Teknologi Mineral 1.1 Sumber-sumber bahan baku: 1. Baterai bekas [1] 2. Spent Catalyst Residual Catalytic Cracker (RCC) Tabel 2. Komposisi RCC yang dianalsis menggunakan XRF[2] 3. Mineral[3] Pertambangan di Papua, tepatnya di Tembagapura memiliki kadar rata-rata 1,2% tembaga dan 0,5 g / ton emas. 4. Kabel listrik bekas[4] Berdasarkan penelitian Lambert, kabel listrik mengandung 4,9% Cu dan 0,6% Al. Selain itu, kabel listrik juga terbuat dari beragai macam plastik terutama PVC dan PER, dan juga EFTE, PET dan PU. Ukuran partikelnya lebih kecil dari 5 mm setelah mengalami tahap preparasi. 1.2 Seleksi proses yang digunakan: 1.3 Nilai ekonomis tembaga Daftar Pustaka [1] [2] [3] [4] Hidayat, M. I., and Suprapto. (2017). Pemisahan Mangan Dioksida dari Limbah Pasta Baterai dengan Metode Elektrolisis. Jurnal Sains dan Seni ITS, 6, 2337-3520. Ermawati, R., Bumiarto, Rumondang, I., Oktarina, E., and Naimah, S. (2016). Pyrolysis of Polyethylene Waste: Effect of Residue Catalytic Cracking (RCC) and Zeolit Catalyst on Crude Oil Quality. Jurnal Kimia Kemasan, 38, 47-54. Anonim. Grasberg Open Pit Copper Mine. www.miningtechnology.com/projects/grasbergopenpit, diakses pada Oktober 2019. Lambert, F., Gaydardzhiev, S., Léonard, G., Lewis G., Bareel, P. F.,and Bastin, D. (2015). Copper leaching from waste electric cables by biohydrometallurgy. Miner Engineering.