Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar 1. a.Jelaskan mengapa ilmu/pengetahuan manajemen keuangan sangat penting baik bagi manajer keuangan maupun bagi individu (perorangan) ? Jawab: Dengan pengetahuan manajemen yang baik bisa memudahkan pencapaian tujuan, baik tujuan organisasi maupun tujuan pribadi. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan juga tujuan individu yang ada dalam organisasi tersebut. Semua bentuk organisasi dimana orang-orang bekerja bersama mencapai tujuan yang telah ditetapkan, membutuhkan manajemen. Manajemen diperlukan organisasi agar usaha pencapaian tujuan menjadi lebih mudah. Keberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan tergantung dari manajemennya. Pekerjaan itu akan berhasil apabila manajemennya baik dan teratur, dimana manajemen itu sendiri merupakan suatu perangkat dengan melakukan proses tertentu dalam fungsi yang terkait. Manajemen memudahkan untuk mengambil suatu keputusan. Keputusan yang diambil oleh perusahaan dapat membuat perbedaan antara berhasil atau justru menemui kegagalan. Oleh karenanya, pengambilan keputusan adalah target vital yang harus dimiliki oleh perusahaan supaya kinerjanya bisa baik. Dengan manajemen perusahaan yang baik, analisis keputusan bisa lebih komprehensif. Manajemen membantu penyelesaian pekerjaan dengan efisiens dan efektif. Hasil kerja suatu organisasi menjadi lebih mudah dan terorganir dengan baik. Manajemen membantu untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi seperti: pimpinan, pegawai, pelanggan, serikat kerja, pemilik dan karyawan, maupun pelanggan, konsumen, suplier, serikat pekerja, asosiasi perdagangan, pemerintah dan masyarakat. Hasil dari manajemen perusahaan yang baik biasanya berbading lurus dengan keuntungan yang bakal diperoleh. Banyak perusahaan yang sukses dan untung besar di dunia berkaitan langsung dengan kemampuan manajemennya. Pada akhirnya, ketika Anda semakin berpengalaman dengan kemampuan manajemen yang dimiliki, Anda akan menyadari bahwa manajemen tidak hanya bisa untuk membantu menguntungkan suatu perusahaan. Namun juga bisa berdampak pada kehidupan sehari-hari lainnya. b. Jelaskan mengapa laporan keuangan sangat penting bagi manajer keuangan perusahaan ? Jawab: Laporan keuangan mencerminkan keadaan yang memperlihatkan seberapa ‘sehat’ atau tidaknya sebuah organisasi atau perusahaan. Jika ditinjau secara lebih mendalam, fungsi akuntansi dalam perusahaan bisa dirasakan melalui laporan keuangan bagi semua pihak yang terkait dengan perusahaan baik pihak internal maupun eksternal. Laporan keuangan yang baik dan tersusun rapi sesuai jenis jenis akuntansi keuangan lebih memudahkan manajer untuk mengelola keuangan perusahaan. Fungsi laporan keuangan bagi manajer akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan keputusan tertentu agar perusahaan atau organisasi tetap berjalan sebagaimana mestinya. Jika manajer sudah memiliki laporan keuangan yang lengkap, tentu banyak manfaat yang dirasakan. Manfaat utama adalah pengambilan keputusan menjadi lebih tajam dan berkualitas. Laporan keuangan ini menyediakan informasi yang penting bagi pengambilan keputusan, evaluasi usaha yang sedang berjalan, serta budgeting dan kontrol internal termasuk pengendalian internal dalam audit. Jika informasi keuangan telah akurat, maka pengelola bisa mengambil keputusan dengan bijaksana berdasarkan data-data yang dimiliki. Sebelum menyusun laporan keuangan secara lengkap pasti langkah awal yang disusun adalah jurnal. Jika jurnal telah tersusun dengan baik maka penyusunan laporan keuangan akan jauh lebih mudah. Dari jurnal bisa dilakukan monitoring keuangan bisnis di mana pun dan kapan pun sehingga pengembangan bisnis bisa lebih fokus dengan biaya yang akurat dan minimal untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal sesuai prinsip ekonomi. Manajemen perusahaan biasanya membutuhkan laporan keuangan sebagai bukti pertanggungjawaban kepada pemilik perusahaan atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya untuk mengelola perusahaan selama ini. Manajemen perusahaan juga butuh laporan keuangan sebagai alat penilaian atas pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan secara keseluruhan, per bagian-bagian serta per individu yang telah diberi wewenang dan tanggung jawab. Laporan keuangan juga berguna sebagai alat untuk mengukur besaran biaya yang telah dikeluarkan oleh kegiatan-kegiatan usaha yang dilaksanakan perusahaan. Laporan keuangan juga menjadi bahan pertimbangan dalam mengendalikan kegiatan perusahaan, dalam menyusun program kegiatan pada periode mendatang, serta dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan juga berguna untuk mengetahui kondisi perusahaan dan posisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan menjadi jenis bukti audit dan bisa juga menjadi dasar penentuan taksiran keuntungan yang akan diterima pada masa mendatang. Taksiran perkembangan harga saham yang dimiliki oleh pemilik perusahaan juga bisa dinilai dari laporan keuangan. Pencatatan transaksi keuangan yang termuat dalam laporan keuangan maka pihak manajemen perusahaan bisa instropeksi diri sehingga bisa tahu apa saja kekurangan yang ada selama ini, apa saja kelalaian-kelalaian yang telah dilakukan selama ini, serta sudah benar atau belum penggunaan dana yang ada. Dari laporan keuangan juga bisa tahu prospek perusahaan di masa depan, apakah semakin merosot atau justru maju. Laporan keuangan menentukan kinerja perusahaan. Seperti yang Anda ketahui, kesuksesan perusahaan sangat bergantung oleh kinerja pegawai. Karena itu, melalui laporan keuangan, pihak intern atau manajemen perusahaan (CEO, Direktur, dsb) akan mengetahui kondisi perusahan sehingga dapat merancang sistem yang lebih efektif bagi perusahaan. Laporan keuangan juga menentukan kesehatan perusahaan Anda. Dengan melakukan pencatatan teratur, Anda dapat memantau perkembangan perusahaan setiap saat dan membandingkannya dengan bulan atau tahun sebelumnya. Dengan demikian, Anda dapat mengetahui perusahaan mengalami kenaikan atau penurunan serta memutuskan layak atau tidaknya perusahaan untuk mendapatkan bantuan modal dari pihak lain. c. Jelaskan mengapa manajer keuangan lebih menekankan pada laporan laba/rugi kas daripada laba/rugi akuntansi Jawab: Laporan laba rugi kas membantu manajer untuk mengukur kemampuan ensitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas kedepannya. Dengan laporan ini maka laba bersih dari perusahaan dapat diketahui dan pada akhirnya kita juga bisa mengukur dengan jelas keberhasilan perusahaan pada periode akan datang. Laporan laba rugi menjelaskan baik/buruknya “performa” usaha kita. Ditunjukkan dari bagaimana keberhasilan kita untuk meningkatkan pendapatan/omzet dan bagaimana keberhasilan kita menekan biaya/beban usaha. Performa usaha yang digambarkan laporan laba rugi hanya melihat berapa banyak/besar penjualan dan berapa banyak/besar beban tanpa memedulikan apakah penjualan dan beban tersebut dilakukan secara tunai atau non-tunai. Laporan laba rugi kas menggambarkan seberapa sehat arus kas dari usaha kita. Jika arus kas kita selalu menunjukkan perubahan positif, maka dapat dikatakan usaha kita memiliki arus kas yang sehat. Dapat dikatakan bahwa besarnya laba usaha belum tentu berbanding lurus dengan besarnya kas yang kita dapatkan. Bisa jadi kas yang kita dapatkan lebih kecil daripada laba usaha. Biasanya hal ini terjadi karena kita tidak mengelola piutang dengan baik sehingga terjadi hal yang tidak diinginkan seperti pelanggan kabur tanpa membayar dan lupa untuk menagih/mengingatkan pelanggan untuk membayar piutang yang menyebabkan piutang tak tertagih. Kesimpulannya, laporan laba rugi akuntansi menyediakan informasi mengenai performa usaha, sedangkan laporan laba rugi kas menceritakan tentang kesehatan kas usaha. Bagi manajer karena kebutuhannya lebih menekankan laba rugi kas. Laba rugi kas dari aktivitas operasional bertujuan untuk menunjukkan kondisi kas dari operasional sehari-hari perusahaan (untung atau rugi). Arus kas dari investasi perusahaan mengukur investasi perusahaan dengan tujuan untuk memproduksi profit di masa depan. Arus kas dari aktivitas pendanaan perusahaan mencatat setiap aliran dana yang keluar dan masuk ke perusahaan yang melibatkan pemilik perusahaan atau kreditur. Dengan laporan arus kas, Anda dapat mengetahui apakah dana Anda cukup untuk membagi dividen, menutupi aktivitas sehari-hari perusahaan, membayar utang tepat waktu, dan menunjukkan darimana adanya modal tambahan. Antara laba dan kas adalah dua elemen yang berbeda dalam laporan keuangan perusahaan. Bahkan, perusahaan yang menguntungkan sekalipun bisa saja kehabisan dana kas. Dan bila ini terjadi maka bisa saja perusahaan dipaksa menghentikan seluruh operasi bisnisnya karena tidak mampu membayar pemasok bahan bakunya, kreditor dari bank, dan atau pun membayar gaji karyawan yang mungkin jumlahnya ratusan. Jadi harus hati-hati juga, karena dalam ilmu bisnis diketahui bahwa: Tanpa kas = bisnis berhenti Walau tidak separah efeknya jika perusahaan tidak bisa konsisten menghasilkan laba, dimana bisa berujung pada kebangkrutan, tapi jika kas terus bermasalah maka bisa saja lambat laun bisnisnya akan tutup juga. Laporan laba rugi menilai seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membayar sumber daya untuk menghasilkan produksi seperti beban pokok produksi, beban gaji karyawan, dsb. 2. Mengapa manajemen keuangan perlu memahami kondisi keuangan dan kinerja keuangan perusahaan ? dan jelaskan bagaimana cara memahaminya Jawab: Pentingnya memahami kondisi keuangan dan kinerja keuangan perusahaan a. Memprediksi Potensi Perusahaan Pemahaman akan kondisi keuangan dan kinerja perusahaan dapat membantumu untuk memprediksi perusahaanmu di masa yang akan datang. Bukan sekadar meramal ya. Maksudnya, melalui analisis ini kamu bisa melihat peluang dan meminimalisir kesalahan di masa yang akan datang. b. Membantu dalam Pengambilan Keputusan Seperti tujuan dasar dari pembuatan laporan keuangan, yaitu menghimpun data dan menyajikan informasi yang berguna untuk perusahaan. Maka, analisis kondisi dan kinerja perusahaan bisa dijadikan sumber informasi untuk mengambil keputusan strategis sebuah perusahaan. c. Membantu Menilai Progres Kerja Perusahaan Maksud dari membantu dalam menilai kinerja adalah, dapat dijadikan patokan atau acuan untuk melihat kinerja suatu perusahaan dalam satu periode. Hal tersebut karena laporan keuangan bisa menyajikan informasi terkait penjualan dari laba atas rugi yang didapatkan perusahaan. d. Membandingkan Perusahaan Kamu mungkin bingung dengan kalimat membandingkan perusahaan. Hal yang dibandingkan sebetulnya masih pada ranah keuangan. Melalui analisis laporan keuangan, kamu bisa membandingkan kondisi perusahaanmu, baik dengan perusahaan lain ataupun kondisi perusahanmu lintas periode akuntansi. Bagaimana cara memahaminya? Beberapa tanda berikut ini untuk mengetahui apakah keuangan bisnis Anda berada dalam kondisi yang sehat. a. Laporan keuangan juga menentukan kesehatan perusahaan Anda. Dengan melakukan pencatatan teratur, Anda dapat memantau perkembangan perusahaan setiap saat dan membandingkannya dengan bulan atau tahun sebelumnya. Dengan demikian, Anda dapat mengetahui perusahaan mengalami kenaikan atau penurunan serta memutuskan layak atau tidaknya perusahaan untuk mendapatkan bantuan modal dari pihak lain. b. Tingkat Pengeluaran Tidak Melebihi Pemasukan Bisnis yang sehat memiliki keuntungan yang stabil setiap bulannya. Hal tersebut hanya bisa terjadi apabila jumlah pemasukan melebihi pengeluaran. Masalahnya, jika bisnis Anda mengalami pemasukan tinggi, kemungkinan besar pengeluaran akan ikut meningkat. c. Tingkat Pengeluaran Tidak Melebihi Pemasukan Bisnis yang sehat memiliki keuntungan yang stabil setiap bulannya. Hal tersebut hanya bisa terjadi apabila jumlah pemasukan melebihi pengeluaran. Masalahnya, jika bisnis Anda mengalami pemasukan tinggi, kemungkinan besar pengeluaran akan ikut meningkat. Nah, di sinilah Anda harus mengatur strategi agar peningkatan pengeluaran tersebut sejalan dengan peningkatan keuntungan. d. Mempunyai Dana Cadangan Bisnis Anda baru bisa dikatakan sehat apabila Anda memiliki dana cadangan. Dana cadangan akan membantu bisnis Anda untuk tetap beroperasi jika terjadi hal-hal di luar rencana. e. Pertumbuhan Positif Saldo Uang Tunai Anda Ketika mendapat keuntungan dari bisnis yang Anda jalankan, ke mana uang tersebut biasanya Anda alokasikan? Mayoritas pebisnis biasanya akan langsung menginvestasikannya kembali ke bisnis mereka agar terus berkembang. Hal tersebut wajar dilakukan. Namun, ingatlah bahwa hal tersebut bisa membuat saldo uang tunai Anda berkurang meskipun aset berlimpah. Jika Anda terus menginvestasikan kembali keuntungan tersebut pada bisnis, jumlah saldo uang tunai akan berkurang. Jadi lebih baik Anda membagi keuntungan perusahaan untuk diinvestasikan sedikit ke dalam bisnis dan sisanya digunakan untuk mengisi dana cadangan. Ketika Anda mendadak membutuhkan uang tunai, Anda pun tidak perlu berutang untuk menutupi kekurangan uang tunai tersebut. f. Tingkat Rasio Utang Cenderung Rendah Ada dua jenis rasio utang yang perlu Anda perhatikan, yaitu rasio utang dengan aset (debtto-assets ratio) dan rasio utang dengan ekuitas (debt-to-equity ratio). Debt-to-assets ratio digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah aktiva perusahaan yang dibiayai dengan total uang. Sedangkan, debt-to-equity ratio adalah rasio yang digunakan para analisis dan investor untuk melihat seberapa besar utang perusahaan jika dibandingkan ekuitas perusahaan atau para pemegang saham. Idealnya, bisnis yang sehat memiliki tingkat rasio utang rendah. Namun, khusus debt-to-asset, Anda harus menjaga agar rasio utang dan aset berada pada kondisi maksimal 1:2. g. Menganalisi laporan keuangan Sebelum manajer keuangan mengambil keputusan keuangan, ia perlu memahami kondisi keuangan perusahaan. Untuk memahami kondisi keuangan perusahaan, diperlukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan. Ada dua laporan keuangan perusahaan yang pokok, yaitu Neraca dan Laporan Laba Rugi. Neraca. Neraca menunjukkan posisi kekayaan perusahaan, kewajiban keuangan dan modal sendiri perusahaan pada waktu tertentu. Laporan Laba Rugi. Jenis laporan ini, sebagaimana namanya, menunjukkan laba atau rugi yang diperoleh perusahaan dalam periode waktu tertentu (misalnya satu tahun). Untuk memahami laporan keuangan dalam bentuk aslinya maka kemudian ditempuh berbagai cara untuk melakukan analisis, salah satunya adalah dengan analisis rasio keuangan. Analisis Rasio Keuangan Untuk Memahami Kondisi Keuangan dan Kinerja Perusahaan Analisis Rasio Keuangan memberikan berbagai manfaat bagi manajemen perusahaan, kreditur dan investor. Beberapa manfaat analisis rasio keuangan adalah sebagai berikut : 1. Membantu menganalisis tren kinerja sebuah perusahaan. 2. Membantu para stakeholder untuk membandingkan hasil keuangan suatu perusahaan dengan pesaingnya. 3. Membantu Manajemen, kreditur dan investor untuk mengambil keputusan. 4. Dapat menunjukan letak permasalahan keuangan perusahaan serta kekuatan dan kelemahannya. Pada umumnya, Analisis Rasio Keuangan (Financial Ratio Analysis) dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu Analisis Rasio Profitabilitas, Analisis Rasio Solvabilitas, Analisis Rasio Likuiditas dan Analisis Rasio Aktivitas. 1. Analisis Rasio Profitabilitas Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (profit) dari pendapatan (earning) yang berhubungan dengan penjualan, aset dan ekuitas. Beberapa jenis rasio profitabilitas sering yang digunakan adalah Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin), Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Return on Sales (ROS), Return on Capital Employed (ROCE). 2. Analisis Rasio Solvabilitas Rasio Solvabilitas (Solvency Ratio) atau disebut juga dengan Rasio Leverage (Leverage Ratio) adalah rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya seperti pembayaran bunga atas hutang, pembayaran pokok akhir atas hutang dan kewajiban-kewajiban tetap lainnya. Jenis-jenis Rasio Solvabilitas atau Rasio Leverage yang sering digunakan adalah Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio), Rasio Hutang (Debt Ratio) dan Times Interest Earned Ratio. 3. Analisis Rasio Likuiditas Rasio Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban hutang jangka pendeknya saat jatuh tempo. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya saat jatuh tempo. Rasio Keuangan yang termasuk sebagai rasio likuiditas ini diantaranya adalah rasio lancar (asset ratio), rasio cair (quick ratio acid test) dan Rasio Kas (Cash Ratio). 4. Analisis Rasio Aktivitas Rasio Aktivitas atau sering juga disebut dengan Rasio Efisiensi adalah jenis analisis Rasio Keuangan yang mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan aset mereka untuk menghasilkan pendapatan. Yang tergolong sebagai Analisis Rasio Aktivitas ini diantaranya adalah Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio), Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Activa Turnover Ratio) dan Rasio Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Asset Turnover Ratio). Untuk melakukan analisis rasio keuangan, diperlukan perhitungan rasio-rasio keuangan yang mencerminkan aspek-aspek tertentu. Rasio-rasio keuangan mungkin dihitung berdasarkan atas angka-angka yang ada dalam neraca saja, dalam laporan laba rugi saja atau pada neraca dan laba rugi. Setiap analis keuangan bisa saja merumuskan rasio tertentu yang dianggap mencerminkan aspek tertentu. Karena itu, pertanyaan pertama yang perlu dijawab adalah aspek-aspek apa yang akan dinilai. 3. Berikan penjelasan dan contoh perhitungan tiga pendekatan/metode dalam menilai kelayakan suatu proyek saja diantara 5 Jawab: (a) Payback Period Method, merupakan penentuan jangka waktu yang dibutuhkan untuk menutup initial investment (a cash outflow) dari suatu proyek dengan menggunakan cash inflow yang dihasilkan oleh proyek tersebut. Rumusnya adalah sebagai berikut: Contoh perhitungannya adalah: PT Gunung Jati mempertimbangkan dua usulan investasi, proyek X dan proyek Y. Initial investment kedua proyek sebesar $ 5.000. Departemen keuangan mengestimasi proyek akan menghasilkan cash flows sbb: Investasi Awal Akhir Tahun 1 Akhir Tahun 2 Akhir Tahun 3 Akhir Tahun 4 Project X - $ 5.000 $ 2.000 $ 3.000 $ 500 $0 Project Y - $ 5.000 $ 2.000 $ 2.000 $ 1.000 $ 2.000 Project X payback period =$ 2.000+$3.000 – $ 5.000 Project X payback period = 2 tahun Project Y payback period = $2.000+$2.000+ $1.000 – $ 5.000 Project Y payback period = 3 tahun Manakah Proyek yang feasible? X / Y Mana yang lebih baik ? Investasi Akhir Awal Tahun 1 Akhir Tahun 2 Project A - $ 5.000 $ 2.000 $ 3.000 Project B - $ 5.000 $ 3.000 $ 2.000 (b) Net Present Value (NPV) = selisih antara capital inflow yang didiskonto pada tingkat bunga minimum atau pada tingkat cost of capital perusahaan dikurangi dengan nilai investasi. Rumusnya adalah sebagai berikut: Contoh perhitungannya: Adventure mempertimbangkan dua usulan investasi, proyek X dan proyek Y dengan rate of return 10%. Initial investment kedua proyek sebesar $ 5.000. Departemen keuangan mengestimasi proyek akan menghasilkan cash flows sbb; Project X Investasi Awal - $ 5.000 Akhir Tahun 1 $ 2.000 Akhir Tahun 2 $ 3.000 Akhir Tahun 3 $ 500 Akhir Tahun 4 $0 Project Y - $ 5.000 $ 2.000 $ 2.000 $ 1.000 $ 2.000 NPV X = $ 𝟐. 𝟎𝟎𝟎 (𝟏 + 𝟎. 𝟏𝟎)𝟏 + $ 𝟑. 𝟎𝟎𝟎 $ 𝟓𝟎𝟎 + − $ 𝟓. 𝟎𝟎𝟎 ( 𝟏 + 𝟎. 𝟏𝟎) 2 ( 𝟏 + 𝟎. 𝟏𝟎) 3 NPV X = $ 4. 673.18 - $ 5.000 = - $ 326.82 NPV X = $ 𝟐.𝟎𝟎𝟎 (𝟏 + 𝟎.𝟏𝟎)𝟏 + + $ 𝟐.𝟎𝟎𝟎 ( 𝟏 + 𝟎.𝟏𝟎) 5 $ 𝟑.𝟎𝟎𝟎 ( 𝟏 + 𝟎.𝟏𝟎) 2 + $ 𝟓𝟎𝟎 ( 𝟏 + 𝟎.𝟏𝟎) 3 + $ 𝟏.𝟎𝟎𝟎 ( 𝟏 + 𝟎.𝟏𝟎) 4 + − $ 𝟓. 𝟎𝟎𝟎 NPV X = $ 5.588,42 - $ 5.000 = $ 588,42 Manakah proyek yang lebih baik ? Proyek X atau Proyek Y? Masalah dengan metode NPV 1. Banyak pemilik dan manajer lebih memilih tingkat persentase dalam membandingkan alternatif investasi 2. Sulit menjelaskan kepada orang nonfinance mengapa perubahan dalam firm’s value memerlukan rate of return Discount rate 0% NPV Project X $ 500 Discount rate 0% NPV Project Y $ 2.000 5% $ 57,77 5% $ 1.228,06 10% - $ 326,82 10% $ 588,42 15% - $ 663,68 15% $ 52,44 20% - $ 960,65 20% - $ 401,23 (c) Profitability Index (PI) = Analisa metode penilaian investasi profitability index (PI) membandingkan antara nilai arus kas dimasa mendatang dengan nilai pengeluaran investasi yang sekarang Rumusnya adalah: Contoh perhitungannya: Addventure mempertimbangkan dua usulan investasi, proyek X dan proyek Y dengan rate of return 10%. Initial investment kedua proyek sebesar $ 5.000. Departemen keuangan mengestimasi proyek akan menghasilkan cash flows sbb; Initial investment End of year 1 End of year 2 End of year 3 End of year 4 Jumlah Project X - $ 5.000 $ 2.000 $ 3.000 $ 500 $0 $5.500 PV Pro.X $ 5.000 $1.818,18 $2.479,38 $375.65 $0 $4.673,21 Project Y - $ 5.000 $ 2.000 $ 2.000 $ 1.000 $ 2.000 $7.000 PV Pro.Y $ 5.000 $1.818,18 $1.652,89 $751.31 $1.366,02 $5.588,40 PI Proyek X = $4.673,21 $ 5.000 PI Proyek X = 0,93 PI Proyek Y = $𝟓. 𝟓𝟖𝟖, 𝟒𝟎 $ 5.000 PI Proyek X = 1,12 4. Lakukan analisis laporan rasio keuangan 2018 meliputi 4 kelompok rasio berdasarkan Laporan laba/rugi dan laporan posisi keuangan PT Segara Amal Saleh berikut ini PT Segara Amal Laporan Posisi Keuangan Komparatif Per 31Desember 2017 dan 2018 (Rp.000.000) Aktiva 2017 2018 Kewajiban&Ekuitas 2017 2018 Kas 2.540 2.750 Hutang usaha 9.721 8.340 Surat Berharga 1.800 1.625 Wesel bayar 8.500 5.635 Piutang 18.320 16.850 Utang pajak 3.200 3.150 Persediaan 27.530 26.470 Utang gaji 4.102 3.750 Total Aktiva Lancar 50.190 47.695 Total kewajiban 11ancer 25.523 20.875 Total hutang jangka 22.000 24.000 panjang Aktiva tetap neto 31.700 30.000 Total modal sendiri 34.367 32.820 Total aktiva 81.890 77.695 Total aktiva 81.890 77.695 PT.Segara Amal Saleh Laporan Laba/Rugi Komparatif 1 Januari – 31 Desember tahun 2017 dan 2018 (Rp.000.000) 2017 2018 Penjualan bersih 112.760 121.781 Harga pokok penjualan 85.300 89.736 Laba kotor 27.460 32.045 Biaya pemasaran 6.540 8.300 Biaya administrasi dan umum 9.400 8.900 Laba sebelum bunga&pajak 11.520 14.845 Biaya bunga 3.160 4.250 Laba sebelum pajak 8.360 10.595 Pajak (48%) 4.013 4.238 Laba setelah pajak 4.347 6.357 Pembayaran dividen 2.800 3.000 Laba ditahan 1.547 3.357 Jawab: (1) Rasio Likuiditas Rasio Lancar Rasio Lancar = Aset Lancar Kewajiban Lancar Rasio Lancar = Rp 47.695.000.000 Rp 20.875.000.000 Rasio Lancar = 2,284790419 Posisi likuiditas lemah karena rasio lancarnya hanya 2,28x jauh dibawah rata-rata industri 4,2x. Namun karena aset lancarnya diperkirakan dikonversi menjadi kas dalam waktu satu tahun kemungkinan aset yang dilikuidasi mendekati nilai bukunya. Rasio lancar sebesar 2,28x dapat melikuidasi aset lancar sebesar xx% dari nilai buku dan masih mampu melunasi kreditor. Cash Ratio ((Kas + Setara Kas)/utang lancar) x 100% Th 2017 = ((2.540+1.800)/25.523) x 100% = 0,17 Th 2018 = ((2.750+1.625)/ 20.875) x 100% = 0,209 Ratio Solvabilitas Total debt to = Debt Ratio = (Total Hutang / Total Aktiva) x 100 % Th 2017 = (47.523/81.890) x 100 % = 0,580 Th 2018 = (44.875/77.695) x 100 % = 0,577 Debt to Equity Ratio (Total Hutang / Modal) x 100 % Th 2017 = (47.523/34.367) x 100% = 1.382 Th 2018 = (44.875/33.820) x 100 % = 1,326 Quick Ratio atau Acid Test Quick Ratio = Aset Lancar − Persediaan Kewajiban Lancar Quick Ratio = Rp 47.695.000.000 − Rp 26.470.000.000 Rp 20.875.000.000 Quick Ratio = Rp 21.225.000.000 Rp 20.875.000.000 Quick Ratio = 1.016766467 Rasio cepat rata-rata industri ialah 2,2x sehingga rasio yang hanya 1,02x cukup rendah jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain dalam industri yang sama. Namun, jika piutang usaha dapat ditagih, perusahaan dapat melunasi kewajiban lancarnya tanpa harus melikuidasi persediaan. 2) Rasio Manajemen Aset Rasio Perputaran Persediaan Tahun 2017 Penjualan bersih / Rata-rata piutang Th 2017 = 112.760/17.585 = 6,41 Tahun 2018 Rasio Perputaran Persediaan = Penjualan Persediaan Rasio Perputaran Persediaan = Rp 121.781.000.000 Rp 26.470.000.000 Rasio Perputaran Persediaan = 4.600717794 Perputaran sebesar 4,6x jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata industri sebesar 10,9x. Ini menunjukkan bahwa perusahaan terlalu banyak menyimpan persediaan. Kelebihan persediaan tentunya tidak produktif dan mencerminkan investasi dengan tingkat pengembalian yang rendah. Rasio Perputaran Piutang Penjualan bersih / Rata-rata piutang Th 2017 = 112.760/17.585 = 6,41 Th 2018 = 121.781/17.585 = 6,92 Perputaran Aktiva Tetap Penjualan / Aktiva Tetap Th 2017 = 112.760/31.700 = 3,55 Th 2018 = 121.781/30.000 = 4,05 Perpuataran Total Aktiva Penjualan / Total Aktiva Th 2017 = 112.760/81.890 = 1,37 Th 2018 = 121.781/ 77.695 = 1,56 = 0,263 3) Rasio Profitabilitas Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin) Laba Kotor 𝑥 100% Penjualan Rp 32.045.000.000 Gross Profit Margin = 𝑥 100% Rp 121.781.000.000 Gross Profit Margin = 0.2631362856 𝑥 100% Gross Profit Margin = 26.31362856% Gross Profit Margin = Artinya perusahaan mampu mencetak keuntungan dari bisnis inti sebesar 26,31%. Net Profit Margin (Laba bersih setelah pajak / Penjualan bersih) x 100 % Th 2017 = (4.347/112.760) x 100 % = 0,038 Th 2018 = (6.357/121.781) x 100 % = 0,052 Return of Investment (ROI) (Laba bersih setelah pajak / Investasi) x 100 % Th 2017 = (4.347/1.547) x 100 % = 2,809 Th 2018 = (6.357/3.357) x 100 % = 1,89 Return On Assets (Laba sebelum bunga dan pajak / Total Aktiva) x 100 % Th 2017 = (11.520/81.890) x 100 % = 0,140 Th 2018 = (14.845/77.695) x 100 % = 0,191 4) Rasio Solvabilitas a) Debt to Equity Ratio (Rasio Utang terhadap Ekuitas) 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐃𝐞𝐛𝐭 𝐭𝐨 𝐄𝐪𝐮𝐢𝐭𝐲 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 = Total Hutang 𝑥 100% Ekuitas (modal) 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐃𝐞𝐛𝐭 𝐭𝐨 𝐄𝐪𝐮𝐢𝐭𝐲 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 = Total Utang Lancar + Total Utang Jangka Panjang 𝑥 100% Ekuitas (modal) 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐃𝐞𝐛𝐭 𝐭𝐨 𝐄𝐪𝐮𝐢𝐭𝐲 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 = Rp 20.875.000.000 + Rp 24.000.000.000 𝑥 100% Rp 32.820.000.000 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐃𝐞𝐛𝐭 𝐭𝐨 𝐄𝐪𝐮𝐢𝐭𝐲 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 = Rp 20.875.000.000 + Rp 24.000.000.000 𝑥 100% Rp 32.820.000.000 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐃𝐞𝐛𝐭 𝐭𝐨 𝐄𝐪𝐮𝐢𝐭𝐲 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 = Rp 20.875.000.000 + Rp 24.000.000.000 𝑥 100% Rp 32.820.000.000 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐃𝐞𝐛𝐭 𝐭𝐨 𝐄𝐪𝐮𝐢𝐭𝐲 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 = 1.36730652 𝑥 100% 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐃𝐞𝐛𝐭 𝐭𝐨 𝐄𝐪𝐮𝐢𝐭𝐲 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 = 136.730652% Angka rasio 136,73% ini termasuk besar karena melebihi batas terendah yaitu 100%, artinya kemampuan untuk melunasi seluruh utang masih lemah. Hal ini bisa dilihat karena total utang yang ada lebih besar daripada jumlah modal yang dimiliki. b.Total debt to Asets Ratio Debt Ratio Th 2017 Th 2018 = (Total Hutang / Total Aktiva) x 100 % = (47.523/81.890) x 100 % = 0,580 = (44.875/77.695) x 100 % = 0,577