Uploaded by Gita D

MK

advertisement
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar
1. a.Jelaskan mengapa ilmu/pengetahuan manajemen keuangan sangat penting baik
bagi manajer keuangan maupun bagi individu (perorangan) ?
Jawab:
Dengan pengetahuan manajemen yang baik bisa memudahkan pencapaian tujuan, baik
tujuan organisasi maupun tujuan pribadi. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan
organisasi dan juga tujuan individu yang ada dalam organisasi tersebut. Semua bentuk
organisasi dimana orang-orang bekerja bersama mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
membutuhkan manajemen. Manajemen diperlukan organisasi agar usaha pencapaian
tujuan menjadi lebih mudah.
Keberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan tergantung dari manajemennya. Pekerjaan itu
akan berhasil apabila manajemennya baik dan teratur, dimana manajemen itu sendiri
merupakan suatu perangkat dengan melakukan proses tertentu dalam fungsi yang terkait.
Manajemen memudahkan untuk mengambil suatu keputusan. Keputusan yang diambil oleh
perusahaan dapat membuat perbedaan antara berhasil atau justru menemui kegagalan. Oleh
karenanya, pengambilan keputusan adalah target vital yang harus dimiliki oleh perusahaan
supaya kinerjanya bisa baik. Dengan manajemen perusahaan yang baik, analisis keputusan
bisa lebih komprehensif.
Manajemen membantu penyelesaian pekerjaan dengan efisiens dan efektif. Hasil kerja
suatu organisasi menjadi lebih mudah dan terorganir dengan baik.
Manajemen membantu untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling
bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan,
sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang
berkepentingan dalam organisasi seperti: pimpinan, pegawai, pelanggan, serikat kerja,
pemilik dan karyawan, maupun pelanggan, konsumen, suplier, serikat pekerja, asosiasi
perdagangan, pemerintah dan masyarakat.
Hasil dari manajemen perusahaan yang baik biasanya berbading lurus dengan keuntungan
yang bakal diperoleh. Banyak perusahaan yang sukses dan untung besar di dunia berkaitan
langsung dengan kemampuan manajemennya. Pada akhirnya, ketika Anda semakin
berpengalaman dengan kemampuan manajemen yang dimiliki, Anda akan menyadari
bahwa manajemen tidak hanya bisa untuk membantu menguntungkan suatu perusahaan.
Namun juga bisa berdampak pada kehidupan sehari-hari lainnya.
b. Jelaskan mengapa laporan keuangan sangat penting bagi manajer keuangan
perusahaan ?
Jawab:
Laporan keuangan mencerminkan keadaan yang memperlihatkan seberapa ‘sehat’ atau
tidaknya sebuah organisasi atau perusahaan. Jika ditinjau secara lebih mendalam, fungsi
akuntansi dalam perusahaan bisa dirasakan melalui laporan keuangan bagi semua pihak
yang terkait dengan perusahaan baik pihak internal maupun eksternal.
Laporan keuangan yang baik dan tersusun rapi sesuai jenis jenis akuntansi keuangan lebih
memudahkan manajer untuk mengelola keuangan perusahaan.
Fungsi laporan keuangan bagi manajer akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk
mengambil keputusan keputusan tertentu agar perusahaan atau organisasi tetap berjalan
sebagaimana mestinya.
Jika manajer sudah memiliki laporan keuangan yang lengkap, tentu banyak manfaat yang
dirasakan. Manfaat utama adalah pengambilan keputusan menjadi lebih tajam dan
berkualitas. Laporan keuangan ini menyediakan informasi yang penting bagi pengambilan
keputusan, evaluasi usaha yang sedang berjalan, serta budgeting dan kontrol internal
termasuk pengendalian internal dalam audit. Jika informasi keuangan telah akurat, maka
pengelola bisa mengambil keputusan dengan bijaksana berdasarkan data-data yang
dimiliki.
Sebelum menyusun laporan keuangan secara lengkap pasti langkah awal yang disusun
adalah jurnal. Jika jurnal telah tersusun dengan baik maka penyusunan laporan keuangan
akan jauh lebih mudah. Dari jurnal bisa dilakukan monitoring keuangan bisnis di mana pun
dan kapan pun sehingga pengembangan bisnis bisa lebih fokus dengan biaya yang akurat
dan minimal untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal sesuai prinsip ekonomi.
Manajemen perusahaan biasanya membutuhkan laporan keuangan sebagai bukti
pertanggungjawaban kepada pemilik perusahaan atas kepercayaan yang telah diberikan
kepadanya untuk mengelola perusahaan selama ini. Manajemen perusahaan juga butuh
laporan keuangan sebagai alat penilaian atas pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan
secara keseluruhan, per bagian-bagian serta per individu yang telah diberi wewenang dan
tanggung jawab.
Laporan keuangan juga berguna sebagai alat untuk mengukur besaran biaya yang telah
dikeluarkan oleh kegiatan-kegiatan usaha yang dilaksanakan perusahaan. Laporan
keuangan juga menjadi bahan pertimbangan dalam mengendalikan kegiatan perusahaan,
dalam menyusun program kegiatan pada periode mendatang, serta dalam pengambilan
keputusan. Laporan keuangan juga berguna untuk mengetahui kondisi perusahaan dan
posisi keuangan perusahaan.
Laporan keuangan menjadi jenis bukti audit dan bisa juga menjadi dasar penentuan taksiran
keuntungan yang akan diterima pada masa mendatang. Taksiran perkembangan harga
saham yang dimiliki oleh pemilik perusahaan juga bisa dinilai dari laporan keuangan.
Pencatatan transaksi keuangan yang termuat dalam laporan keuangan maka pihak
manajemen perusahaan bisa instropeksi diri sehingga bisa tahu apa saja kekurangan yang
ada selama ini, apa saja kelalaian-kelalaian yang telah dilakukan selama ini, serta sudah
benar atau belum penggunaan dana yang ada. Dari laporan keuangan juga bisa tahu prospek
perusahaan di masa depan, apakah semakin merosot atau justru maju.
Laporan keuangan menentukan kinerja perusahaan. Seperti yang Anda ketahui, kesuksesan
perusahaan sangat bergantung oleh kinerja pegawai. Karena itu, melalui laporan keuangan,
pihak intern atau manajemen perusahaan (CEO, Direktur, dsb) akan mengetahui kondisi
perusahan sehingga dapat merancang sistem yang lebih efektif bagi perusahaan.
Laporan keuangan juga menentukan kesehatan perusahaan Anda. Dengan melakukan
pencatatan teratur, Anda dapat memantau perkembangan perusahaan setiap saat dan
membandingkannya dengan bulan atau tahun sebelumnya. Dengan demikian, Anda dapat
mengetahui perusahaan mengalami kenaikan atau penurunan serta memutuskan layak atau
tidaknya perusahaan untuk mendapatkan bantuan modal dari pihak lain.
c. Jelaskan mengapa manajer keuangan lebih menekankan pada laporan laba/rugi
kas daripada laba/rugi akuntansi
Jawab:
Laporan laba rugi kas membantu manajer untuk mengukur kemampuan ensitas perusahaan
dalam menghasilkan arus kas kedepannya. Dengan laporan ini maka laba bersih dari
perusahaan dapat diketahui dan pada akhirnya kita juga bisa mengukur dengan jelas
keberhasilan perusahaan pada periode akan datang.
Laporan laba rugi menjelaskan baik/buruknya “performa” usaha kita. Ditunjukkan dari
bagaimana keberhasilan kita untuk meningkatkan pendapatan/omzet dan bagaimana
keberhasilan kita menekan biaya/beban usaha.
Performa usaha yang digambarkan laporan laba rugi hanya melihat berapa banyak/besar
penjualan dan berapa banyak/besar beban tanpa memedulikan apakah penjualan dan beban
tersebut dilakukan secara tunai atau non-tunai.
Laporan laba rugi kas menggambarkan seberapa sehat arus kas dari usaha kita. Jika arus
kas kita selalu menunjukkan perubahan positif, maka dapat dikatakan usaha kita memiliki
arus kas yang sehat.
Dapat dikatakan bahwa besarnya laba usaha belum tentu berbanding lurus dengan besarnya
kas yang kita dapatkan.
Bisa jadi kas yang kita dapatkan lebih kecil daripada laba usaha. Biasanya hal ini terjadi
karena kita tidak mengelola piutang dengan baik sehingga terjadi hal yang tidak diinginkan
seperti pelanggan kabur tanpa membayar dan lupa untuk menagih/mengingatkan
pelanggan untuk membayar piutang yang menyebabkan piutang tak tertagih.
Kesimpulannya, laporan laba rugi akuntansi menyediakan informasi mengenai performa
usaha, sedangkan laporan laba rugi kas menceritakan tentang kesehatan kas usaha. Bagi
manajer karena kebutuhannya lebih menekankan laba rugi kas.
Laba rugi kas dari aktivitas operasional bertujuan untuk menunjukkan kondisi kas dari
operasional sehari-hari perusahaan (untung atau rugi). Arus kas dari investasi perusahaan
mengukur investasi perusahaan dengan tujuan untuk memproduksi profit di masa depan.
Arus kas dari aktivitas pendanaan perusahaan mencatat setiap aliran dana yang keluar dan
masuk ke perusahaan yang melibatkan pemilik perusahaan atau kreditur. Dengan laporan
arus kas, Anda dapat mengetahui apakah dana Anda cukup untuk membagi dividen,
menutupi aktivitas sehari-hari perusahaan, membayar utang tepat waktu, dan menunjukkan
darimana adanya modal tambahan.
Antara laba dan kas adalah dua elemen yang berbeda dalam laporan keuangan perusahaan.
Bahkan, perusahaan yang menguntungkan sekalipun bisa saja kehabisan dana kas. Dan bila
ini terjadi maka bisa saja perusahaan dipaksa menghentikan seluruh operasi bisnisnya
karena tidak mampu membayar pemasok bahan bakunya, kreditor dari bank, dan atau pun
membayar gaji karyawan yang mungkin jumlahnya ratusan.
Jadi harus hati-hati juga, karena dalam ilmu bisnis diketahui bahwa:
Tanpa kas = bisnis berhenti
Walau tidak separah efeknya jika perusahaan tidak bisa konsisten menghasilkan laba,
dimana bisa berujung pada kebangkrutan, tapi jika kas terus bermasalah maka bisa saja
lambat laun bisnisnya akan tutup juga.
Laporan laba rugi menilai seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membayar
sumber daya untuk menghasilkan produksi seperti beban pokok produksi, beban gaji
karyawan, dsb.
2. Mengapa manajemen keuangan perlu memahami kondisi keuangan dan kinerja
keuangan perusahaan ? dan jelaskan bagaimana cara memahaminya
Jawab:
Pentingnya memahami kondisi keuangan dan kinerja keuangan perusahaan
a. Memprediksi Potensi Perusahaan
Pemahaman akan kondisi keuangan dan kinerja perusahaan dapat membantumu untuk
memprediksi perusahaanmu di masa yang akan datang. Bukan sekadar meramal ya.
Maksudnya, melalui analisis ini kamu bisa melihat peluang dan meminimalisir kesalahan
di masa yang akan datang.
b. Membantu dalam Pengambilan Keputusan
Seperti tujuan dasar dari pembuatan laporan keuangan, yaitu menghimpun data dan
menyajikan informasi yang berguna untuk perusahaan. Maka, analisis kondisi dan kinerja
perusahaan bisa dijadikan sumber informasi untuk mengambil keputusan strategis sebuah
perusahaan.
c. Membantu Menilai Progres Kerja Perusahaan
Maksud dari membantu dalam menilai kinerja adalah, dapat dijadikan patokan atau acuan
untuk melihat kinerja suatu perusahaan dalam satu periode. Hal tersebut karena laporan
keuangan bisa menyajikan informasi terkait penjualan dari laba atas rugi yang didapatkan
perusahaan.
d. Membandingkan Perusahaan
Kamu mungkin bingung dengan kalimat membandingkan perusahaan. Hal yang
dibandingkan sebetulnya masih pada ranah keuangan. Melalui analisis laporan keuangan,
kamu bisa membandingkan kondisi perusahaanmu, baik dengan perusahaan lain ataupun
kondisi perusahanmu lintas periode akuntansi.
Bagaimana cara memahaminya?
Beberapa tanda berikut ini untuk mengetahui apakah keuangan bisnis
Anda berada dalam kondisi yang sehat.
a. Laporan keuangan juga menentukan kesehatan perusahaan Anda. Dengan melakukan
pencatatan teratur, Anda dapat memantau perkembangan perusahaan setiap saat dan
membandingkannya dengan bulan atau tahun sebelumnya. Dengan demikian, Anda
dapat mengetahui perusahaan mengalami kenaikan atau penurunan serta memutuskan
layak atau tidaknya perusahaan untuk mendapatkan bantuan modal dari pihak lain.
b. Tingkat Pengeluaran Tidak Melebihi Pemasukan
Bisnis yang sehat memiliki keuntungan yang stabil setiap bulannya. Hal tersebut hanya
bisa terjadi apabila jumlah pemasukan melebihi pengeluaran. Masalahnya, jika bisnis Anda
mengalami pemasukan tinggi, kemungkinan besar pengeluaran akan ikut meningkat.
c. Tingkat Pengeluaran Tidak Melebihi Pemasukan
Bisnis yang sehat memiliki keuntungan yang stabil setiap bulannya. Hal tersebut hanya
bisa terjadi apabila jumlah pemasukan melebihi pengeluaran. Masalahnya, jika bisnis Anda
mengalami pemasukan tinggi, kemungkinan besar pengeluaran akan ikut meningkat. Nah,
di sinilah Anda harus mengatur strategi agar peningkatan pengeluaran tersebut sejalan
dengan peningkatan keuntungan.
d. Mempunyai Dana Cadangan
Bisnis Anda baru bisa dikatakan sehat apabila Anda memiliki dana cadangan. Dana
cadangan akan membantu bisnis Anda untuk tetap beroperasi jika terjadi hal-hal di luar
rencana.
e. Pertumbuhan Positif Saldo Uang Tunai Anda
Ketika mendapat keuntungan dari bisnis yang Anda jalankan, ke mana uang tersebut
biasanya Anda alokasikan? Mayoritas pebisnis biasanya akan langsung
menginvestasikannya kembali ke bisnis mereka agar terus berkembang. Hal tersebut wajar
dilakukan. Namun, ingatlah bahwa hal tersebut bisa membuat saldo uang tunai Anda
berkurang meskipun aset berlimpah. Jika Anda terus menginvestasikan kembali
keuntungan tersebut pada bisnis, jumlah saldo uang tunai akan berkurang.
Jadi lebih baik Anda membagi keuntungan perusahaan untuk diinvestasikan sedikit ke
dalam bisnis dan sisanya digunakan untuk mengisi dana cadangan. Ketika Anda mendadak
membutuhkan uang tunai, Anda pun tidak perlu berutang untuk menutupi kekurangan uang
tunai tersebut.
f. Tingkat Rasio Utang Cenderung Rendah
Ada dua jenis rasio utang yang perlu Anda perhatikan, yaitu rasio utang dengan aset (debtto-assets ratio) dan rasio utang dengan ekuitas (debt-to-equity ratio). Debt-to-assets ratio
digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah aktiva perusahaan yang dibiayai dengan
total uang. Sedangkan, debt-to-equity ratio adalah rasio yang digunakan para analisis dan
investor untuk melihat seberapa besar utang perusahaan jika dibandingkan ekuitas
perusahaan atau para pemegang saham. Idealnya, bisnis yang sehat memiliki tingkat rasio
utang rendah. Namun, khusus debt-to-asset, Anda harus menjaga agar rasio utang dan aset
berada pada kondisi maksimal 1:2.
g. Menganalisi laporan keuangan
Sebelum manajer keuangan mengambil keputusan keuangan, ia perlu memahami kondisi
keuangan perusahaan. Untuk memahami kondisi keuangan perusahaan, diperlukan analisis
terhadap laporan keuangan perusahaan. Ada dua laporan keuangan perusahaan yang
pokok, yaitu Neraca dan Laporan Laba Rugi.
Neraca. Neraca menunjukkan posisi kekayaan perusahaan, kewajiban keuangan dan modal
sendiri perusahaan pada waktu tertentu. Laporan Laba Rugi. Jenis laporan ini, sebagaimana
namanya, menunjukkan laba atau rugi yang diperoleh perusahaan dalam periode waktu
tertentu (misalnya satu tahun).
Untuk memahami laporan keuangan dalam bentuk aslinya maka kemudian ditempuh
berbagai cara untuk melakukan analisis, salah satunya adalah dengan analisis rasio
keuangan.
Analisis Rasio Keuangan Untuk Memahami Kondisi Keuangan dan Kinerja
Perusahaan
Analisis Rasio Keuangan memberikan berbagai manfaat bagi manajemen perusahaan,
kreditur dan investor. Beberapa manfaat analisis rasio keuangan adalah sebagai berikut :
1. Membantu menganalisis tren kinerja sebuah perusahaan.
2. Membantu para stakeholder untuk membandingkan hasil keuangan suatu
perusahaan dengan pesaingnya.
3. Membantu Manajemen, kreditur dan investor untuk mengambil keputusan.
4. Dapat menunjukan letak permasalahan keuangan perusahaan serta kekuatan dan
kelemahannya.
Pada umumnya, Analisis Rasio Keuangan (Financial Ratio Analysis) dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis yaitu Analisis Rasio Profitabilitas, Analisis Rasio Solvabilitas, Analisis Rasio
Likuiditas dan Analisis Rasio Aktivitas.
1. Analisis Rasio Profitabilitas
Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (profit) dari pendapatan (earning) yang
berhubungan dengan penjualan, aset dan ekuitas. Beberapa jenis rasio profitabilitas sering
yang digunakan adalah Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin), Marjin Laba Bersih (Net
Profit Margin), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Return on Sales (ROS), Return
on Capital Employed (ROCE).
2. Analisis Rasio Solvabilitas
Rasio Solvabilitas (Solvency Ratio) atau disebut juga dengan Rasio Leverage (Leverage Ratio)
adalah rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka panjangnya seperti pembayaran bunga atas hutang, pembayaran pokok akhir atas
hutang dan kewajiban-kewajiban tetap lainnya. Jenis-jenis Rasio Solvabilitas atau Rasio
Leverage yang sering digunakan adalah Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Debt to Equity
Ratio), Rasio Hutang (Debt Ratio) dan Times Interest Earned Ratio.
3. Analisis Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban hutang jangka pendeknya saat jatuh tempo. Rasio ini mengukur kemampuan
perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya saat jatuh tempo. Rasio Keuangan
yang termasuk sebagai rasio likuiditas ini diantaranya adalah rasio lancar (asset ratio), rasio
cair (quick ratio acid test) dan Rasio Kas (Cash Ratio).
4. Analisis Rasio Aktivitas
Rasio Aktivitas atau sering juga disebut dengan Rasio Efisiensi adalah jenis analisis Rasio
Keuangan yang mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan aset mereka untuk
menghasilkan pendapatan. Yang tergolong sebagai Analisis Rasio Aktivitas ini diantaranya
adalah Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio), Rasio Perputaran Total
Aktiva (Total Activa Turnover Ratio) dan Rasio Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Asset Turnover
Ratio).
Untuk melakukan analisis rasio keuangan, diperlukan perhitungan rasio-rasio keuangan
yang mencerminkan aspek-aspek tertentu. Rasio-rasio keuangan mungkin dihitung
berdasarkan atas angka-angka yang ada dalam neraca saja, dalam laporan laba rugi saja
atau pada neraca dan laba rugi. Setiap analis keuangan bisa saja merumuskan rasio
tertentu yang dianggap mencerminkan aspek tertentu. Karena itu, pertanyaan pertama
yang perlu dijawab adalah aspek-aspek apa yang akan dinilai.
3. Berikan penjelasan dan contoh perhitungan tiga
pendekatan/metode dalam menilai kelayakan suatu proyek
saja
diantara
5
Jawab:
(a) Payback Period Method, merupakan penentuan jangka waktu yang dibutuhkan untuk
menutup initial investment (a cash outflow) dari suatu proyek dengan menggunakan
cash inflow yang dihasilkan oleh proyek tersebut.
Rumusnya adalah sebagai berikut:
Contoh perhitungannya adalah:
PT Gunung Jati mempertimbangkan dua usulan investasi, proyek X dan proyek Y. Initial
investment kedua proyek sebesar $ 5.000. Departemen keuangan mengestimasi proyek
akan menghasilkan cash flows sbb:
Investasi
Awal
Akhir
Tahun 1
Akhir
Tahun 2
Akhir
Tahun 3
Akhir
Tahun 4
Project X
- $ 5.000
$ 2.000
$ 3.000
$ 500
$0
Project Y
- $ 5.000
$ 2.000
$ 2.000
$ 1.000
$ 2.000
Project X payback period =$ 2.000+$3.000 – $ 5.000
Project X payback period = 2 tahun
Project Y payback period = $2.000+$2.000+ $1.000 –
$ 5.000
Project Y payback period = 3 tahun
Manakah Proyek yang feasible? X / Y
Mana yang lebih baik ?
Investasi
Akhir
Awal
Tahun 1
Akhir
Tahun 2
Project A
- $ 5.000
$ 2.000
$ 3.000
Project B
- $ 5.000
$ 3.000
$ 2.000
(b) Net Present Value (NPV) = selisih antara capital inflow yang didiskonto pada
tingkat bunga minimum atau pada tingkat cost of capital perusahaan dikurangi dengan
nilai investasi.
Rumusnya adalah sebagai berikut:
Contoh perhitungannya:
Adventure mempertimbangkan dua usulan investasi, proyek X dan proyek Y dengan
rate of return 10%. Initial investment kedua proyek sebesar $ 5.000. Departemen
keuangan mengestimasi proyek akan menghasilkan cash flows sbb;
Project X
Investasi
Awal
- $ 5.000
Akhir
Tahun 1
$ 2.000
Akhir
Tahun 2
$ 3.000
Akhir
Tahun 3
$ 500
Akhir
Tahun 4
$0
Project Y
- $ 5.000
$ 2.000
$ 2.000
$ 1.000
$ 2.000
NPV X =
$ 𝟐. 𝟎𝟎𝟎
(𝟏 + 𝟎. 𝟏𝟎)𝟏
+
$ 𝟑. 𝟎𝟎𝟎
$ 𝟓𝟎𝟎
+
− $ 𝟓. 𝟎𝟎𝟎
( 𝟏 + 𝟎. 𝟏𝟎) 2 ( 𝟏 + 𝟎. 𝟏𝟎) 3
NPV X = $ 4. 673.18 - $ 5.000 = - $ 326.82
NPV X =
$ 𝟐.𝟎𝟎𝟎
(𝟏 + 𝟎.𝟏𝟎)𝟏
+
+
$ 𝟐.𝟎𝟎𝟎
( 𝟏 + 𝟎.𝟏𝟎) 5
$ 𝟑.𝟎𝟎𝟎
( 𝟏 + 𝟎.𝟏𝟎) 2
+
$ 𝟓𝟎𝟎
( 𝟏 + 𝟎.𝟏𝟎) 3
+
$ 𝟏.𝟎𝟎𝟎
( 𝟏 + 𝟎.𝟏𝟎) 4
+
− $ 𝟓. 𝟎𝟎𝟎
NPV X = $ 5.588,42 - $ 5.000 = $ 588,42
Manakah proyek yang lebih baik ? Proyek X atau Proyek Y?
Masalah dengan metode NPV
1. Banyak pemilik dan manajer lebih memilih tingkat
persentase dalam membandingkan alternatif investasi
2. Sulit menjelaskan kepada orang nonfinance mengapa
perubahan dalam firm’s value memerlukan rate of return
Discount rate
0%
NPV Project X
$ 500
Discount rate
0%
NPV Project Y
$ 2.000
5%
$ 57,77
5%
$ 1.228,06
10%
- $ 326,82
10%
$ 588,42
15%
- $ 663,68
15%
$ 52,44
20%
- $ 960,65
20%
- $ 401,23
(c) Profitability Index (PI) = Analisa metode penilaian investasi profitability index (PI)
membandingkan antara nilai arus kas dimasa mendatang dengan nilai pengeluaran
investasi yang sekarang
Rumusnya adalah:
Contoh perhitungannya:
Addventure mempertimbangkan dua usulan investasi, proyek X dan proyek Y dengan
rate of return 10%. Initial investment kedua proyek sebesar $ 5.000. Departemen
keuangan mengestimasi proyek akan menghasilkan cash flows sbb;
Initial
investment
End of
year 1
End of
year 2
End of
year 3
End of
year 4
Jumlah
Project X
- $ 5.000
$ 2.000
$ 3.000
$ 500
$0
$5.500
PV Pro.X
$ 5.000
$1.818,18
$2.479,38
$375.65
$0
$4.673,21
Project Y
- $ 5.000
$ 2.000
$ 2.000
$ 1.000
$ 2.000
$7.000
PV Pro.Y
$ 5.000
$1.818,18
$1.652,89
$751.31
$1.366,02
$5.588,40
PI Proyek X =
$4.673,21
$ 5.000
PI Proyek X = 0,93
PI Proyek Y =
$𝟓. 𝟓𝟖𝟖, 𝟒𝟎
$ 5.000
PI Proyek X = 1,12
4. Lakukan analisis laporan rasio keuangan 2018 meliputi 4 kelompok rasio berdasarkan
Laporan laba/rugi dan laporan posisi keuangan PT Segara Amal Saleh berikut ini
PT Segara Amal
Laporan Posisi Keuangan Komparatif
Per 31Desember 2017 dan 2018 (Rp.000.000)
Aktiva
2017
2018
Kewajiban&Ekuitas
2017
2018
Kas
2.540
2.750
Hutang usaha
9.721
8.340
Surat Berharga
1.800
1.625
Wesel bayar
8.500
5.635
Piutang
18.320
16.850
Utang pajak
3.200
3.150
Persediaan
27.530
26.470
Utang gaji
4.102
3.750
Total Aktiva Lancar
50.190
47.695
Total kewajiban 11ancer 25.523 20.875
Total hutang jangka 22.000 24.000
panjang
Aktiva tetap neto
31.700
30.000
Total modal sendiri
34.367 32.820
Total aktiva
81.890
77.695
Total aktiva
81.890 77.695
PT.Segara Amal Saleh
Laporan Laba/Rugi Komparatif
1 Januari – 31 Desember tahun 2017 dan 2018 (Rp.000.000)
2017
2018
Penjualan bersih
112.760
121.781
Harga pokok penjualan
85.300
89.736
Laba kotor
27.460
32.045
Biaya pemasaran
6.540
8.300
Biaya administrasi dan umum
9.400
8.900
Laba sebelum bunga&pajak
11.520
14.845
Biaya bunga
3.160
4.250
Laba sebelum pajak
8.360
10.595
Pajak (48%)
4.013
4.238
Laba setelah pajak
4.347
6.357
Pembayaran dividen
2.800
3.000
Laba ditahan
1.547
3.357
Jawab:
(1) Rasio Likuiditas
Rasio Lancar
Rasio Lancar =
Aset Lancar
Kewajiban Lancar
Rasio Lancar =
Rp 47.695.000.000
Rp 20.875.000.000
Rasio Lancar = 2,284790419
Posisi likuiditas lemah karena rasio lancarnya hanya 2,28x jauh
dibawah rata-rata industri 4,2x. Namun karena aset lancarnya
diperkirakan dikonversi menjadi kas dalam waktu satu tahun
kemungkinan aset yang dilikuidasi mendekati nilai bukunya. Rasio
lancar sebesar 2,28x dapat melikuidasi aset lancar sebesar xx% dari
nilai buku dan masih mampu melunasi kreditor.
Cash Ratio
((Kas + Setara Kas)/utang lancar) x 100%
Th 2017 = ((2.540+1.800)/25.523) x 100%
= 0,17
Th 2018 = ((2.750+1.625)/ 20.875) x 100%
= 0,209
Ratio Solvabilitas
Total debt to
= Debt Ratio
= (Total Hutang / Total Aktiva) x 100 %
Th 2017 = (47.523/81.890) x 100 %
= 0,580
Th 2018 = (44.875/77.695) x 100 %
= 0,577
Debt to Equity Ratio
(Total Hutang / Modal) x 100 %
Th 2017 = (47.523/34.367) x 100%
= 1.382
Th 2018 = (44.875/33.820) x 100 %
= 1,326
Quick Ratio atau Acid Test
Quick Ratio =
Aset Lancar − Persediaan
Kewajiban Lancar
Quick Ratio =
Rp 47.695.000.000 − Rp 26.470.000.000
Rp 20.875.000.000
Quick Ratio =
Rp 21.225.000.000
Rp 20.875.000.000
Quick Ratio = 1.016766467
Rasio cepat rata-rata industri ialah 2,2x sehingga rasio yang hanya 1,02x
cukup rendah jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain
dalam industri yang sama. Namun, jika piutang usaha dapat ditagih,
perusahaan dapat melunasi kewajiban lancarnya tanpa harus
melikuidasi persediaan.
2) Rasio Manajemen Aset
Rasio Perputaran Persediaan
Tahun 2017
Penjualan bersih / Rata-rata piutang
Th 2017
= 112.760/17.585
= 6,41
Tahun 2018
Rasio Perputaran Persediaan =
Penjualan
Persediaan
Rasio Perputaran Persediaan =
Rp 121.781.000.000
Rp 26.470.000.000
Rasio Perputaran Persediaan = 4.600717794
Perputaran sebesar 4,6x jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata
industri sebesar 10,9x. Ini menunjukkan bahwa perusahaan terlalu
banyak menyimpan persediaan. Kelebihan persediaan tentunya tidak
produktif dan mencerminkan investasi dengan tingkat pengembalian
yang rendah.
Rasio Perputaran Piutang
Penjualan bersih / Rata-rata piutang
Th 2017
= 112.760/17.585
= 6,41
Th 2018
= 121.781/17.585
= 6,92
Perputaran Aktiva Tetap
Penjualan / Aktiva Tetap
Th 2017
= 112.760/31.700
= 3,55
Th 2018
= 121.781/30.000
= 4,05
Perpuataran Total Aktiva
Penjualan / Total Aktiva
Th 2017
= 112.760/81.890
= 1,37
Th 2018
= 121.781/ 77.695
= 1,56
= 0,263
3) Rasio Profitabilitas
Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
Laba Kotor
𝑥 100%
Penjualan
Rp 32.045.000.000
Gross Profit Margin =
𝑥 100%
Rp 121.781.000.000
Gross Profit Margin = 0.2631362856 𝑥 100%
Gross Profit Margin = 26.31362856%
Gross Profit Margin =
Artinya perusahaan mampu mencetak keuntungan dari bisnis inti
sebesar 26,31%.
Net Profit Margin
(Laba bersih setelah pajak / Penjualan bersih) x 100 %
Th 2017
= (4.347/112.760) x 100 %
= 0,038
Th 2018
= (6.357/121.781) x 100 %
= 0,052
Return of Investment (ROI)
(Laba bersih setelah pajak / Investasi) x 100 %
Th 2017
= (4.347/1.547) x 100 %
= 2,809
Th 2018
= (6.357/3.357) x 100 %
= 1,89
Return On Assets
(Laba sebelum bunga dan pajak / Total Aktiva) x 100 %
Th 2017
= (11.520/81.890) x 100 %
= 0,140
Th 2018
= (14.845/77.695) x 100 %
= 0,191
4) Rasio Solvabilitas
a) Debt to Equity Ratio (Rasio Utang terhadap Ekuitas)
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐃𝐞𝐛𝐭 𝐭𝐨 𝐄𝐪𝐮𝐢𝐭𝐲 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 =
Total Hutang
𝑥 100%
Ekuitas (modal)
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐃𝐞𝐛𝐭 𝐭𝐨 𝐄𝐪𝐮𝐢𝐭𝐲 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 =
Total Utang Lancar + Total Utang Jangka Panjang
𝑥 100%
Ekuitas (modal)
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐃𝐞𝐛𝐭 𝐭𝐨 𝐄𝐪𝐮𝐢𝐭𝐲 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 =
Rp 20.875.000.000 + Rp 24.000.000.000
𝑥 100%
Rp 32.820.000.000
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐃𝐞𝐛𝐭 𝐭𝐨 𝐄𝐪𝐮𝐢𝐭𝐲 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 =
Rp 20.875.000.000 + Rp 24.000.000.000
𝑥 100%
Rp 32.820.000.000
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐃𝐞𝐛𝐭 𝐭𝐨 𝐄𝐪𝐮𝐢𝐭𝐲 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 =
Rp 20.875.000.000 + Rp 24.000.000.000
𝑥 100%
Rp 32.820.000.000
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐃𝐞𝐛𝐭 𝐭𝐨 𝐄𝐪𝐮𝐢𝐭𝐲 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 = 1.36730652 𝑥 100%
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐃𝐞𝐛𝐭 𝐭𝐨 𝐄𝐪𝐮𝐢𝐭𝐲 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 = 136.730652%
Angka rasio 136,73% ini termasuk besar karena melebihi batas
terendah yaitu 100%, artinya kemampuan untuk melunasi seluruh
utang masih lemah. Hal ini bisa dilihat karena total utang yang ada
lebih besar daripada jumlah modal yang dimiliki.
b.Total debt to Asets Ratio
Debt Ratio
Th 2017
Th 2018
= (Total Hutang / Total Aktiva) x 100 %
= (47.523/81.890) x 100 %
= 0,580
= (44.875/77.695) x 100 %
= 0,577
Download