Uploaded by Melkior N. N. Sitokdana

Doc1

advertisement
Mendongeng Bagi Anak Usia Dini
Sangat Penting
Oleh: Elka Mimin)*
Penulis Adalah Anggota Aplim Apom Research Group(AARG)
Dongeng adalah salah satu dari jenis cerita yang dituturkan tentang kejadian-kejadian zaman
dahulu. Biasanya cerita dongeng diceritakan oleh orangtua baik mama atau bapak kepada
anaknya, kakak kepada adiknya, maupun nenek atau kakek kepada cucunya. Aktivitas
mendongeng dapat dilakukan saat bersantai bersama keluarga maupun saat menjelang tidur.
Cerita dongeng sudah menjadi bagian dari budaya kehidupan masyarakat di seluruh dunia
termasuk masyarakat Indonesia dan khususnya masyarakat Papua.
Beberapa cerita dongeng yang cukup terkenal seperti “timun emas” dari Jawa Tengah, “malin
kundang” dari Sumatra, “bete dou no mane loro” dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Masyarakat
Papua juga memiliki beberapa cerita dongeng seperti “biwar sang penakluk naga” dari Timika,
“sre saring” dari Jayapura “nik talaki hon nik yepki” dan “kulep kapin” dari Pegunungan
Bintang.
Cerita dongeng sangat berperan penting dalam proses perkembangan mental anak. Albert
Einstein 1879-1955 dalam (J. M. Furner, 2017) mengatakan bahwa “If you want your children to
be intelligent, read them fairy tales. If you want them to be more intelligent, read them
more fairy tales.” Artinya “Jika Anda ingin anak-anak Anda menjadi cerdas, bacakan dongeng
untuk mereka. Jika Anda ingin mereka lebih pintar, bacalah lebih banyak dongeng”. Aktivitas
mendongeng tidak hanya dilakukan dalam keluarga atau rumah tetapi juga dalam lingkup
pendidikan atau sekolah
Dalam dunia Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), mendongeng dilakukan oleh guru kepada
murid-muridnya sebagai salah-satu stimulus untuk mengoptimalkan seluruh tugas perkembangan
anak termasuk nilai-nilai moral dan daya imajinasi kreativitas anak. A fairytale is the ultimate
source of wisdom and moral values (Dongeng adalah sumber utama kebijaksanaan dan nilainilai moral). The fairytale method proved to be one of the productive tools in developing child
creative imagination. Artinya Metode dongeng terbukti menjadi salah satu alat produktif dalam
mengembangkan imajinasi kreatif anak. (Kulikovskaya,I.E & Andrienko, A,A. 2016).
Dongeng sangat penting untuk diceritakan pada anak usia dini karena memiliki banyak manfaat
bagi perkembangan anak. Hendaknya guru taman kanak-kanak dapat menerapkan aktivitas
mendongeng ini sebagai salah satu bentuk strategi pembelajaran dalam pembentukan moral anak
(Rakihmawati & Yusmiatinengsih, 2012). Menurut (J. M. Furner, 2017) guru dapat
menggunakan dongeng sebagai bahan stimulus untuk meningkatkan kreativitas dan imajinasi
murid PAUD dalam proses pembelajaran. “Using fairy tales in teach may help improvement
students to be more creative and imaginative in learn”. Artinya menggunakan dongeng dalam
mengajar dapat membantu meningkatkan siswa untuk lebih kreatif dan imajinatif dalam belajar.
Melalui aktivitas mendongeng baik yang dilakukan oleh orangtua maupun guru memiliki banyak
manfaat pada anak usia dini. Nur’ani, F (2007) dalam (Rakihmawati & Yusmiatinengsih, 2012)
mengatakan bahwa ada beberapa manfaat mendongeng. 1). Mendongeng dapat menjadikan
hubungan antara anak dan orangtua atau guru dan murid semakin dekat. 2). Mendongeng sebagai
sarana yang efektif dalam memberikan nilai-nilai kepada anak tanpa mereka merasa dinasehati
secara langsung. 3). Mendongeng mencerdaskan anak baik secara EQ (Emotional Quotien), SQ
(Spritual Quotien) dan IQ (Intelligence Quotient).
Baca Juga: Pemimpin Ilusi Menjadikan Manusia Sejati
Selain itu, Al-Qudsy dkk (2007) dalam (Ardini, P, P, 2012) menyatakan bahwa dongeng
memiliki beberapa manfaat pada anak usia dini, diantaranya:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Dongeng dapat mengembangkan daya imajinasi anak.
Dongeng dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak.
Dongeng sebagai penumbuh dan pengembang nilai-nilai moral dalam diri anak.
Dongeng membentuk karakter positif dalam diri anak.
Dongeng sebagai penghibur dan penyembuh luka trauma psikologis bagi anak.
Dongeng meningkatkan konsentrasi anak. 7). Dongeng merangsang rasa ingin tahu anak.
Dongeng sebagai penumbuh dan mengembangkan minat baca pada anak.
Dongeng mampu merekatkan dan menghangatkan hubungan antara orang tua dan anak.
Artinya bahwa cerita dongeng memiliki begitu banyak manfaat positif bagi perkembangan
anak baik itu secara pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Oleh sebab itu sebaiknya
orangtua maupun guru melakukan aktivitas mendongeng secara rutin dan kontinu agar tingkat
perkembangan anak dapat meningkat seiring dengan bertambah usianya.
Mengingat akan pentingnya aktivitas mendongeng bagi perkembangan anak usia dini maka
sebaiknya Pemerintah Daerah baik itu Provinsi maupun Kabupaten di Papua dan seluruh lapisan
masyarakat khususnya orangtua untuk bekerjasama menjadikan aktivitas mendongeng berakar
kuat dalam kehidupan sehari-hari. Adapun upaya yang dapat dilakukan agar aktivitas
mendongeng berakar kuat dalam kehidupan sehari-hari seperti 1). Dinas pendidikan perlu
menyelenggarakan pelatihan mendongeng kategori guru PAUD agar keterampilan guru dalam
mendongeng dapat meningkat. 2). Pendidikan tingkat dasar seperti PAUD perlu menetapkan 1
jam khusus dalam susunan Rencana Kegiatan Harian (RKH) untuk mendongeng. 3.) Orangtua
perlu mengalokasikan waktu minimal 20 menit setiap hari untuk membacakan cerita dongeng
kepada anak sebelum tidur agar anak dapat berkembang optimal baik secara pengetahuan,
keterampilan maupun sikapnya. (*)
Baca Juga: Orang Mee, Pendidikan dan Ijazah
Referensi
Furner, J, M. Vol. 2, No. 2, May 2017. Using Fairy Tales and Children’s Literature in the Math
Classroom: Helping All Students Become Einstein’s in a STEM. Journal of Advances in
Education Research. https://dx.doi.org/10.22606/jaer.2017.22006. Diakses 17 Juni 2020
Kulikovskaya, I, E & Andrienko, A, A. Vol. 233, 17 October 2016. Pages 53-5. Fairy-Tales for
Modern Gifted Preschoolers: Developing Creativity, Moral Values and Coherent World
Outlook.
Procedia
–
Social
and
Behavioral
Sciences.https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.10.129. Diakses 17 Juni 2020
Rakihmawati & Yusmiatinengsih. Vol. 7, No. 1, Juni 2012. Upaya Meningkatkan Perkembangan
Moral Anak Usia Dini Melalui Mendongeng Di TK Dharmawanita. Jurnal Ilmiah VISI P2TK
PAUD NI. https://doi.org/10.21009/JIV.0701.3. Diakses 18 Juni 2020.
Ardini, P, S. Vol. 1, No. 1, 2012. Pengaruh Dongeng dan Komunikasi Terhadap Perkembangan
Moral
Anak
Usia
7-8
Tahun.
Jurnal
Pendidikan
Anak. https://doi.org/10.21831/jpa.v1i1.2905. Diakses 18 Juni 2020
Download