Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Punishment by Body Constraint and Punishment by Custody KELOMPOK 1 Adhe Yustian NPM: 1906333692 Aditya Prasetyo NPM: 1906333704 Agustino Crisna NPM: 1906437094 Amitri Dinar Sari NPM: 1906333710 Andry Haryanto NPM: 1906333723 Departemen Kriminologi criminology.fisip.ui.ac.id Fakultas Ilmu Sosial dan Politik PENGHUKUMAN BADAN • Penghukuman badan merupakan bentuk penghukuman yang menargetkan badan secara langsung dengan tujuan menimbulkan rasa sakit dan rasa tidak nyaman. Mata dibalas mata, gigi dibalas gigi, tangan dibalas tangan, dan kaki dibalas kaki (Keluaran 21:24). • Bentuk penghukuman badan dalam negara adalah hukum gantung, hukum pancung, hukum cambuk, pembakaran hidup-hidup, atau mutilasi. • Bentuk penghukuman badan dalam institusi pendidikan pemukulan dengan objek, mencubit, menampar, atau kerja fisik. historydaily.org Departemen Kriminologi allthatsinteresting.com adalah nationalreview.com criminology.fisip.ui.ac.id Fakultas Ilmu Sosial dan Politik SEJARAH PENGHUKUMAN BADAN DI DUNIA • Zaman Yunani Kuno (Abad 8 – 6 Masehi), bentuk - bentuk hukuman fisik bagi para tentara di Spartan Military dan Militer Athena • Jaman Romawi Kuno: Hukuman badan diterapkan dalam kemiliteran, Legiun Romawi. Contoh: fustuarium • Tahun 1757 di Perancis, Robert Francois Damiens yang mencoba membunuh Raja Louis XV, dijatuhi hukuman mati dengan dimutilasi (ditarik dari 4 penjuru mata angin oleh 4 kuda) • Inggris tahun 1846, John White (Serdadu Inggris, 27 tahun), dihukum cambuk sebanyak 150 kali dan meninggal karena pencambukan itu. Tahun 1930 Angkatan Laut Inggris menghapus hukuman cambuk itu Departemen Kriminologi criminology.fisip.ui.ac.id Fakultas Ilmu Sosial dan Politik SEJARAH PENGHUKUMAN BADAN DI DUNIA • Kenya. Masyarakat Kenya didisiplinkan dengan dipukul memakai tongkat, dan lainnya oleh Orang-orang Eropa agar menjaga hierarki rasial. • Pengadilan adat di Nigeria Sebelah Utara dan Uganda, lalu Pengadilan dengan Hakim di Gold Coast dan Kenya, menjatuhkan hukuman badan dengan variasi tingkatan bagi pelaku kejahatan. ancientfacts.net Brazen Bull Departemen Kriminologi milescraven.wordpress.com Eksekusi Damien pinterest.com Kolonialisasi di Afrika criminology.fisip.ui.ac.id Fakultas Ilmu Sosial dan Politik SEJARAH PENGHUKUMAN BADAN DI INDONESIA • Sebelum masa penjajahan, beberapa kerajaan kecil menerapkan hukuman pancung. Misal, eksekusi La Sunni (penjahat yang membahayakan kekuasaan Aru Palaka, Sultan Bone 1672-1696) di Sulawesi Selatan. • Hadirnya VOC, Inggris dan Pemerintah Kerjaan Belanda. Ada beberapa bentuk hukuman badan: hukuman mati dengan metode digantung, dengan pedang dan alat guillontine primitif, serta mutilasi dari 4 mata penjuru, hingga dicap lambang VOC dari besi yang membara. • Penjajahan Jepang. Kategori hukuman badan berpedoman kepada Hukum Pidana Belanda. Khusus Peraturan Darurat Militer jenis pelanggaran hukum, hukuman mati dilaksanakan dengan ditembak. pinterest.com Departemen Kriminologi criminology.fisip.ui.ac.id Fakultas Ilmu Sosial dan Politik SEJARAH PENGHUKUMAN BADAN DALAM PENDIDIKAN ANAK • Jaman Romawi Kuno tahun 365 Masehi para ayah memiliki hak untuk mendisiplinkan anak-anak mereka melalui kekerasan. Metode pendisiplinan sehari-hari: memukul (anak-anak, budak, dan bawahan adalah tindakan penyerbuan yang kasar, dan menimbulkan malu bagi si penerima). • Tahun 1860 di Inggris, Reginald Cancellor meninggal karena pendisiplinan dengan kekerasan (dipukuli dengan tongkat, tali) oleh gurunya, Thomas Hopley. Ia lalu dihukum 4 tahun penjara dengan dakwaan manslaughter. • Tahun 1983, Grace Campbell mengajukan permohonan ke Pengadilan Hak Asasi Manusia di Strasbourg, Jerman. Pengadilan mengabulkan permohonannya dan saat ini pendisiplinan anak dengan kekerasan adalah ilegal di Skotlandia. Departemen Kriminologi criminology.fisip.ui.ac.id Fakultas Ilmu Sosial dan Politik PERLINDUNGAN ANAK DI INDONESIA • UU. No. 39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia, Pasal 52-66. Terkait isu perlindungan anak tercantum di dalam Pasal 58 undang-undang tersebut. • UU. No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, tercantum di dalam Pasal 15 undang-undang tersebut. Dari penjelasan undang-undang di atas, bisa kita simpulkan bahwa pendisiplinan anak dengan kekerasan bertentangan dengan aturan hukum di Indonesia. Tokpedia.com Departemen Kriminologi criminology.fisip.ui.ac.id Fakultas Ilmu Sosial dan Politik PERGESERAN PENGHUKUMAN BADAN • Dalam penghukuman yang menargetkan badan, penghukuman selalu disampaikan sebagai bentuk pembalasan terhadap tindakan yang telah dilakukan oleh pelanggar. • Penghukuman yang menargetkan badan selalu dilakukan dalam bentuk penyiksaan yang kejam dan dijadikan tontonan publik. • Prinsip utilitarianisme kemudian muncul sebagai bentuk reaksi terhadap penghukuman yang menargetkan badan, yang menggunakan prinsip retributif. • Prinsip utilitarianisme menekankan bahwa penghukuman yang dilakukan harus dapat memberikan manfaat kepada pelaku, korban, dan masyarakat (kebahagiaan sebesar-besarnya untuk sebanyak-banyaknya orang). Departemen Kriminologi criminology.fisip.ui.ac.id Fakultas Ilmu Sosial dan Politik PERGESERAN PENGHUKUMAN BADAN • Penghukuman yang menargetkan badan secara langsung perlahan digantikan oleh penghukuman yang menjadikan tubuh sebagai medium penghukuman. • Bentuk penghukuman kemudian menjadi bersifat inkapasitasi, membatasi kesempatan dan kemampuan pelaku agar tidak dapat mengulangi pelanggaran. • Pergeseran bentuk penghukuman diikuti dengan kemunculan peradilan, pembentukan lembaga, perumusan undang-undang, integrasi prosedur, penentuan sistem peradilan, dan penghukuman yang bersifat rehabilitatif/korektif. • Penjara kemudian lahir dan tidak hanya menjadi instrumen untuk merampas kebebasan, tetapi juga menjadi lembaga rehabilitatif/korektif. Departemen Kriminologi criminology.fisip.ui.ac.id Fakultas Ilmu Sosial dan Politik PENGHUKUMAN TAHANAN • Penjara menjadi sanksi pidana yang dominan diterapkan untuk sebagian besar pelanggaran dengan alasan dianggap setimpal dengan pelanggaran tersebut. • Dominasi sanksi dalam bentuk penjara diakibatkan oleh ketentuan penghukuman yang definitif yang membatasi keleluasaan hakim dalam memberikan penghukuman. • Peraturan dalam sistem peradilan pidana juga belum mengakomodasi pemikiran baru dalam penghukuman yang berfokus kepada pelaku, korban, dan masyarakat. • Dalam perkembangannya, pidana penjara seringkali mendapat sorotan dan kritik yang tajam karena dianggap memiliki banyak sisi negatif dan dianggap tidak efektif dalam menanggulangi kejahatan. Departemen Kriminologi criminology.fisip.ui.ac.id Fakultas Ilmu Sosial dan Politik PERMASALAHAN DALAM PENGHUKUMAN TAHANAN • Dalam perkembangannya, penjara dianggap gagal sebagai lembaga rehabilitatif/korektif dan dianggap sebagai tempat pembuangan para penjahat. • Tingkat penahanan yang tinggi menyebabkan peningkatan populasi tahanan yang melebihi kapasitas penjara (overcrowding) dan menyebabkan permasalahan baru. cnn.com Penjara di Haiti Departemen Kriminologi Penjara Kota Quezon, Manila criminology.fisip.ui.ac.id Fakultas Ilmu Sosial dan Politik PERMASALAHAN DALAM PENGHUKUMAN TAHANAN • Kelebihan kapasitas penjara menyebabkan keterbatasan akses terhadap pencahayaan alami, udara segar, ruang gerak, dan perawatan kesehatan. • Keterbatasan akses tersebut menyebabkan keterbatasan aktivitas dan interaksi dengan orang lain serta kesempatan untuk kontak dengan keluarga. • Keterbatasan aktivitas dan interaksi akan meningkatkan kebosanan, ketegangan dan keputusasaan yang meningkatkan risiko penyalahgunaan obat-obatan, intimidasi, dan kekerasan di dalam penjara. bbc.com Departemen Kriminologi bbc.com criminology.fisip.ui.ac.id Fakultas Ilmu Sosial dan Politik PENGHUKUMAN ALTERNATIF • Diperlukan undang-undang yang mengatur proporsionalitas penghukuman, kriteria penahanan yang mendetail, dan mengakomodasi bentuk penghukuman alternatif dari penjara. • Kerja sosial memaksa pelaku untuk bekerja tanpa upah dalam jangka waktu tertentu menjalankan tugas atau pelayanan terhadap masyarakat. • Keadilan restoratif bertujuan untuk menemukan solusi terbaik untuk memperbaiki hubungan antara pelaku, korban, dan masyarakat. • Dalam rehabilitasi pelaku diberikan pendidikan mengenai perlakuan dan pelatihan yang tepat demi mengembalikan kondisi pelaku pada saat belum melakukan pelanggaran. • Denda diberikan kepada pelaku yang tidak memiliki potensi untuk melakukan kembali atau melakukan pelanggaran lain di masa depan karena merupakan penyelesaian jangka pendek. Departemen Kriminologi criminology.fisip.ui.ac.id Fakultas Ilmu Sosial dan Politik KESIMPULAN • Penghukuman badan merupakan bentuk penghukuman yang menargetkan badan secara langsung dengan tujuan menimbulkan rasa sakit dan rasa tidak nyaman. • Penghukuman badan dianggap tidak manusiawi dan akhirnya digeser dengan penghukuman yang bersifat inkapasitasi atau korektif, berupa penahanan. • Penahanan dalam praktiknya dianggap gagal dalam mengurangi dan mencegah kejahatan, selain itu terdapat permasalahan kemanusiaan, mental, dan fisik yang muncul akibat kelebihan kapasitas (overcrowding) penjara. • Penghukuman alternatif menjadi cara untuk mengurangi dampak dari penahanan, dengan cara mengurangi penggunaan sanksi pidana penjara menjadi sanksi alternatif. Departemen Kriminologi criminology.fisip.ui.ac.id Fakultas Ilmu Sosial dan Politik TERIMA KASIH Departemen Kriminologi criminology.fisip.ui.ac.id