PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA ETIKA PROFESI Disusun Oleh : AISYAH AMIENI ANGGITA PUTRI P.H DEA IHDAYANI IHSAN ABDILLAH LEONARDO JONATHAN S. (06081381722049) (060813817220 (060813817220 (060813817220 (060813817220 Dosen Pembimbing : PROF. ZULKARDI, M.I.KOMP., M.SC. NOVITA SARI, M.PD. PELANGGARAN Sumber : https://regional.kompas.com/ ANALISIS PELANGGARAN (Berdasarkan Kode Etik) Dalam kode etik kepala sekolah, harus memiliki sikap sopan, adil, jujur, demokratis, dan bijaksana. Dari kasus diatas dijelaskan bahwa kepala sekolah sudah tidak berlaku jujur dan merugikan berbagai pihak. Melanggar: Peraturan Menteri No. 13 Tahun 2007 bagian Kompetensi Kepribadian: 1.2 memiliki integritas kepribadian sesuai pemimpin 1.5 mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah/madrasah ANALISIS PELANGGARAN (Berdasarkan Kode Etik) Dalam kode etik guru secara garis besar diatur bahwa seorang guru harus Bertanggung jawab, Berdedikasi tinggi, Loyal, Disiplin, Jujur, beretos kerja tinggi, dan demokratis. Dari kasus diatas dijelaskan bahwa guru sudah tidak berlaku jujur. Melanggar Kode Etik Guru Pasal 6: 2.g dijelaskan bahwa guru tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan profesional dengan orangtua/wali siswa untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi. 5.g dijelaskan pula bahwa guru tidak boleh menerima janji, pemberian, dan pujian yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan profesionalnya. SANKSI PELANGGARAN Peraturan Menteri Pasal 14(1) Kepala sekolah/madrasah dapat diberhentikan dari penugasan karena: a. dikenakan hukuman disiplin sedang dan/atau berat; b. dinilai berkinerja kurang dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 12 Peraturan Menteri Pasal 14(2) Pemberhentian kepala sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditetapkan oleh Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota,atau penyelenggara sekolah/madrasah sesuai dengan kewenangannya. SANKSI PELANGGARAN Pasal 8 (1) Pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakan Kode Etik Guru Indonesia dan ketentuan perundangan yang berlaku yang berkaitan dengan protes guru. (2) Guru yang melanggar Kode Etik Guru Indonesia dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. (3) Jenis pelanggaran meliputi pelanggaran ringan sedang dan berat. Pasal 9 (1) Pemberian rekomendasi sanksi terhadap guru yang melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik Guru Indonesia merupakan wewenang Dewan Kehormatan Guru Indonesia. (2) Pemberian sanksi oleh Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus objektif SOLUSI Setiap guru dan kepala sekolah setidaknya dapat menerapkan dan berpegang teguh pada kode etik profesi dan menjadikannya pedoman dalam bersikap dan bertindak. Memberikan pemahaman kepada penyelenggaran pendidikan tentang dampak buruk dari perilaku pungli. Memberikan efek jera bagi pelaku, agar untuk selanjutnya tidak terjadi hal serupa. Melakukan pengawasan dalam pelayanan pendidikan agar potensi penyimpangan/pelanggaran yang terjadi dapat diminimalisir.