REFLEKSI UMY
Dimanakah ketentraman bisa ditemukan diantara berjuta manusia jika setiap genggam nasi yang masuk mulut harus dibayar dengan martabat mereka? Akan teruskah dibiarkan sebuah bangsa yang pernah mengukir keluhuran, keagungan di abadabad lampaunya, merosot menjadi rombongan tukang catut, pencopet, pencuri, penipu dan menghabiskan sisa sejarahnya seperti kawanan serigala, saling mengakali dan saling menelan?
(Mahasiswa Indonesia: Amarah Suci, Editorial Mahasiswa
Indonesia edisi Jawa Barat, 19 Juni 1967)
• SITUASI POLITIK YANG MENGALAMI DEFISIT GAGASAN
KARENA TERJEBAK DALAM RUTINITAS (SURVAI)
• SITUASI KEBUDAYAAN YANG MENGALAMI PENDANGKALAN
IDE ALTERNATIF
• MEKARNYA ORGANISASI ORGANISASI KAUM MUDA YANG
MEMILIKI FUNGSI MOBILISASI KETIMBANG AGREGASI
GAGASAN-GAGASAN ALTERNATIF
• KEMBALINYA PENDIDIKAN DALAM SEMANGAT KAPITALISTIK
DAN FEODALISTIK DIMANA KEBEBASAN AKADEMIK KIAN
TERANCAM
Keadaan psikologis pemuda kita dewasa ini sangat tragis, meskipun semangat mereka berkobar-kobar, mereka sangat kebingungan dan ragu-ragu karena mereka tidak mempunyai pengertian tentang potensi dan persepektif perjuangan yang mereka lakukan…di antara mereka banyak yang berpegang pada semboyan Merdeka atau Mati. Jika mereka merasakan bahwa merdeka masih jauh dari pasti, dan mereka sendiri belum lagi menghadapi maut, mereka pasti dihinggapi kesangsian dan keragu-raguan. Obat untuk kesangsian ini umumnya dicari dalam aksi terus-menerus (Sjahrir)
• BIROKRATISASI KAMPUS DENGAN REZIM ADMINISTRASI
MEMBUAT GERAKAN DIKARANTINA DALAM AGENDA
KEPATUHAN
• PATRONASE DAN JARINGAN PARPOL MEMBUAT AGENDA
GERAKAN BERADAPTASI DENGAN ISU-ISU ELITE (PANGGUNG
UNTUK KAMPANYE POLITISI)
• KONFLIK ANTAR GERAKAN MAHASISWA YANG MEMICU
PERPECAHAN DI LEVEL TAKTIK DAN PEREBUTAN KADER
• INTERVENSI AGENDA-AGENDA MODAL YANG
MELUMPUHKAN POTENSI KRITIS KARENA DIGANTI OLEH
KESADARAN ADAPTASI
Saya berfikir, apa gunanya semua yang saya lakukan? Saya menulis, melakukan kritik. Makin lama makin banyak musuh saya dan makin sedikit orang yang mengerti saya. Dan kritik-kritik saya tidak mengubah keadaan. Jadi, apakah yang sebenarnya saya lakukan? Saya ingi menolong rakyat kecil yang tertindas, tapi kalau keadaan tidak berubah, apa gunanya kritik-kritik saya? Apa ini bukan semacam opini yang konyol? Kadangkadang saya merasa sungguh-sungguh kesepian
(Soe Hoek Gie)
• MAKIN TAK PERCAYANYA GERAKAN DENGAN METODE AKSI
MASSA KARENA DIANGGAP TAK MEMILIKI KEMAJUAN DAN
PELUANG MENANG
• TAK ADA PRIORITAS PERLAWANAN KARENA SEMUA AGENDA
PERLAWANAN DIPUSATKAN PADA KEPENTINGAN DAN ISU MEDIA
• TAK ADANYA METODE KREATIF GERAKAN KARENA SUMBER
KADERISASI DAN ANALISIS MASALAH TIDAK BERAKAR PADA
PERSOALAN RIIL
• MINIMNYA MEMBANGUN JARINGAN ANTAR GERAKAN KARENA
TERLANJUR DIPADATI OLEH STIGMA DAN PRASANGKA
• MOBILITAS AKTIVIS YANG TERBATAS KARENA SUMBER PEKERJAAN
TAK BANYAK TERSEDIA SEBAGAIMANA PADA ANGKATAN
SEBELUMNYA (PARPOL TERUS ANTRI KADER DAN LSM TAK
SEMUDAH MENCARI DONOR SEPERTI DULU)
Barangsiapa yang melihat kemunkaran, hendaknya ia mengubahnya dengan tangannya. Bila ia tidak mampu, ubahlah dengan lidahnya. Bila ia tidak mampu, ubahlah dengan hatinya.
Yang demikian itu iman yang paling lemah----MEMBANGUN
GERAKAN BERDASAR PADA TAHAPAN: ORGANISASI,
PROPAGANDA DAN KEYAKINAN MILITAN
• ANAK-ANAK MUDA YANG DIBANGUN DALAM SITUASI EKONOMI
DAN KEBUDAYAAN YANG KAPITALISTIK-MEMILIKI PENGALAMAN
LEBIH GLOBAL
• ANAK-ANAK MUDA YANG BERORIENTASI PADA KEBERHASILAN
MATERIAL DENGAN BASIS POPULARITAS
• ANAK-ANAK MUDA YANG MEMILIKI KEBERANIAN MENEMPUH
RESIKO GUNA PEMENUHAN RASA IDENTITAS
• ANAK-ANAK MUDA YANG MEMPUNYAI KECAKAPAN
TEKHNOLOGIS DENGAN KEMAMPUAN IMAGINASI YANG KAYA
• ANAK-ANAK MUDA YANG MENOLAK HIERARKHI, BIROKRASI
DENGAN SEMANGAT PADA PENGAKUAN ATAS HAK DAN EGALITER
Bukanlah teori, tapi perbuatanlah yang mengubah dunia
(Muso)
Harus ada perlawanan, entah dengan cara apa, dan jangan sampai kita ditundukkan olehnya
(Albert Camus)
• KADERISASI PADA LEVEL YANG TIDAK LAGI BIROKRATIS DAN
BERJENJANG SEHINGGA ADA KELUASAN KREATIVITAS SERTA
JARINGAN
• PROPAGANDA PADA SEMUA ELEMEN MENGENAI SITUASI
SOSIAL UNTUK MEMUDAHKAN KONSOLIDASI DAN
PENGUATAN BASIS PERLAWANAN
• PERLUASAN RUANG PARTISIPASI POLITIK SEHINGGA
PENGARUH GERAKAN BISA SECARA EFEKTIF MENJANGKAU
PADA KHALAYAK YANG LEBIH UMUM
• MERUMUSKAN AGENDA-AGENDA STRATEGIS TERUTAMA
SUKSESI KEPEMIMPINAN POLITIK DAN MENDORONG
PERLUASAN PERLAWANAN BERSAMA RAKYAT
1.
Sulasmi: profesi dosen yang kurang suka berorganisasi? Dosen yang baik (memberi inspirasi, mengajak berpetualang, meneguhkan keyakinan)
2.
Fitra: Replikasi Gerakan? Mendorong keluat atau bercokol kampus?
3.
Aslan: Guncangan ekologis?izin usaha pertambangan? Membangun jembatan antara rakyat dengan gerakan? Kesadaran organik?
4.
Abdul Latif: metode gerakan?
5.
Riri: Ketika mahasiswa di kampus dituntut untuk belajar? Ekologi hutan malah menghancurkan hutan?
6.
Dalili: Iman itu proyek kebaikan? Organisasi mahasiswa ketergantungan? Patronase? Format gerakan rakyat ekologi?
7.
Mukhlis: gerakan mahasiswa melawan korporasi?