Uploaded by Vabrian Hadameon

Massa, Berat, dan Suhu: Catatan Kuliah Fisika Dasar

advertisement
BAB 3 VARIABLE DASAR
3.1.
Massa dan Berat
Massa adalah ukuran banyaknya materi yang di kandung oleh suatu benda. Atau,
Massa adalah ukuran kelembaman ( kemampuan mempertahankan gerak ) suatu benda.
Massa suatu benda di manapun sama. Massa benda dan di bumi dan di bulan sama. Massa
benda dan di puncak yang tinggi juga sama. Hal biasa di pahami karena massa
menyatakan banyaknya zat yang di kandung oleh suatu benda.
Berat adalah besarnya gaya gravitasi bumi yang bekerja pada suatu benda. Berat
benda dapat di ubah-ubah menurut tempat dimana benda tersebut berada. Berat benda di
bumi dan di bulan berbeda-beda. Kenapa demikian ? karena berat menyatakan ukuran
gaya gravitasi yang bekerja pada benda tersebut. Gaya gravitasi bumi lebih besar dari
pada gaya gravitasi bulan. Akibatnya berat benda ketika berada di bumi lebih besar
dibandingkan beratnya ketika berada di bulan.
3.2.
Temperature
Temperatur adalah ukuran panas-dinginnya dari suatu benda. Panas-dinginnya suatu
benda berkaitan dengan energi termis yang terkandung dalam benda tersebut. Makin
besar energi termisnya, makin besar temperaturnya. Temperatur disebut juga suhu. Suhu
menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin
panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh
suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam
bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi
atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
Suhu juga disebut temperatur yang diukur dengan alat termometer. Empat macam
termometer yang paling dikenal adalah Celsius, Reumur, Fahrenheit dan Kelvin.
Perbandingan antara satu jenis termometer dengan termometer lainnya mengikuti:
C:R:(F-32) = 5:4:9 dan
K=C + 273.
Secara kualitatif, kita dapat mengetahui bahwa suhu adalah sensasi dingin atau
hangatnya sebuah benda yang dirasakan ketika menyentuhnya. Secara kuantitatif, kita
dapat mengetahuinya dengan menggunakan termometer. Kata termometer ini diambil dari
dua kata yaitu thermo yang artinya panas dan meter yang artinya mengukur (to measure).
Cara mudah untuk mengubah dari Celsius, Fahrenheit, dan Reamur adalah dengan
mengingat perbandingan C:F:R = 5:9:4. Caranya, adalah (Skala tujuan)/(Skala
awal)xSuhu. Dari Celsius ke Fahrenheit setelah menggunakan cara itu, ditambahkan 32.
Contoh
100 °C pada skala Fahrenheit adalah 9/5 x 100 + 32 = 212 °F
77 F pada skala Celsius adalah 5/9 x (77-32) = 25 °C
 Jenis kontak
Kontak termal
Dua buah benda dikatakan dalam keadaan kontak termal bila energi termal dapat
bertukar diantara kedua benda tanpa adanya usaha yang dilakukan.
Kesetimbangan Thermal
Yaitu situasi yang mana dua benda yang dalam keadaan kontak thermal menukarkan
energi termal dalam jumlah yang sama. Waktu yang diperlukan untuk mencapai
kesetimbangan thermal tergantung sifat benda tersebut. Pada saat kesetimbangan thermal
ke dua benda mempunyai temperatur yang sama.
 Alat Ukur Suhu
Secara kualitatif, kita dapat mengetahui bahwa suhu adalah sensasi dingin atau
hangatnya sebuah benda yang dirasakan ketika menyentuhnya. Secara kuantitatif, kita
dapat mengetahuinya dengan menggunakan termometer. Suhu dapat diukur dengan
menggunakan termometer yang berisi air raksa atau alkohol. Kata termometer ini diambil
dari dua kata yaitu thermo yang artinya panas dan meter yang artinya mengukur (to
measure).

TIPE TERMOMETER
Thermometer Zat Cair
Alat ni bekerja berdasarkan prinsip bahwazat cair akan memuai (bertamba
volumenya jika di panaskan).
Thermometer Bimetal
Alat ini bekerja berdasarkan prinsip bahwa logam akan memuai (bertambah
panjang) jika di panaskan.
Thermometer Hambatan
Alat ini bekerja berdasar prinsi bahwa seutas kawat logam di panaskan,
hambatan listriknya akan bertambah. Perubahan hambatan listrik ini kemudian di ubah ke
dalam pulsa-pulsa listrik. Pulsa listrik inilah yang menunjukan suhu saat itu.
Thermometer bulb ( air raksa atau alkohol )
Menggunakan gelembung besar (bulb) pada ujung bawah tempat menampung cairan,
dan tabung sempit (lubang kapiler) untuk menekankan perubahan volume atau
tempatpemuaian cairan.

DAFTAR PERHITUNGAN SKALA SUHU
Dari kelvin
Skala yang diinginkan
Celsius
Fahrenheit
Rankine
Delisle
Newton
Réaumur
Rømer
Formula
°C = K − 273,15
°F = K × 1,8 − 459,67
°Ra = K × 1,8
°De = (373,15 − K) × 1,5
°N = (K − 273,15) × 33/100
°Ré = (K − 273,15) × 0,8
°Rø = (K − 273,15) × 21/40 + 7,5
Dari Celsius
Skala yang diinginkan
kelvin
Fahrenheit
Rankine
Delisle
Newton
Réaumur
Rømer
Formula
K = °C + 273,15
°F = °C × 1,8 + 32
°Ra = °C × 1,8 + 491,67
°De = (100 − °C) × 1,5
°N = °C × 33/100
°Ré = °C × 0,8
°Rø = °C × 21/40 + 7,5
Dari Fahrenheit
Skala yang dinginkan
kelvin
Formula
K = (°F + 459,67) / 1,8
Celsius
Rankine
Delisle
Newton
Réaumur
Rømer
°C = (°F − 32) / 1,8
°Ra = °F + 459,67
°De = (212 − °F) × 5/6
°N = (°F − 32) × 11/60
°Ré = (°F − 32) / 2,25
°Rø = (°F − 32) × 7/24 + 7,5
Dari Reamur
Skala yang diinginkan
kelvin
Celsius
Fahrenheit
Rankine
Delisle
Newton
Rømer
Formula
K = °Ré / 0,8 + 273,15
°C = °Ré / 0,8
°F = °Ré × 2,25 + 32
°Ra = °Ré × 2,25 + 491,67
°De = (80 − °Ré) × 1,875
°N = °Ré × 33/80
°Rø = °Ré × 21/32 + 7,5
Download