Uploaded by Maulidatul M M

MAULIDATUL M M 181141025 (PRAKTIK LAB TERAPI BERMAIN)

advertisement
TUGAS PRAKTIK LAB MANDIRI KEPERAWATAN ANAK I
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TERAPI BERIMAIN PADA ANAK DI POSYANDu
Dosen Pembimbing: Dian Perdana Fitri Mandasari, S.Kep., Ns., M.Kep.
Disusun Oleh:
Maulidatul M M
(181141009)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
SURABAYA
2020
SAP TERAPI BERMAIN
POKOK BAHASAN
: Terapi bermain stimulasi kognitif dan kreatifitas pada
anak di posyandu
SUB POKOK BAHASAN
: Terapi bermain mengenal warna dengan mewarnai,
mengenali huruf dengan menyusun balok.
WAKTU
: 45 Menit Jam 09.00 WIB
HARI/TANGGAL
: Selasa, 16 Juni 2020
TEMPAT
: Posyandu Kraksaan
SASARAN
: Anak Usia Pra Sekolah (3-5 tahun)
PELAKSANA
: Maulidatul dan Kelompok 3 Lab
METODE
: - Bermain mewarnai dengan sketsa gambar dan
memperkenalkan warna
-
Bermain menyusun balok dengan di bagian balok
terdapat stiker huruf
A. LATAR BELAKANG
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkan tanpa
mempertimbangkan hasil akhir (Hurlock). Bermaian merupakan suatua aktivitas bagi
anak yang menyenagkan dan merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal
dunia. Di era seperti sekarang banyak model permainan yang bisa mengembangkan
kemampuan dan memperkenalkan dunia pada anak. Anak-anak memerlukan permainan
yang bervariasi tidak hanya menoton ke satu metode saja. Permainan yang bervariasi
berguna untuk kesehatan fisik, mental dan perkembangan emosi dan intelektual anak.
Maka dari itu perlu lebih didalami dan dipelajari lagi permainan yang tepat diberikan
kepada anak sesuai dengan umur serta tumbuh kembangnya. Karena dari permainan yang
diberikan kepada anak dapat berpengaruh terhadap perkembangan motoris, sensorik,
serta psikologis bagi anak tersebut.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapi bermain selama 45 menit, di harapkan anak bisa merasa
tengang dan dapat mengikuti permainan stimulasi kognitif dan kreatifitas yang
diberikan.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan terapi berimain selama 45 menit, anak mampu :
a. Mengenal warna
b. Mengenal huruf
c. Berkreasi dengan warna dan penyusunan balok yang diinginkan
C. METODE DAN MEDIA
1. Metode
- Bermain dengan anak dan orang tua mewarnai dan memperkenalkan warna
menggunakan sketsa gambar.
- Berimain dengan anak dan orang tua menyusun balok dan memperkenalkan huruf
menggunakan balok susun
2. Media
- Kertas gambar sketsa (gambar buah hewan)
- Cryon
- Balok yang ada Stiker huruf
D. KEGIATAN
1. Pengorganisasian:
Penanggung Jawab
: Dian Perdana Fitri Mandasari, S.Kep., Ns., M.Kep.
Ketua
: Maulidatul M M
Moderator
: Nurul Azizah
Observer
: Roynaldi Iqbal R
Nurul Hakim
Pemimpin Bermain : Revi Rizky S
Fasilitator
: - Serly Rosa
- Restu Baitumah E
- Siti Aisyah
- Oktaviyanti
- Nadzifatul Laila B
2. Setting tempat (gambar/daerah ruangan)
Keterangan :
: Moderator
-
: Pemimpin Permainan
-
: Fasilitator
-
: Anak-Anak
-
Vv
: observer
-
: Ketua
3. Kegiatan Bermain /Strategi pelaksanaan
No
Terapi
Kegiatan panitia (perawat)
1.
Melakukan tahap pra
interaksi (5menit) :
a. Menyiapkan
ruangan
b. Menyiapkan alatalat
c. Menyiapkan peserta
a. Melakukan kontak
waktu
b. Memastikan anak
tidak rewel,
mengantuk dan
keadaan umum baik
saat kegiatan / bisa
Kegiatan klien
a. Memperhatikan
b. Menempati
rungan yang
sudah ditata
(anak-anak dan
orang tua)
bermain
c. Menyiapkan peralatan
d. Menata rungan
2.
Tahap orientasi (5 menit) :
a. Proses perkenalan
dan interaksi
b. Menjelaskan pada
a. Memberikan salam
a. Menjawb salam
dan menyapa anak
b. Memperhatikan
dan keluarga
c. Mengikuti
b. Menjelaksan tujuan
permainan
anak tujuan terapi
dan mafaat bermain,
ini
menjelaskan cara dan
mengikuti
prosedur permainan
permainan
c. Mengajak anak
bermain
d. Menanyakan
ketersedian
mengikuti acara ini
d. Bersedia
c. Mengajak anak-anak
untuk bermain dan
kelaurga mendapingi
d. Menanyakan
ketersediaanya
mengikuti permaina
3.
Tahap kerja (28 menit) :
a. Memberikan petunjuk
a. Memperhatikan
a. Memberikan
dan cara bermain
b. Menjawab dan
petunjuk pada anak
cara bermain
b. Mempersilahkan
b. Fasilitator
menanyakan dan
mempersilahkan anak
memilih
c. Bersemangat
untuk bermain
anak untuk
untk berimain sendiri
d. Menaggapi
melakukan
atau dibantu
e. Memperlihatkan
permainan sendiri
atau dibantu
c. Memotivasi
d. Memberikan pujian
c. Memotivasi
ketelibatan anak anak
dalam permainan
d. Memberikan pujian
respon yang
dirasakan
f. Menceritakan hal
apa yang
e. Mengobservasi
pada anak bila dapat
dilakuakn saat
f. Meminta anak
melakukanya
bermain
menceritakan apa
yang dilakukan
g. Menyakan
e. Mengobservasi emosi,
hubungan
interpersonal,
g. Menjawab
perasaannya setelah
psikomotorik anak
melakukan kegiatan
saat bermain
f. Meminta anak-anak
menceritakan apa
yang dilakuakannya
dalam permainan
g. Menyakan perasaan
setelah bermain pada
anak dan pendapat
keluatrga tentang
terapi berimain ini
4.
Tahap terminasi (7 menit):
a. Menunjukkan hasil
dari permainan
a. Meminta peserta
menunjukkan hasil
b. Berpamitan dengan
a. Memperlihatkan
hasil dari
permainan
b. Penutupan
anak anak dan
b. Memperhatikan
c. Memberekan dan
keluarga
c. Menjawab
kembalikan alat alat
c. Berterima kasih atas
d. Memperhatikan
d. Mencuci tangan
partisipasinya dan
e. Cuci tangan
e. Mencatat jenis
mengucapkan salam
f. Membubarkan
permaiann dan
respon anak anak
serta keluarga
d. Membereskan
kembali alat alat
e. Mencuci tangan
f. Mencatat semua hasil
respon anak dan
keluarga dalam setiap
jenis permainan dalam
lembar catatan
keperawatan dan
memberikan
kesimpulan
diri
E. EVALUASI YANG DIHARAPKAN
1. Anak dapat mengembangkan kreatifitas dan menstimulus kognitif anak dengan
menghasilkan gambar yang diwarnai kemudian digantung dan dapat mengenal warna
warna. Dan menghasilkan penyusunan balok dan dapat mengenal huruf yang ada di
balok
2. Anak dapat mengikuti jalannya kegiatan denganbaik
3. Anak anak dapat merasakan kesenangan dan semangat
4. Anak anak tidak takut lagi dengan perawat dan mengatasi kecemasannya saat di
posyandu
5. Orang tua dapat menampingi kegiatan anak anak sampai selesai dan mempererat
hubungan orang tua dan anak
6. Orang tua dapat mengetahui permainan yang bermanfaat yang dirasakan dengan
aktifitas bermain
7. Orang tua dapat mengaplikasikan terapi bermain pada anak di rumah
Mengetahui
Pembimbing Praktek
Dian Perdana Fitri Mandasari, S.Kep., Ns., M.Kep.
(Nip:................................................................)
Mahasiswa
Maulidatul Maghfiroh M
(NIM : 181141025)
LAMPIRAN
MATERI PENYULUHAN
PENGERTIAN BERMAIN
Bermain adalah kegiatan yang dilakuakn untuk kesenangan yang ditimbulakan tanpa
pertimbangakan hasil akhir (hurlock). Bermaina merupakan bahasa dan keingnan dalam
mengungkapkan konflik dari anak yang tidak disadarinya serta dialami dengan kesengan
yang diekspresikan melalui bi-psiko-sosio yang berhubungan dengna lingkungan tanpa
mempertimbangkan hasi akhir .
KEUNTUNGAN BERMAIN
Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain:
1.
Membuang ekstra energi.
2.
Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan organorgan.
3.
Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
4.
Anak belajar mengontrol diri.
5.
Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya.
6.
Meningkatnya daya kreativitas.
7.
Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar anak.
8.
Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan.
9.
Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
10. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
11. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.
MACAM BERMAIN
1. Bermain aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa yang
diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
a. Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)
Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan
tersebut, memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada bunyi, mencium,
meraba, menekan dan kadang-kadang berusaha membongkar.
b. Bermain konstruksi (Construction Play)
Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi rumahrumahan.
c. Bermain drama (Dramatic Play)
Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan temantemannya.
d. Bermain fisik
Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.
2. Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan mendengar.
Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan membutuhkan
sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya.
Contoh ; Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau musik,menonton
televisi dsb.
Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam bermain,
yaitu apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :
1. Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk
aktif bermain.
2. Tidak ada variasi dari alat permainan.
3. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
4. Tidak mempunyai teman bermain.
ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE)
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan
perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta
berguna untuk :
1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau
merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus.
Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik dan didorong,
tali, dll. Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.
2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang
benar.Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, majalah, radio, tape, TV,
dll.
3.
Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk.
Warna, dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka,
pensil warna, radio, dll.
4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi ibu dan
anak, keluarga dan masyarakat
Contoh alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal kotak
pasir, bola, tali, dll.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM BERMAIN
1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
2. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
3. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada
keterampilan yang lebih majemuk.
4. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.
5. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.
BENTUK- BENTUK PERMAINAN
1. Usia 0 – 12 bulan
Tujuannya adalah :
a. Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya mengisap,
menggenggam.
b. Melatih kerjasama mata dan tangan.
c. Melatih kerjasama mata dan telinga.
d. Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
e. Melatih mengenal sumber asal suara.
f. Melatih kepekaan perabaan.
g. Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.
b. Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.
c. Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
d. Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
e. Alat permainan berupa selimut dan boneka.
2. Usia 13 – 24 bulan
Tujuannya adalah :
a. Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.
b. Memperkenalkan sumber suara.
c. Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
d. Melatih imajinasinya.
e. Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiatan
yang menarik
Alat permainan yang dianjurkan:
a. Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.
b. Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.
c. Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir yang tidak
mudah pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-balok besar,
kardus-kardus besar, buku bergambar, kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil
berwarna.
3. Usia 25 – 36 bulan
Tujuannya adalah ;
a. Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
b. Mengembangkan keterampilan berbahasa.
c. Melatih motorik halus dan kasar.
d. Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan
membedakan warna).
e. Melatih kerjasama mata dan tangan.
f. Melatih daya imajinansi.
g. Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Alat-alat untuk menggambar.
b. Lilin yang dapat dibentuk
c. Pasel (puzzel) sederhana.
d. Manik-manik ukuran besar.
e. Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.
f. Bola.
4. Usia 32 – 72 bulan
Tujuannya adalah :
a. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.
b. Mengembangkan kemampuan berbahasa.
c. Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi.
d. Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-pura
(sandiwara).
e. Membedakan benda dengan permukaan.
f. Menumbuhkan sportivitas.
g. Mengembangkan kepercayaan diri.
h. Mengembangkan kreativitas.
i. Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll).
j. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar.
k. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar
rumahnya.
l. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal : pengertian
mengenai terapung dan tenggelam.
m. Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-anak, alat
gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air, dll.
b. Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah.
6. Usia Prasekolah
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Alat olah raga.
b. Alat masak
c. Alat menghitung
d. Sepeda roda tiga
e. Benda berbagai macam ukuran.
f. Boneka tangan.
g. Mobil.
h. Kapal terbang.
i. Kapal laut dsb
7. Usia sekolah
Jenis permainan yang dianjurkan :
a. Pada anak laki-laki : mekanik.
b. Pada anak perempuan : dengan peran ibu.
8. Usia Praremaja (yang akan dilakukan oleh kelompok)
Karakterisrik permainnya adalah permainan intelaktual, membaca, seni, mengarang,
hobi, video games, permainan pemecahan masalah.
9. Usia remaja
Jenis permainan : permainan keahlian, video, komputer, dll.
Download