Uploaded by Vabrian Hadameon

Triboloogia ja masinate määrimine

advertisement
Tribologi dan perawatan mesin
Makala pelumasan
Kelompok III
Vabrian hadameon
4316210066
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT. Karena atas berkat rahmat dan karuniaNya kami dapat menyusun makalah bahan bakar dan pelumasan mengenai ‘pelumasan”
Dalam pembuatan makalah ini saya banyak mendapat kendala dan hambatan. Tapi atas
bantuan dari berbagai pihak akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Dan
pada kesempatan kali ini saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu saya sehingga saya dapat meyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat ini masih terbatas atas ilmu dan pengalaman
yang saya miliki. Besar harapan saya, agar pembaca dapat memberikan saran serta kritik
yang membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya dan pembaca
pada umumnya.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
I.I latar belakang......................................................................................
I.2 perumusahan masalah ........................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1Sistem Oli Pada Pesawat Terbang .....................................................
2.2Jenis Jenis Pelumasan ........................................................................
2.3Standard ACEA untuk Pelumas Mesin ..............................................
2.4Pengertian Pelumasan
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan .......................................................................................
3.2.Saran ..................................................................................................
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan zaman yang semakin pesat, menuntut adanya kemajuan didalam
segala bidang terutama dalam bidang teknologi. Kemajuan di dalam bidang teknologi ini
memudahkan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Salah satu bidang teknologi yang
mengalami kemajuan adalah otomotif. Kemajuan didalam bidang ini dapat kita lihat pada
kendaraan-kendaraan sekarang selalu ingin meningkatkan rasa kenyamanan, keamanan, dan
ramah terhadap lingkungan.Usaha di dalam peningkatan rasa kenyamanan, keamanan, dan
ramah terhadap lingkungan salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas
sistempelumasan. Kualitas sistem pelumasan yang baik dapat membuat mesin menjadi lebih
awet dan kinerja mesin juga lebih baik.
Sebaliknya, kualitas sistempelumasan yang tidak baik dapat menjadikan mesin
menjadi lebih cepat mengalami kerusakan dan kinerja mesin tidak optimal.Pelumasan dapat
diartikan sebagai pemberian bahan pelumas pada suatu mesin dengan bertujuan untuk
mencegah kontak langsung persinggungan antara permukaan yang bergerak. Pelumasan
memiliki suatu peranan yang penting padasuatu mesin dan peralatan yang didalamnya
terdapat suatu komponen yang salingbergesekan yaitu sebagai pengaman agar tidak terjadi
kerusakan yang fatal.Pelumasan memiliki fungsi dan guna yang sangat menentukan panjang
pendeknya umur mesin. Fungsi dari pelumasan itu sendiri adalah mengurangi adanya
gesekan antara metal dan komponen-komponen mesin lainnya sehingga dapat meminimalkan
resiko terjadinya kerusakan pada mesin. Sedangkan pelumasan itu sendiri berguna untuk
mencegah atau mengurangi terjadinya keausan pada komponen-komponen mesin yang saling
bergesekan.
Sistem pelumasan berguna untuk melumasi bagian – bagian yang bergeser satu
sama lainnya. Torak bergerak pulang – balik (atau naik turun). Hal itu berakibat terjadi
pergeseran torak dengan dinding silinder, demikian pula terjadi pergeseran antara pen torak
dengan batang torak, pen engkol dengan engkol, poros engkol dengan landasan
(bearing,lager). Tempat pergeseran tersebut tidak halus, tetapi ada kekasaran atau benjolan
(terlihat dengan loupe), maka perlu pelumasan. Dengan adanya minyak pelumas, maka yang
terjadi nantinya adalah pergeseran antara minyak pelumas dengan logam. Minyak pelumas
harus mempunyai sifat – sifat tertentu, agar tetap eksis ketika pergeseran terjadi, sehingga
memungkinkan terjadi pelumasan yang sebaik- baiknya.
2.1
Perumusan Masalah
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan di antara dua
benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Zat ini merupakan fraksi hasil destilasi
minyak bumi yang memiliki suhu 105-135 derajat celcius. Pelumas berfungsi sebagai lapisan
pelindung yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan. Umumnya pelumas terdiri
dari 90% minyak dasar dan 10% zat tambahan. Salah satu penggunaan pelumas paling utama
adalah oli mesin yang dipakai pada mesin pembakaran dalam.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Pelumasan
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan di antara dua
benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Zat ini merupakan fraksi hasil destilasi
minyak bumi yang memiliki suhu 105-135 derajat celcius. Pelumas berfungsi sebagai
lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan. Umumnya
pelumas terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zat tambahan. Salah satu penggunaan
pelumas paling utama adalah oli mesin yang dipakai pada mesin pembakaran dalam.
2.2
Standard ACEA untuk Pelumas Mesin
sering kita menjumpai pelumas yang juga memiliki standard selain API Service,
yaitu standard ACEA. Misalnya tertulis ACEA A3/B4. Apa itu standard ACEA ?
ACEA adalah singkatan dari Association des Constructeurs Europeens
d’Automobiles atau Asosiasi Produsen Mobil Eropa.
ACEA Ax : Pelumas Mesin Bensin / Gasoline
ACEA Bx : Pelumas Mesin Diesel kendaraan penumpang
ACEA E : Pelumas Mesin Diesel kendaraan besar seperti Truk, Bus, Alat Berat,
dll.
A1/B1
Pelumas yang ditujukan untuk mesin Bensin dan Diesel kendaraan penumpang
(B1) yang di desain untuk menggunakan pelumas dengan viskositas rendah / encer.
Penggunaan pelumas kategori ini harus mengacu kepada buku manual kendaraan yang
bersangkutan.
A3/B3
Standard untuk pelumas dengan kinerja yang stabil, untuk penggunaan pada
mesin Bensin kemampuan tinggi dan mesin Diesel kendaraan penumpang (B3) dan untuk
interval ganti oli yang panjang sesuai dengan yang direkomendasikan pabrik mobil.
A3/B4
Sama seperti A3/B3, A3/B4 juga baik untuk mesin Diesel Direct Injection pada
kendaraan penumpang.
A5/B5
Sama seperti A1/B1, hanya saja A5/B5 harus memiliki kemampuan interval ganti
oli yang lebih panjang.
Catatan :
ACEA A1/B1 atau A5/B5 adalah standard khusus untuk pelumas dengan
kekentalan antara SAE 5W-20 s/d 5W-30 (HTHS antara 2.9 – 3.5).
ACEA A1/A3/A5/B1/B4/B5 berlaku semenjak tahun 2002 dan diperbaharui di
tahun 2004, 2007 & 2008.
ACEA B3 berlaku semenjak tahun 1998 dan diperbaharui di tahun 2002, 2004,
2007 & 2008.
E4
Pelumas dengan kinerja yang stabil, memiliki kontrol yang baik untuk
kebersihan piston, mencegah keausan, kontrol yang baik terhadap deposit jelaga serta
stabilitas pelumasan. Direkomendasikan untuk mesin Diesel yang memenuhi standard Euro
1 / Euro 2 / Euro 3 / Euro 4 dengan penggunaan dalam kondisi berat seperti interval ganti
oli yang sangat panjang sesuai dengan yang disarankan pada buku manual kendaraan.
E6
Pada prinsipnya sama seperti E4, tetapi E6 ini dapat untuk digunakan pada mesin
Diesel dengan Filter Partikulat (DPF), juga untuk mesin Diesel yang dilengkapi katalis
NOx – SCR.
E7
Pada prinsipnya sama seperti E4, tetapi dengan penambahan fitur : menjaga
kebersihan piston & Cylinder liner. Juga harus sangat baik dalam mencegah keausan &
menjaga agar Turbo agar tetap bersih / bebas dari deposit.
Catatan :
ACEA E4 berlaku semenjak tahun 1999 dan diperbaharui di tahun 2002, 2004,
2007 & 2008.
ACEA E6 & E7 berlaku semenjak tahun 2004 dan diperbaharui di tahun 2007 &
2008.
2.3
Jenis Jenis Pelumasan
Terdapat berbagai jenis minyak pelumas. Jenis jenis minyak pelumas dapat
dibedakan penggolongannya berdasarkan bahan dasar (base oil), bentuk fisik, dan tujuan
penggunaan.
1. Dilihat dari bahan dasarnya :
A. Pelumas Dari Bahan Nabati
yaitu yang terbuat dari bahan lemak binatang atau tumbuhtumbuhan. Sifat penting yang dipunyai pelumas nabati ini ialah bebas
sulfur atau belerang, tetapi tidak tahan suhu tinggi, sehingga untuk
mendapatkan sifat gabungan yang baik biasanya sering dicampur dengan
bahan pelumas yang berasal dari bahan minyak mineral, biasa disebut
juga compound oil
B. Pelumas Sintetis
yaitu pelumas yang bukan berasal dari nabati ataupun mineral.
Minyak pelumas ini berasal dari suatu bahan yang dihasilkan dari
pengolahan tersendiri. Pada umumnya pelumas sintetik mempunyai sifatsifat khusus, seperti daya tahan terhadap suhu tinggi yang lebih baik
daripada pelumas mineral atau nabati, daya tahan terhadap asam, dll
2. Dilihat Dari Penggunaannya
A. Pelumas Industry
Pelumas food grade merupakan pelumas ( oli & grease ) yang dapat
diguankan dalam industri pengolahan makanan seperti pengolahan
daging, unggas dan peralatan pengolahan makanan lainnya termasuk
industri kemasan makanan & minuman.
Jenis pelumas dalam aplikasi food grade dibagi menjadi kategori
berdasarkan penggunaan pada industri makanan yang menggunakannya.
USDA ( US Department Of Agriculture ) menciptakan kategori dengan
istilah: H1, H2 dan H3.

H1 adalah pelumas food grade digunakan dalam
lingkungan pengolahan makanan mana ada beberapa
kemungkinan
kontak
makanan
insidental.
Pelumas
formulasi hanya dapat terdiri dari satu atau lebih disetujui
basestocks/base-oil, aditif dan pengental (jika grease)
yang tercantum dalam 21 CFR 178.3750.

H2 merupakan pelumas digunakan pada peralatan dan
mesin bagian di lokasi di mana tidak ada kemungkinan
pelumas kontak langsung pada permukaan makanan.
Karena tidak ada risiko berhubungan langsungpada
makanan, kategori pelumas H2 tidak memiliki daftar yang
didefinisikan
bagaimanapun
khusus
bahan
juga,
pelumas
penyusunnya.
tetap
tidak
Tapi
boleh
mengandung logam berat seperti sengaja antimon,
arsenik, kadmium, timah, merkuri atau selenium. Juga,
bahan-bahan lain tidak boleh ada zat yang bersifat
karsinogen, mutagen, teratogen atau mineral acids.

H3 pelumas, juga dikenal sebagai minyak larut atau
dimakan, digunakan untuk membersihkan dan mencegah
karat pada kait, troli dan peralatan yang sejenis.
B. Pelumas Perkapalan
minyak pelumas juga berfungsi sebagai fluida pendinginan pada
beberapa motor. Karena dalam hal ini motor diesel yang digunakan
termasuk dalam jenis motor dengan kapasitas pelumasan yang besar,
maka system pelumasan untuk bagian-bagian atau mekanis motor
dibantu dengan
pompa
pelumas. Sistem ini digunakan
untuk
mendinginkan dan melumasi engine bearing dan mendinginkan piston.
Pada marine engine lubrication oil system dipengaruhi oleh beberapa
kondisi operasi kapal seperti trim, roll & pitching serta list. Acuan
regulasi untuk sistem pelumas sama dengan system bahan bakar yaitu
section 11 rules volume 3
C. Pelumas Penerbangan
Oli yang digunakan harus sesuai dengan jenis mesinnya.. Spesifikasi
oli mesin pesawat tergantung pada data dari AFM dan Manual yang
disediakan pihak pembuat mesin. Spesifikasi dan standar yang digunakan
menganut standar dari SAE, ASTM, Military Standart. Pertamina
seharusnya mampu membuat oli pesawat terbang bermesin turbin gas
dan mendapatkan sertifikasinya kurang dari dua tahun
3. Api Service Pelumas Mesin Mobil Berbahan Bakar Bensin
SM = dapat dipakai untuk semua mesin mobil berteknologi baru dan
sebelumnya(aman untuk semua Mobil). Pelumas berkategori SM dirancang
untuk memberikan kontrol endapan temperatur tinggi yang lebih baik dan
dirancang untuk penggunaan pelumas yang lebih irit. Pada beberapa oli telah
memenuhi sertifikasi ILSAC atau kualifikasi sebagai hemat energi
SL = untuk mesin kendaraan tahun 2004 dan sebelumnya
SJ = untuk mesin kendaraan tahun 2001 dan sebelumnya
SH = untuk mesin kendaraan tahun 1996 dan sebelumnya
SG = untuk mesin kendaraan tahun 1993 dan sebelumnya
SF = untuk mesin kendaraan tahun 1988 dan sebelumnya
SE = untuk mesin kendaraan tahun 1979 dan sebelumnya
SD = untuk mesin kendaraan tahun 1971 dan sebelumnya
SC = untuk mesin kendaraan tahun 1967 dan sebelumnya
SB dan SA = sudah tidak direkomendasikan
4. Api Service Pelumas Mesin Mobil Diesel
CI-4 = Diperkenalkan pada tanggal 5 september 2002, untuk mesin 4T,
kecepatan tinggi. Diformulasikan untuk mempertahankan daya tahan mesin.
Dapat digunakan untuk menggantikan pelumas kategori CD, CE, CF-4, CG4 dan CH-4
CH-4 = Diperkenalkan pada tahun 1998, untuk mesin 4T, kecepatan tinggi.
Dapat dipergunakan untuk menggantikan pelumas kategori CD, CE, CF-4,
dan CG-4
CG-4 = Diperkenalkan pada tahun 1995, untuk mesin 4T, beban berat,
kecepatan tinggi yang menggunakan bahan bakar dengan kandungan sulfur
0.5%. Dapat dipergunakan untuk menggantikan pelumas kategori CD, CE,
dan CF-4
CF-4 = Diperkenalkan pada tahun 1990, untuk mesin 4T kecepatan tinggi
dengan turbo charger maupun gas buang biasa. Dapat dipergunakan untuk
menggantikan pelumas kategori CD, dan CE
CF-2 = Diperkenakan tahun 1994, untuk mesin beban berat 2T, Dapat
dipergunakan untuk menggantikan pelumas kategori CD-II
CF = Diperkenalkan pada tahun 1994, untuk kendaraan off-road, mesin
diesel indirect-injection dan mesin diesel lainnya yang menggunakan bahan
bakar dengan kandungan sulfur diatas 0.05%. Dapat digunakan untuk
menggantikan pelumas kategori CD
CE = Diperkenalkan pada tahun 1987, untuk mesin 4T, kecepatan tinggi
dengan turbo charger maupun gas buang biasa. Dapat dipergunakan untuk
menggantikan pelumas kategori CC, dan CD
CD-II = Diperkenalkan pada tahun 1987 untuk mesin 2T CD
Diperkenalkan pada tahun 1955. Untuk mesin turbocharger maupun gas
buang biasa
CC = untuk mesin yang diperkenalkan pada tahun 1961 CB dan
CA = sudah tidak direkomendasikan
5. SAE GRADE PELUMAS
Grade Pelumas terbagi atas singlegrade / monograde seperti SAE 15 dan
SAE 50 (digunakan pada temperatur ektrim) serta multigrade seperti SAE
5W-50 dan 15W-50 banyak digunakan (kecuali pada temperatur yang sangat
panas atau sangat dingin) karena pelumas ini cukup encer untuk mengalir
pada temperatur rendah dan cukup kental untuk bekerja secara memuaskan
pada temperatur tinggi.
Lebih jelasnya kita gunakan ilustrasi berikut: Ada 3 Oli, 1 multigrade, 2
monograde Oli 1 SAE 15 (encer) Oli 2 SAE 50 (kental) Oli 3 SAE 15W50
(multigrade) ketiga Oli tersebut dibawa tempat bersuhu dingin maka:
Oli 1 (SAE 15) akan lebih kental karena dingin
Oli 2 (SAE 50) dapat membeku karena asalnya sudah kental
Oli 3 (SAE15W50) kekentalannya akan sama dengan Oli 1 (SAE15)
Sekarang ketiga Oli tersebut dibawa ke tempat yang bersuhu panas,
maka: Oli 1 (SAE 15) menjadi sangat encer bahkan bisa menguap semua
Oli 2 (SAE 50) menjadi lebih encer Oli 3 (SAE 15W50) kekentalannya sama
dengan Oli 2 (SAE 50)
6. Dilihat dari bentuk fisiknya
A. Minyak pelumas
Minyak pelumas mesin atau yang lebih dikenal oli mesin memang banyak
ragam dan macamnya. Bergantung jenis penggunaan mesin itu sendiri yang
membutuhkan oli yang tepat untuk menambah atau mengawetkan usia pakai
(life time) mesin.
B. Gemuk pelumas
Gemuk adalah pelumas dengan kekentalan tinggi. Pada awalnya gemuk
digunakan untuk menyebut turunan dari lemak hewan, tetapi kini gemuk
secara umum digunakan untuk menyebut pelumas dengan viskositas mula
lebih tinggi dibanding minyak.Gemuk pada awalnya tersusun dari kalsium,
adonan sabun sodium/ lithium dengan pengemulsi minyak mineral.
2.4
Sistem Oli Pada Pesawat Terbang
Oil disimpan didalam tanki yang bernama reservoir, kemudian dipompa oleh oil
pump dan kemudian disaring oleh filter. Setelah itu oil akan melumasi semua bearing yang
ada pada engine. Selain melumasi bearing, oil juga akan menuju oil heat exchanger. Setelah
oil melumasi bearing yang ada pada engine, oil tersebut akan kembali melalui saluran balik
yang dipompa oleh pompa saluran balik yaitu scavange pump dan oil tersebut didinginkan
kembali oleh oil cooler. Setelah didinginkan oil kembali lagi ke tanki.
Pada pesawat terbang terdapat tiga buah pompa yang digunakan untuk mensuplai
lube oil guna keperluan lubrikasi, yaitu:
1. Main Lube Oil Pump, merupakan pompa utama yang digerakkan oleh
HP shaft pada gear box yang mengatur tekanan discharge lube oil.
2. Auxilary Lube Oil Pump, merupakan pompa lube oil yang digerakkan
oleh tenaga listrik, beroperasi apabila tekanan dari main pump turun.
3. Emergency Lube Oil Pump, merupakan pompa yang beroperasi jika
kedua pompa diatas tidak mampu menyediakan lube oil.
A. Fungsi dari komponen sistem oli
1. Reservoir berfungsi sebagai tangki penampungan cairan hydraulic
yang terdiri dari tiga reservoir yaitu masing – masing untuk
Sistem A, Sistem B, dan Standby Sistem.
2. Hydraulic pump berfungsi untuk menghisap dan menyalurkan
(memompa) tekanan hidraulik ke sistem.
3. Pressure modul berfungsi untuk mengatur dan mengolah tekanan
hidraulik yang keluar dari pompa hidraulik sebelum masuk ke sub
sistem.
4. Return modul berfungsi untuk mengatur dan mengolah tekanan
hidraulik setelah digunakan oleh sistem dan dilengkapi dengan
filter
5. Head exchanger berfungsi untuk mendinginkan cairan hidraulik
yang melalui case drain.
6. Hydraulic shut off valve berfungsi untuk memutuskan aliran dari
tekanan hidraulik.
7. Hydraulic panel berfungsi untuk mengontrol dan mengoperasikan
sistem hidraulik.
8. Check valve berfungsi untuk mengalirkan tekanan hydraulic ke
satu arah.
9. Relief valve berfungsi untuk membuang tekanan hydraulic yang
berlebihan.
10. Balance line berfungsi sebagai penghubung dan menyalurkan
pneumatic bleed air dari reservoir system A ke reservoir system B
dan reservoir standby system.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Sistem pelumasan adalah sistem pendukung yang sangat penting bagi suatu mesin agar
bisa bekerja optimal dan memiliki daya tahan yang bagus, didalam komponen mesin
banyak sekali persinggungan dua logam yang saling bergesekan oleh karena itu dibutuhkan
pelumasan yang bagus untuk mendukung kinerjanya. Fungsi lain sitem pelumasan (oli) :
Oli harus membentuk lapisan antara dua logam untuk mencegah kontak secara
langsung antara dua permukaan logam sehingga bisa mengurang keausan dan panas yang
berlebihan.
3.2.Saran
Di harapkan untuk para mahasiswa untuk lebih mendalami mengenai sistem pelumasan itu
sendiri agar bisa lebih bermanfaat bagi pengaplikasian di dunia kerja maupun masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Soenjoto S. 1985.Hand Out Daya Dalam Bidang Pertanian II. Fakultas Teknologi Pertanian,
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
http://www.docstoc.com/docs/21949514/MAKALAH-PPKT-SMK-AHMAD-YANI-PROBOLINGGO
http://www.pricearea.com/result
http://amatjutawan.wordpress.com/
http://www.google.co.ihttp://forum.otomotifnet.com/otoforum/showthread.php?4245-Tanya-Pompaoli-mesin-4Td/imgres?q=saringan+oli&um
http://www.scribd.com/doc/54243980/ANALISIS-SISTEM-PELUMASAN
http://ko2edu.blogspot.com/2011_03_01_archive.html
http://agusagus640.blogspot.com/2013/04/sistem-pelumasan-makalah-untuk
memenuhi_1737.html?m=1
http://www.vintage-car.athallah.biz/2015/05/jenis-oli-mesin-dan-fungsinya.html
Download