Uploaded by gabby yulius

PUSKESMAS MALINAU KOTA HR 2 UKP

advertisement
BIDANG UKP
PUSKESMAS MALINAU KOTA
KAB. MALINAU
Dr. DZULKIFLI MACHMUDZ, MSi, MKes.
SUASANA HARI KEDUA
PAGI HARI…
SIANG HARI ?
MALAM HARI ?
Manajemen Keamanan Lingkungan
Pemantauan & pemeliharaan
lingkungan fisik Puskesmas beserta
kelengkapannya (mis: elektro
medik, grounding, penangkal petir,
dsb.)
Penanganan BBB/ limbah medis
Angka kuman
Kontaminasi air
Kebisingan, polusi udara
• Design fisik Puskesmas
• Pengelolaan alat-alat / bahan
medis
1. Kalibrasi alat medis
2. UP/PPI
3. Gas medis
4. Standarisasi peralatan (cost
containment)
Seluruh Bab IX
9.1. Tanggung jawab tenaga klinis
dalam Peningkatan mutu Layanan
Klinis dan Keselamatan Pasien 
implementasi peningkatan mutu,
manajemen risiko dan keselamatan
pasien pada area prioritas
9.2. Pemahaman mutu layanan klinis
9.3. Pengukuran mutu layanan klinis
dan sasaran keselamatan pasien
9.4. Peningkatan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien
Program peningkatan mutu dan kinerja UKP
•Penetapan area prioritas perbaikan pada pelayanan UKP
•Pemantuan kinerja pada area prioritas dengan indikator
yang ditetapkan
•Penerapan manajemen risiko (FMEA) pada area priroitras
•Monitoring dan penilaian kinerja pelayanan klinis pada
masing-masing unit pelayanan, dan tindak lanjutnya
•Monitoring, penilaian kinerja dan perilaku SDM klinis, dan
tindak lanjutnya
•Upaya perbaikan mutu pelayanan klinis pada masingmasing unit kerja berdasarkan hasil penilaian kinerja
maupun umpan balik pelanggan
•Pelaporan dan tindak lanjut insiden Keselamatan Pasien
•Penyusunan dan penerapan panduan praktik klinis
•Monitoring dan tindak lanjut terhadap 6 Sasaran
Keselamatan Pasien

1. MUTU LAYANAN KLINIS
2. MUTU PEMBERI LAYANAN
KLINIS/ TENAGA KLINIS
3. PERILAKU PEMBERI LAYANAN
KLINIS
4. SAVETY

• Perencanaan, pelaksanaan,
monitoring & evaluasi, RTL
• Peran aktif tenaga klinis dalam
permasalahan mutu layanan
klinis & potensi terjadinya risiko
• Savety untuk mencegah KTD,
KTC, KNC, KPC
• Manajemen Risiko (RCA, FMEA)
Risk = hazard x exposure

SUMBER DAYA  PRIORITAS
(3H+1P)
PEMBAKUAN STANDAR BERDASAR
The Best Available Evidance (SOP
dengan Referensi yang jelas, SK
Penetapan Dokumen Eksternal
sbg acuan) & kondisi existing di
Puskesmas
Sasaran Keselamatan Pasien :
1. Tidak terjadi kesalahan Identifikasi pasien
2. Komunikasi efektif
3. Pemberian obat yang benar
4. Prosedur tindakan medis & keperawatan
5. Pengurangan Risiko infeksi
6. Tidak terjadinya Pasien jatuh
Target pencapaian mutu klinis
mengacu pada SPM (Permenkes
No.43/2016)
Mempertimbangkan pencapaian
mutu klinis sebelumnya (kondisi
existing), pencapaian optimal
pada sarana kesehatan yang
serupa (kaji banding), dan sumber
daya yang dimiliki (Kaidah
SMART)
Jenis Jenis Indikator
INPUT
Berkaitan dengan Man, Money, Material, Methode, manajemen
misalnya jumlah dokter yang melayani, bahan habis pakai yang
digunakan,, metode pelayanan dll
PROSES
Berkaitan dengan proses apa yang dilakukan untuk
menghasilkan sesuatu baik barang maupun jasa. Misalnya cara
memberikan pelayanan, cara membuat barang dll.
OUTPUT
Adalah sesuatu yang dihasilkan bisa dalam bentuk barang
ataupun selesainya pekerjaan jasa. Misalnya jumlah pasien yang
dioperasi, jumlah pelayanan rawat jalan
OUTCOME
Adaklah ukuran sesuatu yang dirasakan oleh pelanggan. Atau
konsumen. Bisanya merupakan persepsi pelanggan terhadap
pemanfaatan layanan
BENEFIT
Adalah ukuran terhadap manfaat bagi pelanggan ataupun bagi
pemberi pelayanan
IMPACT
Adalah ukuran dampak dari suatu produk secara luas dan
biasanya jangka panjang
MEMILIH PRIORITAS
Sebaiknya prioritas yang dipilih
untuk diperbaiki memiliki daya
ungkit perbaikan unit-unit lain.
Gunakan metode yang baik
dengan tepat (3H+1P, CARL).
Optimalisasi kemampuan sumber
daya yang dimiliki (5W+1H dan
konsep SMART).
SMART
 Specific : sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan,
bukan cara pencapaiannya. Sasaran harus memberikan arah dan tolok ukur
yang jelas sehingga dapat dijadikan landasan untuk penyusunan strategi dan
kegiatan yang spesifik.
 Measurable : sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan untuk
memastikan apa dan kapan pencapaiannya. Akontabilitas harus ditanamkan
kedalam proses perencanaan. Oleh karenanya metodologi untuk mengukur
pencapaian sasaran (keberhasilan upaya/ kegiatan) harus ditetapkan
sebelum kegiatan yang terkait dengan sasaran tersebut dilaksanakan.
 Agressive but Attainable : apabila sasaran harus dijadikan standar
keberhasilan, maka sasaran harus menantang, namun tidak boleh
mengandung target yang tidak layak.
 Result oriented : sedapat mungkin sasaran harus menspesifikkan hasil
yang ingin dicapai. Misalnya : mengurangi komplain masyarakat terhadap
pelayanan rawat inap sebesar 50%
 Time bound : sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang relatif
pendek, mulai dari beberapa minggu sampai beberapa bulan (sebaiknya
kurang dari 1 tahun). Kalau ada Program/kegiatan 5 (lima) tahun dibuat
sasaran antara. Sasaran akan lebih mudah dikelola dan dapat lebih serasi
dengan proses anggaran apabila dibuat sesuai dengan batas-batas tahun
anggaran di Puskesmas.
Pengorganisasian mutu puskesmas dan
Keselamatan pasien
KETUA TIM MUTU
SEKRETARIS
TIM AUDIT
INTERNAL
Tim mutu manajemen
Tim mutu UKM
Tim mutu Klinis (UKP) &
Keselamatan Pasien
TIM MUTU
Kejelasan tanggung jawab
Rencana peningkatan mutu
layanan klinis & savety
Evaluasi
Dokumentasi
Komunikasi untuk menaikkan
motivasi
17
MUTU DALAM PELAYANAN KESEHATAN
…. dimulai dengan menjamin
keselamatan pasien
18
Konteks keselamatan pasien
Keselamatan pasien merupakan
komponen penting dari
manajemen risiko, tata kelola klinis dan
peningkatan mutu.
Asuhan Pasien
Model Traditional
Asuhan Pasien
Model
Patient Centered
Care
Model Tradisional Pelayanan Kesehatan
Fisio
terapi
Radio
grafer
Analis
“Dokter =
Captain of the ship”
Perawat
Apoteker
Dokter
Lainnya
Pasien
Ahli
Gizi
Pada Model tradisional pelayanan kesehatan,
Dokter merupakan unit sentral/pusat dalam model
pelayanan kesehatan, tetapi…..
Patient safety tidak terjamin !!
20
Model Patient-centered Care
Staf Klinis
“Dokter =
Team Leader”
“Interdisciplinary
Team
Integrasi
Model”
Kompetensi
yg memadai
Perawat
Apoteker
Batra
Pasien
Dokter
Radio
grafer
Analis
Ahli
Gizi
Lainnya
 PCC merupakan pendekatan yg lbh modern dan inovatif dlm pelayanan kes
sekarang, diterapkan dgn cepat di banyak Pelayanan kesehatan di seluruh
dunia.
 Model ini telah menggeser semua PPK menjadi di SEKITAR PASIEN
 fokus pada pasien  Patient-centered Care
 Sbg tambahan, mereka semua sama pentingnya bila tiba pada kontribusi setiap
profesional dalam pelayanan kesehatan thd pasien dan tim
 “Interdisciplinary team model”  kompetensi-kewenangan yang memadai
What are the Core Concepts of Patient Centered Care?
1. Martabat dan Respek.
• Pemberi pelayanan kesehatan mendengarkan, menghormati &
menghargai pandangan serta pilihan pasien & keluarga.
• Pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, latar belakang kultural
pasien & keluarga dimasukkan dlm perencanaan pelayanan
dan pemberian pelayanan kesehatan
2. Berbagi informasi.
• Pemberi pelayanan kesehatan mengkomunikasikan dan
berbagi informasi secara lengkap pasien & keluarga.
• Pasien & keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap,
dan akurat
• Asesmen : metode, substansi / kebutuhan edukasi, konfirmasi
3. Partisipasi.
• Pasien & keluarga didorong dan didukung utk berpartisipasi
dlm asuhan dan pengambilan keputusan / pilihan mereka
4. Kolaborasi / kerjasama.
22
• Pimpinan pelayanan kesehatan bekerjasama dgn pasien &
keluarga dalam pengembangan, implementasi dan evaluasi
Partnering with Patients and Families to Design a Patient and Family-Centered Health Care System.
kebijakan dan program;
Johnson, B et al. Institute for Family-Centered Care 2008
PENELITI MEMBAGI DUNIA INI MENJADI 4 KUADRAN DENGAN
PARAMETER : "KERJA VS BICARA"
BANYAK BICARA
Yunani,
Siprus,
Mesir
SEDIKIT KERJA
dibicarakan,
LAIN
dikerjakan
Inggris,
Canada,
Jerman,
Australia,
Turki, India,
Amerika
Serikat
BANYAK KERJA
Mozambik,
Uganda,
Angola,
Nigeria
Jepang,
RRC dan
Korsel
yang ditulis,
LAIN
yang dikerjakan
SEDIKIT BICARA
ALWAYS IMPROVE
SERVICE QUALITY
AKREDITASI PUSKESMAS
FINAL WORDS
" People don’t change when you tell them there is a better option.
They change when they conclude they have no other option “
Michael Mandelbaum
" It is not the strongest of the species that survives,
not the most intelligent,
but the one most responsive to change “
Charles Darwin
SK & berbagai SOP Pelayanan
di Laboratorium
LANJUT…!!!
APA KABAR ?
•Penggunaan APD di Laboratorium,
LUAR BIASA…!!!!
•Reagen/ Reagensia essensial,
•Labeling,
•Periodenisasi buffer stock,
•Pengelolaan BBB,
•Spill Kit,
•Limbah Laboratorium,
•Nilai kritis,
•Pemeriksaan cito.
•PME/PMI
SALAM SURVEIOR
Pagi-pagi membeli jamu,
jamu itu banyak khasiat.
Jangan bosan mencari ilmu,
karena ilmu banyak manfaat.
Buah pauh delima batu,
anak sembilang di tapak tangan.
Walau jauh di negeri satu,
hilang di mata di hati jangan.
Kalau tidak karena unggas,
tidaklah rusak padi di sawah.
Kalaulah tidak karena tugas,
tidaklah kita akan berpisah.
PAGI HARI…
SIANG HARI
MALAM HARI
TERIMAKASIH
Download