Fungsi uang: Medium Exchange / alat tukar dengan barang dan jasa Unit of account / sebagai alat ukur terhadap nilai barang dan jasa Store of value / penimbun harta Transaksi Berjaga-jaga Spekulasi Motif memegang uang: Komponen uang: Uang M0, meliputi uang primer / uang currency Uang M1, meliputi mata uang, traveler check, rekening koran, simpanan yang mudah dicairkan, checkable deposit Uang M2, meliputi semua yang ada di M1, tabungan, deposito berjangka, pasar uang, uang kuasi, uang kartal, uang giral Uang M3, meliputi commercial paper Yang mempengaruhi uang beredar: Deficit APBN maka uang beredar bertambah Terjadi surplus ekspor import Pemberian kredit maka uang beredar bertambah Kenaikan pajak mengurangi uang beredar “Uang termasuk dalam asset yang LIQUID, sedangkan rumah TIDAK LIQUID” Bank Sentral Pengendalian uang beredar: Kebijakan moneter (money supply, interest rate) Kebijakan moneter kuantitatif Politik operasi pasar terbuka (penerbitan SBI) Politik diskonto dan bunga pinjaman Politik mengubah cadangan min bank (5%), (menaikan maka mengurangi uang beredar) Kebijakan moneter kualitatif (pengawasan) Kebijakan fiskal Otoritas moneter Independen Otoritas moneter meliputi: mengeluarkan dan mengedarkan uang kartal , memelihara dan menjaga cadangan devisa, pembinaan dan pengawan bank, memegang kas pemerintah. Tujuan utama = memelihara dan mencapai kestabilan nilai rupiah Tujuan lainnya = menjaga nilai inflasi tetap rendah Asset Bank: Sekuritas (“Treasury”) Pinjaman ke bank komersial Liabilities Bank: Reserve of commercial bank Treasury deposit Federeal reserve notes outstanding WWS WIN WIN SOLUTION COURSE Jalan Siwalankerto Timur 1/3A 081331763424 ` Permintaan terhadap uang memiliki HUBUNGAN LURUS terhadap nominal GDP, karena rumah tangga dan perusahaan akan membutuhkan lebih banyak uang untuk transaksi jika harga naik atau nilai ouput naik. Kurva akan bergeser ke kanan, dan sebaliknya. Penawaran uang (kuantitas uang yang beredar) yang meningkat akan menyebabkan penurunan equilibrium interest rate (suku bunga keseimbangan), dan sebaliknya Kurva permintaan uang memiliki slope negative terhadap interest rate, artinya apabila interest rate naik maka kuantitas permintaan uang akan turun, dan sebaliknya. Kurva penawaran dana yang bias dipinjamkan memiliko slope positif, artinya semakin besar tingkat suku bunga maka semakin banyak uang yang bias dipinjamkan, dan sebaliknya. Interest Yield = 𝐴𝑛𝑛𝑢𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑝𝑎𝑦𝑚𝑒𝑛𝑡 𝐹𝑎𝑐𝑒 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 `