Uploaded by khusnul hayati

FRAMEWORK FOR FINANCIAL STATEMENT ANALYSIS.docx

advertisement
FRAMEWORK FOR FINANCIAL STATEMENT ANALYSIS,
THE ACCRUAL CONCEPT AND CASH FLOW
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Disusun Oleh:
1. Andre Pratama
1710246053
2. Rizki Afrika
1710246074
Dr. Novita Indrawati, SE, M.Si, Ak, CA
Magister Akuntansi
Universitas Riau
2018
1.1
Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah
organisasi. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan hasil proses
akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan
terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono (2004: 34) “Laporan keuangan
adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak diluar
perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan”. Menurut PSAK
No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2013), “ Laporan Keuangan adalah suatu penyajian
terstuktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”.
1.2
Tujuan Laporan Keuangan
Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2013), “tujuan laporan keuangan
adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus
kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam
pembuatan
keputusan
ekonomi”.Laporan
keuangan
juga
menunjukkan
hasil
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan
kepada mereka. Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2013), “dalam rangka
mencapai tujuan laporan keuangan, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai
entitas yang meliputi: asset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk
keuntungan dan kerugian, kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik dan arus kas”.
Informasi tersebut, beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas
laporan keuangan, membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa
depan dan khususnya, dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas.
1.3
Pengguna Laporan Keuangan
Menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan dalam
Standar Akuntansi Keuangan ( SAK) paragraf ke 9 ( Revisi 2009), dinyatakan bahwa
pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial,
karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan,
pemerintah serta lembaga-lembaga lainnya dan masyarakat. Mereka menggunakan
laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda.
Beberapa kebutuhan ini meliputi :
a. Investor
Penanam modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan dengan risiko
yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan.Mereka
membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli,
menahan, atau menjual investasi tersebut.Pemegang saham juga tertarik pada
informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk
membayar deviden.
b. Karyawan
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada
informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan.Mereka juga tertarik
dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.
c. Pemberi Pinjaman
Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan
mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat
jatuh tempo.
d. Pemasok dan kreditor usaha lainnya
Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan
dibayar pada saat jatuh tempo.
e. Pelanggan
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan
hidup perusahaan terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang
atau tergantung pada perusahaan
f. Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasannya
berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan
aktivitas perusahaan.Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas
perusahaan, menetapkan kebijakan pajak sebagai dasar untuk menyusun statistik
pendapatan nasional dan statistik lainnya.
g. Masyarakat
Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan
informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran
perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
1.4
Pengertian Analisa Laporan Keuangan
Analisa laporan keuangan adalah kegiatan menganalisa laporan keuangan.Yang
lahir dari suatu konsep dan sistem akutansi keuangan. Dengan memahami sifat dan
konsep akutansi keuangan maka akan lebih mengenal sifat dan konsep laporan
keuangan sehingga dapat menjaga kemungkinan salah tafsir terhadap informasi yang
diberikan melalui laporan keuangan sehinggakesimpulan yang disapat akan lebih
akurat.
Menurut Myer (2004:5) definisi analisa laporan keuangan adalah “Analisa
laporan keuangan adalah analisa mengenai dua daftar yang disusunoleh akuntan pada
akhir periode untuk suatu perusahaan”.
Menurut Dwi Prastowo (2008:56) definisi analisis laporan keuangankeuangan
adalah:
“Analisa
laporan
keuangan
adalah
penguraian
suatu
pokok
atas
berbagaibagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagianuntuk
memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa analisa laporan keuangan
(financial statement analysis) adalah proses penganalisaan atau penyidikan terhadap
laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi beserta lampiranlampirannya untuk mengetahui posisi keuangan dan tingkat “kesehatan” perusahaan
yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan teknik-teknik tertentu.
1.5
Komponen Laporan Keuangan
Membahas akuntansi memang tak akan ada habisnya, kali ini kita akan
membahas salah satu bahasa penting dalam Sistem Informasi Akuntansi, yakni
Komponen-Komponen Laporan Keuangan. Menurut PSAK No. 1 (2012, p. 6) bahwa
laporan keuangan yang lengkap yang disusun oleh manajemen suatu perusahaan harus
meliputi komponen-komponen berikut ini:
a. Neraca (laporan posisi keuangan pada akhir periode)
b. Laporan laba rugi
c. Laporan perubahan ekuitas
d. Laporan arus kas
e. Catatan atas laporan keuangan.
Kemudian Walsh (2004, p. 10-12) juga menuturkan bahwa dalam laporan
keuangan terdapat tiga dokumen yang memberikan kita data mentah untuk melakukan
analisis. Ketiga dokumennya yaitu :
a. Neraca
b. Laporan laba rugi
c. Laporan arus kas
1.6
Penjelasan Laporan Keuangan
a. Neraca
Menurut PSAK No. 1 (2012, p. ) laporan posisi keuangan adalah suatu laporan
yang sistematis tentang aktiva (assets), hutang (liabilities) dan modal sendiri
(owner’s equity).
Soemarso (2004, p. 34) menjelaskan bahwa neraca merupakan laporan
keuangan yang berisi mengenai jumlah harta (assets), kewajiban (liability), dan
modal (owner’s equity) pada akhir periode akuntansi.Neraca dapat memberi
informasi tentang sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan sumber
pembelanjaan untuk memperolehnya.Laporan ini menyajikan posisi keuangan
perusahaan.
b. Laporan Laba Rugi Komprehensif
Menurut PSAK No.1 (2012, p. ) laporan laba rugi komprehensif merupakan
suatu laporan sistematis yang menyajikan seluruh pos pendapatan dan beban yang
diakui dalam satu periode.
Laporan laba rugi komprehensif perusahaan disajikan sedemikian rupa yang
menggambarkan berbagai unsure kinerja keuangan selama suatu periode tertentu.
c. Laporan Arus Kas
Menurut Baridwan (2004, p. 40) laporan arus kas adalah laporan yang
menyajikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas yang
berasal dari kegiatan investasi, pembelanjaan, dan kegiatan usaha pada suatu
periode.
Arus kas dari aktivitas operasi merupakan arus kas yang langsung
berhubungan dengan laba, seperti penerimaan kas dari pelanggan dan pembayaran
gaji karyawan perusahaan.Arus kas yang berasal dari aktivitas investasi mencakup
arus kas yang terkait dengan akuisisi atau penjualan aset produktif perusahaan,
seperti pembelian dan penjualan aset tetap perusahaan.Arus kas pendanaan
merupakan arus kas yang berhubungan langsung dengan pendanaan perusahaan,
seperti penerimaan dan pembayaran utang kepada investor dan kreditor.
d. Laporan Perubahan Ekuitas
Soemarso (2004, p. 54). mengungkapkan bahwa laporan perubahan ekuitas
adalah ikhtisar tentang perubahan modal suatu perusahaan yang terjadi selama
jangka waktu tertentu. Laporan perubahan modal melaporkan bagaimana laba bersih
dan dividen mempengaruhi posisi laporan keuangan perusahaan dalam suatu periode
akuntansi.
Laba bersih yang diperoleh setiap tahun akan meningkatkan saldo laba
ditahan, sedangkan pembagian dividen kepada pemegang saham akan mengurangi
saldo laba ditahan. Proses meningkat dan mengurangnya saldo laba ditahan ini
menunjukkan hubungan antara laporan laba rugi dengan neraca, di mana saldo laba
ditahan pada akhir periode akan dibawa ke saldo awal laba ditahan pada tahun
berikutnya.
e. Catatan atas Laporan Keuangan
PSAK No.1 (2012, p. 8) menjelaskan bahwa suatu catatan atas laporan
keuangan adalah catatan yang disajikan secara sistematis untuk menghasilkan
informasi dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang
digunakan dalam penyusunan laporan keuangan serta memberikan informasi yang
relevan untuk memahami laporan keuangan.
1.7
Tujuan Analisa Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan alat yang penting untuk memperoleh informasi
sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan.Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasiyang cukup
penting untuk mengambil keputusan yang bersifat ekonomi. Analisa laporan keuangan
mencakup pengaplikasian berbagai alat dan teknik analisa pada laporan keuangan dan
data keuangan dalam rangka untukmemperoleh ukuran-ukuran dan hubungan yang
berarti dan berguna dalam proses pengambilan keputusan. Analisa laporan keuangan
dilakukan untuk mencapai tujuan:
a. Untuk mengetahui perubahan posisi keuangan perusahaan pada satu periodetertentu
baik aktiva, kewajiban, dan harta maupun hasil usaha yang telah tercapai.
b. Untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan apa saja yang dimiliki oleh perusahaan.
c. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukankedepan
yang berkaitan dengan posisi keuangan saat ini.
d. Untuk melakukan penilaian atau evaluasi kinerja manajemen kedepan,apakah perlu
penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil
3.11 Akrual – Landasan Akuntansi
Standar akuntansi mengharuskan laporan keuangan dibuat berdasarkan basis
akrual. Statements of Financial Accounting Concept No. 1 menyatakan bahwa
“informasi mengenai laba perusahaan berdasarkan akuntansi akrual biasanya
memberikan indikasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas saat ini
dan masa depan yang lebih baik dibandingkan dengan informasi yang dibatasi oleh
aspek keuangan berupa penerimaan dan pembayaran kas”
3.12 Kerangka Kerja Akuntansi Akrual
Akuntansi akrual bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemakai mengenai
konsekuensi aktivitas usaha terhadap arus kas perusahaan di masa depan secepat
mungkin dengan tingkat kepastian yang layak. Jika dibandingkan dengan konsep basis
kas, basis akrual lebih dapat merepresentasikan kondisi keuangan sebenarnya yang
terjadi kepada suatu entitas. Banyak transaksi dalam aktivitas usaha yang dilakukan
dengan kredit. Perusahaan pun menginvestasikan miliaran dolar pada persediaan dan
aset jangka panjang yang manfaatnya dapat dirasakan untuk beberapa periode kedepan.
Pada kasus seperti ini, akuntansi arus kas tidak dapat menyajikan gambaran yang
relevan atas kinerja dan kondisi keuangan suatu periode.
Akuntansi akrual mengharuskan pendapatan dan beban diakui saat terjadinya tanpa
memperhatikan apakah terdapat arus kas bersamaan dengan transaksi tersebut.
Pemisahan pengakuan pendapatan dan beban dengan arus kas difasilitasi dengan
penyesuaian akrual yang dicatat setelah membuat asumsi dan estimasi yang layak.
Suatu akrual yang meningkatkan (menurunkan) juga akan diikuti dengan meningkatnya
(menurunnya) aset atau menurunnya (meningkatnya) kewajiban. Akuntansi akrual
terdiri atas dua prinsip dasar, yaitu:
1.
Pengakuan Pendapatan.
Pendapatan terjadi ketika perusahaan menyerahkan produk atau jasanya,
artinya perusahaan telah melakukan tugasnya. Pendapatan direalisasikan saat
perusahaan memperoleh aset (biasanya piutang) yang dapat diubah menjadi kas
atau setara kas dari penyerahan barang atau jasa. Pendapatan dapat diakui baik
pada saat diperoleh maupun pada saat direalisasi tergantung kondisinya.
2.
Pengaitan Beban
Akuntansi akrual mengharuskan pengaitan beban dengan pendapatan, dimana
beban yang berasal dari biaya produk diakui saat produk dan jasa diserahkan
kepada pihak lain (seluruh biaya produk akan tetap berada di dalam neraca sebagai
persediaan hingga terjual dan pada saat bersamaan ditransfer ke laporan laba rugi
sebagai harga pokok penjualan) sedangkan beban yang berasal dari biaya periode
diakui pada saat terjadinya suatu periode tanpa memperhatikan bahwa telah atau
belum terjadinya penyerahan barang atau jasa.
Akuntansi akrual terdiri dari akrual jangka pendek dan akrual jangka panjang.
Akrual jangka pendek mengacu pada perbedaan waktu yang pendek antara laba
dan arus kas, yang menyebabkan adanya pos modal kerja pada neraca atau yang
biasadisebut working capital accrual. Akrual jangka pendek biasanya berasal dari
persediaan dan transaksi kredit. Akrual jangka panjang disebabkan oleh
kapitalisasi, dimana kapitalisasi aset ialah proses penangguhan biaya yang terjadi
pada periode kini karena manfaatnya diharapkan terjadi pada periode masa depan.
Proses ini menyebabkan timbulnya aset jangka panjang seperti bangunan, mesin
dan goodwill. Biaya dari aset ini dialokasi sepanjang periode manfaatnya.
3.13 Relevansi dan Keterbatasan Akuntansi Akrual
Keunggulan konseptual akuntansi akrual dibandingkan arus kas adalah karena
laporan laba rugi (dan neraca) berbasis akrual lebih relevan untuk mengukur kapasitas
perusahaan untuk menghasilkan kas saat ini dan pada masa mendatang baik pada akrual
jangka pendek maupun akrual jangka panjang yang dijelaskan pada bagian berikut:
- Relevansi akrual jangka pendek. Akrual jangka pendek yang mencatat pendapatan
dan beban saat terjadinya menghasilkan angka laba yang lebih mencerminkan
profitabilitas serta membuat aset dan kewajiban lancar menjadi kondisi keuangan
yang berguna.
- Relevansi akrual jangka panjang. Akrual jangka panjang mengatasi keterbatasan
arus kas bebas dengan cara mengapitalisasi investasi pada aset jangka panjang dan
mengalokasi biayanya sepanjang periode masa manfaat.
Keunggulan akrual dalam menyajikan informasi relevan atas kinerja dan kondisi
keuangan suatu perusahaan, dan untuk memprediksi arus kas masa depan, dijelaskan
sebagai berikut:
- Kinerja keuangan. Pengakuan pendapatan memastikan bahwa semua pendapatan
yang dihasilkan dalam suatu periode telah diakui dan pengaitan biaya memastikan
bahwa beban yang dicatat pada suatu periode hanya beban yang terkait dengan
pendapatn periode tersebut.
- Kondisi keuangan. Akuntansi akrual menghasilkan neraca yang lebih merefleksikan
secara akurat sumber daya yang tersedia bagi satu perusahaan untuk menghasilkan
arus kas di masa depan.
- Prediksi arus kas masa depan. Laba akrual lebih unggul dibanding laba arus kas
karena melalui pengakuan pendapatan secara akrual dapat mencerminkan
konsekuensi arus kas masa depan dan juga akuntansi akrual mengaitkan arus kas
masuk dan keluar lebih baik sepanjang waktu melalui proses pengaaitan.
3.14 Analisis Implikasi
Akuntansi akrual memang tidak sempurna, banyak aturan yang berubah-ubah,
kesalahan estimasi, dan adanya praktik manajemen laba yang mendistorsi kegunannya.
Namun dibalik kelemahan-kelemahan tersebut, akuntansi akrual tetap lebih baik secara
konseptual untuk digunakan sebagai acuan untuk analisis keuangan.Pendekatan analisis
kita adalah untuk berhati-hati pada kelemahan akuntansi akrual dan mengevaluasi serta
menyesuaikan angka yang disajikan pada alporan keuangan melalui analisis akuntansi.
Arus kas juga penting bagi analisis sebagai alat pemeriksa akuntansi akrual yang andal.
Intinya akuntansi akrual dan akuntansi arus kas dapat digunakan secara bersama sama
dan saling melengkapi dalam proses analisis keuangan.
3.15 Konsep Pendapatan
Laba (income) merupakan ringkasan hasil bersih aktivitas operasi usaha dalam
periode tertentu yang dinyatakan dalam istilah keuangan. Laba juga merupakan
informasi perusahaan yang paling penting dan diminati dalam pasar uang. Pada
hakikatnya laba ditugaskan untuk menyediakan pengukuran perubahan kekayaan
pemegang saham selama periode maupun mengestimasi laba usaha sekarang serta juga
memiliki peranan sebagai indikator profitabilitas perusahaan yang krusial bagi analis
untuk mengestimasi potensi laba di masa depan.
3.16 Konsep Ekonomi Pendapatan
Laba ekonomi (economic income) biasanya ditentukan dengan cara arus kas
ditambah dengan nilai sekarang dari prediksi arus kas masa depan, khususnya
direpresentasikan dengan perubahan nilai pasar aset usaha bersih. Laba ekonomi
mengukur perubahan nilai pemegang saham. Oleh karena itu, laba ekonomi berguna
jika tujuan analisis adalah menentukan tingkat pengembalian yang tepat kepada
pemegang saham untuk periode tertentu.
Laba permanen (permanent income) disebut juga laba berkelanjutan (sustainable)
atau laba berulang (recurring) yaitu merupakan rata-rata laba stabil yang ditaksir dapat
diperoleh perusahaan sepanjang umurnya, dengan kondisi usaha masa sekarang. Laba
permanen mencerminkan fokus jangka panjang. Oleh karena itu, laba permanen
merupakan konsep penting bagi analisis penilaian ekuitas maupun analisis kredit.
Laba operasi (operating income) ialah laba yang timbul dari kegiatan operasi
perusahaan dimana pengukuran laba ini seringkali dianggap sebagai laba usaha bersih
setelah pajak.
3.17 Konsep Akuntansi Pendapatan
Laba akuntansi atau laba dilaporkan (accounting income or reported income)
ditentukan berdasarkan konsep akuntansi akrual.
Pengakuan pendapatan dan pengaitan
Proses utama dalam pengukuran laba ialah pengakuan pendapatan dan pengaitan beban.
Pendapatan dapat diakui bila:
- Telah atau dapat direalisasikan (realized atau realizable). Perusahaan harus telah
mendapat kas atau komitmen andal untuk mendapat kas, seperti piutang yang sah.
-
Telah dihasilkan (earned). Perusahaan harus menyelesaikan seluruh kewajibannya
kepada pembeli, yaitu proses perolehan laba harus telah selesai.
Laba akuntansi dan laba ekonomi
Beberapa penyebab perbedaan laba akuntansi dengan laba ekonomi adalah sebagai
berikut:
- Konsep laba alternatif. Konsep laba ekonomi sangat berbeda dengan konsep laba
permanen sehingga menyebabkan dilema untuk pembuat standar akuntansi
menentukan konsep mana yang harus ditonjolkan.
- Biaya historis. Penggunaan biaya historis mempengaruhi laba dalam duaa cara: (1)
harga pokok penjualan berjalan tidak tercermin pada laporan laba rugi, misalnya jika
digunakan metode persediaan FIFO; dan (2) tidak diakuinya keuntungan dan
kerugian aset teap yang belum di realisasi.
- Basis transaksi. Laba akuntansi biasanya mencerminkan dampak transaksi.
- Konservatisme. Konservatisme mengharuskan pengakuan langsung kejadian yang
menurunkan laba meskipun belum ada transaksi yang mendasarinya, misalnya
penurunan persediaan.
- Manajemen laba. Manajemen laba menimbulkan distorsi pada laba akuntansi yang
tidak mencerminkan realitas ekonomi.
Komponen permanen, sementara, dan tidak relevan dengan nilai
Laba akuntansi terdiri dari tiga komponen, yaitu:
- Laba permanen. Laba permanen diharapkan terjadi sepanjang waktu. Tiap dolar dari
komponen permanen sama dengan 1/r dolar dari nilai perusahaan, dimana r adalah
biaya modal.
- Komponen sementara. Komponen laba rugi akuntansi yang sementara biasanya
merupakan peristiwa yang terjadi satu kali. Komponen ini emmiliki dampak dollarfor-dollar.
- Komponen yang tidak relevan dengan nilai. Komponen yang tidak relevan dengan
nilai tidak memiliki konten ekonomi atau komponen ini adalah distorsi akuntansi.
Komponen ini timbul karena ketidaksempurnaan akuntansi dan tidak memiliki
dampak pada nilai perusahaan.
3.18 Analisis Implikasi
Menyesuaikan laba akuntansi merupakan tugas penting dalam analisis keuangan.
Sebelum membuat penyesuaian penting untuk menentukan tujuan analisis yang secara
umum tujuannya mencari laba ekonomi atau laba permanen suatu perusahaan.
Penyesuaian yang dibutuhkan untuk menentukan masing-masing pengukuran dapat
jauh berbeda.
Penyesuaian laba permanen
Menentukan laba permanen suatu perusahaan merupakan hal yang penting pada suatu
analisis. Untuk tujuan ini, analis perlu menentukan komponen permanen dari laba
periode berjalan dengan mengidentifikasi serta mengeluarkan secara cermat komponen
sementara dari laba akuntansi. Penyesuaian laba seperti ini sering disebut laba inti (core
earnings). Laba inti merupakan langkah penting dalam mengestimasi laba permanen
perusahaan.
Penyesuaian laba ekonomi
Salah satu cara mendapatkan laba ekonomi ialah dengan menghitung perubahan
kekayaan pemegang saham yang berasal dari seumber bukan pemilik; yang dapat
berarti dengan cara memasukkan semua hal yang menyangkut perubahan kekayaan
bersih pemegang saham. Laba ekonomi memberikan pengukuran komprehensif dalam
perubahan kekayaan pemegang saham, sehingga berguna sebagai indikator final dari
kinerja ekonomi selama periode tersebut.
Penyesuaian laba operasi
Analis perlu melihat dimensi operasi/non operasi dan berulang/tak berulangnya dalam
mengklasifikasi laba secara terpisah maupun saling berkaitan dalam menentukan laba
operasi.
3.1
Analisis Arus Kas
Uang tunai atau kas (cash) merupakan saldo sisa dari arus kas masuk dikurangi arus
kas keluar yang berasal dari periode - periode lalu. Arus kas bersih (net cash
flows),mengacu pada arus kas masuk dikurangi arus kas keluar periode berjalan.Arus
kas berbeda dengan kinerja akrual. Ukuran arus kas mengakui arus masuk saat kas
diterima walaupun belum dihasilkan dan mengakui arus keluar saat kas dibayarkan
walaupun beban belum terjadi.
Laporan arus kas melaporkan ukuran arus kas untuk tiga aktivitas utama dalam bisnis,
yaitu operasi, investasi dan pendanaan.Secara lebih umum, informasi arus kas
membantu kita menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya,
membayar dividen, meningkatkan kapasitas dan mendapatkan pendanaan.Informasi
kas juga membantu kita menilai kualitas laba dan ketergantungan laba padaestimasi
dan asumsi tentang arus kas dan relevansinya untuk laporan keuangan.
3.2
Laporan Arus Kas
Tujuan laporan arus kas adalah menyediakan informasi arus kasmasuk dan arus kas
keluar untuk satu periode.Laporan tersebut juga membedakan sumber dan
penggunaan arus kas dengan memisahkan arus kas dalam aktivitas operasi, aktivitas
investasi dan aktivitas pendanaan.
a. Relevansi Kas
Kas merupakan aktiva yang paling likuid serta menawarkan likuiditas dan
fleksibilitas bagi perusahaan.Kas merupakan awal sekaligus akhir siklus operasi
perusahaan.Aktivitas operasi perusahaan melibatkan konversi kas menjadi berbagai
aktiva (seperti persediaan) yang digunakan untuk menghasilkn piutang dari
penjualan kredit. Siklus operasi menjadi lengkap saat kas kembali ke perusahaan
melalui proses penagihan, yang memungkinkan dimulainyasiklus operasi baru.
Analisis arus kas masuk dan aruskas keluar perusahaansumber operasi, investasi
dan pendanaan merupakan salah satu pekerjaan investigasi yang paling penting,
analisis membantu kita menilai likuiditas, solvabilitas dan fleksibilitas.Likuiditas
adalah kedekatan aktiva dan kewajiban pada kas.Solvabilitas adalah kemampuan
untuk membayar kewajiban pada saat jatuh tempo.Fleksibilitaskeuangan adalah
kemampuan untukbereaksi dan menyesuaikan diri terhadap kesempatan dan
kesulitan.
b. Pelaporan Berdasarkan Aktivitas
Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan pembayaran kas berdasarkan
aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan yang merupakan
aktivitas utama dalam bisnis perusahaan.
 Aktivitas operasi merupakan aktivitas perusahaan yang terkait dengan laba.
Selain pendapatan dan beban yang disajikan dalam laporan laba rugi, aktivitas
operasi juga meliputi arus kas masuk dan arus kas keluar bersih yang berkaitan
dengan kegiatan operasi tersebut.
 Aktivitas investasi merupakan cara untuk memperoleh dan menghentikan aktiva
nonkas (dan aktiva setara nonkas). Meliputi aktiva yang diharapkan untuk
menghasilkan pendapatan bagi perusahaan, serta pemberian pinjaman dan
penagihan pokok pinjaman.
 Aktivitas pendanaan merupakan cara untuk mendistribusikan, menarik, dan
mendapatkan dana untuk mendukung aktivitas bisnis. Meliputi mendapatkan
pinjaman dari kreditor dan pembayaran pokok pinjaman, serta kontribusi dan
penarikan oleh pemilik, serta pengembalian atas investasi (dividen).
c. Menyusun Laporan Arus Kas
Ada dua metode dalam pelaporan arus kas dari operasi, yaitu metode tidak
langsung dan metode langsung. Dalam metode tidak langsung, laba bersih
disesuaikan dengan pos penghasilan nonkas dengan akrual untuk menghasilkan
arus kas dari operasi. Keunggulan metode ini adalah adanya rekonsiliasi perbedaan
antara laba bersih dan arus kas operasi yang membantu penguna laporan untuk
memprediksi arus kas melalui prediksi laba yang kemudian disesuaikan untuk jarak
laba bersih dengan arus kas, yaitu menggunakan akrual nonkas.
Arus kas yang disiapkan dengan metode langsung disediakan setelah itu sebagai
perbandingan.Metode ini menyesuaikan tiap pos laporan laba rugi untuk akrual
terkait, sehingga menghasilkan format yang lebih baik untuk menilai jumlah arus
kas masuk (keluar)operasi.
d. Mempersiapkan Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan campuran antara laporan laba rugi dan neraca.Laba
bersih mula-mula disesuaikan untuk penghasilan dan beban nonkas untuk
menghasilkan
laba
kas.Laba
kas
ini
kemudian
disesuaikan
untuk
kas
yangdihasilkan dan digunakan untuk transaksi neraca untuk menghasilkan arus kas
dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
Titik awal laporan arus kas adalahlaba bersih yang mula-mula disesuaikan untuk
beban penyusutan dan amortisasi nonkas.Arus kas keluar terjadi saat dibelinya
aktiva berwujud dan aktiva tak berwujud. Proses penyusutan kemudian
mengalokasikan biaya perolehan tersebut selama masa manfaatnya untuk
menandingkan atau mengaitkan beban terhadap pendapatan yang dihasilkan oleh
aktiva bersangkutan.
Karena laporan arus kas berfokus pada arus kas,beban nonkas yang diakui dalam
perhitungan laba bersih tersebut harus dihilangkan, yaitu dengan menambahkan
kembali beban penyusutan dan amortisasi.Penambahan beban penyusutan dan
amortisasi tersebut tidak meningkatkan arus kas operasi, melainkan hanya
menihilkan(menghapuskan) beban yang dikurangkan dalam perhitungan laba
bersih.
Cara yang sama juga digunakan untuk menyesuaikan laba bersih terhadap
keuntungan (kerugian) penjualan aktiva. Namun tujuan penyesuaian ini bukanlah
untuk mengeliminasi keuntungan (kerugian) secara keseluruhan, melainkan
memindahkannya dari bagian operasi laporan arus kas.Arus masuk dari penjualan
aktiva yang bersangkutan disajikan dalam arus kas bersih dari aktivitas
investasi.Penyesuaian terakhir adalah analisis kas yang dihasilkan dan digunakan
oleh perubahan dalam aktiva lancar dan kewajiban lancar.
3.3
Analisis Implikasi Arus Kas
Keterbatasan pelaporan arus kas, meliputi:
 Tidak diharuskannya pengungkapan terpisah untuk arus kas yang terkait dengan
pos luar biasa atau operasi dalam penghentian.
 Bunga dan dividen yang diterima serta bunga yang dibayarkan dikelompokkan
sebagai arus kas operasi.
 Pajak dikelompokkan sebagai arus kas operasi
 Pemindahan laba atau rugi penjualan aktiva tetap atau investasi sebelum pajak dan
dari aktivitas operasi mendistorsi analisis atas aktivitas operasi dan aktivitas
investasi.
Interpretasi arus kas dan laba bersih
Fungsi laporan laba rugi adalah untuk mengukur profitabilitas perusahaan untuk suatu
periode.Laporan laba rugi mencatat pendapatan saat dihasilkan dan beban saat
terjadi.Arus kas dari operasi merupakan pandangan yanglebih luas atas aktivitas
operasi dibandingkan dengan laba bersih.Arus kas meliputi seluruh aktivitas
perusahan yang terkait dengan laba.Tidak hanya pendapatan dan beban, tetapi
kebutuhan kas operasi juga.
3.4
Analisis Arus Kas
Analisis harus menetapkan sumber dan penggunaan kas masa lalu. Analisis ukuran
sama (common-size analysis) atas laporan arus kas membantu penilaian ini.
a. Ukuran Arus Kas Alternatif
Akuntansiakrual memungkinkanalternatif perlakuan akuntansi yang beragam dan
memungkinkan potensi manajemen laba.Manfaat arus kas seringkali hilang karena
penyalahgunaan.Ketidakpuasan manajemen atas laba yang dilaporkan kadang
menyebabkan anggapan bahwa arus kas adalah ukuran kinerja yang lebih baik. Hal
ini sama saja dengan menganggap bahwa penyusutan (atau biaya lainnya) tidak
memerlukan penggunaan kas, yang sebenarnya tidak nyata.
b. Arus kas bebas
Turunan analitis laporan arus kas yang bermanfaat adalah perhitungan arus kas
bebas(Free Cash Flow-FCF).Sebagaimana ukuran analisis lainnya, komponen
perhitungan juga harus diperhatikan.Arus kas bebas positif mencerminkan jumlah
yang tersedia bagi aktivitas bisnis setelah penyisihan untuk pendanaan dan
investasi yang diperlukan untuk mempertahankan kapasitas produksi pada tingkat
sekarang.
c. Arus Kas sebagai Validasi
Laporan arus kas berguna untuk memprediksi hasil operasi berdasarkan kapasitas
produksi yang dimiliki dan direncanakan. Juga digunakan untuk menilai kapasitas
ekspansi perusahaan di masa depan, kebutuhan modalnya, dan sumber arus kas
masuknya. Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar, serta
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Laporan arus kas
juga menyediakan petunjuk penting tentang :
 Kelayakan pendanaan pengeluaran modal
 Sumber kas dalam pendanaan ekspansi
 Ketergantungan pada pendapatan eksternal
 Kebijakan dividen di masa depan
 Kemampuan untuk memenuhi persyaratan utang
 Fleksibitas keuangan untuk menghadapi kebutuhan dan kesempatan yang tidak
diantisipasi
 Praktik keuangan oleh manajemen
 Kualitas laba rugi
DAFTAR PUSTAKA
Subramanyam, K.R; John J.Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan Edisi 10. Penerbit
Salemba Empat.
Munawir, 2004. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kelima, Liberty, Yogyakarta.
White, Gerald I, Ashwinpaul Sondhi and Dov Fried, The Analysis and Use Of Finacial
Statements, 311. Edition, John Wiley, 2003.
Download