Uploaded by Panji Pratama

Sample for Press Release Translation - Bahasa Indonesia

advertisement
Siaran Pers
Huawei Layangkan Gugatan Terhadap Pemerintah AS
Pemberlakuan Pembatasan Penjualan Bertentangan dengan Konstitusi Kongres
[Shenzhen, China, 8 Maret 2019] Huawei pada Kamis (7/3) secara resmi mengumumkan pihaknya
telah melayangkan gugatan ke pengadilan federal AS untuk menguji konstitusionalitas Ayat 889
Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional (National Defense Authorization Act/ NDAA) 2019.
Lewat gugatan tersebut, Huawei memohon kepada hakim untuk menerbitkan ketetapan bahwa
pembatasan yang diberlakukan kepada Huawei bertentangan dengan konstitusi, serta memohon
ditetapkannya putusan berkekuatan hukum untuk membatalkan pembatasan tersebut.
Guo Ping, Rotating Chairman Huawei (kelima dari kanan); Dr.Song Liuping, Senior Vice President dan Chief Legal Officer Huawei
(keempat dari kiri); John Suffolk, Senior Vice President and Global Cyber Security & Privacy Officer(GSPO) Huawei (ketiga dari kiri);
Glen D. Nager, Rekanan di Jones Day, Penasihat Utama untuk gugatan Huaewi (kedua dari kanan); Dr.Yang Chaobin, President
Huawei’s 5G Product Line (paling kanan); Li Dafeng, Executive Member of the Supervisory Board, Director of the ICT Infrastructure
Managing Board Office (lpaling kiri).
Rotating Chairman Huawei, Guo Ping mengatakan “Kongres Amerika Serikat telah berulang
kali gagal mengajukan bukti yang mendukung pembatasan terhadap produk Huawei sehingga
pihaknya memutuskan mengambil langkah hukum sebagai upaya terakhir yang sudah
sepantasnya dilakukan.
Siaran Pers
“Pelarangan itu tidak saja bertentangan dengan hukum, namun juga membatasi Huawei dari
sebuah persaingan yang adil yang pada akhirnya dapat merugikan konsumen di AS. Kami
mengharapkan pengadilan mengeluarkan putusan yang kami yakini akan memberikan
keuntungan kepada semua pihak, baik Huawei maupun warga Amerika.”
Gugatan ini diajukan ke Pengadilan Distrik AS di Plano, Texas. Mengutip materi gugatan yang
disampaikan, Ayat 889 Undang-Undang NDAA Tahun 2019 tidak hanya menghalangi semua badan
pemerintahan AS untuk membeli perlengkapan dan layanan Huawei, namun juga menghalangi
badan-badan tersebut terlibat dalam kontrak, atau memberikan hibah atau pinjaman kepada
pihak ketiga yang membeli perlengkapan atau layanan Huawei, tanpa melalui proses eksekutif
maupun yudisial. Pengaturan ini melanggar Klausa Bill of Attainder dan Klausa Due Process, serta
prinsip-prinsip Pemisahan Kekuasaan (Separation-of-Powers) yang dilindungi dalam Konstitusi AS,
karena Kongres membuat undang-undang tersebut, melaksanakannya, dan menyelenggarakan
kegiatan peradilan terkait dengannya.
Chief Legal Officer Huawei Song Liuping menekankan, “Ayat 889 disusun berdasarkan sejumlah
proposisi yang salah, tidak terbukti, dan tidak teruji. Bertentangan dengan premis undang-undang,
Huawei tidak dimiliki, dikendalikan, atau dipengaruhi oleh pemerintah China. Selain itu, Huawei
memiliki catatan dan program keamanan yang sangat memuaskan dan tepercaya. Sejauh ini tidak
ada bukti yang menyatakan sebaliknya.”
“Huawei bangga menjadi perusahaan yang paling terbuka, transparan, serta paling banyak
disoroti di dunia,” tegas John Suffolk, Global Cyber Security & Privacy Officer Huawei. “Pendekatan
keamanan Huawei yang dibangun melalui pengembangan serta penerapan desain telah
menciptakan standar keamanan yang tinggi dan terunggul di industri.”
Dari sudut pandang Huawei, pembatasan dalam NDAA ini akan mencegah pihaknya untuk
menyediakan teknologi 5G yang lebih canggih bagi konsumen di AS, bisa memperlambat
penerapan tekonologi 5G pada sektor komersial, dan berpeluang menghambat berbagai upaya
untuk meningkatkan kinerja jaringan 5G di Amerika Serikat. Lebih jauh lagi, pengguna jaringan di
wilayah-wilayah terpencil di Amerika Serikat akan dipaksa untuk memilih antara produk-produk
yang memperoleh pendanaan pemerintah atau produk-produk bermutu tinggi dengan biaya
terjangkau. Ini akan berpotensi menghambat proses peningkatan jaringan, sehingga kesenjangan
digital akan melebar. Yang lebih tidak diharapkan lagi, pembatasan atas Huawei ini akan menekan
persaingan yang justru menjadikan konsumen AS sebagai korbannya. Mereka harus membayar
lebih mahal untuk produk dengan mutu yang lebih rendah.
Analisis industri menunjukkan bahwa keterlibatan Huawei dalam persaingan dapat mengurangi
biaya infrastruktur nirkabel sebanyak 15% hingga 40%, atau setara dengan penghematan
sedikitnya US$20 miliar di Amerika Bagian Utara untuk empat tahun ke depan.
Siaran Pers
Guo Ping menambahkan, “Jika undang-undang ini bisa dibatalkan, sebagaimana seharusnya,
Huawei dapat menghadirkan lebih banyak teknologi tingkat lanjut bagi Amerika Serikat serta
mendukung pengembangan jaringan 5G terbaik di negara tersebut. Huawei akan dengan senang
hati menjawab kekhawatiran Pemerintah AS mengenai keamanan. Dengan menghapus
pelarangan melalui NDAA ini, Pemerintah AS akan memiliki fleksibilitas yang diperlukannya dalam
bekerja sama dengan Huawei untuk mencari solusi bagi masalah-masalah keamanan.”
-SelesaiTentang Huawei
Huawei merupakan penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) global terkemuka. Sebagai
perusahaan yang kuat dan bertanggung jawab, pengagas masyarakat informasi yang inovatif, dan
kontributor terhadap industri TIK, Huawei berkomitmen untuk membangun a Better Connected World
(Dunia yang Lebih Terhubung). Melalui dedikasi Huawei yang terfokus pada inovasi untuk pelanggan dan
kerja sama yang kuat, Huawei telah menciptakan kemampuan dan kekuatan end-to-end dalam bidang
carrier, enterprise, consumer, dan komputasi awan. 180.000 karyawan Huawei di seluruh dunia
berkomitmen untuk menciptakan nilai yang tinggi bagi operator telekomunikasi, perusahaan dan pelanggan.
Solusi, produk dan layanan TIK kami yang inovatif telah digunakan di lebih dari 170 negara, melayani lebih
dari sepertiga populasi dunia. Didirikan pada 1987, Huawei merupakan perusahaan swasta yang
sepenuhnya dimiliki oleh para karyawannya.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan mengunjungi Huawei secara online di www.huawei.com atau ikuti
kami di:
https://www.facebook.com/huaweiforindonesia/
https://www.instagram.com/huaweiforindonesia/
http://www.huawei.com/minisite/explore-indo/en/
Kontak Media:
Panji Pratama
PT Huawei Tech Investment
Mobile: +62 818 0787 6230
E-mail: panji.pratama@huawei.com
Download