KEMENTERIAN KEUANGAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN Manajemen BMN MEKANISME PENGELOLAAN BMN E-LEARNING PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN KEUANGAN SATUAN KERJA PEMERINTAH PUSAT Tiga Bagian Besar Keuangan Negara 1. Uang 2. Barang 3. Utang/piutang Dasar Hukum 1.Keuangan Negara 2.Perbendaharaan Negara UU 17/2003 UU 1/2004 PP 27/2014 3. Pengelolaan BMN/D PMK-PMK mengenai pengelolaan BMN Definisi Barang Milik Negara (PP 27/2014 tentang BMN) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. 4 Pengertian Barang Milik Negara meliputi : 1. barang yg dibeli/diperoleh atas beban APBN 2. barang yg berasal dari perolehan lain yg sah. Perolehan lainnya yg sah meliputi barang : 1. hibah/sumbangan atau yang sejenis. 2. pelaksanaan perjanjian/ kontrak; 3. berdasarkan ketentuan undang-undang; 4. berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Pejabat Pengelolaan BMN Pengelola Barang Menteri Keuangan Kuasa Pengelola Barang Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Pengguna Barang Menteri/Pimpinan Lembaga Kuasa Kepala Kantor/Instansi dalam Pengguna Barang lingkungan kementerian/lembaga Pasal 4-8 PERENCANAAN/ PENGANGGARAN PENGADAAN PENGGUNAAN PEMANFAATAN PENGAMANAN & PEMELIHARAAN PENILAIAN PEMINDAHTANGANAN PEMUSNAHAN PENGHAPUSAN PENATAUSAHAAN PEMBINAAN PENGAWASAN & PENGENDALIAN TUJUANLINGKUP 7 1. Perencanaan Kebutuhan BMN merumuskan rincian kebutuhan BMN/D untuk menghubungkan pengadaan barang yang telah lalu dengan keadaan yang sedang berjalan sebagai dasar dalam melakukan tindakan yang akan datang Kegiatan Obyek RK BMN Pemeliharaan Pengadaan Tanah dan/atau Bangunan (SBSK) Selain Tanah dan/atau Bangunan (SBSK) Tanah dan/atau Bangunan, Kend. Bermotor BMN lain >100 Jt/unit Dokumen Acuan Penelitian (PB/APIP) BUSINESS PROCESS Penelaahan BMN Ketersediaan BMN (Pengguna) 2. Pengadaan BMN 1. Melalui swakelola: Tipe I s.d. IV 2. Melalui penyedia barang: a. Jasa Konsultansi 1) Pengadaan langsung 2) Penunjukan langsung 3) Seleksi b. Barang/Pek. Konstruksi/Jasa Lainnya: 1) E-Purchasing 2) Pengadaan langsung 3) Penunjukan langsung 4) Tender cepat 5) Tender 11 3. PENGGUNAAN BMN . Subjek & Objek Penetapan Status Penggunaan PENGGUNA BARANG PENGELOLA BARANG 1. Tanah/bangunan. 2. Selain tanah/bangunan: Selain Tanah/bangunan: • Tidak memiliki bukti kepemilikan; atau • Perolehannya ≤ Rp100 jt. • Memiliki bukti kepemilikan, atau • Perolehannya > Rp100jt. 3. BMN yg dari awal pengadaan untuk PMPP atau hibah. 4. Pemanfaatan BMN Merupakan pendayagunaan BMN yang tidak dipergunakan sesuai tugas pokok dan fungsi kementerian negara/lembaga dalam bentuk sewa, pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan dan bangun guna serah/bangun serah guna dengan tidak mengubah status kepemilikan. Bentuk pemanfaatan BMN: 1. Sewa 2. Pinjam Pakai 3. Kerjasama Pemanfaatan 4. Bangun Guna Serah / Bangun Serah Guna 5. Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur (KSPI) 5. Pengamanan dan Pemeliharaan BMN Tiga bentuk pengamanan BMN: 1. Pengamanan Administrasi 2. Pengamanan Fisik 3. Pengamanan Hukum Pemeliharaan: tindakan untuk menjaga BMN agar tetap dapat berfungsi dengan baik guna mendukung operasional kantor. 15 6. Penilaian BMN 1. Dilaksanakan dalam rangka: a. penyusunan neraca pemerintah b. pemanfaatan c. pemindahtanganan 2. Berpedoman pada Standar Akuntansi Pemerintahan. 16 7. Pemindahtanganan BMN Bentuk pemindahtanganan (beralih kepemilikan): a. Penjualan b. Tukar-Menukar c. Hibah d. Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) 17 8. Pemusnahan Pemusnahan adalah tindakan memusnahkan fisik dan/atau kegunaan Barang Milik Negara. Alasan pemusnahan: 1. BMN tidak dapat digunakan, tidak dimanfaatkan, dan atau tidak dipindahtangankan, 2. Alasan lain sesuai dengan ketentuan perundang-undangan (termasuk barang dalam kategori larangan dan pembatasan). Cara pemusnahan: dibakar, dihancurkan, ditimbun, ditenggelamkan, atau cara lain sesuai ketentuan perundang-undangan. Pemusnahan dapat dilakukan terhadap BMN hasil operasi tegahan Bea Cukai, karena didapati barang yang telah melanggar UU Kepabeanan, UU Cukai, UU Pornografi karena masuk kategori larangan dan pembatasan. 18 9. Penghapusan BMN Adalah tindakan menghapus BMN dari Daftar Barang dengan menerbitkan Keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan Pengelola Barang, Pengguna Barang, dan/atau Kuasa Pengguna Barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya. Pelaksanaan Penghapusan: 1. Penghapusan dari Daftar Barang pengguna dan/atau kuasa pengguna Pengguna Barang 2. Penghapusan dari Daftar BMN Pengelola Barang 19 10. Penatausahaan BMN adalah rangkaian kegiatan yang meliputi 1. pembukuan, 2. inventarisasi, dan 3. pelaporan BMN sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Penatausahaan BMN dilaksanakan dengan menggunakan Aplikasi SIMAK-BMN (Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara) 20 KUASA PENGGUNA BARANG Dokumen Sumber Alur Penatausahaan BMN PELAPORAN PEMBUKUAN (Pencatatan, Pendaftaran, Dokumentasi) Rekonsiliasi INVENTARISASI Rekonsiliasi KPKNL UPPB-W Unit Akuntansi KW-DJKN DJPb NERACA PEMERINTAH PUSAT Rekonsiliasi UPPB-E1 Rekonsiliasi DJKN Pelaporan Rekonsiliasi / Pemutakhiran Data Pemutakhiran Data UPPB 11. Pembinaan, Pengawasan, dan Pengendalian Pengelola Barang berwenang untuk melakukan pemantauan dan investigasi atas: a. pelaksanaan penggunaan, b. pemanfaatan, dan c. pemindahtanganan Barang Milik Negara. Pelaporan BMN: Semesteran dan Tahunan 22 TERIMA KASIH Kementerian Keuangan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan 23