Uploaded by daengsupha58

hitung ongkos listrik

advertisement

Home
Earn Money
Smart Money
Borrow Money
Lifestyle
RAGAM
Begini Lho Cara Menghitung Tarif Listrik yang Benar

by Aulia Akbar on 20 March 2018

Buat pengguna listrik pascabayar, maka sudah wajib buat kamu untuk mengetahui cara menghitung tarif
listrik yang benar. Cara ngitungnya pun gak bisa cuma dikira-kira lho, tapi memang ada rumusnya sendiri.
Waduh, kalau bicara rumus berarti ribet kah cara menghitungnya? Gak kok, gak ribet. Tapi untuk
mempermudah dalam menghitungnya, bakal ada langkah-langkah yang harus kamu lakukan terlebih
dulu.
Intinya dengan mengetahui cara menghitung tarif listrik ini, kamu bakal lebih berhati-hati deh dalam
urusan membeli perabotan rumah. Selain itu, hal ini juga bisa berguna untuk mencegah kebobolan
pengeluaran karena bengkaknya tarif listrik.
Tanpa berlama-lama lagi, yuk ikuti langkah-langkah ini sebelum kamu menghitung tarif listrikmu. Berikut
ulasannya.
1. Ketahui dulu golongan tarif listrikmu
Ketahui dulu tarifnya, baru deh bisa dihitung semuanya (Republika)
Baiklah, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah mengetahui golongan tarif listrik di rumahmu.
Nah golongan tarif itu disesuaikan dari batas daya listrik juga lho.
Udah tahu kan kalau ada beberapa golongan tarif listrik rumah? Ada yang 900 VA, 1.300 VA, 2.200 VA,
3.300 VA, 4.400 VA, 5.500 VA, dan 6.600 VA ke atas. Memang sih ada rencana penyederhanaan tarif
listrik, tapi sampai sekarang belum ada keputusannya dari pemerintah RI.
[Baca: Daya Listrik PLN Naik, Lakukan 7 Hal Ini Biar Tetap Hemat]
Tarif listrik pun dibedakan untuk beberapa golongan. Yang golongan 900 VA dikenakan Rp 1.352 per
kWH. Sedangkan untuk yang 1.300 VA-5.600 VA ke atas tarifnya Rp 1.467,28 per kWH.
Anggap saja kamu menggunakan listrik di golongan 3.300 VA. Jadi tarif listrik yang bakal berlaku
untukmu adalah 1.467,26 per kWH.
2. Cek perabotan rumah yang butuh listrik
Tagihan tiba-tiba bengkak? Bisa jadi salahmu sendiri (Liputan6)
Setelah tahu golongan listriknya, yuk ketahui perabotan mana saja yang memang menyedot listrik. Gak
cuma kulkas ya, lampu-lampu juga didata dan diketahui berapa konsumsi listriknya. Misalnya:
– 7 lampu dengan daya 30 watt
– 1 unit AC 1 PK dengan daya 750 watt
– 1 unit LED TV 43 inci dengan daya 50 watt
– 1 set sound system dengan daya 10 watt
– 1 setrika listrik dengan daya 350 watt
– 1 unit kulkas dengan daya 300 watt
– 1 unit mesin cuci dengan daya 350 watt
Bila semua sudah dicatat, mari ilustrasikan berapa lama perangkat itu bakal diaktifkan. Tentu saja gak
mungkin kan AC dan lampu nyala selama berhari-hari. Lain halnya dengan kulkas yang memang harus
On.
Estimasi konsumsi tarif listrik
– 7 lampu nyala dalam dari pukul 18.00 hingga 06.00 alias 12 jam. Dengan asumsi, jam 06.00 kamu
sudah berangkat ngantor so, lampu-lampu rumah pasti dimatikan. Maka total daya dari lampu dalam
satu hari adalah 7 x 30 watt x 12 jam = 2.520 watt
– 1 unit AC yang dipasang ketika kamu nyalakan ketika kamu mau tidur. Sebut saja pukul 21.00 hingga
05.00 alias delapan jam. Maka total daya dari penggunaan AC dalam sehari adalah 750 x 8 = 6 ribu watt
– LED TV yang cuma menyala lima jam sehari saja mengingat kamu sibuk bekerja. Konsumsi dayanya
dalam sehari adalah 50 x 5 jam = 250 watt
– Sound system yang jarang banget dipakai, paling hanya dua jam sehari karena dalam sehari kamu
cuma bisa nonton film dengan durasi pendek. Sound system itu bakal menyedot daya 10 x 2 = 20 watt
– Setrika listrik yang dipakai selama dua jam, maka konsumsi dayanya 350 x 2 = 700 watt
– Kulkas yang tentunya menyala selama 24 jam. Pasti konsumsi dayanya jadi 300 x 24 = 7.200 watt.
– Dan yang terakhir, mesin cuci yang dipakai selama dua jam sehari. Maka dayanya 350 x 2 = 700 watt.
3. Cara menghitung tarif listrik dalam satu hari
Ayo dihitung dulu sebelum cekak (Liputan 6)
Langkah selanjutnya adalah menjumlahkan total konsumsi daya listrik dalam masing-masing perabotan.
Begini contohnya.
2.520 watt + 6.000 watt + 250 watt + 20 watt + 700 watt + 7.200 watt + 700 watt = 17.390 watt dalam
sehari.
Ingat lho, hitungan tarif listrik itu menggunakan satuan Kwh alias Kilowatt per hour atau jam. Untuk
mendapatkan satuan Kwh, maka 17.390 watt : 1000 = 17,39 kWh.
Setelah kamu mendapatkan angka konsumsi listrik rumahmu dalam satuan Kwh, maka tinggal kamu
kalikan saja dengan tarif dasar listrik per golongan. Jika per Kwh adalah Rp 1.467,26 maka biaya listrikmu
dalam sehari adalah:
17,39 Kwh x Rp 1.467,26 = Rp 25.515,65
Jika dalam sehari biaya listrikmu sebesar itu, tagihan listrikmu dalam sebulan kurang lebih:
Rp 25.515,65 x 30 hari = Rp 765.469,5.
Tapi itu semua dengan catatan, perabotan benar-benar aktif dalam waktu yang tertera ya. Jika AC-nya
nyala sampai 10 jam, atau setrikaannya nyala dalam tiga jam saja, tentu sudah berubah angkanya.
Oleh karena itu, hati-hati ya sama penggunaan perabotan rumah. Kalau sampai kita teledor, tentu
tagihan listrik bisa bengkak lho.
[Baca: Biaya Listrik Naik Terus? Cobain Pakai Panel Surya Yuk! Ini Biaya yang Bakal Kamu Keluarin]
Gimana guys, mudah kan cara menghitung tarif listrik? Selain bisa bermanfaat buat menghemat tagihan,
tentu saja kamu bisa menggunakan cara ini sebelum memutuskan beli perabotan rumah yang baru.
Daripada ngira-ngira, mending dihitung langsung kan. Dengan begitu, gak bakal kaget lagi deh kalau lihat
angka tagihan listrik tiap bulan. Bujet bulanan pun pasti bakal lebih aman.
TAGS: KELUARGA
Baca 0 Komentar
Artikel Terkait

RAGAM
Kantongi hingga Rp 37 Triliun, Ini 10 Film Box Office Terlaris Sepanjang 2019

RAGAM
5 Shio Ini Diprediksi Akan Kaya Raya di 2020, Termasuk Kamu?

RAGAM
Bangun Hotel dan Traveling ke Afrika, Game Monopoli Ajarkan Ilmu Finansial buat Kamu

RAGAM
Tantangan Berat akan Hampiri 4 Zodiak Ini di Awal Tahun 2020, Kamu Salah Satunya?

RAGAM
Pengin Resolusi 2020 Terwujud? Lakukan 3 Tips Jitu Antigagal Ini!
Download