Uploaded by Ariihartan !

PROPOSAL TUGAS BESAR MANPRO gg1

advertisement
PROPOSAL TUGAS BESAR PROYEK
KONTRAKTOR BANGUNAN
“Pembangunan Gudang Pabrik di CV. PUTRA KELUD”
Mata Kuliah Manajemen Proyek
Dosen Pengampu: PRAMUDI ARSIWI S.T., M.Sc.
HALAMAN JUDUL
Disusun oleh:
Edwin Alip Utama
Ari Hartanto
Ferian Rama Putra
Puji Winarno
Nova Setyo Nugroho
(E12.2016.00933)
(E12.2016.00934)
(E12.2016.00945)
(E12.2016.01006)
(E12.2016.01022)
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2019
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................ 2
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................... 3
1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 3
1.2. Rumusan Masalah .................................. Ошибка! Закладка не определена.
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 5
1.4. Batasan Masalah ................................................................................................. 5
BAB II. METODE PENELITIAN ....................................................................................... 6
2.1. Tempat Penelitian ............................................................................................... 6
2.2. Waktu penelitian ................................................................................................. 6
2.3. Metode Pelaksanaan Penelitian .......................................................................... 5
BAB III. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA .............................................. 7
3.1. Identifikasi Aktiivitas Proyek ............................................................................. 7
3.1.1. Work Breakdown System (WBS) .................................................................. 7
3.1.2. Alokasi SDM untuk Aktivitas Proyek ............................................................. 7
3.1.3. Predecssor Aktivitas Proyek ........................................................................... 7
3.2. Rencana Waktu Pelaksanaan Proyek .................................................................. 8
3.3. Penjadwalan dengan Metode CPM .................................................................... 9
3.2.1. Penyusunan Diagram Network ....................................................................... 7
3.2.2. Perhitungan Earliest Event Time (EET) ......................................................... 7
3.2.3. Perhitungan Latest Event Time (LET) ........................................................... 7
3.2.4. Perhitungan FLOAT ....................................................................................... 7
3.2.5. Lintasan Kritis ................................................................................................ 7
3.3. Penjadwalan dengan Metode CPM .................................................................... 9
3.2.1. Penyusunan Nilai ta dan tb ............................................................................. 7
3.2.1. Perhitungan te dan varians ............................................................................. 7
3.2.1. Perhitungan Probabilitas dengan Tabel Normal-Z Value ............................... 7
BAB IV. KESIMPULAN .................................................................................................. 10
REFERENSI ...................................................................................................................... 11
DOKUMENTASI .............................................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proyek konstruksi berhubungan erat dengan perkembangan kebutuhan hidup
manusia. Untuk memenuhi hal tersebut, maka proyek konstruksi harus diolah secara
professional dengan manajemen yang baik dan berbobot. Sukses tidaknya suatu
proyek amat ditentukan oleh kebijaksanaan yang diambil. Ini berarti pada saat
memulai dan menyelesaikan proyek perlu direncana, diorganisasi, diarahkan,
dikoordinasi dan diawasi dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu untuk
pembangunan
diperlukan
perencanaan
yang
baik
antara
lain
dengan
mempertimbangkan waktu yang efisien, biaya yang efisien dan mutu yang
berkualitas. Sebagai salah satu fungsi dan proses kegiatan dalam manajemen proyek
yang sangat mempengaruhi hasil akhir proyek, pengendalian mempunyai peran
penting dalam meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi selama
proses berlangsungnya proyek. Ketidakcermatan dalam menganalisa kemungkinankemungkinan yang akan terjadi sering mengakibatkan permasalahan seperti
terjadinya keterlambatan proyek yang tidak sesuai dengan rencana dan tujuan
semula. Untuk mengatasi permasalahan tersebut ada beberapa metode yang
digunakan untuk pengendalian suatu proyek, Penjadwalan merupakan fase
penterjemahan suatu perencanaan ke dalam suatu bentuk diagram yang sesuai
dengan skala waktu. Penjadwalan menentukan kapan aktivitas itu dimulai, ditunda,
dan disele- saikan, sehingga pembiayaan dan pemakaian sumber daya bisa
disesuaikan waktu- nya menurut kebutuhan yang telah ditetapkan.Pada pelaksanaan
proyek sering di- jumpai kondisi keterbatasan sumber daya, dan oleh karenanya
dalam penjadwalan proyek terdapat item yang sangat vital ya- itu alokasi dan
perataan sumber daya.
Metode CPM dan PERT merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan
manajer untuk membantu memutuskan berbagai masalah, khususnya perencanaan,
penjadwalan, dan pengendalian proyek. CPM dan PERT memperlihatkan hubungan
antar satu kegiatan dengan kegiatan lain yang saling berhubungan, dengan
mengusahakan waktu yang optimal dalam penyelesaian proyek. Terdapat dua teknik
dasar yang biasa digunakan dalam CPM dan PERT, yaitu Metode Lintasan Kritis /
Critical Path Method (CPM) dan Teknik Menilai dan Meninjau Kembali Program /
Program Evalution Review and Technique (PERT)
Dalam penelitian ini, penulis melakukan studi terhadap data penjadwalan proyek
event milik CV. Putra Kelud yaitu proyek di bidang kontruksi dengan menerapkan
metode CPM dan PERT. Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah pada penelitian
ini bagaimana perbandingan pelaksanaan penjadwalan yang dilakukan oleh perusahaan
dengan menggunakan Metode Lintasan Kritis / Critical “ Pembangunan Gudang
Pabrik”
1.2 Rumusan Masalah
Di dalam proses persiapan pembangunan proyek dan jalannya proyek ,
seringkali terjadi keterlambatan waktu penyelesaian pengerjaan yang mengakibatkan
waktu penyelesaian dan penjadwalan yang tidak sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan pada rencana awal sehingga menyebabkan keterlambatan pembangunan
pada proyek.
Maka dalam penelitian ini yang menjadi rumusan masalah adalah bagaimana
perbandingan pelaksanaan penjadwalan yang dilakukan oleh CV Putra Kelud dengan
menggunakan metode Critical Path Method (CPM) dan Program Evalution Review and
Technique (PERT) dalam mengefektifkan waktu Pelaksanaan Pembangunan Gudang
Pabrik.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas,
maka tujuan dari penelitian ini
1) untuk mengetahui apa saja hasil dari penerapan metode CPM dan PERT
dalam penjadwalan waktu, ketepatan waktu penyelesaian.
2) Mengevaluasi kemajuan proyek sesuai kurva S pada pelaksanaan proyek
3) Menjadwalkan ulang (Re schedulling) kegiatan proyek yang harus
diselesaikan proyek.
4) Membuat jaringan kerja baru dengan menggunakan metode CPM dan PERT
pada pelaksanaan proyek.
5) Menghitung biaya project daerah lintasan jalur kritis pada pelaksanaan
proyek.
6) Memilih alternatif yang paling efisien setelah menggunakan metode CPM dan
PERT pada pelaksanaan proyek.
1.4 Batasan Masalah
a. Pembahasan hanya meliputi análisis penerapan sistem manajemen proyek yang
dikaitkan dengan penjadwalan untuk penyelenggaraan proyek dengan análisis CPM
( Critical Path Method) dan PERT (Programe Evaluastion and Review Technique)
b. Lokasi proyek yang digunakan sebagai obyek pembahasan adalah Semarang dimana
penilitian difokuskan pada pekerjaan Project pembangunan Gudang Pabrik
c. Penyusunan jaringan kerja dan anggaran biaya didasarkan atas jaringan kerja dan
biaya yang dikeluarkan oleh CV. Putra Kelud berperan sebagai contractor dalam
proyek Pembangunan Gudang Pabrik.
d. Pembuatan jaringan kerja (Network diagram) menggunakan metode PERT dan CPM.
e. Penelitian meliputi waktu dan biaya sedangkan mutu bahan material dianggap sesuai
persyaratan.
f. Time Schedule proyek sebagai acuan untuk durasi masing-masing kegiatan
pelaksanaan pekerjaan pada proyek PLTU Tanjung Jati B Unit 3 dan 4 Kabupaten
Jepara. E
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Tempat Penelitian
a. Nama Proyek
: Pembangunan Gudang Pabrik
b. Lokasi Proyek
: Semarang, dekat stasiun poncol
c. Pelaksana Proyek : CV. Putra kelud
2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian untuk proyek ini adalah selama 1 hari
meliputi survey tempat dan pengambilan data.
2.3 Metode Pelaksanaan Kegiatan
Dalam pembuatan proyek ini ada 2 metode pelaksanaan yaitu metode PERT dan
juga metode CPM. Berikut ini adalah penjelasan dari masing - masing metode tersebut
2.3.1 Metode PERT
PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk
melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian
pekerjaan
yang
ada
didalam
suatu
proyek.
PERT
yang
memiliki
kepanjangan Program Evalution Review Technique adalah suatu metodologi
yang dikembangkan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat pada tahun 1950 untuk
mengatur program misil. Sedangkan terdapat metodologi yang sama pada waktu
bersamaan yang dikembangkan oleh sektor swasta yang dinamakan CPM
atau Critical Path Method.
Metodologi PERT divisualisasikan dengan suatu grafik atau bagan yang
melambangkan ilustrasi dari sebuah proyek. Diagram jaringan ini terdiri dari
beberapa titik (nodes) yang merepresentasikan kejadian (event) atau suatu titik
tempuh (milestone). Titik-titik tersebut dihubungkan oleh suatu vektor (garis
yang memiliki arah) yang merepresentasikan suatu pekerjaan (task) dalam
sebuah proyek. Arah dari vektor atau garis menunjukan suatu urutan pekerjaan.
Gambar 3.1 Analogi Diagram PERT
Dari gambar 1 dapat diamati bahwa setiap arah panah akan menunjukan
suatu urutan pengerjaan. Seperti pekerjaan 1 dilakukan terlebih dahulu (start),
kemudian bisa dilanjutkan oleh pekerjaan 2, 3, 4, setelah itu pekerjaan 5,6. Titik
7 adalah titik finish dimana pekerjaan terakhir dilakukan dan merupakan akhir
dari sebuah proyek. Selain menunjukkan suatu urutan pengerjaan diagram PERT
juga menunjukan suatu keterikatan antar pekerjaan yang tidak dapat dipisahkan.
Keterikatan itu dapat dilihat dengan contoh pekerjaan 2, 3, 4 hanya dapat
dilakukan jika pekerjaan 1 sudah selesai dilakukan.
Sebuah pekerjaan yang dapat dilakukan bersamaan dengan pekerjaan lain
disebut juga sebagai pekerjaan pararel (pararel task atau concurrent task). Selain
itu terdapat juga sebuah aktivitas yang diwakili oleh garis putus-putus yang
disebut dengan dummy activities. Dari sebuah diagram PERT dapat digunakan
untuk mengetahui suatu urutan aktivitas kritis atau aktivitas yang harus
dilakukan sebagai prioritas utama (criticalpath), penjadwalan dengan aktivitas
lain, dan jumlah pekerja yang dibutuhkan.
Berikut ini adalah langkah – langkah dalam pembuatan metode PERT:
1. Mengidentifikasi aktivitas (activity) dan titik tempuhnya (milestone).
Sebuah aktivitas adalah pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
sebuah
proyek. Titik tempuh (milestone) adalah penanda kejadian pada awal
dan akhir satu atau lebih aktivitas. Untuk mengidentifikasi aktivitas dan titik
tempuh dapat menggunakan suatu tabel agar lebih mudah dalam memahami dan
menambahkan informasi lain seperti urutan dan durasi.
2. Menetapkan urutan pengerjaan dari aktivitas-aktivitas yang telah direncanakan.
Langkah ini bisa dilakukan bersamaan dengan identifikasi aktivitas. Dalam
menentukan urutan pengerjaan bisa diperlukan analisa yang lebih dalam untuk
setiap pekerjaan.
3. Membuat
suatu
diagram
jaringan
(network diagram).
Setelah mendapatkan urutan pengerjaan suatu pekerjaan maka suatu diagram
dapat dibuat. Diagram akan menunjukan pekerjaan-pekerjaan yang harus
dilakukan berurutan(serial) atau secara bersamaan (pararell). Pada diagram
PERT biasanya suatu pekerjaan dilambangkan dengan simbol lingkaran dan titik
tempuh dilambangkan dengan simbol panah.
4. Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas. Dalam
menentukan waktu dapat menggunakan satuan unit waktu yang sesuai misal jam,
hari,minggu, bulan, dan tahun.
5. Menetapkan suatu jalur kritis (critical path). Suatu jalur kritis bisa didapatkan
dengan menambah waktu suatu aktivitas pada tiap urutan pekerjaan dan
menetapkan jalur terpanjang pada tiap proyek. Biasanya sebuah jalur kritis terdiri
dari pekerjaan-pekerjaan yang tidak bisa ditunda waktu pengerjaannya. Dalam
setiap urutan pekerjaan terdapat suatu penanda waktu yang dapat membantu
dalam menetapkan jalur kritis, yaitu :
a. ES – Early Start
b. EF – Early Finish
c. LS – Latest Start
d. LF – Latest Finish
Dengan menggunakan empat komponen penanda waktu tersebut bisa didapatkan
suatu jalur kritis sesuai dengan diagram.
6. Melakukan pembaharuan diagram PERT sesuai dengan kemajuan proyek. Sesuai
dengan berjalannya proyek dalam waktu nyata. Waktu perencanaan sesuai
dengan diagram PERT dapat diperbaiki sesuai dengan waktu nyata. Sebuah
diagram PERT mungkin bisa digunakan untuk merefleksikan situasi baru yang
belum pernah diketahui sebelumnya.
2.3.2 Metode CPM
Critical Path Method (CPM) adalah teknik menganalisis jaringan
kegiatan/aktivitas-aktivitas
ketika
menjalankan
proyek
dalam
rangka
memprediksi durasi total.
Langkah-langkah dalam perencanaan proyek menggunakan metode CPM :
1. Tentukan rincian kegiatan. Dari rincian kegiatan yang harus dilakukan
dalam sebuah proyek, tambahkan informasi durasi dan identifikasikan
prasyarat kegiatan sebelumnya yang harus terselesaikan terlebih dahulu.
2. Tentukan urutan kegiatan dan gambarkan dalam bentuk jaringan.
Beberapa kegiatan akan dapat dimulai dengan sangat tergantung pada
penyelesaian kegiatan lain. Relasi antar kegiatan ini harus diidentifikasi
dan digambarkan secara berurutan dalam bentuk titik dan busur.
3. Susun perkiraan waktu penyelesaian untuk masing-masing kegiatan.
Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap kegiatan dapat
diestimasi dengan menggunakan pengalaman masa lalu atau perkiraan
dari para praktisi. CPM tidak memperhitungkan variasi waktu
penyelesaian, sehingga hanya satu perkiraan yang akan digunakan untuk
memperkirakan waktu setiap kegiatan.
4. Identifikasi jalur kritis (jalan terpanjang melalui jaringan). Jalur
kritis adalah jalur yang memiliki durasi terpanjang yang melalui jaringan.
Arti penting dari jalur kritis adalah bahwa jika kegiatan yang terletak pada
jalur kritis tersebut tertunda, maka waktu penyelesaian proyek secara
keseluruhan otomatis juga akan tertunda. Pada jalur selain jalur kritis,
akan ditemui waktu longgar/waktu toleransi (slack time) yaitu sejumlah
waktu sebuah kegiatan dapat ditunda tanpa menunda penyelesaian proyek
secara keseluruhan.
5. Update
DiagramCPM. Pada
saat
proyek
berlangsung,
waktu
penyelesaian kegiatan dapat diperbarui sesuai dengan diperolehnya
informasi dan asumsi baru. Sebuah jalur kritis baru mungkin akan muncul,
dan perubahan bentuk jaringan sangat mungkin harus dilakukan.
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.1 Identifikasi Aktivitas Proyek
Didalam identifikasi aktivitas proyek didapatkan hasil seperti berikut
1.
3.1.1 Work Breakdown Structure (WBS)
3.1.2 Alokasi SDM untuk Aktivitas Proyek
3.1.3 Predecessor Aktivitas Proyek
3.2 Rencana Waktu Pelaksanaan Proyek
3.3 Penjadwalan dengan Metode CPM
3.2.1 Penyusunan Diagram Network
3.2.2 Perhitungan Earliest Event Time (EET)
3.2.3 Perhitungan Latest Event Time (LET)
3.2.4 Perhitungan FLOAT
3.2.5 Lintasan Kritis
3.4 Penjadwalan dengan Metode PERT
3.3.1 Penyusunan Nilai ta dan tb
3.3.2 Perhitungan ted an varians
3.3.3 Perhitungan probabilitas dengan tabel normal-Z-value
BAB IV
KESIMPULAN
REFERENSI

Download