Uploaded by anna mahsusoh

TRANSTEORITICAL MODEL (1)

advertisement
TEORI PERUBAHAN PERILAKU PADA LEVEL
INDIVIDU: TRANSTHEORETICAL MODEL (STAGES
OF CHANGE MODEL)
Izzania Oktaviani
Anna Mahsusoh
Yulianti Nataya Rame Kana
NIM 101914153006
NIM 101914153010
NIM 101914153024
Latar Belakang
The Transtheoretical Model (TTM) berusaha memasukkan dan mengintegrasikan
konsep dasar dari berbagai teori menjadi sebuah teori yang komprehensif
untuk dapat diaplikasikan pada berbagai macam perilaku, populasi dan
berbagai macam latar belakang, oleh karena itu dinamakan Trans-teoretis.
Model ini menguraikan bagaimana orang-orang memodifikasi masalah
perilaku atau memperoleh suatu perilaku yang positif dari perubahan perilaku
tersebut. Model ini adalah suatu perubahan yang disengaja untuk mengambil
suatu keputusan dari individu tersebut. Model ini melibatkan emosi,
pengamatan dan perilaku, melibatkan pula suatu kepercayaan diri.
Pengertian Transtheoritical Model
Transtheoritical Model (TTM) atau Stage of Change Model
merupakan sebuah model perubahan perilaku yang
mengemukakkan bahwa perubahan perilaku pada level
individu tidak terjadi dalam satu tahap melainkan
beberapa tahap hingga terjadinya perilaku yang baru.
Setiap indivu memerlukan waktu yang berbeda dalam
melalui tiap tahap tersebut.
Konsep Dasar Transtheoritical Model
• Stages of change (Tahapan Perubahan)  Terdapat 6 tahapan perubahan, yakni :
Precontemplation (Praperenungan) - Contemplation (Perenungan) - Preparation
(Persiapan) – Action (Tindakan) – Maintenance (Pemeliharaan) - Termination (Penghentian).
• Processes of Changes (Proses Perubahan)  aktivitas yang dilakukan individu
untuk maju di tiap tahapnya. Hal ini penting sebagai panduan dalam program
intervensi seperti variabel yang perlu disiapkan individu dalam proses
berpindah dari satu tahap ke tahap yang lain.
• Decisional Balance (Keseimbangan Keputusan)  kondisi Individu menimbang
pro dan kontra dari perilakunya. Keseimbangan keputusan mencerminkan
bobot relatif individu dari pro dan kontra perubahan.
• Self efficacy (Keyakinan Individu)  keyakinan individu untuk dapat
mengatasi masalahnya dan tidak kembali pada hal tersebut.
Strategi Intervensi sesuai Stages Of Change
Tahap
Prekontemplasi
Strategi Perubahan Potensial
Meningkatkan kesadaran akan perlunya perubahan;
personalize informasi tentang risiko dan manfaat
Kontemplasi
Motivasi; mendorong membuat rencana spesifik
Persiapan
Bantu dengan mengembangkan dan mengimplementasikan
rencana aksi nyata; membantu menetapkan tujuan bertahap
Tindakan
Bantu dengan umpan balik, pemecahan masalah, dukungan
sosial, dan penguatan
Membantu mengatasi, pengingat, menemukan alternatif,
menghindari slip / kambuh (sebagaimana berlaku).
Pemeliharaan
Kelebihan dan Keterbatasan Transtheoritical Model
Kelebihan :
1. Memungkinkan untuk dilakukannya
Kekurangan :
1.
penilaian keberadaan seseorang pada tahap
perubahan perilaku.
Tidak menghiraukan konteks sosial dimana
perubahan atau modifikasi perilaku terjadi.
2.
Lintasan antar tahap ditentukan bebas tanpa kriteria
untuk menentukan tahap perubahan seseorang.
Kuesioner yang telah dikembangkan untuk
2. Memberikan saran strategi intervensi
menentukan tahap perubahan bagi seorang tidak
promosi kesehatan yang tepat untuk berbagai
individu pada berbagai tahap proses
pengambilan keputusan.
selalu divalidasi dan distandarisasi.
3.
Tidak ada durasi waktu yang jelas mengenai berapa
lama akan suatu individu berada atau bertahan pada
sebuah tahap.
3. Menghasilkan intervensi yang efektif untuk
4.
Model ini mengasumsikan bahwa individu selalu
populasi sasaran dengan tingkat
dapat membuat rencana-rencana logis untuk
pengetahuan, tingkat kesadaran, dan tingkat
memodifikasi perilakunya, padahal ini tidak selalu
motivasi tertentu.
terjadi.
Contoh Aplikasi dari Transtheoretical Model
Judul Artikel : “Konseling Model Transeritik dalam Perubahan Perilaku Merokok
pada Remaja”
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 8, No. 4 November 2013
Proses perubahan berhenti merokok dapat diadaptasikan melalui enam
tahapan perubahan perilaku melalui Model Transteoritik, yaitu teori yang
menilai kesiapan individu untuk bertindak atau berperilaku sehat, dan
membuat strategi atau proses-proses perubahan untuk membantu individu
melalui tahapan perubahan ke tahap aksi dan pemeliharaan.
• Precontemplation  seorang perokok menolak untuk mengakhiri perilaku merokok karena
ia merasa tidak mempunyai masalah perilaku merokok yang ia pertahankan sehingga mereka
tidak memiliki pemikiran atau pertimbangan untuk berhenti merokok.
• Contemplation  seorang perokok mulai memikirkan suatu saat ia harus mengakhiri perilaku
merokok karena berbagai efek negatif rokok mulai terasa karena belum dapat membuat suatu
komitmen terhadap perilaku merokok, mereka akan mencari saat dan kondisi yang tepat untuk
dapat memotivasi berhenti merokok.
• Preparation  perokok mulai membuat rencana berhenti seperti menentukan kapan akan
berhenti atau mengurangi jumlah penggunaan rokok. Beberapa individu mulai memikirkan
strategi yang dilakukan pada hari dia harus berhenti.
• Action  Kebanyakan individu akan membuktikan dirinya bahwa ia mampu mengakhiri
perilaku merokok karena mereka telah mempersiapkan dirinya dengan strategi-strategi untuk
menghadapi dorongan untuk merokok kembali. Perokok telah mengambil tindakan untuk
berhenti dan masih dalam enam bulan pertama dari masa bebas rokok.
• Maintenance  Para perokok membandingkan keuntungan-keuntungan yang telah mereka
peroleh dari berhenti merokok dengan sebuah keinginan untuk kembali merokok. Proses
perubahan perilaku pada tahap ini sama dengan tahap action.
• Termination  perilaku yang tidak sehat tidak akan pernah kembali dan individu tidak
memiliki ketakutan akan kambuh. Meskipun individu tersebut merasa depresi, cemas, bosan,
kesepian, marah, atau stres, mereka yakin bahwa mereka tidak akan kembali pada perilaku
lama yang tidak sehat sebagai jalan penyelesaian masalah.
ThankYou! Any Question?
Download