Uploaded by ivojiii11

Cyst in Oral Cavity 2 (odontogen) terbaru

advertisement
Kista Odontogen Drg. FREDY MARDIYANTORO,SP.BM
drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 1 1. K
ista R
adikuler = kista periapikal/kista apikal periodontal — Paling sering ditemukan ( 1,5 x dari semua kista rongga mulut) — Timbul pada apeks akar gigi non vital akibat karies/riwayat perawatan restorasi/trauma/perawatan saluran akar yang gagal, — Dapat juga Imbul pada bagian lateral akar gigi (kista lateral periapikal/radikuler) — Sering asimptomaIk dan ditemukan secara kebetulan dari foto radiografik — Nyeri Imbul bila terdapat infeksi sekunder — Kista membesar à tulang Ipis à egg shell crackling à tulang tererosi sempurna à ping-­‐pong ball phenomena drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 2 Marx, Robert E. Oral and Maxillofacial Pathology. 2003. 1. Kista Radikuler drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 3 Regezi. Oral Pathology. 4th Ed. 2003. 1. Kista Radikuler Proliferasi rests of malassez pada
dental granuloma
Massa yang membesar
drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM Bagian tengah massa
nekrotik
hipertonik
Transudasi cairan
kedalam lumen
Tek.
Hidrostatik
meningkat
4 Marx, Robert E. Oral and Maxillofacial Pathology. 2003. 1. Kista Radikuler drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 5 1. Kista Radikuler •
Gambaran radiografik:
} Radiolusen bulat berbatas tegas dengan tepi radiopak
pada apikal gigi non vital
} Bila timbul pada aspek lateral akar à radiolusen semisirkuler pada
permukaan akar gigi
•
Gambaran histopatologis
} Dinding : epitel skuamosa yang tidak mengandung keratin dengan
ketebalan bervariasi, serta mengandung giant sel multinuklear,
deposit kristal kolesterin, hemosiderin.
} Lumennya mengandung cairan kaya protein dan debris seluler
nekrotik.
} Bila inflamasi (+) à lumennya : mengandung neutrofil, jaringan
granulasi, hyalin (Rushton bodies), sedangkan dindingnya :
mengandung jaringan ikat mengandung infiltrat radang à sel
limfosit, histiosit kaya lipid.
drg. Fredy Mplasma,
ardiyantoro,Sp.BM Marx, Robert E. Oral and Maxillofacial Pathology. 2003. 6 1. Kista Radikuler drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 7 Regezi. Oral Pathology. 4th Ed. 2003. 1. Kista Radikuler
— Diferensial diagnosis:
— Dental granuloma
— Periapical cemento-osseous dysplasia, fase osteolitik
awal
— Terapi:
— Enukleasi + ekstraksi gigi penyebab / endodontik.
— Lesi kecil : enukleasi + ekstraksi / endodontik dgn
atau tanpa apeks reseksi
— Lesi > 2 cm : ektraksi / endodontik +
marsupialisasi + enukleasi
— Bila gigi tdk dpt direstorasi : enukleasi + ekstraksi
— Prognosis: baik
drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 8 Marx, Robert E. Oral and Maxillofacial Pathology. 2003. Sapp, J. Philip. Contemporary Oral and Maxillofacial Pathology. 2004. ….Kista Periapikal drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM Thoma KH. Oral Surgery. Volume 2. 5th ed. St. Louis: CV Mosby Co.; 1969.p.907
9 2. Kista Residual — Kista yang terdapat pada tempat post ekstraksi gigi — Bukan merupakan kista rekuren — Sering berukuran kecil, 1-­‐3 cm, tetapi dapat > 6 cm — Gambaran radiografik: gambaran radiolusen jelas pada daerah post ekstraksi gigi/ daerah edentulous drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 10 Marx, Robert E. Oral and Maxillofacial Pathology. 2003. 2. Kista Residual — Gambaran histopatologis: sama seperI kista radikuler — Diferensial diagnosis: — Odontogenic keratocyst — Ameloblastoma — Miksoma — Terapi: enukleasi — Prognosis: baik, rekurensi (-­‐) drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 11 Marx, Robert E. Oral and Maxillofacial Pathology. 2003. 3. Kista DenIgerous — Disebut juga kista folikuler — Berasal dari reduced enamel epithelium yang melipuI mahkota gigi impaksi, atau dari dental folikel gigi yang sedang berkembang atau yang Idak erupsi. — Kista rongga mulut kedua paling sering Imbul (20% kista rahang) drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 12 Marx, Robert E. Oral and Maxillofacial Pathology. 2003. 3. Kista DenIgerous — Umumnya pada gigi M3 RB / RA, C RA, P2 RB (gigi yang sering impaksi) — Sering terkait dengan supernumerary teeth dan odontoma — Puncak insiden pada remaja usia 20 tahun — laki-­‐laki: perempuan à 1,6: 1 — Biasanya asimptomaIk, dapat Imbul pembengkakan dan nyeri terutama bila ukurannya besar dan infeksi — Dapat berukuran besar à 5-­‐10 cm — Dapat Imbul fraktur patologis drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 13 Marx, Robert E. Oral and Maxillofacial Pathology. 2003. 3. Kista DenIgerous — Gambaran radiologis: — Radiolusen unilokuler batas tegas, melipuI mahkota gigi impaksi — Dapat tampak radiolusen mulIlokuler — Gigi dapat menjadi displaced, kadang terdapat resorbsi akar drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 14 Marx, Robert E. Oral and Maxillofacial Pathology. 2003. us cyst formation. This cyst is capable of achieving
gnificant size, occasionally with associated cortical
one expansion but rarely to a size that predisposes
e patient to a pathologic fracture.
3. Kista DenIgerous drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 15 Regezi. Oral Pathology. 4th Ed. 2003. 3. Kista DenIgerous — Gambaran histopatologis: — Dinding : epitel skuamosa berlapis, Idak berkeraIn dengan ketebalan 2-­‐10 sel, fibrosa, stroma berisi mukopolisakarida — Lumen : terdapat sel-­‐sel radang akut dan kronis, kristal kolesterin, hemosiderin, Rushton bodies (+) — Diferensial diagnosis: — Odontogenic keratocyst — Ameloblastoma unicysIc — AmeloblasIc fibroma — Adenomatoid odontogenic cyst drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 16 Marx, Robert E. Oral and Maxillofacial Pathology. 2003. 3. Kista DenIgerous — Terapi:
— Enukleasi dan ekstraksi / odontektomi gigi penyebab
— Marsupialisasi + enukleasi :
— Bila gigi penyebab dapat erupsi spontan atau dapat dirawat
dengan perawatan ortodontik
— Bila enukleasi à resiko merusak pertumbuhan gigi atau
serabut neurovaskular
— Prognosis: baik, rekurensi (-)
— Transformasi à neoplasia epitelial
— Ameblastoma
— Mucoepidermoid carcinoma
— Squamous cell carcinoma
drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 17 Marx, Robert E. Oral and Maxillofacial Pathology. 2003. 4. Kista Erupsi } Merupakan varian kista denIgerous yang Imbul pada jaringan lunak alveolar yang melipuI mahkota gigi yang sedang erupsi } Timbul karena terpisahnya dental follicle dari mahkota gigi yang sedang erupsi } Tampak sebagai pembengkakan lunak, sering translusen yang menutupi mahkota gigi sulung atau permanen yang sedang erupsi } Dapat terjadi pada semua gigi erupsi, sering pada M1, I RA } Trauma à biru keunguan à erupIon hematoma drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 18 4. Kista Erupsi }
Gambaran radiologis: } Gambaran histopatologis: sama seperI kista denIgerous } Terapi: } Dapat ruptur spontan } Eksisi atap kista à gigi erupsi drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 19 ….Kista Erupsi Thoma KH. Oral Surgery. Volume 2. 5th ed. St. Louis: CV Mosby Co.; 1969.p.
894 drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 20 5. Odontogenic keratocyst — Berasal dari sisa-sisa dental lamina
— Mekanisme pembesaran kista tidak sama dengan kista yang lain
àfaktor yang tidak diketahui pada epitel dan aktivitas enzimatik pada
jaringan fibrous
— Sifat biologis dan mekanisme pertumbuhan yang berbeda dari kista
odontogenik lainnya.
àPertumbuhan bukan disebabkan bertambahnya tekanan osmotik
àPertumbuhan epitel dindingnya sendiri, atau aktifitas enzim dari
jaringan fibrous.
— laki-laki > perempuan
— Predeleksi: mandibula à 60-80% à bodi posterior dan ramus
asendens mandibula
— Dapat terjadi sentral dan ekstraoseous
drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 21 5. Odontogenic Keratocyst EIologi dan patogenesis — OKCs disepakaI berasal dari pertumbuhan lamina dental pada maksila dan mandibula. — Patogenesis mekanisme yang menyebabkan OKCs tumbuh dan berekspansi antara lain Ingginya Ingkat proliferasi, overexpression dari protein anIapoptosis Bcl-­‐2 dan ekspresi dari matriks metaloprotein (MMPs2 dan 9) drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 22 5. Odontogenic keratocyst — Distribusi relaIf OKC drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 23 5. Odontogenic keratocyst — OKC kecil sering asimptomaIk — OKC yang lebih besar à nyeri, pembengkakan, atau adanya drainage — OKC cenderung tumbuh kearah anteroposterior sepanjang medula tulang drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 24 5. Odontogenic keratocyst — Gambaran radiologis: — Radiolusen soliter, berbatas jelas, dengan tepi scalloping — Radiolusen mulIlokuler/polikisIk dengan tepi radiopak Ipis — 25-­‐40% kasus à gigi impaksi terkait dengan lesi drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 25 5. Odontogenic keratocyst — Gambaran histopatologis: — Dinding epitel skuamosa dengan parakeraIn, ketebalan 6-­‐10 —
—
—
—
—
—
—
sel Adanya separasi fokal dinding epitel dari jaringan ikat kendor, inflamasi (-­‐) Basal sel kolumner atau kuboid yang tersusun palisade Lapisan parakeraIn yang bergelombang pada permukaan lumen Kurangnya rete peg Lumen mengandung parakeraIn Terdapat dental lamina Pembentukan mikrokista, satelite cyst drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 26 5. Odontogenic keratocyst — Diferensial diagnosis: — Kista denIgerous — Adenomatoid odontogenic cyst — Ameloblastoma — AmeloblasIc fibroma — Odontogenic myxoma — Central giant cell tumor — Central arteriovenous hemangioma drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 27 5. Odontogenic keratocyst — Terapi:
— Enukleasi dan kuretase
— Marsupialisasi à enukleasi
— Enukleasi à Reseksi:
— Rekurensi berulang setelah enukleasi dan kuretase
kemungkinan dinding kista tidak terambil utuh, karena
sangat tipis dan rapuh. Oleh karena itu, sering terjadi
kekambuhan (30-62%).
— Hilangnya kontinuitas tulang setelah enukleasi.
— Prognosis: rekurensi tinggi 5-70% à Rekurensi dpt terjadi
setelah 5-10 thn setelah pembedahan pertama.
— Ostektomi perifer dengan bur tulang
— Kauterisasi kimia dengan larutan Carnoy setelah
pengambilan kista
drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 28 6. Kista lateral periodontal
(Botryoid odontogenic cyst)
— Kista yang jarang ditemukan (< 2%), Imbul pada bagian lateral permukaan akar gigi — Berasal dari sisa dental lamina — Klinis dan morfologi mirip dengan kista gingiva pada dewasa à lesi intraboni dari kista tersebut — Sering asimptomaIk, ditemukan kebetulan pada pemeriksaan radiografik — Pada dekade 5-­‐7, jarang pada usia < 30 thn — 75-­‐80% Imbul pada regio P-­‐C-­‐I2 RB drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 29 6. Kista lateral periodontal (Botryoid odontogenic cyst) EIologi dan patogenesis — Berkaitan dengan proliferasi dari rests dental lamina. — Kista lateral periodontal secara patogenesis berkaitan dengan kista gingival dewasa, berkembang dari dental lamina remnants, dan laker dari dental lamina remnants di jaringan lunak antara oral epitelium dan periosteum (rests of Serres). drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 30 6. Kista lateral periodontal
(Botryoid odontogenic cyst)
— Distribusi relatif:
drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 31 6. Kista lateral periodontal
(Botryoid odontogenic cyst)
— Gambaran radiografik: — Radiolusen batas tegas pada lateral akar gigi vital — Ukuran < 1 cm — Lesi juga dapat tampak polikisIk à botryoid odontogenic cyst drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 32 6. Kista lateral periodontal
(Botryoid odontogenic cyst)
} Gambaran histopatologis: } Dinding epitel Ipis yang Idak berkeraIn dengan ketebalan 1-­‐3 sel, inflamasi (-­‐) } Sel jernih yang kaya glikogen } Terdapat penebalan fokal/plak } Diferensial diagnosis: } Botryoid odontogenic cyst } Odontogenic keratocyst } Ameloblastoma } Odontogenic myxoma } Squamous odontogenic tumor } Terapi: enukleasi, Prognosis: baik, rekurensi jarang drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 33 Regezi. Oral Pathology. 4th Ed. 2003. Terima kasih drg. Fredy Mardiyantoro,Sp.BM 34 
Download