Uploaded by Bellatrix Lestrange

DAMPAK BEBAS VISA

advertisement
DAMPAK BEBAS VISA
• Terobosan Pemerintah untuk memberikan bebas visa
kunjungan kepada 169 negara, sesuai dengan Peraturan
Presiden No. 21 Tahun 2016 tentang Bebas Visa
Kunjungan dan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia No. 17 Tahun 2016 tentang Tempat
Pemeriksaan Imigrasi Tertentu, Syarat, dan Tujuan
Kedatangan Bagi Orang Asing Yang Mendapatkan Bebas
Visa Kunjungan.
• Kasus semakin banyaknya narkoba masuk ke wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan
segala cara dan masuknya puluhan atau ratusan atau
ribuan buruh dari China, merupakan dua contoh kasus
yang salah satu penyebab utamanya karena adanya
kebijakan bebas visa kunjungan kepada 169 negara.
• Padahal tujuan pembebasan visa kunjungan tersebut
sebenarnya baik, yaitu untuk meningkatkan jumlah
wisatawan mancanegara ke Indonesia yang ditargetkan
sebesar 20 juta wisatawan pada tahun 2019.
• Masalahnya patut diduga kebijakan pembebasan visa
kunjungan ini tidak diawali dengan studi yang matang dan
konsultasi publik yang proper.
• Sehingga Pemerintah tidak dapat mengantisipasi dengan
baik dampak yang ditimbulkan.
• Selain itu kesiapan lembaga pengawas dan penindakan
hukum juga belum dinawacitakan, sehingga pencetakan
aparat imigrasi, yang menjadi garda terdepan menangani
kebijakan ini, lambat untuk ditempatkan di seluruh pintu
masuk di wilayah Indonesia.
• Dari segi jumlah jauh dari cukup.
• Begitu pula dengan aparat Kementerian Tenaga Kerja
sebagai pemberi izin kerja.
Benarkah Bebas Visa Kunjungan Menguntungkan Indonesia?
• Bisa benar, bisa tidak.
• Dalam penerbitan kebijakan Negara yang terkait dengan
ekonomi, sosial, keamanan, dan politik antar bangsa
harus mempunyai azas resiprokalitas (timbal balik).
• Dalam hal bebas visa kunjungan untuk 169 negara,
Indonesia tidak mendapatkan resiprokalitas tersebut dari
negara-negara yang diberi bebas visa kunjungan.
• Artinya WNI tidak bebas masuk ke semua 169 negara
tersebut, kecuali negara-negara ASEAN.
• Lalu apa untungnya bagi Indonesia ?
• Belum lagi kalau kita bicara soal negara yang dipilih untuk
diberikan bebas visa kunjungan.
• Atas alasan apa, misalnya Haiti dan Puerto Rico,
diberikan bebas visa ? Apakah ada keuntungan
ekonomi/sosial/politik/keamanan buat Indonesia dari
kunjungan turis Haiti atau Puerto Rico?
• Jaraknya Puerto Rico ke Indonesia saja perlu terbang
selama 30 jam lebih dan sama-sama tidak fasih
berkomunikasi dengan bahasa Inggris.
• Pertanyaan yang sama, apa untungnya bagi Indonesia
memberikan bebas visa kunjungan ke Rwanda, Saint
Kitts & Navis, Sao Tome & Principe, Tuvalu, Uganda,
Togo, Kiribati?
• Kalau kita bicara pariwisata, Indonesia memang salah
satu surganya wisata alam dunia.
• Sebut saja, Raja Ampat, Wakatobi, Cagar Alam Baluran,
Pulau Komodo dll.
• Lalu Pemerintah memang serius mengembangkan sektor
pariwisata menjadi industri pariwisata.
• Namun sayang Pemerintah lupa membuat kebijakan
pengembangan sumber daya manusia pariwisata.
• Sehingga ada keraguan apakah 10 destinasi unggulan
pariwisata akan berhasil menggenapi 20 juta wisatawan
asing yang berkunjung ke Indonesia di tahun 2019.
• kemungkinan memang bebas visa akan mempengaruhi
kunjungan wisatawan manca negara tetapi apakah
kebijakan itu sudah dikaji mendalam dampak sosial,
ekonomi, keamanan dan politiknya terhadap masyarakat
secara keseluruhan ?
• Apakah Pemerintah sudah siap dengan perangkat
pengawasan dan penegakan hukum, sementara SDM
pengawas masuknya orang asing, Direktorat Jenderal
imigrasi, masih kedodoran dalam menyiapkan SDMnya.
• Satu-satunya perguruan tinggi Imigrasi yang berada di
Gandul, Cinere sangat terbatas mencetak pendekar
imigrasi baru.
• Sementara kebutuhan terus meningkat (di pelabuhan,
dan bandara).
• Jadi garda terdepan cegah tangkal orang asing masuk ke
Langkah yang Harus Segera Diambil Pemerintah
• Pertama, Kebijakan Bebas Visa Kunjungan untuk 169
negara HARUS SEGERA dievaluasi dan segera dikurangi
jumlahnya secara drastis. Hanya negara-negara yang
menguntungkan bagi kepentingan Indonesia, baik secara
sepihak maupun resiprokalitas yang dibebaskan.
• Apa alasan Pemerintah memberikan bebas visa
kunjungan ke beberapa negara yang rakyatnya
mempunyai rekam jejak kurang baik, misalnya negaranegara Afrika dan China.
• Apa alasan pemerintah memberikan bebas visa
kunjungan ke negara yang potensi wisatawannya kecil
akan datang ke Indonesia karena jaraknya jauh (terbang
di atas 20 jam) dan tidak punya histori keterikatan dengan
budaya Indonesia, seperti negara-negara Amerika
Latin/Selatan.
• Kedua, segera kembangkan sekolah-sekolah setingkat
perguruan tinggi jurusan Imigrasi secara crash program,
supaya dapat mengejar kebutuhan Indonesia yang
mendesak sebagai negara kepulauan yang terbuka.
• Ketiga, segera kembangkan visa online bukan bebas
visa, sehingga negara mendapat pemasukkan yang
lumayan tetapi bisa menyaring jenis manusianya yang
akan masuk ke Indonesia. Dengan online maka
pengurusan visa akan cepat tetapi terhindar dari pungli
seperti yang selama ini terjadi pada pengurusan visa on
arrival di titik masuk negara.
• Terakhir, revisi segera Perpres No. 21 Tahun 2016 dan
Peraturan Menteri Hukum dan HAM No. 17 Tahun 2016.
Jangan telanjangi NKRI tetapi jangan juga ditutup rapatrapat. Berikan semua keindahan dan kemudahan untuk
dilihat tetapi pengambil kebijakan bangsa ini should be
smart in the borderless world.
Download