NOTULENSI DISKUSI 6 SEPTEMBER 2019 Temper megurangi karbon yang terperangkap di dalam martensite, dan mengurangi retained austenite sehingga sudah stabil Hidrogen itu bias masuk ke dalam material, namun dalam kondisi temperature tinggi. Kelarutan hydrogen di dalam austenite lebih besar makanya retained austenite ini juga bahaya. Tapi ini kemungkinannya kecil karena continuous casting di KI itu bersih (ga diteliti jadinya) Retak ternyata menyebar, ga di satu spot doang jadi bukan karena design geometrinya! Sepakat untuk konsentrasi di proses quenching untuk mengeliminasi residual stress. Tempering tetap dilakukan, dengan kondisi quenching seperti yang mereka lakukan. Analisis cooling rate pada proses quenching. Transformasi dari austenite ke martensite perubahan volume sebesar 4.64% Unsur paduan, ternayat tidak ada unsur penstabil austenite yang jumlahnya signifikan tidak pengaruh Jangan semua sampel dari Komatsu. Bandingin sama AISI 1045 (baja karbon medium) dan HSLA. Karena kalo komatsu langsung, lamaaa jadi mending cari equivalennya aja. TTT diagram baja komatsu udah dibikin sama LIPI. Tapi belom dikasih rinci perihal fasanya. Cari TTT diagram AISI 1045 sama HSLA! Aquatensid E dan YP ternyata sama aja, kalo E dia pake nitride untuk meningkatkan ketahanan korosi Selain aquatensid YP sama feroquench 200, ada iloquench 500,700 sama oli. Olinya Iloquench 32, Isorapid 169 dan air hangat 40 C (ada 6 tema baru media quenching) Yang diganti Dio, dino, dwiki (mahasiswa B, C, D, E). Dio : mahasiswa D Dino : mahasiswa C Dwiki : mahasiswa B Adani : mahasiswa E (Lihat file dari bu myrna!!) Itung masing2 sampel!! Jadi sampel as QTT sama sampel yang as storing beda Sampel semua mahasiswa sama. Karakterisasi as QTT sama as storing 1 month Jadi saat heat treatment perlu dua sampel. Sampel 1 setelah QTT langsung karakterisasi, sampel 2 setelah QTT disimpan 1 bulan. Jadi as-quench buat barometer aja nanti kalo dibutuhkan.