Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Analysis and Discussion Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Report Manajemen Risiko Risk Management Perusahaan menyadari bahwa risiko telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam setiap proses bisnis yang dijalankan Perusahaan. Dampak dari risiko tersebut secara signifikan dapat mempengaruhi kestabilan Perusahaan, yang tentu saja melekat pada semua aktivitas dan pengambilan keputusan dalam menjalankan bisnis. The company realizes that risk has become an integral part of every business process run by the Company. The impact of these risks can significantly affect the stability of the Company, which obviously influences all activities and decision making in conducting business. Sistem dan Infrastruktur Manajemen Risiko Risk Management System and Infrastructure Perusahaan yang mampu mengelola risiko dengan baik dipandang telah memiliki kemampuan sensitif untuk mendeteksi risiko, memiliki fleksibilitas untuk merespon risiko dan menjamin kapabilitas sumber daya untuk melakukan tindakan guna mengurangi tingkat risiko, sedangkan yang tidak dapat mengelola risiko dengan baik, akan menyebabkan terjadinya pemborosan sumber dana dan waktu serta tidak tercapainya tujuan perusahaan. Companies that are able to manage risk properly are considered to have a sensitive ability in detecting risks, have the flexibility to respond to risks, and ensure the capability of resources to take action to reduce the level of risk, while those who cannot manage risk properly will cause waste of resources and time and failure to achieve company goals. Sistem manajemen risiko yang diterapkan di PT. Asuransi BRI Life meliputi tahapan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Proses manajemen risiko tersebut dilakukan terhadap faktor-faktor risiko kuantitatif maupun kualitatif yang berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi keuangan PT. Asuransi BRI Life. 1. Identifikasi Identifikasi risiko dilakukan dengan menganalisis seluruh jenis dan karakteristik risiko yang terdapat pada setiap kegiatan usaha PT. Asuransi BRI Life. 2. Pengukuran Sistem pengukuran Risiko digunakan untuk mengukur Eksposur Risiko PT. Asuransi BRI Life sebagai acuan untuk melakukan pengendalian. Pengukuran dilakukan secara berkala baik untuk produk dan lini usaha maupun produk dan aktivitas bisnis. 3. Pemantauan PT. Asuransi BRI Life memiliki sistem dan prosedur pemantauan, antara lain mencakup pemantauan terhadap besarnya eksposur Risiko, toleransi Risiko, dukungan dana limit internal, dan hasil stress testing maupun konsistensi pelaksanaan dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Pemantauan dilakukan baik oleh unit pelaksana maupun oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko. Hasil pemantauan disajikan dalam laporan berkala yang disampaikan kepada Manajemen dalam rangka mitigasi Risiko dan tindakan yang diperlukan. 4. Pengendalian Proses pengendalian risiko dilaksanakan dengan memerhatikan sistem pengendalian internal PT. Asuransi BRI Life yang disusun sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan bertujuan untuk mengelola risiko tertentu yang dapat membahayakan kelangsungan usaha The risk management system applied at PT. Asuransi BRI Life covers the stages of identification, measurement, monitoring, and control or in accordance with applicable regulations. The risk management process is carried out on quantitative and qualitative risk factors that significantly influence the financial condition of PT. Asuransi BRI Life. Perusahaan senantiasa berusaha memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan, namun dalam praktik bisnis, unsur ketidakpastian baik berasal dari lingkungan internal maupun eksternal dapat memberi pengaruh terhadap pencapaian tujuan Perusahaan. Unsur-unsur ketidakpastian menjadi semakin besar akibat perubahan iklim bisnis yang semakin cepat dan kompleks. Unsur ketidakpastian merupakan risiko bisnis yang tidak mungkin dihindari, namun harus dikelola melalui suatu mekanisme yang dinamakan Manajemen Risiko. The company always strives to provide maximum benefits to shareholders and stakeholders; however, in business practices, the uncertainty both from internal and external environments can influence the achievement of the Company’s targets. The elements of uncertainty are getting bigger due to changes in the business situation that are rapid and complex. The uncertainty is a business risk that cannot be avoided but must be managed through a mechanism known as Risk Management. 1. 2. 3. 4. Identification Risk identification is carried out by analyzing all types and characteristics of risks found in each business activity of PT. Asuransi BRI Life. Measurement The Risk measurement system is used to measure the Risk Exposure of PT. Asuransi BRI Life as a reference for controlling. Measurements are performed regularly both for products and business lines and products and business activities. Monitoring PT. Asuransi BRI Life has monitoring systems and procedures, including monitoring the magnitude of risk exposure, risk tolerance, internal limit funding support, and the results of stress testing as well as the consistency of implementation with established policies and procedures. Monitoring is carried out both by the implementing unit and by the Risk Management Unit. The results of monitoring are presented in periodic reports submitted to Management in order to mitigate risks and actions needed. Control The risk control process is carried out by taking into account the internal control system of PT. Asuransi BRI Life is compiled in accordance with applicable regulations and aims to manage certain risks which can endanger the sustainability of the company’s business. Risk control ANNUAL REPORT 2018 PT ASURANSI BRI LIFE 195 Ikhtisar Utama Main Overview Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Fungsi Penunjang Bisnis Supporting Business Manajemen Risiko Supporting Organs of the Board of Director perusahaan. Prosedur dan metodologi pengendalian risiko ditetapkan oleh Direksi dengan memerhatikan kompleksitas usaha, kondisi implementasi dan kemampuan sistem manajemen risiko internal serta ketentuan yang berlaku. procedures and methodologies are determined by the Board of Directors by taking into account the business complexity, implementation conditions and internal risk management system capabilities, and applicable regulations. Penerapan prioritas dan cara pengendalian risiko mempertimbangkan pemetaan risiko inheren perusahaan melalui analisis terhadap besarnya potensi kerugian finansial dan kemungkinan kejadian risiko serta pertimbangan asas manfaat dan biaya. Prioritas utama dalam mitigasi yaitu terhadap risiko yang memiliki dampak kerugian tinggi atau frekuensi kejadian tinggi. Mitigasi dilakukan dalam bentuk penyempurnaan dan pelaksanaan pengendalian risiko. The application of priority and risk control methods considers mapping the inherent risks of the company through analysis of the magnitude of the potential financial losses and the possibility of risk events and consideration of the principles of benefits and costs. The main priority in mitigation is the risk that has a high impact or high frequency of impact. Mitigation is carried out in the form of improvement and implementation of risk control. Proses pengendalian risiko PT. Asuransi BRI Life memerhatikan hal-hal sebagai berikut, yaitu: a. Memiliki metode pengendalian atas Risiko dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan; b. Proses pengendalian Risiko yang diterapkan disesuaikan dengan eksposur Risiko maupun tingkat Risiko yang akan diambil dan toleransi Risiko; c. Mengendalikan risiko antara lain dengan cara melindungi nilai, mitigasi risiko, dan penambahan modal untuk menyerap potensi kerugian; d. Memiliki kerangka kerja yang responsif terhadap perubahan yang terjadi akibat jenis Risiko; e. Melakukan penilaian sendiri (self assessment) atas kecukupan Manajemen Risiko secara teratur yang memuat penilaian terhadap tingkat solvabilitas yang ada; The risk control process of PT. Asuransi BRI Life pays attention to the following matters: a. Having a method of controlling risk with reference to the policies and procedures that have been set; Tingkat Maturity Implementasi Manajemen Risiko Adapun tingkat maturity implementasi Manajemen Risiko Perusahaan, pada tahun 2018 yang telah dianalisa dengan menggunakan framework ISO 31000 berada pada level Repeatable. Basic Initial Level 1 0-15 % Level 2 16-50 % Minimnya kesadaran organisasi menerapkan manajemen risiko Belum ada pendekatan terstruktur dalam mengelola ketidakpastian Telah muncul kesadaran organisasi untuk mengelola ketidakpastian Sudah melakukan pendekatan terstruktur dalam mengelola ketidakpastian b. c. d. e. The applied risk control process is adjusted to the risk exposure and the level of risk to be taken and risk tolerance; Controlling risk, among others, by protecting values, mitigating risks, and increasing capital to absorb potential losses; Having a framework that is responsive to changes that occur due to the type of risk; Conducting self-assessment of the adequacy of Risk Management on a regular basis which contains an assessment of the level of solvency that exists; Level of Maturity Risk Management Implementation The maturity level of the implementation of Corporate Risk Management in 2018 which was analyzed using the ISO 31000 framework is at the Repeatable level Repeatable Managed Best Practice Level 4 76-90 % Level 5 91-100 % Tingkat Pencapaian I Level Achievement 196 Level 3 51-75 % Manajemen risiko telah terintegrasi kedalam proses bisnis organisasi Organisasi telah memiliki struktur tata kelola risiko yang jelas Proses pengelolaan risiko telah berjalan berulang PT ASURANSI BRI LIFE LAPORAN TAHUNAN 2018 Organisasi telah mengelola ketidakpastian secara sistematis, terstruktur dan tepat waktu Organisasi telah mengembangkan budaya sadar risiko Organisasi telah mengelola ketidakpastian secara sistematis, terstruktur, dan tepat waktu Organisasi telah mengembangkan budaya sadar risiko Organisasi telah menggunakan manajemen risiko secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja organisasi Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Analysis and Discussion Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Report Manajemen Risiko Supporting Organs of the Board of Director Basic Initial Level 1 0-15 % Level 2 16-50 % Repeatable Managed Best Practice Level 4 76-90 % Level 5 91-100 % Tingkat Pencapaian I Level Achievement The lack of awareness of organizations implementing risk management No structured approach to managing uncertainty Organizational awareness has emerged to manage uncertainty Already carried out a structured approach to managing uncertainty Level 3 51-75 % Risk management has been integrated into the organization’s business processes The organization has a clear risk governance structure The risk management process has been repeated Organizations have managed uncertainty in a systematic, structured, and on-time The organization has developed a risk awareness behavior. Organizations manage uncertainty in a systematic, structured, and on-time The organization has developed a risk awareness behavior Organizations have used risk management effectively and efficiently to improve organizational performance Perusahaan senantiasa untuk menanamkan budaya sadar risiko kepada seluruh insan BRI Life dengan memberikan pemahaman yang memadai mengenai faktor-faktor risiko yang terkait dengan pekerjaan atau fungsinya sehari-hari. Dalam berbagai rapat evaluasi dari tingkat paling rendah sampai dengan tingkat Direksi, dibahas peluang risiko yang berpotensi mengganggu hasil akhir. The company consistently instills a risk awareness culture to all BRI Life elements by providing an adequate understanding of risk factors related to their work or daily functions. In various evaluation meetings from the lowest level to the level of the Board of Directors, risk opportunities are discussed that have the potential to disrupt the final results. Pelaksanaan Risk Assessment Risk Assessment Implementation 2. 2. 1. 3. 4. 5. 6. 7. Seluruh pegawai di Unit Kerja Manajemen Risiko telah memiliki sertifikasi Manajemen Risiko. Sosialisasi Manajemen Risiko ke seluruh pegawai (Supervisor dan Staf). Pendidikan Manajemen Risiko bagi para DORO (Dedicated Operational Risk Officer) yang merupakan Fungsi Manajemen Risiko di masing-masing Unit Kerja. Sosialisasi Kebijakan Anti Fraud ke seluruh Kepala Divisi. Pelaksanaan Risk Monitoring Committee (RMC) Triwulanan. Ikut serta dalam Risk Monitoring Committee (RMC) Terintegrasi. Pelaksanaan Forum Manajemen Risiko oleh para DORO (Dedicated Operational Risk Officer). Sertifikasi Manajemen Risiko 3. 4. 5. 6. 7. All employees in the Risk Management Work Unit have Risk Management certification. Risk Management Socialization to all employees (Supervisors and Staff). Risk Management Education for DORO (Dedicated Operational Risk Officer) which is a Risk Management Function in each Work Unit. Socialization of Anti-Fraud Policies to All Division Heads. Quarterly Implementation of the Risk Monitoring Committee (RMC). Participation in the Integrated Risk Monitoring Committee (RMC). Implementation of the Risk Management Forum by the DORO (Dedicated Operational Risk Officer). Risk Management Certification Tabel Sertifikasi Manajemen Risiko Level Sertifikasi Certification Level 1. Risk Management Certification Jabatan Position Jumlah Pegawai Number of Employee 1 CRMO Head of Risk Management Wakil Kepala Divisi I Deputy of Division Head Kepala Bagian Manajemen Risiko I Head of Risk Management Division Wakil Kepala Bagian Manajemen Risiko I Deputy of Risk Management Division Head Pelaksana I Implementation CRMP Kepala Divisi Perencanaan StrategisvHead of Planning Strategy Division 1 CRGP Dewan Direksi I Board of Directors Kepala Divisi I Division Head Group Head Staff Khusus Komisaris I Specially Staff of Commissioner Staff Khusus Direksi I Speacially Staff of Directors 2 30 1 1 1 AMRP Dewan Direksi I Board of Directors 1 Hasil Review yang Dilakukan atas Sistem Manajemen Risiko pada Tahun 2018 Penerapan Enterprise Risk Management di BRI Life dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi Nokep: S.102/DIR/DMR/ ERM/X/2018 tanggal 9 Oktober 2018 tentang Penerapan Kebijakan Enterprise Risk Management (ERM) PT Asuransi BRI Life. 1 1 2 Review Results of the Risk Management System in 2018 The implementation of Enterprise Risk Management at BRI Life is stated in the Board of Directors Decree: S.102/DIR/ DMR/ERM/X/2018 dated October 9, 2018, concerning the Implementation of PT Asuransi BRI Life Enterprise Risk Management (ERM). ANNUAL REPORT 2018 PT ASURANSI BRI LIFE 197 Ikhtisar Utama Main Overview Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Fungsi Penunjang Bisnis Supporting Business Manajemen Risiko Supporting Organs of the Board of Director Adapun maksud dari penerapan kebijakan ERM ini adalah: 1. Penerapan standar ERM ini diberlakukan untuk aktivitas operasional, produk, jasa, dan aktivitas bisnis perusahaan lainnya dan penerapan ERM ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan keputusan manajemen. 2. Penerapan standar ERM tersebut dilakukan dengan melaksanakan Risk Architecture standar ERM ISO 31000:2018. Risk Architecture standar ERM ISO 31000:2018 ini diatur dalam Prosedur Pelaksanaan ERM standar ERM ISO 31000:2018 yang juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan kebijakan ini. 3. Penerapan standar ERM adalah tidak dimaksudkan untuk menghilangkan risiko secara total, melainkan untuk memberikan sarana terstruktur untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan melakukan penanganan risiko yang terdapat dalam semua aktivitas perusahaan. 4. Penerapan standar ERM memerlukan adanya keseimbangan antara biaya untuk mengelola risiko dan menangani risiko dan manfaat yang diantisipasi yang akan diperoleh perusahaan. 5. Penerapan standar ERM merupakan elemen pokok dalam kerangka tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dan merupakan bagian integral dari proses bisnis dan praktek manajemen yang baik. 6. Maksud dari penerapan standar ERM ini adalah menjadikan manajemen risiko sebagai bagian dari praktek proses bisnis melalui proses aktivitas yang diterima, proses kaji ulang, dan pengendalian manajemen yang memberikan nilai tambah yang signifikan kepada perusahaan dan tidak dimaksudkan menerapkan manajemen risiko sebagai persyaratan tambahan yang tidak memberikan nilai tambah bagi perusahaan. The purpose of implementing this ERM policy is: 1. The implementation of the ERM standard applies to operational activities, products, services and other business activities of companies and the application of ERM is an integral part of management decisions. 2. The implementation of the ERM standard is carried out by implementing the ERM ISO 31000: 2018 standard Risk Architecture. This ERM ISO 31000: 2018 Risk Architecture standard is regulated in the Procedure for ERM ISO 31000: 2018 standard ERM Implementation which is also an integral part of this policy. 3. The implementation of the ERM standard is not intended to eliminate risk in total, but rather to provide a structured means to identify, analyze, evaluate, and handle risks contained in all company activities. Sedangkan tujuan dari kebijkan ERM ini sebagai berikut: 1. Kebijakan ERM Standar Internasional ISO 31000:2018 ini dikeluarkan dengan tujuan bahwa aktivitas di PT. Asuransi BRI Life dilaksanakan sesuai dengan level Risk Appetite dan Risk Tolerance Direksi untuk melindungi perusahaan dan reputasinya. 2. Penetapan Prinsip dan Proses ERM Standar Internasional ISO 31000:2018 ke dalam penyusunan strategi dan proses operasional sehari-hari merupakan hal yang penting untuk mencapai tujuan stratejik atau KPI secara proaktif dengan menjaga keseimbangan antara mitigasi ancaman dan mengeksploitasi peluang bisnis. 3. Kebijakan ini menetapkan Kerangka ERM Standar Internasional ISO 31000:2018 menjadi Kerangka Penerapan Manajemen Risiko di PT. Asuransi BRI Life. While the purpose of this ERM policy is as follows: 1. This International Standard ERM Policy ISO 31000: 2018 was issued with the aim that the activities at PT. Asuransi BRI Life is carried out in accordance with the Board of Directors’ Risk Appetite and Risk Tolerance level to protect the company and its reputation. 2. Determining the Principles and Processes of ERM International Standards ISO 31000: 2018 into the preparation of daily operational strategies and processes is essential for proactively achieving strategic goals or KPIs by maintaining a balance between mitigating threats and exploiting business opportunities. 3. This policy establishes the International Standard ERM Framework ISO 31000: 2018 into a Framework for Implementing Risk Management at PT. Asuransi BRI Life. Di Triwulan III 2018 BRI Life telah memiliki Enterprise Risk Management System (ERMS) untuk mendukung penerapan manajemen risiko di seluruh unit kerja BRI Life. Uji coba implementasi ERMS melibatkan seluruh level Kepala Bagian, Kepala Divisi serta Direksi. Implementasi ERMS dimulai dengan aktivitas penentuan tujuan stratejik dan KPI dari setiap risk owner di Divisi, Bagian, dan Unit Kerja lainnya. Tujuan stratejik dan KPI dari setiap risk owner di Divisi, Bagian, dan Unit Kerja lainnya diperoleh dari hasil cascading tujuan stratejik dan KPI PT. Asuransi BRI Life untuk Direksi, yang kemudian dijadikan tujuan stratejik dan KPI atau Kontrak Since The Quarter III of 2018, BRI Life has already owned an Enterprise Risk Management System (ERMS) to support the implementation of risk management in all BRI Life work units. The trial of the implementation of the ERMS involved all levels of the Head of Division, Head of Division and Directors. ERMS implementation starts with the activity of determining strategic goals and KPIs from each risk owner in the Division, Section, and other Work Units. The strategic and KPI objectives of each risk owner in the Division, Section, and other Work Units are obtained from the results of cascading the strategic objectives and KPI of PT.BRI Life Insurance for Directors, which is then 198 PT ASURANSI BRI LIFE LAPORAN TAHUNAN 2018 4. 5. 6. Implementing the ERM standard requires a balance between the costs of managing risk and dealing with the risks and anticipated benefits that the company will obtain. The implementation of ERM standards is a key element in the framework of good corporate governance and is an integral part of business processes and good management practices. The purpose of implementing this ERM standard is to make risk management a part of business process practice through the process of received activities, review processes, and management controls that provide significant added value to the company and are not intended to implement risk management as an additional requirement that does not provide value added to the company. Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Analysis and Discussion Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Report Manajemen Risiko Supporting Organs of the Board of Director Kerja bagi risk owner. Selanjutnya, setelah risk owner memiliki tujuan stratejik dan KPI yang menjadi tanggung jawabnya, risk owner melakukan Aktivitas Analisis Konteks. Kegiatan yang dilakukan dalam uji coba penerapan ERMS yakni: • Seminar ERM bagi Direksi dan Kepala Divisi pada tanggal 1 Agustus 2018. • Workshop Implementasi ERMS bagi seluruh Kabag pada tanggal 24-27 Juli 2018. used as a strategic objective and KPI or a Work Contract for the risk owner. Furthermore, after the risk owner had the strategic objectives and KPI that is his responsibility, the risk owner conducts Context Analysis Activities. Activities carried out in the trial of the implementation of ERMS were: • ERM Seminar for Directors and Head of Divisions on August 1, 2018. • ERMS Implementation Workshop for all Section Heads on July 24-27 2018. Hasil dari uji coba sistem, telah tersedianya informasi berupa: 1. Penetapan Ruang Lingkup, Penyusunan Analisis Konteks, dan Kriteria Risiko berupa Risk register per unit kerja yang merupakan mekanisme utama dalam menyajikan, memberikan informasi atau laporan dari proses aktivitas usaha dan operasional untuk memastikan bahwa risk management plan telah disusun sebagai bagian perencanaan strategi dalam penyusunan RKAP dan RJPP. 2. Risk Assessment yang terdiri dari: a. Identifikasi Risiko b. Analisis Risiko c. Evaluasi Risiko 3. Analisis Penanganan Risiko 4. Pemantauan dan Kaji Ulang 5. Pencatatan dan Pelaporan The results of the system trial provide information in the form of: 1. Determination of Scope, Compilation of Context Analysis and Risk Criteria in the form of a Risk register per work unit which is the main mechanism in presenting, providing information or reports from the business activity and operational processes to ensure that the risk management plan has been prepared as part of strategic planning in the preparation of RJPP. 2. Risk Assessment consists of: a. Risk Identification b. Risk Analysis c. Risk Evaluation 3. Risk Management Analysis 4. Monitoring and Reviewing 5. Recording and Reporting Pada prinsipnya ERMS dapat diimplementasikan di BRI Life. Sistem ini sangat customise sehingga dapat mengakomodir masukan dari beberapa unit kerja untuk menambahkan beberapa kriteria dalam sistem tersebut sehingga fitur dalam sistem tersebut lebih komprehensif. Ke depannya ERMS diharapkan dapat memberikan laporan per periode kepada Direksi berupa: 1. Laporan Bulanan Salah satu fungsi dari laporan bulanan adalah Direksi perlu mendapatkan informasi dari Manajemen tentang perkembangan terkini dari mitigasi risiko atas aktivitas operasional dan potensi eksposur kerugian sebagaimana yang telah diidentifikasi dalam penerapan ERM, termasuk yang disampaikan dalam laporan top risks PT. Asuransi BRI Life. 2. Laporan Triwulanan Selain dari laporan bulanan, Direksi perlu mendapatkan laporan execption reports tentang pelaksanaan risk treatments yang tidak sesuai dengan risk mitigation plan. 3. Laporan Semesteran Selain dari laporan bulanan dan triwulanan, Direksi perlu mendapatkan laporan efektivitas kinerja pelaksanaan ERM di seluruh Divisi, Bagian atau Unit Kerja lainnya. 4. Laporan Tahunan Selain dari laporan bulanan, triwulanan, dan semesteran, Direksi perlu mendapatkan laporan yang meliputi: a. Identifikasi top risks PT. Asuransi BRI Life. b. Program risk treatment top risks PT. Asuransi BRI Life. c. Laporan Risk Tolerance dan Risk Appetite PT. Asuransi BRI Life termasuk Laporan Posisi TEAR PT. Asuransi BRI Life atau RBC relatif terhadap perusahaan asuransi lainnya. d. Laporan realisasi vs expected residual risks PT. Asuransi BRI Life. e. Laporan assurance audit internal atas efektivitas dan compliance penerapan ERM oleh risk owner. Generally, ERMS can be implemented at BRI Life. This system is highly customizable so it can accommodate recommendation from several work units to add several criteria in the system so that the features in the system are more comprehensive. In the future ERMS is expected to provide reports per period to the Board of Directors in the form of: 1. Monthly report One function of the monthly report is that the Board of Directors needs to obtain information from Management about the latest developments in risk mitigation operational activities and potential loss exposure as identified in the implementation of ERM, including those submitted in the top risks report of PT.BRI Life Insurance. 2. Quarterly Report Apart from monthly reports, Directors need to get execption reports on the implementation of risk treatments that are not in accordance with the risk mitigation plan. Semester Report In addition to the monthly and quarterly reports, the Directors need to obtain a report on the effectiveness of ERM implementation in all Divisions, Sections or other Work Units. Annual report Apart from monthly, quarterly, and semester reports, Directors need to get a report that includes: a. Top risks identification of PT.BRI Life Insurance. b. Risk treatment program top risks PT.BRI Life Insurance. c. Reports Risk Tolerance and Risk Appetite of PT. Asuransi BRI Life includes the TEAR Position Report of PT. Asuransi BRI Life or RBC relative to other insurance companies. d. Realization vs expected residual risks of PT. Asuransi BRI Life. e. The internal audit assurance report on the effectiveness and compliance of ERM implementation by the risk owner. 3. 4. ANNUAL REPORT 2018 PT ASURANSI BRI LIFE 199 Ikhtisar Utama Main Overview Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Fungsi Penunjang Bisnis Supporting Business Manajemen Risiko Supporting Organs of the Board of Director Laporan-laporan ini disusun oleh setiap risk owner dan dikonsolidasikan ke level Divisi dan Bagian untuk disampaikan kepada Divisi Manajemen Risiko dan selanjutnya diproses dan disampaikan kepada Direksi. These reports are prepared by each risk owner and consolidated to the Division and Division levels to be submitted to the Risk Management Division and subsequently processed and submitted to the Directors. Profil Risiko Tahun 2018 dan Mitigasinya Risk Profile for 2018 and its Mitigation Risiko-risiko yang dihadapi PT Asuransi BRI Life meliputi: 1. Risiko Strategi Risiko Strategi adalah potensi kegagalan PT. Asuransi BRI Life dalam merealisasikan kewajiban kepada Pemegang Polis/Tertanggung/Nasabah akibat ketidaklayakan atau kegagalan dalam melakukan perencanaan, penetapan dan pelaksanaan strategi, pengambilan keputusan bisnis yang tepat, dan/atau kurangnya respon perusahaan terhadap perubahan eksternal. Risiko Strategi bersumber dari strategi yang dimiliki dan dijalankan tidak sesuai dengan posisi strategis perusahaan. 2. Risiko Operasional Risiko Operasional adalah potensi kegagalan PT. Asuransi BRI Life dalam merealisasikan kewajiban kepada tertanggung dan pemegang polis sebagai akibat ketidaklayakan atau kegalalan proses internal, manusia, sistem teknologi informasi, dan/atau adanya kejadian yang berasal dari luar lingkungan PT. Asuransi BRI Life. 3. Risiko Aset dan Liabilitas Risiko Aset dan Liabilitas adalah risiko yang terjadi karena adanya potensi kegagalan dalam pengelolaan aset dan pengelolaan liabilitas Perusahaan Asuransi, yang menimbulkan kekuarangan dana dalam pemenuhan kewajiban Perusahaan Asuransi kepada pemegang polis atau kewajiban reasuransi. 4. Risiko Kepengurusan Risiko Kepengurusan adalah risiko kegagalan PT. Asuransi BRI Life dalam mencapai tujuan perusahaan akibat kegagalan perusahaan dalam memelihara komposisi terbaik pengurus yang memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi. Pengurus dalam risiko kepengurusan meliputi Direksi dan Dewan Komisaris. 5. Risiko Tata Kelola Risiko Tata Kelola adalah potensi kegagalan dalam pelaksanaan tata kelola yang baik (good governance), ketidaktepatan gaya manajemen, lingkungan pengendalian dan perilaku dari setiap pihak yang terlibat langsung atau tidak langsung dengan perusahaan. 6. Risiko Dukungan Dana Risiko Dukungan Dana adalah risiko yang muncul akibat ketidakcukupan dana/modal pada perusahaan, termasuk kurangnya akses tambahan dana/modal dalam menghadapi kerugian atau kebutuhan dana/modal yang tidak terduga. 7. Risiko Asuransi Risiko Asuransi adalah potensi kegagalan PT. Asuransi BRI Life untuk memenuhi kewajiban kepada tertanggung dan pemegang polis sebagai akibat dari ketidakcukupan proses seleksi risiko (underwriting), penetapan premi (pricing), penggunaan reasuransi, dan/atau penanganan klaim. Profil Risiko PT Asuransi BRI Life tahun 2018 Secara komposit nilai profil risiko sebesar 1.34 dengan tingkat risiko Sedang Rendah. Adapun rincian nilai risiko per masing-masing risiko sebagai berikut: 200 PT ASURANSI BRI LIFE LAPORAN TAHUNAN 2018 The risks faced by PT Asuransi BRI Life include: 1. Strategy Risk Strategy Risk is the potential failure of PT. Asuransi BRI Life in realizing the obligation to the Policy Holder/Insured/ Customer due to unworthiness or failure in planning, determining and implementing strategies, making appropriate business decisions, and/or lacking the company’s response to external changes. Strategic risk sourced from the strategy that is owned and executed is not in accordance with the company’s strategic position. 2. Operational Risk Operational Risk is the potential failure of PT. Asuransi BRI Life in realizing the obligations to the insured and policyholders as a result of the inability or negligence of internal processes, human, information technology systems, and/or the occurrence of events originating from outside the PT. Asuransi BRI Life. 3. Asset and Liability Risk Asset and Liability Risk is a risk that occurs due to potential failure in asset management and management of liability of an Insurance Company, which creates a lack of funds in fulfilling the obligations of the Insurance Company to policyholders or liability reinsurance. 4. Management Risk Management Risk is the risk of failure of PT. Asuransi BRI Life in achieving the company’s goals due to the failure of the company to maintain the best composition of managers who have high competence and integrity. Management in management risk includes the Board of Directors and Board of Commissioners. Risk of Governance Governance risk is the potential failure in the implementation of good governance, inaccurate management style, control environment and behavior of each party involved directly or indirectly with the company. Risk of Fund Support Risk of Fund Support is a risk that arises due to insufficient funds/capital to the company, including the lack of additional access to funds/capital in the face of losses or unexpected funding/capital needs. 5. 6. 7. Insurance Risk Insurance risk is the potential failure of PT. Asuransi BRI Life to fulfill obligations to the insured and policy holders as a result of insufficient risk selection (underwriting), pricing, reinsurance, and /or claim control processes. PT BRI Life Insurance Risk Profile in 2018 Compositely, the risk profile value is 1.34 that indicates a Medium-Low risk level. The details of the risk value per each risk are as follows: Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Analysis and Discussion Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Report Manajemen Risiko Supporting Organs of the Board of Director SISTEM PENILAIAN RISIKO RISK ASSESSMENT SYSTEM PT. ASURANSI BRI LIFE MODUL MODULE RISIKO KEPENGURUSAN HEALTH RISK RISIKO TATA KELOLA GOVERNANCE RISK RISIKO STRATEGI STRATEGIC RISK RISIKO BAWAAN SUBMISSION RISK MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN MANAGEMENT AND CONTROL RISIKO OPERASIONAL OPERATIONAL RISK RISIKO BAWAAN SUBMISSION RISK MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN MANAGEMENT AND CONTROL RISIKO ASET DAN LIABILITAS ASSETS RISK AND LIABILITY RISIKO BAWAAN SUBMISSION RISK MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN MANAGEMENT AND CONTROL RISIKO ASURANSI INSURANCE RISK RISIKO BAWAAN SUBMISSION RISK MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN MANAGEMENT AND CONTROL Nilai Pengujian (NP) Test Value (NP) Bobot (B) Value (B) Gabungan (NP dan B) Combined (NP and B) 1,01 10% 0,10 1,19 15% 0,30 1,56 15% 0,89 15% 1,80 20% 1,52 25% 0,48 100% 1,50 0,81 50% 0,22 0,81 50% 0,22 100% 0,81 Tingkat Risiko Risk level Sedang Rendah Medium Low Sedang Rendah Medium Low Sedang Tinggi Medium Low 1,56 1,55 1,86 Sedang Tinggi Medium Low 1,88 1,85 1,66 Sedang Tinggi Medium Low 1,66 1,65 1,18 Sedang Rendah Medium Low 1,19 1,18 TOTAL NILAI RISIKO BERSIH TOTAL NET RISK VALUES Sedang Rendah Medium Low RISIKO DUKUNGAN DANA (PENDANAAN) RISK OF FUND SUPPORT (FUNDING) KEMAMPUAN PEMODALAN CAPITALITY ABILITY PENAMBAHAN PERMODALAN ADDITION OF CAPITAL TOTAL NILAI RISIKO DUKUNGAN DANA TOTAL VALUE OF RISK FUND SUPPORT TOTAL NILAI RISIKO BERSIH TOTAL NET RISK VALUES TOTAL NILAI RISIKO DUKUNGAN DANA TOTAL VALUE OF RISK FUND SUPPORT TOTAL NILAI RISIKO KESELURUHAN TOTAL OVERALL RISK VALUE 1,50 60% 0,81 40% 100% 1,34 ANNUAL REPORT 2018 Rendah Low Sedang Rendah Medium Low PT ASURANSI BRI LIFE 201 Ikhtisar Utama Main Overview Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Fungsi Penunjang Bisnis Supporting Business Manajemen Risiko Supporting Organs of the Board of Director Upaya Manajemen Risiko untuk mengelola risiko-risiko yang dihadapi perusahaan Asuransi, antara lain: 1. Penunjukkan Risk Champion sebagai representatif penerapan fungsi Manajemen Risiko di masing-masing unit kerja. 2. Manajemen risiko melakukan monitoring dan perbaikan terhadap risiko-risiko yang dihadapi PT. Asuransi BRI Life. Risk Management efforts to manage the risks faced by insurance companies are: 1. Appointment of Risk Champion as a representative of the application of the Risk Management function in each work unit. 2. Risk management monitors and repairs the risks faced by PT. Asuransi BRI Life. Evaluasi atas Efektivitas Sistem Manajemen Risiko Evaluation of the Risk Management System Effectiveness Perusahaan secara berkala melakukan evaluasi atas efektivitas sistem Manajemen Risiko Perusahaan dengan melakukan audit internal berbasis risiko oleh SKAI, audit internal oleh Tim Internal, serta assessment oleh divisi manajemen risiko. • Audit Internal SKAI Audit internal yang dilakukan oleh Satuan Pengawas Internal melalui audit berbasis risiko. Penetapan objek audit dan fokus audit diprioritaskan berdasarkan risiko mulai dari risiko yang paling besar hingga risiko yang paling kecil. Setelah proses audit, atas aktivitas Perusahaan yang berpengaruh signifikan pada Perusahaan dilaporkan ke Direksi untuk selanjutnya disusun langkah-langkah perbaikan ataupun antisipasinya. • (AI) Audit Internal dilaksanakan setiap semester di seluruh Unit Kerja tidak terkecuali Direksi, yang dilakukan oleh Tim Internal perusahaan yang telah dibekali pengetahuan untuk melakukan tugasnya. Audit Internal meliputi audit atas pelaksanaan Manajemen ISO, Manajemen Peralatan, SMK3 dan Manajemen Risiko. Selanjutnya temuan Audit Internal harus diperbaiki oleh Unit Kerja terkait yang tertuang dalam Rencana Tindakan Preventif (RTP) yang juga dimonitor pelaksanaannya. Hasil audit dilaporkan ke Direksi termasuk evaluasi performa masing-masing Unit Kerja. • Assessment Risk Maturity Melakukan secara berkala pengukuran tingkat pencapaian pelaksanaan Manajemen Risiko. Objek assessment adalah organ Perusahaan secara keseluruhan mulai dari Direksi sampai dengan tingkat manajemen di lapangan. Hasil assessment memberikan gambaran tingkat pencapaian praktik manajemen risiko yang dapat diperbandingkan dengan periode sebelumnya serta memberikan sejumlah masukan untuk meningkatkan pencapaian pada tahap berikutnya. Ketiga cara evaluasi tersebut dapat memberikan keyakinan dan kepastian bagi Perusahaan maupun para pemangku kepentingan untuk menjamin keberlangsungan usaha untuk terus berkembang. 202 PT ASURANSI BRI LIFE LAPORAN TAHUNAN 2018 The Company periodically evaluates the effectiveness of the Company’s Risk Management system by conducting risk-based internal audits by the Internal Audit Unit, internal audits by the Internal Team, and assessment by the risk management division. • Internal Audit SKAI An internal audit conducted by the Internal Supervisory Unit through risk-based audits. Determination of audit objects and audit focus are prioritized based on risks ranging from the greatest risk to the smallest risk. After the audit process, the activities of the Company that has a significant effect on the Company are reported to the Board of Directors for further improvement and anticipation steps. • • Internal Audit (AI) Internal Audit is conducted every semester in all Work Units, including the Directors, which is carried out by the Internal Team of companies that have been provided with the knowledge to carry out their duties. Internal Audit includes audits of the implementation of ISO Management, Equipment Management, SMK3 and Risk Management. Furthermore, the findings of the Internal Audit must be corrected by the relevant Work Unit contained in the Preventive Action Plan (RTP) which is also monitored for implementation. Audit results are reported to the Board of Directors, including evaluating the performance of each Work Unit. Risk Maturity Assessment Periodically measure the level of achievement of the implementation of Risk Management. The object of assessment is the Company’s organs as a whole starting from the Board of Directors up to the management level in the field. The assessment results provide an overview of the level of achievement of risk management practices that can be compared with the previous period and provide a number of recommendations to improve achievement in the next stage. The three methods of evaluation can provide conviction and certainty for the Company and its stakeholders to ensure business continuity to continuously grow. Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Analysis and Discussion Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Report Sistem Pengendalian Internal INTERNAL CONTROL SYSTEM Sistem Pengendalian Internal yang diberlakukan di lingkup Perusahaan berfungsi sebagai pencegah terjadinya kecurangan (fraud) dalam proses bisnis. Sistem ini merupakan proses penyatuan tindakan serta kegiatan secara berkesinambungan baik oleh pimpinan perusahaan maupun pegawai untuk memberikan keyakinan atas tercapainya tujuan melalui kinerja yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset, serta ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. The Internal Control System implemented in the scope of the Company functions as a deterrent to fraud in business processes. This system is a process of uniting actions and activities on an ongoing basis both by company leaders and employees to provide confidence in achieving goals through effective and efficient performance, reliability of financial reporting, the security of assets, and compliance with laws and regulations. Sistem Pengendalian Operasional dan Keuangan Operational and Financial Control Systems Berdasarkan COSO (Commitee of Sponsoring Organizations) Framework Tahun 2013, sistem pengendalian intern merupakan: 1. Proses; 2. Dipengaruhi oleh seluruh pihak dalam perusahaan; 3. Memberikan reasonably assurance pada Manajemen. Based on the 2013 Framework of Sponsoring Organization (COSO), the internal control system is: 1. Process; 2. Influenced by all parties in the company; 3. Providing reasonably assurance to Management. Berdasarkan kerangka Sistem Pengendalian Intern Internal Control-Integrated Framework yang diterbitkan oleh COSO tahun 2013 bahwa tujuan penerapan sistem pengendalian intern adalah: 1. Efektivitas dan efisiensi operasional; 2. Reliabilitas Laporan Keuangan 3. Kepatuhan terhadap aturan dan ketentuan yang berlaku. Based on the framework of the Internal Control-Integrated Framework of Internal Control System published by COSO in 2013, the objectives of implementing the internal control system are: 1. Operational effectiveness and efficiency; 2. Financial Statements Reliability 3. Compliance with applicable rules and conditions. Berdasarkan kerangka Sistem Pengendalian Intern Internal Control-Integrated Framework COSO tahun 2013 bahwa komponen sistem pengendalian intern terdiri dari 5 (lima) komponen yaitu: 1. Control Environment Keseluruhan komitmen, perilaku, kepedulian dan langkah-langkah Direksi dan Dewan Komisaris dalam melaksanakan kegiatan pengendalian operasional perusahaan. 2. Risk Assessment Kegiatan identifikasi, analisis, dan penilaian terhadap risiko-risiko yang muncul selama proses pencapaian tujuan perusahaan termasuk evalausi terhadap mitigasi risiko yang telah dilakukan. 3. Control Activities Pembuatan, penetapan dan pelaksanaan Kebijakan & Prosedur Pengendalian untuk menjamin bahwa tindakan manajemen memerhatikan risiko dalam mencapai tujuan. 4. Information & Communication Sistem informasi yang memungkinkan setiap orang menerima dan bertukar informasi yang diperlukan dalam melaksanakan tugas masing-masing. 5. Monitoring Kegiatan pengawasan atas proses pengendalian intern serta tindakan perbaikan pengendalian intern yang dilakukan manajemen. Based on the framework of the COSO Internal ControlIntegrated Framework Internal Control System in 2013, the internal control system component consists of 5 (five) components, namely: 1. Environment Control The overall commitment, behavior, awareness, and steps of the Board of Directors and Board of Commissioners in carrying out the company’s operational control activities. Evaluasi atas Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Evaluation of the Internal Control System Effectiveness Sistem pengendalian intern adalah kebijakan atau tindakan yang dilakukan oleh Manajemen atau Pekerja yang bertujuan untuk mengurangi dampak dan atau kemungkinan kejadian risiko operasional. Perusahaan meyakini bahwa sistem pengendalian internal yang efektif dimulai dengan kepatuhan terhadap standarstandar perilaku etika yang belaku di Perusahaan, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Mengingat pentingnya The internal control system is a policy or action carried out by Management or Workers that aims to reduce the impact and/or possible occurrence of operational risks. 2. Risk Assessment Activities for identifying, analyzing, and evaluating the risks that arise during the process of achieving company goals include evaluating risks mitigation. 3. Activities Control Making, establishing and implementing Control Policies & Procedures to ensure that management actions pay attention to risks in achieving objectives. 4. Information & Communication An information system that allows everyone to receive and exchange information needed in carrying out their respective tasks. Monitoring Monitoring activities on internal control processes as well as internal control remedial actions carried out by management. 5. The company believes that an effective internal control system starts with compliance with ethical standards that apply to the Company, both in oral and written form. Considering the importance of the internal control system in the business ANNUAL REPORT 2018 PT ASURANSI BRI LIFE 203 Ikhtisar Utama Main Overview Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Fungsi Penunjang Bisnis Supporting Business Manajemen Risiko Sistem Pengendalian Internal INTERNAL CONTROL SYSTEM sistem pengendalian internal dalam kelangsungan usaha suatu bisnis, maka Perusahaan mewajibkan adanya sistem pengendalian Internal yang efektif guna mengamankan aset dan investasi Perusahaan serta melakukan pengujian secara berkala. continuity, the Company requires an effective internal control system to secure the Company’s assets and investments and conduct periodic testing. Perusahaan melakukan evaluasi atas efektivitas sistem pengendalian internal dengan menggunakan kriteria Internal Control Integrated Framework yang telah dikeluarkan oleh Committee of Sponsoring Organization of the Tradeway Commission (COSO). Berdasarkan penilaian ini, Dewan Komisaris dan Direksi menyimpulkan bahwa hingga tanggal 31 Desember 2018, bahwa sistem pengendalian internal tahun 2018 sudah lebih dengan pendekatan COSO The company evaluates the effectiveness of the internal control system by using the Internal Control Integrated Framework criteria issued by the Committee of Sponsoring Organization of the Tradeway Commission (COSO). Based on this assessment, the Board of Commissioners and Directors concluded that as of December 31, 2018, the internal control system of 2018 was more efffective with the COSO approach Pengujian Sistem Pengendalian Internal BRI Life BRI Life’s Internal Control System Test Sesuai Kerangka Internal Control Integrated Framework COSO Alinged with the COSO Framework for Internal Control Integrated Framework Pengujian Pengendalian Lingkungan Pengujian lingkungan pengendalian dilakukan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa lingkungan organisasi mendukung Sistem Pengendalian Internal yang memadai dan praktik manajemen yang cermat. Pengujian ini penting karena lingkungan pengendalian mempengaruhi komponen-komponen Sistem Pengendalian Internal lainnya. Pokok-pokok pengujian yang meliputi integritas dan etika; komitmen terhadap kompetensi; gaya operasi dan filosofi manajemen; struktur organisasi; tanggung jawab dan wewenang; kebijakan dan praktik sumber daya manusia; serta kegiatan pengawasan di seluruh unit kerja. Environmental Control Testing Testing the control environment is carried out to provide adequate assurance that the organizational environment supports an adequate Internal Control System and careful management practices. This test is important because the control environment affects other components of the Internal Control System. Principles of testing which include integrity and ethics; commitment to competence; operating style and management philosophy; organizational structure; responsibility and authority; human resource policies and practices; and supervision activities in all work units. Hasil evaluasi: Berdasarkan hasil evaluasi Tahun 2018 bahwa pengendalian lingkungan untuk integritas dan etika; komitmen terhadap kompetensi; gaya operasi dan filosofi manajemen; struktur organisasi; tanggung jawab dan wewenang; kebijakan dan praktik sumber daya manusia; serta kegiatan pengawasan di seluruh unit kerja sudah lebih baik dari pada tahun 2017 namun perlu ditingkatkan pada pembagian tanggung jawab dan wewenang masing-masing unit kerja. Evaluation result: Based on the results of the 2018 evaluation that environmental controls for integrity and ethics; commitment to competence; operating style and management philosophy; organizational structure; responsibility and authority; human resource policies and practices; and supervisory activities in all work units are better than in 2017 but need to be improved in the division of responsibilities and authority of each work unit. Pengujian atas Penilaian Risiko Pengujian atas penilaian risiko ini bertujuan untuk membantu pimpinan unit kerja dan penilai lainnya dalam menentukan Testing of Risk Assessment This test of risk assessment purposes to assist the work unit leaders and other assessors in determining how well the internal 204 PT ASURANSI BRI LIFE LAPORAN TAHUNAN 2018 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Analysis and Discussion Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Report Sistem Pengendalian Internal INTERNAL CONTROL SYSTEM seberapa baik pengendalian internal suatu unit kerja atau Perusahaan, khususnya yang berkaitan dengan penilaian risiko telah didesain, dan berfungsi serta untuk membantu menentukan hal-hal yang memerlukan perbaikan. Alat untuk melakukan pengujian ini adalah berupa faktor-faktor yang merupakan hal-hal penting yang terkandung di dalamnya. control of a work unit or company, especially those related to risk assessment has been designed, and functions and to help determine matters that need improvement. The tool for conducting this test is in the form of factors which are important things contained in it. Faktor-faktor tersebut adalah untuk membantu pengguna dalam mempertimbangkan apakah suatu pengendalian internal khususnya yang berkaitan dengan penilaian risiko telah berjalan secara efektif atau tidak. Perlu dipertimbangkan pula faktor-faktor tersebut dalam kaitannya dengan aplikasi masing-masing faktor sesuai dengan keadaan, kemungkinan kelemahan pengendalian yang ada, dan sejauh mana faktorfaktor tersebut mempengaruhi pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran organisasi. These factors are to help users in considering whether an internal control, especially those related to risk assessment, has been running effectively or not. It is also necessary to consider these factors in relation to the application of each factor in accordance with the circumstances, the possibility of existing control weaknesses, and the extent to which these factors affect the achievement of the organization’s vision, mission, goals and objectives. Hasil evaluasi: Berdasarkan hasil evaluasi penilaian risiko secara korporat sudah lebih baik dari pada tahun 2017, untuk penilaian risiko tahun 2018 mendapatkan nilai 1,34 atau sedang rendah, namun masih perlu ditingkatkan peran aktif dari risk champion dalam melakukan penilaian risiko masing-masing unit kerja. Evaluation result: Based on the results of the corporate risk assessment evaluation, it is better than in 2017, for the risk assessment in 2018 it gets a value of 1.34 or is low, but the active role of risk champions still needs to be increased in conducting risk assessments for each work unit. Pengujian Aktivitas Pengendalian Pengujian Aktivitas Pengendalian bertujuan memastikan adanya pengendalian yang dikelola oleh manajemen sehingga efektif untuk menjaga arah tujuan Perusahaan. Dalam menilai/menguji aktivitas pengendalian, perlu dipertimbangkan apakah aktivitas pengendalian telah sesuai, jumlahnya memadai dan telah beroperasi secara efektif. Bentuk pengujian yang dilakukan berbeda-beda, tergantung pada pengendalian yang dievaluasi dan lingkup pengendalian. Jika tujuan peninjauan adalah untuk menetapkan apakah seluruh pembayaran telah diotorisasi, maka pengujian akan dititikberatkan/difokuskan pada pengendalian yang digunakan oleh entitas sehubungan dengan otorisasi pembayaran. Sehingga, pengujian spesifik akan tergantung pada aktivitas pengendalian spesifik yang digunakan. Testing of Control Activities Testing of Control Activities aims to ensure that there are controls managed by management so that they are effective in maintaining the direction of the Company’s objectives. In assessing/testing control activities, it is necessary to consider whether the control activities are appropriate, the amount is adequate and has been operating effectively. The forms of testing carried out vary depending on the control being evaluated and the scope of control. If the purpose of the review is to determine whether all payments have been authorized, then the test will be emphasized/focused on the controls used by the entity in connection with authorization for payment. Thus, specific testing will depend on the specific control activities used. Hasil evaluasi: Berdasarkan hasi evaluasi aktifitas pengendalian untuk saat ini lebih baik dari pada tahun 2017, namun masih perlu peningkatan monitoring dan supervisi pimpinan unit kerja terhadap aktifitas untuk efektifitas pencapaian tujuan perusahaan. Evaluation result: Based on the results of the evaluation of control activities for the time being it is better than in 2017, but still needs to increase monitoring and supervision of the work unit leaders towards activities for the effectiveness of achieving company goals. Pengujian Informasi dan Komunikasi Pengujian komponen Sistem Pengendalian Internal informasi dan komunikasi bertujuan memberikan keyakinan yang memadai bahwa informasi yang relevan dan dapat dipercaya telah dimiliki, dicatat, dan dikomunikasikan secara efektif kepada pimpinan entitas dan pihak lain yang memerlukannya dalam bentuk dan jangka waktu untuk melaksanakan tanggung jawab pengendalian internal dan operasionalnya. Information and Communication Testing Testing components of the Internal Control System information and communication aim to provide adequate confidence that relevant and reliable information is owned, recorded, and communicated effectively to the leadership of the entity and other parties who need it in the form and period of time to carry out their internal and operational control responsibilities. Hasil evaluasi: Berdasarkan hasil evaluasi untuk informasi dan komunikasi internal tahun 2018 lebih baik dari pada tahun 2017, namun perlu ditingkatkan sistem pelaporan masing-masing unit kerja yang lebih efektif dan efisien. Evaluation result: Based on the evaluation results for information and internal communication in 2018, it is better than in 2017, but the reporting system of each work unit needs to be improved more effectively and efficiently. ANNUAL REPORT 2018 PT ASURANSI BRI LIFE 205