Uploaded by Widya Ningrum

berita 1

advertisement
APAKAH BETUL BOBA DIMINUMAN SEHITS BUBBLE
TEA TIDAK SEHAT?
Bubble tea memiliki cita rasa enak banget, apalagi dipadu padakan dengan boba. Tanpa kedua hal
tersebut, apa jadinya nongkrong dengan teman-teman sepermainan untuk update gosip terbaru?
Mungkin tidak sedikit dari kita yang tinggal di Asia Tenggara, sudah pernah mencoba minum
bubble tea. Atau bahkan, tidak hanya mencobanya tapi juga menggemarinya, dan akhirnya
ketagihan. Apalagi untuk mendapatkannya cukup mudah, gerainya ada di mana-mana. Minuman
yang menjadikan teh sebagai bahan baku utama ini, dihidangkan bersama susu, kreamer, dan
teman-temannya. Meski sering kali menjadikan rasa teh tidak lagi kuat malah jadi sangat manis
dan creamy.
Tidak hanya dicampur dengan susu, gula, kreamer, dan sebagainya. Namun, untuk membuat
minuman
ini
semakin
“beda”
dan
lebih
menarik
pasar,
disediakanlah
berbagai topping pendamping. Baik itu jelly, nata de coco, maupun yang paling digemari yakni
boba atau juga dikenal dengan bubble pearl. Bola-bola hitam yang enak untuk dikunyah-kunyah
dan menjadikan minuman nggak langsung habis, karena nggak bisa glek-glek seketika.
Bola-bola hitam kecil yang biasa disebut boba, akhir-akhir ini sedang dipermasalahkan karena
katanya mengandung bahan baku yang sungguh tak baik bagi kesehatan. Apalagi setelah ada
pemberitaan gadis berusia 14 tahun asal China yang harus dirawat di rumah sakit setelah dokter
menemukan adanya tumpukan boba di tubuhnya, karena si boba ini nggak bisa tercerna dengan
baik.
Selain itu, muncul pula beberapa penelitian soal boba. Boba dalam bubble tea ini terbuat dari
tepung tapioka atau kanji dan dibentuk menjadi bola-bola kecil berwarna hitam. Penelitian dari
University Hospital Aachen, Jerman, menyebutkan kalau ada bahan kimia seperti binefil
poliklorinat atau PCB pada boba, yang seharusnya tidak dijadikan bahan makanan. Pasalnya,
bahan ini dapat memicu kanker, menurunkan sistem kekebalan tubuh, sistem reproduksi, hingga
sistem saraf. Hmmm, lengkap yaa penyakitnya.
Sementara penelitian dari University of Queensland menyebut kalau konsumsi bahan kimia PCB
bisa membuat asma penderitanya jadi kambuh. Tidak hanya itu, jika dikonsumsi oleh ibu
hamil dikhawatikan bayi yang dikandungan akan mengalami gangguan kesehatan, penurunan, IQ,
dan memori.
Namun, hasil penelitian tersebut ditentang oleh Lembaga Pengawas Makanan Singapura dan
Taiwan yang merupakan sebagai salah satu tempat bubble tea yang paling populer. Menurut
mereka, kalau boba yang mereka buat merupakan biba yang terbuat dari tapioka yang sudah
melewati berbagai proses uji coba sehingga dapat dipastikan aman untuk dikonsumsi.
Hmmm, hayooo loh. Jadi bingung nih mau minum bubble tea apa engga yaa? Hihihihi.
For your information aja, nih, meskipun boba betul-betul aman dikonsumsi karena nggak
mengandung bahan kimia berbahaya, tapi dia kaya akan kalori. Bisa dibayangin nggak kalau kita
mengkonsumsi bubble tea yang pakai topping boba? Nggak cuma ada boba tapi juga ada susu
kental manis dan gula. Hmmm, mamam, tuh! Berapa banyak kalori yang terkandung dalam
minuman manis ini ya?
Itu artinya, meskipun boba nggak mengandung kanker, tapi terlalu banyak mengkonsumsinya juga
nggak ada baik-baiknya buat kesehatan kita. Kebanyakan kalori bisa bikin kita gampang
gendut, cyin.
Ya bagaimana tidak? Karena boba ini hanya mengandung kabohidrat semata dan nggak betulbetul menyumbangkan nutrisi apa pun. Jangan terlalu berharap dalam setiap bulirnya mengandung
vitamin, mineral, maupun serat yang mumpuni.
Tapi, kalau kita sudah dalam tahap kecanduan dengan bubble tea dan teramat sulit hidup tanpanya.
Ada beberapa solusi yang bisa dicoba untuk diterapkan di kehidupan kita nih. Yang pertama, pilih
kadar gula yang rendah atau bisa diganti dengan madu sebagai pemanisnya. Btw, usahakan pakai
madu yang asli, ya. Kalau nggak asli, mah, ya sama aja.
Untuk susunya, hindari betul susu kental manis. Seperti telah kita tahu yang sudah-sudah, susu
kuntal manis ini kandungan susunya jauh lebih sedikit daripada gulanya. Lah, kalau minum bubble
tea pakai gula biasa plus susu kental manis. Hadeeeh, itu sama aja kayak minum bubble tea pakai
gula biasa plus susu kental manislah wkwkkwkwkwk.
Kalau pengin lebih baik lagi, bolehlah nggak usah pakai boba. Demi mengurangi konsumsi tepung
tapioka yang berlebih. Jadi, minum bubble tea tanpa tambahan apa-apa, sebetulnya jauh lebih baik
bagi kesehatan kita. Meskipun jadi aneh, karena minum bubble tea kok nggak pakai bubble.
Akan tetapi, kalau kita masih maksa kepingin. Yaudah beli segelas aja, terus diminum berdua.
Terserah sama siapa. Asalkan dengannya kamu merasa nyaman. Tapi inget ya jangan minum sama
pacar temen.
Download