MAKALAH KINETIKA REAKSI KIMIA & KATALIS REAKSI RANTAI Disusun Oleh : Kelompok 2 : 1. Dita Azzahra (061840421429) 2. Eti Nurmahdani (061840421430) 3. Jabborov Behzod (061840421433) 4. Vina Oktarianti (061840421436) 5. Raka Ade Dwi Cahaya (061840421651) Kelas : 4 KIA Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Rusdianasari, M. Si JURUSAN TEKNIK KIMIA PRODI DIV TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA TAHUN AJARAN 2019/2020 i KATA PENGANTAR Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan sangat baik. Tak lupa kami selalu haturkan salam dan shalawat kepada baginda Rasulullah SAW beserta sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman yang tak henti-hentinya membawa kebenaran agama Islam ke seluruh penjuru dunia. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Hj. Rusdianasari, M.Si. yang telah mempercayai kami untuk menyusun makalah ini dengan lancar dan sangat baik. Serta kepada teman-teman sekalian yang berkat partisipasinya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini kami susun dengan sangat sistematis sesuai sajian dengan bahasan kami yaitu “Reaksi Rantai”. Kami mengulas tema makalah ini dengan wawasan yang kami dapatkan dari berbagai buku dan sumber informasi lainnya. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun keterbatasan sumber pengetahuan kami. Kami telah berusaha untuk menyempurnakan penulisan makalah ini namun sebagai manusia kami menyadari akan keterbatasan maupun kekhilafan dan kesalahan yang tanpa disadari. Oleh karena itu, saran dan kritik untuk perbaikan makalah ini akan sangat dinantikan. Akhir dari pengantar ini penulis berharap semoga dari makalah ini kita dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dengan baik untuk kehidupan kita dan kami ucapkan terimakasih. Palembang, 23 Juni 2020 Penulis 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR………………………………………………………….. 2 DAFTAR ISI……………………………………………………………………. 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang……………………………………………………………… 4 1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………… 5 1.3 Tujuan dan Manfaat………………………………………………………… 5 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Reaksi Rantai…………………………………………………………….. 6 2.1.1 Pengertian Reaksi Rantai……………………………………………… 6 2.1.2 Tahapan Reaksi Rantai………………………………………………... 6 2.1 Reaksi Ledakan…………………………………………………………….. 9 2.2 Contoh Reaksi Rantai……………………………………………………… 9 2.3.1 Radikal Bebas pada Klorinasi Metana……………………………….. 9 2.3.1.1 Tahapan pada Klorinasi Metana………………….………….. 10 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………. 13 3.2 Saran ………………………………………………………………………. 13 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 14 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1913, ahli kimia Jerman Max Bodenstein pertama kali mengajukan gagasan tentang reaksi berantai kimia . Jika dua molekul bereaksi, tidak hanya molekul dari produk reaksi akhir terbentuk, tetapi juga beberapa molekul tidak stabil yang selanjutnya dapat bereaksi dengan molekul induk dengan probabilitas yang jauh lebih besar daripada reaktan awal. (Dalam reaksi baru, molekul tidak stabil lebih lanjut terbentuk di samping produk stabil, dan sebagainya.) Pada tahun 1918, Walther Nernst mengusulkan bahwa reaksi fotokimia antara hidrogen dan klorin adalah reaksi berantai untuk menjelaskan apa yang dikenal sebagai fenomena hasil kuantum . Ini berarti bahwa satu foton cahaya bertanggung jawab atas pembentukan sebanyak 10 6 molekul produk HCl . Nernst menyarankan bahwa foton memisahkan molekul Cl 2 menjadi dua atom Cl yang masing-masing memulai rantai panjang langkah-langkah reaksi membentuk HCl. Pada tahun 1923, ilmuwan Denmark dan Belanda Christian Christiansen dan Hendrik Anthony Kramers , dalam analisis pembentukan polimer, menunjukkan bahwa reaksi berantai seperti itu tidak harus dimulai dengan molekul yang tereksitasi oleh cahaya, tetapi dapat juga dimulai dengan dua molekul bertabrakan dengan keras karena untuk energi termal seperti yang diusulkan sebelumnya untuk memulai reaksi kimia oleh van 't Hoff. Christiansen dan Kramers juga mencatat bahwa jika, dalam satu rantai rantai reaksi, dihasilkan dua atau lebih molekul tidak stabil, rantai reaksi akan bercabang dan tumbuh. Hasilnya sebenarnya adalah pertumbuhan eksponensial, sehingga menimbulkan kenaikan laju reaksi yang eksplosif, dan memang untuk ledakan kimia itu sendiri. Ini adalah proposal pertama untuk mekanisme ledakan kimia. 4 1.2 Rumusan Masalah Atas dasar latar belakang tersebut, maka rumusan masalahnya yaitu: 1. Apa pengertian dari Reaksi Rantai? 2. Apa saja tahapan reaksi rantai ? 3. Apa pengertian reaksi ledakan ? 4. Penjelasan contoh reaksi rantai ? 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. Memberikan informasi mengenai reaksi rantai. 2. Memberikan informasi mengenai tahapan pada reaksi rantai. 3. Memberikan informasi tentang reaksi ledakan. 4. Memberikan informasi mengenai contoh reaksi rantai. Selain dari tujuan di atas, terdapat pula manfaat dari penyusunan makalah, yaitu sebagai berikut. 1. Sebagai media pembelajaran dan latihan dalam penyusunan makalah. 2. Sebagai bahan bacaan tambahan mengenai reaksi rantai. 5 BAB II PEMBAHASAN 2.3 Reaksi Rantai 2.1.1 Pengertian Reaksi Rantai Reaksi rantai atau chain reaction berlangsung dalam sederetan reaksi elementer dan beberapa antaranya reaksi ini terjadi berulang ulang. Reaksi rantai terdiri atas tiga tahap yaitu inisiasi (pembukaan rantai), propagasi dan terminasi (pemutusan rantai). Reaksi berantai adalah urutan reaksi di mana produk reaktif atau produk sampingan menyebabkan reaksi tambahan terjadi. Dalam reaksi berantai, umpan balik positif mengarah ke rantai peristiwa yang memperkuat dirinya sendiri. Reaksi berantai adalah salah satu cara sistem yang tidak berada dalam kesetimbangan termodinamika dapat melepaskan energi atau meningkatkan entropi untuk mencapai keadaan entropi yang lebih tinggi. Misalnya, suatu sistem mungkin tidak dapat mencapai keadaan energi yang lebih rendah dengan melepaskan energi ke lingkungan, karena terhalang atau dicegah dalam beberapa cara dari mengambil jalan yang akan menghasilkan pelepasan energi. Jika suatu reaksi menghasilkan pelepasan energi kecil yang memungkinkan pelepasan energi lebih banyak dalam rantai yang meluas, maka sistem biasanya akan runtuh secara eksplosif sampai banyak atau semua energi yang tersimpan dilepaskan. 2.1.2 Tahapan Reaksi Rantai Reaksi Rantai umumnya mempunyai 1. Tahap Inisiasi (Pembukaan) Insiasi adalah tahap pembentukan awal radikal- radikal bebas. Hal ini menyebabkan jumlah radikal bebas meningkat pesat. Dalam klorinasi metana, tahap inisiasi adalah pemutusan secara homilitik ikatan Cl- Cl. Cl2 Cl• + Cl• 6 Tahapan Insiasi : - Tahapan ini dicirikan melalui pembentukan radial bebas oleh suatu agen pembentuk radikal (Intiator). - Reaksi diawali dengan pemecahan intiator yang dipicu : o Peningkatan tenaga akibat tumbukan keras. o Absorbsi foton (hѵ) misal dengan penyinaran sinar matahari, lampu UV atau radiasi gelombang mikro o Kenaikan temperatur sehingga melampaui titik reaktif intiator. - Intiator akan mengalami peruraian menjadi radikal titik reaktif intiator. Pembelahan homolitik atau heterolitik. - Intiator sangat reaktif dan harus diberikan dalam jumlah sangat sedikit. Contoh intiator, - Benzoil peroksida - AIBN- Azobisisobutyronitrile - Senyawa unsur halida murni (Cl2, I2, Br2) Cl – Cl + energy 2 Cl• 7 2. Tahap Propagasi Propagasi adalah reaksi yang melibatkan radikal bebas yang mana jumlah radikal bebas akan tetap sama. Setelah terbentuk, radikal bebas klor akan menjalani sederetan reaksi. Tahap propagasi yang pertama adalah radikal bebas klor yang merebut sebuah atom hidrogen dari dalam molekul metana, menghasilkan radikal bebas metil dan HCl. Cl• + H:CH3 + 1 kkal/mol H:Cl + •CH3 Radikal bebas metil juga sangat reaktif. Dalam tahap propagasi kedua, radikal bebas metil merebut sebuah atom klor dari dalam molekul Cl2. Tahapan Propagasi dan Inhibisi : - Tahapan penyerangan radikal pada molekul lain untuk menghasilkan radikal baru lainnya. - Apabila jumlah reaktan dalam bentuk molekul netral masih tersedia cukup banyak, maka reaksi akan berlangsung semakin lama semakin cepat tahapan propagasi. - Seiring waktu, jumlah reaktan dalam bentuk molekul netral akan semakin terbatas maka laju reaksi akan berkurang dan radikal akan menyerang molekul produk tahapan inhibisi. 3. Tahap Terminasi Terminasi adalah reaksi yang berujung pada turunnya jumlah radikal bebas. Umumnya, penurunan ini diakibatkan oleh adanya penggabungan radikal bebas yang masih tersisa. Cl• + CH3 CH3Cl Tahapan terminasi : - Reaksi berantai berhenti setelah satu atau kedua reaktan habis digunakan. - Pada tahapan ini radikal- radikal akan saling bereaksi menghasilkan molekul baru yang relatif stabil dan disebut sebagai tahapan terminasi. 8 - Tahapan ini dapat terjadi melalui proses dimerisasi radikal. Contoh : CH3CH2• + •CH2CH3 CH3CH2CH2CH3. Tahapan terminasi dapat dimanipulasi dengan penambahan agen pendeaktivasi radikal nitrogen dioksida (NO2). Contoh : Reaksi pembentukan HCl dari gas hidrogen dan gas klorida maka dengan adanya cahaya akan terjadi reaksi : Cl• + H2 HCl + H• H• + Cl2 HCl + Cl• dan seterusnya Reaksi berhenti apabila radikal klorida menjadi tidak reaktif lagi (menjadi Cl2). Atau jika ditambahkan gas NO2 yang akan dapat menghentikan reaksi tersebut. 2.4 Reaksi Ledakan Reaksi ledakan adalah reaksi berantai yang berlangsung sangat cepat dan mengakibatkan efek pelepasan energi (panas, suara). Kenaikan temperatur selama reaksi berlangsung secara eksponensial dan apabila energi dari reaksi eksotermis tersebut tidak dapat dikeluarkan dari sistem maka energi tadi akan mempercepat reaksi. Sampai batas tertentu maka sistem akan tidak kuat lagi maka akan timbul ledakan. 2.5 Contoh Reaksi Rantai 2.3.2 Radikal Bebas pada Klorinasi Metana Salah satu contoh reaksi rantai adalah reaksi Radikal Bebas Klorinasi Metana. Reaksi methana yang dicampurkan dengan khlor dan terkena sinar matahari atau energi akan menyebabkan reaksi berantai berupa ledakan dan menghasilkan produk berupa methana terkhlorinasi dan HCl. 9 2.3.1.1 Tahapan pada Klorinasi Metana 1. Tahap Inisiasi Pada tahap ini terjadi proses pembukaan atau pemutusan ikatan antara molekul klor (Cl2) atau disebut dengan fisi homolitik dan membentuk dua buah atom Cl radikal. Untuk melakukan hal tersebut dibutuhkan energi berupa cahaya matahari atau sinar UV maupun panas sehingga energi akan diinput pada proses klorinasi metana ini. Setelah energi diinput, reaksi akan terjadi terus menerus selama reaktan masih tersedia jadi tidak diperlukan input energi lagi setelahnya. Input energi sangat penting dikarenakan awal dari proses klorinasi metana ini adalah pemutusan ikatan molekul Cl2 yang membutuhkan energi dan jika tidak diinput energi maka reaksi tidak bisa terjadi. Cl2 Cl• + Cl• Pada reaksi bahwa ikatan Cl2 pada reaktan dikenakan energi akan membuat ikatan tersebut putus dan menjadi molekul radikal yang ditandai dengan titik. Molekul radikal ini sangat reaktif dan akan terus mencari pasangan untuk melengkapi elektron tunggalnya. 2. Tahap Propagasi Merupakan tahap perbanyakan. Terdapat dua langkah dalam tahap propagasi ini. Pada langkah propagasi pertama, radikal klorin bergabung dengan hidrogen pada metana. Kemudian meghasilkan asam klorida (HCl) yang merupakan produk organik dan radikal metil. Pada langkah propagasi kedua lebih banyak bahan awal yang digunakan yaitu atom klor menjadi radikal dan yang lainnya bergabung menjadi radikal metil. Radikal bebas sangat reaktif karena berusaha mencari pasangan untuk elektron tunggalnya. Hal itu dilakukan dengan cara menarik atom hidrogen pada metana terbentuk radikal metil. Radikal metil juga sangat reaktif karena 10 menyerang molekul klorin. Maka terbentuklah radikal klorin dan keseluruhan proses akan terulang lagi. Langkah propagasi pertama adalah endotermik yang berarti membutuhkan panas yakni membutuhkan 2 kkal/mol dan tidak menguntungkan secara energetik. Sebaliknya, langkah propagasi kedua adalah eksoterm yakni melepaskan 27 kkal/mol dan terjadi sangat cepat. Langkah propagasi kedua ini menggunakan produk dari langkah propagasi pertama yaitu radikal metil dan mengikuti prinsip Le Chateller ketika produk dari langkah pertama dihapus keseimbangan bergeser ke arah produknya. Prinsip ini adalah yang mengatur terjadinya langkah propagasi yang tidak menguntungkan. 3. Tahap Terminasi Reaksi berantai berhenti setelah satu atau kedua reaktan habis digunakan. Pada tahapan ini radikal-radikal akan saling bereaksi menghasilkan molekul baru yang relatif stabil dan disebut sebagai 11 tahapan terminasi. Tahapan ini dapat terjadi melalui proses dimerisasi radikal. Pada contoh tahap ini : 1. Radikal Cl bergabung dengan radikal Cl sehingga membentuk Cl2 2. Radikal Cl bergabung dengan radikal metil (CH3) sehingga membentuk CH3Cl) 3. Radikal CH3 bergabung dengan radikal metil (CH3) sehingga membentuk etana atau CH3CH3) Dalam langkah-langkah penghentian, semua radikal yang tersisa bergabung (dalam semua cara yang mungkin) untuk membentuk lebih banyak produk (CH3Cl), lebih banyak reaktan (Cl2) dan bahkan kombinasi dari dua radikal metil untuk membentuk produk samping etana (CH3CH3). Hilangnya radikal yang reaktif membentuk molekul baru yang stabil mengakibatkan reaksi berakhir. 12 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Reaksi rantai atau chain reaction berlangsung dalam sederetan reaksi elementer dan beberapa antaranya reaksi ini terjadi berulang ulang. Reaksi rantai terdiri atas tiga tahap yaitu inisiasi (pembukaan rantai), propagasi dan terminasi (pemutusan rantai). Reaksi ledakan adalah reaksi berantai yang berlangsung sangat cepat dan mengakibatkan efek pelepasan energi (panas, suara). Salah satu contoh reaksi rantai adalah reaksi Radikal Bebas Klorinasi Metana. Reaksi methana yang dicampurkan dengan khlor dan terkena sinar matahari atau energi akan menyebabkan reaksi berantai berupa ledakan dan menghasilkan produk berupa methana terkhlorinasi dan HCl. 3.2 Saran 13 DAFTAR PUSTAKA books.google.co.id.(20 Juni 2020). Prinsip-2 Kimia Modern/2 Ed.4. Dikutip 20 Juni 2020 dari : https://books.google.co.id/books?id=sfHquVdOGSAC&pg=PA121 &lpg=PA121&dq=reaksi+berantai+metana+dan+klor&source=bl&o ts=SzzJgcQt3B&sig=ACfU3U2VtORFFzSJWiYNpeLAT6DkyUEQ gw&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwii7Zb5rJLqAhUY73MBHVBAq4Q6AEwAHoECAcQAQ#v=snippet&q=reaksi%20rantai&f=fals e chem.libretexts.org.(2020, 21 Juni).Chlorination of Methane : Radical Chain Mechanism. Dikutip 21 Juni 2020 dari : https://chem.libretexts.org/Bookshelves/Organic_Chemistry/Map%3 A_Organic_Chemistry_(Vollhardt_and_Schore)/03._Reactions_of_ Alkanes%3A_BondDissociation_Energies%2C_Radical_Halogenation%2C_and_Relati ve_Reactivity/304_Chlorination_of__Methane%3A_The__Radical_Chain__Mechan ism Putri, Denara (2020, 21 Juni). Kimia Organik Pengantar. Dikutip 21 Juni 2020 dari : https://www.slideshare.net/denasha52/pertemuan-1- pendahuluan-45725124 Tahir,Iqmal (2020, 20 Juni). Kinetika Kimia Kinetika Reaksi Berantai. Dikutip 21 Juni 2020 dari : https://iqmaltahir.files.wordpress.com/2018/08/iqmal-kinetika-07kinetika-reaksi-berantai.pdf 14