi keindahan dan keserasian, yang merupakan faktor penting dalam desain, karena sebagus apapun 12 bahannya jika tidak memiliki senruhan keindahan maka tidak akan diminati oleh konsumen. Hal ini menjadi prinsip kami dalam memproduksi kerajianan rajut yang memiliki estetika dan daya tarik tersendiri karena masih menggunakan metode manual dengan tangan yang tentu saja estetika satu produk dan produk lainnya akan berbeda. c) Penyelesaian detail dan finishing. Jika sebuah produk dikerjakan secara asal-asalan akan terlihat tidak profesioanal. Oleh karena itu setiap detail dari produk rajutan yang kami hasilkan harus dicermati secara seksama, karena kualitas suatu produk sangat bergantung dari bagaimana penyelesaian detail dan finishingnya dilakukan dengan sempurna. Selanjutnya, selain menerapkan beberapa hal diatas, saya sebagai manajer produksi akan menerapkan prinsip-prinsip manajemen berbasis syariah juga. Dengan keyakinan akan peran dan kepemilikan seutuhnya dari Allah, maka konsep produksi tidak semata-mata bermotif maksimalisasi keuntungan dunia tetapi lebih penting untuk memaksimalisasi keuntungan akhirat. Upaya untuk memperoleh maslahah yang maksimum dapat terwujud apabila mengaplikasikan nilai-nilai Islam pada proses produksi. Dengan kata lain, seluruh kegiatan produksi terikat pada tatanan nilai moral dan teknikal Islami. Dalam Islam terdapat nilai-nilai yang membuat produksi tidak saja mendatangkan keuntungan, tetapi juga mendatangkan berkah. Nilai-nilai tersebut antara lain: a) Berwawasan jangka panjang, yaitu berorientasi kepada tujuan akhirat. Dalam kegiatan produksi, sudah seharusnya kita merorientasi kepada tujuan akhirat dimana setiap kita melakukan apapun selalu merasa bila kita sedang diawasi oleh Allah dan apa yang kita kerjaan akan mendapatkan balasan di akhirat kelak. Sehingga kita selalu berhati-hati dalam mengerjakan setiap proses produksi kreasi rajutan ini. b) Menepati janji dan kontrak, baik dengan lingkungan internal maupun eksternal. Kami berusaha semaksimal dan sejujur mungkin dalam hubungannya dengan manajer atau sub bagian yang lain dalam usaha ini karena kami dalam bidang produksi erat hubungannya dengan manajer 13 pemasaran, SDM dan keuangan. Serta menepati janji kepada pihak eksternal yang dalam hal ini adalah konsumen, suplier bahan baku dan resseler produk rajutan kami. c) Memenuhi takaran, ketepatan dan kebenaran. Dalam hal ini kami sebisa mungkin memenuhi takaran permintaan yang ada dipasaran, ketepatan dalam penyelesain pesanan yang ada dengan menjunjung tinggi nilai kebenaran dan kejujuran. d) Berpegang teguh pada kedisiplinan. Kami dalam bidang produksi semaksimal mungkin disiplin akan waktu pengerjaan setiap produk yang kami produksi agar tidak menyia-nyiakan waktu yang ada sehingga produk rajutan yang kami produksi dapat selesai tepat waktu. e) Menghormati hak individu. Dalam hal ini kami sangat menghormati rekan kami jika ada kritik maupun saran dalam proses produksi akan kami terima yang selanjutnya kami diskusikan bersama untuk memperoleh keputusan yang seadil-adilnya. f) Menghindari jenis dan proses produksi yang diharamkan dalam Islam. Dalam hal ini kami menjaga sebaik mungkin produk rajutan kami dari awal perolehan bahan, proses produksi sampai ke barang jadi tidak ada unsurunsur yang mengharamkannya. g) Tidak menimbun barang produksi. Kami memang menyediakan persediaan barang baik yang setengah jadi maupun barang jadi untuk menjaga pasokan barang yang beredar memenuhi permintaan pasar. Tapi dalam hal penimbunan barang secara besar-besaran yang diharapkan dapat dijual dengan harga tinggi dikemudian hari itu tidak kami lakukan. Karena hal itu dilarang dalam Islam dan sangat merugikan konsumen dan masyarakat karena berkurangnya suplai dan melonjaknya harga barang. 14 ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA 1. Struktur Organisasi Pegawai yang bekerja di usaha ini harus memiliki semangat yang tinggi, pekerja keras dan disiplin, selain itu karyawan juga harus memiliki skill merajut manual. Mengenai peraturan seperti keterlambatan kerja, ketidakdisiplinan dalam bekerja dan kecurangan seperti kebohongan kami memiliki beberapa sanksi seperti peringatan, pemotongan gaji bahkan sampai pemecatan. Bisnis kami sudah dibagi tugas dan tanggungjawab sesuai dengan keahlian masing-masing sehingga pekerjaan dapat terlaksana secara efektif dan efisien dengan tujuan mendapatkan tujuan yang maksimal. Di dalam menganalisis Sumber Daya Manusia, bisnis kami membagi beberapa bagian yang terdiri dari General Manajer, Manajer Pemasaran, Manajer Produksi, Manajer Keuangan dan Karyawan. 1. General Manager (GM). Disini GM sebagai koordinator utama yang biasa mengendalikan dan bertanggungjawab terhadap keberlangsungan usaha ini, sehingga barisan yang teratur. 2. Manajer Pemasaran bertanggung jawab dalam pemasaran dan pelayanan konsumen serta melaksanakan kerjasama dengan berbagai pihak guna memperluas jaringan dalam perkembangan usaha ini. 3. Manajer Produksi bertanggungjawab atas keberlangsungan produksi, seperti pembuatan desain produk sesuai dengan keinginan konsumen. Peningkatan produktivitas tenaga kerja dan lain sebagainya. 4. Manajer Keuangan bertanggungjawabdalam mengatur semua aspek keuangan baik pemasukan atau pengeluaran dalam usaha ini. 5. Manajer SDM bertanggung jawab dalam perekrutan karyawan dan pengembangan karyawan nantinya untuk keberlangsungan bisnis yang sedang kami jalani. 6. Karyawan aspek paling penting dalam terlaksananya bisnis “Handmade Simple Crochet”seperti yang dijelaskan sebelumnya, karyawan akan diambil 15 dari masyarakat yang nantinya dilatih kemampuan dalam membuat rajutan (gantungan kunci, bros, tempat handphone, kotak pensil, dompet). Usaha ini dikelola oleh kelompok, jadi penanggungjawab adalah seluruh anggota kelompok dengan anggota sebagai berikut: 1. Dwisafitri Setianingsih 2. Nurun Najmatillaila 3. Annisa Ika Imawati 4. Aulina Indah Sari Dengan keanggotaan kelompok yang kami miliki, untuk memulai bisnis ini kami menyusun struktur organisasi bisnis “Handmade Simple Crochet” sebagai berikut: Gambar 1. Gambaran Struktur Organisasi “Handmade Simple Crochet” GM Man. Pemasaran Man. Produksi Man. Keuangan Man. SDM Karyawan Gambar 2. Struktur Organisasi“Handmade Simple Crochet” Nurun Najmatillaila Annisa Ika Imawati Nurun Najmatillaila Dwisafitri Setianingsih Aulina Indah Sari Annisa Ika Imawati, Nurun Najmatillaila, Dwisafitri Setianingsih, Aulina Indah Sari 2. Rencana Pengembangan Usaha bagian MSDM 16 2. Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengembangan sumber daya manusia sebagi suatu upaya yang kami lakukan untuk membentuk karyawan yang berkualitas dengan ketrampilan yang baik, kemampuan kerja dan loyalitas kerja terhadap bisnis kami. Pengembangan ini sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan usaha yang kami jalankan itu sendiri. Strategi pengembangan sdm dapat berjalan dengan baik apabila disertai dengan program pengambangan sdm yang direncanakan dengan baik. Diantara startegi yang akan kami gunakan untuk melakukan pengembanagn sdm dalam bisnis ini diantara lain adalah sebagai berikut: a) Memberikan kesempatan pada setiap karyawan untuk menyalurkan ide dan gagasan pribadi mereka. Karena karyawan dalam bisnis kami tidak hanya sebagai pihak yang membantu membuat suatu produk, tetapi juga sebagai pihak yang bisa ikut berkontribusi dalam pengembangan produk kami. Sehingga ide dan gagasan yang mereka berikan akan kami dengarkan dan kami jadikan pertimbangan. b) Memberikan penghargaan kepada karyawan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi mereka dalam melakukan perubahan menjadi lebih baik. Hingga dampak akhirnya akan memberikan kontribusi yang baik bagi bisnis kami itu sendiri. c) Mengadakan program pelatihan bagi karyawan. Karena pada dsarnya kami akan menyerap tenaga kerja sekitar lokasi produksi yang bisa dikatakan awam dengan kaeahlian rajut merajut maka kami akan berusaha untuk melakukan pelatihan sesering dan seberkualitas mungkin untuk meningkatkan mutu produk kami itu sendiri. Manajemen sumber daya manusia dalam perspektif syariah diarahkan pada dua perbuatan manusia di dunia, yaitu perbuatan ibadah dan muamalah. Islam memberikan perhatian dan pandangan yang snagat mendalam terhadap pengembangan sumber daya manusia. Bukan hanya karena manusia merupakan khalifah di bumi, namun juga termasuk kepada nilai-nilai sikap dan perilaku manusia itu sendiri. 17 Dalam upaya kami melakukan pengembangan sdm yang ada, kami tidak hanya berorientasi kepada loyalitas karyawan saja, namun juga sebagai bentuk usaha kami untuk mengembangan sumber daya manusia yang bekerja beriringan dengan nilai agama yang kami terapkan. Meskipun dalam usaha kami bisa dikatakan bukan hal yang dekat dengan persoalan hukum agama, tapi kami akan berusaha untuk menerapkan nilai agama dalam kegiatan bisnis kami. Diantara startegi yang akan kami terapkan dalam upaya menanamkan nilai agama dalam bisnis ini diantaranya yaitu: a) Menekankan professionalitas dan menempatkan sdm sesuai dengan kemampuannya. Sifat ini merupakan sebagai suatu hal yang sanagt ditekankan oleh Rasulullah dalam menjalankan kegiatan. Karena jika suatu pekerjaan dikerjakan bukan oleh ahlinya, maka pekerjaan tersebut akan berantakan. b) Melibatkan karyawan dalam membuat sebuah keputusan tertentu. Hal ini agar kita lebih bisa melihat potensi apa saja yang sebenarnya mereka miliki dan apa saja yang perlu kita kembangkan lagi. c) Memberikan motivasi kepada karyawan. Motivasi dimana kita harus mementingkan urusan akhirat dibanding dunia, tetapi sebagai makhluk hidup kita tetap harus bekerja keras untuk menjemput rezeki yang halal dari Allah. Dalam proses manajemen dan pengembangan sumber daya manusia sebagiamana diajarkan dalam Islam pada suatu organisasi membutuhkan konsistensi sejak proses perekrutan, pendidikan, hingga penempatan seseorang dalam pekerjaan tertentu dalam organisasi. Dalam proses rekrutmen dan seleksi kami akan mengusahakan merekrut orang-orang sekitar yang sudah kami kenal, sehingga untuk penempatannya dengan pekerjaan yang akan dikerjakan, yang mana hal itu akan lebih memudahkan kami. Selain itu kami juga akan membuat sejenis kontrak kerja hitam diatas putih agar kami dan calon karyawan sma-sama mendapat kejelasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Dan dalam mengevaluasinya harus adil, tidak ada diskriminasi, kami akan melakukannya 18 dengan mengedepankan transparansi dan tanggung jawab kami sebagai pemilik usaha. 19 ASPEK KEUANGAN 1. Modal Untuk handmade rajutan ini, kebutuhan modal awal kami senilai Rp.600.000,- yaitu akumulasi iuran kami per mahasiswa senilai Rp.150.000,-. Meliputi untuk kebutuhan bahan baku dan bahan penolong lainnya. Karena produk kami ini bersifat pesanan, jadi untuk kebutuhan investasi dapat berubahubah. Dengan rincian sebagai berikut: Biaya Operasional: bahan baku (benang dll) Rp.300.000 peralatan (jarum, gunting dll) Rp. 50.000 lain-lain Rp. 50.000 Total Rp. 400.000 Taksiran Omset per Minggu: dompet Hp Rp. 20.000 x 3 Rp. 60.000 Bros Rp. 3000 x 7 Rp. 21.000 Rp. 4000 x 7 Rp. 28.000 Rp. 5.000 x 5 Rp. 25.000 Gantungan Kunci Rp. 4000 x 7 Rp. 28.000 Rp. 5.000 x 5 Rp. 25.000 Rp. 10.000 x 2 Rp. 20.000 Rp. 15.000 x 2 Rp. 30.000 Rp. 25.000 x 2 Rp. 50.000 Tas Kecil Rp. 40.000 x 2 Rp. 80.000 Kotak pencil Rp. 20.000 x 2 Rp. 40.000 Boneka mini Rp. 25.000 x 2 Rp. 50.000 Rp. 50.000 x 1 Rp. 50.000 Total Rp.507.000 Taksiran Omset per Bulan Rp. 507.000 x 4 = Rp. 2.028.000 Laba Bersih Per Bulan Rp. 2.028.000 – Rp. 400.000 = Rp. 1.628.000 20 Adapun langkah yang akan saya gunakan sebagai seorang manajer keuangan adalah sebagai berikut: a. Perencanaan keuangan Fungsi perencanaan disini adalah untuk merencanakan keuangan yang berhubungan dengan pengeluaran dan pemasukan uang dalam perusahaan untuk periode tertentu. Dalam hal perencanaan ini tentu semua biaya dan pemasukan akan dirinci satu persatu dan diharapkan bisa mengelola keuangan untuk mencapai tujuan perusahaan atau individu. Perencanaan keuangan ini berisikan daftar tentang tujuan-tujuan keuangan yang dilengkapi dengan cara bagaimana mencapai tujuan tersebut. Karena itu kadang perencana keuangan tidak bisa memberikan jawaban yang bersifat umum kepada tiap orang atau perusahaan. Hal ini dikarenakan tiap perusahaan atau individu memiliki kondisi, tujuan dan strategi yang berbeda dalam mengembangkan usaha. b. Anggaran keuangan Setelah melakukan perencanaan keuangan maka tahap selanjutnya adalah penganggaran keuangan. Yaitu dengan cara membuat secara detail tentang pengeluaran dan pemasukan yang ada di bisnis Handmade Simple Crochet. c. Pengelolaan keuangan Selanjutnya adalah mengatur pengelolaan keuagan dengan tepat yaitu dengan menggunakan dana yang dimiliki sebaik mungkin dalam operasional bisnis. d. Menyimpan uang Yaitu mengumpulkan dana dari bisnis Handmade Simple Crochet yang terkumpul agar disimpan dengan aman. e. Pengendalian keuangan Yaitu mengendalikan dana yang telah dianggarkan agar tidak digunakan sia-sia. f. Pemeriksaan dan pelaporan keuangan Jadi, setiap anggota yang ada di bisnis ini dapat melaporkan tentang penggunaan dana yang telah dianggarkan pada masing-masing tugasnya. 21 Selanjutnya, selain menerapkan beberapa hal diatas, saya sebagai manajer keuangan akan menerapkan prinsip-prinsip manajemen berbasis syariah juga. Prinsip keuangan syariah yang akan saya terapkan ada 5 hal yaitu dimulai dari cara memperoleh uang atau modal, cara pembelanjaan keuangan, tidak menggunakan riba, menerapkan ideologi Islam dalam bisnis, dan mengalokasikan profit dengan berzakat. 1. Dari sisi memperoleh uang dan mendapatkan modal Berbeda dengan sistem konvensional, cara mendapatkan uang dalam bisnis berbasis syariah tidak bisa sembarangan. Segala bentuk transaksi keuangan yang bertentangan dengan ajaran Islam harus dihindari. Contohnya : melakukan transaksi dengan objek atau benda yang haram, transaksi riba, transaksi yang tidak jelas kepastiannya, terdapat unsur penipuan, dll. Jadi, sebagai manajer saya akan berusaha semaksimal mungkin menghindari transaksi yang bertentangan dengan Islam. Selanjutnya dalam hal modal. Seperti yang sudah dijelaskan dalam proposal bahwa modal yang kami butuhkan dalam membuka bisnis ini adalah sekitar Rp.600.000,- dimana masing-masing dari kami para manajer memberikan iuran sebesar Rp.150.000,-. Hal ini kami lakukan untuk menghindari mencari modal ke Bank setelah adanya pertimbanganpertimbangan yang telah kami lakukan dan juga alasan lainnya adalah karena usaha yang telah berjalan ini masih pada tahap berkembang. 2. Dari sisi pembelanjaan Pembelanjaan dalam manajemen keuangan syariah harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak melanggar syariah Islam. Salah satu contohnya adalah mencegah penggelapan dana selain itu untuk mencegah investasi haram. Jadi, segala sesuatu bentuk transaksi pembelanjaan harus ada catatan transkip data (nota) yang menjadi bukti. 3. Tidak menggunakan riba 4. Menerapkan ideologi Islam dalam bisnis 5. Mengalokasikan profit dengan berzakat 22 PENUTUP Demikianlah proposal bisnis ini kami buat, semoga proposal ini dapat diterima oleh semua pihak karena proposal ini merupakan bentuk konsisten kami untuk mengembangkan bisnis yang telah kami mulai. Kamipun berharap proposal ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi semua pihak yang kiranya berkenan untuk menjadi investor guna mendukung usaha kami untuk semakin maju dan menjadi usaha besar dan bermanfaat di kemudian hari sehingga turut ambil bagian dalam meningkatkan kehidupan masyarakat. Semakin berkembangnya usaha kami dan melihat prospek bisnis yang begitu baik, maka kami yakin dapat memberikan keuntungan yang baik pula bagi investor, serta penyerapan tenaga kerja yang profesional yang semakin mengurangi pengangguran. Segala kritik dan saran yang membangun sangatlah kami harapkan dari semua pihak, karena kami menyadari bahwa proposal kami masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran tersebut semoga saja dapat menjadi lebih baik dihari esok. Atas segala waktu dan perhatiannya kami mengucapkan terima kasih. 23 LAMPIRAN 24 1