Uploaded by wyndjo

PENGEMBANGAN STANDARD ISI PROGRAM LATIHAN KELOMPOK UMUR

advertisement
ASPEK PENTING DALAM
STANDARDISASI ISI PROGRAM LATIHAN KELOMPOK UMUR
WIYANTO W.SOEHARDJO
WEBINAR, 9 AGUSTUS 2020
KONTEKS STANDARD
Salah satu acuan dalam
pembuatan standard isi
program latihan pada
kelompok umur adalah
Model Long Term Athlete
Development (LTAD), yang
telah dilaksanakan oleh
negara-negara maju.
Model LTAD merupakan
suatu continuum yang
dimulai dari USIA DINI
hingga USIA LANJUT
BASIC MODEL SPORT FOR LIFE
(Canada SportForLife)
ASPEK KRUSIAL YANG HARUS
DIPERTIMBANGKAN
PERTANYAAN KRITIS
Literasi Fisik
Pengetahuan dan keterampilan apa?
Spesialisasi
Bagaiamana menyeimbangkan Literasi Fisik
dengan Spesialisasi Kecabangan?
Usia
Apakah ada perbedaan antar-kelompok
umur?
Kemampuan-latih
Kapan jendela kemampuan-latih komponen
fisik tertentu terbuka?
Intelektual, Emosional, Perkembangan Mental
Program apa untuk menjawab aspek ini?
Waktu (prestasi butuh waktu)
Berapa lama sesi latihan? Berapa lama suatu
keterampilan dapat diakuisisi?
Periodesasi
Periodesasi seperti apa yang cocok? (out of
the box)
Kompetisi
Pengalaman kompetisi seperti apa?
Integrasi dan Penyesuaian Sistem
Bagaimana suatu program merupakan
bagian dari program yang terintegrasi?
Pengembangan jangka panjang
Bagaimana membangun secara
berkesinambungan
TIGA PILAR STANDARD
S
P
K
STANDARD
KOMPETENSI PELATIH
ISI PROGRAM
APLIKASI 3 PILAR STANDARD DALAM ISI
PROGRAM
Pengetahuan
• Anatomi
• Gizi
• Sistem
kardiovaskuler
• Sistem otot rangka
• Pengaruh olahraga
• Aturan bermain
• DLL
Keterampilan
• Fundamental
Movement Skills
• Teknik Dasar
• Teknik Lanjutan
• Bermain
• DLL
Sikap
• Sikap Mental Positif
• Motivasi berprestasi
• Menghargai
• Kerjasama
• DLL
LITERASI FISIK
Literasi fisik adalah kemampuan
dalam menguasai keterampilan
gerakan dasar (FMS), keterampilan
dasar kecabangan olahraga, dan
kesadaran tentang pentingnya
aktivitas fisik dalam kehidupan.
Domain Literasi Fisik, bukan hanya
tentang fisik, tetapi juga tentang
mental (psikomotor, afeksi, dan
kognisi) : Domain PENDIDIKAN
CONTOH 6 KETERAMPILAN GERAKAN
DASAR (Fundamental Movement Skills)
Jika bisa melempar,
maka akan bisa
berpartisipasi pada
cabang olahraga,
antara lain:
Atletik, Bolabasket,
Bisbol, Softball, Bola
Voli, Rugby, Football
Jika bisa menangkap,
maka akan bisa
berpartisipasi pada
cabang olahraga, antara
lain:
Bolabasket, Bisbol, Rugby,
American Football,
Frisbee
Jika bisa memukul,
maka akan bisa
berpartisipasi pada
cabang olahraga,
antara lain:
Tenis, Tenis meja,
Softball, Bisbol
Jika bisa
menyeimbangkan tubuh,
maka akan bisa
berpartisipasi pada
cabang olahraga, antara
lain:
Senam aerobic, Senam
artistic, Senam ritmik,
Loncat indah, Skating
Jika bisa menendang,
maka akan bisa
berpartisipasi pada
cabang olahraga,
antara lain:
Sepakbola, Rugby,
American football
Jika bisa melompat,
maka akan bisa
berpartisipasi pada
cabang olahraga,
antara lain:
Senam artistic, lompat
jauh, olahraga
permainan
PANDUAN AKTIVITAS FISIK (WHO)
USIA
AKTIVITAS FISIK
3 – 5 th
Melakukan aktivitas fisik setiap hari. Bermain secara aktif dengan permainan
yang menyenangkan dan melibatkan aktivitas fisik
6 – 17 th
Melakukan aktivitas fisik minimal 3x dalam seminggu. Ringan hingga sedang.
(1 jam): Aerobik (sepeda, lari, renang), penguatan otot (sit up,push up, pull
up), penguatan tulang (lompat, senam)
18 – 64 th
Min.150 menit per minggu
Aktivitas fisik secara teratur merupakan hal penting untuk meningkatkan
kesehatan. Banyak bergerak, mengurangi duduk punya dampak luar
biasa untuk semua orang, tidak terbatas pada usia, jenis kelamin, ras,
etnis, dan tingkat kebugarannya.
MATERI LATIHAN BERDASARKAN KELOMPOK UMUR
6 – 11 tahun
◦ Tulang rangka belum berkembang sempurna (tulang belakang sedikit melengkung).
Latihan harus ditujukan untuk memperkuat postur tubuh.
◦ Cara belajar dan berpikir masih bersifat konvergen (berfokus pada satu obyek). Masih sulit
menghubungkan antara subyek satu dengan yang lain. Latihan harus dilakukan bagian-per
bagian menuju penguasaan gerakan yang kompleks.
◦ Secara emosional cenderung impulsive (meledak-ledak).
◦ Konsentrasi masih sulit. Rata-rata 5 menit. Latihan harus dilakukan untuk menarik perhatian.
Harus kreatif dalam menyajikan materi latihan.
◦ Keterampilan dasar secara umum telah dikuasai (merangkak, berguling, melompat dan
melempar dengan Gerakan sederhana)
◦ Jendela untuk melatih koordinasi dan kecepatan mulai terbuka (putra dan putri)
◦ Sifat berkompetisi untuk saling menggungguli
◦ Kecakapan bermain permainan yang kompleks dapat diperkenalkan secara bertahap.
◦ Prinsip-prinsip permainan, aturan, dan sikap dapat diajarkan secara bertahap
◦ PENTING: CONTOH DARI PELATIH
◦ Asesmen bersifat negatif tidak cocok dilakukan.
MATERI LATIHAN BERDASARKAN KELOMPOK UMUR
11 – 15 tahun
◦ Memasuki masa puber, tingkah laku ada perubahan.
◦ Pertumbuhan fisik relatif lebih cepat akibat status hormonalnya.
◦ Kekuatan otot dapat ditingkatkan, tetapi ingat bahwa tendon dan ligamennya belum siap
menerima beban berat dan eksplosif. Harus bertahap melatihnya.
◦ Ada kecenderungan mengalami kehilangan kemampuan koordinasi secara temporal. Jika
mengalami hal ini Pelatih jangan salah menyikapinya. Menurut penelitian terjadi pada masa usia
13-14 tahun.
◦ Kemampuan logika dan abstraknya mulai berkembang. Teknik dan taktik yang lebh rumit dapat
diberikan.
◦ Emosi berkembang. Keterampilan untuk mengontrol emosi dapat diberikan.
◦ Performa meningkat secara natural. Mulai ada perbedaan antara putra dan putri.
◦ Kepadatan tulang belum sempurna. Latihan dengan beban harus dilakukan secara bertahap.
Terukur.
◦ Jendela untuk melatih kecepatan terbuka lebih lebar.
◦ Jendela pengembangan kemampuan aerobik ternbuka lebar, terutama melalui latihan intensitas
rendah dengan durasi yang lama. (long slow continuous run).
◦ Latihan keterampilan mental dapat dilperkenalkan. (mengusai emosi, relaksasi, motivasi)
MATERI LATIHAN BERDASARKAN KELOMPOK UMUR
15 – 18 tahun
◦ Menjelang akhir periode ini perkembangan fisik mendekati
“kesempurnaan” (jantung, paru-paru, otot-otot, tendon, ligament, dan
tulang)
◦ Kemampuan berpikir logis dan berpikir abstrak semakin baik.
◦ Mulai usia 16 tahun, intensitas latihan dapat ditingkatkan secara
signifikan.
◦ Aktivitas latihan an-aerobic dapat diberikan lebih banyak.
◦ Latihan strength conditioning lebih lengkap dapat diterima.
◦ Latihan teknik-teknik yang semakin rumit dapat diterima secara fisik,
mental, dan pikiran.
◦ Taktik-taktik bermain yang lebih rumit dapat diadaptasi.
◦ Latihan mental psikologis dapat diberikan secara teratur.
KONSEP LATIHAN SESUAI KELOMPOK UMUR
◦ Konsep latihan sesuai kelompok adalah proses latihan yang mempertimbangkan
perkembangan fisik dan psikis dari peserta latihan.
◦ Konsep ini merupakan tindakan pencegahan cedera pada peserta latihan., terutama
cedera permanen pada peserta latihan.
◦ Konsep ini mengembangkan atlet secara utuh, baik dari sisi fisik, mental, dan
keterampilannya secara bertahap dan berkelanjutan.
◦ Konsep Latihan Sesuai Kelompok Umur dapat dibagi menjadi 4 tahap.
◦ 1. Tahap Pengenalan Pra-Latihan Cabang Olahraga (Stage of Introductory Sports PreTraining)
◦ 2. Tahap Latihan Dasar (Stage of Basic training)
◦ 3. Tahap Latihan Spesifik (Stage of Specific training)
◦ 4. Tahap Latihan Utama (Stage of Top training)
TERIMA KASIH
Download