RESPIROMETER Ciri-ciri makhluk hidup salah satunya adalah bernapas (respirasi). Sistem pernapasan merupakan suatu proses pertukaran gas oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) pada makhluk hidup. Oksigen diperlukan sel untuk mengubah glukosa menjadi energi yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti aktivitas fisik, penyerapan makanan, membangun kekebalan tubuh, juga penghancuran beberapa racun sisa metabolisme. Reaksi respirasi adalah C6H12O6 + 6O6 -> 6CO2 + 6H2O + Energi Kurangnya ketersediaan oksigen akan memperlambat laju respirasi sehingga dapat menghambat seluruh reaksi metabolisme pada makhluk hidup. Oleh karena itu, untuk mengetahui volume oksigen yang dibutuhkan makhluk hidup dalam melakukan respirasi yaitu dengan menggunakan respirometer. Respirometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur laju respirasi pada organisme atau tumbuhan yang berukuran kecil. Konsep tentang respirasi tersebut dapat diperoleh melalui praktikum dengan mengukur kecepatan respirasi makhluk hidup. Alat respirometer dirangkai sebagai berikut: Makhluk hidup yang akan diukur kecepatan metabolisme dimasukkan dalam tabung respirometer yang sebelumnya sudah ditempatkan kristal KOH atau NaOH. Kemudian tutup sambungannya dengan menggunakan plastisin ataupun dapat menggunakan vaselin. Setelah ditutup rapat kemudian suntikan larutan eosin ke dalam pipa kapiler, dengan berjalannya waktu maka larutan eosin akan bergerak mendekati tabung respirometer. Semakin cepat pergerakan larutan eosin maka semakin cepat pula laju respirasi makhluk hidup yang diamati. Alat ini menggunakan konsep fisika dan juga kimia dalam penerapannya. Penggunaan plastisin atau vaselin pada sambungan memiliki tujuan untuk mencegah adanya udara yang masuk atau udara yang keluar dari alat tersebut. Tetapi mengapa larutan eosin dapat bergerak, walaupun kondisi respirometer sudah terisolasi? Disinilah konsep kimia muncul yaitu kristal KOH atau NaOH yang berperan untuk menyerap/bereaksi dengan gas karbondioksida yang dikeluarkan oleh makhluk hidup setelah menghirup oksigen. Dengan reaksi sebagai berikut: CO2 + 2KOH —> K2CO3 +H2O atau CO2 + 2NaOH —> Na2CO3 +H2O Akibat terjadinya reaksi kimia antara gas karbondioksida dengan KOH atau NaOH membentuk senyawa lain yang bukan gas, sehingga volume udara pada tabung respirometer menjadi berkurang begitupula dengan tekanan udara akan berkurang menyebabkan udara dari pipa berskala bergerak ke tabung respirometer. Hal tersebut juga yang menyebabkan larutan eosin bergerak mendekati tabung respirometer. Apakah yang akan terjadi bila plastisin atau vaselin tidak digunakan untuk menutup sambungan? Tentu saja larutan eosin tidak akan bergerak karena terdapat kebocoran udara dari luar alat respirometer sehingga volume udara akan tetap. Lalu bagaimana nila KOH atau NaOH tidak digunakan? Hal yang sama akan terjadi karena tidak terjadi perubahan volume udara. Sehingga laju respirasi tidak dapat ukur bila kondisi tersebut terjadi. 1. Campbell, N.A., Reece, J.B., Urry, L.A., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Mi-norsky, P.V. & Jacson, R.B. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid III. Jakarta: Erlangga. 2. http://catatanguru-biologi.blogspot.com/2015/01/respirometer.html 3. https://idschool.net/sma/respirasi-pada-serangga/