Uploaded by starwarsforever88

K1 STUDI ISLAM

advertisement
MEMAHAMI KONSEP DASAR STUDI ISLAM
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengantar Studi Islam
Dosen Pengampu
Wasis Aminullah,M.Pd.I
Tim Penyusun
M. Farid Alfarisi ( D91219129 )
Syarifah Nahdliyah (D91219153)
Wardatul Abadiyah (D91219156)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2019
Kata Pengantar
Alhamdulillah segala puja dan puji hanya milik Allah Swt. atas segala
limpahan nikmat-Nya yang telah menurunkan risalah dinul Islam disertai dengan
hamba-Nya, yang Mulia Nabi Muhammad SAW sebagai panutan kita dalam
menjalani kehidupan, sehingga kelak kita bisa bertemu denganNya. Shalawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW yang telah menuntun kita dari Jalan kegelapan menuju jalan yang terang
benerang yakni Agama Islam.
Makalah ini bisa terselesaikan tidak terlepas dari bimbingan dosen kami
yang tercinta. Ucapan terimah kasih yang tak terhingga kami sampaikan kepada
Bapak Wasis Aminullah,M.Pd.I atas arahan dan bimbingannya, semoga Allah
senantiasa membalas dengan kebaikan yang banyak.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada teman-teman atas
dukungannya dalam menyelesaikan makalah ini. Rasanya sulit kita menemukan
manusia yang sempurna, tentunya dalam makalah ini masih terdapat kekurangan
oleh karena itu, kami mengharapkan masukan yang bersifat konstruktif demi
kesempurnaan makalah ini kedepannya.
Surabaya, 29 Agustus 2019
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
3. Tujuan Pembahasan ................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
1. Pengertian Studi Islam ............................................................................. 3
2. Ruang Lingkup Studi Islam ..................................................................... 5
3. Tujuan Studi Islam ................................................................................... 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 10
1. Kesimpulan ............................................................................................. 10
2. Saran ........................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama Islam dengan segala kesempurnaannya, telah memberi petunjuk
tentang seluruh aspek kehidupan, termasuk aspek pendidikan sebagai salah satu
aspek terpenting bagi manusia. Agama Islam sangat menjunjung tinggi akan ilmu
pengetahuan. Orang-orang yang beriman serta berilmu akan ditinggikan
derajatnya oleh Allah. Karena iman tanpa ilmu akan sia-sia dan ilmu tanpa iman
akan tersesat. Hal ini membuktikan bahwa betapa pentingnya pendidikan bagi
kehidupan manusia.
Ilmu pengetahuan kian dan terus berkembang, sehingga muncul berbagai
klasisifasi ilmu itu sendiri. Diantaranya adalah Ilmu Pendidikan Islam. Suatu
cabang ilmu yang menarik untuk dikaji. Ilmu yang membahas tentang pendidikan
dari sudut pandang ajaran Agama Islam. Namun sebenarnya, apa yang dimaksud
dengan Ilmu Pendidikan Islam itu? Pertanyaan inilah yang melatar belakangi
penyusun untuk menyususn makalah ini.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan
dibahas kali ini adalah :
1. Apa pengertian Studi Islam ?
2. Apa ruang lingkup Studi Islam ?
3. Apa tujuan Studi Islam ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitihan ini bertujuan untuk:
1. Menjelaskan tentang pengertian Studi Islam.
2. Menjelaskan tentang ruang lingkup Studi Islam.
3. Menjelaskan tentang tujuan Studi Islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Studi Islam
Studi Islam secara etimologis merupakan terjemahan dari Bahasa Arab
Dirasah Islamiyah. Sedangkan Studi Islam di barat dikenal dengan istilah Islamic
Studies. Maka studi Islam secara harfiah adalah kajian mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan Islam. Makna ini sangat umum sehingga perlu ada spesifikasi
pengertian terminologis tentang studi Islam dalam kajian yang sistematis dan
terpadu. Dengan perkataan lain, Studi Islam adalah usaha sadar dan sistematis
untuk mengetahui dan memahami serta membahas secara mendalam tentang
seluk-beluk atau hal-hal yang berhubungan dengan agama Islam, baik
berhubungan dengan ajaran, sejarah maupun praktik-praktik pelaksanaannya
secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, sepanjang sejarahnya.1
Islam secara harfiyah berasal dari bahasa Arab yang mengandung arti
selamat, sentosa dan damai. Arti pokok Islam adalah ketundukan, keselamatan
dan kedamaian. Maka studi Islam diarahkan pada kajian keislaman yang
mengarah pada 3 hal :
1. Islam yang bermuara pada ketundukan/berserah diri, berserah diri artinya
pengakuan yang tulus bahwa Tuhan satu-satunya sumber ntoritas yang serba
mutlak. Keadaan ini membawa timbulnya pemahaman terhadap orang yang tidak
patuh dan tunduk sebagai wujud dari penolakan terhadap fitrah dirinya sendiri.
2. Islam dapat dimaknai yang mengarah kepada keselamatan dunia dan
akhirat sebab ajaran Islam pada hakekatnya membina dan membimbing manusia
untuk berbuat kebajikan dan menjauhi semua larangan dalam kehidupan di dunia
termasuk kehidupan akhirat.
1
Muhaimin, et.al.Kawasan dan Wawasan Studi Islam,(Jakarta: Kencana, 2005) , hal.2
3
3. Islam bermuara pada kedamaian manusia harus hidup berdampingan
dengan makhluk hidup yang lain bahkan berdampingan dengan alam raya.
Dengan demikian kedamaian harus dilakukan secara utuh dan multi dimensi.
Dari 3 dimensi di atas studi Islam mencerminkan gagasan tentang pemikiran
dan praktis yang berrnuara pada kedudukan Tuhan, selamat di dunia dakhirat dan
berdamai dengan makhluk lain. Dengan demikian studi Islam tidak hanya
bermuara pada wacana pemikiran tetapi juga pada praktis kehidupan yang
berdasarkan pada perilaku baik dan benar dalam kehidupan.
Sejarah menunjukkan (terutama setelah masa keemasan Islam dan umat Islam
sudah memasuki masa kemundurannya) bahwa pendekatan studi Islam yang
mendominasi kalangan umat Islam lebih cenderung bersifat subjektif, apologi,
dan doktriner, serta menutup diri terhadap pendekatan yang dilakukan orang luar
yang bersifat objektif dan rasional. Dengan pendekatan yang bersifat subjektif
apologi dan doktriner tersebut, ajaran agama Islam yang bersumber dari al-Qur’an
dan hadits yang pada dasarnya bersifat rasional dan adaptif terhadap tuntutan
perkembangan zaman- telah berkembang menjadi ajaran-ajaran yang baku dan
kaku serta tabu terhadap sentuhan-sebtuhan rasional, tuntutan perubahan, dan
perkembangan zaman. Bahkan kehidupan serta keagamaan serta budaya umat
Islam terkesan mandek, membeku dan ketinggalan zaman. Ironisnya, keadaan
yang demikian inilah yang menjadi sasaran objek studi dari kaum orientalis dalam
studi keislamannya.2
B. Ruang Lingkup Studi Islam
Pembahasan kajian keislaman mengikuti wawasan dan keahlian para
pengkajinya, sehingga terkesan ada nuansa kajian mengikuti selera pengkajinya,
secara material, ruang lingkup studi islam dalam tradisi sarjana barat, meliputi
pembahasan mengenai ajaran, doktrin, teks sejarah dan instusi-instusi keislaman
pada awalnya ketertarikan sarjana barat terhadap pemikiran islam lebih karena
2
Yusuf, Mundzirin dkk. 2005. Islam dan Budaya Lokal. Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan
Kalijaga.
4
kebutuhan akan penguasaan daerah koloni. Mengingat daerah koloni pada
umumnya adalah negara-negara yang banyak didomisili warga Negara yang
beragama islam, sehingga mau tidak mau mereka harus faham budaya lokal
Ruang lingkup Studi Islam juga merupakan produk sejarah misalnya
tentang
fiqh/mazhab,
tasawuf/sufi,
filsafat/kalam,
seni/arsitektur
Islam,
budaya/tradisi Islam. Dalam beberapa dasawarsa terakhir ini kita melihat semakin
tumbuh dan maraknya kesadaran dikalangan kaum muslim untuk lebih patuh
kepada ketentuan-ketentuan hukum Islam. Gejala ini untuk konteks Indonesia
misalnya, terlihat pada kebangkitan Jilbab, busana muslim, tuntunan pencantuman
label halal-haram pada makanan, penerapan sistem ekonomi dan perbankan Islam
dan sebagainya. Bangunan pengetahuan kita pada wilayah Islam tersebut adalah
produk sejarah yang dapat dijadikan sasaran penelitian.3
Sejak tahun 1970-an penelitian agama mulai diperkenalkan oleh beberapa
pakar dan ilmuan kepermukaan Indonesia. Mukti Ali misalnya, mengemukakan
bahwa pentingnya sebuah penelitian terhadap masalah-masalah keagamaan. Tidak
saja penting, penelitian keagamaan merupakan bagian yang memperkukuh dasar
dan pondasi agama itu sendiri. Tanpa upaya demikian, agama hanya akan menjadi
urusan yang bersifat individual, eksklusif dan komunal.
Islam dipahami dari sisi ajaran, doktrin dan pemahaman masyarakat
debngan asumsi dapat diketahui tradisi dan kekuatan masyarakat setempat.
Setaelah itu pemahaman yang telah menjadi input bagi kaum orentalis diambil
sebagai
dasar
kebijakan oleh penguasa
colonial
yang tentunya
lebih
menguntungkan mereka ketimbang rakyat banyak diwilayah jajahanya. Hasil
studi ini sesungguhnya lebih menguntungkan kaum penjajah tatas dasar masukan
ini para penjajah colonial dapat mengambil kebijakan didaerah koloni dengan
mempertimbangkan budaya lokal. Atas masukkan ini, para penjajah mampu
membuat kekuatan social, masyarakat terjajah sesuai dengan kepentingan dan
keutunganya. Setelah mengalami keterpurukan, dunia islam mulai bangkit
3
Azyumardi Azra, Konteks Berteologi di Indonesia, (Jakarta: Paramadina, 1999), hal. 214
5
memalui para pembaru yang telah dicerahkan. Dari kelompok ini munculah
gagasan agar umat islam mengejar ketertinggalanya dari umat lain. Agama
sebagai obyek studi minimal dapat dilihat dari segi sisi:
1. Agama Sebagai doktrin dari Tuhan
Agama sebagai doktrin dari Tuhan yang sebenarnya bagi para
pemeluknya sudah final dalam arti absolute, dan diterima apa adanya.
Kata doktrin berasal dari bahasa inggris doctrine yang berarti ajaran. Dari
kata doctrine itu kemudian dibentuk kata doktina yang berarti yang
berkenaan dengan ajaran atau bersifat ajaran.
Selain kata doctrine sebgaimana disebut diatas, terdapat kata
doctrinaire yang berarti yang bersifat teoritis yang tidak praktis. Contoh
dalam hal ini misalnya doctrainare ideas ini berarti gagasan yang tidak
praktis.
Studi Islam dari sisi doctrinal sangat luas, yaitu studi tentang ajaran
Islam baik yang ada di dalam al-Qur`an maupun yang ada di dalam alSunnah serta ada yang menjadi penjelasan kedua sember tersebut dengan
melalui ijtihad.
2. Sebagai gejala budaya
Tujuan mempelajari agama Islam juga dapat dikategorikan ke
dalam dua macam, yang pertama, untuk mengetahui, memahami,
menghayati dan mengamalkan. Kedua, untuk obyek penelitian. Artinya,
kalau yang pertama berlaku khusus bagi umat Islam saja, baik yang masih
awam, atau yang sudah sarjana. Akan tetapi yang kedua berlaku umum
bagi siapa saja, termasuk sarjana-sarjana bukan Isalam, yaitu memahami.
Akan tetapi realitasnya ada yang sekedar sebagai obyek penelitian saja.
Untuk memahami suatu agama, khususnya Islam memang harus
melalui dua model, yaitu tekstual dan konstektual. Tekstual, artinya
memahami Islam melalui wahyu yang berupa kitab suci. Sedangkan
6
kontekstual berarti memahami Islam lewat realitas sosial, yang berupa
perilaku masyarakat yang memeluk agama bersangkutan.
3. Sebagai interaksi sosial
Melalui pendekatan antropologi hubungan agama dengan berbagai
masalah kehidupan manusia, dan dengan itu pula agama terlihat akrab dan
fungsional dan berbagai fenomena kehidupan manusia.4
Islam sebagai sasaran studi sosial ini dimaksudkan sebagai studi
tentang Islam sebagai gejala social. Hal ini menyangkut keadaan
masyarakat penganut agama lengkap dengan struktur, lapisan serta
berbagai gejala social lainnya yang saling berkaitan.
Dengan demikian yang menjadi obyek dalam kaitan dengan Islam
sebagai sasaran studi soial adalah Islam yang telah menggejala atau yang
sudah menjadi fenomena Islam. Menjadi fenomena adalah Islam yang
sudah menjadi dasar dari sebuah perilaku dari para pemeluknya.
M. Atho Mudzhar, menulis dalam bukunya, pendekatan Studi
Islam dalam Teori dan Praktek, bahwa ada lima bentuk gejala agama yang
perlu diperhatikan dalam mempelajari atau menstudi suatu agama.
Pertama, scripture atau naskah-naskah atau sumber ajaran dan symbolsimbol agama. Kedua, para penganut atau pemimpin atau pemuka agama,
yaitu yang berkenaan dengan perilaku dan penghayatan para penganutnya.
Ketiga, ritus-ritus, lembaga-lembaga dan ibadat-ibadat, seperti shalat, haji,
puasa, perkawinan dan waris. Keempat, alat-alat, organisasi-organisasi
keagamaan tempat penganut agama berkumpul, seperti NU dan lain-lain.
Menurut beliau, agama sebagai gejala sosial, pada dasarnya
bertumpu pada konsep sosiologi agama. Sosiologi agama mempelajari
hubungan timbal balik antara agama dan masyarakat. Masyarakat
mempengaruhi agama, dan agama mempengaruhi masyarakat. Tetapi
4
Abuddin Nata, Metodologi studi islam (Jakarta: Rajawali pres, 2012), hal. 38
7
menurutnya, sosiologi sekarang ini mempelajari bukan masalah timbal
balik itu, melainkan lebih kepada pengaruh agama terhadap tingkah laku
masyarakat. Bagaimana agama sebagai system nilai mempengaruhi
masyarakat.5
C. Tujuan Studi Islam
Tujuan pendidikan Islam secara umum adalah untuk mencapai tujuan hidup
muslim, yakni menumbuhkan kesadaran manusia sebagai makhluk Allah SWT
agar mereka tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berakhlak mulia dan
beribadah kepada-Nya.
Tujuan pendidikan Islam memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Mengarahkan manusia agar menjadi khalifah Tuhan dimuka bumi dengan
sebaik-baiknya, yaitu melaksanakan tugas-tugas memakmurkan dan
mengolah bumi sesuai dengan kehendak Tuhan.
2. Mengarahkan manusia agar seluruh pelaksanaan tugas kekhalifahannya
dimuka bumi dilaksanakan dalam rangka beribadah kepada Allah,
sehingga tugas tersebut terasa ringan dilaksanakan.
3. Mengarahkan
manusia
agar
berakhlak
mulia,
sehingga
tidak
menyalahgunakan fungsi kekhalifahannya.
4. Membina dan mengarahkan potensi akal, jiwa dan jasmaninya, sehingga ia
memiliki ilmu, akhlak dan keterampilan yang semua ini dapat digunakan
guna mendukung tugas pengabdian dan kekhalifahannya.
5. Mengarahkan manusia agar dapat mencapai kebahagiaan hidup didunia
dan diakhirat.
5
Atho mudzhar, Pendekatan Studi Islam (Yogyakarta: pustaka pelajar, 2007), hal.13-14
8
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
Pengertian studi islam adalah pengetahuan yang dirumuskan dari agama
islam yang dipraktekkan dalam sejarah dan kehidupan manusia. Sedang
pengetahuan agama adalah pengetahuan yang sepenuhnya diambil dari ajaranajaran Allah dan rosul-Nya secara murni tanpa dipengaruhi sejarah, seperti ajaran
tentang akidah,ibadah, membaca al-qur’an dan akhlak.
studi islam juga memiliki tujuan yaitu untuk menunjukkan relasi islam dengan
berbagai aspek kehidupan manusia, menjelaskan spirit ( jiwa ) berupa pesan moral
dan value yang terkandung di dalam berbagai cabang studi islam, respons islam
terhadap berbagai paradigm baru dalam kehidupan sebagai akibat dari kemajuan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta munculnya filsafat dan ideologi baru serta
hubungan islam dengan visi, misi dan tujuan ajaran islam.
2. Saran
Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan untuk
penulisan makalah di kesempatan berikutnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Azra,Azyumardi,Konteks
Berteologi
di
Indonesia,
(Jakarta:
Paramadina,1999)
Muhaimin,
et.al.Kawasan
dan
Wawasan
Studi
iSlam,(Jakarta:
Kencana,2005)
Mudzhar, Atho,Pendekatan Studi Islam (Yogyakarta: pustaka pelajar,2007
Mundzirin,Yusuf, dkk. 2005. Islam dan Budaya Lokal. Yogyakarta:Pokja
Akademik UIN Sunan Kalijaga
Nata, Abuddin, Metodologi studi islam (Jakarta: Rajawali pres, 2012)
10
Download