ARAHAN MENTERI SOSIAL RI ACARA PENYALURAN BANTUAN PANGAN NON TUNAI DAN PROGRAM PKH, SERTA PENYERAHAN ALAT BANTU DISABILITAS SENSORIK NETRA DI BALAI REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS SENSORIK NETRA (BRSPDSN) MAHATMIYA TABANAN BALI DI BALAI REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS SENSORIK NETRA (BRSPDSN) MAHATMIYA TABANAN - BALI 15 November 2019 KEMENTERIAN SOSIAL RI 2019 ARAHAN MENTERI SOSIAL RI PENYALURAN BANTUAN PANGAN NON TUNAI DAN PROGRAM PKH, SERTA PENYERAHAN ALAT BANTU DISABILITAS SENSORIK NETRA DI BALAI REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS SENSORIK NETRA (BRSPDSN) MAHATMIYA TABANAN BALI 15 NOVEMBER 2019 Assalamualaikum wr.wb. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera Om Swastiastu, 1. Yang saya hormati, Dirjen Penanganan Fakir Miskin 2. Yang saya hormati, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial 3. Yang saya hormati, Dirjen Rehabilitasi Sosial 4. Yang kami hormati, Gubernur Bali 5. Yang Kami Hormati, Bupati Tabanan 6. Para Direktur Utama HIMBARA, 7. Para Pejabat Esselon II di lingkungan Kementerian Sosial RI; 8. Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali; 9. Kepala Dinas Sosial kabupaten Tabanan; 10. Kepala BRSPDSN Mahatmiya Tabanan; 11. Pendamping Bantuan Sosial Pangan, TKSK, Pendamping PKH, beserta undangan yang berbahagia. Kementerian Sosial hadir untuk membantu Presiden Republik Indonesia dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan Negara di bidang sosial, yang meliputi program rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial, dan penanganan fakir miskin. Masing-masing program memiliki kegiatan prioritasnya masing-masing. Dalam progam Rehabilitasi sosial, pada tahun 2019, dimulai kegiatan prioritas rehabilitasi sosial tingkat lanjut bagi penyandang disabilitas, termasuk disabilitas sensorik netra. Kegiatan ini dilaksanakan di dalam dan diluar balai/loka seperti Balai Rehabilitasi Sosial penyandang Disabilitas Sensorik Netra Mahatmiya Tabanan ini. Selain terapi, perawatan sosial, dan dukungan keluarga, intervensi dalam rehabilitasi sosial lanjut ini diberikan juga dalam bentuk bantuan sosial bertujuan (purposive social assistance) yang diberikan dalam bentuk uang, barang, dan/atau jasa. Hal ini dimaksudkan untuk membantu meningkatkan kemampuan fungsi sosial, kapabilitas sosial dan tanggung jawab sosial penerima manfaat sehingga siap kembali ke masyarakat. Dalam program penanganan fakir miskin, pada tahun 2017, Pemerintah telah mencanangkan uji coba Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT dengan sasaran terbatas. BPNT merupakan transformasi dari subsidi rastra ke Bantuan Sosial Pangan, tujuannya untuk meningkatkan efektivitas dan ketepatan sasaran penyaluran bantuan sosial serta mendorong keuangan inklusif. Hal ini sesuai dengan arahan Bapak Presiden agar bantuan sosial dan subsidi disalurkan secara non tunai melalui sistem perbankan. Dengan Bantuan Sosial Non Tunai selain meningkatnya transparansi dan akuntabilitas program, juga dapat mendukung perilaku produktif, belajar menabung dan mengenal perbankan. Pada program jaminan sosial, Kementerian Sosial telah melaksanakan Uji coba Bantuan Sosial Non-Tunai pada penyaluran Bantuan Sosial PKH dan Bantuan Pangan Non Tunai pada Program Bantuan Sosial Pangan. Pada Tahun 2017, telah dilakukan perluasan Bantuan Pangan Non Tunai pada peserta PKH kepada 1,2 juta peserta. Direncanakan pada tahun 2019 dilakukan perluasan Bantuan Pangan Non Tunai dan PKH sejumlah 15,6 Juta KPM. Sesuai dengan amanah Perpres RI nomor 63 Tahun 2017 tentang Penyaluran Bantuan Sosial secara Non Tunai dan untuk memudahkan Penyaluran bantuan sosial non tunai, Kementerian Sosial telah bekerjasama dengan Himpunan Bank Negara atau Himbara yaitu BNI, BRI, Bank Mandiri dan BTN sebagai Bank penyalur Bantuan Sosial. Penerima Bantuan Sosial Non Tunai diberikan Kartu Keluarga Sejahtera atau KKS, isi KKS itu bisa dibuatkan sejumlah dompet/ wallets untuk menerima beberapa bantuan sosial dalam satu kartu seperti bantuan Pangan Non Tunai, PKH, Bantuan Sosial LPG, Bantuan Sosial pupuk. Saat ini bantuan PKH dan BPNT sudah terintegrasi dalam satu kartu yang berlabelkan KKS. Bapak/ Ibu Hadirin Yang Berbahagia Mekanisme Penyaluran dana Bantuan Sosial disesuaikan dengan tujuan Program Bantuan Sosial itu sendiri, untuk Bantuan Sosial PKH dikarenakan tujuannya untuk aksesibilitas layanan pendidikan dan aksesibilitas layanan kesehatan, maka dana Bantuan Sosial PKH dapat ditarik tunai. Hal ini berbeda dengan BPNT, BPNT bertujuan diantaranya mengurangi beban pengeluaran KPM melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan dan memberikan nutrisi yang lebih seimbang kepada KPM. Sesuai dengan tujuan BPNT tersebut, maka BPNT tidak dapat ditarik tunai, tetapi setelah menerima dana BPNT di KKS, ibu pemegang KKS dapat membelanjakannya dengan bahan pangan yaitu beras dan telur di e-Warong atau Toko Pangan yang menjadi Agen Bank Himbara yang berada didekat rumahnya. Selain itu dengan BPNT, ibu pemegang KKS dapat memilih bahan pangan sesuai dengan kebutuhannya dan memilih kualitas dari bahan pangan yang tersedia, contohnya kalau di eWarong kualitas berasnya jelek, KPM dapat membeli di e-Warong lainnya yang kualitas berasnya bagus, begitu juga kalau ibu pemegang KKS ingin mengkonsumsi beras yang lebih bagus atau kualitas premium, ibu juga dapat membelinya, berbeda dengan subsidi rastra, ibu hanya menerima beras yang disediakan. Besaran dana BPNT sebesar Rp.110.000,per bulannya untuk setiap keluarga pemegang KKS. tetapi tetap tidak dapat ditarik tunai, hanya untuk belanja bahan pangan. Bapak/ Ibu Hadirin Yang Berbahagia Keberhasilan pelaksanaan BPNT, tidak hanya bagaimana dana BPNT itu disalurkan ke KPM, tetapi dimanfaatkan dengan membeli bahan pangan sesuai kebutuhan ibu pemegang KKS. Selain itu keberhasilan pelaksanaan BPNT juga berkat dukungan dan usaha keras pemerintah daerah dalam rangka menyukseskan program nasional Bantuan Sosial Pangan di Kabupaten / Kota. Berkenaan dengan hal tersebut tentunya ketersediaan e-Warong yang dalam hal ini terdiri dari e-Warong Kube, Toko Pangan yang menjadi agen Bank dan Rumah Pangan Kita (RPK) juga merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan BPNT. E-Warong KUBE merupakan Bantuan Sosial dari Kementerian Sosial berupa KUBE Jasa dan e-Warong KUBE yang bertujuan memberdayakan KPM untuk memiliki kemampuan sebagai subyek yang mengelola dana Bantuan Sosial. Sebelumnya keluarga penerima manfaat bantuan sosial sebagai objek yang hanya sebagai penerima bantuan sosial, tetapi dengan bantuan sosial KUBE Jasa dan eWarong, KPM diberikan penguatan untuk mengelola bantuan sosialnya sebagai agen Bank, yang dapat memfasilitasi penyaluran Bantuan Sosial bagi KPM lainnya. Selain itu bapak/ibu anggota KUBE juga dapat memasarkan produkproduk KUBEnya di e-Warong KUBE tersebut. Bapak/ Ibu Hadirin Yang Berbahagia Dukungan dan peran Pemerintah Daerah sangat penting untuk mensukseskan pelaksanaan BPNT, diantaranya dengan melaksanakan sosialisasi dan edukasi BPNT kepada KPM bekerjasama dengan Himbara sebagai Bank Penyalur, serta melaksanakan pengendalian dan pemantauan pelaksanaan BPNT di wilayahnya, termasuk menyediakan eWarong KUBE atau Toko Pangan yang menjadi agen Bank yang dapat dijangkau oleh KPM. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, pelaksanaan BPNT diharapkan berjalan dengan baik, dan memberikan manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan KPM. Saya ucapkan terimakasih kepada BI, HIMBARA, Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan dan pihak-pihak yang telah berperan aktif untuk mensukseskan pelaksanaan BPNT Tahun 2019 ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi upaya yang kita lakukan dan memberikan yang terbaik. Sekian dan terima kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb. Menteri Sosial RI Juliari P Batubara