MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA STRATEGIS Disusun Oleh : MUH. AFRISYAL MUSDAR B2B1 19 032 MUH. ONDOLIPU ARJUNA B2B1 19 039 SARITA OLIVIA PUSPITA IBAR B2B1 19 047 REZA PUTRA SABIR B2B1 19 103 Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo 2020 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1 1.1 Latar Belakang..............................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................2 1.3 Tujuan ..........................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia ................................................................. 3 2.2 Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia Bagi Perusahaan ............... 4 2.3 Aspek Lini Dan Staff Manajemen Sumber Daya Manusia ........................... 4 2.4 Tujuan Dan Fungsi Manajer Sumber Daya Manusia ..................................... 7 2.5 Tren Yang Membentuk Manajemen Sumber Daya Manusia ........................ 8 2.6 Kompetensi Manajer Sumber Daya Manusia ............................................... 11 BAB III PENUTUP ..............................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................13 ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset penting untuk menunjang keberhasilan suatu organisasi, karena dengan adanya kemampuan skill para pekerja dan kualitas sumber daya manusia dapat menggerakan perusahaan dengan efesien dan efektif. Dalam suatu organisasi, manajer bertanggung jawab dalam pencapaian sasaran dan ia melakukan dengan cara mengelola usaha yang dilakukan oleh sejumlah orang dalam organisasi tersebut. Pengelolaan tersebut melibatkan lima fungsi yaitu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, kepemimpinan dan pengendalian. Fungsi penyusunan staf atau manajemen sumber daya manusia adalah sebuah proses untuk memperoleh, melatih, menilai dan mengompensasi karyawan dan untuk mengurus relasi tenaga kerja mereka, kesehatan mereka serta hal-hal yang berhubungan dengan keadilan. Oleh sebab itu, manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi suatu perusahaan. Manajemen sumber daya manusia memiliki dua aspek penting yaitu aspek lini dan staf. Seorang manajer perusahaan mempunyai otoritas pada setiap aspek tersebut, manajer dengan otoritas lini merupakan manajer lini (line managers) dan mereka yang memiliki otoritas staf merupakan manajer staf (staff managers). Keduanya memiliki tugas yang berbeda. Beberapa tren lingkungan yang dapat membentuk sebuah manajemen sumber daya manusia meliputi globalisasi, deregulasi, perubahan dalam demografi, sifat pekerjaan dan tantangan ekonomi. Suatu perusahaan harus lebih kompetitif, cepat, responsif, efektif biaya dan berorientasi modal manusia. Oleh sebab itu, seorang manajer sumber daya manusia akan membutuhkan kompetensi baru. Menurut Prof. Dave Ulrich bahwa seorang manajer sumber daya manusia masa kini membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi untuk menjadi : promosi strategis, aktivis kredibel, pembangun kapabilitas, pejuang perubahan, inovator dan integrator SDM serta pendukung teknologi. Berdasarkan hal tersebut kami akan menjabarkan pengertian manajemen sumber daya manusia dan pentingnya manajemen dalam suatu perusahaan, fungsi dan tujuan seorang 1 manajer, aspek staf dan lini serta tugas manajer dalam tiap aspek, tren lingkungan yang dihadai manajer, serta kompetensi seorang manajer sumber daya manusia. 1.2. Rumusan Masalah Untuk memahami secara spesifik mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia, maka dapat dirumuskan masalah-masalah tersebut dalam beberapa poin, diantaranya : 1. Apa pengertian manajemen sumber daya manusia? 2. Apa fungsi dan tujuan seorang manajer? 3. Mengapa manajemen sumber daya manusia penting bagi perusahaan? 4. Bagaimana aspek staf dan lini dalam manajemen sumber daya manusia serta tugas manajer dalam tiap aspek tersebut? 5. Bagaimana tren lingkungan yang dihadapi manajer sumber daya manusia? 6. Bagaimana kompetensi seorang manajer sumber daya manusia? 1.3. Tujuan Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah : 1. Mengetahui pengertian manajemen sumber daya manusia 2. Mengetahui dan memahami fungsi dan tujuan seorang manajer. 3. Memahami pentingnya manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan. 4. Mengetahui aspek staf dan lini dalam manajemen serta memahami tugas manajer dalam tiap aspek tersebut. 5. Memahami tren lingkungan yang dihadapi manajer sumber daya manusia 6. Mengetahui dan memahami kompetensi seorang manajer sumber daya manusia 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Sebuah organisasi terdiri atas orang –orang dengan peran yang diberikan secara formal yang bekerja bersama untuk mencapai sasaran organisasi tersebut. Manajer (managers) adalah orang yang bertanggung jawab dalam pencapaian sasaran organisasi, dan ia melakukannya dengan cara mengolah usaha yang dilakukan oleh sejumlah orang dalam organisasi. Sebagian besar ahli sependapat bahwa pengelolaan melibatkan lima fungsi yaitu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, kepemimpinan dan pengendalian. Salah satu fungsi pengelolaan yaitu penyusunan staf atau sering disebut manajemen sumber daya manusia. Berikut pengertian manajemen sumber daya manusia menurut para ahli : a. Menurut Hall T. Douglas dan Goodale G. James bahwa manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses melalui kesesuaian optimal yang diperoleh diantara pegawai, pekerjaan organisasi dan lingkungan sehingga para pegawai mencapai tingkat kepuasan dan performansi yang mereka inginkan dan organisasi memenuhi tujuannya. b. Menurut Edwin Flippo bahwa manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi dan masyarakat c. Menurut Hasibuan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan pernanan tenaga kerja, agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan. d. Menurut Bashir Barthos bahwa manajemen sumber daya manusia timbul sebagai salah satu masalah baru pad 1960-an. Manajemen sumber daya manusia mencakup masalahmasalah yang berkaitan dengan pembinaan, penggunaan dan perlindungan sumber sumber daya manusia baik yang berada dalam hubugan kerja maupun yang berusaha sendiri. e. Menurut Amin Idjaja Tunggal bahwa manajemen sumber daya manusia adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan rekrutmen, penempatan, pelatihan dan 3 pengembangan anggota organisasi. e. Menurut T. Hani Handoko bahwa manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pegembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian manajemen sumber daya manusia adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi dan masyarakat. 2.2. Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia bagi Perusahaan Mungkin lebih mudah menjawab pentingnya manjemen sumber daya manusia bagi perusahaan dengan menyebutkan beberapa kesalahan personel yang tidak ingin dilakukan selama mengelola. Sebagai contoh, tidak ada manajer yang ingin : o Memperkerjakan orang yang salah untuk suatu pekerjaan o Mengalami perputaran tinggi o Mempunyai orang-orang yang tidak melakukan yang terbaik o Membuang-buang waktu dengan wawancara yang tidak berguna o Membuat perusahaan diadili karena tindakan diskriminatif o Membuat perusahaan dipanggil dibawah hukum keselamatan kerja federal karen praktik yang tidak aman o Membuat beberapa laryawan merasa gaji mereka tidak adil secara relatif terhadap orang lain dalam organisasi o Membiarkan kurangnya pelatihan melemahkan efektivitas departmen o Melakukan praktik tenaga kerja yang tidak adil . 2.3. Aspek Lini dan Staf Manajemen Sumber Daya Manusia Semua manajer pada dasarnya adalah para manajer SDM karena semua terlibat dalam merekrut, mewawancarai, memilih, dan melatih karyawan. Namun, kebanyakan divisi sumber daya manusia perusahaan dipegang langsung oleh manajer puncaknya sendiri. Menurut Dessler (2010), Manajer lini adalah seorang manajer yang berhak untuk mengarahkan pekerjaan bawahan dan bertanggung jawab untuk mencapai sasaran 4 organisasi. Sedangkan Manajer staf adalah seorang manajer yang membantu dan memberikan saran kepada manajer lini dalam mencapai sasaran tersebut. Para manajer SDM umumnya adalah para manajer staf. Mereka bertanggung jawab untuk membantu dan memberikan saran kepada manajer lini dalam merekrut, mempekerjakan, dan memberikan kompensasi. Tanggung jawab manajer lini diantaranya: 1. Menempatkan orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat. 2. Mulai mempekerjakan karyawan baru dalam organisasi (orientasi). 3. Melatih karyawan untuk pekerjaan yang baru bagi mereka. 4. Memperbaiki prestasi pekerjaan dari setiap orang. 5. Mendapatkan kerjasama kreatif dan mengembangkan hubungan kerja yang lancar. 6. Menginterpretasikan kebijakan dan prosedur perusahaan. 7. Mengendalikan biaya-biaya tenaga kerja. 8. Mengembangkan kemampuan dari setiap orang. 9. Membuat dan memelihara semangat juang departemen. 10. Melindungi kondisi kesehatan dan fisik karyawan. Dalam organisasi kecil, para manajer lini dapat menjalankan semua kewajiban personel tersebut tanpa dibantu. Tetapi, saat organisasi bertumbuh, mereka membutuhkan bantuan, pengetahuan khusus, dan saran dari seorang staf sumber daya manusia yang terpisah. Departemen sumber daya manusia memberikan bantuan khusus tersebut. Dalam melakukannya, manajer SDM menjalankan tiga fungsi berbeda: 1. Fungsi lini. Manajer SDM mengarahkan aktivitas karyawan dalam divisinya sendiri dan area pelayanan yang terkait. Dengan kata lain, orang tersebut menggunakan otoritas lini di dalam departemen SDM. Walaupun umumnya mereka tidak dapat menggunakan otoritas lini diluar SDM, mereka mungk in menerapkan otoritas tersirat. Hal ini disebabkan para manajer lini tahu SDM memiliki telinga manajemen dalam area seperti pengujian dan tindakan persetujuan. 2. Sebuah fungsi koordinatif. Para manajer SDM juga mengoordinasikan aktivitas personalia, kewajiban yang sering dianggap sebagai control fungsional. Disini manajer dan departemen SDM bertindak puncak”memastikanuntukbahwa para manajer lini mengimplementasikan sasaran, kebijakan, dan prosedur SDM perusahaan. 5 3. Fungsi staf (pelayanan). Membantu dan memberikan saran kepada para manajer lini adalah tugas para manajer SDM. Manajer SDM membantu dalam membuat dan menerapkan strategi perusahaan dengan menolong CEO memahami dengan lebih baik aspek-aspek personalia dari pilihanpilihan strategis perusahaan. SDM membantu dalam mempekerjakan, melatih, mengevaluasi, memberikan penghargaan, konseling, mempromosikan, dan memberhentikan karyawan. Mereka juga memberikan beragam program keuntungan seperti asuransi kesehatan dan kecelakaan, dana pensiun, liburan, dan sebagainya. Mereka juga membantu para manajer lini dalam memenuhi hukumhukum keamanan kerja, memainkan peran penting dalam menangani keluhan dan hubungan pekerja. SDM menjalankan sebuah peran innovator, dengan memberikan informasi terkini atas tren saat ini dan metode-metode baru pemecahan masalah seperti minat saat ini dalam melembagakan sistem pengukuran dampak strategis manajemen sumber daya manusia. Mereka memainkan peran penasihat karyawan: mereka membantu mendefinisikan bagaimana manajemen harus memperlakukan karyawan, memastikan karyawan dapat menentang praktik-praktik yang tidak adil, dan mewakili kepentingan karyawan didalam kerangka kerja dari kewajiban utamanya kepada manajemen senior. Contoh tugas yang merupakan kewajiban-kewajiban SDM meliputi: a. Perekrut. Mencari pelamar pekerjaan yang memenuhi syarat. b. Koordinator EEO (Equal Employment Opportunity). Menyelidiki dan menyelesaikan keluhan EEO, menguji praktik pelanggaran organisasi, kemudian menyusun dan menyerahkan laporannya ke EEO. c. Analisis pekerjaan. Mengumpulkan dan menguji informasi tentang pekerjaan untuk menyiapkan deskripsi pekerjaan. d. Manajer kompensasi. Mengembangkan rencana kompensasi dan menanga ni program yang bermanfaat bagi karyawan. e. Tenaga spesialis pelatihan. Merencanakan, mengatur, dan mengarahkan aktivitas pelatihan. f. Spesialis hubungan pekerja. Memberikan saran kepada manajemen atas semua aspek hubungan serikat pekerja dengan manajemen. 6 2.4. Tujuan dan Fungsi Manajer Sumber Daya Manusia Dalam kenyataan praktik kehidupan organisasi, sering tidak dinyatakan jelas dan eksplisit apa sebenarnya tujuan dari organisasi yang mengurusi manajemen sumber daya manusia tersebut. Padahal kegagalan dalam mengelola sumber daya manusia dapat mengakibatkan gangguan pencapaian tujuan organisasi, baik terhadap kinerjanya, profitnya maupun kelangsungan hidup organisasi itu sendiri. Menurut Sadili Samsudin (2006:30) bahwa manajemen sumber daya manusia bertujuan memperbaiki kontribusi produktif orang-orang atau tenaga kerja terhadap organisasi atau perusahaan dengan cara yang bertanggung jawab secara strategis, etis dan sosial. Terdapat empat tujuan utama manajemen sumber daya manusia yaitu 1. Tujuan sosial Tujuan sosial manajemen sumber daya manusia adalah agar organisasi atau perusahaan bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat dengan meminimalkan dampak negatifnya. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan. 2. Tujuan organisasional Tujuan organisasional adalah sasaran formal yang dibuat untuk membantu organisasi mencapai tujuannya. 3. Tujuan fungsional Tujuan fungsional adalah untuk mempertahankan kontribusi departemen sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. 4. Tujuan individual Tujuan individual adalah tujuan pribadi dari tiap anggota organisasi atau perusahaan yang hendak dicapai melalui aktivitasnya dalam organisasi. Tujuan manajemen sumber daya manusia bukan hanya untuk meningkatkan efektifitas sumber daya manusia dalam organisasi saja, melainkan mempunyai tujuan lainnya seperti tujuan sosial, organisasi, fungsional dan individual. Menurut Dessler (2010), Manajemen Sumber Daya Manusia memiliki tugas dan fungsi-fungsi dasar yaitu: 7 1. Perencanaan, yaitu menentukan sasaran dan standar-standar; membuat aturan dan prosedur; menyusun rencana-rencana dan melakukan peramalan. 2. Pengorganisasian, yaitu memberikan tugas spesifik kepada setiap bawahan; membuat divisi-divisi; mendelegasikan wewenang kepada bawahan; membuat jalur wewenang dan komunikasi; mengoordinasikan pekerjaan bawahan. 3. Penyusunan staf, yaitu menentukan tipe orang yang harus dipekerjakan; merekrut calon karyawan; memilih karyawan; menetapkan standar prestasi; memberika n kompensasi kepada karyawan; mengevaluasi prestasi; memberikan konseling kepada karyawan; melatih dan mengembangkan karyawan. 4. Kepemimpinan, yaitu mendorong orang lain untuk menyelesaikan pekerjaan; mempertahankan semangat kerja; memotivasi bawahan. 5. Pengendalian, yaitu menetapkan standar seperti kuota penjualan, standar kualitas, atau tingkat produksi; memeriksa untuk melihat bagaimana prestasi yang dicapai dibandingkan dengan standar-standar tersebut; melakukan koreksi jika dibutuhkan. 2.5. Tren yang Membentuk Manajemen Sumber Daya Manusia a. Kemajuan teknologi, untuk satu hal ini scara drastis mengubah bagaimana manajer sumber daya manusia melakukan pekerjaan mereka. Contohnya adalah perekrutan melalui Linkdln dan facebook. Pencari kerja dapat mengakses kandidat via papan facebook. Ini memberi cara mudah untuk merekrut dan mempromosikan penawaran pekerjaan dari facebook. Kemudian setelah menciptakan penawaran pekerjaan, pemberi kerja dapat mengiklankan pranala pekerjaannya dengan facebook. Inovasi seperti ini secara drastis telah mengubah cara manajer sumber daya manusia melalui pekerjaannya. b. Tren globalisasi dan kompetisi, globalisasi merujuk pada perusahaan yang memperluas penjualan kepemilikan dan manufaktur mereka ke pasar baru diluar negeri. Sebagai contoh, Toyota membangun Camry di Kentucky, sementara Dell merakit computer di Tiongkok. Globalisasi mendorong pemberi kerja untuk menjadi lebih efisien. Lebih banyak globalisasi berarti lebih banyak kompetisi, lebih banyak tekanan untuk menjadi “kelas dunia”, hal ini untuk menurunkan biaya, untuk membuat karyawan lebih produktif dan untuk melakukan hal-hal secara lebih baik dan lebih murah. 8 c. Utang (“Laverage”) dan deregulasi, tr pertumbuhan ekonomi ini. Deregulasi adalah salah satunya. Dibanyak negara, pemerintah melucuti regulasi. Contohnya negara Amerika Serikat dan Eropa terdapat aturan yang melarang bank komersial melakukan ekspansi kedalam perdagangan saham dilonggarkan “Supermarket Finansial” raksasa multinasional seperti Citibank dengan cepat muncul. Seiring meledak, semakin banyak bisnis dan konsumen berhutang dalam jumlah besar. d. Tren dan sifat pekerjaan, teknologi telah mempengaruhi cara orang bekerja, sehingga berdampak pada keterampilan dan pelatihan yang dibutuhkan pekerja dijaman sekarang. Pekerjaan teknologi tinggi, sebagai contoh pada ahli mesin terampil Chad Toulouse mengilustrasikan pekerja kerah biru modern. Setelah menjala ni pelatihan selama 18 minggu, bekas mahasiswa perguruan tinggi ini bekerja sebagai seorang pemimpin tim di sebuah pabrik yang lebih kuno, ahli mesin akan secara manual mengoperasikan mesin yang mendorong potongan metal menjadi benda-benda seperti bagian-bagian mesin. Pekerjaan jasa, teknologi bukanlah satu-satunya tren yang mendorong perubahan dari tenaga ke otak. Sekarang ini, lebih dari dua pertiga angkatan kerja di Amerika Serikat telah dipekerjakan untuk memproduksi dan menghantarkan jasa, bukan produk. Pada 2020, industri penyedia jasa diperkirakan akan membentuk sebesar 131 juta dari 150 juta (87 persen) dari pekerjaan bergaji secara keseluruhan. Jadi dalam beberapa tahun mendatang, hampir semua pekerjaan baru yang ditambahkan di Amerika Serikat akan berada dalam sektor jasa, bukan dalam industri produksi barang. Ada beberapa hal yang menyebabkan hal tersebut, yaitu dengan adanya kompetisi global. Semakin banyak pekerjaan manufaktur telah dipindahkan ke negara-negara bergaji rendah. Sebagai contoh, Levi Straus adalah salah satu pemanufakturan pakaian besar terakhir di Amerika Serikat, menutup pabrik mereka di Amerika yang terakgir beberapa tahun lalu. Selain itu, produktivitas yang lebih tinggi memungkinkan pemanufakturan untuk memproduksi lebih banyak dengan pekerja yang lebih sedikit. 9 Pekerjaan berpengetahuan dan modal manusia, secara umum pekerjaan membutuhkan lebih banyak pendidikan dan keterampilan. Sebagai contoh, kita melihat bahwa otomasisasi dan manufaktur just in time berarti bahwa pekerja manufaktur sekalipun membutuhkan lebih banyak keterampilan membaca, matematika dan komunikasi. e. Tren demografi dan angkatan kerja Tren demografi adalah angkatan kerja yang berdatangan dari berbagai wilayah, etnis, ras dan golongan. Tren ini menjadikan adanya hterogenitas tenaga kerja dalam suatu perusahaan dengan karakteristik yang berbeda-beda. Hal ini memungkinkan pencarian dan perekrutan karyawan lebih menantang dengan berbagai spesifikasi pekerja. Generasi Y, seperti yang dikutip dalam majalah Fortune mengatakan bahwa Millenial atau generasi Y atau generas pengganti membawa tantangan dan kekuatan. Mereka mungkin menjadi “angkatan kerja dengan biaya pemeliharaan paling tinggi dalam sejarah dunia”. Pensiunan, angkatan kerja pada periode sebelumnya yang sudah menua, sebagai ancaman terbesar demografi karena ketidakmampuan generasi penerus dalam menggantian proyeksi jumlah pekerja yang lebih tua. Dengan ketidakmampuan itulah yang menimbulkan perusahaan menarik kembali pekerja yang telah dipensiunkan. Pekerja non-tradisional, merupakan pekerja yang memiliki lebih dari satu pekerjaan atau mereka yang mempunyai pekerja temporer. Pekerja dari luar negeri, proyeksi kekurangan angkatan kerja dalam suatu periode memungkinkan suatu perusahaan merekrut pekerja asing untuk menggantikan pekerja yang menua guna melanjutkan dan memajukan kehidupan perusahaan tersebut. 10 2.6. Kompetensi Manajer Sumber Daya Manusia Menurut Prof. Dave Ulrich bahwa manajer sumber daya manusia masa kini membutuhkan pengetahuan, keterampilan dan kompetensi untuk menjadi : Promosi Strategis : mampu membantu menciptakan strategi perusahaan Aktivis Kredibel : menampilkan kepemimpinan yang membuat mereka kredibel sekaligus aktif Pembangun Kapabilitas : menciptakan lingkungan kerja yg berarti & menyejajarkan strategi, kultur, praktik & perilaku Pejuang Perubahan : mencetuskan & mendukung perubahan Invator & Integrator SDM : mengembangkan bakat & mengoptimalkan modal manusia melalui perencanaan & analitik angkatan kerja Pendukung Teknologi : menghubungkan orang- orang melalui teknologi Gambar 2.1 Kompetensi Manajer Sumber Daya Manusia 11 BAB III PENUTUP Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah salah satu unsur penting yang membentuk sebuah organisasi atau perusahaan. Perusahaan atau organisasi memiliki banyak pihak yang terlibat di dalamnya dengan berbagai macam latar belakang. Manajemen Sumber Daya Manusia yang bertugas agar berbagai pihak tersebut bisa satu tujuan dalam memajukan sebuah perusahaan. Setiap pihak yang terlibat juga memiliki berbagai macam tugas dan tanggung jawab, oleh sebab itu perlu adanya sebuah sistem pengelolaan terhadap hal tersebut agar dapat berjalan dengan baik, dan terus mengalami perkembangan. Secara Umum Manajemen Sumber Daya Manusia terdiri dari beberapa unsur yang perlu dipahami dalam menjalankan manajemen sumber daya manusia. 1. Pengertian mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia 2. Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia bagi Perusahaan 3. Aspek Lini dan Staf dalam Manajemen Sumber Daya Manusia 4. Tujuan dan Fungsi Manajer Sumber Daya Manusia 5. Tren yang Membentuk Manajemen Sumber Daya Manusia 6. Kompetensi Manajemen Sumber Daya Manusia 12 DAFTAR PUSTAKA Dessler, Gary. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat. Hasibuan, Malayu. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Samsudin, Sadili. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Pustaka Setia. Handoko, T. Hani. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Produksi Operasi Edisi satu. Jakarta : BPFE Flippo, Edwin B. 1994. Manajemen Personalia. Terjemahan Moh. Masud. Jakarta : Erlangga Gibson, James. L John M. 1992. Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses Edisi ke 5. Jakarta : Erlangga Bartos, Basir. 1990. Manajemen Sumber Manusia suatu Pendekatan Makro. Jakarta : Bumi Bartos 13