HUBUNGAN LEGALITAS ALAT KONTRASEPSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA Linda Furwanti , Arneta Sabela Kusumaningrum Prodi S1 Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Muhammadiyah Semarang, Semarang 50272, Indonesia lindafurwanti64@gmail.com arnetasalsa97@gmail.com Abstrak Upaya untuk menurunkan angka kelahiran salah satunya dapat dilakukan melalui penggunaan alat kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan akses informasi, pengetahuan, persepsi resiko dengan niat penggunaan alat kontrasepsi. Responden dalam penelitian ini adalah remaja (15-16 tahun) yang belum menggunakan alat kontrasepsi yang diambil dengan metode purposive sampling sebanyak 60 orang. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner. Hasil menunjukkan bahwa banyak anak remaja yang belum mengetahui alat kontrasepsi dan hanya beberapa yang pernah menggunakannya. Namun, tidak ada variabel yang berhubungan dengan persepsi resiko. Persepsi resiko penggunaan alat kontrasepsi hormonal dengan nonhormonal berbeda signifikan pada resiko fungsi, fisik, keuangan, sosial, waktu dan hilangnya kesempatan, akan tetapi, persepsi resiko alat kontrasepsi hormonal dengan nonhormonal secara keseluruhan tidak berbeda secara signifikan. Sementara itu, niat penggunaan berhubungan dengan pergaulan remaja. Kata kunci : informasi, niat penggunaan, pengetahuan, persepsi resiko. THE EFFECT OF LEGALITY OF CONTRACEPTIVE EQUIPMENT ON YOUTH SEXUAL BEHAVIOR Abstract Efforts to reduce birth rates can be done through the use of contraception. This study aims to analyze the relationship of access to information, knowledge, risk perception with the intention of using contraception. Respondents in this study were adolescents (15-16 years) who had not used contraception taken by purposive sampling method as many as 60 people. Data was collected through interviews using a questionnaire. The results show that many teenagers do not know about contraception and only a few have used it. However, there are no variables related to risk perception. The perception of the risk of using hormonal contraceptives with nonhormonal differences differed significantly on function, physical, financial, social, time and loss of opportunity. However, overall perceptions of the risk of hormonal contraceptives with nonhormonal factors did not differ significantly. Meanwhile, intention to use is related to adolescent association. Keywords: information, intention to use, knowledge, risk perception. PENDAHULUAN Tujuan penelitian ini adalah untuk Setiap tahunnya jumlah penduduk Indonesia mengidentifikasi faktor-faktor yang mengalami peningkatan (BPS, 2010). Faktor mempengaruhi perilaku seksual remaja utama yang mempengaruhi laju pertumbuhan melalui penggunaan alat kontrasepsi yang penduduk adalah tingkat kelahiran. Pemerintah berbeda dan implikasinya terhadap kebijakan berupaya untuk menekan laju pertumbuhan dan program untuk meningkatkan layanan penduduk melalui Badan Koordinasi Keluarga kesehatan reproduksi dan seksual kaum remaja Berencana Nasional (BKKBN) yang di Jawa Tengah. Subyek penelitian ini adalah merupakan lembaga pemerintah anak SMA X di Brebes dan Kudus. Hal ini nonkementerian yang berada di bawah dan dilakukan dalam rangka untuk mengungkap bertanggung jawab kepada Presiden (Perpres kerentanan terhadap kesehatan reproduksi dan No. 62 tahun 2010). Dari penelitian yang seksual pada remaja. dilakukan Musafah (2007) diperoleh data METODE remaja pranikah yang menggunakan kontrasepsi terbanyak yaitu Pil 89,8 %, Kondom 85,7% dan kontrasepsi IUD 70, 4 %. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku seks bebas di kalangan remaja bukan lagi merupakan suatu issue tetapi telah dijadikan salah satu gaya hidup di kalangan remaja. Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan Cross sectional. Dalam penelitian ini, sampel diambil berdasarkan teknik Population Sampling dimana sampling ini menyoroti anak SMA X kelas 11 daerah Brebes dan Kudus secara Triangulasi Data yaitu dengan wawancara,Kuisioner dan Observasi. Jumlah Seksualitas juga berkembang dari anak-anak, sampel yang digunakan dalam penelitian ini remaja, dan dewasa. Seksualitas diekspresikan berjumlah 60 respondan yang memenuhi dalam bentuk perilaku seksual. Dorongan kriteria inklusi, yaitu: seksual dapat dipengaruhi dengan menggunakan NAPZA, berkhayal tentang seksual, menonton film porno, melihat gambar porno, mendengar cerita porno, berduaan di tempat sepi (DP2KBP3A, 2017). Kematangan 1)Seluruh anak SMA kelas 11 di daerah Brebes dan Kudus. 2)Seluruh anak remaja yang bersedia dijadikan responden dengan fungsi seksual dapat menimbulkan dorongan dan keinginan untuk pemuasan seksualnya dengan lawan jenis dalam bentuk pacaran atau rentan usia (15-16 tahun). 3)Seluruh anak jalanan pranikah yang percintaan (Hurlock, 2008). Dengan adanya kesempatan melakukan sentuhan fisik, hadir saat pengambilan data dengan bertemu rentan usia (15-16 tahun). Penelitian ini dilakukan di Brebes dan Kudus Alasan pada Juni-Juli 2019. Pada melakukan Biaya Merasa nya murah nyaman dan dan digunakan adalah kuesioner. Skala pengukuran praktis cocok yang digunakan dalam penelitian ini dalam 19,4% 16,1% penelitian ini instrumen atau alat ukur yang bentuk Skala Persentase. Skala Persentase Keinginan yang dipergunakan dengan skala pengukuran Melakukan dengan hasil persentase terbanyak dan yang Kepuasan Lainnya 6,5% 9,7% 87,1% Hasil Menyesal Lainnya 43,8% 50% biasa dengan sifat pertanyaan. Sebagian dari saja pertanyaan itu menunjukkan pendapat yang positif maupun negatif. Analisis data 6,3% Dampak menggunakan analisa statistik dengan dengan menggunakan program komputer SPSS. HASIL Hasil Hamil Dikucilkan usia dini masyarakat 40,6% 50% Sikap Tabel Perilaku Remaja dalam Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi 31,3% Biasa- mengerti biasa dampak saja 3,1% Menyesal Lainnya 68,8% 34,4% Hasil Toko Puskes Peralatan Obat mas kesehatan 18,8 25% 6,3% Lainnya 56,3% % Hasil Alat Kondom Pil Lainnya kontrasepi 21,9% 28,1% 53,1% Grafik 1 60 50 40 30 20 10 0 Membeli yang digunakan Tempat melakukan Lainnya Hasil setelah dan Melakukan Seks Tempat 67,7% Pribadi Biasa- berdasarkan hasil persentase, yang disesuaikan Lainnya Hasil Sikap tersedikit . Tiap jawaban diberi bobot membeli Hasil Grafik 2 Hasil Sekolah seks Tempat Hp Lainnya 30% 63,3% Gelap 0% 6,7% Indikator 30 25 20 15 10 5 0 Jawaban Hasil Keseluruhan Tidak pernah 50 B Pernah 50 Tidak pernah 93,7 Pernah 6,3 Tidak Pernah 81,3 Pernah 18,7 Bahaya alat Ya 15,6 kontrasepsi Tidak 84,4 Media massa Tahu 48,7 Tidak tahu 51,3 Tahu 28,1 Tidak tahu 71,9 Tahu 65,6 Tidak tahu 34,4 Ya 22,6 Tidak 77,4 Ya 71 Tidak 29 Pentingnya Ya 65,6 pembekalan Tidak 34,4 Ya 78,1 Tidak 21,9 Melihat Alat Kontrasepsi yang digunakan Pakai Efisien dan efektif Grafik 3 40 30 Manfaat 20 Tempat 10 Penggunaan Tahu seks 0 Melakukan Grafik 4 80 60 40 20 0 Bahaya seks Alasan menggunaka n alat kontrasepsi 60 50 40 30 20 10 0 Sikap Remaja setelah menggunaka n alat kontrasepsi Tabel Pengetahuan Seks dan alat Kontrasepsi Remaja di Brebes dan Kudus KB SB KB KB SB B SB SB pendidikan Pendapat di adakan seminar/ Grafik 5 SB SB Ket: KB : 0-0.66 Melihat Alat… Memakai… Efisien dan… Bahaya Alat… Pengaruh… Manfaat… Tahu Melakukan… Bahaya Seks Pentingnya… Pengadaan… 2,5 2 1,5 1 0,5 0 B: 0.671.32 SB: 1.33-2 PEMBAHASAN Perilaku Pengetahuan Hubungan Perilaku dan Pengetahuan PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA