Number Portability Number portability merupakan layanan yang memungkinkan pelanggan untuk berganti operator dengan tetap mempertahankan nomor lamanya. Pada awalnya pada pertengahan 1990an, ada beberapa negara yang mulai mengimplementasikan number portability ketika pasar telekomunikasi mulai dibuka untuk skema kompetisi. Uni eropa mensyaratkan anggotanya untuk mengimplementasikan number portability pada j uli 2001, walaupun pada saat itu sudah banyak anggota uni eropa yang mengimplementasikan number portability. Di Asia, Hongkong dan S ingapura merupakan negara pertama yang mengimplementasikan number portability, dan akhirakhir ini negara Jepang dan Malaysia. Mexico merupakan negara amerika latin pertama yang mengimplementasikan number portability, diikuti oleh Brazil. Sedangkan di afrika dimulai oleh Afrika Selatan dan Mesir. Negara-negara di Timur Tengah, seperti Arab Saudi dan Oman, juga mengimplementasikan number portability. Pada awalnya, number portability diimplementasikan di UK untuk mengakomodasi keinginan pelanggan telepon tetap yang ingin pindah alamat, namun ingin tetap mempertahankan nomor eksistingnya. Pada perkembangannya, negara lain juga mulai mengimplementasikan layanan number portability, kebanyakan memulai dari layanan Mobile Number Portability, yang bertujuan untuk mengakomodasi kepentingan pelanggan seluler yang ingin berpindah operator namun ingin tetap menggunakan nomor lamanya. Kepentingan lainnya adalah untuk membuat iklim kompetisi menjadi lebih ketat, sehingga bisa membuat tarif layanan menjadi lebih murah dan lebih banyak keuntungan yang diberikan kepada pelanggan dari segi kualitas layanan. Tujuan implementasi Number Portability di negara-negara lain adalah sebagai berikut: 1. Memberikan kemudahan bagi pelanggan yang ingin berpindah lokasi rumah namun ingin mempertahankan nomor eksisting, konsep Fixed Number Portability (FNP) 2. Memberikan kemudahan bagi pelanggan seluler untuk berpindah operator, konsep Mobile Number Portability. 3. Mendorong iklim kompetisi untuk lebih berjalan, dan seh ingga tarif layanan menjadi semakin murah dan layanan yang semakin baik. Number Potability DEFINISI Number Portability adalah layanan yang memungkinkan pelanggan untuk tetap dapat memiliki dan menggunakan nomor pelanggan yang sama dari satu operator (donor) ke operator lainnya (recipient). Adapun sampai saat ini struktur penomoran yang digunakan mengacu pada rekomendasi ITU-T E.164. KONDISI EXISTING - Kondisi saat ini, pelanggan menggunakan penomoran sebagai identitas operator. Dengan demikian pelanggan dapat membedakan operator berdasarkan nomor pelanggan yang dimiliki. KRITERIA KELAYAKAN NUMBER PORTABILITY 1. Biaya implementasi yang tidak tinggi karena operator yang ada sudah dilengkapi dengan perangkat pendukung ( misalnya database penomoran yang memiliki kemampuan menangani routing secara terintegrasi). 2. Kondisi market yang sudah mengalami kejenuhan sehingga potensi pendapatan operator berdasarkan lebih kepada layanan daripada penambahan jumlah pelanggan. 3. Tercapainya teledensitas yang cukup tinggi dan stabil. 4. Sudah dicapainya equilibrium/tingkat kompetisi yang stabil di antara operator yang ada. Number portability adalah kemampuan end user untuk tetap menggunakan nomor telepon yang sama ketika berpindah ke operator lain. Number portability jenis ini dikenal juga dengan istilah operator portability. Number Portability dapat dibangun pada berbagi platform dan sistem yang memiliki kapasitas yang mencukupi. Implementasi number portability kali ini dibangun pada jaringan berbasis IP (Internet Protocol) yang mendukung pengembangan yang lebih luas dibandingkan dengan jaringan yang lain. Service provider portability adalah kemampuan end user untuk tetap menggunakan nomor telepon yang sama ketika berpindah ke operator lain. Number portability jenis ini dikenal juga dengan istilah operator portability. Implementasi dari portabilitas jenis ini bermacam-macam. Pada contoh kasus local number portability, semua nomor dalam satu range dulunya dimiliki oleh suatu sentral telepon yang menjadi milik operator tertentu. Dengan konsep service provider portability, nomor telepon dalam satu range nomor dapat dipindahkan ke sentral telepon yang berbeda yang dalam hal ini menjadi milik operator lain. Beberapa angka pertama dari nomor telepon tidak lagi mengidentifikasi sentral yang melayani pelanggan. Sehingga, untuk mengidentifikasi sentral tertentu perlu digunakan identitas yang lain. Identitas ini akan berbeda-beda implementasi. Di Amerika Serikat, contohnya, konsep Location Routing Number (LRN) diperkenalkan dimana setiap sentral akan ditetapkan 10 angka LRN yang akan digunakan dalam merutekan panggilan ke sentral tersebut. Di Hongkong, dipergunakan identitas berupa Gateway Number (GN) untuk merepresentasikan sentral tujuan. [12] ENUM Electronic Number Mapping (ENUM) ENUM yang biasa disebut Telephone Number Mapping, Adalag sebuah mekanisme pemeetaan perangkat elektronik (dalam hal ini nomor telepon berdasarkan format dalam rekomendasi ITU-T E.164) kepada system penamaan DNS Uniform Resource Identifier (URI) yang digunakan secara global dalam Internet. ENUM merupakan salah satu standar yang dikeluarkan IETF (RFC 3761) yang mengijinkan seorang pengguna untuk menggunakan sebuah nomor telepon dalam mengakses DNS sehingga mendapatkan akses terhadap record Universal Resource Identifier (URI) di dalam NAPTR Resource Record yang dimiliki oleh nomor tersebut. Dengan adanya RFC3761 yang dikeluarkan pada April 2004 yang lalu, maka membuat RFC2916 yang pernah dikeluarkan sebelumnya menjadi berstatus obsolate. Adapun ENUM itu sendiri sebenarnya sudah mulai dibahas tahun 1999 oleh IETF dan kemudian melahirkan RFC2916 pada September 2000. Dengan menggunakan ENUM permintaan berbagai layanan telekomunikasi dengan seseorang dapat dilakukan dengan mengakses satu nomor saja. Jadi ENUM memetakan satu nomor E.164 kepada banyak layanan (alamat) dengan satu nama ENUM yang tersimpan dalam database DNS. Konsep lain yang ditawarkan adalah bagaimana seorang pengguna berbagai layanan komunikasi dapat tetap dihubungi melalui nomor yang sama walaupun berganti detail kontak. Untuk itu diperlukan sebuah database terpusat yang mampu mengelola detail kontak tersebut. Nomor ENUM yang sudah terdapat dalam database harus bersifat unik dan universal. Dengan demikian ENUM mampu mengakomodasi penyediaan layanan baru dengan satu nomor saja. Selain itu, dengan hanya menggunakan angka sebagai tujuan panggilan, maka sebuah pesawat telepon PSTN yang hanya memiliki 12 digit angka saja mampu menghubungi user VoIP di jaringan paket. [10] Struktur Penomoran E.164 number Ada tiga struktur yang berbeda untuk penomoran umum telekomunikasi internasional: • Penomoran umum telekomunikasi internasional berdasarkan wilayah geografis • Penomoran umum telekomunikasi internasional berdasarkan layanan telekomunikasi global • Penomoran umum telekomunikasi internasional berdasarkan jaringan Telekomunikasi Penomoran umum telekomunikasi internasional berdasarkan wilayah geografis Keterangan: CC Kode Wilayah atau Geografis Negara NDC Kode Nasional Tujuan (opsional) SN Nomor Pelanggan n Jumlah digit kode negara Catatan: Prefiks Nasional dan internasional bukan merupakan bagian penomoran umum telekomunikasi internasional berdasarkan wilayah geografis Penomoran umum telekomunikasi internasional berdasarkan layanan telekomunikasi global [1] Keterangan: CC Kode Negara untuk layanan global GSN Nomor Pelanggan Global Catatan: Prefiks nasional dan internasional tidak dianggap sebagai bagian dari penomoran umum telekomunikasi internasional berdasarkan layanan telekomunikasi global Nomor E.164 digolongkan ke dalam tiga kode negara jenis berikut: 1) dimulai dengan kode negara untuk wilayah geografis; 2) dimulai dengan kode negara untuk layanan global, dan 3) dimulai dengan kode negara untuk jaringan. Tabel berikut menjelaskan tentang penerapan tiap jenis portabilitas dengan tiga jenis nomor E.164. NOTE 1 – Portabilitas antara kode negara tidak mendukung NOTE 2 – Membutuhkan perjanjian internasional dan infrastruktur yang mendukung Number portability (misalnya, UIFN). NOTE 3 – Kode negara + kode identifikasi diperlukan untuk mengidentifikasi jaringan Secara unik. NOTE 4 – Standarisasi internasional tidak diperlukan, tetapi bisa digunakan. ANALISA PENERAPAN ENUM DI INDONESIA IMPLIKASI ENUM TERHADAP REGULASI PENOMORAN Penomoran yang digunakan saat ini adalah berdasarkan pada KM No.4 tahun 2001 yaitu FTP Nasional 2000 dimana konsep penomoran tersebut belum membahas tentang penomoran yang berbasis IP seperti diketahui bahwa dengan di implementasikannya ENUM maka terdapat penggabungan antara sistem jaringan berbasis switch sirkuit dan switch paket demikian juga dengan sistem pengalamatan yang akan digunakan sebagai pendukung dari sistem ENUM sendiri. Sistem penomoran yang berlaku sekarang adalah : Sistem penomoran yang berlaku sekarang adalah : 1. Penomoran untuk pelanggan/terminal PSTN / ISDN terdiri dari : 1.1. Nomor (Signifikan) Nasional 1.2Kode Wilayah 1.3Nomor Pelanggan Telepon 1.4Blok Nomor Pelangan 1.5. Kode Penyelenggara 2. Penomoran dalam jaringan bergerak seluler terdiri dari : 2.1. MSISDN 2.1. Kode Tujuan Nasional (NDC) 2.2. Nomor Pelanggan 2.3. Penomoran internal dalam penyelenggaraan STBS 3. Format penomoran dalam jaringan bergerak satelit 4. Format penomoran dalam penyelenggaraan jasa radio trunking 5. Format penomoran dalam penyelenggaraan jasa Intelegent Network (IN) 6. Kode Akses ke Jaringan Komunikasi Data. Dengan di implementasikannya ENUM maka akan terdapat beberapa penambahan pada regulasi. Perubahan ini akan dibahas pada sub bab selanjutnya. IMPLIKASI IMPLEMENTASI ENUM TERHADAP REGULASI PERIJINAN Dengan diimplementasikannya ENUM di Indonesia diharapkan pembagian jenis-jenis penyelenggara dan jasa telekomunikasi di Indonesia dapat tertata dengan baik, untuk memudahkan dalam mengerti lebih jauh tentang jaringan telekomunikasi yang berbasis circuit switched dan paket switched. Saat ini jenisjenis penyelenggara telekomunikasi masih menggabungkan antara jasa, jaringan dan telekomunikasi khusus dimana penyelenggara telekomunikasi khusus sendiri adalah penyelenggara telekomunikasi yang sifat, peruntukan dan pengoperasinnya khusus yang artinya penggunaannya khusus digunakan untuk keperluan tertentu, misalnya untuk keperluan pertahanan keamanan, penyiaran dan untuk keperluan sendiri, dengan implementasi ENUM diharapkan telekomunikasi khusus dapat dibuat Peraturan Pemerintah tersendiri terpisah dari penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi dengan melihat dari pengertian diatas. Adapun regulasi yang akan mengalami beberapa perubahan hádala sebagai beriku Adapun regulasi yang akan mengalami beberapa perubahan hádala sebagai berikut 1. PP 52 tahun 2000 pasal 3 yang menyatakan bahwa penyelenggara telekomunikasi meliputi : a. Penyelenggara jaringan telekomunikasi ; b. Penyelenggara jasa telekomunikasi ; c. Penyelenggara telekomunikasi khusus. 2. KM No. 21 tahun 2001 pasal 3 menyatakan bahwa penyelenggaraan jasa telekomunikasi terdiri dari : a. Penyelenggaraan jasa teleponi dasar; b. Penyelenggaraan jasa nilai tambah teleponi; c. Penyelenggaraan jasa multimedia. 3. KM No. 23 tahun 2002 tentang penyelenggaraan internet teleponi untuk keperluan publik pasal 12 yaitu : (1) Kode akses untuk penyelenggaraan jasa internet teleponi ditetapkan sebagai berikut : b. Untuk metode single stage : 011, 017, 016, 018, dan 019; c. Untuk metode double stage : 170XX di mana X adalah angka 0 sampai dengan 9 mplikasi dari penerapan ENUM terhadap regulasi diatas adalah sebagai berikut : 1. PP No. 52 tahun 2000 pasal (3) tentang pembagian penyelenggara telekomunikasi terdiri dari : a. Penyelenggara jaringan telekomunikasi b. Penyelenggara jasa telekomunikasi 2. KM No. 21 tahun 2001 pasal (3) tentang pembagian penyelenggara jasa telekomunikasi terdiri dari a. Penyelenggaraan jasa teleponi dasar; b. Penyelenggaraan jasa nilai tambah teleponi. 3. KM. No. 23 tahun 2002 tentang penyelenggaraan internet teleponi untuk keperluan publik pasal (12) ayat (1) menggunakan kode akses untuk single stage 011 xyz, 017 xyz dimana xyz = 0........9.