TUGAS UAS GEOKIMIA DAN MINERALOGI TUGAS UAS SHALAHUDIN NUR AYYUBI | 1412100114| Juni 7, 2015 DOSEN PENGAMPU : Djoko Hartanto, MS.i JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2015 TUGAS UAS GEOKIMIA DAN MINERALOGI Juni 7, 2015 1.DIFERENSIASI PRIMER BATUAN Diferensiasi Magma yaitu proses dimana magma yang homogen terpisah dalam fraksi-fraksi komposisi yang berbeda-beda. Diferensiasi Magma adalah proses penurunan temperatur magma yang terjadi secara perlahan yang diikuti dengan terbentuknya mineral-mineral seperti yang ditunjukkan dalam deret reaksi Bowen. Proses-proses differensiasi magma (keterangan untuk Gambar) meliputi: 1. Vesiculation, Magma yang mengandung unsur-unsur volatile seperti air (H2O), Karbon dioksida (CO2), Sulfur dioksida (SO2), Sulfur (S) dan Klorin (Cl). Pada saat magma naik kepermukaan bumi, unsur-unsur ini membentuk gelombang gas, seperti buih pada air soda. Gelombang (buih) cenderung naik dan membawa serta unsur-unsur yang lebih volatile seperti Sodium dan Potasium. 2. Diffusion, Pada proses ini terjadi pertukaran material dari magma dengan material dari batuan yang mengelilingi reservoir magma, dengan proses yang sangat lambat. Proses diffusi tidak seselektif proses-proses mekanisme differensiasi magma yang lain. Walaupun demikian, proses diffusi dapat menjadi sama efektifnya, jika magma diaduk oleh suatu pencaran (convection) dan disirkulasi dekat dinding dimana magma dapat kehilangan beberapa unsurnya dan mendapatkan unsur yang lain dari dinding reservoar. 3. Flotation, Kristal-kristal ringan yang mengandung Sodium dan Potasium cenderung untuk memperkaya magma yang terletak pada bagian atas reservoar dengan unsur-unsur Sodium dan Potasium. 4. Gravitational Settling, Mineral-mineral berat yang mengandung Kalsium, Magnesium dan Besi, cenderung memperkaya resevoir magma yang terletak disebelah bawah reservoir dengan unsur-unsur tersebut. Proses ini mungkin menghasilkan kristal badan bijih dalam SHALAHUDIN NUR AYYUBI 1 TUGAS UAS GEOKIMIA DAN MINERALOGI Juni 7, 2015 bentuk perlapisan. Lapisan paling bawah diperkaya dengan mineral-mineral yang lebih berat seperti mineral-mineral silikat dan lapisan diatasnya diperkaya dengan mineralmineral Silikat yang lebih ringan. 5. Assimilation of Wall Rock, Selama emplacement magma, batu yang jatuh dari dinding reservoir akan bergabung dengan magma. Batuan ini bereaksi dengan magma atau secara sempurna terlarut dalam magma, sehingga merubah komposisi magma. Jika batuan dinding kaya akan Sodium, Potasium dan Silikon, magma akan berubah menjadu komposisi granitik. Jika batuan dinding kaya akan Kalsium, Magnesium dan Besi, magma akan berubah menjadi berkomposisi Gabroik. 6. Thick Horizontal Sill, Secara umum bentuk ini memperlihatkan proses differensiasi magmatik asli yang membeku karena kontak dengan dinding reservoir. Jika bagian sebelah dalam memebeku, terjadi Crystal Settling dan menghasilkan lapisan, dimana mineral silikat yang lebih berat terletak pada lapisan dasar dan mineral silikat yang lebih ringan. 7. Fragsinasi, Proses pemisahan Kristal-kristal dari larutan magma, karena proses kristalisasi berjalan tidak seimbang atau Kristal-kristal mengubah perkembang. Komposisi larutan magma yang baru ini terjadi terutama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan yang menyolok dan tiba-tiba. 8. Liquid Immisbility, Ialah larutan magma yang mempunyai suhu rendah akan pecah menjadi larutan yang masing-masing akan membelah membentuk bahan yang heterogen. SHALAHUDIN NUR AYYUBI 2 TUGAS UAS GEOKIMIA DAN MINERALOGI Juni 7, 2015 Gambar 1. Skema proses dieferensiasi magma. 2. RENTETAN PEMBENTUKAN MAGMA-BATUAN BEKU-BATUAN SEDIMEN-BATUAN METAMORF DAN KEMBALI LAGI KE MAGMA 1. Semua batuan pada mulanya dari magma 2. Magma adalah benda cair, panas, pijar yang bersuhu diatas 1000˚C 3. Lava adalah magma yang sudah muncul ke permukaan 4. Lahar adalah lava yang bercampur dengan gas, meterial piroklastik, air, tanah tumbuhan SHALAHUDIN NUR AYYUBI 3 TUGAS UAS GEOKIMIA DAN MINERALOGI Juni 7, 2015 Gambar 2. Siklus Batuan Magma keluar di permukaan bumi antara lain melalui puncak gunung berapi. Gunung berapi ada di daratan ada pula yang di lautan. Magma yang sudah mencapai permukaan bumi akan membeku. Magma yang membeku kemudian menjadi batuan beku. Batuan beku muka bumi selama beribu-ribu tahun lamanya dapat hancur terurai selama terkena panas, hujan, serta aktivitas tumbuhan dan hewan. Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau hewan ke tempat lain untuk diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan disebut batuan endapan atau batuan sedimen. Baik batuan sedimen atau beku dapat berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut batuan malihan atau batuan metamorf. SHALAHUDIN NUR AYYUBI 4 TUGAS UAS GEOKIMIA DAN MINERALOGI Juni 7, 2015 3. SIKLUS BOWEN DAN HASIL MENERAL ATAU BATUANNYA Gambar 3. Siklus Bowen Tambahan untuk deret sebelah kanan urutan mineralnya adalah sebagai berikut : Anortite > Bitownite > Labradorite > Andesin > Oligoklas > Albite. Kenapa perubahan pada deret yang kanan sering tidak ditulis pada skema2 reaksi bowen pada umumnya? Karena reaksi di sebelah kanan ini bersifat "Continous Series" yang artinya perubahan mineralnya itu menerus. Aliastidak terputus-putus. Oleh karenanya, mineral-mineral di sebelah kanan jarang ditemukan di alam. Berbedada, dengan reaksi yang di sebelah kiri, yang diberinama "Discontinous Series" Karena reaksinya tidak menerus dan terputus-putus, alhasil mineral-mineral di reaksi sebelah kiri lebih umum dijumpai pada batuan beku. Penjelasan Siklus Bowen: 1. Urutan mineral dari yang terbentuk pada temperatur tinggi sampai rendah. Urutannya adalah dari atas ke bawah. 2. Urutan mineral dari yang paling resisten sampai ke mineral yang mudah lapuk. Urutannya adalah dari bawah ke atas. SHALAHUDIN NUR AYYUBI 5 TUGAS UAS GEOKIMIA DAN MINERALOGI Juni 7, 2015 3. Urutan mineral dari yang kandungan silikatnya paling banyak. Urutannya dari bawah ke atas. Kenapa hal ini dapat terjadi ? Nah, mari kita lirik dari genesa pembentukan magma. Pada awal pembentukan magma, magma bersifat basa bukan ? Karena mineral yang bersifat basa akan membeku pada suhu yang tinggi maka mineral-mineral basa akan terlebih dahulu mengalami pembekuan. Makin lama, makin asam kan. Maka dari itu, mineral yang terbentuk memiliki kandungan SiO2 yang melimpah. 4. Sesuai tabel reaksi bowen di atas kita bisa tahu kandungan makro dan mikro masing-masing batuan beku, diantaranya : o o o o Granite dan Rhyolite Makro : Quartz, Plagioklas, dan Orthoklas Mikro : Muskovite, Biotite Diorite dan Andesite Makro : Amphibole, Plagioklas dan Orthoklas Mikro : Biotite, Piroxene Gabbro dan Basalt Makro : Piroxene, Plagioklas dan Orthoklas Mikro : Olivin, Amphibole Peridotite dan Kimberlite Makro : Olivin dan Piroxene Mikro : Ca-Plagioklas (Anortite,Bitownite) 5. Urutan mineral dari yang terbentuk pada kedalaman yang dangkal hingga dalam. Urutannya adalah dari bawah ke atas. Sesuai genesa terbentuknya magma. SHALAHUDIN NUR AYYUBI 6 TUGAS UAS GEOKIMIA DAN MINERALOGI Juni 7, 2015 4. PEMAHAMAN PEMBENTUKAN BATUAN BEKU MENJADI BATUAN SEDIMEN DARI ATURAN SILIKAT YANG BERADA DALAM ALUMINA Mineral silikat yang terubah akibat pelapukan, mengakibatkanunsure silika terlepas dari ikatan Kristal dan sebagian unsure besi juga terlepas. Pada proses initerjadi penambahan air, sedangkan alumina, bersam dengan titanium den ferric oksida (danmungkin manganis oksida) menjadi terkonsentrasi sebagai endapan residu aluminium. Batuanyang memenuhi persyaratan itu antara lain nepelin syenit, dan sejenisnya dan berasal dari batuan beku, batuan lempung/serpih. Batuan itu akan mengalami proses lateritisasi (proses pertukaransuhu secara terus menerus sehingga batuan mengalami pelapukan). Secara komersial baukistterjadi dalam 3 bentuk: 1.Pissolitic atau Oolitik disebut pua ‘kernel’ yang berukuran diameter dari sentimeter sebagai amorfous tryhidrate. 2. Sponge Ore (Arkansas), porous, merupakan sisa dari batuan asal dan komposisi utama gigsite. 3. Amorphous atau bijih lempung. 5. A. PERTEMUAN DUA BENUA MENYEBABKAN GUNUNG BERAPI Timbulnya gunung berapi disebabkan adanya tumbukan lempeng benua dengan lempeng benua. Pada tumbukan ini, terjadi penyusupan lempeng ke bawah benua sehingga menyebabkan massa benua dan sedimen lantai samudra tertekan , terlipat, dan terdeformasi. Akibatnya adalah terbentuknya formasi pegunungan baru. Peristiwa ini terjadi pada saat bersatunya India ke benua Asia yang menghasilkan pegunungan Himalaya. B. MENGAPA TERDAPAT PERBADAAN JENIS BATUAN DARI KRISTALISASI MAGMA YANG KELUAR SHALAHUDIN NUR AYYUBI 7 TUGAS UAS GEOKIMIA DAN MINERALOGI Juni 7, 2015 Pembekuan magma menjadi batuan beku dapat terjadi pada saat sebelum magma keluar dari dapurnya, ditengah perjalanan, dan ketika sudah berada diatas permukaan bumi. Dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Perbedaan jenis batuan bisa dilihat dari besar mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. 6. MEMBEDAKAN BATUAN DENGAN CARA MEGASKOPIK DAN PENGELOMPOKAN SESUAI TEKSTUR BATUAN Analisis megaskopis terhadap batuan adalah pengamatan terhadap batuan yang dilakukan terhadap sampel genggaman atau singkapan di lapangan dengan menggunakan mata telanjang atau dengan bantuan lensa pembesar. Dengan analisis megaskopis kita dapat menentukan jenis dan nama batuan. Faktor kunci yang diperlukan adalah (1) pemahaman tentang karakteristik dari setiap jenis batuan sehingga mampu membedakan antara batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorfik, (2) kemampuan mengidentifikasi mineral-mineral utama penyusun batuan atau komponen lainnya sehingga mampu menyebutkan komposisi batuan, (3) kemampuan mengenal berbagai macam tekstur atau struktur dari setiap jenis batuan. Batuan Beku Batuan beku secara umum dapat kita bedakan dengan mudah dari warna dan ukuran butir kristal mineral penyusunnya. Warna batuan: dapat dibedakan menjadi kelompok batuan berwarna cerah, abuabu, gelap (hitam dan hijau). Warna batuan mencerminkan komposisi mineral penyusunnya. Selanjutnya lihat klafikasi sederhana. Ukuran butir mineral: dapat dibedakan menjadi kasar (fanerik kasar), halus (fanerik halus) dan sangat halus (afanitis). Kelompok batuan yang berbutir kasar sampai medium: granit, diorit, gabro; berbutir halus sampai afanitik: riolit, andesit, basalt. Kelompok batuan ultramafik mineral penyusunnya berukuran butir sangat besar. Mineral-mineral penyusun batuan yang umum SHALAHUDIN NUR AYYUBI 8 TUGAS UAS GEOKIMIA DAN MINERALOGI Juni 7, 2015 kita jumpai menyusun batuan beku adalah kuarsa, feldspar, biotit, hornblende, piroksin, olivin. Kuarsa: bening-putih seperti kaca. Feldspar: putih sampai abu-abu, kilat kaca sampai agak suram. Biotit: hitam, kilat kaca. Hornblende: hitam, kilat kaca, memanjang. Piroksin: hitam, kilat kaca, tampak endek. Olivin: berwarna hijau, kilat kaca. Tekstur batuan beku menggambarkan tingkat kristalisasi batuan yang terekspresikan dalam bentuk ukuran butir mineral penyusunnya. Secara megaskopis kita dapat membedakan tekstur ekuigranular (butiran relatif berukuran seragam), porfiritik (terdapat butiran yang lebih kasar atau fenokris di antara butiran yang lebih halus yang lebih banyak atau massa dasar), dan afanitik (butiran tak dapat dibedakan secara megaskopis). Struktur batuan beku memperlihatkan adanya kenampakan tanda-tanda yang menunjukkan proses yang terjadi ketika pembekuan berlangsung. Bila batuan tampak homogen, dikatakan berstruktur masif; bila tampak ada kesan orientasi tertentu dari butiran mineral atau lubang, dikatakan berstruktur aliran atau fluidal yang menunjukkan bahwa magma mengalir ketika pembekuan berlangsung. B. MEMBEDAKAN MINERAL BERDASARKAN ANION KATIONNYA Group Anion Example Native None Copper (Cu) Sulfides S2- Pyrite (FeS2) Oxiddes O2- Hematite (Fe2O3) Halides Cl-, F-, Br- Halite (NaCl) Carbonates CO32- Calcite (CaCO3) Sulfates SO42- Barite (BaSO4) SHALAHUDIN NUR AYYUBI 9 TUGAS UAS GEOKIMIA DAN MINERALOGI Phospates PO42- Juni 7, 2015 Apatite (Ca5PO4) 7. APA YANG DIMAKSUD SILICA, SILICAT, DAN ZEOLITE Silika adalah salah satu mineral yang umum ditemukan dikerak kontinenbumi. Mineral ini memiliki strukturkristal heksagonal yang terbuat dari silika trigonal terkristalisasi(silikon dioksida,SiO2),dengan skala kekerasan Mohs7 dandensitas2,65 g/cm³. Silikat adalah Mineral silikat merupakan bagian terbesar dari mineral pembentuk batuan yaitu sekitar 90 persen dari kerak bumi. Mineral ini merupakan kombinasi unsurunsur utama yang terdapat di bumi ; O, Si, Al, Fe, Ca, Na, K, Mg atau yang lebih di kenal dengan lapisan SiAl dan SiMa. Dasarnya semua batuan beku, batuan sedimen semua kecuali satu batuan metamorf, dan banyak terdiri dari hanya mineral silikat (mineral penting) Hampir 90 % mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang merupakan persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur metal. Karena jumlahnya yang besar, maka hampir 90 % dari berat kerak-Bumi terdiri dari mineral silikat, dan hampir 100 % dari mantel Bumi (sampai kedalaman 2900 Km dari kerak Bumi). Silikat merupakan bagian utama yang membentuk batuan baik itu sedimen, batuan beku maupun batuan malihan. Silikat pembentuk batuan yang umum adalah dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ferromagnesium dan non-ferromagnesium. Zeolit meupakan mineral kristal silika alumina terhidrasi yang mengandung kationkation alkali atau alkali tanah dalam kerangka tiga dimensinya. Ion-ion logam tersebut dapat diganti oleh ion-ion lain tanpa merusak struktur zeolit dan dapat menyerap molekulmolekul air secara reversibel. Merupakan partikel berpori. 8. ANALISIS PETROGRAFI UNTUK MENGHITUNG % M INERAL Analisis sayatan tipis batuan dilakukan karena sifat-sifat fisik, seperti tekstur, komposisi dan perilaku mineral-mineral penyusun batuan tersebut tidak dapat dideskripsi secara megaskopis di lapangan. Contoh batuan-batuan tersebut adalah:1.Batuan beku yang SHALAHUDIN NUR AYYUBI 10 TUGAS UAS GEOKIMIA DAN MINERALOGI Juni 7, 2015 bertekstur afanitik atau batuan asal gunungapi2. Batuan sedimen klastika berukuran halus, seperti batugamping, batupasir, napal, lanau, fragmen batuan dan lain-lain3.Batuan metamorf: sekis, filit, gneis dan lain-lain. Jadi mineralogi OPTIS atau petrografi adalah suatu metode yang sangat mendasar yang berfungsi untuk mendukung analisis data geologi.Untuk dapat melakukan pengamatan secara OPTIS atau petrografi diperlukan alatyang disebut mikroskop polarisasi. Hal itu berhubungan dengan teknik pembacaan data yang dilakukan melalui lensa yang mempolarisasi obyek pengamatan. Hasil polarisasi obyek tersebut selanjutnya dikirim melalui lensa obyektif dan lensaokuler ke mata (pengamat). 9. . MASUKNYA AL DAN FOSFOR DALAM PADATAN S ILIKA Muatan yang berada dalam mineral pada dasarnya terbentuk dari struktur alumina silikat yang ada pada mineral. Masuknya alumunium pada padatan silka menyebabkan muatan negative pada mineral. Sedangkan muatan positif pada mineral disebabkan adanya substitusi ilikon dengan unsur pospor. SHALAHUDIN NUR AYYUBI 11 TUGAS UAS GEOKIMIA DAN MINERALOGI SHALAHUDIN NUR AYYUBI Juni 7, 2015 12