Uploaded by Naila Noor Hafidhoh

Proposal Usaha MBI Kel. 3

advertisement
PROPOSAL USAHA
“HANDMADE SIMPLE CROCHET”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas UAS
Mata Kuliah: Manajemen Bisnis Islam
Dosen Pengampu:Ulin Nuha, MSI
Disusun Oleh:
1. Dwisafitri Setianingsih
(1720310086)
2. Annisa Ika Imawati
(1720310091)
3. Nurun Najmatillaila
(1720310098)
4. Aulina Indah Sari
(1720310113)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2020
A. Latar Belakang
Rajut sering diidentikkan dengan kegiatan nenek-nenek yang duduk di kursi
goyang, karena merajut merupakan kegiatan yang bisa menjadi hobi atau
kegemaran sehingga bisa dilakukan sambil bersantai di waktu luang. Namun saat
ini, rajutan tidak hanya digemari oleh orang yang sudah tua saja, bahkan remaja
pun sudah banyak yang menyukainya dan menjadikannya sebagai hobi. Bahkan
hasil karya mereka pun sangat bervariasi dan memberi warna baru dalam dunia
rajut.
Seiring berkembangnya waktu, rajutan yang biasanya dibuat degan
menggunakan tangan, kini sudah banyak dibuat menggunakan mesin. Tetapi hal
itu tidak menyurutkan mereka para perajut untuk tetap melakukan pekerjaannya
dengan menggunakan tangan, karena memang hasil rajutan dengan tangan lebih
dihargai karena prosesnya yang menghabiskan waktu yang lama dan sangat
membutuhkan ketelitian dan konsentrasi. Rajutan hasil tangan jauh lebih otentik,
memiliki karakter dan ciri khas. Setiap hasil rajutan tidak akan persis sama.
Kegiatan merajut yang hanya dilakukan sebagai hobi pun bisa mendatangkan
keuntungan jika jeli melihat peluang bisnis yang ada.
Melihat peluang pasar yang cukup bagus ini, akhirnya menggerakkan saya
dan ke-3 (tiga) rekan saya untuk bersama-sama menjalankan bisnis tersebut.
Selain karena peluangnya yang cukup tinggi yang menjadi salah satu alasan kami
menjalankan usaha tersebut, tetapi juga kami telah memiliki kemampuan di
bidang ini tang tidak semua orang miliki. Sehingga, dengan keahlian dan
kesempatan yang ada maka kami mencoba menjalankan bisnis rajutan dengan
nama “Handmade Simple Crochet”. Handmade Simple Crochet hadir sebagai
bentuk realisasi bisnis kami dalam menjawab tangtangan serta peluang bisnis
yang begitu terbuka lebar dimana kami hadir untuk ikut ambil bagian dalam
pemenuhan permintaan pasar dalam hal berkreasi keunikan rajutan.
1
B. Visi dan Misi
Visi:
“Mewujudkan sebuah usaha yang mempunyai kualitas baik, bermutu tinggi,
berdisiplin tinggi dan selalu menjadi motivator terhadap usaha yang lainnya.”
Misi:
1. Selalu memberikan ide-ide baru dalam setiap produknya.
2. Selalu menseleksi bahan-bahan yang terbaik untuk produknya.
3. Selalu memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen.
4. Ikut berpartisipasi dalam mewujudkan kerja pemetintah dalam mengurangi
pengangguran.
C. Tujuan Usaha
Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan tetap menanamkan
etika dan kejujuran, menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan berwirausaha
dalam kegiatan usaha dan membudayakan semangat, sikap, perilaku dan
kemampuan berwirausaha dikalangan mahasiswa dan masyarakat yang mampu
diandalkan.
D. Uraian Singkat Usaha
Handmade Simple Crochet di dirikan untuk menjawab tantangan serta
peluang bisnis di dunia fashion dan aksesories yang saat ini sedang berkembang.
Sebagai produsen, kami melirik peluang yang satu ini yaitu merajut. Saat ini pasar
mulai melirik bisnis kreatif satu ini. Nilai estetik daru rajutan menjadi nilai plus
yang tidak bisa dibandingi oleh produk nonrajut. Misalnya saja tas, bros,
gantungan kunci, dan boneka mini rajut, nilai estetikanya akan lebih keluar
dibanding dengan barang-barang yang terbuat dari kain ataupun kulit. Itulah
sebabnya orang-orang menyukai produk rajut meskipun dengan harga yang relatif
tinggi jika dibanding dengan non rajut.
2
Bisnis yang kami buat ini dimuali dari bawah terlebih dahulu, seperti
memproduksi dengan skala kecil, sehingga bisa dilakukan dirumah, sedangkan
pemasarannya kami via online, offline dan melakukan pemasaran dengan
menitipkan barang ke toko-toko. Namun, kami memiliki keinginan bahwa suatu
saat nanti kami akan memiliki perusahaan yang memproduksi dengan skala besar
dan juga pemasaran yang lebih luas.
3
PROFIL PERUSAHAAN
1. Jenis Usaha
Produk yang kami buat merupakan ialah sebuah hobi yang biasa dilakukan
oleh kaum perempuan. Meski kelihatannya deserhana, diperlukan ketelitian dan
ketelatenan dalam merajut. Rajutan yang dibuat dengan teknik rumit, kreativitas
yang tinggi serta membutuhkan waktu yang lama berpeluang untuk terjual dengan
harga yang lebih tinggi. Kesabaran juga menjadi elemen penting dalam membuat
produk rajutan yang bermutu tinggi. Dengan nilai tambah kemasan dari produk
yang kami buat dan teknik handmade dapat memberikan nilai tambah dari produk
ini.
2. Nama Usaha
3. Lokasi Usaha
Handmade Simple Crochet berlokasi di:
Jln. Maschuri kavling Baru RT 08 RW 01, Ngembalrejo, Bae, Kudus, Jawa
Tengah
WA: 08225212998
4
ASPEK PEMASARAN
1. Gambaran Umum Pasar
Di era sekarang, dunia fashion terus mengalami perkembangan. Masyarakat
mulai memperhatikan penampilan mereka. Para pemuda juga mengenakan
pakaian yang trendi dan kekinian. Banyak remaja menjadikan beberapa selebriti
sebagai acuan mereka dalam penampilan.
Salah satu contoh yang masuk dalam kategori subsektor fashion ialah
kerajinan rajut. Merajut adalah suatu kesenian yang membutuhkan keahlian
tersendiri dan dengan memerlukan keterampilan tangan untuk membuat hasil
rajutan yang menarik dan rapi. Kerajinan rajut ialah salah satu kerajinan tangan
yang unik dan tidak ketinggalan zaman bila dibandingkan dengan gaya busana
masa kini.
Di tengah serbuan beragam jenis pernak-pernik dan tas buatan pabrik,
masyarakat ternyata juga masih mencari model atau jenis tas yang unik dan
berbeda dengan yang dipakai oleh kebanyakan orang. Mulai dari warna hingga
model semuanya istimewa. Pernak-pernik dan tas rajut merupakan salah satu jenis
hasil kerajinan tangan yang memiliki nilai eksklusivitas yang cukup tinggi.
Apalagi dari segi harga tidak jauh berbeda, bahkan tas jenis ini masih jauh lebih
murah dari barang sejenisnya. Dari segi bentuk sangat unik dan warnanya juga
begitu beragam. Pernak-pernik dan tas rajut jenis ini menjadi sesuatu yang
berbeda karena dibuat dari tangan bukan mesin, coraknya bisa berbeda-beda.
Kalau tas yang dibuat dengan menggunakan mesin, seribu tas persis sama bisa
diproduksi dalam waktu yang cukup singkat, tetapi tas yang dirajut tentu tidak
bisa. Begitu pula dengan beragam pernak-perniknya. Pernak-pernik dan tas yang
dibuat dengan merajut ternyata masih bisa mengejar kapasitas produksi apabila
dilakukan dengan pengelolaan yang baik.
2. Segmentasi Pasar
a. Segmentasi Geografis
Pada bisnis ini kami tidak membagi pasar berdasarkan letak geografis
suatu wilayah, semua akan kami layani dengan baik selama wilayah yang
ingin melakukan transaksi jangkauannya masih mudah dengan wilayah kami.
5
b. Segmentasi Demografis
Dalam bisnis yang kami jalankan kami lebih fokus pada pembagian pasar
yang dikhususkan untuk kaum perempuan.
c. Segmentasi Psikografis
Pada bisnis rajutan kami fokus terletak pada konsumen yang
memperhatikan penampilan dan update dengan fahion terbaru. Karena bisnis
yang kami jalankan tidak hanya berfokus pada satu produk tertentu saja
melainkan produk yang sedang diminati dimasyarakat.
d. Segmentasi Tingkah Laku
kami mencoba melakukan bisnis ini untuk memenuhi keinginan belanja
para calon konsumen yang memeliki kecenderungan tidak suka keramaian
atau pergi keluar rumah untuk belanja pernak-pernik rajut.
3. Strategi Pemasaran
Dalam
merancang
strategi
pemasaran
pada
suatu
bisnis,
perlu
memperhatikan beberapa hal yang terkait dengan bagaimana memasarkan produk
dengan baik. Salah satu cara untuk menentukan target pasar yaitu melalui strategi
marketing mix yang terdiri dari bebrapa variabel, yaitu product, price, place,
promotion atau yang lebih dikenal dengan strategi 4P. Penerapannya dalam bisnis
yang kami jalani yaitu:
a. Product, Produk dari binis kami adalah rajutan yang digolongkan menjadi
beberapa cluster yaitu Meage-meage clusterataukelompok rajutan yang
berukuran kecil seperti bros dan pernak-pernik lain, Ordinary clusteratau
kelompok rajutan berukuran sedang seperti sarung HP dan Giant clusteratau
kelompok rajutan berukuran besar seperti tas jinjing.
Produk-produk tersebut akan diletakkan di masing-masing tempat sesuai
cluster. Masing-masing produk juga akan diurutkan berdasarkan desain,
karena makin rumit desain atau motif maka makin tinggi pula harganya.
Untuk pengemasan, akan dikemas dengan plastik untuk produk-produk
meage-meage cluster yang dibeli satuan. Sedangkan unutk pembelian dengan
jumlah tertentu kami menyediakan kardus dengan motif yang unik. Untuk
ordinady cluster dan giant cluster juga akan dikemas dengan kardus sesuai
6
ukuran. Produk-produk tersebut akan dikemas ketika sudah dibeli, sekaligus
proses pembayaran.
Selain itu, kami menerima jasa pemesanan dengan jangka waktu yang
bervariasi. Variasi motif dan jenis akan mengalami variasi dan pemekaran
namun tidak akan jauh-jauh dari produk-produk awal.
b. Price, harga yang kami tawarkan sebisa mungkin kami setarakan dengan
harga pasaran. Sehingga calon konsumen lebih dimudahkan berbelanja tanpa
harus pergi ke tempat penjualan offline. Produk yang kami tawarkan cukup
terjangkau, tergantung dengan spesifikasi barang tersebut. Harga produk
masing-masing kluster berbeda-beda. Harga dipengaruhi oleh ukuran, dan
motif. Harga mulai dari Rp2.500,- hingga Rp50.000,-.
c. Place, untuk tempat sendiri kami tidak memiliki toko fisik tetapi kami
mempunyai tempat produksi yaitu di kost teman kami. Sehingga kami hanya
menawarkan produk memalui media sosial saja. Karena tidak ada wujud
fisiknya, maka meningkatkan kepercayaan customer sehingga penawaran yang
kami lakukan bisa mendapatkan ketertarikan produk oleh calon customer
kami. Selain itu kami juga menggunakan saluran pemasaran langsung. Saluran
pemasaran langsung adalah penyaluran produk dari kami langsung kepada
konsumen. Artinya, konsumen dapat langusng melakukan transaksi kepada
kami apabila melakukan pembelian.
d. Promotion, Promosi ini kami lakukan secara langsung dan tidak langsung.
Promosi secara tidak langsung yang pertama kali kami lakukan adalah dengan
cara kami membuat beberapa produk kemudian kami gunakan sendiri sebagai
salah satu promosi kami. Kegiatan ini kami lakukan untuk mengetahui tingkat
ketertarikan dan penerimaan pasar (terutama untuk konsumen di lingkungan
kami) terhadap produk kami.
Setelah kami mengetahui bahwa tingkat ketertarikan pasar cukup tinggi, maka
kami mulai menggunakan promosi secara langsung. Yang gencar kami
lakukan adalah dengan cara advertising (periklanan). Terkait dengan promosi,
menawarkan produk dengan kata-kata semenarik mungkin sangat diperlukan.
Sebagaimana internet yang pada dasarnya sebagi media informasi dan
7
hiburan, sehingga sangat cocok untuk mempromosikan produk. Promosi kami
lakukan dengan memposting produk kami di instagram dan story WhatsApp.
8
ASPEK PRODUKSI
1. Proses Kerja Bisnis Kelompok
Proses kerja dapat pula dikatakan sebagai proses produksi, dimana proses
produksi ini dapat dikategorikan menjadi tahap pra produksi, tahap proses
produksi dan proses pasca produksi.
Tahap pra produksi adalah tahap pecarian data awal oleh kami yang akan
menjadi pedoman untuk melakukan tahap produksi, data yang didapat ini nantinya
dapat dijadikan bahan untuk menentukan alur dari produk yang akan dibuat.
Dalam tahap pra produksi ini meliputi kegiatan administrasi, pemilihan ide,
pemilihan alat-alat dan menyusun jadwal kerja.
Tahap produksi merupakan suatu kegiatan yang harus menghasilkan suatu
barang atau jasa yang layak untuk dijual, memuaskan keinginan konsumen dan
dapat menguntungkan dalam bisnis. Dalam tahap produksi ini meliputi kegiatan
setting/ menentukan layout, atau mengubah bahan baku menjadi barang jadi.
Sedangkan tahap pasca produksi merupakan tahap akhir dari proses kerja
dimana dalam tahap ini merupakan proses finishing yang meliputi proses
penyempurnaan dan pemeliharaan hubungan dengan pelanggan sampai dengan
dijaminnya bahwa barang sampai kepasar sesuai dengan yang direncanakan dalam
bisnis.
a) Proses Kerja Pra Produksi
Produk ini kami buat dengan membuat produk sendiri. Dalam hal ini,
produk yang kita produksi sendiri yaitu kreasi rajut. Dengan membuat produk
kita sendiri ini, kita bisa mengatur tingkat kualitas barang jualan dan juga bisa
membuat merek kita sendiri, namun disaat yang bersamaan, membuat produk
sendiri juga memakan lebih banyak biaya, waktu dan juga tenaga.
Dari produk yang kita produksi sendiri ini mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan yang dapat kita temui, yaitu kita bisa menetapkan
biaya awal/modal yang rendah, kita bisa dapat mengontrol merek, kita bisa
mengontrol harga sesuai dengan keinginan kita, dan kita dapat mengontrol
kualitas barang yang kita produksi dan memastikan kualitasnya tetap tinngi
untuk memuaskan kebutuhan pelanggan kita. Kekurangan yang kita temui
9
dari produk yang kita produksi sendiri, misalnya memproduksi barang sendiri
bisa memakan waktu yang cukup banyak sehingga tidak cukup fokus untuk
mengembangkan bisnis kita ini, sulit untuk mengembangkan bisnis ini karena
jika pesanan yang ada melonjak kita akan kuwalahan untuk meengatasinya
san pilihan produk yang bisa kita jual menjadi terbatas.
b) Proses Kerja Produksi
Untuk produk yang kami jual dengan menggunakan metode membuat
produk sendiri yaitu bross, pernak-pernik dan tas rajut dalam kegiatan
produksinya ada beberapa tahap. Kegiatan tahap pertama yaitu penyiapan
bahan dasar pembuatan rajutan. Dalam penyiapan bahan produksi ini meliputi
benang rajut disini kami menggunakan benang polycherry, kemudian ada
jarum hakpen dimana hal ini merupakan jarum terpenting dalam proses rajut
merajut dan alat alat pendukung lainnya seperti gunting, aksesoris tambahan
(dalam hal ini kami menggunakan kancing berbagai warna), jarum jahit dan
benang jahit.
Pada tahap kedua yaitu pembuatan simpul awal dimana hal ini
merupakan proses yang menentukan seperti apa hasil dari rajutan yang akan
kira produksi nantinya. Dari pembuatan simpul awal ini akan didapatkan
macam-macam jenis tusukan pada jarum hakpen sehingga akan diperoleh
keanekaragaman pernak-pernik dan tas rajut.
Tahap selanjutnya adalah membuat kerangka badan dari produk kami,
untuk bros dan pernak pernik lainnya biasanya berbentuk bunga dan boneka
mini. Sedangkan untuk tas rajut itu sendiri dan tali tas rajut itu sendiri. Dalam
hal ini kami membuat beberapa model, seperti model tusuk biasa, tusuk
ganda, model bintang, model kerang, model murbei dan model 21.
c) Proses Kerja Pasca Produksi
Tahap pasca produk si ini merupakan tahap akhir proses kerja, dimana
dalam tahap ini merupakan proses finishing yang meliputi proses
penyempurnaan dan pemeliharaan hubungan dengan pelanggan sampai
dengan dijaminnya bahwa barang sampai ke pasar sesuai dengan yang
direncanakan dalam bisnis.
10
Dalam usaha kita dengan mebuat produk sendiri, dalam tahap ini kami
akan menggabungkan serta menyempurnakan tas dan aksesoris/pernak-pernik
rajut kami. Meliputi penggabungan tali tas dengan badan tasnya,
penggabungan kerangka boneka rajutnya, penambahan aksesoris dan perapian
lagi terhadap produk rajut yang kami produksi ini.
2. Strategi Manajer Produksi
Sebagai Manajer Produksi, saya menginginkan yang terbaik bagi
perusahaan. Oleh karena itu, strategi yang saya gunakan adalah dengan
menggunakan strategi desain produk yang merupakan tindak lanjut dari proses
riset pasar yang dilakukan oleh bagian manajemen pemasaran.
Dimana desain produk merupakan salah satu unsur memajukan usaha agar
hasil produk tersebut dapat diterima oleh masyarakat, karena produk yang mereka
dapatkan mempunyai kualitas yang baik, harga terjangkau, desain yang menarik,
dan sebagainya.
Untuk itu, saya berusaha mendesain produk sebaik mungkin yang
memenuhi faktor-faktor sebagai berikut:
1. Faktor performasi
Dengan mempertimbangkan:
a) Kepraktisan. Produk yang kami produksi mempunyai sisi praktis, yakni
bisa dipakai dimana saja dan kapan saja.
b) Kemudahan dalam penggunaan. Produk kami sangat mudah untuk
digunakan.
c) Kemudahan dalam pemeliharaan. Produk kami sangat mudah dalam
pemeliharaannya, karena produk kami ini produk rajutan jadi
pemeliharaannya hanya cukup direndam dengan deterjen atau sabun cair
lalu keringkan.
2. Faktor fungsi
Dengan mempertimbangkan:
11
a) Kehandalan. Arti dari kehandalan disini adalah dapat digunakan secara
berulang-ulang. Tentu saja produk kami dapat dipakai secara berulangulang dengan tidak mengurangi fungsi produk.
b) Spesifikasi dari material. Material yang kami gunakan dalam produk ini
berasal dari benang rajut yang tidak mudah putus dan bahan penolong
lainnya yang aman dan tahan lama.
3. Faktor produksi
Dengan mempertimbangkan:
a) Bahan baku. Bahan baku yang kami gunakan sangat mudah ditemukan
dipasaran. Hal ini tentu saja memudahkan kami dalam proses produksi.
b) Tingkat ketrampilan tenaga kerja. Dalam hal ini manajemen produksi
dibantu oleh manajemen sumber daya manusia untuk meningkatkan
ketrampilan kerja karyawan yang tentunya harus mempunyai keahlian
untuk merajut.
c) Biaya produksi. Dalam hal ini manajemen produksi dibantu oleh
manajemen keuangan untuk menyusun kebutuhan produksi dan sebisa
mungkin mencukupi permintaan pasar
dengan kebutuhan yang
sebenarnya tanpa ada unsur penipuan.
4. Faktor kualitas bentuk
Suatu desain harus dibuat sedemikian rupa agar menarik sehingga
menimbulkan kenikmatan estetis. Hal ini penting dalam meningkatkan cita
rasa konsumen, untuk itu perlu mempertimbangkan:
a) Spirit dan gaya jaman. Spirit dan gaya jaman senantiasa menandai style
suatu desain produk. Yang kami tau sejak jaman dahulu kreasi rajut
hanya berbentuk sweater dan syal yang saat ini telah bergantu haluan dari
kerajinan tangan ke mesin. Hal itu yang membuat kami membuat suatu
produk rajutan yang mengikuti perkembangan jaman yang ada tetapi
tetap mempertahankan kerajinan tangan daripada menggunakan mesin.
b) Estetika dan daya tarik. Yang kami ketahui bahwa dalam pembuatan
suatu produk dihubungkan dengan segi keindahan dan keserasian, yang
merupakan faktor penting dalam desain, karena sebagus apapun
12
bahannya jika tidak memiliki senruhan keindahan maka tidak akan
diminati oleh konsumen. Hal ini menjadi prinsip kami dalam
memproduksi kerajianan rajut yang memiliki estetika dan daya tarik
tersendiri karena masih menggunakan metode manual dengan tangan
yang tentu saja estetika satu produk dan produk lainnya akan berbeda.
c) Penyelesaian detail dan finishing. Jika sebuah produk dikerjakan secara
asal-asalan akan terlihat tidak profesioanal. Oleh karena itu setiap detail
dari produk rajutan yang kami hasilkan harus dicermati secara seksama,
karena kualitas suatu produk sangat bergantung dari bagaimana
penyelesaian detail dan finishingnya dilakukan dengan sempurna.
Selanjutnya, selain menerapkan beberapa hal diatas, saya sebagai manajer
produksi akan menerapkan prinsip-prinsip manajemen berbasis syariah juga.
Dengan keyakinan akan peran dan kepemilikan seutuhnya dari Allah, maka
konsep produksi tidak semata-mata bermotif maksimalisasi keuntungan dunia
tetapi lebih penting untuk memaksimalisasi keuntungan akhirat.
Upaya untuk memperoleh maslahah yang maksimum dapat terwujud apabila
mengaplikasikan nilai-nilai Islam pada proses produksi. Dengan kata lain, seluruh
kegiatan produksi terikat pada tatanan nilai moral dan teknikal Islami. Dalam
Islam terdapat nilai-nilai yang membuat produksi tidak saja mendatangkan
keuntungan, tetapi juga mendatangkan berkah. Nilai-nilai tersebut antara lain:
a) Berwawasan jangka panjang, yaitu berorientasi kepada tujuan akhirat. Dalam
kegiatan produksi, sudah seharusnya kita merorientasi kepada tujuan akhirat
dimana setiap kita melakukan apapun selalu merasa bila kita sedang diawasi
oleh Allah dan apa yang kita kerjaan akan mendapatkan balasan di akhirat
kelak. Sehingga kita selalu berhati-hati dalam mengerjakan setiap proses
produksi kreasi rajutan ini.
b) Menepati janji dan kontrak, baik dengan lingkungan internal maupun
eksternal. Kami berusaha semaksimal dan sejujur
mungkin dalam
hubungannya dengan manajer atau sub bagian yang lain dalam usaha ini
karena kami dalam bidang produksi erat hubungannya dengan manajer
13
pemasaran, SDM dan keuangan. Serta menepati janji kepada pihak eksternal
yang dalam hal ini adalah konsumen, suplier bahan baku dan resseler produk
rajutan kami.
c) Memenuhi takaran, ketepatan dan kebenaran. Dalam hal ini kami sebisa
mungkin memenuhi takaran permintaan yang ada dipasaran, ketepatan dalam
penyelesain pesanan yang ada dengan menjunjung tinggi nilai kebenaran dan
kejujuran.
d) Berpegang teguh pada kedisiplinan. Kami dalam bidang produksi semaksimal
mungkin disiplin akan waktu pengerjaan setiap produk yang kami produksi
agar tidak menyia-nyiakan waktu yang ada sehingga produk rajutan yang
kami produksi dapat selesai tepat waktu.
e) Menghormati hak individu. Dalam hal ini kami sangat menghormati rekan
kami jika ada kritik maupun saran dalam proses produksi akan kami terima
yang selanjutnya kami diskusikan bersama untuk memperoleh keputusan
yang seadil-adilnya.
f) Menghindari jenis dan proses produksi yang diharamkan dalam Islam. Dalam
hal ini kami menjaga sebaik mungkin produk rajutan kami dari awal
perolehan bahan, proses produksi sampai ke barang jadi tidak ada unsurunsur yang mengharamkannya.
g) Tidak menimbun barang produksi. Kami memang menyediakan persediaan
barang baik yang setengah jadi maupun barang jadi untuk menjaga pasokan
barang yang beredar memenuhi permintaan pasar. Tapi dalam hal
penimbunan barang secara besar-besaran yang diharapkan dapat dijual
dengan harga tinggi dikemudian hari itu tidak kami lakukan. Karena hal itu
dilarang dalam Islam dan sangat merugikan konsumen dan masyarakat karena
berkurangnya suplai dan melonjaknya harga barang.
14
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
1. Struktur Organisasi
Pegawai yang bekerja di usaha ini harus memiliki semangat yang tinggi,
pekerja keras dan disiplin, selain itu karyawan juga harus memiliki skill merajut
manual. Mengenai peraturan seperti keterlambatan kerja, ketidakdisiplinan dalam
bekerja dan kecurangan seperti kebohongan kami memiliki beberapa sanksi
seperti peringatan, pemotongan gaji bahkan sampai pemecatan.
Bisnis kami sudah dibagi tugas dan tanggungjawab sesuai dengan keahlian
masing-masing sehingga pekerjaan dapat terlaksana secara efektif dan efisien
dengan tujuan mendapatkan tujuan yang maksimal. Di dalam menganalisis
Sumber Daya Manusia, bisnis kami membagi beberapa bagian yang terdiri dari
General Manajer, Manajer Pemasaran, Manajer Produksi, Manajer Keuangan dan
Karyawan.
1. General Manager (GM). Disini GM sebagai koordinator utama yang biasa
mengendalikan dan bertanggungjawab terhadap keberlangsungan usaha ini,
sehingga barisan yang teratur.
2. Manajer Pemasaran bertanggung jawab dalam pemasaran dan pelayanan
konsumen serta melaksanakan kerjasama dengan berbagai pihak guna
memperluas jaringan dalam perkembangan usaha ini.
3. Manajer Produksi bertanggungjawab atas keberlangsungan produksi, seperti
pembuatan desain produk sesuai dengan keinginan konsumen. Peningkatan
produktivitas tenaga kerja dan lain sebagainya.
4. Manajer
Keuangan
bertanggungjawabdalam
mengatur
semua
aspek
keuangan baik pemasukan atau pengeluaran dalam usaha ini.
5. Manajer SDM bertanggung jawab dalam perekrutan karyawan dan
pengembangan karyawan nantinya untuk keberlangsungan bisnis yang sedang
kami jalani.
6. Karyawan aspek paling penting dalam terlaksananya bisnis “Handmade
Simple Crochet”seperti yang dijelaskan sebelumnya, karyawan akan diambil
15
dari masyarakat yang nantinya dilatih kemampuan dalam membuat rajutan
(gantungan kunci, bros, tempat handphone, kotak pensil, dompet).
Usaha ini dikelola oleh kelompok, jadi penanggungjawab adalah seluruh
anggota kelompok dengan anggota sebagai berikut:
1. Dwisafitri Setianingsih
2. Nurun Najmatillaila
3. Annisa Ika Imawati
4. Aulina Indah Sari
Dengan keanggotaan kelompok yang kami miliki, untuk memulai bisnis ini
kami menyusun struktur organisasi bisnis “Handmade Simple Crochet” sebagai
berikut:
Gambar 1. Gambaran Struktur Organisasi “Handmade Simple Crochet”
GM
Man.
Pemasaran
Man.
Produksi
Man.
Keuangan
Man. SDM
Karyawan
Gambar 2. Struktur Organisasi“Handmade Simple Crochet”
Nurun Najmatillaila
Annisa Ika
Imawati
Nurun
Najmatillaila
Dwisafitri
Setianingsih
Aulina Indah
Sari
Annisa Ika Imawati, Nurun Najmatillaila, Dwisafitri Setianingsih, Aulina Indah Sari
2. Rencana Pengembangan Usaha bagian MSDM
16
2. Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan sumber daya manusia sebagi suatu upaya yang kami lakukan
untuk membentuk karyawan yang berkualitas dengan ketrampilan yang baik,
kemampuan kerja dan loyalitas kerja terhadap bisnis kami. Pengembangan ini
sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan usaha yang kami jalankan itu sendiri.
Strategi pengembangan sdm dapat berjalan dengan baik apabila disertai
dengan program pengambangan sdm yang direncanakan dengan baik. Diantara
startegi yang akan kami gunakan untuk melakukan pengembanagn sdm dalam
bisnis ini diantara lain adalah sebagai berikut:
a) Memberikan kesempatan pada setiap karyawan untuk menyalurkan ide dan
gagasan pribadi mereka. Karena karyawan dalam bisnis kami tidak hanya
sebagai pihak yang membantu membuat suatu produk, tetapi juga sebagai
pihak yang bisa ikut berkontribusi dalam pengembangan produk kami.
Sehingga ide dan gagasan yang mereka berikan akan kami dengarkan dan
kami jadikan pertimbangan.
b) Memberikan penghargaan kepada karyawan. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan motivasi mereka dalam melakukan perubahan menjadi lebih
baik. Hingga dampak akhirnya akan memberikan kontribusi yang baik bagi
bisnis kami itu sendiri.
c) Mengadakan program pelatihan bagi karyawan. Karena pada dsarnya kami
akan menyerap tenaga kerja sekitar lokasi produksi yang bisa dikatakan
awam dengan kaeahlian rajut merajut maka kami akan berusaha untuk
melakukan pelatihan sesering dan seberkualitas mungkin untuk meningkatkan
mutu produk kami itu sendiri.
Manajemen sumber daya manusia dalam perspektif syariah diarahkan pada
dua perbuatan manusia di dunia, yaitu perbuatan ibadah dan muamalah. Islam
memberikan perhatian dan pandangan yang snagat mendalam terhadap
pengembangan sumber daya manusia. Bukan hanya karena manusia merupakan
khalifah di bumi, namun juga termasuk kepada nilai-nilai sikap dan perilaku
manusia itu sendiri.
17
Dalam upaya kami melakukan pengembangan sdm yang ada, kami tidak
hanya berorientasi kepada loyalitas karyawan saja, namun juga sebagai bentuk
usaha kami untuk mengembangan sumber daya manusia yang bekerja beriringan
dengan nilai agama yang kami terapkan. Meskipun dalam usaha kami bisa
dikatakan bukan hal yang dekat dengan persoalan hukum agama, tapi kami akan
berusaha untuk menerapkan nilai agama dalam kegiatan bisnis kami. Diantara
startegi yang akan kami terapkan dalam upaya menanamkan nilai agama dalam
bisnis ini diantaranya yaitu:
a) Menekankan professionalitas dan menempatkan sdm sesuai dengan
kemampuannya. Sifat ini merupakan sebagai suatu hal yang sanagt
ditekankan oleh Rasulullah dalam menjalankan kegiatan. Karena jika suatu
pekerjaan dikerjakan bukan oleh ahlinya, maka pekerjaan tersebut akan
berantakan.
b) Melibatkan karyawan dalam membuat sebuah keputusan tertentu. Hal ini agar
kita lebih bisa melihat potensi apa saja yang sebenarnya mereka miliki dan
apa saja yang perlu kita kembangkan lagi.
c) Memberikan motivasi kepada karyawan. Motivasi dimana
kita harus
mementingkan urusan akhirat dibanding dunia, tetapi sebagai makhluk hidup
kita tetap harus bekerja keras untuk menjemput rezeki yang halal dari Allah.
Dalam proses manajemen dan pengembangan sumber daya manusia
sebagiamana diajarkan dalam Islam pada suatu organisasi membutuhkan
konsistensi sejak proses perekrutan, pendidikan, hingga penempatan seseorang
dalam pekerjaan tertentu dalam organisasi. Dalam proses rekrutmen dan seleksi
kami akan mengusahakan merekrut orang-orang sekitar yang sudah kami kenal,
sehingga untuk penempatannya dengan pekerjaan yang akan dikerjakan, yang
mana hal itu akan lebih memudahkan kami. Selain itu kami juga akan membuat
sejenis kontrak kerja hitam diatas putih agar kami dan calon karyawan sma-sama
mendapat
kejelasan
yang
dapat
dipertanggungjawabkan.
Dan
dalam
mengevaluasinya harus adil, tidak ada diskriminasi, kami akan melakukannya
18
dengan mengedepankan transparansi dan tanggung jawab kami sebagai pemilik
usaha.
19
ASPEK KEUANGAN
1. Modal
Untuk handmade rajutan ini, kebutuhan modal awal kami senilai
Rp.600.000,- yaitu akumulasi iuran kami per mahasiswa senilai Rp.150.000,-.
Meliputi untuk kebutuhan bahan baku dan bahan penolong lainnya. Karena
produk kami ini bersifat pesanan, jadi untuk kebutuhan investasi dapat berubahubah. Dengan rincian sebagai berikut:
Biaya Operasional:
 bahan baku (benang dll)
Rp.300.000
 peralatan (jarum, gunting dll)
Rp. 50.000
 lain-lain
Rp. 50.000
Total
Rp. 400.000
Taksiran Omset per Minggu:
 dompet Hp
Rp. 20.000 x 3
Rp. 60.000
 Bros
Rp. 3000 x 7
Rp. 21.000
Rp. 4000 x 7
Rp. 28.000
Rp. 5.000 x 5
Rp. 25.000
 Gantungan Kunci Rp. 4000 x 7
Rp. 28.000
Rp. 5.000 x 5
Rp. 25.000
Rp. 10.000 x 2
Rp. 20.000
Rp. 15.000 x 2
Rp. 30.000
Rp. 25.000 x 2
Rp. 50.000
 Tas Kecil
Rp. 40.000 x 2
Rp. 80.000
 Kotak pencil
Rp. 20.000 x 2
Rp. 40.000
 Boneka mini
Rp. 25.000 x 2
Rp. 50.000
Rp. 50.000 x 1
Rp. 50.000
Total
Rp.507.000
Taksiran Omset per Bulan Rp. 507.000 x 4
= Rp. 2.028.000
Laba Bersih Per Bulan Rp. 2.028.000 – Rp. 400.000 = Rp. 1.628.000
20
Adapun langkah yang akan saya gunakan sebagai seorang manajer
keuangan adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan keuangan
Fungsi perencanaan disini adalah untuk merencanakan keuangan yang
berhubungan dengan pengeluaran dan pemasukan uang dalam perusahaan
untuk periode tertentu. Dalam hal perencanaan ini tentu semua biaya dan
pemasukan akan dirinci satu persatu dan diharapkan bisa mengelola keuangan
untuk mencapai tujuan perusahaan atau individu.
Perencanaan keuangan ini berisikan daftar tentang tujuan-tujuan
keuangan yang dilengkapi dengan cara bagaimana mencapai tujuan tersebut.
Karena itu kadang perencana keuangan tidak bisa memberikan jawaban yang
bersifat umum kepada tiap orang atau perusahaan. Hal ini dikarenakan tiap
perusahaan atau individu memiliki kondisi, tujuan dan strategi yang berbeda
dalam mengembangkan usaha.
b. Anggaran keuangan
Setelah melakukan perencanaan keuangan maka tahap selanjutnya adalah
penganggaran keuangan. Yaitu dengan cara membuat secara detail tentang
pengeluaran dan pemasukan yang ada di bisnis Handmade Simple Crochet.
c. Pengelolaan keuangan
Selanjutnya adalah mengatur pengelolaan keuagan dengan tepat yaitu
dengan menggunakan dana yang dimiliki sebaik mungkin dalam operasional
bisnis.
d. Menyimpan uang
Yaitu mengumpulkan dana dari bisnis Handmade Simple Crochet yang
terkumpul agar disimpan dengan aman.
e. Pengendalian keuangan
Yaitu mengendalikan dana yang telah dianggarkan agar tidak digunakan
sia-sia.
f. Pemeriksaan dan pelaporan keuangan
Jadi, setiap anggota yang ada di bisnis ini dapat melaporkan tentang
penggunaan dana yang telah dianggarkan pada masing-masing tugasnya.
21
Selanjutnya, selain menerapkan beberapa hal diatas, saya sebagai manajer
keuangan akan menerapkan prinsip-prinsip manajemen berbasis syariah juga.
Prinsip keuangan syariah yang akan saya terapkan ada 5 hal yaitu dimulai dari
cara memperoleh uang atau modal, cara pembelanjaan keuangan, tidak
menggunakan riba, menerapkan ideologi Islam dalam bisnis, dan mengalokasikan
profit dengan berzakat.
1.
Dari sisi memperoleh uang dan mendapatkan modal
Berbeda dengan sistem konvensional, cara mendapatkan uang dalam bisnis
berbasis syariah tidak bisa sembarangan. Segala bentuk transaksi keuangan
yang bertentangan dengan ajaran Islam harus dihindari. Contohnya :
melakukan transaksi dengan objek atau benda yang haram, transaksi riba,
transaksi yang tidak jelas kepastiannya, terdapat unsur penipuan, dll. Jadi,
sebagai manajer saya akan berusaha semaksimal mungkin menghindari
transaksi yang bertentangan dengan Islam.
Selanjutnya dalam hal modal. Seperti yang sudah dijelaskan dalam
proposal bahwa modal yang kami butuhkan dalam membuka bisnis ini adalah
sekitar Rp.600.000,- dimana masing-masing dari kami para manajer
memberikan iuran sebesar Rp.150.000,-. Hal ini kami lakukan untuk
menghindari mencari modal ke Bank setelah adanya pertimbanganpertimbangan yang telah kami lakukan dan juga alasan lainnya adalah karena
usaha yang telah berjalan ini masih pada tahap berkembang.
2.
Dari sisi pembelanjaan
Pembelanjaan dalam manajemen keuangan syariah harus dilakukan
dengan hati-hati agar tidak melanggar syariah Islam. Salah satu contohnya
adalah mencegah penggelapan dana selain itu untuk mencegah investasi
haram. Jadi, segala sesuatu bentuk transaksi pembelanjaan harus ada catatan
transkip data (nota) yang menjadi bukti.
3.
Tidak menggunakan riba
4.
Menerapkan ideologi Islam dalam bisnis
5.
Mengalokasikan profit dengan berzakat
22
PENUTUP
Demikianlah proposal bisnis ini kami buat, semoga proposal ini dapat
diterima oleh semua pihak karena proposal ini merupakan bentuk konsisten kami
untuk mengembangkan bisnis yang telah kami mulai. Kamipun berharap proposal
ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi semua pihak yang kiranya berkenan
untuk menjadi investor guna mendukung usaha kami untuk semakin maju dan
menjadi usaha besar dan bermanfaat di kemudian hari sehingga turut ambil bagian
dalam meningkatkan kehidupan masyarakat. Semakin berkembangnya usaha kami
dan melihat prospek bisnis yang begitu baik, maka kami yakin dapat memberikan
keuntungan yang baik pula bagi investor, serta penyerapan tenaga kerja yang
profesional yang semakin mengurangi pengangguran.
Segala kritik dan saran yang membangun sangatlah kami harapkan dari
semua pihak, karena kami menyadari bahwa proposal kami masih jauh dari kata
sempurna. Kritik dan saran tersebut semoga saja dapat menjadi lebih baik dihari
esok. Atas segala waktu dan perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.
23
LAMPIRAN
24
1
Download